PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gregor Johann Mendel merupakan pencetus berbagai prinsip dasar
genetika. Pada akhir abad kesembilan belas, beliau mengenali adanya unit
informasi yang diwariskan untuk pembentukan sifat yang dapat diamati pada
organisme. Selanjutnya Mendel menunjukkan bahwa sifat diwariskan ke
generasi baru dalam kondisi terpisah. Penemuan Mendel masih belum diakui
saat ia meninggal pada tahun 1884, namun ditemukan kembali di awal abad ke-
20 oleh para ilmuan yang sedang menyelidiki pewarisan sifat. Hasil percobaan
Mendel ini kemudian dirumuskan kedalam dua hukum atau aturan, yaitu
Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.
Dari serangkaian percobaan yang dilakukan Mendel, terciptalah dua
hukum genetika yang dikenal sebagai Hukum Mendel I dan II. Hukum Mendel
satu lebih mendukung pada persilangan sedangkan Hukum Mendel II lebih
mengarah kepada persilangan dihibrid.
Persilangan monohybrid menghasilkan dua atau tiga fenotipe pada
generasi kedua dengan perbandingan 1:2:1 atau 3:1. Mendel beranggapan
bahwa sifat yang tidak mucul pada generasi F1 itu sebenarnya terdapatpada diri
idividu tersebut namun tidak terekspresikan atau tidak Nampak, sehinggga
mendel menarik kesimpulan bahwa suatu sifat tertentu dapat mnutupi suatu
sifat lainnya. Pada persilangan dihibrid, sesuai dengan aturan Mendel maka
jika dua individu disilangkan maka akan menghasilkan keturunan dengan rasio
fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Namun tidak selamanya keturunan yang dihasilkan
menghasilkan rasio fenotipe 9 : 3 : 3 : 1 karena untuk pewarisan dyhibrid ini
mengalami penyimpangan semu.
Metode uji Chi square adalah sutau cara yang dapat digunakan untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan
hasil yang diharapkan berdasarkan hipotess secara teoritis. Dengan cara ini,
seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai kemungkinan untuk menguji
hipotesis itu. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan dihibrid mendel dengan
mengambil data dari putaran baling-baling genetika dengan membandingkan
data percobaan yang sesuai dengan hipotesis untuk membuktikan hokum
mendel II berlaku atau tidak dalam kesimpulan pada percobaan yang
dilakukan.
B. Tujuan
1. Belajar proses penurunan dan pencampuran gen dalam proses persilangan
2. Melakukan latihan penggunaan uji Chi-Square (X2)
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat Mengetahui proses penurunan dan pencampuran gen
dalam proses persilangan
2. Mahasiswa dapat mengerti penggunaan uji Chi-Square (X2)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Langkah Kerja
A. Hasil Pengamatan
4. Aabb 14. Aabb 24. AaBb 34. AABb 44. AABb 54. Aabb
5. aabb 15. Aabb 25. Aabb 35. aaBB 45. aaBB 55. Aabb
6. AaBb 16. aaBB 26. AaBb 36. aaBb 46. AaBB 56. aaBb
7. AaBB 17. AABb 27. AaBB 37. AaBb 47. aabb 57. Aabb
8. AaBb 18. AABb 28. Aabb 38. AaBB 48. aaBb 58. AaBb
9. Aabb 19. AaBb 29. aaBb 39. aaBb 49. AABB 59. AAbb
10. AaBb 20. AaBb 30. AaBb 40. AaBb 50. AABb 60. aaBB
P1 AABB X aabb
G AB ab
F1 AaBb
P2 AaBb X AaBb
G AB, Ab, aB, ab
Rasio Fenotip 9:3:3:1
Tabel 2. Ananlisis persilangan Dyhibrid rasio fenotipe F2 (9:3:3:1)
Fenotipe Observed(O) Expected (E) (O-E)2 (O-E)2/E
A_B_ 31 33,75 7,562 0,224
A_bb 11 11,25 0,062 0,005
aaB_ 13 11,25 3,062 0,272
aabb 5 3,75 1,562 0,416
Total 4 4 12,248 0,917
Expected (E):
9
A_B_ = 16 x 60 = 33,75
3
A_bb = 16 x 60 = 11,25
3
aaB_ = 16 x 60 = 11,25
1
aabb = 16 x 60 = 3,75
(O-E)2 :
A_B_ = (31- 33,75)2 = 7,562
A_bb = (11-11,25)2 = 0,062
aaB_ = (13-11,25)2 = 3,062
aabb = (5- 3,75)2 = 1,562
(O-E)2/E :
A_B_ = (31- 33,75)2 /33,75 = 0,224
A_bb = (11-11,25)2 / 11,25 = 0,005
aaB_ = (13-11,25)2 /11,25= 0,276
aabb = (5- 3,75)2 / 3,75 = 0,416
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:
Xhitung = 0,917
Xtabel diperoleh melaui df= n-1
d f = 4-1 = 3
nilai alfa yang diambil adalah 0,5
P = 1-0,5
= 0,95
Sehingga X tabel yang diperoleh dari df= 3 dan P = 0,95 adalah
Xtabel = 0,352
Xhitung >Xtabel maka HI diterima berarti tidak ada kecocokan
B. Pembahasan
Sebelum melakukan percobaan, harus diketahui cara pewarisan sifat.
Dua pasang sifat yang diamati oleh pasangan gen yang terletak pada
kromosom yang berlainan. Sebagai contoh Mendel melakukan percobaan
dengan menanam kacang ercis yang memiliki dua sifat beda. Mula-mula
tanaman galur murni yang memiliki biji bulat berwarna kuning disilangkan
dengan tanaman galur murni yang memiliki biji keriput berwarna hijau, maka
F1 seluruhnya berupa tanaman yang berbiji bulat berwarna kuning. Biji-biji
dari tanaman F1 ini kemudian ditanam lagi dan tanaman yang tumbuh
dibiarkan mengadakan penyerbukan sesamanya untuk memperoleh keturunan
F2 dengan 16 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan 9/16 tanaman
berbiji bulat warna kuning : 3/16 berbiji bulat warna hijau : 3/16 berbiji
keriput berwarna kuning : 1/16 berbiji keriput berwarna hijau atau dikatakan
perbandingannya adalah ( 9:3 : 3 : 1 ).
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah Hasil analisis data
persilangan dihibrid yang diperoleh dari data pemutaran baling-baling
genetika yang telah diuji dengan metode uji chi-square menunjukkan bahwa
data tidak memenuhi hukum mendel
B. Saran
Adapun saran untuk praktikan agar lebih memperhatikan langkah kerja
atau prosedur kerja pada unit praktikum yang sedang dipraktikumkan serta
untuk Asisten agar mengarahkan dan membimbing praktikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul Persilangan
Drosophila melanogaster yang disusun oleh:
Nama : Citra Auliyah Thamrin
Nim : 1514041005
Kelompok : III (Tiga)
Kelas : Pendidikan Biologi A
telah diperiksa dan dinyatakan diterima oleh Asisten dan/ Koordinator Asisten dan
dinyatakan diterima.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab