PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
KIMIA SMA
TERINTEGRASI
PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER
Kelompok
Kompetensi E
PEDAGOGIK
Media Pembelajaran SMA - Kimia
Abdul Kodir, M.Pd., dkk.
PROFESIONAL
Kesetimbangan 1, Hidrolisis,
Buffer, Kimia Unsur 1
Drs. Mamat Supriatna, M.Pd., dkk.
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
KIMIA SMA
TERINTEGRASI
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
KELOMPOK KOMPETENSI E
MEDIA
PEMBELAJARAN
SMA - KIMIA
Abdul Kodir, M.Pd., dkk.
KELOMPOK KOMPETENSI E
KELOMPOK KOMPETENSI E
Penelaah
I Nyoman Marsih, Ph.D.
Ali Munawar, M.Pd.
Penata Letak
Diah Irma Nuraina
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA),
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mata pelajaran Fisika SMA,
Kimia SMA dan Biologi SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (Learning
Material) yang dapat digunakan guru untuk belajar mandiri, fleksibel dan pro-aktif,
sesuai kondisi dan kebutuhan penguatan kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Kompetensi Guru.
KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
tersebut telah dijabarkan dalam bagian-bagian modul yang terpadu, sesuai materi
yang relevan.
Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.
Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau email p4tkipa@yahoo.com.
vi KATA PENGANTAR
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR v
DAFTAR GAMBAR ix
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7
C. Uraian Materi 8
D. Aktivitas Pembelajaran 42
E. Latihan/Kasus/Tugas 44
F. Rangkuman 45
C. Uraian Materi 49
D. Aktivitas Pembelajaran 58
E. Latihan/Kasus/Tugas 60
F. Rangkuman 62
EVALUASI 67
PENUTUP 77
DAFTAR PUSTAKA 78
GLOSARIUM 81
DAFTAR TABEL
Hal
DAFTAR GAMBAR
Hal
A. Latar Belakang
Guru mempunyai kewajiban untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan
kompetensinya melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilannya sebagai esensi
pembelajar seumur hidup. Dalam rangka mendukung kegiatan PKB Guru untuk
pengembangan pengetahuan dan keterampilan, dikembangkan modul-modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan
Kompetensi yang berisi topik-topik sesuai dengan tuntutan kompetensi guru
sebagaimana tertuang dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.
PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
B. Tujuan
Setelah Anda mempelajari modul secara mandiri, cermat, kerja keras, dan penuh
tanggung jawab, Anda diharapkan dapat memahami dan menggunakan berbagai
media pembelajaran dan sumber belajar dalam pembelajaran Kimia SMA.
C. Peta Kompetensi
Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mata Pelajaran yang diharapkan setelah
Anda mempelajari modul ini tercantum pada Tabel 1 berikut.
2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu (1) Bagian
Pendahuluan, (2) Kegiatan Pembelajaran, (3) Evaluasi, dan (4) Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang, tujuan, peta kompetensi,
ruang lingkup, dan cara penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran berisi
tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran,
latihan/kasus/tugas, rangkuman, umpan balik, dan tindak lanjut. Bagian akhir
terdiri dari kunci jawaban latihan/kasus/tugas, evaluasi, dan penutup.
Adapun rincian materi pada modul Pedagogi Kelompok Kompetensi E Kimia SMA
adalah sebagai berikut.
1. Media Pembelajaran: Pengertian Media Pembelajaran, Fungsi dan Manfaat
Media dalam Pembelajaran, dan Jenis-jenis Media Pembelajaran.
2. Sumber Belajar: Pengertian Sumber Belajar, Fungsi Sumber Belajar,
Klasifikasi Sumber Belajar, Pemilihan Sumber Belajar, dan Pengelolaan
Sumber Belajar.
3. Merancang Pembelajaran dengan Menggunakan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar: Perancangan Pembelajaran dengan Pendekatan Model
ASSURE dan Implementasi Rancangan Pembelajaran Menggunakan Model
ASSURE.
PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Deskripsi kedua moda diklat tatap muka ini terdapat pada penjelasan berikut.
4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
b. Mengkaji materi
Pada kegiatan ini Anda mempelajari uraian materi sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Anda dapat mempelajari materi secara individual atau
kelompok dengan melakukan kerja sama yang baik dengan anggota kelompok
Anda,
c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini Anda melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu/instruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi materi,
mengerjakan tugas, latihan, dsb. Pada kegiatan ini Anda secara aktif menggali
informasi dan berlatih menentukan serta merancang pembelajaran
menggunakan media pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan secara mandiri atau
berkelompok dengan cara kerja sama pada saat membuat tugas dan kreatif
dalam membuat laporan hasil kerja. Laporan hasil kelompok merupakan hasil
kerja sama dari setiap anggota kelompok dan jika ada perbaikan menjadi
tanggung jawab semua anggota kelompok.
d. Presentasi dan konfirmasi
Pada kegiatan ini perwakilan kelompok Anda mempresentasikan hasil
kegiatan, peserta lain menyimak presentasi dengan cermat dan serius sebagai
penghargaan kepada pembicara. Setelah presentasi peserta lain menanggapi
hasil presentasi dengan cara empati, sedangkan fasilitator melakukan
konfirmasi terhadap materi yang dipresentasikan secara empati kemudian
menyamakan persepsi hasil diskusi yang dibahas bersama.
e. Review kegiatan
Pada kegiatan ini Anda dan peserta lain serta fasilitator mereview materi
sampai mendapatkan persamaan persepsi dan pemahaman materi yang
diuraikan pada modul.
PENDAHULUAN 5
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan IN-1 Anda
mempelajari modul sama seperti
pada moda tatap muka penuh, yaitu
diawali dengan mempelajari bagian
pendahuluan dilanjutkan dengan
mengkaji materi melalui kegiatan
berpikir reflektif, diskusi,
brainstorming atau mempelajari
aktivitas berdasarkan Lembar
Kegiatan (LK) yang disiapkan untuk
IN- 1 dipandu oleh fasilitator.
Pada kegiatan ON Anda dapat mengkaji kembali uraian materi secara mandiri
dan melakukan aktivitas belajar berdasarkan instruksi atau LK yang disiapkan
untuk kegiatan ON. Jika ada kegiatan praktik yang tidak bisa dilaksanakan
pada IN-1, kegiatan diganti menjadi diskusi materi LK tersebut dan
pelaksanaannya dilakukan di ON. Pada kegiatan ON juga Anda dipersilakan
mengerjakan latihan/kasus/tugas, membaca rangkuman, dan melakukan
umpan balik dan tindak lanjut. Pada bagian akhir, Anda dipersilakan
mengerjakan evaluasi sebagai bagian dari latihan sebelum melaksanakan tes
akhir.
6 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER
BELAJAR KIMIA SMA
Media dan sumber belajar merupakan dua hal penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang
berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka
mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Baik media
pembelajaran maupun sumber belajar sangat membantu guru dalam mengajar
dan memudahkan siswa menerima dan memahami pelajaran dan meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Pada pembelajaran 1 dalam modul ini, Anda akan mempelajari konsep media
pembelajaran dan sumber belajar. Berkaitan dengan jenis-jenis media
pembelajaran, Anda akan mempelajari media pembelajaran visual, realita (asli),
audio visual, dan komputer. Dalam melakukan aktivitas belajar, lakukan dengan
penuh komitmen, semangat dan motivasi belajar yang tinggi. Disiplin dalam
belajar akan menjadi kunci keberhasilan Anda dalam mempelajari modul ini. Oleh
karena itu, pelajarilah dengan seksama bagian demi bagian dari uraian materi
pembelajaran 1. Satu hal yang penting adalah membuat catatan tentang materi
yang sulit Anda pahami. Cobalah terlebih dahulu mendiskusikannya dengan
sesama peserta pelatihan. Apabila memang masih dibutuhkan, Anda dapat
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini secara mandiri, penuh tanggung jawab, dan
kerja keras diharapkan Anda dapat memahami konsep dasar media
pembelajaran dan sumber belajar.
C. URAIAN MATERI
Setelah Anda membaca dan mencermati tujuan pembelajaran dan indikator
ketercapaian kompetensi yang diharapkan, Anda dipersilakan membaca dan
mempelajari uraian materi berikut ini dengan cermat dan kritis.
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari kata medium (jamak: media; tunggal: medium), secara harfiah
artinya perantara, penyampai, atau penyalur (Yusuf, 2010). Assosiation of
Education and Communication Technology (AECT) di Amerika, membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi (Sanaky, 2011). Menurut Briggs (dikutip oleh Sanaky, 2011:3)
media adalah wahana atau alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang pembelajar (siswa) untuk belajar.
Media ternyata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran pada khususnya. Oleh karena itu, guru perlu memilih media
pembelajaran secara tepat dengan memperhatikan hal-hal: 1) media harus
mampu membantu proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang
disampaikan dapat dipahami peserta didik dengan benar; 2) kompleks atau
sederhananya tergantung kepada kedalaman materi; 3) harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran; 4) harus sesuai dengan karateristik peserta didik dan kondisi
lingkungan sekolah; 5) tidak menyulitkan peserta didik dalam memahami materi.
MEDIA
Radio TV
Radio-kaset Compact Disc (CD)
Interkom Laser Disc (LD)
Non-projected Projected
Komputer HP
HP Komputer
Papan Tulis Slide Projector
Internet Internet
Papan Planel (OHP)
Papan Magnet Microprojector
Film-Projector
Papan Tempel
LCD Projector
Papan Pasak
Papan Paku
Flipchart
Sanaky (2011) menjelaskan tentang hasil penelitian dari beberapa ahli pendidikan
dan psikologi. Dari hasil penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa
pembelajaran akan lebih efekif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan
pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang
sebenarnya, namun bukan berarti bahwa media yang digunakan dalam
pembelajaran tersebut harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya.
Contohnya model, model merupakan gambaran nyata dari suatu objek dalam
bentuk tiga dimensi. Namun model bukan merupakan keadaan yang sebernarnya
(realistik). Model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi
pesan keadaan yang sebenarnya. Contoh lain yaitu foto. Foto merupakan
gambaran suatu keadaan dalam bentuk dua dimensi. Foto bukanlah keadaan yang
sebenarnya (realistik) dalam suatu objek pengajaran. Akan tetapi foto sebagai
media memiliki makna tertentu terhadap isi pesan yang disampaikan dalam suatu
pembelajaran.
Livie dan Lentz (dalam Sanaky, 2011) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran visual, yaitu:
(1). Fungsi atensi. Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan
perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
(2). Fungsi afeksi. Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar
ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan
dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.
(3). Fungsi kognisi. Media visual mengungkapkan bahwa lambang visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
(4). Fungsi kompensantoris. Media visual memberikan konteks untuk memahami
teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.
(6) Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah
diingat, dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.
Adapun jenis-jenis atau bentuk-bentuk yang tergolong media visual berbasis grafis
adalah sebagai berikut.
(1) Gambar atau foto
Penyajian materi pelajaran dengan menggunakan gambar, tentu merupakan daya
tarik tersendiri bagi pembelajar. Penggunaan gambar atau foto harus sesuai
dengan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penggunaan
gambar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif
guru sendiri, asalkan gambar dan foto tersebut dari sisi konsep sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf
belajar dengan lambang kata-kata (abstarktif) ke taraf yang lebih kongkrit (lihat
Kerucut Pengalaman Edgar Dale).
Perbedaan mendasar antara gambar dengan foto terletak pada teknik pembuatan.
Gambar dibuat oleh tangan dengan menggabungkan unsur titik, garis, dan bentuk
serta mengkombinasikannya dengan unsur warna. Sedangkan foto dibuat
menggunakan alat fotografi (kamera) dengan mengambil langsung pada objek
sebenarnya.
(2) Diagram
Diagram atau skema adalah gambar sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis. Diagram
merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-
simbol yang menggambarkan struktur dari obyek secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat dari suatu proses yang
disajikan (Sadiman, dkk., 2006).
Diagram atau skema, pada umumnya berisi hal-hal sebagai berikut: 1) petunjuk-
petunjuk suatu masalah, 2) dapat menyederhanakan hal-hal yang kompleks, 3)
dapat memperjelas penyajian pesan, dan 4) diagram yang baik adalah sangat
sederhana, hanya memuat bagian-bagian terpenting yang dapat diperlihatkan.
Gambar 1.4 Contoh Diagram Frost untuk Oksigen dalam Larutan Asam
(Sumber: http://rolanrusli.com/)
Diagram memiliki ciri antara lain diagram bersifat simbolik, abstrak dan kadang-
kadang sulit dimengerti. Untuk membaca diagram harus mempunyai latar
belakang tentang apa yang didiagramkan. Walaupun sulit dimengerti, tetapi
sifatnya yang padat, dan dapat memperjelas arti.
Diagram sebaiknya dibuat lebih besar dari teks dan ditempatkan secara strategis.
Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah. Perlu diperhatikan bahwa media diagram atau
skema, haruslah terpusat pada gagasan pokok serta menghilangkan bagian-
bagian yang tidak penting.
Bagan atau chart digunakan untuk menjelaskan bagaimana sesuatu itu berproses.
Tujuan pembuatan bagan/chart dalam proses pembelajaran, antara lain: 1)
Menerangkan suatu situasi, suatu proses secara simbolik dengan menggunakan
garis-garis, gambar-gambar, dan tulisan; 2) Menerangkan bermacam-macam
keterangan menjadi satu; 3) Memberi gambaran tentang hubungan antara
sesuatu keadaan dengan keadaan lain secara simbolis di dalam suatu situasi.
obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik
dengan cepat, memudahkan dan memungkinkan pembaca mengadakan analisis,
interpretasi dan perbandingan antara data yang disajikan baik dalam hal ukuran,
jumlah, dan arah (Sadiman, ddk. Dalam Sanaky, 2006).
Beberapa jenis grafik, antara lain (1) grafik garis, biasanya digambarkan dengan
garis-garis atau titik-titik, (2) grafik batang atau grafik bidang, menunjukkan
perbandingan yang dilukiskan dengan batang, (3) grafik gambar, merupakan grafik
yang dilukiskan dengan gambar-gambar atau simbol yang telah dikenal umum, (4)
grafik lingkaran, untuk menjelaskan keadaan atau perbandingan tentang sesuatu.
Ada beberapa kategori kartun dilihat dari isi yang dimaksud pembuatannya, antara
lain: 1) kartun murni (gags cartoon), kartun yang dimaksudkan sebagai gambar
lucu untuk mengolok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau
peristiwa aktual; 2) kartun animasi, kartun yang dapat bergerak atau hidup, yang
terdiri dari susunan gambar yang direkam dan ditayangkan di televisi atau layar
film, disebut juga film kartun; 3) kartun komik, kartun yang terdiri atas kotak-kotak
(panel) yang menampilkan alur cerita; 4) kartun editorial (editorial cartoon), kartun
yang menitikberatkan misinya pada kritik dan yang merupakan visualisasi
editorial/tajuk rencana sebuah media cetak; 5) kartun politik (political cartoon),
kartun yang menitikberatkan sasarannya pada masalah-masalah politik.
Kartun dapat digunakan dalam pembelajaran sepanjang muatan (konten) di
dalammnya berhubungan dengan materi pelajaran, walaupun sifatnya menyindir,
humor, dan lain-lain.
3. Komik
Komik adalah rangkaian gambar yang bercerita. Komik merupakan suatu bentuk
seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian
rupa dalam beberapa panel sehingga membentuk jalinan cerita. Membuat kartun
komik tidaklah mudah, karena harus memahami terlebih dahulu konten pelajaran
yang akan ditampilkan dan karakter tokoh yang akan ditonjolkan. Untuk
mengungkapkan hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan khusus untuk
menuangkan ke dalam bentuk gambar dan alur cerita yang berhubungan suatu
konten pelajaran. Kartun sebagai salah satu bentuk media grafis, menurut
Sadiman, dkk. (2006) mengandung gambar interpreatatif yang menggunakan
simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas.
Komik dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial.
Aplikasi dalam pendidikan, bentuk komik selain harus menarik, ide cerita harus
berhubungan dengan konteks topik bahasan pelajaran. Karena komik sebagai
media pembelajaran dibuat untuk membantu pemahaman siswa terhadap suatu
konten pelajaran.
4. Poster
Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual
seprti garis, gmbar, dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta
mengkomunikasikan pesan secara singkat. Agar lebih efektif poster seharusnya
berwarna dan menimbulkan daya tarik dengan maksud menjangkau perhatian dan
menghubungkan pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses pembelajaran,
poster dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya untuk mengenalkan suatu
topik atau materi baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperti
praktikum dengan bahan-bahan kimia dapat diberikan melaluai suatu poster.
Gambar 1.9 Contoh Poster Perbedaan antara Senyawa non Elektrolit, Elektrolit Lemah
dan Elektrolit Kuat
(Sumber: Naneyan's Blog - WordPress.com)
Media yang tergolong benda asli dalam pembelajaran kimia adalah semua bahan-
bahan kimia baik yang dibuat (sintesis) maupun alami, seperti batuan, pasir besi,
kuarsa, bahan kimia yang ada di laboratorium. Alat-alat laboratorium yang sering
digunakan dalam berbagai percobaan kimia termasuk ke dalam golongan media
benda asli.
Media asli mati, misalnya: herbarium, taksidermi, awetan dalam botol, bioplastik
dan diorama (pameran hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan
tampilannya seperti aslinya di alam).
Media asli benda tak hidup, contoh: berbagai jenis batuan mineral, kereta api,
pesawat terbang, mobil, gedung, papan tulis, papan tempel, dan zat-zat kimia
(padat/serbuk, cair/larutan, gas).
Media asli tiruan atau model, seperti: model irisan bagian dalam bumi, model
penampang batang, penampang daun, model boneka, model torsomanusia
yang dapat dilepas dan dipasang kembali, model globe, model atom.
Media yang tergolong alat peraga dalam pembelajaran kimia yang termasuk jenis
model antara lain model molymod. Contoh model lainnya yang seringkali
digunakan dalam pembelajaran kimia adalah model bangun atom dan molekul.
Alat peraga ini dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bahan dasar seperti
balon, plastisin, bola-bola plastic, dan lain-lain. Model simulasi yang bisa diunduh
dari berbagai laman internet juga termasuk media/alat peraga model.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau resiko yang akan dihadapi siswa
pada saat mempelajari media realita.
(2) Video-VCD
Video-VCD adalah gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara dan dapat
ditayangkan melalui medium video dan Video Compact Disk (VCD). Media Video-
VCD, sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara.
Dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh
Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau peristiwa
yang berlangsung.
Media video dan VCD sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan sebagai
berikut.
Adapun kelemahan media video dan VCD sebagai media pembelajaran adalah
sebagai berikut.
Pengadaannya memerlukan biaya mahal
Tergantung pada energy listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan disegala
tempat.
Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk
terjadinya umpan balik
Mudah tergoda untuk menayangkan kaset VCD yang bersifat hiburan, sehingga
suasana belajar akan terganggu
multimedia pembelajaran kimia interaktif yang dapat diunduh bebas dari berbagai
laman seperti Google, Youtube, dan Wikipedia.
Software drill memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan paper exercise (Kahn,
1998-1999 dalam Doering, 2009). Kelebihan tersebut antara lain bahwa software
drill and practice menginformasikan dengan segera apakah jawaban siswa benar
atau salah sehingga siswa dapat melakukan perbaikan dengan segera. Hal ini
dapat mencegah penyimpanan informasi/konsep yang salah pada memori jangka
panjang. Selain itu, software ini dapat memotivasi siswa untuk mengerjakan latihan
yang mereka perlukan dan guru tidak harus hadir atau menilai drill and practice.
Tutorial
Software tutorial memuat keseluruhan urutan pembelajaran pada suatu topik, mirip
dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Software tutorial
yang baik harus melakukan tugas guru untuk memenuhi fungsi tutorialnya. Agar
memenuhi kriteria umum untuk software pembelajaran yang baik, program tutorial
yang didesain dengan baik harus memenuhi standar-standar berikut:
Software tutorial harus menyediakan latihan dan feedback yang tepat untuk
memandu siswa belajar.
User control yang lengkap. Pertama, siswa harus dapat mengontrol kecepatan
kemunculan teks pada layar. Program seharusnya tidak berpindah ke informasi
atau aktivitas selanjutnya sampai siswa menekan tombol. Selanjutnya, program
harus menawarkan siswa fleksibilitas untuk mereview penjelasan, contoh, atau
urutan instruksi atau berpindah ke instruksi lainnya. Program harus menyediakan
kesempatan berkali-kali kepada siswa untuk keluar dari program jika mereka
menginginkannya.
Struktur program tutorial harus menyediakan urutan instruksional yang
disarankan dan disyaratkan untuk membangun konsep serta harus memuat
konten yang cukup. Selain itu, program menyediakan penjelasan dan contoh
yang cukup.
Kemampuan menilai jawaban dan memberikan feedback yang cukup baik.
Grafis digunakan untuk memenuhi aspek instruksional, estetika, atau fungsi yang
mendukung
Menyimpan catatan kemajuan siswa dengan baik.
Simulasi
Simulasi adalah strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan untuk
mempelajari lingkungan nyata dan melatih keterampilan memecahkan masalah
tanpa bahaya. Rothwell dan Kazanas (1999) dalam Husain mendefinisikan sebuah
simulasi sebagai sebuah representasi tiruan dari kondisi nyata. Dalam konteks
pendidikan, simulasi adalah teknik yang kuat yang mengajarkan tentang beberapa
aspek dari dunia dengan meniru atau mereplikasinya. Siswa tidak hanya
termotivasi oleh simulasi tetapi juga belajar dengan berinteraksi dengan mereka
dengan cara yang mirip dengan cara mereka akan bereaksi dalam situasi nyata.
Bidang sains lebih banyak menggunakan simulasi. Menurut Alessi & Trollip, 2001
dalam Doering, 2009, sebuah simulasi memiliki manfaat berikut sebagai berikut.
Gambar 1.10 Screenshot tampilan software simulasi Kimia Garam dan Larutan
Sumber: https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/soluble-salts
Instructional Games
Instructional Games adalah program komputer (software) yang mengemas
informasi dalam bentuk permainan. Software ini berisi permainan dapat memberi
motivasi bagi siswa untuk mempelajari informasi yang ada di dalamnya. Menurut
Doering (2009), guru dapat memilih software games yang tepat dengan
mengikuti kriteria sebagaimaan disampaikan Malon (1980), yaitu yang membuat
sesuatu menyenangkan untuk belajar adalah, unsur petualangan, ketidakpastian,
kompleksitas level yang disesuaikan dengan kemampuan; guru harus
memperhatikan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam games; kecekatan fisik
yang diperlukan untuk memainkan games harus wajar; pertimbangan sosial dan
budaya.
Tutorial
Keberadaan tutorial berbasis komputer seharusnya tidak mengancam keberadaan
guru karena sedikit sekali keadaan di mana komputer lebih baik dari pada guru
yang berpengalaman. Meskipun demikian, keunikan kemampuan tutorial dalam
menyajikan seluruh urutan pembelajaran secara interaktif dapat membantu dalam
beberapa situasi kelas sebagai berikut.
Simulasi
Sistem dunia nyata lebih baik dibandingkan dengan simulasi, tetapi simulasi
berguna ketika situasi nyata memakan banyak waktu, berbahaya, mahal, dan tidak
realistis disajikan di kelas. Berikut ini adalah situasi di mana simulasi harus
dipertimbangkan untuk digunakan dalam pembelajaran.
Sebagai pengganti atau sebagai suplemen percobaan laboratorium.
Sebagai pengganti atau sebagai suplemen role-playing.
Sebagai pengganti atau sebagai suplemen field trip.
Memperkenalkan dan/atau mengklarifikasi topik baru.
Membantu pengembangan eksplorasi dan proses belajar
Mendorong kerjasama dan kerja kelompok.
Instructional Games
Dalam memilih instructional games untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran
di kelas perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
Siapkan lembar kerja dan latihan.
Games dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan kerjasama dalam
kelompok.
Games dapat digunakan sebagai reward bagi siswa yang telah menyelesaikan
tugas dengan baik.
Selain itu, hal paling penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan games
dalam pembelajaran adalah adanya panduan memainkan games yang berisi
petunjuk permainan dan penjelasan prinsip-prinsip atau konsep yang terlibat
dalam permainan; memilih games yang menantang dan tingkat tantangan harus
sesuai tingkat keterampilan siswa; setelah selesai memainkan games guru harus
merefleksikan apa yang telah diperoleh siswa selama memainkan games.
2. Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Istilah sumber belajar sering kita dengar dan sering kita manfaatkan tentunya.
Pada umumnya sumber belajar yang diketahui adalah perpustakaan dan buku-
buku pelajaran sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak disadari
pemanfaatan sumber belajar tidak terbatas pada perpustakaan dan buku-buku
sumber belajar. Benda-benda lain termasuk orang yang digunakan dalam proses
pembelajaran termasuk sumber belajar.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media yang membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan
dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video,
format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang digunakan oleh
siswa ataupun guru. Dengan demikian, sumber belajar dapat juga diartikan
sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang
mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku (Abdul Majid: 2008:170).
Menurut Wina Sanjaya (2009:174), sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Lebih jauh dijelaskan bahwa dalam
proses penyusunan perencanaan program pembelajaran, guru perlu menetapkan
sumber apa yang dapat digunakan oleh siswa agar mereka dapat mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Sementara itu, Abdul Majid (2008: 170) menyebutnya sebagai tempat atau
lingkungan alam sekitar yaitu tempat seseorang dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai
tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar,
museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan
sebagainya.
2) Alat dan Bahan Pengajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru,
sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan
yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan bisanya menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan (Wina Sanjaya, 2009:174). Buku-buku, majalah,
koran, dan bahan cetak lainnya, lembar kerja siswa, handout, bahan tayang, film
slide, foto, dan gambar merupakan contoh bahan pelajaran. Sementara itu, yang
termasuk contoh alat pengajaran adalah overhead projector (OHP), LCD,
laptop/komputer, slide projector untuk menayangkan film slide, tape, video player
memutar kaset audio dan kaset video.
Berdasarkan uraian di atas buku termasuk kelompok bahan pengajaran, berbeda
dengan pendapat Abdul Majid (2008:170) yang mengelompokkan buku sebagai
sumber belajar tersendiri. Menurutnya, segala macam buku yang dapat dibaca
secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan sebagainya.
3) Benda
Abdul Majid (2008:170) mengelompokkan benda sebagai sumber belajar. Segala
benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik,
maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi,
benda peninggalan lainnya.
4) Manusia
Manusia sebagai sumber belajar yang dimaksud adalah orang yang secara
langsung menyampaikan pesan-pesan pembelajaran tanpa menggunakan alat
lain sebagai perantara. Ada orang yang secara khusus dipersiapkan untuk sumber
belajar melalui pendidikan dan pelatihan tertentu, seperti guru, konselor,
administrator pendidikan, tutor, dan sebagainya. Ada pula orang yang bukan
dipersiapkan untuk sumber belajar, tetapi memiliki suatu keahlian yang
mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran, misalnya manajer
sumber, serta lingkungan fisik, dan alam. Sumber belajar akan bermakna bagi
peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisasi melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda,
orang atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak berarti
apa-apa.
Ada banyak sumber belajar dan terdapat di mana-mana asalkan guru kreatif untuk
memanfaatkannya. Faktor yang menyebabkan digunakan atau tidak
digunakannya sumber belajar secara optimal oleh guru bergantung pada motivasi
dan kemampuan yang dimiliki oleh guru di dalam penggunaannya.
Keanekaragaman sumber belajar yang digunakan secara terencana dan teratur
akan mengakibatkan keanekaragaman aktivitas belajar yang dilakukan oleh
peserta didik sehingga proses pengajaran akan lebih efektif lagi.
Sumber belajar yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran banyak
dan beragam jenisnya. Kadang-kadang guru menghadapi kesulitan dalam
mementukan pilihan sumber belajar mana yang akan digunakannya. Oleh karena
itu, perlu adanya patokan-patokan yang dapat dijadikan sebagai pegangan oleh
guru dalam menentukan pilihan tersebut.
Berikut adalah beberapa patokan yang dapat dijadikan bahan pemikiran bagi guru
dalam memilih sumber belajar (Sudirman dkk, 1989: 209-211).
1) Program Pengajaran (kurikulum)
Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah merupakan kegiatan yang
terkendali, yaitu dikendalikan oleh program pengajaran (kurikulum) yang telah
disusun secara sistematis dan logis. Di dalam kurikulum tersebut ditetapkan
struktur materi pengajaran yang harus daiajarkan serta kedalaman dan alokasi
penggunaan waktunya. Oleh karenanya, langkah awal yang harus ditempuh oleh
guru sebelum menentukan pilihan sumber belajar yang akan digunakan adalah
mempelajari garis-garis program pengajarannya. Dengan cara seperti ini guru
akan menghindari kesalahan memberikan materi pelajaran yang belum waktunya
diajarkan berdasarkan urutan logisnya.
2) Kondisi lingkungan
Untuk mempermudah dalam memilih dan menentukan sumber belajar yang akan
digunakan, guru harus memahami betul kondisi lingkungan sekitarnya, baik
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan yang
dimaksud meliputi potensi yang tersedia, baik moril maupun materil serta tata
aturan atau norma-norma yang berlaku di lingkungan tersebut. Selanjutnya, guru
menginventarisasi sumber-sumber belajar yang ada, baik yang ada di sekolah
maupun yanga ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran. Di samping itu, juga perlu diketahui oleh guru pihak-pihak mana
saja yang harus dihubungi, bagaimana prosedurnya dan kapan saat yang tepat
untuk menghubunginya. Dengan memahami kondisi lingkungan, hambatan-
hambatan baik yang berupa teknik maupun administratif di dalam penggunaan
sumber belajar ini akan dapat dihindari.
3) Karakteristik Siswa
Siswa merupakan unsur yang pokok dalam pembelajaran. Siswalah yang harus
menerima dan mencari berbagai informasi pembelajaran yang pada akhirnya
dapat mengubah tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,
karakteristik siswa harus dijadikan dasar pertimbangan di dalam pemilihan sumber
belajar.
Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda, baik dilihat dari segi
kemampuan berpikir, motivasi, latar belakang sosial ekonomi, kebutuhan, maupun
ketahanan fisiknya. Dengan demikian, guru tidak boleh memaksakan
kehendaknya atau menyamaratakan siswa di dalam segala hal. Agar sumber
belajar yang digunakan sesuai dengan tingkat berpikir dan keinginan siswa,
alangkah baiknya kalau pemilihan sumber belajar yang akan digunakan dilakukan
dengan melibatkan siswa.
4) Karakteristik Sumber Belajar
Setiap sumber belajar, di samping mempunyai keampuhan-keampuhannya, juga
memiliki berbagai kelemahan. Tidak ada suatu sumber belajar yang cocok untuk
segala jenis dan bentuk materi pembelajaran serta dalam segala situasi. Ada
sumber belajar yang cocok untuk pembelajaran klasikal, namun tidak efektif untuk
digunakan dalam sistem pembelajaran individual. Demikian pula sebaliknya,
sumber pembelajaran untuk pembelajaran individual tidak bisa digunakan untuk
klasikal. Ada sumber belajar yang penggunaannya tidak terbatas oleh ruang dan
tempat sehingga dapat digunakan oleh siswa dalam jumlah yang banyak, tetapi
ada pula sumber belajar yang dibatasi oleh ruang dan tempat. Di samping itu, ada
sumber belajar yang bersifat elektrik sehingga penggunaannya dipengaruhi oleh
ada atau tidak adanya aliran listrik, ada pula sumber belajar yang nonelektrik.
Selain itu, masih banyak lagi karakteristik sumberbelajar lainnya.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran 1 terdiri atas dua bagian, yaitu
mengkaji materi dan kegiatan praktik. Anda dipersilakan melakukan aktivitas
pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh semangat dan tanggung
jawab yang tinggi. Lakukanlah semua ini dengan ikhlas agar mendapatkan berkah.
Jangan lupa biasakan selalu berdoa sebelum memulai aktivitas pembelajaran agar
Anda diberi kemudahan dan kelancaran oleh-Nya.
1. Mengkaji Materi
Buatlah ringkasan uraian materi pembelajaran 1 dalam bentuk peta pikiran
secara mandiri, kemudian diskusikan dalam kelompok hal-hal yang dianggap
belum jelas bersama rekan peserta dan fasilitator Anda. Selanjutnya,
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-
masing dengan pembagian tugas sesuai dengan instruksi dari fasilitator.
Anggota kelompok lain memperhatikannya dengan serius, saling menghormati
dan menghargai satu sama lain, serta aktif bertanya, menjawab dan
memberikan tanggapan selama diskusi berlangsung.
2. Aktivitas Praktik
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi Konsep Media
Pembelajaran dan Sumber Belajar, Anda dipersilakan melakukan kegiatan 1
dan 2 berikut ini.
Kegiatan 1
Pada kegiatan 1 Anda akan berlatih memilih media dan sumber belajar yang tepat
pada jenjang SMA-Kimia secara mandiri atau berkelompok dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
Tentukan sebuah Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPA SMA-Kimia
berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013.
Berdasarkan KD tersebut tentukan tiga indikator pencapaian kompetensi,
materi pokok, serta pengalaman belajar yang memungkinkan untuk pencapaian
masing-masing indikator tersebut.
Tentukan media pembelajaran dan sumber belajar yang tepat sesuai dengan
KD, indkator, materi dan pengalaman belajar yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Tuangkan hasil kerja Anda pada Lembar Kerja 1.
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda. Diskusikan bersama fasilitator dan
peserta yang lain untuk memperoleh masukan. Perbaiki hasil kerja kelompok
Anda jika ada masukan dari kelompok lain!
Kegiatan 2:
Pada kegiatan ini Anda akan berlatih melakukan eksplorasi software simulasi
materi kimia yang sesuai dengan materi pada kurikulum 2006 atau 2013 dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Anda harus mengunduh software simulasi materi kimia pada
http://phet.colorado.edu/en/simulations.
2. Anda dipersilakan mengexplorasi software simulasi tersebut, kemudian
tentukanlah Kompetensi Dasar (KD), indikator, materi pembelajaran, serta
langkah-langkah pembelajaran di mana software simulasi ini dapat digunakan
sebagai media pembelajaran. Hasil kegiatan 2 dapat Anda tuangkan dalam LK
2.
Tabel 2.2 LK 2 Identifikasi Software Simulasi Materi Kimia SMA
No Komponen Hasil Identifikasi
1 Kompetensi dasar
2 Indikator
3 Materi Pembelajaran
4 Pengalaman belajar
E. Latihan/Kasus/Tugas
Untuk lebih memahami materi pembelajaran 1 dan mengukur pemahaman Anda
terhadap materi yang telah dipelajari, Anda dipersilakan mengerjakan tugas
berikut. Pastikanlah Anda menjawab soal secara mandiri, jujur dan percaya diri
tanpa melihat kembali uraian materi atau kunci jawaban yang telah tersedia pada
bagian akhir modul ini.
F. Rangkuman
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran. Fungsi utamanya adalah sebagai alat bantu pembelajaran dan
sebagai sumber belajar, sedangkan manfaatnya adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 media pembelajaran terdiri
atas alat ukur, alat peraga, dan alat bantu. Contoh alat ukur antara lain neraca,
gelas ukur, pH meter, buret, termometer, dan pipet volum. Contoh alat peraga
antara lain benda asli, benda tiruan, dan model. Media alat bantu terdiri atas media
visual, audio, dan audio visual. Contoh media visual antara lain papan tulis dan
flipchart. Contoh media audio antara lain radio, komputer, handphone, dan
internet, sedangkan yang termasuk media visual antara lain TV, CD, komputer dan
internet.
Media pembelajaran visual adalah alat, metode, atau teknik yang digunakan dalam
proses pembelajaran yang dapat dilihat. Contoh media visual antara lain: gambar
atau foto, diagram, bagan atau chart, grafik, kartun, komik, dan poster. Media
realita (objek asli) adalah benda sebenarnya dalam bentuk utuh atau benda nyata
80-89% = baik
79-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
mempelajari modul media pembelajaran, terutama bagian yang belum dikuasai.
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk
memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi
antara guru dan siswa. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan
memudahkan siswa menerima dan memahami pelajaran dan meningkatkan
motivasi belajar siswa. Untuk itu, guru perlu merancang pembelajaran dengan baik
berkaitan dengan media dan sumber belajar yang akan digunakan. Perancangan
inipenting dilakukan agar media yang digunakan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini secara mandiri, tekun dan tanggungjawab, Anda
diharapkan dapat merancang pembelajaran yang melibatkan penggunaan media
pembelajaran dan sumber belajar yang tepat.
C. Uraian Materi
Setelah Anda membaca dan mencermati tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi yang diharapkan, Anda dipersilakan membaca dan
mempelajari uraian materi berikut ini dengan cermat.
langkah ini seseorang guru menggunakan teknologi, media, dan bahan ajar untuk
membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya.
Untuk mengaplikasikan media dan materi, baik guru maupun siswa perlu
melakukan 5P, yaitu.:
1) Preview the materials (mengkaji materi ajar)
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum mennyampaikannya dalam kelas dan
selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk
audiens dan memperhatikan tujuannya
2) Prepare the materials (menyiapkan materi ajar)
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik
dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan
media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan
keadaan media.
3) Prepare Environment (menyiapkan lingkungan)
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari
materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar
4) Prepare the learners (menyiapkan peserta didik)
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik
menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan
cara mengevaluasi materinya
5) Provide the learning experience (menyediakan pengalaman belajar)
Belajar dan mengajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru kita dapat
memberikan pengalaman belajar seperti: presentasi di depan kelas dengan
projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.
Jika materi itu berpusat pada guru, maka guru harus menyajikannya sebagai
seorang profesional. Jika pengalaman yang akan diberikan kepada siswa, guru
harus berperan sebagai fasilitator atau pembimbing yang membantu psiswa
menggali topik dari internet, mendiskusikan isi, menyiapkan materi portofolio, atau
menyajikan informasi kepada teman sekelas.
Contoh pertanyaan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menilai efektivitas proses
pembelajaran adalah: (1) apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan? (2) apakah metode, media, dan strategi pembelajaran yang
digunakan dapat membantu berlangsungnya proses belajar siswa? (3) apakah
siswa terlibat aktif dengan isi/materi pembelajaran yang sedang dipelajari?
Tahapan Deskripsi
Tahapan Deskripsi
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada kegiatan pembelajaran 2 terdiri atas dua bagian,
yaitu mengkaji materi dan aktivitas praktik. Anda dipersilakan melakukan aktivitas
pembelajaran tersebut secara mandiri dengan penuh semangat dan tanggung
jawab yang tinggi. Jangan lupa biasakan selalu berdoa sebelum memulai aktivitas
pembelajaran agar Anda diberi kemudahan dan kelancaran oleh-Nya.
1. Mengkaji Materi
Buatlah ringkasan uraian materi pembelajaran 1 dalam bentuk peta pikiran secara
mandiri, kemudian diskusikan dalam kelompok hal-hal yang dianggap belum jelas
bersama rekan peserta dan fasilitator Anda. Selanjutnya, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing dengan pembagian
tugas sesuai dengan instruksi dari fasilitator. Anggota kelompok lain
memperhatikannya dengan serius, saling menghormati dan menghargai satu
sama lain, serta aktif bertanya, menjawab dan memberikan tanggapan selama
diskusi berlangsung.
2. AktIvitas Praktik
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran 2 Merancang
Pembelajaran yang Mengintegrasikan Penggunaan Media Pembelajaran dan
Sumber Belajar, Anda dipersilakan melakukan kegiatan 3 berikut ini.
Kegiatan 3
Buatlah rancangan pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE dengan
mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Pilihlah sebuah Kompetensi Dasar sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah
Anda.
Rancanglah pembelajaran mengacu pada KD tersebut dengan menggunakan
model ASSURE. Gunakan format pada LK 3.
Presentasikan hasil pekerjaan Saudara untuk mendapat masukan dari
fasilitator dan rekan yang lain.
Lakukan revisi terhadap rancangan berdasarkan masukan.
Tahapan
Analyze Learners (Analisis Karakteristik Siswa)
E. Latihan/Kasus/Tugas
Untuk mengukur pemahaman Anda terhadap pembelajaran 2, Anda dipersilakan
mengerjakan latihan soal berikut secara mandiri dengan jujur dan percaya diri.
Pastikan Anda menjawab soal tanpa melihat kembali uraian materi dan kunci
jawaban yang tersedia di modul.
1. Hal penting yang harus dilakukan guru dalam merancang pembelajaran yang
mengintegrasikan media pembelajaran/sumber belajar adalah menganalisis
karakteristik peserta didik. Berikut adalah hal-hal yang menjadi bagian dari
analisis karakteristik peserta didik, kecuali ....
A. Jumlah siswa
B. Usia siswa
C. Gaya belajar
D. Potensi siswa
F. Rangkuman
Model ASSURE merupakan langkah-langkah merencanakan pelaksanaan
pembelajaran dengan memadukan penggunaan terknologi dan media secara
sistematis yang meliputi:
State Standards and Objectives. Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu tujuan
demi kepentingan siswa, tingkah laku yang akan diperlihatkan, kondisi dimana
tingkah laku itu akan diobservasi dan tingkatan ilmu pengetahuan baru atau
keahlian yang harus dikuasai. Dalam merumuskan tujuan dan standar
pembelajaran perlu memperhatikan strategi, media dan pemilihan media yang
tepat.
Evaluate and Revise. Tahap evaluasi dan revisi dalam model ini dilakukan untuk
menilai efektivitas dan efisiensi program pembelajaran dan juga menilai
pencapaian hasil belajar siswa.
80-89% = baik
79-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi
mempelajari modul media pembelajaran, terutama bagian yang belum dikuasai.
Anda dapat melakukannya dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
1. Pengertian media pembelajaran: segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran: dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa, alat bantu pembelajaran dan
sebagai media sumber belajar,dan membawa keberhasilan belajar dan
mengajar di kelas.
Manfaat media pembelajaran: memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien, penyampaian
materi pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja,
media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar, dan mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
2. Media pembelajaran visual yaitu alat, metode, atau teknik yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang dapat dilihat. Contoh media visual antara lain
gambar atau foto, diagram, bagan atau chart, grafik, kartun, komik, dan poster.
Strategi pembelajaran media visual: memilih media visual dengan tepat, media
visual secara efektif membantu pemahaman siswa dalam materi pelajaran,
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, bersifat fleksibel,
sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam memahami materi,
memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, dan memilih
media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah diingat,
dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.
3. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.
Fungsi sumber belajar: 1) meningkatkan produktivitas pembelajaran; 2)
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual; 3)
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran;4) Lebih
memantapkan pembelajaran; 5) Memungkinkan belajar secara seketika; 6)
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas; 7) Memberikan
kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan
menggunakan berbagai alat, buku, narasumber dan semua hal yang
menambah pengetahuan anak; 8) Meningkatkan perkembangan anak dalam
berbahasa yaitu dengan berkomunikasi dengan nara sumber; 9) Sarana
mengembangkan mengeratkan hubungan antara siswa dengan lingkungan;
mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa; dan membuat proses
belajar-mengajar lebih bermakna.
4. Jenis-jenis sumber belajar di SMA untuk mata pelajaran kimia: (1) Lingkungan:
perpustakaan, laboratorium. (2) Alat dan bahan pengajaran: LCD,
laptop/komputer, slide projector; buku-buku, bahan cetak lainnya, lembar kerja
siswa, handout, bahan tayang, film slide, foto, dan gambar. (3) Aktivitas:
kegiatan diskusi, demonstrasi, simulasi, dan melakukan percobaan.
5. Guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
sumber belajar: (1) program pengajaran atau kurikulum, (2) kondisi lingkungan,
(3) karakteristik siswa, 4) karakteristik sumber belajar.
Optimalisasi sumber belajar dapat dilakukan oleh guru dengan meningkatkan
kreativitas dalam memilih dan membuat sumber belajar serta memanfaatkan
barang bekas.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
1. D
2. A
3. B
4. A
5. C
2. Ditinjau dari sifatnya bahwa media terbagi ke dalam beberapa hal, media :
A. Langsung dan tidak langsung
B. Serentak, terbatas, dan individual
C. Elektronik dan non elektronik.
D. Auditif, visual, dan audiovisual.
EVALUASI 68
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
8. Seoarang guru harus memahami latar belakang, tujuan, dan bentuk media
visual yang akan digunakan dalam pembelajaran. Di bawah ini ada hal-hal
yang harus diperhatikan oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran
berbasis visual, kecuali
EVALUASI 69
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
70 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
12. Ada beberapa kekurangan dalam menggunakan media realita, kecuali ...
A. Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah;
B. Memerlukan biaya besar untuk mengadakan kunjungan ke berbagai objek
nyata;
C. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi
yang sesungguhnya;
D. Tidak memerlukan keterampilan khusus dalam mengoperasikan
alat/media.
13. Berikut adalah hal - hal yang penting diperhatikan dalam menggunakan realita
sebagai media pembelajaran, kecuali
A. Memberi kesempatan kepada siswa agar dapat berinteraksi langsung
dengan benda yang sedang dipelajari;
B. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa
mempelajari objek sebagai sumber informasi dan pengetahuan;
C. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau resiko yang akan dihadapi
siswa pada saat mempelajari media realita;
D. Melibatkan orang tua dalam pembelajaran ketika menggunakan media
realita.
14. Salah satu contoh jenis media pembelajaran audio visual kecuali ...
A. Program Siaran Tlevisi
EVALUASI 71
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
B. Video-VCD
C. Media sound slide (slide bersuara)
D. Book
15. Menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2011: 19), media pembelajaran
dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,
kecuali
A. memotivasi minat atau tindakan
B. menyajikan informasi
C. mendapat dorongan
D. memberi instruksi.
72 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
19. Secara teoretis, teknologi komputer memainkan peran yang sangat luar biasa
untuk mendukung terjadinya proses belajar yang constructive yang artinya...
A. memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang
menarik dan bermakna.
B. memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna
atau keinginantahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya
C. memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling
bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan
memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
D. memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
21. Berikut ini adalah alasan yang paling tepat untuk memilih simulasi komputer
dalam pembelajaran, kecuali...
A. dapat melibatkan siswa dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang
sebenarnya, namun tanpa resiko yang nyata.
B. lebih menghemat waktu jika dibandingkan menggunakan situasi real
C. mudah digunakan dan software simulasi mudah dicari
D. peserta didik belajar untuk membuat keputusan yang tepat dari beberapa
alternatif solusi yang ada
EVALUASI 73
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
22. Berikut ini adalah hal yang penting harus diperhatikan ketika memilih games
untuk pembelajaran, kecuali ....
A. Games harus menantang siswa untuk memainkannya
B. Level kesulitan harus tinggi
C. Melakukan refleksi bersama siswa diakhir pembelajaran
D. Harus terdapat panduan memainkan games
23. Ketika mengajarkan materi tentang tabel periodik modern, Ibu Reni membawa
gambar tabel periodik modern disusun berdasarkan nomor atom dan
persamaan sifat untuk memudahkan siswa dalam menentukan golongan dan
periode unsur tertentu. Melalui gambar tersebut guru menjelaskan konsep
periode dan golongan serta memberikan contoh bagaimana menentukan
golongan dan periode dari unsur tenterntu.
Manakah pernyataan yang tepat berkaitan dengan penggunaan gambar tabel
periodik pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Rani.
A. Ibu Rani telah memanfaatkan gambar tabel periodik secara langsung
sebagai media pembelajaran untuk memperjelas konsep tentang cara
menentukan golongan dan periode unsur tertentu.
B. Ibu Rani telah menggunakan media gambar sebagai alat praktik yang
digunakan secara langsung untuk memperjelas konsep tentang cara
menentukan golongan dan periode unsur tertentu.
C. Ibu Rani telah menggunakan media berupa gambar yang digunakan untuk
membantu memudahkan siswa memahami konsep untuk memperjelas
konsep tentang cara menentukan golongan dan periode unsur tertentu
tanpa adanya kegiatan praktik.
D. Ibu Rani telah menggunakan media sebagai alat pendukung pembelajaran
IPA pada kegiatan percobaan atau eksperimen untuk mempermudah
siswa memahami konsep golongan dan periode unsur tertentu..
24. Untuk mengajarkan materi tertentu, seorang guru membuat media berupa alat
peraga sederhana dengan memanfaatkan barang bekas antara lain dari botol
aqua bekas dan selang plastik. Upaya yang dilakukan guru dengan membuat
alat peraga tersebut lebih berfungsi sebagai ....
A. penggganti atau tiruan benda sebenarnya
74 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
26. Agar alat peraga IPA yang dibuat dan dikembangkan benar-benar dapat
digunakan oleh siswa, membantu mempermudah menyampaikan fakta,
konsep, prosedur, serta tidak menimbulkan miskonsepsi, maka hal utama
yang harus dikuasai guru adalah ....
A. Menyediakan waktu dan tenaga untuk merancang, membuat
dan mengembangkan alat
B. Mengetahui alat/bagian alat yang akan dibuat dan dikembangkan
C. Menguasai konsep IPA dengan alat yang akan dibuat atau
dikembangkan
D. Mampu menerapkan alat peraga yang dikembangkan dalam pembelajaran
IPA.
27. Berikut adalah kompetensi dasar untuk mata pelajaran kimia kelas X
kurikulum 2013: 3.1 Memahami model atom Dalton, Thomson, Rutherfod,
Bohr, dan mekanika gelombang.
EVALUASI 75
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
Untuk menanamkan konsep tentang model atom Dalton, guru mengajak siswa
untuk melakukan kegiatan dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di
sekitar. Sumber belajar utama yang sesuai dengan kegiatan di atas adalah...
A. Laboratorium
B. Narasumber
C. Lingkungan
D. Peristiwa
28. Agar proses pembelajaran efektif, guru harus menentukan sumber belajar
yang tepat sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang akan disampaikan
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Berikut adalah hal-hal utama
yang harus diperhatikan saat memilih sumber belajar yang akan digunakan,
kecuali ....
A. Program pengajaran
B. Kondisi lingkungan
C. Karakteristik siswa
D. Kompetensi guru
76 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
30. Seorang guru IPA akan mengajarkan perbedaan berat jenis antara air dan
bensin. Setelah ia menyampaikan pokok bahasan kepada siswa, guru
menuangkan bensin dari dalam botol yang sengaja ia bawa ke dalam sebuah
cangkir yang ada di mejanya. Setelah itu, ia juga menuangkan air ke dalam
tempat yang sama. Sambil berlaga seorang pesulap, Pak Guru kemudian
menyalakan api dan meletakkannya di atas cairan itu. Api pun menyala.
Seluruh siswa heran melihat peristiwa itu.Secara serentak mereka bertanya:
Mengapa bisa terjadi seperti itu? Bukankah bensin itu ada di bawah air?
Berdarkan ilustrasi di atas media dan sumber belajar yang digunakan oleh
guru adalah....
Media Sumber Belajar
A Visual Buku paket
B Alat ukur Laboratorium
C Benda asli Demonstrasi
D Benda tiruan Peristiwa
EVALUASI 77
KELOMPOK KOMPETENSI E
PENUTUP
PENUTUP 78
KELOMPOK KOMPETENSI E
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2014. Media Pembelajaran (Edisi Revisi), Jakarta: Rajawali Pers
Arsyad, Azhar, 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arief Sidharta, Yamin Winduono, 2011. Pengembangan Alat Peraga Praktik (APP)
Sederhana IPA SMP Sederhana, Bandung: PPPPTK IPA
Arief Sidharta, Rella Turella, 2003, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Kimia
Sederhana, Jakarta: Direktorat Dikmenum.
Arief Sidharta, Dadan Muslih, 1993. Perancangan, Pembuatan, dan
Pendayagunaan Alat Peraga Praktik (APP) IPA SMP Sederhana, Jakarta:
Direktorat Sarana Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Darliana, 2003. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana, Jakarta:
Direktorat Dikmenum
Doering, A., & Veletsianos, G, 2009. Teaching with Instructional Software. In M. D.
Roblyer & A. Doering (Eds.), Integrating Educational Technology into
Teaching (73-108). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.
Fachrurrazi, Aziz, dkk. 2012. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, UIN Jakarta.
Ibrahim, Nana Syaodih, 2003, Perencanaan dan Pengajaran, Jakarta
Jonassen, David H.,1995. Computers in The Classroom 1st edition, Columbus,
OH: Merrill/Prentice-Hall
Majid, Abdul. 2008. Perancangan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sadiman, Arief S., 2007. Media Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sadiman, Arief S., 2006. Media Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sanaky, Hujair AH.2011. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Smaldino, Heinich, Molenda, Russel. 2012. Instructional Techology and Media for
Learning, (10th edition). New York: Macmilan Publishing Company.
Sudirman, dkk. 1989. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja karya CV.
Sudjana, Nana dkk, 1991. Media Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru
Sumantri, Mulyani dan H. Johar Permana, 2001. Strategi Belajar Mengajar,
Bandung: CV Maulana
DAFTAR PUSTAKA 79
KELOMPOK KOMPETENSI E
C
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
80 DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
DAFTAR PUSTAKA 81
KELOMPOK KOMPETENSI E
GLOSARIUM
GLOSARIUM 82
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
Media Tiga Dimensi : media yang tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang,
lebar, dan tinggi
Media Hasil : cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi,
Teknologi cetak seperti buku dan materi visual statis terutama
melalui proses percetakan mekanis atau photografis
Media hasil : cara menyampaikan materi dengan menggunakan
teknologi audio- mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan
visual. pesan-pesan audio-visual
Media hasil : cara menghasilkan atau menyampaikan materi
teknologi yang dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
berdasarkan micro-prosesor
komputer
Media hasil : cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi
gabungan tenologi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk
cetak dan teknologi media yang dikendalikan komputer
komputer
Media auditif : media yang hanya mengandalkan suara saja seperti
radio, kaset rekoorder, peringan hitam.
Media visual : media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan
cetakan
Media audio visual : media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar
Audio visual murni : baik unsur suara maupun unsur gambar derasal dari
satu sumber seperti video kaset.
Audio visual tidak : unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari
murni sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara
yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor
dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
GLOSARIUM 83
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
84 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
GLOSARIUM 85
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
dilokasinya.
Media audio visual : media audio visual merupakan media yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Contoh
media audio visual adalah film, video, TV, slide
suara (sound slide) dan lain-lain.
86 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
SUMBER BELAJAR
GLOSARIUM 87
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
88 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI E
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
KIMIA SMA
TERINTEGRASI
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
KELOMPOK KOMPETENSI E
KESETIMBANGAN 1,
HIDROLISIS, BUFFER,
DAN KIMIA UNSUR 1
KELOMPOK KOMPETENSI E
KESETIMBANGAN 1, HIDROLISIS,
PENYANGGA, KIMIA UNSUR 1,
ALDEHIDA DAN KETON
Penulis:
Drs. Mamat Supriatna, M.Pd., dkk
KELOMPOK KOMPETENSI E
KESETIMBANGAN 1,
HIDROLISIS, PENYANGGA, KIMIA
UNSUR 1, ALDEHIDA DAN
KETON
Penanggung Jawab
Dr. Sediono Abdullah
Penyusun
Dr. Poppy Kamalia Devi, M.Pd, . 022-4231191 devipopi@yahoo.co.id
Yayu Sri Rahayu, S.Si, M.Pkim. 022-4231191 yayusrrhy@gmail.com
Drs. Mamat Supriatna, M.Pd. 022-4231191 ms_p4tkipa@yahoo.co.id
Dr. Kurniasih, M.Si. 022-4231191 kurniasih.nia@gmail.com
Penyunting
Dr. Indrawati, M.Pd.
Penelaah
Dr. I Nyoman Marsih, M.Si.
Ali Munawar, M.Pd.
Penata Letak
Diah Irma Nuraina, S.Pd.
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA),
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
iv KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mata pelajaran Fisika SMA,
Kimia SMA dan Biologi SMA. Modul ini merupakan model bahan belajar (Learning
Material) yang dapat digunakan guru untuk belajar mandiri, fleksibel dan pro-aktif,
sesuai kondisi dan kebutuhan penguatan kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Kompetensi Guru.
KATA PENGANTAR v
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
tersebut telah dijabarkan dalam bagian-bagian modul yang terpadu, sesuai materi
yang relevan.
Modul ini telah ditelaah dan direvisi oleh tim, baik internal maupun eksternal
(praktisi, pakar dan para pengguna). Namun demikian, kami masih berharap
kepada para penelaah dan pengguna untuk selalu memberikan masukan dan
penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi terkini.
Besar harapan kami kiranya kritik, saran, dan masukan untuk lebih
menyempurnakan isi materi serta sistematika modul dapat disampaikan ke
PPPPTK IPA untuk perbaikan edisi yang akan datang. Masukan-masukan dapat
dikirimkan melalui email para penyusun modul atau email p4tkipa@yahoo.com.
vi KATA PENGANTAR
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR v
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR ix
PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 2
C. PETA KOMPETENSI 2
D. RUANG LINGKUP 4
PEMBELAJARAN 8
I. KESETIMBANGAN KIMIA 1 8
A. Tujuan 9
C. Uraian Materi 9
D. Aktivitas Pembelajaran 23
E. Latihan/Kasus/Tugas 28
F. Rangkuman 31
A. Tujuan 32
C. Uraian Materi 33
D. Aktivitas Pembelajaran 40
E. Latihan/Kasus/Tugas 42
F. Rangkuman 44
A. Tujuan 46
C. Uraian Materi 46
D. Aktivitas Pembelajaran 53
E. Latihan/Kasus/Tugas 56
F. Rangkuman 57
C. Uraian Materi 60
D. Aktivitas Pembelajaran 78
E. Latihan/Kasus/Tugas 81
F. Rangkuman 85
A. Tujuan 88
C. Uraian Materi 89
E. Latihan/Kasus/Tugas 118
F. Rangkuman 121
EVALUASI 125
PENUTUP 131
GLOSARIUM 137
DAFTAR TABEL
Hal
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.2 Grafik titik didih, titik leleh dan massa jenis gas mulia 63
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN 1
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan
masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM). Implementasi PPK tersebut dapat berbasis kelas, berbasis budaya
sekolah dan berbasis masyarakat (keluarga dan komunitas). Dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan program PPK, modul ini mengintegrasikan
lima nilai utama PPK yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan
integritas. Dalam modul ini kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-
kegiatan pembelajaran. Setelah mempelajari modul ini, selain Anda dapat
meningkatkan kompetensi profesional, Anda juga diharapkan mampu
mengimplementasikan PPK khususnnya PPK berbasis kelas.
B. Tujuan
Setelah Anda mempelajari modul ini dengan kerja keras, kreatif, kerja sama dan
tanggungjawab diharapkan memahami materi kompetensi profesional meliputi
Kesetimbangan Kimia 1, Hidrolisis dan Buffer, Kimia Unsur 1, Aldehid dan Keton.
C. Peta Kompetensi
Kompetensi inti yang diharapkan setelah guru belajar dengan modul ini adalah
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu. Kompetensi guru mata pelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi yang diharapkan tercapai melalui belajar dengan modul
ini adalah:
2 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
Indikator Esensial/
Kompetensi Guru Mapel
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
20.1.Memahami konsep-konsep, 20.1.69 Menjelaskan Konsep kesetimbangan
hukum-hukum, dan teori-teori dinamis
kimia meliputi struktur, dinamika, 20.1.70 Menerapkan konsep dengan
energetika dan kinetika serta kesetimbangan kimia dalam sistem gas
penerapannya secara fleksibel maupun dalam sistem larutan
20.1. Memahami konsep-konsep, 20.1.71 Menentukan Kc dalam reaksi
hukum-hukum, dan teori-teori kesetimbangan berdasarkan data
kimia meliputi struktur, dinamika, konsentasi pereaksi dan hasil reaksi
energetika dan kinetika serta 20.1.72 Menentukan Kp dalam reaksi kesetim-
penerapannya secara fleksibel bangan berdasarkan data konsentasi
pereaksi dan hasil serta harga tekanan
20.1.73 Memecahkan masalah terkait hubungan
kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
20.1. Memahami konsep-konsep, 20.1.87 Menentukan garam yang terhidrolisis dari
hukum-hukum, dan teori-teori campuran larutan asam dan basa
kimia meliputi struktur, dinamika, 20.1.88 Menghitung pH larutan garam yang
energetika dan kinetika serta mengalami hidrolisis
penerapannya secara fleksibel
20.1. Memahami konsep-konsep, 20.1.89 Menentukan sifat atau manfaat penyangga
hukum-hukum, dan teori-teori yang terdapat pada tubuh manusia
kimia meliputi struktur, dinamika, 20.1.90 Menentukan pH larutan penyangga
energetika dan kinetika serta 20.1.91 Menentukan jumlah zat atau volume
penerapannya secara fleksibel larutan untuk membuat larutan penyangga
dengan pH tertentu
PENDAHULUAN 3
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada Modul ini disusun dalam empat bagian, yaitu bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul E, tujuan belajar
dengan modul ini, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah belajar
dengan modul ini, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan
pembelajaran 1, kegiatan pembelajaran 2, dan seterusnya sampai materi n berisi
Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas
Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak
Lanjut dan Kunci Jawaban. Bagian evaluasi yang dilengkapi kunci jawabannya
agar guru peserta diklat melakukan self assesment sebagai tolak ukur untuk
mengetahui keberhasilan diri sendiri dan bagian penutup.
4 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
Melalui Moda Tatap Muka Penuh Dan Tatap Muka In-On-In Adalah Sebagai
Berikut.
Deskripsi kedua moda diklat tatap muka ini terdapat pada penjelasan berikut.
1. Deskripsi cara penggunaan modul pada moda Tatap Muka Penuh
Alur dan deskripsi cara penggunaan modul pada moda Tatap Muka Penuh
Deskripsi Kegiatan
a. Pendahuluan
PENDAHULUAN 5
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
b. Mengkaji materi
Pada kegiatan ini Anda mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai
dengan indikator pencapaian hasil belajar. Anda dapat mempelajari materi
secara individual atau kelompok dengan melakukan kerjasama yang baik dengan
anggota dalam kelompok Anda
Pada kegiatan ini Anda melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu/ instruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi materi,
mengerjakan tugas, latihan, dsb. Pada kegiatan ini Anda secara aktif menggali
informasi dan berlatih mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Aktivitas dilakukan dengan mandiri atau kelompok dengan cara kerjasama pada
saat membuat tugas dan kreatif dalam membuat laporan hasil kerja. Laporan
yang dikumpulkan jika hasil kelompok merupakan hasil kerjasama dan jika ada
perbaikan menjadi tanggung jawab semua anggota kelompok.
e. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini Anda dan peserta lain serta fasilitator mereview materi sampai
mendapatkan persamaan persepsi dan pemahaman materi yang diuraikan pada
modul.
Cara penggunaan modul pada moda tatap muka IN-ON-IN sedikit berbeda
dengan moda tatap muka penuh. Perbedaan terdapat pada komponen aktivitas
pembelajaran dan tugas/latihan. Alur .dan deskripsi cara penggunaan modul
adalah sebagai berikut.
6 PENDAHULUAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan ON Anda harus menyiapkan laporan sesuai sistematika yang telah
ditetapkan. Hasil kegiatan ON baik berupa tugas LK maupun tugas lainnya
dilampirkan sebagai bukti fisik bahwa Anda telah menyelesaikan seluruh tugas ON
yang ada pada modul. Pada kegiatan IN-2, Anda dan peserta lainnya melaporkan
hasil kegiatan ON dan mendiskusikannya difasilitasi oleh fasilitator.
PENDAHULUAN 7
KELOMPOK KOMPETENSI E
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KESETIMBANGAN KIMIA 1
(KONSEP KESETIMBANGAN DINAMIS SERTA
HARGA KC DAN KP)
Kompetensi guru yang terkait materi ini adalah 20.1 Memahami konsep-konsep,
hukum-hukum, dan teori-teori kimia meliputi struktur, dinamika, energetika dan
kinetika serta penerapannya secara fleksibel dengan sub kompetensi
Memahami kesetimbangan kimia yang meliputi kesetimbangan dinamis, harga
Kc dan Kp.. Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja
keras, profesional, kreatif dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian
aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta
bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Kesetimbangan Kimia
Reaksi kimia kebanyakan berlangsung dalam arah bolak-balik
(reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu arah. Pada
awal proses reversible, reaksi berlangsung ke arah pembentukan hasil reaksi.
Segera setelah beberapa molekul hasil reaksi terbentuk, reaksi balik mulai
berlangsung yaitu pembentukan molekul pereaksi dari molekul hasil reaksi. Bila
laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar, maka konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, keadaan ini disebut
kesetimbangan kimia.
aA + bB cC + dD
Huruf kapital mewakili rumus pereaksi dan hasil reaksi, huruf kecil mewakili
koefisien reaksi. Tanda anak panah rangkap ( ) menunjukkan bahwa reaksi
berlangsung secara reversible.
H2O(l) H2O(g)
Pada saat kesetimbangan laju penguapan sama dengan laju pengembunan.
a. Kesetimbangan Dinamis
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan. Berbagai hasil percobaan
menunjukkan bahwa secara umum dalam suatu reaksi kimia perubahan pereaksi
menjadi hasil reaksi tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu
relatif lama. Pada awal, reaksi berlangsung ke arah pembentukan hasil reaksi.
Segera setelah ada hasil reaksi, terjadi reaksi ke arah sebaliknya yaitu dari hasil
reaksi kembali menjadi pereaksi. Laju reaksi ke kanan menjadi semakin lambat
karena konsentrasi pereaksi menjadi semakin kecil, sedangkan reaksi ke arah
kiri menjadi semakin cepet karena konsentrasi hasil reaksi semakin tinggi.
Akhirnya laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ki kiri, sehingga
konsentrasi pereaksi dan konsentrasi hasil reaksi tidak lagi berubah (tetap)
keadaan ini disebut dengan kesetimbangan.
N2O4(g) 2NO2(g)
tak berwarna coklat
A B C D
Gambar 1.1. Ketercapaian reaksi keseimbangan pada tingkat makroskopik dan molekul.
A, ketka percobaan dimulai, campuran reaksi sebagian besar terdiri dari gas tidak
berwarna (N2O4). B, Sebagian N2O4 terurai menjadi NO2 yang berwarna coklat, warna
campuran menjadi cokelat pucat. C, ketika kesetimbangan tercapai, konsentrasi dari NO2
dan N2O4 adalah konstan, dan warna mencapai intensitas akhir. D, karena reaksi maju
dan balik terus berlangsung dengan kecepatan yang sama, maka konsentrasi (dan
warna) tetap konstan. (Sumber: Silberberg. 2007, Principles Of General Chemistry)
Berdasarkan gambar 1.1, apabila sejumlah mol gas N2O4 yang tidak berwarna
dimasukkan ke dalam suatu bejana tertutup, maka dengan segera gas N 2O4
terdisosiasi menjadi NO2 yang berwarna coklat (coklat muda). Warna akan
semakin tua dengan terus berlangsungnya penguraian N 2O4 sampai akhirnya
tercapai kesetimbangan. Setelah itu tidak terlihat lagi perubahan warna. Pada
percobaan untuk mencapai keadaan kesetimbangan dapat dimulai dari NO 2, dari
campuran NO2 dan N2O4, atau dari NO2.
Namun setiap 2 molekul NO2 yang terbentuk dengan mudah bergabung kembali
menjadi molekul N2O4. Pada suatu saat laju reaksi disosiasi N 2O4 akan sama
dengan laju reasi pembentukkan N 2O4, maka keadaan ini disebut keadaan
kesetimbangan.
NO2
Konsentrasi
N2O4
waktu
2. Konstanta Kesetimbangan
Menurut Gulberg dan Waage (dalam Poppy K Devi, 2009:119) pada suhu tetap
harga konstanta kesetimbangan akan tetap. Hal ini dirumuskan sebagai Hukum
Kesetimbangan yang berbunyi sebagai berikut :
Pada reaksi kesetimbangan, hasil kali konsentrasi zat hasil reaksi yang
dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang
dipangkatkan koefisiennya akan tetap, pada suhu tetap.
Untuk lebih memahami tentang hukum ini, perhatikan tabel 1 yang menunjukkan
beberapa data percobaan untuk reaksi penguraian N2O4 pada suhu 25oC.
Konsentrasi gas dinyatakan dalam molar.
Tabel 1.1 Data percobaan untuk reaksi penguraian N2O4 pada suhu 25oC.
[ 2 ]
Data pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa meskipun perbandingan
[ 2 4 ]
[ 2 ]2
memberikan nilai-nilai yang beragam, perbandingan memberikan nilai
[ 2 4 ]
yang hampir tetap yakni rata-rata 4,69 x 10-3. Nilai ini dinamakan dengan
konstanta kesetimbangan, K, untuk reaksi pada 25oC. Secara matematis
konstanta kesetimbangan untuk N2O4 NO2 adalah:
[ 2 ]2
K = = 4,63 x 10-3
[ 2 4 ]
Perhatikan bahwa pangkat 2 untuk [NO2] dalam persamaan ini sama dengan
koefisien stoikiometri untuk NO2 dalam reaksi reversible.
aA + bB cC + dD
[] []
K =
[] []
Laju r = kr [AB2]
kf dan kr masing-masing adalah konstanta laju untuk arah maju dan arah balik.
bagi dari dua kuantitas yang masing-masing memang konstan pada suhu
tertentu. Karena konstanta laju bergantung pada suhu maka konstanta
kesetimbangan juga berubah dengan berubahnya suhu.
Contoh Soal :
1). Pada tabung tertutup terdapat 2 mol iodium I2, 19 mol gas HI, dan 4 mol gas
H2 dalam keadaan setimbang. Tentukan harga KC untuk reaksi:
2). Ke dalam bejana yang volumnya 1 L dimasukkan 1 mol gas CO dan 1 mol
uap H2O. Setelah sistem mencapai kesetimbangan menurut persamaan reaksi:
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g), ternyata terdapat 0,25 mol gas CO2.
Tentukan harga konstanta kesetimbangan Kc !
Penyelesaian: Persamaan reaksi: CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
Keadaan awal : 1 mol 1 mol 0 0
Bereaksi : 0,25 0,25
Hasil reaksi : 0,25 0,25
Sisa : 0,75 0,75
Setimbang : 0,75 0,75 0,25 0,25
[2 ] [2 ] [0,25] [0,25] 1
Maka harga Kc = [] [2 ]
= =
[0,75] [0,75] 9
Dimana
PA = tekanan parsial A PB = tekanan parsial B
PC = tekanan parsial C PD = tekanan parsial D
Tekanan parsial diberi lambang P dan ditentukan dengan rumus:
P = x Tekanan total
Pi = Xi . P total
Untuk menentukan Kp tekanan gas dinyatakan dalam atmosfer(atm).
Contoh soal :
1) Pada temperatur 500 K ke dalam bejana yang volumenya 5 liter dimasukkan
0,6 mol gas HI sehingga terjadi reaksi kesetimbangan 2 HI(g) H2(g)+
I2(g). Bila setelah sistem mencapai keadaan kesetimbangan masih terdapat
0,3 mol HI, tentukan harga konstanta kesetimbangan Kp pada temperatur 500
K (R= 0,082).
Penyelesaian:
Persamaan reaksi : 2 HI(g) H2(g) + I2(g)
HI yang terurai : (0,6-0,3) mol = 0,3 mol
HI sisa : 0,3 mol
1
H2 yang terbentuk : x 0,3 mol = 0,15 mol
2
1
I2 yang terbentuk : x 0,3 mol = 0,15 mol
2
Maka :
2 2 1,23 1,23
Kp = = = 0,25
()2 (2,46)2 2
Penyelesaian :
Persamaan reaksi : 2 NH3(g) N2(g) + 3 H2(g)
Keadaan awal : 5 mol
Bereaksi : 2 mol
Hasil reaksi : 1 mol 3 mol
Sisa : 3 mol
Keadaan Setimbang : 3 mol 1 mol 3 mol
Maka :
3
PNH3 = x 3,5 atm = 1,5 atm
7
1
PN2 = x 3,5 atm = 0,5 atm
7
3
PH2 = x 3,5 atm = 1,5 atm
7
2 . (2 )3 (0,5)(1,5)3
Kp = = = 0,75
(3 )2 (1,5)2
P P P PO
Kc = 2
= 2
X RT
SO2 / RT O2 / RT SO3 2
Kc
Maka : Kc = Kp X RT dan Kp = = Kc ( RT )-1
RT
Jika penurunan yang sama dilakukan terhadap reaksi umum
m A (g) + nB pC + qD
Kc
Kp = = Kc (RT)n
RT
n = (p+q) -(m+n)
= Selisih jumlah mol gas hasil reaksi dan jumlah mol gas pereaksi
Contoh soal :
1). Pada reaksi kesetimbangan : 2 SO2 (g) + O2(g) 2 SO3 (g) .
Harga Kc = 2,8 x 102, pada suhu 1000 K. Hitung harga Kp, jika diketahui
R = 0,082 L atm K-1 mol-1 !
Penyelesaian :
Kp = Kc (RT)n
Pada reaksi di atas n= 2 (2+1) = -1
Dengan demikian harga Kp= 2,8 x 102 (0,082 x 1000)-1
= 3,4
Kc =
C p Dq
Am Bn
Kc adalah tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu. Bila kita analisis dari
persamaan kesetimbangan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut .
a. Jika harga K besar, pembilang lebih besar dibandingkan dengan penyebut ini
berarti bahwa sebagian besar pereaksi diubah menjadi hasil reaksi.
b. Jika
C p Dq
Am Bn
Sudah sama dengan harga K untuk suhu yang bersangkutan, sistem berada
dalam keadaan kesetimbangan.
c. Keadaan kesetimbangan dapat berubah, jika :
1). Suhu diubah, karena K dipengaruhi suhu.
2). Konsentrasi salah satu zat diubah pada suhu tetap.
3). Volum diubah dan reaksi disertai penambahan jumlah molekul (m+n
p + q ) pada suhu tetap.
kesetimbangan (K) juga dapat dihitung dari G (Go= -RT ln K), setelah Anda
melakukan pengukuran (eksperimen). Jika kita mereaksikan larutan Fe(NO3)3
dan larutan KSCN, dapat ditulis dalam bentuk persamaan ionnya:
Fe3+(aq) + SCN(aq) Fe(SCN)2+(aq).
Andaikan Anda mereaksikan Fe3+ (aq) 0,1 M dan SCN (aq) 0,5 M pada suhu
tertentu. Setelah reaksi mencapai keadaan setimbang, diketahui bahwa
konsentrasi Fe3+ (aq) dalam sistem menjadi 0,04 M. Apakah makna yang
terkandung dalam data ini ?
Berapa konsentrasi SCN dan konsentrasi Fe(SCN)2+ yang berada
dalam kesetimbangan serta berapa nilai Kc ?
Untuk memudahkan perhitungan, data konsentrasi masing-masing
zat dapat dibuat dalam tabel seperti berikut :
Tabel 1.2 Data Konsentrasi Zat
Spesi Kimia Fe3+ SCN Fe(SCN)2+
Konsentrasi Awal (M) 0,1 0,5 -
Konsentrasi yang berubah (M) -0,06 -0,06 +0,06
Konsentrasi Kesetimbangan (M) 0,04 0,44 +0,06
[5 ]
Kc1 =[
3 ][2 ]
Untuk mengetahui hubungan antara K1, K2, K3 dapat dilakukan perkalian antara
K1 dan K2.
[]2 [2 ]2 [2 ]2
K1 x K2 = x =
[2 ][2 ] []2 [2 ] [2 ] [2 ]2
K1 x K2 = K3
Dengan demikian, harga K3 merupakan hasil perkalian K1 dan K2.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan IN 1
2. Kegiatan ON
Lembar Kegiatan 1:
A. Tujuan :
Alat : Bahan :
- Neraca - Timbal (II) sulfat padat, (PbSO4)
- Tabung reaksi - Larutan Natrium Iodida, (NaI) 1 M
- Pipet tetes - Larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)0,1 M
- Gelas kimia 50 mL 2 buah - Larutan Natrium sulfat (Na2SO4) 1 M
- Batang pengaduk - Larutan seng (II) sulfat (ZnSO4) 0,1 M
- Kaca Arloji - Logam Cu
- Gelas ukur 10 mL atau 25 mL - Logam Zn
C. Cara Kerja :
Reaksi Searah
1. Lakukan percobaaan sepertri pada gambar di bawah.
2. Tulis data pengamatan pada tempat yang tersedia.
1. Timbanglah 1 gram PbSO4 dalam kaca arloji dan masukkan ke dalam gelas
kimia. Ukurlah 10 mL larutan NaI 1 M, dengan pipet teteskan ke dalam gelas
kimia dan aduk campuran itu.
2. Perhatikan perubahan warna endapan. Catat pengamatan anda !
3. Dekantasi larutan dari gelas kimia, kemudian cuci endapan dengan air
sebanyak dua kali.
Pengamatan
Warna zat sebelum reaksi
....................................................................
D. Pertanyaan :
Lembar Kerja 2 :
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi-reaksi kimia banyak berlangsung dalam arah bolak-balik (reversible).
Pada awal proses reversible, reaksi maju ke arah pembentukan hasil reaksi.
Segera setelah beberapa molekul hasil reaksi terbentuk, proses balik mulai
berlangsung yaitu pembentukan molekul pereaksi dari molekul hasil reaksi. Bila
laju pereaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka tercapailah
kesetimbangan kimia. Untuk membuktikannya, cobalah lakukan percobaan
berikut dalam kelompok dengan hati-hati dan teliti. Jawablah pertanyaan
berdasarkan data pengamatan dan hasil pengolahan data.
A. Tujuan :
C. Cara Kerja
Percobaan Pengamatan
Warna larutan FeCl 3 =
.................................................................
.
Warna larutan KSCN =
.................................................................
.
Warna campuran =
.................................................................
Berdasarkan jumlah zat yang
1.
direaksikan, Apakah FeCl 3 habis
bereaksi?
.................................................................
.
Apakah KSCN habis bereaksi?
.................................................................
.
D. Pertanyaan :
1. Pada percobaan (1) :
- apakah FeCl3 habis bereaksi ?
- apakah KSCN habis bereaksi ?
2. Mengapa pada percobaan (2) terjadi perubahan warna pada gelas kimia
II dan III ?
3. Apakah hasil percobaan (2) sesuai dengan jawaban no. 1 ?
4. Mengapa ion Fe3+ dan ion SCN- tetap ada pada sistem tersebut ?
5. Apakah reaksi tersebut berbalik arah dengan sendirinya ?
6. Reaksi semacam ini termasuk reaksi kesetimbangan. Apa yang dimaksud
dengan reaksi kesetimbangan ?
E. Latihan/Kasus/Tugas
E1. Latihan Soal
Setelah Mempelajari Topik Kesetimbangan 1. Silahkan Anda Mencoba
Mengerjakan Latihan Soal Secara Mandiri Selanjutnya Diskusikan Dalam
Kelompok. Kumpulkan Hasil Kerja Tepat Waktu Sesuai Jadwal Yang Ditentukan.
[][2 ]
B. =
[2 ]
[2 ]
C. = [][2 ]
[][2 ]
D. = [][2 ]
B. 1,25
C. 2,0
D. 4,0
C. 8,12 atm
D. 1,30 atm
7. A.
Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut ini. 10 B.
10
2 NH3 (g) 3 H2(g) + N2(g)
H2
Volume awal gas NH3 adalah 10 liter, [ setelah
] 5
kesetimbangan tercapai 5
NH3 [ ]
volumenya menjadi 4 liter. Grafik mana yang menggambarkan volume setiap
N2
HH22 NH3
[ [] ] 55 NH [[ [ ]]] 555 NH [ ] 5
NH33 H2NH33
N22 NN
22
N2
00 0 0
00
waktu
waktu Waktu
waktu
waktu
CC C D D.
B.
. 10
10
10 . 10
10
H2
H2 NH33 HH
22
5 NH
NH3 [ [] ] 55 H22 NH3 [[ ]] 55
NN
2
H 2
N2 N2 NH
NH3
N22
N
3
000 0
0
waktu
Waktu
D.
10
E2. Pengembangan Soal
F. Rangkuman
Kesetimbangan kimia menjelaskan keadaan dimana laju reaksi maju dan laju
reaksi balik sama besar dan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tetap tidak
berubah seiring berjalannya waktu. Berdasarkan fasa zatnya kesetimbangan
kimia meliputi kesetimbangan homogen dan heterogen.
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan suatu pereaksi dan hasil reaksi yang
secara makroskopik tidak berubah, tetapi keadaan mikroskopiknya berubah
setiap saat dalam dua arah dengan laju sama.
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hidro (air) dan lisis (penguraian), sehingga hidrolisis
dapat diartikan sebagai penguraian suatu senyawa oleh air atau reaksi suatu
senyawa dengan air. Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam
direaksikan dengan larutan basa akan membentuk senyawa garam. Banyak dari
jenis garam ini yang mengalami hidrolisis. Untuk mengenal ciri ciri garam yang
terhidrolisis dapat ditentukan melalui sifat asam dan basa pembentuk garam
tersebut.
Awan putih yang terlihat adalah
NH4Cl yang dihasilkan dari reaksi
larutan HCl dengan NH3 pekat.
NH4Cl merupakan garam yang
terhidrolisis.
Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air maka akan ada dua kemungkinan
yang terjadi, yaitu:
a. Ion-ion negatif (anion) yang berasal dari asam lemah atau ion-ion positif
(kation) yang berasal dari basa lemah akan bereaksi dengan air. Reaksi suatu
ion dengan air ini disebut hidrolisis. Berlangsungnya hidrolisis disebabkan
adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk bereaksi dengan air (menarik
proton atau hidroksida) membentuk asam atau basa asalnya. Hidrolisis garam
biasanya mempengaruhi pH larutan;
b. Ion-ion negatif (anion) yang berasal dari asam kuat atau ion-ion positif (kation)
yang berasal dari basa kuat tidak bereaksi dengan air atau tidak terjadi reaksi
hidrolisis. Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak memiliki kemampuan
untuk menarik proton atau hidroksida dari molekul air untuk membentuk asam
atau basa asalnya.
Apabila hanya salah satu ion (kation atau anion) yang bereaksi dengan air
maka prosesnya dinamakan hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsial.
Sedangkan bila kedua ion tersebut yang bereaksi dengan air maka
dinamakan hidrolisis sempurna atau hidrolisis total. Hidrolisis parsial suatu
garam dapat berupa hidrolisis kation dan hidrolisis anion. Hidrolisis kation
terjadi pada garam yang mengandung kation dari basa lemah pembentuknya,
sedangkan hidrolisis anion terjadi pada garam yang mengandung anion dari
asam lemah pembentuknya.
NH4Cl berasal dari basa lemah NH3 dan asam kuat HCl, garam ini mengalami
hidrolisis sebagian.
Nilai pH dari larutan garam yang kationnya merupakan asam konjugat dari
basa lemahnya seperti contoh di atas dapat dihitung berdasarkan tetapan
kesetimbangan asam konjugatnya.
[NH3]. [H3+]
Ka =
[NH4+]
[H+] = Ka [NH4+].[NH3]
pH = - log [H+]
b. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Garam ini
ketika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan larutan basa. Beberapa
garam yang bersifat basa diantaranya Na 2CO3, CH3COOK, NaCN. Pada
garam CH3COONa misalnya, yang jika dilarutkan dalam air membentuk ion
CH3COO- dan Na+.
CH3COONa(aq) CH3COO- (aq) + Na+(aq)
Ion Na+ adalah asam konjugat yang lebih lemah daripada air sehingga tidak
dapat menarik gugus OH- dari air dan tidak mengubah pH larutan. Ion
CH3COO- merupakan basa konjugat yang lebih kuat dari air sehingga dapat
menarik proton dari molekul air yang mengakibatkan larutan bersifat basa.
Reaksinya :
CH3COONa(aq) CH3COO- (aq) + Na+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
+
CH3COONa(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + Na+(aq) + OH-(aq)
[CH3COOH]. [OH-]
Kb =
[CH3COO- ]
Untuk setiap pasangan asam lemah dan basa konjugatnya terdapat hubungan
Kw = Ka (asam lemah) x Kb (basa konjugatnya)
Jadi jika Ka atau Kw diketahui maka nilai Kb dapat ditentukan.
Nilai pH untuk larutan garam yang anionnya terhidrolisis dapat ditentukan
berdasarkan nilai Kb basa konjugat dan konsentrasi ion dalam reaksi
kesetimbangan.
[OH-] = Kb [CH3COO- ]
Kw
[OH-] = . [CH3COO- ]
Ka
Adapun pH larutan dari garam jenis ini dapat dihitung dengan rumus :
pH = (p Kw + p Ka p Kb)
1014
= . 102
1,8.105
pH = - log [H+]
= - log 3,3.10-6 = 5,5
cairan darah dan menekan rasa sakit yang diderita. Proses melarutnya
aspirin ini merupakan salah satu konsep hidrolisis.
b) Pembuatan gelatin
f) Sebagai Pupuk
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan IN 1
Setelah mengkaji materi tentang Hidrolisis Garam, Anda dapat mencoba
melakukan eksperimen sesuai Lembar kegiatan. Catat pelik-pelik atau strategi
percobaan agar percobaan berhasil, agar Anda dapat merancang kembali
disesuaikan dengan kondisi sekolah. Untuk materi Hidrolisis Garam, Anda dapat
merancang eksperimen secara kreatif dan teliti, kemudian lakukan uji coba
rancangan percobaan. Anda dapat bekerjasama dalam kelompok. Lakukan
percobaan secara disiplin sesuai aturan bekerja di laboratorium, perhatikan
aspek keselamatan misalnya cara menyimpan larutan di meja, cara memasukkan
larutan ke pelat tetes dengan cermat dan hati-hati agar tidak saling bercampur,
mengelola limbah dan sampah sesuai aturan, serta menjaga kebersihan dan
ketertiban di ruangan praktikum atau di laboratorium. Selanjutnya, perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil percobaan, peserta lain menyimak presentasi
dengan seksama sebagai penghargaan kepada pembicara dan aktif memberikan
masukan konstruktif terkait rancangan yang diuji coba.
2. Kegiatan ON
Untuk meningkatkan kompetensi Anda dalam penyajian materi Hidrolisis Asam,
silahkan Anda mengerjakan tugas ini secara mandiri di sekolah atau secara
berkelompok di kelompok kerja. Tunjukkan kreativitas Anda dalam menghasilkan
laporan hasil eksperimen/tugas berikut.
a. Ajaklah sekelompok peserta didik Anda atau peserta guru lainnya dalam
melakukan eksperimen untuk penguatan materi Hidrolisis Garam. Catat
hasil pengamatan secara objektif, analisis dengan teliti, diskusi untuk
menjawab pertanyaan dan kesimpulan. Lakukan dengan kerjasama dan
tanggungjawab. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk
keberhasilan percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan
untuk mengimplementasikan di sekolah.
b. Buat laporan hasil dan dokumentasi kegiatan.
Lembar Kerja 1
HIDROLISIS GARAM
Pada eksperimen ini anda akan menyelidiki beberapa jenis sifat larutan garam dalam air
serta menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
Langkah kegiatan
1. Siapkan pelat tetes dan pipet tetes.
3. Celupkan secara berturut-turut kertas lakmus merah, kertas lakmus biru dan kertas
indikator universal.
4. Catat perubahan warna indikator yang terjadi pada lembar pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 sampai 4 di atas untuk larutan garam lainnya.
Pengamatan
Perubahan warna indikator Sifat
Larutan Lakmus Lakmus Indikator pH larutan
merah biru universal garam
KCl
NH4Cl
CH3COONa
Na2CO3
Na3PO4
Pertanyaan :
1. Larutan garam manakah yang bersifat asam, basa dan netral ?
2. Tuliskan rumus asam dan basa pembentuk garam-garam tersebut dan
golongkan ke dalam asam kuat, asam lemah, basa kuat atau basa lemah.
3. Hitung pH masing-masing larutan.
4. Kesimpulan apa yang dapat diambil mengenai larutan garam dalam air
berdasarkan percobaan di atas?
E. Latihan/Kasus/Tugas
A. Na2SO4
B. NaCl
C. NaHSO4
D. CH3COOK
E. K2SO4
2. Jika suatu asam kuat dicampur dengan basa lemah, maka akan terbentuk
larutan garam yang bersifat ..
3. Jika asam lemah dititrasi oleh basa kuat maka titik setara akan dicapai
pada pH > 7. Hal ini disebabkan garam yang terbentuk ...
A. terhidrasi sebagian
B. terhidrasi seluruhnya
C. terhidrolisis sebagian
D. terhidrolisis seluruhnya
E. menghasilkan larutan penyangga
5. Reaksi yang menunjukkan bahwa NH4Cl murni dalam air mengalami reaksi
hidrolisis adalah .....
A. Cl- + H2O HCl + OH-
B. NH4 + H2O NH3 + H2O + H+
C. Cl- + H2O HClO + H+
D. NH4 + H2O NH4OH + OH-
E. NH4Cl+ H2O NH4+ + Cl- + H2O
F. Rangkuman
Reaksi suatu ion dari garam dengan pelarut air disebut hidrolisis. Ada dua jenis
hidrolisis yaitu hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsial (hidrolisis kation atau
hidrolisis anion) dan hidrolisis sempurna atau hidrolisis total. Sifat larutan garam
yang terhidrolisis bergantung dari asam dan basa pembentuknya. Garam yang
berasal dari basa lemah dan asam kuat bersifat asam, garam yang berassal dari
asam lemah dan basa kuat bersifat basa, sedangkan garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah sifat larutannya bergantung pada harga K a untuk
ion asam konjugat terhadap nilai Kb dari ion basa konjugatnya.
Materi yang disajikan dalam topik ini berisikan tentang sifat larutan penyangga,
pH larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh mahluk
hidup. Materi larutan penyangga pada Kurikulum 2013 disajikan di kelas XI SMA
dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:
Standar kompetensi guru dalam materi ini adalah: 20.1 Memahami konsep-
konsep, hukum-hukum dan teori-teori kimia meliputi struktur, dinamika,
energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel dengan sub
kompetensi memahami konsep-konsep dan teori-teori dinamika pada kimia
larutan serta penerapannya secara fleksibel. Kompetensi ini dapat dicapai jika
guru mempelajari materi ini dengan semangat dan daya juang yang tinggi,
mandiri, kreatif, serta sikap kerja keras dan disiplin, termasuk dalam
melaksanakan semua aktivitas pembelajaran yang terdapat dalam modul.
Setelah mempelajari materi sampai tuntas, kembangkan Anda untuk membuat
rangkuman dalam bentuk mindmap untuk memperkuat pemahaman konsep.
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat:
1. Memahami konsep larutan penyangga;
2. Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan permasalahan konsep
larutan penyangga;
3. Terampil melakukan percobaan konsep larutan penyangga dengan teliti.
C. Uraian Materi
Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa, walaupun dalam jumlah
yang sedikit, harga pH dapat berubah cukup besar. Dengan demikian air tidak
dapat mempertahankan pHnya sehingga air tidak termasuk larutan penyangga.
dipertahankan pada kisaran tertentu oleh larutan penyangga. Maha Kuasa Tuhan
YME yang telah menciptakan manusia dengan sistem tubuh yang begitu
sempurna. Tugas kita adalah bersyukur atas nikmat Tuhan tersebut dengan
mengoptimalkan semua potensi yang kita miliki untuk seluas-luasnya manfaat
yang kita berikan kepada sesama umat manusia. Misalnya, manusia
mengembangkan potensi olah pikir dan kreativitasnya untuk membuat cairan
injeksi intravena berupa larutan penyangga yang dapat mempertahankan nilai pH
darah (Gambar 3.2).
Jika yang ditambahkan adalah asam, ion H + akan diikat oleh basa konjugat
dalam penyangga, CH3COO-, berdasarkan persamaan
Jika yang ditambahkan ke dalam sistem penyangga adalah basa, ion OH - akan
dinetralkan oleh asam dalam penyangga:
Jika digambarkan, perubahan yang akan terjadi pada larutan penyangga jika
ditambahkan sedikit asam atau basa ada pada gambar berikut:
[3 + ][3 ]
=
[3 ]
[3 ]
[3 + ] =
[3 ]
[ ]
log[3 +] = [3 ]
3
[3 ]
= + log
[3 ]
a. Larutan penyangga yang terdiri dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya
[ ]
= + log
[ ]
Atau
= + log
b. Larutan penyangga yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam
konjugasinya
[ ]
= + log
[ ]
Atau
= + log
Contoh soal perhitungan larutan penyangga:
1) Apakah terjadi larutan penyangga jika 100 mL CH3COOH 0,5M direaksikan
dengan 200 mL NaOH 0,2M?
Jawab:
pH = - log [H+]
= - log 1,7. 10-5
= 5 0,23 = 4,77
Jadi pH larutan adalah 4,77
Jika ion hidrogen masuk ke dalam cairan sel, ion H + akan dikonsumsi dalam
reaksi dengan HPO42-, dan kesetimbangan bergeser ke kiri. Jika ion hidroksida
yang masuk ke dalam cairan sel, akan bereaksi dengan H 2PO4-, menghasilkan
[2 ]
2 =
[2 3 ]
1 [2 ]
[ + ] = ( ) ( )
2 [3 ]
1
Dimana =
2
[2 ]
[ + ] = ( )
[3 ]
[2 ]
log[ + ] = log log ( )
[3 ]
[2 ]
= log ( )
[3 ]
Larutan penyangga yang optimal terjadi bila pH berada pada rentang satu pH
satuan dari nilai pK untuk larutan penyangga, yaitu saat pH larutan penyangga
berada pada rentang 5,1 7,1. Tetapi, pH darah yang normal bernilai 7,4 berada
diluar rentang larutan penyangga yang optimal. Oleh karena itu, saat melakukan
olahraga yang berat, organ-organ lain harus membantu memantau jumlah CO 2
dan HCO3- dalam darah. Paru-paru membantu untuk mengeluarkan kelebihan
CO2 dari dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan pH dan ginjal membantu untuk
mengeluarkan kelebihan ion HCO3- dari dalam tubuh (membantu untuk
Gambar di atas menunjukkan arah difusi H +, CO2, dan O2 antara darah dan
sel otot selama berolahraga. Perubahan konsentrasi mempengaruhi
kesetimbangan larutan penyangga.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan IN-1
Setelah mengkaji materi tentang Larutan Penyangga, Anda dapat mencoba
melakukan eksperimen sesuai Lembar kegiatan. Catat pelik-pelik atau strategi
percobaan agar percobaan berhasil, agar Anda dapat merancang kembali
disesuaikan dengan kondisi sekolah. Untuk materi Larutan Penyangga, Anda
dapat merancang eksperimen secara kreatif dan teliti, kemudian lakukan uji coba
rancangan percobaan. Anda dapat bekerjasama dalam kelompok. Lakukan
percobaan secara disiplin sesuai aturan bekerja di laboratorium, perhatikan
aspek keselamatan seperti cara menyimpan larutan di meja, cara memasukkan
larutan ke pelat tetes dengan cermat dan hati-hati agar tidak saling bercampur,
mengelola limbah dan sampah sesuai aturan, serta menjaga kebersihan dan
2. Kegiatan ON
Untuk meningkatkan kompetensi Anda dalam penyajian materi Larutan
Penyangga, silahkan Anda mengerjakan tugas ini secara mandiri di sekolah atau
secara berkelompok di kelompok kerja. Tunjukkan kreativitas Anda dalam
menghasilkan laporan hasil eksperimen/tugas berikut.
a. Ajaklah sekelompok peserta didik Anda atau peserta guru lainnya dalam
melakukan eksperimen untuk penguatan materi Larutan Penyangga. Catat
hasil pengamatan secara objektif, analisis dengan teliti, diskusi untuk
menjawab pertanyaan dan kesimpulan. Lakukan dengan kerjasama dan
tanggungjawab. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk
keberhasilan percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan
untuk mengimplementasikan di sekolah.
b. Buat laporan hasil dan dokumentasi kegiatan.
Lembar Kerja 1
Pada eksperimen ini anda akan membuktikan prinsip larutan penyangga dan
menentukan pHnya.
Langkah kegiatan
Ke dalam gelas kimia masukkan larutan berikut
1. 100 mL larutan CH3COOH 0,5 M, ukur pH-nya.
2. 100 mL larutan CH3COONa 0,5 M, ukur pH-nya.
3. Campurkan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M dan 50 ml larutan CH3COONa
0,5 M. Ukur pH-nya.
4. 100 mL larutan NaH2PO4 0,5 M, ukur pH-nya.
5. 100 mL larutan Na2HPO4 0,5 M, ukur pH-nya.
6. Campurkan 50 mL NaH2PO4 0,5 M dan 50 mL Na2HPO4 0,5 M. Ukur pH-nya.
Pertanyaan :
1. Berapakah pH masing-masing larutan dalam tiap gelas kimia?
2. Bagaimanakah kestabilan larutan penyangga tersebut?
3. Apakah yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini?
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Latihan Soal
Setelah mempelajari materi Larutan Penyangga dengan tuntas, silahkan
mengerjakan latihan soal secara mandiri, selanjutnya diskusikan dalam
kelompok. Kumpulkan hasil kerja tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
F. Rangkuman
Larutan penyangga atau larutan bufer adalah larutan yang terdiri dari (1) asam
lemah atau basa lemah dan (2) garamnya; kedua komponen itu harus ada.
Larutan ini mampu melawan perubahan pH ketika terjadi penambahan sedikit
asam atau sedikit basa. Larutan penyangga sangat penting dalam sistem kimia
dan biologi. Secara umum persamaan pH larutan penyangga yaitu
[ ]
= + log
[ ]
atau
= + log
jika larutan penyangga yang terdiri dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya. Dan
[ ]
= + log
[ ]
atau
= + log
jika larutan penyangga yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam
konjugasinya.
Pada tubuh mahluk hidup terdapat berbagai macam cairan seperti air, sel darah
dan kelenjar. Cairan ini berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan pelarut
zat kimia di dalamnya. Berlangsungnya reaksi itu bergantung pada enzim
tertentu dan tiap enzim bekerja efektif pada pH tertentu (pH optimum). Oleh
sebab itu, cairan dalam tubuh mahluk hidup mengandung larutan penyangga
untuk mempertahankan pHnya.
Materi Kimia Unsur pada Kurikulum 2013 disajikan di kelas XII semester 1
SMA dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:
Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja keras,
profesional, kreatif dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas
belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta
bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja.
Pada modul ini unsur yang dibahas adalah unsur golongan gas mulia dan
halogen.
A. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat memahami
kelimpahan, sifat fisis, sifat kimia, kegunaan serta pembuatan unsur-unsur gas
mulia dan halogen.
C. Uraian Materi
Pada modul grade E ini membahas mengenai kelimpahan, sifat, pembuatan dan
kegunaan unsur-unsur golongan gas mulia dan halogen.
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas. Selanjutnya
buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk mindmap. Anda dapat bekerja
sama dalam kelompok.
Karena sukar bereaksi maka gas mulia dapat ditemukan sebagai atom tunggal
atau monoatomik. Sumber utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk He dan
Rn. He lebih banyak ditemukan di alam (dengan kandungan ~1%) dari pada di
udara (`0,00052%). Sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif uranium (U) dan peluruhan langsung radium (Ra). Rn juga bersifat
radioaktif dan mempunyai umur pendek sehingga setelah terbentuk, Rn akan
cepat kembali meluruh menjadi unsur lain. Kelimpahan unsur gas mulia pada
tabel 3.1.
Titik didih, titik leleh dan masas jenis gas mulia tertera pada grafik 3.1 dibawah
ini. Coba amati grafik tersebut.
Massa jenis
Titik didih
Titik leleh
Temperatur (oC)
Gambar 4.2 Grafik titik didih, titik leleh dan massa jenis gas mulia
Dari grafik terlihat pada umumnya gas mulia memiliki titik didih dan titik leleh
yang rendah. Hal ini disebabkan titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia
perbedaannya sangat sedikit misalnya untuk Ne meleleh pada suhu -249oC dan
mendidih pada suhu -246oC karena gaya tarik atom-atom gas mulia sangat
kecil. Dari grafik 1 terlihat titik didih dan titik leleh dari He ke Rn atau dari atas
ke bawah makin tinggi, ini disebabkan oleh gaya dispersi antar atom gas mulia
makin besar.
Semua gas mulia terdapat sebagai spesi monoatomik, konfigurasi elektron gas
mulia menunjukkan bahwa subkulit terluar atom-atomnya ns dan np sudah terisi
penuh, yang menandakan kestabilan yang besar. Konfigurasi elektron gas
mulia dapat dilihat pada tabel 4.2.
Dari tabel terlihat bahwa elektron valensi atau elektron terluar untuk gas mulia
adalah 2 untuk helium dan 8 untuk unsur gas mulia lainnya. Semua orbital yang
dimiliki oleh gas mulia terisi penuh elektron sehingga gas mulia sukar bereaksi
dengan unsur lain
Konfigurasi elektron gas mulia termasuk konfigurasi yang stabil, tetapi beberapa
gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawanya. Hal ini dapat dijelaskan
berdasarkan ukuran jari-jari atom, energi ionisasi dan keelektronegatifannya.
Untuk penjelasan sifat kimia maka di sajikan pada grafik 2 dalam gambar
berikut:
Keelektronegatifan
(a) (b)
Gambar 4.3 .(a) Jari-jari atom gas mulia dalam angstr(Ao),
(b) Energi Ionisasi dan keelektronegatifan unsur gas mulia
Dari grafik 2 terlihat bahwa dari atas ke bawah jari-jari atomnya makin besar,
energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga
gas mulia makin ke bawah sifatnya makin reaktif. Ini Berarti kereaktifan gas
mulia meningkat dari Ar ke Rn.
Selain senyawa Xenon, telah berhasil juga dibuat senyawa KrF2 dan RnF2.
KrF2 dibuat dari Kr dan F2 direaksikan dengan cara mendinginkannya pada
suhu -196oC, lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X
Kr(g) + F2(g) KrF2(s)
Senyawa radon fluorida dibuat dengan cara mereaksikan Rn dan F2 reaksi
berlangsung spontan.
Rn(g) + F2(g) RnF2
3) Senyawa gas mulia dengan bilangan oksidasi +4
KrF4 senyawanya tidak stabil dibandingkan dengan XeF4. Xenon (IV) fluorida
dapat dibuat dengan memanaskan campuran xenon dan fluor 1:5 pada
tekanan 6 atm, dengan nikel sebagai katalis.
Nikel (s)
Struktur XeOF4 adalah adalah bujur sangkar piramidal dan struktur XeO3
adalah trigonal. Struktur molekulnya sebagai berikut :
1
H3XeO6-(aq) HxeO4-(aq) + H2O (l) + O2(g)
2
Di alam gas mulia berada dalam bentuk monoatomik, karena bersifat tidak
reaktif. Gas mulia dapat diperoleh melalui metode ekstraksi, oleh karena itu
ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Kecuali
untuk radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif. Beberapa cara ekstraksi
gas mulia :
2) Klorin : terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa
klorida ditemukan di air laut dan garam batu/ endapan garam yang terbentuk
akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung
sekitar 30 g NaCl. Klorin adalah unsur terbanyak di alam ~0,2% dari kerak
bumi.
3) Bromin : Terdapat dalam senyawa logam bromid (NaBr, KBr, MgBr 2, dan
CaBr2). Ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Bromin paling
banyak ditemukan di laut mati dengan kadar 4500-5000 ppm.
4) Iodin : Dalam senyawa Iodat (NaIO3) ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di chili. Dalam larutan garam bawah tanah di jepang dan
amerika dengan kadar sampai 100 ppm
5) Astatin : Di kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram.
Semua halogen adalah non logam dengan rumus umum X2, dimana X
melambangkan unsur halogen. Karena kereaktifannya yang besar, halogen tidak
pernah ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya di alam. Unsur halogen
keberadaannya di alam dalam bentuk molekul diatomik yang berikatan kovalen
tunggal. Sifat-sifat dari halogen ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 4.3 Sifat-sifat Unsur Halogen
Unsur
Sifat
F Cl Br I At
Wujud fisik (25oC,1 atm) gas gas Cair padat padat
Kuning Kuning- Merah- Hitam (S),
Warna -
pucat hijau coklat uap violet
Jari-jari atom () 0,72 1,00 1,14 1,33 1,40
Jari-jari ion (X-) () 1,19 1,67 1,82 2,06 -
Elektron terluar 2s22p5 3s23p5 4s24p5 5s25p5 6s26p5
Energi Ionisasi pertama (kJ/mol) 1681 1251 1140 1008 890
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5 2,1
Titik leleh (oC, 1 atm) -220 -101 -7,1 114 -
Titik Didih (oC, 1 atm) -188 -35 59 184 -
Energi ikatan X-X (kJ/mol) 155 242 193 151 -
Dari tabel 3 terlihat bahwa titik didih dan titik leleh unsur halogen dari flour ke
Iodium meningkat, hal ini disebabkan karena meningkatnya ukuran unsur
halogen (bertambahnya nomor atom) dari F ke I dan peningkatan kemudahan
polarisasi elektron pada kulit terluar oleh inti yang berdekatan, sehingga gaya
antar molekulnya lebih besar.
Berdasarkan data dari tabel di atas bahwa jari-jari atom halogen dari fluor ke iod
makin besar, sehingga untuk menarik satu elektron dari atom lain makin sukar,
akibatnya kereaktifannya berkurang.
Harga energi ionisasi dari Flour ke Iod menurun, hal ini menunjukkan flour lebih
sukar untuk melepaskan elektron.
Fluor memiliki harga keelektronegatifan tertinggi yaitu 4 berarti Fluor sangat
reaktif atau mudah untuk menarik elektron dari atom unsur lain.
Keelektronegatifan unsur halogen menurun dari Fluor ke iod.
Unsur halogen bersifat sangat reaktif, selain mudah bereaksi dengan zat lain
membentuk senyawa halogen. Beberapa reaksi halogen adalah sebagai berikut :
1) Reaksi halogen dengan logam
Halogen dapat mengoksidasi beberapa logam membentuk senyawa ionik,
misalnya reaksi dengan logam alkali, alkali tanah dan besi dapat
membentuk padatan kristal tidak berwarna dan mempunyai titik leleh
tinggi. Reaksi :
H + Cl2 HCl + Cl
H + H H2 Tahap Terminasi
Cl + Cl Cl2
H + Cl HCl
Hidrogen halida larut dalam air membentuk asam halida, dalam deret ini
asam fluoride (HF) adalah yang paling lemah sedangkan HCl, HBr dan HI
adalah asam kuat.
300oC
Cl2(g) + 3F2(g) 2ClF3(g)
Br2(l) + 5F2(g) 2BrF5(g)
I2(s) + 7F2(g) 2IF7(s)
Halogen adalah unsur yang reaktif sehingga tidak ditemukan dalam keadaan
bebas di alam. Hampir semua sumber utama halogen berasal dari garam halida.
Halogen dapat diekstraksi dengan metode elektrolisis atau metode oksidasi ion
halidanya. Perkecualian untuk At yang bersifat radioaktif yang dapat diperoleh
dengan metode radiasi. Unsur halogen dapat diperoleh melalui proses berikut :
1) Fluor (F)
F2 adalah senyawa pengoksidasi kuat sehingga tidak dapat dihasilkan melalui
oksidasi langsung dari ion F-. Gas kuning pucat dari Fluor di buat melalui
elektrolisis Molten lelehan campuran dari KF dan HF dengan perbandingan 1:
2 sebagai anoda adalah grafit dan katoda dari baja, reaksi pada sel adalah :
Katode : K+(aq) + e- K (l)
1
Anoda : F- (aq) F2(g) + e-
2
atau KHF2 di dalam sel logam monel. Elektrolisis ini harus bebas air karena H2O
lebih mudah teroksidasi dibandingkan F-.
2KHF2 F2(g) + H2(g) + 2 KF(s)
2) Klor (Cl )
Klor dapat diperoleh melalui ekstraksi dari larutan NaCl dalam sel elektrolisis.
Sumber utama Cl adalah dari larutan NaCl dari air laut dan batu garam. Reaksi
pada sel adalah :
Katode : 2 H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH- (aq)
Anode : 2 Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Sel : 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l) H2(g) + Cl2(g) + 2OH-(aq)
Reaksi Keseluruhan :
2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH (aq)
3) Brom (br)
Sumber utama brom adalah air laut. Ekstraksi brom dari air laut memanfatkan
daya oksidasi Cl yang lebih tinggi dari Br. Gas Cl2 dilewatkan melalui air laut .
Cl2 akan mengoksidasi ion Br- sehingga terbentuk Br2 yang mudah menguap.
Selanjutnya, udara dilewatkan melalui air laut untuk mengangkat gas Br2 yang
terbentuk. Persamaan reaksinya :
2Br-(aq) + Cl2(aq) 2 Cl-(aq) + Br2(g)
4) Iod (I)
Pembuatan iod melibatkan reduksi iodat dari senyawa NaIO3 dengan sodium
hidrogen sulfit (NaHSO3).
Reaksinya :
2IO3-(aq) + 5HSO3-(aq) 3HSO4-(aq) + 2SO42-(aq) + H2O(l) + I2(s)
Iod dapat dimurniakan dengan sublimasi
4. Iod
Senyawa iodin (NaI, NaIO3, KI dan KIO3) juga ditambahkan pada garam dapur
untuk mencegah penyakit gondok dan keterbelakangan mental. Iodin digunakan
untuk membuat filter polarisasi pada kacamata hitam yang banyak dikenakan
olahragawan, untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan. Iodin adalah
antiseptik yang dilarutkan ke dalam alkohol dan diusapkan pada luka.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan IN 1
Setelah mengkaji materi kimia unsur 1 (unsur golongan gas mulia dan
halogen), Anda dapat mencoba melakukan kegiatan eksperimen yang
sesuai dengan lembar kerja yang tersedia. Catat pelik-pelik atau strategi
percobaan agar percobaan berhasil, sehingga Anda dapat merancang
kembali disesuaikan dengan kondisi sekolah. Anda dapat bekerjasama
dalam kelompok masing-masing. Lakukan percobaan dengan disiplin ikuti
aturan bekerja di laboratorium misalnya menyimpan limbah, sampah
sesuai dengan aturan, menjaga kebersihan dan ketertiban di ruangan.
Selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan,
peserta lain menyimak presentasi dengan cermat dan serius sebagai
penghargaan kepada pembicara.
2. Kegiatan ON
Untuk meningkatkan kompetensi Anda dalam materi kimia unsur 1 (unsur
golongan gas mulia dan halogen), silahkan Anda mengerjakan tugas ini
secara mandiri di sekolah atau secara kelompok di kelompok kerja. Tunjukan
kreatifitas dan Inovasi Anda dalam menghasilkan tugastugas berikut.
1) Pelajari kembali materi kimia unsur 1 (unsur golongan gas mulia dan
halogen) dan diskusikan dengan peserta yang lain di kelompok kerja,
bila masih ada permasalahan atau kendala dalam mempelajari modul..
2) Kerjakan LK yang tersedia di modul secara berkelompok di kelompok
kerja. Catat hasil pengamatan secara objektif, analisis dengan teliti,
diskusi untuk menjawab pertanyaan dan kesimpulan. Lakukan dengan
I. Pendahuluan
Unsur-unsur halogen mudah tereduksi, oleh karena itu unsur halogen merupakan
oksidator kuat. Kekuatan mengoksidasi dari unsur-unsur halogen tentunya tidak
sama. Dalam kegiatan ini Anda akan mempelajari urutan kekuatan pengoksidasi
dari unsur Cl, Br, dan I berdasarkan hasil reaksi yang terjadi. Untuk
membuktikannya, cobalah lakukan percobaan berikut dalam kelompok dengan
hati-hati dan teliti. Jawablah pertanyaan berdasarkan data pengamatan dan hasil
pengolahan data
II. Tujuan
KBr ...
KI ...
KI ...
KCl ...
4. Lakukan kegiatan seperti no. 3, tetapi gunakan 5 cm3 larutan KBr dan
KCl, kemudian tambahkan pada masing-masing tabung 5 tetes
larutan I2.
V. Pertanyaan
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Latihan Soal
Setelah mempelajari topik kimia unsur 1 (unsur golongan gas mulia dan
halogen), silahkan anda mencoba mengerjakan latihan soal secara
mandiri selanjutnya diskusikan dalam kelompok. Kumpulkan hasil
kerja tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
SOAL Halogen
1) Senyawa antar halogen yang tidak mungkin adalah . . . .
A. ClF3 C. IBr
B BrF D. ClF4
4) Flour bereaksi dengan air pada suhu kamar. Hasil utamanya oksigen
sesuai dengan persamaan reaksi :
5) Pada suhu dan tekanan kamar, pernyataan manakah yang benar tentang
klor, brom, dan iod ?
Klor Brom Iod
A Gas gas gas
B Gas gas cair
C Gas cair cair
D Gas cair padat
8) Perhatikan data percoban reaksi antar halogen dengan ion halida berikut ini.
X Y Z
A Br I Cl
B Cl Br I
C Cl I Br
D I Br Cl
2. Pengembangan Soal
F. Rangkuman
Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), Neon (Ne), argon (Ar), Kripton
(Kr), xenon (Xe) dan radon (Rn). Karena sukar bereaksi maka gas mulia dapat
ditemukan sebagai atom tunggal atau monoatomik. Gas mulia tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau, tetapi bila diberi aliran listrik dengan tekanan
rendah umumnya akan memancarkan cahaya berwarna. Pada umumnya gas
mulia memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah, dimana titik didih dan titik
leleh dari He ke Rn atau dari atas ke bawah makin tinggi, ini disebabkan oleh
gaya dispersi antar atom gas mulia makin besar.
Unsur-unsur halogen termasuk ke dalam golongan 17, terdiri dari Fluorin (F),
Klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I) dan astatin (At). Unsur-unsur ini disebut dengan
halogen yang dalam bahasa yunani artinya pembentuk garam. Hal ini
dikarenakan sifatnya yang sangat reaktif dan cenderung bereaksi dengan
unsur logam membentuk senyawa garam. Di alam, halogen hanya ditemukan
dalam bentuk senyawanya.
Titik didih dan titik leleh unsur halogen dari flour ke Iodium meningkat, hal ini
disebabkan karena meningkatnya ukuran unsur halogen (bertambahnya nomor
atom) dari F ke I dan peningkatan kemudahan polarisasi elektron pada kulit
terluar oleh inti yang berdekatan, sehingga gaya antarmolekulnya lebih besar.
Anda tentu sudah merasakan aroma menarik dari kayu manis, vanila dan
makanan yang baru dipanggang maupun bau manis memualkan dari
makanan basi. Semua zat tersebut mengandung gugus fungsional karbonil.
Gugus karbonil merupakan ciri khas aldehid dan keton.
Aldehida dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organik yang
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa aldehida
menimbulkan aroma yang menyengat sedangkan keton menimbulkan aroma
yang menyenangkan aroma dari buah-buahan di sebabkan adanya
komponen aldehida dan keton, begitu juga di dalam parfum yang harganya
relatife mahal juga berasal dari senyawa aldehida dan keton. Formaldehida
adalah suatu gas yang tidak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40%
dalam air dikenal sebagai formalin, digunakan sebagai pengawet spesimen
hayati. Polimer dari formaldehida yang disebut paraformaldehida dipakai
sebagai antiseptik dan intektisida. Asetaldehida merupakan bahan baku
untuk pembuatan asam asetat, anhidrida asam asetat, dan etil asetat yang
kesemuanya itu diperlukan dalam mensintesis senyawa-senyawa organik
yang merupakan ciptaan Tuhan YME.
Aseton adalah satu senyawa keton yang mempunyai peranan penting dalam
industri kimia. Aseton merupakan senyawa yang mudah menguap dan
mudah terbakar. Aseton digunakan sebagai pelarut untuk pernis, lak plastic
dan pembersih cat kuku (kutek). Aseton dapat bercampur dengan air dalam
segala perbandingan, dikaitkan dengan sifatnya yang mudah menguap maka
aseton digunakan untuk mengeringkan alat-alat gelas di laboratorium.
Pada bagian ini akan dibahas lebih mendalam tentang struktur, tata nama
dan sifat fisika dan kimia aldehid dan keton. Untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari pada akhir bab akan dibahas cara identifikasi dan cara
pembuatan aldehid dan keton. Selain itu juga dibahas kegunaan dan dampak
penggunaan aldehid dan keton yang banyak ditemukan pada bermacam-
macam jenis produk.
Materi kimia karbon merupakan materi kimia SMA, pada Kurikulum 2013
disajikan di kelas XII semester 2 dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai
berikut KD dari Kompetensi Inti 3 (KI 3) 3.7 Menganalisis struktur, tata
nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dan 3.8
Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan Aldehida dan Keton
A. Tujuan
Setelah belajar dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat
menjelaskan konsep, struktur, tatanama dan isomer senyawasenyawa
aldehid dan keton. Serta mendeskripsikan sifat dan kegunaan senyawa
aldehid dan keton.
C. Uraian Materi
1. Struktur aldehid dan keton
Pada modul sebelumnya anda sudah mempelajari gugus fungsional yang
melibatkan ikatan rangkap dua dalam eter. Dalam eter tersebut dua atom
karbon saling menggunakan empat elektron (dua pasang) untuk membentuk
ikatan karbon-karbon rangkap dua. Pada alkohol, atom oksigen diikat oleh
atom karbon. Pada gugus karbonil menggabungkan kedua gugus.
C
Gambar 5.1 Gugus Karbonil
Apa perbedaan struktur aldehid dan keton? Pada keton gugus karbonil
mengikat dua buah alkil, sedangkan pada aldehid gugus karbonil mengikat
satu alkil dan satu atom hidrogen.
Struktur
a. Aldehid
Dari ketiga rumus di atas, terlihat bahwa jumlah atom H dua kali lipat dari
atom C, maka rumus molekul aldehida adalah CnH2nO
b.Keton
C3H6O C4H8O
Gambar 5.3 Rumus molekul Keton
Dengan cara yang sama seperti aldehid, tentukan rumus umum dari keton.
Bagaimana hasilnya? Aldehid dan keton mempunyai rumus molekul yang
sama, yaitu
CnH2nO
Disamping itu beberapa senyawa selain nama IUPAC terdapat pula nama
umum yang masih sering di pakai. Beberapa contoh dapat dilihat pada
senyawa di bawah ini.
O
CH4 Metana Metanal
HC
H
Etana O Etanal
H3C CH3 CH3 C
Nama : 3-etilpentanal
2-propil-3-etilpentanal 3- etil-2-propilpentanal
5-etil-4-isobutiloktanal 4-isobutil-5-etiloktanal
O O O
Nama di dalam kurung adalah nama umum yang sering digunakan untuk
aldehida tersubstitusi, nomor dimulai dari karbon aldehida (karbon dari
gugus karbonil).
O
2 3 4 5 6
1
H C CH2 CHCH2CH2 CH3
CH3
3-metilheksanal
Trivialaldehida
2) Aldehida bercabang
(a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon
paling panjang yang terdapat gugus karbonil). Contoh :
Etil
(c) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang
mengikat gugus karbonil dengan huruf , , . Contoh :
Nama : -etilvaleraldehida
Metil
Nama : 3-metil-2-pentanon
3HC
CH2 C CH2 CH3
O CH3
CH3 CH C C CH3
O
3-butenon 2,2,4-trimetil-3-pentanon
etil metil
Sifat fisik keton hampir sama dengan aldehid. Aseton mempunyai bau
yang enak,dan merupakan satu - satunya keton yang sangat larut
dalam air. Homolog yang lebih tinggi merupakan cairan tak berwarna
dan kurang larut dalam air, dan tidak seperti aldehid, mempunyai bau
yang khas.
Contoh :
CH3(CH2)4CH3 CH3(CH2)3CH=O CH3(CH2)CH2OH
Heksana pentanal pentanol
(td 69C) (td 102C) (td 118C)
Kepolaran gugus karbonil juga mempengaruhi sifat kelarutan aldehida
dan keton.
Contoh:
Senyawa karbonil dengan bobot rendah larut dalam air. Aldehida dan
keton walaupun tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar
molekulnya, tetapi dengan air dapat membentuk ikatan hidrogen.
d. Reduksi
Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan
alkohol primer. Contoh :
l. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu
(kondensasi) dengan katalis seng(II) klorida. Contoh :
b. Reduksi
Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan
menghasilkan alkohol sekunder. Contoh :
e. Kondensasi aldol
Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan
katalis seng(II) klorida. Contoh :
1) Adisi air
Air adalah nukleofilik, atom oksigen yang ada dalam milekul air dapat
mengadisi aldehida dan keton reversible.
H
O C H +H O H H C OH
H H
Formaldehida formaldehidahidrat
Produk tidak dapat diisolasi karena air mudah dilepaskan dan kembali
membentuk senyawa karbonil. Kecuali pada trikloroasetal dehida
(kloral), membentuk Kristal kloraldhidrat yang stabil CCI3CH(OH)2
Kloral hidrat digunakan dalam obat-obatan sebagai sedative,
dan obat hewan sebagai narkotik dan anestetik.
H
H
H H H
H
H
H H H
aldehida alkohol sekunder
3) Reduksi aldehida
O AlH3
O C R RCH2 RCH2OH
O AlH3 OH
O C R RC R' R C R'
R' H
4) Oksidasi
Contoh:
Contoh:
H O H OH
H c c c c
H H H H
5) Aldol kondensasi
contoh:
O O OH O
O O
H C CH3 + H C CH2OH+ H O H
Langkah 1 :
O O O O
O O OH O
Pembuatan Aldehida
a. Oksidasi alkohol primer
Alkohol primer dapat teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan
katalis kalium bikromat dan asam sulfat. Contoh :
CH3OH H C H
etana etanal
Aseton adalah keton yang paling sederhana, juga diproduksi secara
besar- besaran dengan oksidasi 2-propanol (isopropilalkohol), dan
oksidasi propena.
R CH2OH H C R
OH O
R-CH-R R-C-R
alkohol sekunder keton
Pembuatan Keton
a. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan
asam sulfat akan menghasilkan keton dan air. Contoh :
Kegunaan Aldehida
Kegunaan Aseton
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Kegiatan In
Setelah mengkaji materi tentang aldehida dan keton, anda dapat mencoba
melakukan eksperimen sesuai lembar kegiatan 1. setelah selesai, anda
dapat merancang kembali disesuaikan dengan kondisi sekolah anda. untuk
materi aldehida keton anda dapat merancang eksperimen secara kreatif
2. Kegiatan ON
Untuk meningkatkan kompetensi Anda dalam penyajian materi aldehida
dan keton, silahkan Anda mengerjakan tugas ini secara mandiri di sekolah
Anda atau secara kelompok di kelompok kerja. Tunjukan kreatifitas Anda
dalam menghasilkan tugastugas berikut.
1) Ajaklah sekelompok peserta didik Anda dalam merancang Lembar
Kerja aldehida dan keton dengan alat dan bahan yang tersedia di
lingkungan mereka. Bimbinglah mereka dalam merancang dan
melakukan uji coba terhadap rancangan dengan menerapkan metode
ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Buat laporan kegiatan
berikut dokumentasinya.
2) Rancanglah Lembar Kerja Siswa untuk percobaan aldehida dan
keton Uji coba hasil rancangan dan buat laporan kegiatan berikut
dokumentasinya.
Lembar Kegiatan 1
Tujuan:
Membedakan aldehid dan keton
Alat dan bahan:
- Tabung reaksi, penangas air, bensin, kaki tiga, dan kasa gelas piala.
- Larutan Fehling A dan fehling B.
- Propanol.
- Propanon.
Langkah kerja:
- Sediakan penangas air panas!
- Buatlah larutan fehling dengan mencampurkan 10 mL larutan
fehling A dan 10 mL fehling B!
Prosedur
Lembar Kegiatan 2
LEMBAR DISKUSI ALKANAL DAN ALKANON
Melalui diskusi kelompok, jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembaran
berikutnya dengan menggunakan sumber belajar yang bisa anda peroleh.
PERTANYAAN PERTANYAAN
.................................................... 2
.................................................... 2
.................................................... 2
.................................................... 2
.................................................... 2
..................................... ........................
+
b. + [O] ................ ( 2 poin)
...................................... .............................
+
c. + [O] ..................... ( 2 poin)
..................................... .................................
+
d. + [ O ]
................................ ( 2 poin)
.....................................
.................................
.............................. ..............................
..............................
..............................
..............................
..............................
.................................. ..................................
.................................. ..................................
.................................. ..................................
b. senyawa Keton :
..............................................................................................................
.................................................................................................(2 poin)
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Latihan soal
C. Aseton
D. Paraformaldehida
Soal Uraian
2. PENGEMBANGAN SOAL
PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan
jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci
jawaban merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan
pengecoh merupakan jawaban tidak benar, tetapi peserta didik yang
tidak menguasai materi mungkinakan memilih pengecoh tersebut.
Kembangkanlah soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 5 Soal yang di tulis
dalam kartu soal
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajarinya. Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis.
Kembangkanlah soal uraian sebanyak 2 (dua) Soal beserta dengan
pedoman pensekorannya, yang di tulis dalam kartu soal uraian
F. Rangkuman
Aldehida adalah senyawa organik yang mengandung gugus karbonil (-
C=O), sehingga bersifat polar. Aldehida mempunyai titik didih yang lebih
tinggi dari hidrokarbon, tetapi lebih rendah dari alkohol dengan bobot yang
sama.
Tata nama aldehida dan keton menurut IUPAC pada prinsipnya sama
dengan tata nama pada hidrokarbon (alkana) sebagai induk dengan
mengganti akhiran na pada alkana dengan nal bagi aldehida dan non
untuk keton. Aldehida dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk
menghasilkan senyawa organik lainnya karena aldehida dan keton dapat
mengalami bermacam-macam reaksi seperti reaksi adisi dengan air dan
pereaksi Grignard, reaksi oksidasi, reaksi reduksi dan
aldolkodensasi.Aldehida dan keton secara besar-besaran dapat diperoleh
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
1. C
2. A
3. B
4. C
5. B
6. C
7. D
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
1. D
2. D
3. C
4. C
5. B
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
1. B, C, D dan F
2. pH = 5,36
3. pH = 5,74
4. pH = 8,95
5. a. pH = 9, b. pH = 8,99, c. pH = 9,01
6. mempertahankan derajat keasaman darah
7. (a) pH = 4,82 (b) pH = 4,64
8. a. Netral b. basa
9. 1,95
10. 9,24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
Soal Halogen
1. D 6. D
2. B 7. B
3. D 8. C
4. C 9. B
5. D 10. B
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
1. D 6. D
2. C 7. C
3. D 8. D
4. B 9. B
5. D 10. B
A. 0,5
B. 1,25
C. 2,0
D. 4,0
A. 16,24 atm
B. 12,30 atm
C. 8,12 atm
D. 1,30 atm
EVALUASI 125
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
1
A. 3
1
B.
9
3
C. 1
9
D. 3
5. Perhatikan volume, konsentrasi, sifat asam dan basa dari larutan pada
gelas kimia berikut :
I II III IV V
Jika dua buah larutan dicampurkan, campuran manakah yang akan
menghasilkan garam yang terhidrolisis dan bersifat basa?
A. I dan II
B. II dan III
C. III dan V
D. IV dan V
6. Jika asam lemah dititrasi oleh basa kuat maka titik setara akan dicapai
pada pH > 7. Hal ini disebabkan garam yang terbentuk ...
A. terhidrasi sebagian
B. terhidrasi seluruhnya
C. terhidrolisis sebagian
D. terhidrolisis seluruhnya
126 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
10. Suatu larutan penyangga berasal dari campuran asam asetat dan kalium
asetat memiliki pH = 5,24. Diketahui Ka (HAs) =1,8 105. Perbandingan
[As]:[HAs] dalam larutan ini adalah ....
A. 1:1
EVALUASI 127
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
B. 1 : 3
C. 3:1
D. 5:1
12. Perhatikan data percoban reaksi antar halogen dengan ion halida berikut
ini.
128 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
14. Energi ionisasai pertama untuk unsur-unsur di bawah ini makin ke kanan
makin menurun adalah . . . .
A. Ar, Xe, Rn
B. Kr, Ar, He
C. He, Ar, Xe
D. Ne, He, Xe
16. Suatu zat jika ditetesi larutan Fehling akan menimbulkan endapan merah.
Zat tersebut mengandung gugus fungsi.. . .
OH
A.
O
C OH
B.
C.
C H
D. C
EVALUASI 129
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
18. Aldehid dan keton dihasilkan di industri melalui reaksi oksidasi katalitik
dari senyawa alkena. Misalnya etanal diproduksi dari etena, reaksinya
ditunjukkan dibawah ini :
1
H2C CH2 + O2 CH2CHO
2
katalis
Proses ini juga digunakan di industri dengan menggunakan but-2 ena
Yang manakah struktur dibawah ini yang dihasilkan dari reaksi dengan
but-2 ena ?
A. CH3CH2CHO
B. CH3CH2CH2CHO
C. CH3COCH2CH3
D. (CH3)2CHCHO
19. Manakah tindakan yang dapat dilakukan bila terpercik asam pekat pada
kulit.?.
A. Dilap dengan lap basah kemudian disiram air dingin
B. Dicuci dengan air kemudian diolesi betadin.
C. Dilap kering kemudian dicuci dengan air dan dibilas dengan natrium
bikarbonat.
D. Dicuci dengan air kemudian dibilas dengan asam cuka
130 EVALUASI
KELOMPOK KOMPETENSI E
PENUTUP
PENUTUP 131
KELOMPOK KOMPETENSI E
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Brady, James E. et all, (2009), Chemistry, 5th edition, New York, USA,
John Wiley and Sons, Inc.
Devi, Poppy, K., 2007, Kimia 3, Kelas XII SMA dan MA, Edisi pertama,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Devi, Poppy, K., Kalsum,Siti., dkk. 2009. Kimia 2, Kelas XI SMA dan MA.
Edisi BSE. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Poppy K.D., dkk. 2007. Kimia 1 Kelas XII SMA dan MA. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Suharsini & Saptarini, 2007, Kimia dan Kecakapan Hidup untuk SMA
Kelas XI, Penerbit Ganeca Exact, Jakarta.
Sunarya, Yayan., Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia.
Untuk kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Edisi BSE. Jakarta.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumber Internet :
Dewar, Gwen, (2012), Educational Video Games: A guide for the science-
minded, http://www.parentingscience.com/educational-video-
games.html, diakses 5 september 2015 pukul 8.45
http://club-kimia-nk.blogspot.com/2008/12/logam-utama-golongan-iiia.html
http://masterkimiaindonesia.com/materi-sma/alkali-tanah/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131568300/PEMBELAJARAN%20B
ERBANTUAN%20KOMPUTER-2.pdf 11.20 2 sept 2015
https://www.academia.edu/4818057/A
https://www.academia.edu/15065693/KESANTUNAN_BERBAHASA
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi
/505-komunikasi-efektif-empatik-dan-persuasif. Diakses tanggal 7
Januari 2015.
http://www.researchgate.net/profile/Dr_Noushad_Husain/publicati
on/272505693_Computer
Based_Instructional_Simulations_in_Education_Why_and_How, 3
September 2015, pukul 20.51
Massie, Joe and Jennifer Long (2009), Simulation For Science Education,
http://etec.ctlt.ubc.ca/510wiki/Simulation_for_Science_Education
diakses tanggal 5 September 2015 pukul 16.40.
Asam konjugasi : asam yang terbentuk dari basa yang menerima proton
Anion : ion negatif
Asam kuat : asam yang terionisasi 100% dalam air
Asam lemah : asam yang terionisasi lebih kecil dari 100%
dalam air.
Basa konjugasi : basa yang terbentuk dari asam yang melepaskan proton
Basa kuat : basa yang terionisasi 100% dalam air.
Basa lemah : basa yang terionisasi lebih kecil dari 100%
dalam air
Conformity : kecenderungan untuk meniru, mengikuti opini,
pendapat,nilai, sikap, kegemaran atau orang lain
Derajat ionisasi : perbandingan mol elektron lemah yang terion
dengan mol mula-mula
Gas Mulia : Unsur yang terdapat dalam golongan 18 dalam sistem
periodik
Golongan : Unsur yang terdapat dalam golongan 17 dalam sistem
halaogen periodik
Gugus Fungsi : Gugus yang paling mudah mengalami perubahan dan
menentukan sifat-sifat organik
Hidrolisis : reaksi suatu ion dengan air
Hidrolisis parsial : reaksi salah satu ion (kation atau anion) dengan air
Hidrolisis total : reaksi kedua ion baik kation maupun anion dengan air
Katalis : suatu zat yang mengubah laju reaksi tetapi
tidak bereaksi secara permanen
Kation : ion positif
Keadaan : keadaan suatu sistem yang semua gaya atau
GLOSARIUM 137
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
138 GLOSARIUM
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
GLOSARIUM 139
KELOMPOK KOMPETENSI E
LAMPIRAN
No Level Kognitif Kimia Dasar Kimia Analisis Kimia FIsik Kimia Organik Kimia Anorganik
1 Pengetahuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
dan pemahaman memahami dan memahami dan memahami dan memahami dan memahami dan
menguasai menguasai menguasai menguasai menguasai
Membuat pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan
daftar/list mengenai struktur mengenai larutan mengenai mengenai mengenai ikatan
Mendeskripsikan/ atom, sistem (non)-elektrolit, termokimia, laju senyawa karbon kimia (kristal dan
describe periodik unsur, asam-basa (sifat reaksi, (hidrokarbon), sifat-sifat fisiknya),
Membuat tabulasi ikatan kimia (jenis asam-basa, reaksi kesetimbangan minyak bumi, dan Senyawa
Memakai ikatan), tata netralisasi, pH kimia, ikatan kimia makromolekul, kompleks, unsur-
Merangkum nama senyawa asam-basa), (bentuk molekul), polimer, unsur kimia yang
Menginterpretasi (anorganik dan stoikiometri gaya antar molekul, karbohidrat dan terdapat di alam
organik), larutan, larutan koloid, dan sifat protein, serta cara (termasuk unsur
Memprediksi/
persamaan reaksi penyangga, koligatif larutan, analisis radioaktif), sifatnya,
Menentukan
sederhana, dan hidrolisis garam, reaksi redoks dan kuantitatifnya, manfaatnya,
Mengeksekusi
hukum-hukum Ksp (bisa dalam elektrokimia (bisa lemak-minyak kereaktifannya,
dasar kimia kehidupan sehari- dalam kehidupan (bisa dalam produksinya (bisa
hari/industri) sehari-hari/industri) kehidupan sehari- dalam kehidupan
hari/ industri) sehari-hari/ industri)
2 Aplikasi Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
Mengklasifikasi mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan
Bereksperimen pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan
(data) pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman
Menghitung mengenai struktur mengenai larutan mengenai mengenai mengenai ikatan
Mengontrstrak atom, sistem (non)-elektrolit, termokimia, laju senyawa karbon kimia (kristal dan
periodik unsur, asam-basa sifat reaksi, (hidrokarbon), sifat-sifatnya),
ikatan kimia (jenis asambasa, reaksi kesetimbangan minyak bumi, dan Senyawa
ikatan), netralisasi, pH kimia,ikatan kimia, makromolekul: kompleks, , unsur-
asam-basa), (bentuk molekul), polimer, unsur
stoikiometri gaya antar karbohidrat dan
larutan, protein serta cara
analisis
Tata nama larutan molekul, koloid, kualitatifnya, kimia yang
senyawa penyangga, dan sifat koligatif lemak-minyak terdapat di alam
anorganik dan hidrolisis garam, larutan, reaksi (bisa dalam (termasuk unsur
organik), Ksp (bisa dalam redoks dan kehidupan sehari- radioaktif),
persamaan reaksi kehidupan sehari- elektrokimia (bisa hari/industri) sifatnya,
sederhana, dan hari/industri) dalam kehidupan manfaatnya,
hukum-hukum sehari-hari/industri) kereaktifannya,
dasar kimia produksinya (bisa
dalam kehidupan
sehari-hari/ industri
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
No Level Kognitif Kimia Dasar Kimia Analisis Kimia FIsik Kimia Organik Kimia Anorganik
3 Penalaran Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
Mengurutkan/ menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
order nalar dalam hal nalar dalam hal nalar dalam hal nalar dan logika nalar dalam
Menjelaskan struktur atom, asam-basa (sifat termokimia, laju dalam hal hal ikatan kimia
Membedakan sistem periodik asambasa, reaksi, senyawa karbon (kristal dan
Mendapatkan unsur, ikatan reaksi kesetimbangan (hidrokarbon), sifat-sifat
Mengurutkan/ kimia (jenis netralisasi, kimia, ikatan minyak bumi, fisiknya),
rank ikatan), tata pH asam-basa), kimia (bentuk dan Senyawa
Menilai/menguji nama senyawa stoikiometri molekul), gaya makromolekul, kompleks, unsur-
Menyimpulkan (anorganik dan larutan, larutan antar molekul, polimer, unsur
Bertindak organik), penyangga, koloid, dan sifat karbohidrat dan kimia yang
Menggabungkan persamaan hidrolisis garam, koligatif larutan, protein, serta terdapat di alam
Merencanakan reaksi Ksp (bisa dalam reaksi redoks dan cara analisis (termasuk unsur
Menyusun sederhana, kehidupan elektrokimia (bisa kualitatifnya, radioaktif),
Mengaktualisasi dan sehari- dalam kehidupan lemakminyak sifatnya,
hukum-hukum hari/industri) sehari- (bisa dalam manfaatnya,
dasar kimia hari/industri) kehidupan kereaktifannya,
seharihari/ produksinya (bisa
industri) dalam
kehidupan
seharihari/
industri)
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
No Level Kognitif Kimia Dasar Kimia Analisis Kimia FIsik Kimia Organik Kimia Anorganik
1 Pengetahuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
dan pemahaman memahami dan memahami dan memahami dan memahami dan memahami dan
Membuat menguasai menguasai menguasai menguasai menguasai
daftar/list pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan pengetahuan
Mendeskripsikan/ mengenai struktur mengenai larutan mengenai mengenai mengenai ikatan
atom, sistem (non)-elektrolit, termokimia, laju senyawa karbon kimia (kristal dan
describe
periodik unsur, asam-basa (sifat reaksi, (hidrokarbon), sifat-sifat fisiknya),
Membuat tabulasi ikatan kimia (jenis asambasa, reaksi kesetimbangan minyak bumi, dan unsur-unsur kimia
Memakai ikatan), tata nama netralisasi, pH kimia, ikatan kimia makromolekul, yang terdapat di
Merangkum senyawa asam-basa), (bentuk molekul), polimer, alam, sifatnya
Menginterpretasi (anorganik dan stoikiometri gaya antar molekul, karbohidrat dan manfaatnya
Memprediksi/ organik), larutan, larutan koloid, dan sifat protein, serta cara kereaktifannya,
persamaan reaksi penyangga, koligatif larutan, analisis produksinya (bisa
Menentukan
sederhana, dan hidrolisis garam, reaksi redoks dan kuantitatifnya, dalam kehidupan
Mengeksekusi hukum-hukum Ksp (bisa dalam elektrokimia (bisa lemak, minyak sehari-hari/
dasar kimia kehidupan sehari- dalam kehidupan (bisa dalam industri)
hari/industri) sehari-hari/industri) kehidupan sehari-
hari/ industri)
Aplikasi Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
2 Mengklasifikasi mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan mengaplikasikan
Bereksperimen pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan
(data) pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman
Menghitung mengenai struktur mengenai larutan mengenai mengenai mengenai ikatan
Mengontrstrak atom, sistem (non)-elektrolit, termokimia, laju senyawa karbon kimia (kristal dan
Menentukan periodik unsur, asam-basa sifat reaksi, (hidrokarbon), sifat-sifatnya),
ikatan kimia (jenis asambasa, reaksi kesetimbangan minyak bumi, dan unsur- unsur kimia
ikatan), tata nama netralisasi, pH kimia, ikatan kimia, makromolekul: yang terdapat di
senyawa asam-basa), (bentuk molekul), polimer, alam
stoikiometri gaya antar molekul, karbohidrat dan
larutan, larutan koloid, dan sifat protein serta cara
penyangga, koligatif larutan, analisis
kualitatifnya,
lemak-minyak
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
B. Kurikulum 2013
Jenis Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
No. Kompetensi Bahan
Materi Indikator Bentuk Soal
Urut Dasar Kelas
PG Level
1 Pengetahuan dan
Pemahaman
2 PG Level Aplikasi
PG Level
3
Penalaran
1. Berdfasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal UN/USBN pada lingkup materi yang
dipelajari pada modul ini.
2. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.
3. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal
4. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas :
Kompetensi :
Level :
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kunci Jawaban/Pembahasan :
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KARTU SOAL
(URAIAN)
PEDOMAN PENSKORAN
Total Skor
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
..........................................
NIP.
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E
LISTRIK untuk SMP
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
Butir Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian).
2. Soal tidak mengandung unsur SARAPPPK (Suku, Agama, Ras,
Anatargolongan, Pornografi, Politik, Propopaganda, dan Kekerasan).
3. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong peserta didik
untuk membaca).
4. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi,
dll, sesuai dengan dunia nyata)*
5. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi,
mencipta). Sebelum menentukan pilihan, peserta didik melakukaan tahapan-
tahapan tertentu.
6. Jawaban tersirat pada stimulus.
B. Konstruksi
6. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban terurai.
7. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
8. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang
mengandung kata kunci.
9. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
C. Bahasa
11. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk
bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya.
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
13. Soal menggunakan kalimat yang komunikatif.
*) Khusus mata pelajaran bahasa dapat menggunakan teks yang tidak kontekstual
(fiksi, karangan, dan sejenisnya).
**) Pada kolom nomor soal diisikan tanda silang (X) bila soal tersebut tidak
memenuhi kaidah.
................., .......................
Penelaah
..........................................
NIP.
LAMPIRAN
KELOMPOK KOMPETENSI E