Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

SIROSIS HEPATIS

Oleh:

dr. Muhammad Yudistira

Pendamping

dr. Lobiana Nadeak

dr. Ratna Meryanti YAP

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

2016

Borang Portofolio
Nama Peserta : dr. Muhammad Yudistira

Nama Wahana: RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Topik : Sirosis Hepatis

Tanggal Kasus : 22 September 2015

Nama Pasien : Tn. S

Tanggal Presentasi : Pendamping :dr. Lobiana Nadeak


dr. Ratna Meryanti YAP
Tempat Presentasi : RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Objektif Presentasi : Penatalaksanaan Sirosis Hepatis

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Tn. S Pasien datang dengan keluhan perut yang semakin membesar sejak 5 bulan
SMRS.
Tujuan : Menegakkan diagnosis penyakit Sirosis Hepatis

Bahan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


Bahasan :
Cara Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos
Membahas:

Data Pasien Nama : Tn. S


Nama Ruangan : IGD Telp : - Masuk RS : 22 September
2015
Data Utama untuk bahan diskusi : Perut yang semakin membesar sejak 5 bulan SMRS.
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Pasien datang dengan keluhan perut yang semakin membesar sejak 5 bulan
SMRS. Pasien juga mengeluh perutnya sering kembung dan mual serta pasien menjadi

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 1


cepat lelah. Jika terlalu lelah, kedua kaki pasien menjadi bengkak dan BAK pasien
warnanya seperti air teh. Saat ini BAK pasien kuning jernih.

1 bulan SMRS pasien mulai mengeluh batuk-batuk. Awalnya batuk kering


namun menjadi berdahak. Dahak warna putih bening. Pasien pernah berobat kekinik
terdekat untuk mengobati batuknya namun batuknya tidak ada perubahan. Pasien belum
pernah di foto rontgen dan tidak pernah diberi obat yang harus diminum 6 bulan.

Sejak 2 bulan SMRS Pasien hanya merasa nyaman jika tidur miring kearah kiri.
Jika pasien tidur terlentang atau miring kekanan pasien merasa sesak. Pasien juga merasa
semakin lama sesak semakin bertambah. Pasien juga mengatakan selama 2 bulan terakhir
nafsu makan pasien berkurang. Pasien tidak pernah demam, tidak berkeringat di malam
hari, tidak pusing ataupun nyeri dada.

3 bulan SMRS pasien pernah berobat karena perutnya yang membesar. Pasien
juga pernah di USG dinyatakan menderita Cirrhosis Hepatis. Pasien diberi obat tapi tidak
ingat nama obatnya namun tidak ada perubahan.

4 bulan SMRS pasien pernah dirawat karena muntah-muntah dan BAB berwarna
hitam dan pasien saat itu didiagnosa perdarahan lambung.

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Riwayat TB paru (-), Diabetes Melitus (-), Hipertensi (-)
3. Riwayat Pengobatan : (-)
4. Riwayat Keluarga : (-)
5. Riwayat Pekerjaan : (-)
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien sering minum jamu-jamuan sejak remaja
dengan frekuensi 3x/mg.
Pasien sempat menjadi pecandu alcohol saat muda selama 5 tahun dengan frekuensi
hampir setiap hari.
Pasien pernah merokok selama 10 tahun(1 bungkus perhari) dan berhenti sejak 2
tahun terakhir
Daftar Pustaka :
1. Nurjanah S. Sirosis Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Edisi kelima. Jakarta; Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Internal Publshing; 2009.
2. Maryani S. Sirosis Hepatitis. Digital Library Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 2


Kedokteran Universitas Sumatra Utara; 2003.
3. Anugerah P. Sirosis Hati. Patofisiologi Proses - proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2000.
4. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani W, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. 2th ed.
Jakarta: Media Ausculapius Fakultas Kedokteran Indonesia; 2002.

Hasil Pembelajaran:
1. Penegakan diagnosis pada Penyakit Sirosis Hepatis

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1.Subjektif :
Pasien datang dengan keluhan perut yang semakin membesar sejak 5 bulan
SMRS. Pasien juga mengeluh perutnya sering kembung dan mual serta pasien menjadi
cepat lelah. Jika terlalu lelah, kedua kaki pasien menjadi bengkak dan BAK pasien
warnanya seperti air teh. Saat ini BAK pasien kuning jernih.

1 bulan SMRS pasien mulai mengeluh batuk-batuk. Awalnya batuk kering


namun menjadi berdahak. Dahak warna putih bening. Pasien pernah berobat kekinik
terdekat untuk mengobati batuknya namun batuknya tidak ada perubahan. Pasien belum
pernah di foto rontgen dan tidak pernah diberi obat yang harus diminum 6 bulan.

Sejak 2 bulan SMRS Pasien hanya merasa nyaman jika tidur miring kearah kiri.
Jika pasien tidur terlentang atau miring kekanan pasien merasa sesak. Pasien juga merasa
semakin lama sesak semakin bertambah. Pasien juga mengatakan selama 2 bulan terakhir
nafsu makan pasien berkurang. Pasien tidak pernah demam, tidak berkeringat di malam
hari, tidak pusing ataupun nyeri dada.

3 bulan SMRS pasien pernah berobat karena perutnya yang membesar. Pasien
juga pernah di USG dinyatakan menderita Cirrhosis Hepatis. Pasien diberi obat tapi tidak
ingat nama obatnya namun tidak ada perubahan.

4 bulan SMRS pasien pernah dirawat karena muntah-muntah dan BAB berwarna
hitam dan pasien saat itu didiagnosa perdarahan lambung.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 3


2.Objektif :
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 73 x / m

Pernapasan : 26 x / m

Suhu : 37 oC

Mata : -Edema palpebra :-

-Sclera : ikterik (+)

-Konjungtiva : an-anemis

Telinga : -auricula : simetris

-MAE : normal dikedua telinga

-Luka atau radang : dextra - , sinistra

Hidung : -Terdapat dua lubang hidung, septum deviasi - , rambut -


,sekret - , pendarahan - .

Mulut : Bibir asianosis, lidah tidak hiperemis, tremor - , gusi


berdarah - , gigi -

Leher : Tidak teraba benjolan

JVP : 5 + 1 cm

Toraks : Diameter latero lateral > antero posterior,

Mammae : Rudimenter

Jantung :

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 4


I : ictus cordis tidak terlihat

P: ictus cordis tidak teraba,

batas jantung kanan : ICS 2 midclavicula dekstra

batas jantung kiri : ICS 5 axillaris anterior sinistra

pinggang jantung : ICS 3 parasternal sinistra

A : suara jantung I dan II, murmur - , gallop -.

Paru Paru :

( Depan )

I : Scar - , pernafasan simetris (tidak ada hemithoraks yang tertinggal)

P : focal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan di area thoraks anterior

P : sonor

batas paru hepar : ICS 6 mid clavicula destra

batas paru lambung : ICS 8 axillaris anterior sinistra

A : vesikuler

( Belakang )

I : scar - , pernafasan simetris , (tidak ada hemithoraks yang tertinggal)

P : focal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan di area thoraks anterior

P : sonor

A : vesiculer

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 5


Abdomen :

I : tidak ada scar

A : bising usus normal 5 x / m.

P : nyeri tekan (+), hepar Lien sulit dinilai

P timpani di seluruh regio abdomen

Ektremitas : Eritem Palmaris (+)

Kekuatan otot : Tungkai kanan : 5

Tungkai kiri : 5

Sensibilitas : Kuat

Reflek fisiologis : Patella + ,

Reflek patologis : tidak dilakukan

Edema : Oedem pretibial (+)

Hasil pemeriksaan :

Fungsi hati :

Bilirubin total : 5,4 mg/dl ()

Albumin : 2,3 g/dl ()

SGOT : 44 u/L()

SGPT : 16 u/L

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 6


Fungsi ginjal:

Ureum : 18 mg/dl

Creatinin : 1,1 mg/dl

Diagnosa : Sirosis Hepatis

Penatalaksanaan
Terapi :

o Non farmakologi :
Tirah baring (bed rest)

o Farmakologi:
IVFD RL 10 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Inj. Furosemid 1amp/12 jam
Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam
Curcuma 3 x 1 tab

o Tindakan operatif :
(-)

Assesment :
Sirosis hati adalah suatu penyakit hati menahun berupa kerusakan parenkim difus
yang ditandai oleh perubahan sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh
sistem arsitektur hati yang disebabkan oleh fibrosis difus, penumpukan jeringan ikat kolagen,
serta regenerasi nodul hepatosit. Proses ini biasanya dimulai dengan proses peradangan,
nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Salah satu
komplikasi yang paling serius dan membahayakan hidup pasien sirosis adalah terjadinya
pendarahan varises esophageal.
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatic yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 7


pembentukan nodulus regenerative. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoseluler. Jaringan
penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vaskuler dan
regenerasi nodularis parenkim hati.
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien
yang berusia 45 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).Diseluruh dunia sirosis
menempati urutan ke tujuh penyebab kematian.Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun
akibat penyakit ini.Sirosis hati merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang
perawatan Bagian Penyakit Dalam.Perawatan di Rumah Sakit sebagian besar kasus terutama
ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna
bagian atas, koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bacterial peritonitis
serta Hepatosellular Karsinoma.
Penyebab sirosis hati beragam. selain disebabkan oleh virus hepatitis B ataupun C, bisa
juga di akibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, berbagai macam penyakit metabolik,
dan adanya gangguan imunologis.

Plan :
Diagnosis : Sirosis Hepatis

Penatalaksanaan :
o Non farmakologi :
Tirah Baring (bed rest)

o Farmakologi:
IVFD RL 10 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Inj. Furosemid 1amp/12 jam
Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam
Curcuma 3 x 1 tab

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 8


o Tindakan operatif :
(-)

Pendidikan:
a.Menjelaskan Kepada Keluarga Pasien tentang Penyakit Pasien,tindakan yang akan dilakukan
Prognosa dan tindakan selanjutnya

Konsultasi:
Segera Konsul Kebagian Penyakit Dalam untuk dilakukan pengobatan dan tindakan lebih
lanjut.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 9

Anda mungkin juga menyukai