I. REFERENSI
1. ASTM C.136-96, Analisis Saringan Agregat Halus.
2. SNI 03-1968-1990, Agregat halus dan kasar, Metode pengujian analisis saringan.
II. TUJUAN
1. Untuk menentukan distribusi atau prosentase butiran baik agregat halus maupun
agregat kasar.
2. Untuk mengetahui apakah agregat halus dan agregat kasar yang di lapangan
merupakan agregat yang baik untuk campuran beton.
3. Untuk dapat mengatur kepadatan daripada beton.
Gradasi yang baik untuk beton adalah gradasi agregat yang terdiri dari butiran halus
ingga butiran kasar secara beraturan (continous grade).
Selain ditentukan terhadap distribusi butiran, mutu gradasi agregat menurut beberapa
standar mensyaratkan atas dasar angka modulus kehalusan (fineness Modulus
/FM). Modulus kehalusan adalah jumlah prosentase tertahan (pada ayakan ukuran
terkesil>0,15 mm yang memiliki kelipatan dua)dibagi 100.
Persyaratan Gradasi Agregat Halus:
6. Pan Tempat/wadahuntuk
menyimpanagregat.
7. SikatKawat Untukmembantumem
bersihkanagregat
2. Bahan
No. Bahan Gambar Keterangan dan
Spesifikasi
1. AgregatHalus Agregat yang
dihasilkandaripengeri
V. PR
ngan oven padasuhu
OS
1105C selama 24
ED
jam (kering oven)
UR
2. AgregatKasar Agregat yang
dihasilkandaripengeri
ngan oven padasuhu
1105C selama 24
jam (kering oven.
PELAKSANAAN
1. Analisaayakagregathalus.
1) Siapkan Agregat halus dan alat alat yang diperlukan dalam pengujian.
2) Masukkan agregat halus ke dalam Spliter agar agregat halus yang di uji terbagi
rata.
4) Saring Agregat halus yang sudah ditimbang kedalam ayakan 4,75 mm. Jika agregat
yang tertahan pada ayakan 4,75 mm lebih dari 5%, maka agregat tersebut harus
diayak dengan menggunakan ayakan untuk agregat kasar.
6) Siapkan ayakan dengan susunan ayakan sebagai berikut : Pan; 0,075 mm; 0,15
mm; 0,30 mm; 0,60 mm; 1,18 mm; 2,36 mm, sedangkan ukuran ayakan paling
besar ditempatkan paling atas.
7) Ayak agregat yang lolos ayakan 4,75 mm tersebut, Pengayakan ini dilakukan
dengan meletakan susunan ayakan pada mesin pengguncang (mesin vibrator), dan
agregat diguncangkan selama 15 menit.
8) Pindahkan agregat yang tertahan pada setiap ayakan kedalam beberapa wadah.
Bersihkan agregat halus yang masih menempel pada masing-masing ayakan
dengan menggunakan sikat kuningan atau kuas.
10) Hitung persentase berat benda uji yang tertahan diatas masing masing ayakan
terhadap berat total.
11) Gambarkan kurva gradasinya.
2) Susun ayakan dengan menggunakan susunan ayakan sebagai berikut : Pan; 4,75
mm; 9,50 mm; 12,50 mm; 20,00 mm, sedangkan ayakan yang terbesar diletakan
paling atas.
5) Hitung persentase berat benda yang tertahan diatas masing masing lubang
ayakan terhadap berat total.
6) Gambarkan kurva gradasinya.
6.1. Data
Lihat Pada Formulir
6.2. Contoh Perhitungan
BeratTerta han
Presentasetertahan = BeratTotal Agregathalus 100%
= 1.15%
2. Untukayakan 2,36 kebawah :
% tertahan = 100% - jumlahpresentaseayakan no.10 dan no.5
= 100% - (1,15% + 3,82%)
= 95,03%
Ayakan 2,36 mm
BeratTerta han
Presentasetertahan = x (100 % - % Tertahan)
BeratAg.HalusA *
199,2
= 819,1 x 95,03%
= 23,11 %
*A= agregat lolos ayakan 2,63 m
ContohPerhitungan :
BeratTerta han
PresentaseTertahan = BeratTotal Ag.Halus 100%
1344.00
= 100%
9294.90
= 14.46%
ContohPerhitungan :
1. Untuk ayakan 4,75 keatas :
Ayakan 12.5 mm
BeratTerta han
Presentasetertahan = BeratTotal Agregathalus 100%
= 0.42%
BeratTerta han
Presentasetertahan = x (100 % - % Tertahan)
BeratAg.HalusA *
114.8
= x 92.02%
470.6
= 22.45%
*A= agregatlolosayakan 2,63 mm
3. Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/FM)
= 3.5443
B* adalah jumlah presentase tertahan kumulatif dimulai dari ayakan terkecil 0,15 mm
yang merupakan kelipatan dua.
ContohPerhitungan :
BeratTerta han
PresentaseTertahan = BeratTotal Ag .kasar 100%
16.80
= 100%
8994.4
= 0.19 %
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian agregat yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Agregat halus
Baik pengujian dengan BS ataupun ASTM, agregat halus tersebit tidak memenuhi
persyaratan.
Apabila agregat halus yang tertahan pada saringan no. Ayakan 4,75 mm
dihilangkan (treatment), agregat halus tersebut mendekati spesifikasi BS 882-92
Zona 1 atau Overall Grading.
Apabila agregat halus yang tertahan pada saringan no. Ayakan 4,75 mm
dihilangkan (treatment), agregat halus tersebut mendekati spesifikasi ASTM C
33-93 dengan FM 3,238.
2. Agregat Kasar
Setelah memasukkan data pengujian ke dalam spesifikasi agregat kasar BS maka
agregat kasar yang kami uji mendekati spesifikasi agregat kasar BS dengan
nominal 20 mm, jika agregat 4,75mm dihilangkan (ditreatment) maka agregat
tersebut akan lebih mendekati persyaratan spesifikasi BS maksimal butir 20 mm.
Setelah memasukkan data pengujian ke dalam spesifikasi agregat kasar ASTM
maka agregat kasar yang kami uji mendekati spesifikasi agregat kasar ASTM
dengan ukuran 19 4,75 mm , Jika agregat yang lolos ayakan 4,75 mm
dihilangkan, sehingga dapat masuk ASTM ukuran 25-12,5 mm dengan FM 7,038.
3. Agregat Gabungan
Agregat kasar dan halus yang telah mengalami treatment digabungkan, setelah
dilakukan trial and error maka maka agregat tersebut mendekati grading 1 dan 2
dengan proporsi agregat halus 33% dan agregat kasar 67%.
Diperiksa, Dikerjakan,
Diperiksa, Dikerjakan,