Latar Belakang
penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia
angka insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa per tahun, angka
kematian akibat demam tifoid mencapai 600.000 dan 70% nya terjadi di
1,3 Juta kasus demam thypoid tiap tahunnya dengan lebih dari 20.000
2012)
dan limbah yang memadai dan penyediaan air bersih yang cukup, mampu
tahun 2014 suspeck penyakit typhus tercatat sebanyak 23.271 yaitu laki-laki
demam typoid sebanyak 16.743 penderita yaitu laki-laki sebanyak 7.925 dan
1 kasus) dan Kabupaten Tana Toraja (19 kasus) (Profil Kesehatan Provinsi
asuhan keperawatan yang baik dan benar serta pengaturan diet yang tepat
typhoid. Namun masih banyak pasien yang tidak patuh dalam menjalankan
penyakit typhoid yang bisa berdampak pada sajian menu makanan tidak
berdasarkan pada aturan diet yang telah ditetapkan untuk penderita typhoid
(Rokayah,2014).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
yang lunak saja, akibatnya jika diet tersebut dilanggar maka masa
lunak rendah serat. Tujuan utama diet demam thypoid adalah memenuhi
dikonsumsi. Makanan dengan rendah serat dan rendah sisa bertujuan untuk
usus (Septianraha,2012).
Retikulo Endothelial System (RES) ini sebagian kuman akan di fagosit dan
sebagian yang tidak di fagosif akan berkembang biak dan akan masuk
nyeri, mual dan muntah serta adanya anorexia masalah tersebut akan
kurang dari tubuh yang biasa menyebabkan diare sehingga diperlukan tirah
baring (bedrest) untuk mencegah kondisi pasien akan menjadi tambah buruk
0,013.
Berdasarkan studi pendahuluan, dari rekam medik RSUD Haji
Selatan.
Selatan.
Selatan.
1.4. Manfaat Penelitian
halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh Bakteri
(Widoyono,2012).
usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai
gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan tidak berspora.
(Wijayaningsih, 2013).
nyeri kepala dan terlihat lemah dan lesu disertai demam yang tidak
pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada minggu kedua
suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-
(Widoyono,2012).
Pada saat ini terdapat dua cara utama untuk usaha diagnostik
penyakit ini sering tidak tepat karena gejala klinis khas demam tifoid
dan lain-lain. Maka dari itu diagnosis klinis perlu ditunjang dengan
pemeriksaan laboratorium.
berikutnya.
1. Biakan empedu
dan feses dan mungkin akan tetap positif untuk waktu lama. Jika
2. Pemeriksaan Widal
Flagella kuman).
tubuh kuman).
tepat.
2. Pemeriksaan tulang
trombopoesis berkurang.
tanda renjatan.
udara di antara hati dan diafragma pada foto rontgen axilla yang
tekan.
1. Pengetahuan implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam
dan prinsip.
2. Pengetahuan eksplisit
1. Tahu (Know)
paling rendah.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
sebagai suatu peristiwa yang tidak diinginkan sebagai akibat peristiwa yang
penyakit
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009
kesehatan, atau penurunan berat badan . Oleh karena itu Diet dapat
dan santan
demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan
Secara umum, kerangka teori dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar
2.1 berikut
Thypoid
Lama Rawat
Pengetahuan
Lama Perawatan
Pasien Thypoid
Kedisiplinan Diet
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Arah Penghubung
kedisiplinan diet.
pasien thypoid.
2.8. Definisi Operasional
Kriteria Objektif
2.8.2 Pengetahuan
Kriteria Objektif
Rahim dan ruangan Ad-Dhuha yang di mulai pada bulan tanggal 15 Juni- 15
tentang lama rawat inap, pengetahuan dan kedisiplinan diet. Data yang
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruangan
Rawat Inap RSUD Haji Pemprov Sulawesi Selatan Tahun 2017 (n = 40)
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persen (%)
Laki-laki 18 45
Perempuan 22 55
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Ruangan Rawat
Inap RSUD Haji Pemprov Sulawesi Selatan Tahun 2017 (n = 40)
Umur Frekuensi (f) Persen (%)
12-25 Tahun 21 52,5
26-46 Tahun 19 47,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di Ruangan Rawat Inap RSUD Haji Pemprov Sulawesi Selatan
Tahun 2017 (n = 40)
Pendidikan Frekuensi (f) Persen (%)
SMP 9 22.5
SMA 25 62,5
D3/S1 6 15
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
di Ruangan Rawat Inap RSUD Haji Pemprov Sulawesi Selatan
Tahun 2017 (n = 40)
Pekerjaan Frekuensi (f) Persen (%)
Karwayan 13 32,5
Pelajar/Mahasiswa 9 22,5
DLL 18 45
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
responden.
2. Pengetahuan
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pasien
Thypoid di Ruangan Rawat InapRSUD Haji Pemprov Sulawesi
SelatanTahun 2017 (n = 40)
Pengetahuan Frekuensi (f) Persen (% )
Baik 21 52,5
Kurang 19 47,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
(47,5%) responden.
3. Kedisiplinan Diet
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kedisiplinan Diet Pasien
Thypoid di Ruangan Rawat InapRSUD Haji Pemprov Sulawesi
SelatanTahun 2017 (n = 40)
Kedisiplinan Diet Frekuensi (f) Persen (% )
Baik 22 55
Kurang 18 45
Total 40 100
Sumber : Data Primer Mei 2017
(45%) responden.
Sulawesi Selatan.
4.2. Pembahasan
dengan lama rawat inap lama sebanyak 6 (15%) responden. Hal ini
Kabupaten Ponorogo.
(0,05)
thypoid lama yang berakibat pada hari rawat yang lama pula
baik.
kurang.
Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan diet kurang
dengan lama rawat inap cepat sebanyak 6 (15%) responden. Hal ini
rawat inap pasien thypoid dengan nilai (0,019) < (0,05). Sampel
METODE PENELITIAN
melakukan peneliti yang dilakukan satu kali dalam satu waktu (Saryono,
2013)
3.3.1 Populasi
2017
3.3.1 Sampel
sebanyak 40.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait (Rekam
lama rawat jika hari rawat 6 hari dan cepat jika < 6 hari. Pada kuesioner
dan 10) dan nilai 1 jika menjawab tidak. Pada pertanyaan negatif
3.6.1 Selecting
menurut kategori.
3.6.2 Editing
3.6.3 Koding
1. Analisa Univariat
Keterangan
p : Prensentase
f : Frekuensi
n : Jumlah Sampel
2. Analisa Bivariat
permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini Direktur
yang meliputi :
3.7.1 Autonomy(aspek)
Kerahaisaaninformasi yang
telahdikumpulkandarirespondendijaminolehpeneliti. Data
tersebuthanyaakandisajikandandilaporkanpadapihak yang
terkaitdenganpenelitian.
3.7.3 Justice(prinsip)
3.7.4 Anonymity(tanpanama)