Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Topik : Seks Bebas di Kalangan Remaja


Sub Topik : Bahaya Seks Bebas di Kalangan Remaja
Sasaran : Remaja Karang Taruna Dusun Kebobang RW 01
Tempat : Rumah Bapak Carik ( Bapak Irwan)
Waktu : Minggu, 19 Oktober 2014
Pukul : 18.00 WIB - selesai

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Dusun
Kebobang RW 01 dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Dusun
Kebobang RW 01 dapat:
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas

3. Metode Penyuluhan
Penyuluhan
Tanya jawab
4. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 20 menit Pembukaan:
Meminta para peserta untuk mengerjakan Menjawab salam
soal prestest Mendengarkan dan
1. Memberi salam Memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 40 menit Pelaksanaan:
yaitu Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
1. Pengertian Seks Bebas
2. Faktor Penyebab Seks Bebas
3. Pencegahan Seks Bebas
4. Bahaya Seks Bebas

3. 20 menit Evaluasi :
Kuis 3 soal
Merespon,
Memberikan soal Post Test Bertanya dan
Menjawab Pertanyaan
4. 5 menit Penutup:
-Menyimpulkan materi yang Menjawab Salam
telah disampaikan
-Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan kepada peserta
-Mengucapkan salam

5. Media Penyuluhan
Power Point
Leaflet
6. Materi
Terlampir
7. Evaluasi
Metode Evaluasi : kuis dan soal
Jenis Pertanyaan : Lisan dan Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 3 soal dan 5 soal

LAMPIRAN MATERI

SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA

1. Pengertian remaja dan reproduksi


Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang
digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19
tahun dan belum kawin. Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksI
yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti
suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang
berfungsi untuk reproduksi manusia.
2. Potret remaja
Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang
menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter
bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu
menyenangkan, puncak rasa kecintaan, yang serba membahagiakan sehingga tidak
perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan
perlu dicoba (sexpectation).Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan
mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku amoral yang merusak masa
depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan
menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta
berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).
Beberapa penelitian menunjukkan, remaja putra maupun putri pernah
berhubungan seksual. Di antara mereka yang kemudian hamil pranikah mengaku
taat beribadah. Penelitian di Jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3 persen remaja
putri yang hamil pranikah mengaku taat beribadah. Penelitian di Bali tahun 1989
menyebutkan, 50 persen wanita yang datang di suatu klinik untuk mendapatkan
induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof. Wimpie, induksi haid adalah
nama lain untuk aborsi.
Sebagai catatan, kejadian aborsi di Indonesia cukup tinggi yaitu 2,3 juta per
tahun. Dan 20 persen di antaranya remaja, kata Guru Besar FK Universitas
Udayana, Bali ini.Penelitian di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar
SMP, 10,53 persen pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen melakukan ciuman
dalam, dan 3,86 persen pernah berhubungan seksual. Dari aspek medis, menurut
Dr. Budi Martino L., SPOG, seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya,
penyakit menular seksual,(PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak
heranlah makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran kandungan, dan
penyakit kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja (termasuk
HIV/AIDS).
Di Denpasar sendiri, menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, per November 2007, 441 wanita dari 4.041 orang dengan HIV/AIDS.
Dari 441 wanita penderita HIV/AIDS ini terdiri dari pemakai narkoba suntik 33
orang, 120 pekerja seksual, 228 orang dari keluarga baik. Karena keadaan wanita
penderita HIV/AIDS mengalami penurunan sistem kekebelan tubuh menyebabkan
20 kasus HIV/AIDS menyerang anak dan bayi yang dilahirkannya.
Tindakan remaja yang seringkali tanpa kendali menyebabkan bertambah
panjangnya problem sosial yang dialaminya. Menurut WHO, di seluruh dunia,
setiap tahun diperkirakan sekitar 40-60 juta ibu yang tidak menginginkan
kehamilan melakukan aborsi. Setiap tahun diperkirakan 500.000 ibu mengalami
kematian oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 % diantaranya meninggal
akibat komplikasi abortus yang tidak aman dan 90 % terjadi di negara
berkembang termasuk Indonesia.
3. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak
sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah.
Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan,
baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.
Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah
berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan
pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun
sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.

4. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena
ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani
melakukan hubungan seks yaitu:
1) Pegangan tangan
2) Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3) Ciuman bibir (kiss franc)
4) Pelukan
5) Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6) Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7) Melakukan hubungan seks
Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan
agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup
tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain
sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak
akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi
pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
b. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi
remaja di lingkungan tersebut.
c. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah Anak
Gaul. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang
ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah
bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan
lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan
hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan
kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi
korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
d. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga,
terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke
dalam hal-hal yang negative.
e. Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil
dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum
beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
f. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali
dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang
mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
g. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di
antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa
yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk
perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton
di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
h. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat
dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun
dengan berganti-ganti pasangan.
i. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini
semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan
dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar
menjadi agen budaya asing. Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal
pergaulan anak-anak muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian
semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling.
Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
j. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-
gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak
terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
k. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong
di kafe dan lain sebagainya.
l. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan
mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk
melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak
memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat itu semua.
m. Alkon yang terjual bebas
Alkon yang terjual bebas adalah salah satu penyebab seks bebas
5. Pencegahan Seks Bebas
a. Memberikan pendidikan sex yang benar
b. Beraktifitas positif
c. Mendekatkan diri kepada tuhan
d. Menikah
e. Pikirkan masa depan
f. Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak
g. Memantau pergaulan
h. Memilih lingkungan yang positif
i. Memberi batasan jam malam
j. Pahami dampak negatif sex bebas

6. Dampak Seks bebas


a. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena
dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus
dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau
ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic, makan malam,
dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar
dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti
malas untuk melakukan kegiatan apapun.
b. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah
pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak
mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena
ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran
dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya
belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa
menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
c. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks
bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang
bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu
membawa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan
menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis untuk
menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga, kesiapan
untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),
kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat
sekitar dan kelurga dan lain-lain.
d. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan
untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua,
pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non
medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.
Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
- Rahim yang sobek
- Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
- Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada
wanita)
- Kanker indung telur
- Kanker leher rahim
- Kanker hati
- Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
- Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
- Infeksi rongga panggul
- Infeksi pada lapisan rahim

Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari
segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang
wanita.Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom
Paska Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
e. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
LAMPIRAN KUIS
Pertanyaan Kuis
1. Apa saja faktor penyebab seks bebas di kalangan remaja?
2. Apa saja cara pencegahan seks bebas?
3. Sebutkan dampak seks bebas ?
Jawaban Kuis
1. Faktor penyebab :
Lingkungan keluarga
Lingkungan masyarakat
Lingkungan pergaulan
Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan seks
Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Narkoba
Pengaruh kebudayaan barat
Media cetak
Gaya hidup
Kemajuan tekhnologi (internet)
Faktor Ekonomi
Alkon yang terjual bebas
2. Cara pencegahan seks bebas :
Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan
dengan cara:
a. Memberikan pendidikan sex yang benar
b. Beraktifitas positif
c. Mendekatkan diri kepada tuhan
d. Menikah
e. Pikirkan masa depan
f. Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak
g. Memantau pergaulan
h. Memilih lingkungan yang positif
i. Memberi batasan jam malam
j. Pahami dampak negatif sex bebas
3. Dampak dari seks bebas adalah:
a. Terputusnya sekolah
b. Perkawinan usia muda
c. Kehamilan di luar nikah
d. Pengguguran kandungan (aborsi)
e. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
LAMPIRAN SOAL PRE-POST TEST
1. Apakah definisi dari seks bebas ?
a. Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan didalam pernikahan.
b. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan tanpa ikatan pernikahan,
baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.
c. Seks bebas adalah hubungan badan dengan muhrimnya.
d. Seks bebas yang dilakukan antara lawan jenis yang didasari atas ikatan
pernikahan yang sah.
2. Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan
hubungan seks yaitu :
a. Narkoba
b. Pelukan
c. Berjabat tangan
d. Nonton film porno
3. Dampak dari seks bebas diantaranya. . .
a. Mulai mencoba menggunakan obat-obatan terlarang
b. Ingin mencoba melakukan bunuh diri
c. Kehilangan harga diri
d. HIV/AIDS
4. Faktor penyebab seks bebas adalah. . .
a. Berteman dengan orang yang lebih tua
b. Alat kontrasepsi dijual secara bebas
c. Nongkrong di kafe-kafe
d. Karaoke
5. Resiko fisik akibat pengguguran kandungan. . .
a. Ingin melakukan bunuh diri
b. Kehilangan harga diri
c. Perdarahan
d. Kejang

Kunci Jawaban
1. B 4. B
2. B 5. C
3. D
Mengetahui,

Koordinator Wilayah a.n Penyuluh


Desa Kebobang
HUPITOYO, S.Kp.,M.Kes SRI RAHAYAU,S.Kp.,M.Kes
NIP. 196611111986011002 NIP. 196710101990032002

Anda mungkin juga menyukai