Anda di halaman 1dari 33

Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat Administrasi Pendidikan

Paradigma Administrasi Pendidikan

Setiap orang mempunyai kepala yang berbeda-beda dalam artian pandangan yang
berbeda tentang suatu objek, tapi terkadang ada saja suatu kelompok yang pandangannya
terhadap suatu objek sama, sering disebut dengan konstruk masyarakat, dimana yang menjadi
konstruk adalah yang memang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat. Filsafat yang saya
pahami adalah bagaimana seseorang berpikir secara kritis terhadap sesuatu sehingga menemukan
suatu titik terang. Pikiran secara mendalam dan luas sehingga menimbulkan sifat-sifat bijaksana,
lama kelamaan jika akan terbiasa dengan sifat kebijaksanaan maka cinta akan tumbul, setelah itu
akan membudaya.

Dalam hidup dan kehidupan manusia terdapat sesuatu yang disebut dengan pendidikan
dimana kehidupan adalah kulitnya dan pendidikan adalah isinya, isi ini terkadang menjadi suatu
permasalahan, maka manusia harus mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi dengan cara
administrasi. Kehidupan, pendidikan, administrasi adalah suatu komponen yang saling terkait
yang dinamakan dengan organisasi kehidupan. Mustahil adanya jika seorang manusia tidak
mempunyai masalah, bisa digambarkan bahwa dalam kehidupan manusia pasti punya ambisi
tertentu, di dalam pencapaian ambisi atau tujuan ini tentunya tidak bisa sendiri maka mutlak
adanya orang lain untuk kerja sama, kemudian dalam proses pencapaian tujuan tentunya banyak
tantangan yang di hadapi nah tantangan ini perlu pengelolaan agar menghasilkan solusi untuk
melanjutkan tujuan, pengelolaan inilah yang menuntut adanya kerja-kerja administrasi, tentu
tujuan yang ingin di capai selalu dalam vita-vita efektif dan efisien. Untuk itu manusia harus
cerdas mengelola dari apa yang terjadi, karena pada substansinya administrasi dan menajemen
sama-sama ingin mencapai yang namanya efektif dan efisien.

Dalam administrasi, input, proses, output, dan outcome adalah suatu rumus yang harus
dijalani, sering kita menemui, administrasi dalam suatu lembaga tertentu kurang baik
pelaksanaannya sehingga hasil yang diharapkan tidak sesuai, masalah-masalah yang terjadi
dalam dunia pendidikan di sebabkan oleh system yang kurang maksimal, ada suatu komponen
yang belum bekerja secara maksimal, pada perencanaan pendidikan 2005-2010 di cita-citakan
Nur Hajar AP 1 1343040014

bahwa lembaga persekolahan akan mengembangkan prosesnya berbasis teknologi informasi, tapi
sampai periode ini belum sepenuhnya maksimal, karena daerah geografis Indonesia yang begitu
sulit untuk di jangkau seperti daerah terpencil belum sepenuhnya virus teknologi informasi
meluas. Ibarat sebuah pohon, yang buahnya adalah output dari pendidikan akarnya adalah
spiritual, batangnya adalah intelektual, dan buahnya adalah etika atau perilaku, pada era sekarang
orang-orang yang tinggi pendidikannya sering didapati mempunyai perilaku yang tidak
membelajarkan, itu karena ada satu proses yang kurang maksimal, entah ka di akarnya yang
tidak kuat, atau batangnya yang kurang baik, untuk itu yang paling perlu diperbaiki adalah akar
atau spiritual yang akan berpengaruh ke batang dan buah.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat Administrasi Pendidikan

System Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan beberapa orang atau lebih untuk
mencapai tujuan pendidikan, atau penerapan ilmu adminstrasi dalam dunia
pendidikan.Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa fungsi manajemen adalah
perencanaan, oengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, (G.R Terry). Merupakan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di sekolah, mulai dari perencanaan sampai pada
pengawasan.Tujuan daripada administrasi pendidikan adalah menjadikan setiap pekerjaan
menjadi efektif dan efisien, jadi semua proses-proses yang dilakukan dalam kerja-kerja
admministrasi di sekolah mengupayakan agar tercipta yang namanya efektif dan efisien.Efektif
efisien ini tercipta ketika pengelolaan dilakukan secara tertib, secara baik dan benar.

System persekolahan di Indonesia belum mampu menganalisis secara jauh dan benar
tentang keadaan persekolahan secara keseluruhan, hendaknya system yang dipakai adalah system
yang memang menyesuaikan dengan keadaan setiap sekolah, ya tentu cita-cita pendidikan untuk
mencerdaskan, artinya siapa yang mau dicerdaskan, hal tersebut merujuk pada manusia, atau
seumber daya manusia karena masa depan bangsa di tentukan oleh kualitas sumber dayanya.
Bisa di teliti bahwa mengapa keadaan itu bisa terjadi tentu ada satu atau bahkan dua system
kurang maksimal kerjanya, atau bhkan tidak berfungsi sama sekali. Hal tersebut akan
mengganggu kerja-kerja system yang lain, karena pada dasarnya system adalah suatu komponen
yang saling terkait, satu komponen bermasalah maka akan berdampak pada komponen yang lain.

System pendidikan Indonesia adalah system pendidikan nasional yang mana orientasinya
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, yang berdasar pada pancasila, dan UUD 1945,
komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan pendidikan.

Penerapan system manajemen dalam persekolahan belum sepenuhnya maksimal


dikarenakan kerja-kerja dari administrasi pada setiap orang belum tepat dan belum kerja cerdas,
sehingga efek yang ditimbulkan dalam suatu organisasi persekolahan juga belum sepenuhnya
baik.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Melihat fakta yang ada, system pendidikan Indonesia mulai dari pendidikan dasar sampai
pendidkan tinggi mempunyai masalah yang beragam, mulai dari sarana dan prasarana sampai
pembiayaan, dan dari stageholder yang kurang kerja sama, hal tersebut di pengaruhi oleh internal
dari organisasi tersebut, belum maksimal pada kerja hubungan masyarakatnya. Manajemen harus
berfungsi secara maksimal agar system pendidikan yang ada bisa tercapai dan efektif efisien.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat Administrasi Pendidikan

Komponen Dalam Sebuah SIstem

Administrasi pendidikan sebagai sebuah system merupakan bagian penting dan sangat
berpengaruh pada pengelolaan pendidikan.System adalah bagian yang sangat berpengaruh dalam
pencapaian tujuan pendidikan.Pendidikan untuk semua, berarti pendidikan untuk siapa saja, tentu
manusia yang masih berada dalam kehidupan ini mutlak secara langsung memperoleh
pendidikan, tanpa terencana, maupun direncanakan. Indonesia dengan beragam budaya, adat
istiadat mempengaruhi system yang di tetapkan oleh pemerintah, pikiran saya sedikit dibuka oleh
perbedaan system nasional dan system sentralisme-desentralistik dan memang betul untuk
meratakan secara adil aturan pendidikan harus tegas dan jeli melihat perbedaan budaya
masyarakat Indonesia, dengan banyak hambatan dan tantangan yang di lalui oleh dunia
pendidikan setidaknya para actor yang mengatur pendidikan lebih bijak dalam bertindak.

Administrasi sebagai proses pelayanan dan kerja sama untuk mencapai tujuan, nah dalam
pencapaian tujuan ini banyak masalah yang dihadapi, masalah inilah yang menjadi tantangan
bagi administrator untuk menjadi bagian dari solusi bagaimana langkah yang paling tepat yang
harus dijalankan.

Lembaga perseoklahan dengan carut marut persoalan, melihat kembali perencanaan


jangka panjang pendidikan yang seharusnya mampu membawa perubahan yang sesuai dengan
tuntutan zaman (berbasis ICT) tapi belum sepenuhnya maksismal pelaksanaannya karena banyak
factor yang menghambat, daerah Indonesia dengan banyak kepulauan (geografis), dan
pendidikan daerah-daerah yang belum mampu mengejar, jadi penyelenggara system harus
bersabar dalam pencapaian perencanaan tersebut dengan kondisi yang cukup menantang,
pemerataan juga ikut menjadi bagian dari masalah, dan sistematika pembiayaan yang terlalu
lama, sehingga menimbulkan komersialisasi pendidikan, hal tersebut melahirkan bibit-bibit baru
yang tidak berkulitas, menjadi conto yang kurang baik.

Pada dasarnya system yang baik tergantung orang-orang yang mengelola system tersebut,
di butuhkan ketegasan system dan penegakan hokum yang kokoh untuk system yang lebih baik,
Nur Hajar AP 1 1343040014

administrasi pendidikan sebagai jalan pencapaian tujuan harus menjadi induk untuk semua
elemen dalam administrasi tersebut, mengurusi input, output, dan proses sehingga ada efek yang
di berikan dari pengelolaan administrasi ini, tentu efeknya berupa tujuan yang efektif efisien,
seseorang yang menjadi administrator harus memberi contoh yang baik kepada yang di aturnya
agar si elemen-elemen dalam administrasi tidak mengikut serta hal buruk yang dilakukan
administrator, jadi administrator pendidikan sekiranya adalah orang-orang yang mampu menjadi
pengatur yang baik, bertanggung jawab, dan tidak berpandangan sempit terhadap sesuatu hal.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat Administrasi Pendidikan

hakikat keberadaan Administrasi pendidikan

tentang pendidikan, tanpa manusia maka pasti pendidikan juga tidak ada, dengan
pendidikan tentu manusia menggunakan cara tersebut untuk mencapai tujuan, nah di dalam
tujuan tersebut, terdapat banyak masalah yang harus di selesaikan, masalah ini perlu pengaturan
dengan baik dan benar sehingga mencapai solusi yang efektif dan efisien. Kehidupan manusia,
kemudian pendidikan, dan administrasi adalah satu kesatuan system yang tak dapat di pisahkan,
administrasi mencapai tujuan pendidikan dan pendidikan mencapai tujuan hidup, tentu tujuan ini
akan beragam jika si manusia ini mengasumsikan tujuan hidup dengan sempit. Maka sebelum
kita melangkah ke depan hal pertama yang harus di perbaiki adalah paradigma berpikir dan juga
niat ke depan, sehingga dengan modal ini administrasi atau proses pencapaian tujuannya sedikit
beraturan.

Administrasi yang seyogyanya tidak hanya di lingkup pendidikan formal melainkan


administrasi hadir menemani manusi sepanjang hidupnya sampai titik dimana dia akan berhenti
dan memulai kehidupan baru kembali. Administrasi yang jika di pandang dalam lingkup
lembaga persekolahan maka hal ini adalah masalah yang paling utama yang harus dibereskan
sehingga apa-apa yang di atur dan di rencanakan menjadi lebih baik dan efektif efisien
kedepannya.

Ontology yang sering kita dengar adalah tentang keberadaan, atau hakikat
keberadaannya, yang akan jadi pondasi mencapai tujuan akhir pendidikan, administrasi muncul
karena pendidikan dan pendidikah hadir karena manusia. Maka manusia, pendidikan dan
administrasi harus saling memenuhi yang ketiganya ini manusia lah yang memegang kendali atas
keduanya, jadi manusia di soroti untuk lebih baik kedepannya sehingga perjalanan hidup dan
pendidikannya ter administrasi dengan baik.

Ontology pendidikan yang berbicara masalah dasarnya pendidikan itu sendiri, kita mulai
dari kata pendidikan, tanpa manusia maka pendidikan pun tak ada, maka manusia dan
pendidikan disini saling memberi perngaruh terhadap hakikatnya pendidikan, karena pendidikan
Nur Hajar AP 1 1343040014

membantu manusia menjadi manusia, dan pendidikan menjadi jalan untuk mencapai tujuan yang
dimaksud (mencerdaskan) lantas siapa yang ingin di cerdaskan tentu manusia, cerdas di maksud,
bukan hanya dari segi kognitifnya tapi dari apektif dan psikomotiknya, manusia punya banyak
potensi yang perlu di gali dan di kembangkan kemudian barulah muncul dirinya sebagai manusia
paripurna, dengan cara apa tentu jalan pendidikan, bagaimana seseorang menghadapi hidup
dengan terdidik dan mendidik, maka tercipta lah budaya yang dicita-citakan.

Untuk itu ontology filsafat pendidikakan mengangtar para kaum terpelajar untuk berpikir
apa yang hendak atau apa yang menjadi cita-cita pendidikan, sehingga si pendidikan ini punya
gerak jelas untuk mencipta manusia yang ini atau itu.

Administrasi dalam pandangan ontology beda lagi, nah si administrasi ini berada dalam
pendidikan maka mutlak adanya administrasi ini mencapai tujuannya si pendidikan, untuk
mencapai tujuan manusia tentu menghadapi banyak masalah dan tantangan dalam pencapaian
tujuan tersebut, nah bagaimana masalah ini bisa terselesaikan maka tentu ada individu lain yang
membantu, otomatis terjalin kerja sama, semakin baik kerja samanya maka pencapaian tujuan
pendidikan ini akan lebih mudah di capai.

Masalah yang sering muncul yaitu dalam penyelesaian masalah itu, Karena setiap
manusia itu berbeda kadar pemikiran dan pandangannya, terkadang muncul cek cok karena tidak
kecocolan keduanya, tapi hal ini akan mudah jika setiap orang memahami bahwa individu yang
satu dan laiinnya itu berbeda, dan perbedaan itulah yang akan menjadi kekuatan. Terkadang
perbedaan dari segi sifat menjugde manusia ini itu, padahal sifatnya saja yang beda jadi jangan
menjudge manusianya tapi sifatnya. Masalah sifat lain lagi ini perbedaan yang bisa disamakan
contoh sifatnya yang sering marah maka orang yang penyabar ini bisa saja juga berubah menjadi
orang yang sering marah. Seseorang butuh semngat luar biasa dan wah untuk mencapai tujuan
pendidikan, yang punya pandangan luas dan terbuka untuk menghadapi tantangan sekaligus
individu yang tahan banting hadapi masalah dalam kehidupan dalam pencapaian tujjuan
pendidikan.

Manusia yang baik adalah manusia yang sadar akan keberadaannya dan mau kemana dia
nanti, sehingga dalam prosesnya dia akan berusaha untuk menjadi manusia paripurna lewat
Nur Hajar AP 1 1343040014

administrasi dan manejemen yang baik. Semua manusia tentu menginginkan hal-hal yang baik,
tapi dalam prosesnya yang susah banyak tantangan untuk menca[pai kebaikan tersebut, di sini
betul-betul orang yang punya administrasi baguslah yang akan melewati tantangan dengan
tenang.

Mudah-mudahan dengan adanya penjelasan ontology, manusia semakin terbuka


pikirannya untuk menatap masa depan yang membangun tentang pendidikan dan untuk dirinya,
dan untuk kepentingan orang banyak.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat administrasi pendidikan

Administrasi Pendidikan dalam Tantangan

Pada bahasan sebelumnya kita sudah mengupas jelas apa hakikat dari administrasi
pendidikan, gambaran singkat masalah tersebut adalah, karena keberadaan manusia maka
pendidikan mutlak ada dank arena pendidikan maka administrasi lah yang menjadi bagian di
dalam prosesnya, dimana administrasi adalah kerjasama di dalam mencapai tujuan
pendidikannya manusia, sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercipta secara efektif dan
efisien.

Yang menjadi masalah adalah kurang pahamnya sesorang terhadap hakikat administrasi
pendidikan sehingga menjalani hidup dan kehidupannya sedikit apatis dan seadanya saja, tanpa
menyadari apa yang menjadi tujuan akhir mereka. Melihat dari tahun ke tahun manusia berada
dalam tantangan yang berbeda, apalagi dengan manusia yang memang pendidikan keluarganya
kurang kuat, maka dalam berproses akan sedikit sulit dan terombang ambing, kecuali dalam
proses setelah kekeluarganya dia mampu mengendalikan dan membangun potensinya dengan
penuh kesadaran maka hal tersebut akan berbuah positif pula terhadap dirinya sendiri. Masalah
yang muncul sekarang adalah jaman sekarang yang serba modern akan mengurangi komunikasi
secara dekat terhadap anak dan orang tua, dimana teknologi yang menjadi kepentingan diatas
kepentingan, pernah suatu ketika saya berjalan kepasar anak dengan santainya main android di
pinggir jalan dan orang tuanya sambil berjualan, artinya teknologi sedikit mengambil alih
keakraban dari orang tua dan seorang anak, nah tanpa pengawasan ketat yang dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu maka akan berdampak fatal bagi pembangunan mental.

Administrasi pendidikan dalam tantangan yang saya maksud adalah orang-orang yang
berperan sekarang yang menjalankan kehidupannya kurang mengetahui hakikat dari sebuah
administrasi pendidikan, contoh mahasiswa yang sedang kuliah, dengan tujuan tertentu, tanpa dia
paham tujuan hakikinya maka dia kulaih hanya sebatas tujuan pendeknya saja, misalnya saya
mau pergi kuliah ngisi absen, atau dapat A,B, saja tanpa berpikir apa isi dari perkuliahan
tersebut, bagaimana dia memposisikan dirinya sebagai manusia tentu mencari ilmu untuk
mengetahui sesuatu hal kemudian diaplikasikan, nah hal tersebut yang banyak terlihat dikalangan
Nur Hajar AP 1 1343040014

mahasiswa di tambah lagi tantangan zaman modernitas, yang memacu mereka berlomba-lomba
dalam kemewahan tentu menimbulkan banyak dampak untuk dirinya tanpa pemanfaatan dari apa
yang digunakannya. Nah inilah yang jadi permasalahan mahasiswa yang tentunya akan terjun
kemasyarakat nantinya dengan proses yang begitu-begitu saja apa yang akan dia kontribusikan
terhadap kemajuan masyarakat Indonesia. Kesadaran dari seorang administrator adalah hal yang
paling utama, dimana sang administrator yang meberi contoh terhadap orang-orang yang
dihadapinya, bisa dibilang administrator yang mengambil peran untuk memperbaiki apa yang
harus diperbaiki dimasyarakat. Bagaimna sang administrator menjadi cermin yang layak di
sepanjang kehidupannya.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Filsafat Administrasi Pendidikan

Epistemology Administrasi Pendidikan

Sebelum emlangkah jauh tentang apa itu epistemology, maka langaah awal yang barus
kita pahami adalah oengertian dari ontology, sehingga kedepannya mudah mengaikan antara
filsafat dan pengajaran, epistemology adalah pengetahuan dan kemampuan berpikir, kenapa
begitu . Lagi-lagi karena manusia, manusia yang pada dasarnya punya rasa ingin tahu yang tinggi
sehingga apapun yang diliatnya, rasa penasaran yang tinggilah yang akan membawanya
berpetualang, epistemology yang merujuk pada administrasi pendidikan seperti yang di sebutkan
pada buku pak Pof. Suparlan menyatakan bahwa aspeknya ada pernecanaan, pengelolaan, system,
sampai pada tahap evaluasi, yang ke semuanya itu bisa mengantarkan kita ke tujuan dengan langkah-
langkah yang maksimal, saya rasa bukan saja epistemology AP yang programnya terencana tapi
dari diri kita sendiri, dan bahkan masyarakat yang ada. Epistemolpgi adminisrasi pendidikan
harus kokoh dipahami juga jangan samoai tindakan dalam menafsirkan sesuatu itu kurang tepat,
dan memang sifatnya manusia itu terbatas, nah dari keterbatasan inilah administrasi
menunjukkan jalan yang harus di tumpuh mealui perencanaan dan sebagainya. Pencapaian tujuan
pendidikan dalam hal ini epistemology, bisa memberikan kesadaran bagi orang yang memang
memahami apa sih sebenarnya administrasi pendidikan tersebut? Selanjutnya setiao yang dia
lakukan dan kerjakan pasti selalu berpikir apa yang dia lakukan sudah tepat, atau sudah efektif
efisien, dalam kegiatan sehari-hari juga mutlak ada perencanaan, karena dari kita tidur dan
bangun kembali terdiri dari banyak rentetan perencanaan yang di buat tapi terkadang masih ada
yang tidak terlaksana, nah hal inilah yang perlu di evaluasi dan dianalisis kenapa bisa, sehingga
hidup dan kehidupan selalu berorientasi pada kebermanfaatan.

Budaya Sekolah

Membangun Iklim Sekolah

Mengerjakan sesuatu harus diawali dengan dasar yang kuat, dasarnya adalah niat. Yah
niat, niat untuk mengerjakan sesuatu, niat untuk bertemu seseorang misalnya, niat kuliah
misalnya, niat apa saja, semuanya di awali dengan niat karena niat akan mempengaruhi hasil.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Jadi sekarang niat kita apa ???. hubungannya dengan budaya sekolah adalah, orang-orang yang
bekerja dalam lembaga sekolah tidak satu orang saja melainkan banyak orang yang focus dengan
tujuan sekolah, sesuatu dapat beruubah itu berawal dari diri sendiri, pikiran sendiri, nah ketika
seseorang tidak sadar akan hal tersebut, akan cenderung kurang peduli terhadap lingkungannya,
makanya sangat perlu penyadaran dan perbaharuan niat setiap saat oleh orang-orang yang
bekerja menjalankan tujuan sekolah. Dalam teori mengajar yang sering saya dengar adalah jika
kita menyampaikannya dengan hati maka tentu apa yang di sampaikan juga sampai ke hati.
Bagaimna pun model dan bentuknya seseorang tetapi mampu menyampaikan sesuatu dengan
cinta dan rasa kepedulian dari hati maka yang mendengar pun akan seperti demikian.

Jadi, membangun iklim ataupun suasana mulai dari diri sendiri, dari pikiran sendiri,
pikiran disini akan sensitive karena apa yang anda pikirkan begitupun jadinya apa yang sedang
anda pikirkan, maka berusahalah untuk memikirkan yang baik-baik dan menjadikan sesuatu
menjadi baik #ayoBerubah haha.

Peserta didik tidak bisa disalahkan sepenuhnya, sering terlihat sepulang sekolah siswa
siswi SD berkata-kata kasar, kurang menghargai teman, nah hal tersebut adalah kecerdasan
emotionalnya yang kurang, perlu guru yang sebenar-benarnya di gugu dan ditiru. Suasana
sekolah yang nyaman akan Nampak dari perilaku seorang siswa, jika yang mendominasi adalah
siswa yang acak-acakan dan bandel maka pengaruh negatifnya akan semakin besar. Namun
dalam iklim sekolah tersebut cenderung tenang, kalem, dan cerdas maka cenderung akan
menghasilkan output yang positif juga, suasana sangat mempengaruhi perilaku seseorang, dan
orang-orang yang berperan sangat berpengaruh bagi etika siswa.
Nur Hajar AP 1 1343040014

MID EXAMINATION

BUDAYA SEKOLAH

1. Contoh kasus SMA X


a. Menurut pendapat saya sekolah X adalah sekolah yang punya budaya prestasi
dimana semua siswa akan tertarik dengan prestasi-prestasi yang di raih oleh
sekolah tersebut, sehingga menarik perhatian para orang tua siswa untuk
menyekolahkan anaknya, karena kadang sesuatu yang Nampak seperti prestasi
akan lebih menarik karena memberikan bukti fisik. Dari prestasi yang
digambarkan tercermin budaya yang terbangun dalam sekolah tersebut ialah
perhatian kepala sekolah sangat ketat, serta system yang terbangun teratur adanya.
Dalam pembelajaran saya selama ini referensi dari dosen bahwasanya prestasi itu
beda dengan cerdas, bedanya yaitu, prestasi lebih kepada hasilnya yang lebih
dominan ke sisi kognitif atau menyentuh pengetahuan, sedangkan cerdas ialah di
tinjau dari segi seseorang berproses bagaimana, kreativitas serta produktifitas
bermanfaat yang di hasilkan dan lebih menyeluruh kepada tiga aspek tersebut
yaitu dari segi pengetahuan keterampilan dan sikapnya. Ada yang terlupa dalam
sekolah ini adalah penanaman budaya-budaya sedernhana yang akan berdampak
pada nilai atau sikap yang ditimbulkan oleh pribadi peserta didik. Output yang
dihasilkan oleh sekolah x akan cenderung bersifat sombong dan mengerjakan
seseuatu dengan kurang memperhatikan manfaat serta kurang peduli terhadap
sesama.

b. Budaya belajar yang akan saya bangun adalah dimulai dari hal-hal kecil yang
sifatnya berpengaruh, contohnya adalah sampah, dimana setiap upacara hari senin
yang disampaikan adalah kebersihan lingkungan, diingatkan secara berulang,
kemudian berembuk bersama para guru untuk penerapan aturan yang lebih tegas
(pendisiplinan). Memperbaiki manajemen layanan khusus yang ada pada sekolah
tersebut mulai dari layanan konseling sampai pada layanan asrama. Kemudian
Nur Hajar AP 1 1343040014

dalam seleksi pegawai maupun guru yang akan bekerja harus selektif dan
professional. System administrasi lebih terlihat elegan dan berjalan sesuai aturan
yang ada pada lembaga sekolah tersebut. Mendisiplinkan jadwal belajar, jika jam
shalat maka sebelum itu semua siswa harus keluar kelas. Mengevaluasi dan rapat
bersama guru setiap minggu maslah apa yang sering di hadapi, kemudian
membuat para guru senang dan punya dasar dan niat yang teguh untuk merubah
anak bangsa, dan juga kepala sekolah harus lebih bersikap baik dari semua yang
di instruksikan, contoh datang lebih awal dari pegawai dan guru, sesekali jalan ke
kelas-kelas untuk melihat-lihat kondisi, kemudian pengawalan administrasi
sekolah yang lebih mantap.
2. Contoh kasus sekolah Y
a. Sekolah Y mencerminkan budaya sekolah yang agak lain jika di bandingkan
dengan sekolah lain yang mengejar prestasi dan persaingan, namun saya
melihatnya sekolah Y punya ciri khas focus pada pengembangan kepribadian dari
setiap komponen yang ada dalam sekolah terutama peserta didik yang menjadi
sasaran. Bisa tercermin bahwa yang di bangun oleh kepala sekolah tersebut adalah
patriot gerakan mencontoh dengan belajar kepada perjuangan-perjuangan dalam
mempertahankan sesuatu. Internalisasi nilai-nilai sangat efektif dengan belajar
terhadap sejarah untuk mempertahankan sesuatu (patriot). Budaya yang dibangun
bersifat bertahan lama, dan rasa atau kesadaran yang terbangun akan secara
otomatis menjadi alarm bagi pribadinya untuk lebih sadar dan menunjukkansifat-
sifat positif.
b. Sebagai arsitektur pendidikan yang paling pertama yang saya bangun adalah sikap
kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan orang lain,
dengan menggerakkan setiap komponen yang ada dalam sekolah tersebut bernafas
pemimpin yang amanah (iman dan aman) yang mempunyai dasar yang kuat
terhadap kepercayaan sehingga merasa aman melakukakan sesuatu karena sudah
ada pondasi kecerasan spiritual dengan iman atau kepercayaan yang kuat. Jika
mayoritas perilaku atau karakter orang-orang yang ada dalam sekolah tersebut
seperti demikian maka akan mudah membangun pondasi selanjutnya tidak banyak
tantangan, karena lewat apa yang dia lihat dan dirasakan bisa menjadi
Nur Hajar AP 1 1343040014

pembelajaran tersendiri kepada seluruh komponen sekolah terkhusus pada peserta


didik.
c. Membangun budaya dari kalangan yang berbeda beda akan menjadi tantangan
tersendiri bagi desaigner pendidikan untuk mengarahkan budaya yang berbeda itu
tidak saling tabrakan. Maka perlu manajemen yang kuat dan damai dalam
membangun budaya tersebut.misi yang dibangun salah satunya adalah saling
menghargai sesame manusia, dan rasa saling memahami tinggi, agar budaya yang
berbeda-beda itu tidak saling menjatuhkan dan saling menjelek-jelekkan.
Kombinasi yang apik jika budaya yang berbeda bisa saling bekerja sama akan
menjadi energy dan sinergi tersendiri bagi sebuah organisasi, karena yang berbeda
akan memberikan nafas kuat untuk sebuah organisasi. Kemudian desaigner
pembelajarannya tidak mendiskriminasi budaya tertentu.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Budaya Sekolah

Bingkai Budaya

Pendidikan yang dipahami setiap orang berbeda-beda, ada yang mengatakan pendidikan
itu di sekolah saja, ada yang mengatakan pendidikan itu ketita mendapat temuan, pendidikan itu
adalah mendapat ijazah dan lain-lain sebagainya.Lebih spesifik pada pendidikan formal yang
sering di sebut dengan lembaga persekolahan, dimana pusat budaya terbangun pada kembaga
formal ini, ketika mampu menstranformasi pemikiran awal kepada pemikiran yang lebih kritis
dan tercerahkan. Pemahaman awal dikeluarka menjadi seperti ember yang diisi tanpa ada protes
ataupun kritikan terhadap apa yang diberikan oleh diri seorang anak. Sekolah kini menjadi proses
perbaikan arah pikiran dan mengajak kita untuk melihat sesuatu lebih dalam. Disinilah mulai
budaya terbangun dengan kemampuan peserta didik untuk mulai mencoba-coba.

Dari penjelasan materi kuliah ada sesuatu yang ingin saya pertanyakan yaitu, keyakinan
ataupun kepercayaan yang seperti apa yang harus dibangun dalam rangka pembudayaan sekolah
?

Pendidikan dan budaya menjadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan dimana
pendidikan adalah isi yang akan membawa kita terhadap sesuatu yang lebih bermanfaat
kemudian budaya yang harus mampu mengcover apa yang dilihat menjadi berbeda. Kemudian
bingkai dari semuanya itu adalah Administrasi Pendidikan yang menjadi bungkusan dari
pendidikan dan budaya karena tanpa strategi pengeloalaan maka pendidikan menjadi acak-
acakan maka diperlukan bingkai untuk memperindah dan mengatur pendidikan tersebut.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Bagaimana peran KepalaSekolah ??

Kepala sekolah sebagai otak dari anggota-anggota yang dipinpinnya merupakan factor
yang sangat berpengaruh dalam lingkungan tersebut, kapan kepala sekolah bertindak dan
mengambil keputusan dengan arah yang tidak jelas maka semua anggota yang dibawahnya akan
mengalami kemunduran pula. Jadi kepala sekolah yang sering di sebut sebagai kunci perubahan
dalam peradaban sekolah maka kepala sekolah harus mampu dan cakap dalam melihat kondisi
dan situasi yang berkembang dilingkungan sekolahnya yang mempengaruhi pengambilan
keputusan daripada sekolah tersebut.

Bukan hanya sikap menejer yang dimiliki melainkan yang lebih utama adalah sikap
pemimpin yang lebih cenderung kepada rasa tanggung jawab, di balik konsepnya yang indah
(menejer) terdapat nilai tanggung jawab yang mengiringinya. Kepala sekolah harus punya mental
kuat dan kunci yang tidak rapuh.

Guru sebagai pengajar yang bersentuhan langsung dengan peserta didik tidak hanya
bekerja dengan rentetan konsep RPP yang sifatnya menoton dengan materi saja, tapi harus
membawa niat perubahan terhadap apa yang di tampilkan, namun guru pada dewasa ini malah
tidak membelajarkan kelihaatannya, guru seharusnya di gugu dan ditiru malah di gugu dan di tiru
nya mengarah ke hal yang tidak membelajarkan. Dari masalah tersebut tentu ada seseorang yang
berpengaruh di baliknya, ya tentulah kepala sekolah, cerminan dari seorang guru dilihat dari
sikap kepala sekolahnya, semakin kepala sekolah mengonsep dengan baik proses pembelajaran
maka guru juga akan merasa demikian. Jadi peran kepala sekolah disini menjadi otak perubahan
bagi sekolah tersebut.

Menjadi seseosok guru yang di rindukan peserta didiknya menjadi berkurang esensinya
dengan carut marut permasalahan yang dihadapi oleh Negara kita ini dan salah satu solusinya
ada di biidang pendidikan.Kesejahteraan daripada pendidik dan tenaga kependidikan sangat
berpengaruh pada etos kerja yang berdampak pada peserta didik itu sendiri.

Pencapaian visi misi sekolah akan bergantung pada pengawasan dan evaluasi yang
dilakukan pihak sekolah semakin diawasi maka semakin membuat unsur sekolah menjadi
Nur Hajar AP 1 1343040014

tergerak dengan awasan tersebut, intinya pimpinan tidak boleh malas, mengurusi sekolah harus
total bukan kita yang malah diurusi.

Keserasian antara konsep dan aplikasi sangat di butuhkan dimana konsep yang menjadi
kurikulum acuan sekolah harus relevan dengan lingkungan dan kondisi peserta didik yang ada di
suatu sekolah tersebut, agar supaya [engaplikasian dalam proses belajar mengajar bisa lebih
mudah di jangkau dan kemampuan menerima peserta didik akan lebih berterima.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Motivasi dan Pengambilan Keputusan

dalam Budaya Sekolah

Motivasi muncul karena ada motif atau penyebab yang mendorong seseorang mengambil
sikap atau tindakan, dalam teori yang dipelajari bahwa motivasi ada dua factor yaitu factor dari
diri sendiri dan factor dali luar, kaitannya dengan budaya sekolah adalah ketika lingkungan
dalam sekolah tersebut terbungkus dengan iklim yang lebih dominan ke positif maka tentulah
setiap orang akan malu untuk berbuat negative. Keterampilan dan kecerdasan pemimpin dalam
kepemimpinannya sangat mendukung terbentuknya Iklim yang kondusif dalam suatu
sekolah.Pemimpin harusnya berpengaruh dan disukai banyak orang agar intruksi dan arahannya
bisa di dengar dengan senang hati.

Kesadaran setiap orang yang ada dalam sekolah akan memicu timbulnya motivasi untuk
memperbaiki kondisi sekolah untuk semakin kondusif dan beriklim positif, sekolah yang
merupakan pusat pembudayaan tidak salah karena jaman sekarang merupakan jaman yang
dimana pendidikan formal tidak kedengaran tabuh lagi melainkan menjadi sebuah kebutuhan
bagi setiap orang. Anak-anak menjadikan sekolah sebagai tempat khusus yang di dalamnya
tersistem dengan baik karena aroma yang dibawa seperti pengetahuan melayang-layang dalam
lingkungan dan system sekolah itu. Untuk itu sekolah harus membawa pengaruh dan motivasi
yang besar bagi peserta didik untuk senang dan bahagia ketika bersekolah dan lama-kelamaan
terciptalah masyarakat ilmu yang.

Selanjutnya pengambilan keputusan, dari teori yang sudah dijelaskan sudah dapat
mengantarkan kita pada penggambaran pengambilan keputusan yang bagaimana ?pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternative dari sekian banyak alternative untuk memcahkan masalah
tertentu. keputusan diambil berdasarkan jalan musyawarah adalah cara yang paling dan sangat
efektif untuk sebuah organisasi karena kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh
kejahatan yang terorganisir, untuk itu budaya dalam lembaga hendaknya senantiasa bersama dan
bersatu dalam hal tertentu. Namun pengambilan keputusan akan tercederai jika ada oknum-
oknum tersendiri yang punya niat jahat di dalam keputusan yang di ambil, apatah lagi di lembaga
Nur Hajar AP 1 1343040014

pendidikan dewasa ini menjadi jujur adalah harga mahal yang tak ternilai dan hanya mampu di
beli oleh orang-orang yang bertujuan baik dan benar.

Pengaruh pemimpin sangat berdampak pada produktivitas organisasi. Keputusan yang


diambil akan berjalan dengan baik jika kombinasi antara orang-orang yang ada dalam organisasi
tersebut saling tarik menarik sehingga tidak ada yang terintimidasi. Setiap komponen harus
dilibatkan dalam suatu pekerjaan agar merema merasa ada dan terkontrol. Menjadi pemimpin
yang baik di mulai dari sendiri, seakan terus membawa cermin setiap saat, problem yang timbul
selalu kembalikan kepada diri sendiri #intropeksi agar kita bisa mencari solusi tanpa
menyalahkan orang lain melainkan sikap kita bagaimana terhadap orang tersebut.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Efektifitas Pendidikan Perspektif mutu dan Manajemen


Pendidikan

Mutu dengan berbagai perspektif yang digunakan orang-orang tentu berbeda, ada yang
menganggap bahwa pendidikan yang bermutu itu adalah dimana peserta didiknya bisa mencapai
nilai yang tinggi tanpa memperhatikan aspek keterampilan dan sikapnya, dan konstruk di
masyarakat yang ada sekarang memang peserta didik seakan-akan mengejar nilai saja itu karnaa
masyarakat tidak lagi focus ke titik kecerdasan emosional dan spritualnya, kenapa karena siswa
selalu di sugukan dengan pertanyaan berapa nilaimu nak ?? dan saya juga merasakan semenjak
masih duduk di SD. Dan pada intinya Tuhan tidak melihat Nilai IPK (misalnya) namun Proses
mencapai IPK itu bagaimana.

Mental budaya sekolah dengan berbungkus manajemen dan kepemimpinan kepala


sekolah sangatlah penting di aplikasikan, namun mental dan keberanian itu seakan-akan redup,
entahlah mungkin karena sisi materialisme menjadi tujuan yang utama, namun ada yang lebih
penting dari pada itu.Ilmu menjadi terbelakang dan materi menjadi garda terdepan, semakin
mengejar materi maka kita menimbulkakn sikap takut untuk kehilangannya, namun jika ilmu
maka ilmulah yang menjaga kita.

Bergerak bukan sekedar berkerak tapi di barengi dengan produktivitas


berkeadilan.Semakin kita bergerak semakin menunjukkan kekitaan kita (kepribadiaan).Beberapa
penjelasan menarik yang dipaparkan terdokumentasikan seperti hal di bawah ini.Sekolah efektif
perspektif mutu dan manajemen.

Budaya sekolah efektif

1. berwawasan Komprehensif artinya perencanaan pendidikan, kurikulum, yang seperti apa


2. Berkatakter otonom : manajemen kepemimpinan kompetensi kepala sekolah
3. Bersikap-berperilaku kreatif dan produktif bermanfaat.

Manajemen Kurikulum
Nur Hajar AP 1 1343040014

1. Pengorganisasian kurikulum berbasis kearifan local, untuk kepentingan nasional dan


berdaya global. Kurikulum di organisir berbasis kearifan local.

Otonomi manajemen kepala sekolah

1. Kepemimpinan berkarakter visioner (pemanusian, Humanization), missioner


(pembudayaan Culturelizstion) dan fungsional (pembaharuan-innovation). Jangan
meninggalkan nilai kemanusian, jangan sombong sebagai manusia, hanya manusia.
Misinya pembudayaan dan fungsinya pembaruan terhadap kondisi yang ada dan
dihadapi.

Manajemen profesionalisme Guru

1. Mengelola pembelajaran berbasis bakat dan minat siswa, diperlukan guru yang :
Berkepribadaian Pendidik,
Memahami Perkembangan Iptek
Memiliki Kepekaan social

Kontribusi sekolah Efektif

Mendorong kehidupan masyarakat local menjadi kreatif dan produktif , dalam kerangka
kehidupan nasional yang berbudaya dan kehidupan global yang semakin manusiawi.

Sekolah dan Budaya

Apakah sekolah yang menyandang sekolah efektif bisa menjadi budaya sekolah?
Apakah budaya sekolah yang baik menunjukkan sekolah yang efektif?

Sebab(sekolh Efektif) Akibat (Budaya Sekolah). Pemberdayaan total akan berdampak


pada budaya sekolah dan pengaruh dari atas sangat menunjang tercapainya sekolah efektif dan
terciptanya budaya sekolah yang efektif.

Kenapa siswa harus di utamakan Mike Baret berpendapat bahwa pelajar tidak datang
kesekolah karena alasan keuangan, bagi mereka mutu layanan adalah hal utama. Nilai kepuasan
Nur Hajar AP 1 1343040014

siswa dan guru perlu diperhatikan karena menyangkut kontribusi mereka dalam proses
pengajaran dan pelajaran. Apakah layanan mutu berbanding lurus dengan tujuan
pendidikan.Semakin terdidik semakin korup???

Terwujud pend, mutu

1. Memliki visi dan misi yang jelas


2. Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
3. Partisispasi staf dan guru
4. Proses belajar mengajar yang efektif (punya arah)
5. Pengembangan staf yang terprogram
6. Kurikulum yang relevan berbasis kearifan lokal
7. Iklim sekolah yang kondusif
8. Penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan selalu ada intropeksi atau evaluasi diri
9. Komunikasi efektif internal dan eksternal.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Tentang Perubahan
(inovasi pendidikan)
Inovasi pendidikan kali ini lebih menarik lagi karena dibantu dengan pemahaman awal
dari semeseter sebelumnya yaitu budaya sekolah yang mampu memperkenalkan kepada saya
pribadi tentang perubahan itu sendiri, sesuatu yang ada tapi tidak berubah sama dengan mati,
karena sesungguhnya kehidupan ini bersifat dinamis ada perubahan yang terjadi terhdapa apa
yang kita indrai.

Tentang manusia pada pertemuan sebelumnya di bahas konsep manusia dari berbagai
perspektif dari sudut pandang mulai dari konsep pengetahuan sampai manusia dalam al-Quran
yang bisa di tangkap adalah konsep manusia dalam al-Quran yaitu konsep al-Basyr atau biologis,
dapat dijelaskan bahwa manusia itu ditinjau dari sisi biologisnya makan, minum, tidur,
bereproduksim tidur, bangun, di tinjau dari konsep ini manusia tidak ada bedanya dengan
binatang yang hanya makan, minum dan bereproduksi memenuhi kebutuhan biologisnya.
Kemudian konsep al-insan atau mahluk psikologis, yang punya jiwa dan rasa, disinilah terdapat
perbedaan antara manusia dan hewan. Manusia punya kesadaran jiwa terhadap apa yang
dilakukan apa baik atau buruk. Kemudian an-Nass, atau mahluk sosial yang senantiasa butuh
bantuan orang lain dalam kegiatannya.

Dalam hal ini inovasi pendidikan yang harus dipertanyakan jika dihubungnkan dengan
manusia yang senantiasa berubah adalah hal apa yang harus diinovasi oleh manusia dan inovasi
apa yang ditumbuhkan untuk pendidikan kedepan. Untuk itu manusia sebagai mahluk menuju
kesempurnaan senantiasa berinovasi untuk pendidikan yang lebih mendidik bagi pemanusian
manusia yang lebih manusiawi.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Masih Tentang Perubahan

(Inovasi Pendidikan)

Dalam tatanan sosial masyarakat sering terjadi perubahan baik secara lambat maupun
secara cepat, dalam perubahan sosial, masyarakat yang menjadi bagian dari sosial tersebut
dipengaruhi oleh perubahan yang direncanakan maupun tidak direncanakan. Dalam
pemerintahan itu sendiri mengambil kebijakan bahwa Program KB diberlakukan dalam
masyarakat. Melihat pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Nah inilah yang disebut
dengan perubahan yang terencana. Sedangkan perubahan tidak terencana adalah perubahan yang
tiba-tiba saja terjadi misalnya pindahnya rumah A ke lokasi B karena sesuatu hal.

Berbicara masalah perubahan tentu tidak lepas dari perkembangan zaman yang ada,
dengan zaman modernitas sekarang ini perubahan pada sosial masyarakat beragam dan menjadi
ke arah yang lebih modern namun ada norma-norma yang sedikit terkikis. Dengan munculnya
organisasi-organisasi yang ikut berperan serta dalam perubahan perilaku masyarakat sekarang ini
menjadi sangat berpengaruh dengan kekuatan kelompoknya, contohnya saja karang taruna pada
suatu Desa, pemuda-pemuda ini bersatu membangun desa dengan kreatif dan jiwa mudanya
tentu akan membawa pengaruh pada masyarakat sekitar dan membuka pikiran mereka tentang
hal baru yang dilakukan karang taruna tersebut.

Perubahan sosial tidak bisa ditahan-tahan selama roda waktu masih berputar selama itu
pun perubahan akan terjadi, tapi perubahan yang bagaimana dulu. Untuk itu peran kita sebagai
mahasiswa harus punya mental yang kuat untuk menghadapi tantangan yang semakin cepat dan
membawa perubahan, agar tidak terseok dan terjerumus terhadap hal-hal yang sifatnya kurang
membawa manfaat terhadap diri sendiri dan seluruh Alam raya. Sikap seseorang akan sangat
berpengaruh terhadap perubahan sosial, apatah lagi sikap seseorang yang bisa mempertahankan
apa yang mesti dipertahankan, ketika kita bergerak lambat maka siap-siap kita akan ketinggalan
kereta waktu yang membawa berita. Karena zaman pun begitu cepat maka manusia pun harus
merespon dengan cepat.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Perubahan sosial yang diharapkan tentunya kearah yang lebih baik, tergantung dari cara
pandang dan cara tindak seseorang bagaimana. Apakah untuk kepentingan dirinya atau
kepentingan masyarakat luas. Administrasi Pendidikan Untuk pendidikan yang lebih baik !!
Nur Hajar AP 1 1343040014

Inovasi dan modernisasi

Inovasi erat hubungannya dengan sesuatu hal yang baru dalam penjelasan pertemuan
kemarin di mata kuliah inovasi Pendidikan penemuan itu sendiri terbagi atas dua macam yaitu
invention dan discovery, kata yang familliar kedengaran tapi butuh pemaknaan yang mendalam.
Tetang discovery, artinya menemukan yang sudah ada, sedangkan invention yaitu menemukan
yang belum ada. Jadi discovery dan invention ini merupakan jenis inovasi. Sebagai kesimpulan
bahwa inovasi adalah memperkenalkanide baru, barang baru, cara baru metode baru, pelajaran
baru dan segala sesuatu yang dinilai baru dan lebih bermanfaat.

Pada zaman dewasa ini penemuan-penemuan baru sering berhubungan dengan teknologi,
di zaman yang serba cepat menuntut kita juga untuk bergerak cepat, dan berinovasi lebih cepat
pula dengan gerakan transformasi perubahan ke arah yang lebih bermamnfaat, membawa
manfaat secara holistik (rahmatan Lil Alamin).

Lahirnya inovasi baru akan membuat budaya di sekeliling masyarakat yang tersentuh
langsung dengan perubahan akan berubah pula, budaya-budaya baru akan senantiasa muncul
seperti tantangan anak muda yang sangat membutuhkan komputer atau smartphone kare
beriringan dengan tuntutan zaman. Budaya silaturahim esensinya sedikit hilang, cenderung
orang-orang hanya berkomunikasi lewat saluran atau media perantara. Nah inilah tantangan bagi
dunia pendidikan untk mencerdaskan anak bangsa dengan inovasi yang membawa pada
kebermanfaatan, bukan dominan pada dampak buruknya.

Inovasi dan modernisasi menurut saya dua bagian yang tak dapat dipisahkan semakin
berinovasi semakin banyak hal yang baru muncul dan moderen semakin bertambah.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Proses Keputusan Inovasi

(Inovasi Pendidikan)

Ibarat sebuah perkenalan awal seseorang tidak akan tertarik jika penampilan dan
pengetahuan terhadap objek itu masih kurang, dalam penjelasan proses keputusan inovasi hal
paling pertama yang harus di ketahui adalah pengetahuan atau tentang apa objek ini di
perkenalkan, sehinngga subjek yang di tuju akan sedikit tahu tentang apa yang diperkenalkan.

Lagi-lagi kemampuan mempengaruhi sangat menentukan keberhasilan seseorang


mengambil keputusan, selanjutnya yang perlu dilakukan adalahh bujukan masih menjelaskan
tentang keapaannya objek tersebut diperkenalkan, lebih meyakinkan lagi dari tahap sebelumnya
yaitu pengetahuan

Selanjtunya adalah proses atau tahapan putusan, dimna seseorang akan mngambil
keputusan tapi belum di patentkan hanya sekedar memutuskan tidak untuk diadopsi selamanya,
kemudian selanjutnya adalag tahapan implementasi di tingkat ini seseorang akan lebih yakin dan
kepercayaan semakin bertambah jika sudah mengimplementasikan objek yang ditawarkan.

Pemastian adalah tahap yang paling akhir dalam proses keputusan inovasi. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh tahap-tahap sebelumnya pemastian disni akan berdampak bagi pengguna
bagaiman keputusan dan langkah akhir yang di ambil. Dari tahapan inovasi ini kita dapat belajar
untuk memperkenalkan hal-hal yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan
yang lebih bermanfaat juga tentunya.

Move on berinovasi setiap saat

(inovasi Pendidikan)

For better future, pertemuan kemarin memberi kesan untuk terus berinovasi walaupun
sering di singgung masalah inovasi di awal-awal pertemuan, namun kemarin adalah pertemuan
full oleh prof. Suparlan yang membincangkan kembali masalah inovasi dan perubahan itu
Nur Hajar AP 1 1343040014

sendiri. Untuk hidup yang lebih berkemajuan adalah hal yang sangat penting menjadi bahan
pengingat sebagai pengampu di bidang pendidikan, karena tuntutan zaman terus berubah dan
berinovasi, dan tantangan perubahan lah yang menguji seseorang sejauh mana menebar rahmat
bagi seluruh alam.

Dalam QS Ibrahim ayat 1 menyinggung masalah inovasi, yaitu kita berada di zaman yang
gelap menuju zaman yang terang-benderang, artinya seseorang tidak boleh statis harus dinamis
kapan seseorang statis sama saja Mati. Perubahan inilah yang harus punya nilai yang bermanfaat.
Tidak semudah membicarakan inovasi harus mengitu fase yang dilewati oleh seseorang untuk
mencocokkan inovasi apa yang akan di buat. Dalam pendidikan sendiri fase pertama yang
dilewati seseorang itu adalah lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan keluarga sangat penting
membentuk pondasi awal seseorang menuju perkembangan selanjutnya, kemudian di sekolah lah
pembudayaan mulai terbentuk, budaya mencari sesuatu, budaya menemukan hal baru,
selanjutnya akan kembali ke masyarakat untuk menebar manfaat.

Pendidikan yang lebih baik adalah tentu pendidikan yang berinovasi menuju
kebermanfaatan rahmatan Lil Alamin atau produktivitas berkeadilan hubungan antara
seseorang terhadap Tuhan Alam dan sesama manusia harus selaras dan seimbang, hal tersebut
sering di lupakan oleh sebagian manusia hanya mementingkan dirinya sendiri atau
individualistik tanpa memperhatikan sekelilingnya. Mengingat di abad ini adalah jaman yang
serba cepat maka manusia pun harus merespon cepat perubahan yang muncul, masalah yang
timbul, dan tentunya terus bergerak ke arah kesempurnaan. Bukan manusia yang seperti kura-
kura ketika keadaan aman memunculkan diri, tapi kondisi tidak aman malah bersembunyi,
kepemimpinan inilah yang harus di musnahkan bagi setiap diri.

Pendidikan sebagai sampul dari administrasi harus berjalan beriringan karena


administrasi tanpa pendidikan abal-abal dan pendidikan tanpa administrasi omong kosong.
Berinovasi itu sendiri seseorang yang terus bergerak dinamis menuju perbaikan move on positive

Nur Hajar AP 1 1343040014

Inovasi Dalam Organisasi

(Inovasi Pendidikan)

Inovasi pendidikan merupakan bagian inovasi organisasi yang mempengaruhis sistem


sosial di dalam organisasi tersebut. Inovasi organisasi bisa dilihat atau ditinjau dari segi
kompleks atau tidaknya organisasi tersebut, semakin kompleks organisasi maka proses
inovasinya akan lebih membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan organiasasi yang
tidak kompleks. Organisasi kompleks akan cepat berinovasi jika kompleksitas dari sebuah
organisasi sudah mudah dikendalikan dan terkoordinasi.

Pada pembahasan minggu lalu juga dibahas mengenai inovasi radikal dan inovasi
akramental perbedaannya adalah : jika radikal maka inovasi tersebut berskala besar dan
dilakkakan pra ahli, dan biasanya dikelola oleh depertemen penelitian dan pengembangan.
Sedangkan inovasi akramental (perubahan secara lamban) berskala kecil, dan dilakukan oleh
semua pihak terkait. Beberapa penjelasan diatas merupakan pandangan oleh ahli salah satunya di
ambil dari Scot dan Brecce, 1994

Menurut saya formalitas dalam sebuah organisasi bisa mempengaruhi gerak inovasi,
karena biasanya formalitas atau aturan yang diberlakukan bertahan lama sehingga ada pergeseran
lambat ketika formalitas berlaku dalam sebuah organisasi. Tapi kadang formalitas yang
digunakan sebagian lembaga adalah formalitas yang berinovasi, atau formalitasnya bersifat
discovery.

Untuk itu inovasi dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh gerak pemimpin dalam
lembaga tersebut, terkhusus pada lembaga persekolahan.

Strategi Inovasi

Setiap orang beda masalah, dan setiap kepala beda pendapat dan pandangan, resistensi
seseorang terhadap apa yang telah diadopsi menjadi tantangan untuk inovator merubah keadaan
yang telah lama tercipta. Penolakan dan penerimaan inilah yang akan dikelola oleh inovasi
Nur Hajar AP 1 1343040014

pendidikan dalam bentuk strategi apa yang cocok digunakan dalam implementasi pendidikan
yang lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang. Dengan melihat fenomena-fenomena
yang banyak terjadi di Indonesia salah satunya kurikulum, sarana prasarana dan kebijakan
pemerintah pusat laiinnya membuat administrator pendidikan mengerjakan tugas kompleks
sekali, pencapaian tahap perubahan akan mengambil waktu yang lama dengan menghadapi
person-person tertentu ada yang bersikap terbuka ada juga yang tertutup, kemampuan membaca
situasi sangatlah penting untuk seorang administrator agar bisa mengambil keputusan terkait
dengan strategi apa yang akan di aplikasikan dalam pemecahan masalah yang dihadapi suatu
lembaga.

Administrasi Pendidikan sebagai bagian dari operasional pendidikan, perlu adanya


pengetahuan tentang strategi inovasi pendidikan kenapa demikian ? dalam kehidupan sosial
mutlak adanya perubahan sosial. Jika di includkan dalam administrasi pendidikan dengan tujuan
perubahan sosial dengan berbagai rencana yang ada, maka strategi digunakan dalam tataran
pelaksanaan. Tidak menutup kemungkinan strategi inovasi pendidikan juga digunakan dalam
tahap-tahap tertentu, baik untuk individu atau kelompok tertentu.

Sasaran perubahan atau klien ada dua hal inovasi harus terjadi, yaitu dorongan perubahan
selalu bersumber dari internal dan eksternal baik individu maupun klp untuk mempertahankan
eksistensinya tentu haarus ada inovasi, dalam tataran eksternal, di luar organisasi ada kekuatan
yang lebih besar, tentu harus melakukan pengadabtasian, eksistensi harus diperthankan sehingga
diputuskan lah inovasi pendidikan.

Kenapa harus inovasi ? karena hidup ini terus berlangsung, kapan tidak ada inovasi maka
suatu organisasi akan tidak berkembang, untuk itu strategi dalam inovasi pendidikan menjadi
penting dipelajari untuk kalangan admistrator pendidikan karena setiap masalah yang muncul
dalam kegiatan pendidikan akan terus mencari solusi dan caranya bagaimna nah cara untuk
mencapai solusi ini yang butuh strategi, inovasi pendidikan sangat berpengaruh bagi manajemen
pendidikan, baik pada manajaemen mutu terpadu, pada prosese pembelajaran, maupun
manajemen strategik dalam perencanaan, ilmu inovasi akan terus digunakan karena manajemen
salah satu tujuannya untuk merubah ke arah tujuan yang diinginkan.
Nur Hajar AP 1 1343040014

Inovasi Kurikulum berbasis Kompetensi, Masyarakat, dan


keterpaduan.

Kurikulum sebagai bagian yang mengatur isi materi pembelajaran dari lembaga
persekolahan menjadi sarat bagi tercapainya tujuan pendidikan, memuat isi, materi, beban
belajar, waktu libur atau kelender mata pelajaran yang menjadi pedoman atau acuan bagi
pengajar dalam proses belajar mengajr disekolah. Untuk itu seorang pendidik dan tenaga
pendidikan yang bertugas di sekolah harus benar-benar teliti dalam pengimplementasian
kurikulum.

Tunututan zaman membuat lembaga persekolahan untuk terus berinovasi dalam


mensinergikan tujuan dan kondisi yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Kurikulum terus
berinovasi dengan pergantian pemimpin baru maka kebijakan pun akan berganti pula. Fenomena
di Indonesia sudah tidak asing dijumpai bagi yang memperhatikan pendidikan sekarang ini.

Kurikulum berbasis kompetensi di cetuskan oleh BJ Habibie pada masa pemerintahannya


dan kemudian ada beberapa penolakan dengan penolakan kurikulum yang di cetuskan oleh Fuad
Hasan yaitu kurikum berbasis kemanusiaan (Humanistik). Tidak lama kemudian kurikulum
berganti 2 tahun selang pemerintahan di ubah menjadi KTSP (Kurikulum tingkat satuan
pendidikan) dan sekarang ada kebijakan baru lagi terkait dengan kurikulum 2013. Kurikulum
berbasis masyarakat, kurikulum berbasis kompetensi dan keterpaduan meruoakan kurikulum
yang cocok digunakan sesuai konteks masing-masing asalkan orientasinya betul-betul
oemanusian manusia.

Anda mungkin juga menyukai