Anda di halaman 1dari 9

M-I

PERSIAPAN (PREPARASI)

1.1 Tujuan Praktikum


1.1.1 Pembuatan Sampel Semen
a. Pembuatan specimen yang akan digunakan untuk pengujian selanjutnya.
b. Specimen yang digunakan yaitu berupa cetakan semen yang mempunyai
bentuk silinder dengan ukuran diameter sampel yang berbeda.
1.1.2 Pemotongan Sampel Semen
a. Kedua ujung sampel yang ukurannya belum sesuai dengan yang
diinginkan dilakukan pemotongan serta meratakan kedua ujungnya.
b. Specimen nantinya akan berupa sampel semen berbentuk silinder
dengan tinggi sampel lebih dari atau sama dengan 2 kali diameter.
1.1.3 Pengukuran Kerataan Sampel
Mengetahui rata atau tidaknya (kerataan) pada bagian kedua ujung
sampel yang akan di uji.
1.1.4 Pengukuran Diameter dan Tinggi Sampel
a. Sampel batuan yang didapat ukurannya sesuai dengan syarat uji
selanjutnya.
b. Specimen berupa sampel lebih dari atau sama dengan 2 kali diameter.

1.2 Landasan Teori


Geoteknik adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari mengenai
kekuatan dan kemampuan suatu tanah dan batuan untuk menahan suatu beban
yang berada diatasnya. Geomekanika adalah cabang dari ilmu geoteknik yang
mempelajari tentang kerak bumi dan perkembangan yang terjadi. Dalam ilmu
geomekanika, akan dipelajari deformasi yang terjadi di dalam kerak bumi yang
dapat merespon kekuatan tanah dan batuan pada Geoteknik.
Di dalam ilmu geomekanika, kemampuan dari suatu tanah dan batuan
dibahas lebih mendalam pada ilmu mekanika tanah maupun mekanika batuan.
Bukan hanya mempelajari mengenai deformasi atau perubahan, ilmu
geomekanika juga membahas mengenai sifat dan efek fisik yang dapat
mengakibatkan terjadinya perkembangan di dalam kerak bumi yang diakibatkan
oleh gaya dalam bumi (endogen) seperti pendinginan dan pemanasan kerak
bumi, mekanik yang berupa gaya tarik massa bumi dan benda langit serta
kekuatan sentrifugal yang dihasilkan dari rotasi bumi.
Dalam melakukan suatu percobaan praktikum geomekanika diharuskan
melakukan proses preparasi, atau yang dikenal dengan persiapan. Preparasi
merupakan suatu langkah dalam rangka mempersiapkan sampel yang akan diuji
berikutnya. Hasil dari proses preparasi akan menghasilkan suatu sifat dari
sampel untuk menguji sifat fisik dari batuan dan sifat mekanik batuan, seperti
point load, pengujian kuat geser, kuat tekan, maupun triaxsial.
Sifat fisik adalah aspek-aspek dari suatu objek atau suatu zat yang dapat
diukur ataupun dipersepsikan tanpa mengganti identitasnya. Sifat fisik batuan
terdiri atas sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif merupakan sifat yang tidak
tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek, sedangkan yang di
maksud dengan sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada hal tersebut.

1.3 Alat dan Bahan


1.3.1 Pembuatan Sampel Semen
Dalam pembuatan sampel semen alat-alat yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Paralon plastik
Adukan
Ember
Tali Rapia
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Semen
Pasir
Air
1.3.2 Pemotongan Sampel Semen
Dalam pemotongan sampel semen peralatan utama yang digunakan
adalah mesin pemotong (cutting machine) yang mempunyai panjang diameter
pemotongnya 4 kali diameter core, digerakan dengan motor 3 fasa. Ditambah
dengan adanya aliran air yang berfungsi sebagai pembilas.
Sumber: dokumentasi praktikum geomekanika, 2017
Foto 1.1
Cutting Machine
1.3.3 Pengukuran Kerataan Sampel
Alat uji kerataan permukaan dengan dilengkapi dial gaudge.
1.3.4 Pengukuran Diameter dan Tinggi Sampel
Pengukuran diameter mengggunakan jangka sorong dengan ketelitian
tertentu.

Sumber: dokumentasi praktikum geomekanika 2017


Foto 1.2
Jangka Sorong
1.4 Prosedur Praktikum
1.4.1 Pembuatan Sampel Semen
a. Terlebih dahulu persiapkan paralon yang tersedia untuk ukuran yang
berbeda-beda.
b. Campurkan pasir dengan semen kemudian ditambahkan dengan air
untuk membuat adonan semen.
c. Adonan yang telah dibuat dimasukkan ke dalam paralon yang sesuai
dengan ukuran dan komposisi semennya.
d. Diamkan selama 1 minggu untuk selanjutnya dikeluarkan dari cetakan.
1.4.2 Pemotongan Sampel Semen
a. Letakan core secara horizontal dan disesuaikan dengan alat yang ada
pada mesin.
b. Jepit batuan agar pada saat pemotongan core silinder tidak bergerak.
c. Alirkan air dengan secara konstan bergantung pada jenis batuan yang
akan dipotong.
d. Untuk mendapakan cutting edge dengan batuan secara perlahan injak
pedal pemotong serta perhatikan kemajuan edge dalam pemotongan
specimen.
e. Perhatikan kondisi pemotongan hingga sampel yang akan diambil sesuai
dengan ukuran yang diinginkan.
1.4.3 Pengukuran Kerataan Sampel
a. Sampel diletakan secara horizontal dan disesuaikan dengan bentuk letak
roda-roda yang ada pada alat tersebut.
b. Sampel diselipkan bersamaan dengan panel kerataan yang terletak di
dekat dial gauge.
c. Perhatikan angka yang ditunjukan dengsn menggunakan dial gauge,
pastikan angka gauge menjadi 0.
d. Lakukan pemutaran sampel secara perlahan dan perhatikan perubahan
kerataannya dilihat dari perubahan jarum gauge
e. Langkah yang paling utama yaitu jangan sampai dial gauge melebihi satu
putaran atau kemiringan sampel melebihi 1 mm.
f. Jika nilai uji kerataan yang dihasilkan lebih dari 2 mm atau lebih, maka
dilakukan perataan dengan diampelas atau jika terlalu besar dilakukan
pemotongan ulang.
g. Jika masih didapat nilai uji kerataan lebih dari 2 mm, lakukan prosedur a
hingga e sampai didapatkan kerataan sampel maksimal kurang 1 mm.
1.4.4 Pengukuran Diameter dan Tinggi Sampel
a. Ukur panjang sampel sebanyak 3 kali pengukuran untuk setiap sampel
dengan penuh ketelitian.
b. Ukur diameter sampel sebanyak 3 kali pengukuran untuk setiap ujungnya
dengan penuh ketelitian.
c. Hasil pengukuran kembali dilihat, jika ada yang melebihi dari ukuran yang
diizinkan atau tidak sesuai, cukup ampelas jika hanya sedikit dan lakukan
pemotongan kembali.

Sumber: dokumentasi praktikum geomekanika 2017


Foto 1.3
Pengukuran Diameter dan Tinggi Sampel

1.5 Data Hasil Percobaan


1.5.1 Sampel untuk Uji UCS
Pengukuran diameter sampel untuk UCS dengan menggunakan jangka
sorong dilakukan sebanyak 1 kali pengukuran adalah tahapan awal untuk
menentukan sampel uji berikutnya. Tinggi sampel UCS harus berukuran 2 kali
dari diameter rata-rata sampel. Berikut adalah data hasil pengukuran sampel
UCS:
a. Sampel Sedang
Diameter = 7,15 cm
Tinggi sampel = 14,3 cm
b. Sampel Sedang
Diameter = 7,16 cm
Tinggi sampel = 14,32 cm
c. Sampel kecil
Diameter = 5,4 cm
Tinggi sampel = 10,8 cm
d. Sampel kecil (1:3)
Diameter 1 = 5,15 cm
Tinggi sampel = 10,30 cm

Sumber: dokumentasi praktikum geomekanika 2017


Foto 1.4
Sampel untuk Uji UCS
1.5.2 Sampel untuk Uji Point Load
Sampel yang digunakan pada pengujian point load merupakan sampel
sisa dari pemotongan sampel untuk uji UCS maupun uji KTTL, namun
menggunakan sampel yang kecil juga. Syarat yang harus diperhatikan untuk
sampel uji point load yaitu tinggi sampel harus lebih dari 50 mm. Berikut adalah
data sampel untuk uji point load:
a. Sampel kecil
Diameter = 5,52 cm
Tinggi = 11,04 cm
b. Sampel kecil
Diameter = 5,5 cm
Tinggi = 11 cm
c. Sampel kecil
Diameter = 5,48 cm
Tinggi = 10,96 cm

Sumber: dokumentasi praktikum geomekanika 2017


Foto 1.6
Sampel untuk Uji Point Load

1.6 Analisa
Sampel yang digunakan untuk pengujian UCS tingginya harus dua kali
lipat dari diameter sampel karena pada saat ditekan oleh mesin tekan aka nada
pendekatan pada sisi aksial dan penggelembungan pada sisi lateral. Sampel
untuk pengujian kuat tarik tidak langsung hanya menggunakan sampel yang kecil
dimaksudkan untuk nanti akhirnya dapat membandingkan kuat tarik dari sampel
yang sama namun berbeda dalam komposisi. Sampel untuk point load tidak
boleh kurang dari 50 mm karena nantinya harus menghitung faktor koreksi
terhadap rumus Broch and Franklin.
1.7 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel
untuk setiap pengujian berbeda dengan syarat-syarat yang berbeda pula karena
sifat dan tujuan akhir dari tiap pengujian berbeda. Preparasi merupakan langkah
awal dalam setiap pengujian karena preparasi ini untuk mempersiapkan sampel-
sampel yang dibutuhkan. Perataan tiap ujung-ujung dari sampel dengan cara
mengampelas hanya berlaku untuk sampel pengujian UCS, jika sampel
pengujian yang lain tidak maka tidak akan menjadi masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 11 Oktober 2011. Geoteknik Tambang.


https://1902miner.wordpress.com/2011/10/11/geoteknik-tambang/.
Diakses pada tanggal 19 Maret 2016, pukul 20.00 WIB
Anonim. September 2009. Geoteknik dan Geomekanik.
https://bumih.wordpress.com/about/. Diakses pada tanggal 19 Maret 2016
pukul 21.00 WIB.
Staff Asisten Lab. Tambang, 2016 Diktat Penuntun Praktikum
Geomekanika, Universitas Islam Bandung, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai