Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH PKN

Judud:pemerintahan indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah swt,karena rahmat dan
karunia-nya kita masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
selesainya makalah in dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalaian amin.
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................

............................................................... i

Daftar isi

............................................................................ii

Bab I:

Pendahuluaan....................................................

Bab II: pembahasan

1.sistem pemeritahan indonesia

a.prakemerdekaan

b.orde lama

c.orde baru

e.era reformasi

Bab III: pengrauh dan persamaan tata pemerintahan indonesia

Bab IV: pengaruh pembangunan tokh pemerintahan indonesia

Bab V: Penutup
BAB I

PENDAHULUAN

I.1)Latar Belakang

Dalam memenuhi tugas membuat makalah tentang sistem pemerintahan


indonesia ,sistem pemerintahan,dan pengruh pembangunan tokoh
pemerintahan indonesia ,maka kami susun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami bermaksud agar pembaca mengerti apa yang di maksud denganmateri
ini. Dari keinginan itu kami membuat makalah ini dengan sebaik mungkin
tentang materi kami ini yang mengulas pembahasan dari pengertian sampai
uraian yang lainnya .

I .2) identifikasi masalah

Dari latar belakang yang telah di sampaikan, maka identifikasi masah yang
dapat penulis sampaikanantara lain:

1.sitem pemerintahan di indonesia

a. pra kemerdekaan

b.orde lama

c.orde baru

d.era reformasi

2.perbedaan dan persamaan pemerintah indonesia

a. pengertian dan yang lainnya

3.pengruh pembangunan tokoh pemerintahan indonesia

a.pengertian dan yang lainnya

i .3)perumusan masah

dari latar belakangyang dan identifikasi masalah , maka perumusan


masalahnya adalah

apa itu yang disebut dengan sitem pemerintahan indonesia ?


apa itu perbedaaan da persamaan tata pemerintahan indonesia ?

apa itu pengruh pembangunan tokoh pemerintahan indonesia ?

dan uraian yang lainnya

i .4)maksud dan tujuan penulisan makalah ini yaitu:

untuk mempelajari tentang sistem pemerintehan indonesia,


perbedaan dan persamaan tata pemerintahan indonesia,
dan pengaruh pembangunan toko pemerintahan indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

SITEM PEMERINTAHAN INDONESIA

1.PENGERTIAN SITEM PEMERINTAHAN

Sistem pemeri tahan berasal dari gabungan dua kata sitem dan
pemeritahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari bahasa latin(systema)
komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudah kan
aliran informasi,materi atau energi. Sistem berarti suatu keseluruhan yang
terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional.dalam
pengertian secara umum sistem adalah sekumpulan benda yangyang memiliki
hubungan di antara mereka.di sim pulkan bahwa pengertian
sistemsekumpulan sistem atau elemenyang saling berkaitan dan salaing
memepengruhui dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai satu
tujuan. Pemerintah merupakan kemudi, dalam bahasa latin asalnya
gubernaculum. Dalam bahasa indonesia,pemerintah adalah perintah kemudian
ditambahkan

Imbuhan em dan an. Menurut kamus besar bahasa indonesia perintah


adalah perkataan yang bermakna munyuruh melakukan sesuatu;pemerintah
adalah kekuasaan yang memerintah suatau
wilayah,daerah,atau,negara;pemerintah adalah perbuatan,cara,hal,urusan
dalam memerintah. Pemerintah adalah organisasi yang mencakup aparatur
negara yang meliputi semua organ-oragan,badan atau lembaga, alat
kdlengkapan negara memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam
bentuk (penerapan hukum dan undang-undang)di kawasan tertentu.
Kekuasaan dalam suatau negara menurut montesquieu diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu:

Kekuasaan eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang


atau kekuasaan menjalankan pemerintahan,

Kekuasaan legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang,


Dan kekuasaan yudikatif berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran
atas undang-undang.pemerintah beda dengan pemerintahan
.pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dari arti
sempit pemeritah hanyalah lembaga eksekutif saja. Pemerintahan dalam
arti sempit adalahsemua aktivitas,fungsi,tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah
dalam arti luas adalahsemua aktivitas yang terorganisir yang bersumber
pada kedaulatan dan kemerdekaan,pada dasar negara, rakyat,atau
penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara.

tujuan negara yaitu;melindungi segenap bangsa indonesia dan untuk


memajukan kesejah teraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa,serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan ,perdamaian abadi dan keadilan sosial.elmbaga-lembaga
yang berada dalam satu sistem pemerintahan indonesia bekerja secara
bersama dan salaing menunjang untuk terwujudnya tujuan dari
pemerintahan negara indonesia.sistem pemerintahan negara dibedakan
menjadi negara kesatua, negara serikat(federal),dan negara konferasi.
Sitem pemerintahan dalam arti sangat luas,sitem pemerintah adalah
suatu sistem pemerintahan monarki, pemerintah yang menitik beratkan
hubungan antara negara dan rakyat.sistem yang ini di bedakan menjadi
system pemerintahan monarki,pemerinha aristokrasi, dan pemerintahan
demokrasi.

Menurut para ahli, sistem pemerintahan dapat diklasifikasikan sebagai


berikut:

Aristoteles menurrut jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahanya


dibagi menjadi enama, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki,
republik(politea) dan demokrasi.

Polybius menurut jumlah orang yang memerintah serta sifat pemerintahannya


dibedakan menjadi enam jenis pemerintahan, yakni
monarki,tirani,aristokrasi,oligarki,demokrasi,dan anarki(oklokrasi).

Kranenburg adanya kitidakpastian pengggunaan istilah monarki dan republik


untuk menyebutkan bentuk negara atau pemerintahan.
Leon deguit membagi bentuk pemerintahan bedasarkan cara penunjukan
kepala negaranya, yakni sistem republik yang kepala negaranya di
angkat lewat pemiliha dan sitem monarki yang kepala negaranya di
angkat secara turun menurun.

Jellinec membagi bentuk pemerintahan menjadi dua, yakni republik dan


monarki. Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda
sesuai dengan keinginan dari negara yang bersngkutan dan disesuaikan
denagan keadaan bangsa dan negaranya. Sistem pemerintahan
presidensisl dan sistem pemerintahan parlementer merupakan dua
model sistem pemerintahan yang di jadikan acuan oleh banyak negara.
Amerika serikat dan inggris masing-masing di anggap pelopor dari sistem
pemerintahan presidensial dan sistem pemeritahan parlementer.

Dari dua model tersebut kemudian, dicontoh oleh negara-negara


lainnnya.sistem pemerintahan suatu negara beguna bagi negara lain.
Salah satu kegunaan penting sistem pemerintahan adalah sistem
pemerintahan suatu negara menjadi dapat mengadakan perbandingan
oleh negara lain. Suatu negara dapat mengdakan perbandingan sistem
penerintahan yang di jalankan dengan sistem pemerintahan dilaksanaan
negara lain. Negara-negara dapat mencari dan menemukan beberapa
persamaan dan perbedaan antarasistem pemerintahan. Tujuan
selanjutnya adalah negara dapat mengembang suatu sistem
pemerintahan yang di anggap lebih baik dari sebulumnya setelah
melakukan perbandingan dengan negara-negara lain. Mereka bisa pula
mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai sistem
pemerintahan negara yang bersangkutan. Dengan demikian, sisitem
pemerintahan suatu negara dapat di jadika sebagai bahan perbandingan
atau model yang dapat di adopsi menjadi bagian dari sistem
pemerintahan negara lain. Amerika serikat dan Inggris masing-masih
telah mampu membuktikan diri sebagai negara yang menganut sistem
pemerintahan presidensial dan parlementer secara ideal. Sistem
pemerintahan dari kedua negara tersebut selanjutnya banyak ditiru oleh
negara-negara lain didunia yang tentunya disesuikan dengan negara
negara yang bersangkutan.
Sesuia dengan kondisi negara masing-masing, sistem pemerintahan dibedakan
menjadi dua klasifikasi, yaitu:

Sistem pemerintahan presidensial

Sitem pemerintahan (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem


kongresional merupakan dengan siatem pemerintahan negara republik
dimana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan
kekuasan legislatif.sitem pemerintahan ini di anut oleh Amerika Serikat,
Filipin, Indonesia dan sebagin negara-negara besar Amerika Lastin dan
Amerika Tengah. Menurut Rod Hague, pemerintah presidensiil terdiri
dari tiga unsur yaitu:i) presiden yang di pilih rakyat memimpin
pemerintah dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang
terkait. ii) Presiden dengan dewan perwakailn memiliki masa jabatan
yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.iii) Tidak ada status yng
tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.iv) Dalam
sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak
dapat di jatuhkan karena redah subjektif seperti rendahnya dukungan
politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika
presiden melakukan pelanggaran, konstitusi, pengkhianatan terhadap
negara, dan terlibat masah kriminal,posis presiden bisa di jatuhkan. Bila
ia diberhentikan dengan pelanggaran-pelanggaran tertentu, bisanya
seorang wakil presiden akan menggtikan posisinya.

Ciri-ciri pemerintahan persidensial yaitu:

I) Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan


sekaligus kepala negara.
II) Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat
di pilih lansung oleh mereka atau melalui badan pemerintahannya.
III) Presiden memiliki hak prerogratif(hak istimewa) untk mengangkat
dan memberhentikan mentri-mentri yang memimpin departemen
danon-departemen.
IV) Mentri-mentri hanya bertanggung jawab ke pada kekuasaan
eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
V) Kekuasaan eksekutif tidak bertangggung jawab ke pada kepada
kekuasaan legislatif.
VI) Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan sistem pemerintahan presidensial yaitu:

a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada


parlemen.
b. Masa jabatan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan masa jabatan presiden Amerika Serikat masa
jabatanya enam tahun, dan Presiden Indonesia lima tahun.
c. Penyusuna program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu jabatannya.
d. Legislatif bukan tempat untuk kaderisasi.

A. PRA KEMERDEKAAN

Masa pra kemerdekaan .


1. Laut selat melaka. Klonialis eropa yany pertama kali yang dihadapi
eleh bangsa indonesia pada masa pra kemerdekaan, adalah kerajaan
protogis. Setelah protogis, kerajaan inggris dan belanda merupakan
kolonialis eropa berikutnya yang berusaha menguasai indonesia.
Namun, kolonolialis yang mampu bertahan lama di indonesia, justru
kerajaan Belanda yang kemudian mendirikan koloni hindia-Belanda.
Portugis menjadikan wilayah-wilayah strategis dan berpotensi
ekonomis di indonesia sebagai sasaran penguasaannya setelah
berhasil menakhlukan kesultanan malaka di semenanjung melayu
tahun 1511. Tindakkan portugis tersebut memancing reaksi keras dari
beberapa kerajaan nusantara dan yang paling konfrontatif,adalah
kesultanan demak, yang mengirimkan Armada kapal perang pimpinan
Pati Unus, Adipati Jepara, untuk menyerang portugis di malaka.
Armada kapal parang Pati Unus terdiri atas 100 kapal, yang terdiri
atas jenis jung (kapal layar cina yang memiliki bobot antara 400-800
ton), lancaran dan pangajawa,serta sekitar 12 prajurit gabungan
Demak,Semarang,Jepara,Lasem,Cirebon dan Palembang. Sementara
Armada portugis yang bertugas mempertahankan malaka
berkekuatan 19 kapal jenis galeon yang berbobot 100 ton dan
membawa 700 prajurit. Pertempuran laut sengit terjadi antara
Armada portugis dengan Armada Pati unus pada tangga 1 januari
1513 yang berakhir dengan kekalahan Armada Pati unus. Kekalahan
tersebut lebih didasari oleh keunggulan teknologi keangkatanlautan
portugis, antara lain jangkauan tembakkan meriamnya lebih jauh dari
meriam demak.
2. Pertempuran laut teluk sunda kelapa.

Dalam rangka mencegah portugis di malaka menjalin persekutuan dengan


kerajaan hindu pajajaran yang memiliki pelabuhan strtegis bernama sunda
kelapa. Di perairan teluk sunda kelapa, berkobar pertempuran laut antara
armada pajajaran dengan Demak, yang di menangkan oleh demak. Kekalahan
armada Pajajaran mengawali ke jatuhan Kota pelabuhan Sunda Kelapa
ketangan fatahillah. Armada portugis yang terdiri atas 6 Galleon dan 600
prajurit tidak mengetahui kejatuhan sunda kelapa ke tangan Demak, sehingga
terus bergerak memasuki perairan yang sebelumnya milik pajajaran tersebut.
Mengetahui kehadiran portugis, fatahillah segera memerintahkan
penyerangan dan berkobarlah pertepuran laut di teluk sunda keapa perang
portugis berhasil ditenggelamkan setelah di hujani tembakan meriam dan
lontaran bola api dari kapal kapal demak yang di dukung pertahanan
pantainya. Kemenangan fatahillah berkat kemampuan kapal-kapal perangnya
yang walau kecil namun mampu bermanuver dengan lincah di perairan
dangkal, serta terlatih untuk pertempuran pantai. Fatahillah menghindari
pertepuren di laut terbuka karena menyadari kemampuan meriam portugis
yang lebih unggul.

1. Perlawanan Armada Laut kesultanan Aceh.

Kesultanan aceh pada abad ke- 16 telah menjadi ancaman bagi portugis di
Malaka dalam mewujuthkan ambisinya menguasai nusantara. Meskipun kalah
dalam teknologi persenjataan dan ukuran kapal (seukuran lancaran dari jawa),
namun AL Aceh mampu memberikan perlawanan sengit terhadap portugis di
perairan Selat Malaka. C.R. Boxer dalam tulisanya di Journal of South East
Asian History mengatakan, selama berabat-abat armada kapal perang Aceh
yang berhasil membuat Selat Malaka menjadi tidak aman bagi portugis. Kapal-
kapal AL Aceh yang kecil,lincah, mampu bermanuver di perairan dangkal dan
mampu bersembunyi dengan baik di pulau-pulau sekitar Selat Malaka ternyata
efektif dalam mengimbangi kapal-kapal perang portugis yang berukuran dan
diperlengkapi persenjataan termodern di abat ke-16.

2. Perang Di Laut Maluku.

Adalah awaalnya portugis di terima dengan baik di maluku, bahkan di


izinkan membngun kantor dagang dan perbentangan di kawasan kepulauan
tersebut. Namun hubungan harmonis tersebut terganggu ketika penguasa
Benteng Portugis Saint jhon di ternate, yaitu Antonio De Brito, mencegat
armadakapal dagang jung yang hendak berniaga cengkeh dengan kesultanan
tidore. Sebuah galleon portugis ditenggelamkan oleh kapal-kapal AL Tidore
sehingga pecah perang terbuka antara tidore dengan portugis di maluku.
Dalam peperangan itu, tidore di bantu spanyol sedangkan portugis dibantu
kesultanan ternate. Namun karena penindasan dan praktek monopoli yang di
terapkan oleh portugis terhadap rakyat Ternate berakibat berakhirnya
persekutuan portugis dengan ternate. Sementara itu guna menghadapi
armada Portugis dalam pertempuran di laut, Tidore mengerahkan armada
kapal perangnya dari jenis kora-kora yang ternyata bukan tandingan kapal-
kapal perang musuh. Ketika pengaruh portugis dan spanyol mulai memudar
dimaluku munculah kolonialis eropa yang lain, yaitu kerajaan belanda. Dalam
upaya menguasai nusantara, Belanda membentuk kongsi dagang Hinda Timur
atau VOC (Vereengde Oost-indischeCompagnie). Di maluk, selain menghadapi
lawa-lawanya sesama kolonialis Eropa, VOC juga harus menundukan kerajaan-
kerajaan nusantara sehingga dapat memperoleh monopoli perdagangan
cengkeh dan rempah-rempah sekaligus menguasai seluluh nusantara.

3. Gerlia Laut Mataram.

Setelah Kesultanan Mataram gagal melakukan VOC di Batavia tahun 1628


dan 1629, maka strategi pertempuran di laut dari AL mataram dirubah.
Galangan kapal Mataram di jepara diperintahkan membuat kapal-kapal baru
yang berukuran kecil, lincah dan mampu bermanuver di perairan dangkal
sekitar pantai. Berbekal kapal-kapal perang ini lah Mataram antara tahun
1630-1634 berhasil membuat perairan antara benteng batavia menjadi tedak
aman dengan taktik gerlia lautanya, berupa serangan-seragangan kecil
mendadak.

4. Perang Laut di Makassar.


Upaya Voc untuk menguasai kawasan timur nusantara di abat ke-16 hingga
17 menghadapi perlawana hebat,antara lain oleh kesultanan Gowa sebagai
salah satu kerajaan maritim yang terkuat di perairan antara sulawesi-
kalimantan-maluku-jawa. Guna untuk melemahkan kekuatan maritim Gowa,
VOC melancarkan taktik blokade dan penghadangan terhadap kapal-kapal yang
akan berniaga di Gowa atau keluar Gowa. Namun, armada VOC ternyata
menemui kesulitan untuk mengejar atau mencegat kapal-kapal makassar,
karena kemampuanya bermanuver di perairan dangkal dekat pantai atau di
antara karang-karang, sementara kapal-kapal VOC tidak dapat melakukannya
selain di perairan dalam. Salah satu pertempuran laut yang penting sepanjang
konflik Makassar-VOC, adalah penghadangan Armada VOC di perairan Buton
oleh 450 kapal perang Gowa yang membawa 15.000 prajurit. Dalam
penghadangan tersebut, Armada Gowa berhasil di kalahkan VOC yang lebih
unggul persenjataan. Seliar perang laut yang pernah di gelar oleh bangsa
indonesia sepanjang priode pra- kemerdekaan, menurut Sejarah Nasional
Indonesia jilid III terbitan Balai Pustaka (1984) telah membuat bangsa
Indonesia mulai memikirkan tentang peningkatan kualitas armada kapal
perangnya dan taktik perang laut yang tepat guna mengimbangi kemampuan
manuver serta teknologi persenjataan pihak kolonialis. Hancurnya potensi
maritim dan pertikaian internal telah mendorong bangsa-bangsa di nusantara
untuk berada di bawah kekuasaan kolonial Hindia Belanda Bangsa Indonesia
yang pernah memegang hegemoni di lautan dan terkenal sebagai bangsa
pelaut pupus sudah. Kekuasaan Hindia Belanda baru berakhir ketika bala
tentara kekaisaran jepang memduduki Indonesia tahun 1942 yaitu pada masa
berkecamukkan perang pesifik (1941-1945).

A. Orde Lama.
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA MASA ORDE LAMA.

Yaitu priade pemerintahan prsiden Soekarno pada tahun 1945 sampai


tahun 1968. Untuk pengertian, masa berlangsung, kelebihan
dankekurangannya, mari kita ulas lebih lanjut sistem pemerintahan pada
periode ini.

PENGERTIAN ORDE LAMA.


Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami beberapa periode
pemerintahan diantaranya orde lama, orde baru, dan revormasi. Orde lama
adalah sebutan bagi periode pemerintahan di bawah kepemimpinan presiden
Soekarno yang berlangsung pada tahun 1945 sampai tahun 1968. Pada periode
ini, presiden Soekarno berlaku sebagai kepala Negara dan kepala
kepemerintahan.

Sistem Pemerintahan Orde Lama

Pada masa orde lama, sistem pemerintahan di Indonesia mengalami


beberapa peralihan. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan
pridensial, parlementer, demokrasiliberal, dan sistem pemerintahan demokrasi
terpimpin. Berikut penjelasan sistem pemerintahan masa soekarno:

Masa Pemerintahan Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari


presidensial menjada parlementer. Dimana dalam sistem pemerintah
presidensial, presiden memilikifungsi ganda , yaitu sebagai badan exsekutif dan
merangkap sekaligus sebagai badan legislatif.

Pada masa pemerintahan presiden Soekarno ini juga terjadi


penyimpangan UUD 1945 yang terjadi pada masa orde lama. Fungsi Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berubah, dari pembantu presiden menjadi
badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang
merupakan wewenang MPR. Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial
menjadi parlementer.

Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)

Masa pemerintahan pada tahun 1950-1959 di sebut masa liberal, karena


dalam politik maupun sistem ekonominya mengunakan prinsip-prinsip
liberal. Pada saat negara kita menganut sistem demokrasi liberal, terdapat
ciri-ciri sistempemerintahan sebagai berikut:

Presiden dan wakil presidan tidak dapat di ganggu gugat. Menteri


pertanggung jawab atas kebijakan pemerintah. Presiden berhak membubarkan
DPR. Perdana menteri di angkat oleh persiden. Pada 17 Agustus 1950 sampai 5
juli 1959 presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi Undang-
Undang Dasar Sementara Republik indonesia 1950. Dewan konstituate diserahi
tugas membuta Undang- undang dasar yang baru sesuai amanat UUDS 1950.
Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat kontitusi baru.
Akhirnya, Soekarno mengeluarkan dekrit 5 juli 1959, yang membubarkan
kontituatuante. Isi dekrit Presiden 5 juli adalah:

Pembentukan MPRS dan DPAS kembali berlakunya Uud 1950 pembubaran


kontituate.

Tahun s1959-1968(DEMOKRASI TERPIMPIN)

Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh


keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara, yaitu presiden
Soekarno sistem pemerintahan Demokrasi Terpipmin pertama kali di umunkan
oleh presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituatepada tanggal 10
November 1956.

Pada masa demokrasi terpimpin ini terjadi berbagai penyimpangan yang


menimbulkan beberapa peristiwa besar di Indonesia. Penympangan-
penyimpangan yang terjadi pada masa Demokrasi terpimpin yaitu:

Pancasila diidentikan dengan NASAKOM ( NASIONALIS, AGAMA, dan


KOMUNIS).

Produk hukum yang setingkat dengan undang-undang (uu) di tetapkan dalam


bentuk penetapan presiden (penpres) dari pada persetujuan MPRS
mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup Presiden
membubarakan DPR hasil pemilu 1955 presiden menyatakan Indonesia keluar
dari PBB Hak Budget tidak jalan.

Pada Orde Lama terjadi banyak penggantian kabinet diakibathkan situasi


politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 Kabinet pada masa Orde Lama, yaitu:

1. 1950-1951- Kabinet Nafsir.


2. 1951-1953-Kabinet Sukiman Suwirjo.
3. 1952-1953-Kabinet Wilopo.
4. 1953-1955-Kabinet Ali Sastromadjojo 1.
5. 1955-1956-Kabinet Burharuddin Harahap.
6. 19556-1957-Kabinet Sastromidjojo II.
7. 1957-1959-Kabinet Djuanda.
B. orde baru.
Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarnodi
Indonesia. Orde baru menggantikan orde lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Lahirnya orde baru di awali dengan
dinkeluarkanya surat perintah 11 maret 1966. Orde baru berlangsung dari
tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,ekonomi Indonesia
berkembang pesat walaupun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik
korupsi yang merajarela.

Latar Belakang

Meskipun telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an


berada dalam kondisi yang relatif tidak stabil Bahkan setelah Belanda secara
resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, keadaan politik
maupun ekonomi di Indonesia masih lebih karena ketatnya persaingan di
antara kelompok-kelompok politik . keputusan soekarno untuk mengganti
sistem pralemen dengan demokrasi terpimpin memperparah kondisi ini
dengan memperuncing persaingan antara angkatan bersenjata dengan partai
komunis indonesia,yang kala itu berniat mempersenjatai diri.sebelum sempat
terlaksana,peristiwa gerakan 30 september terjadi dan mengakibatkan
diberangsurnya partai komunis indonesia dari indonesia.sejak saat itu,
kekuasaaan soekarno perlahan-lahan mulai melemah.

Orde baru Soeharto;indonesia dibawahpemerintah otoriter soeharto(1921-


2008),presiden kedua indonesia , meraih kekuasaan ditengah periode krisis
darurat dan pertumpahan darah pendahuluannya,soekarno telah menciptakan
komposisi pemerintah antagonistik yang sangat berbahaya dan terdiri dari
fraksi-fraksi nasionalis,komunis,dan agama yang saling mencurigakan.

Peralihan Kekuasaan Orde Lama menjadi orde baru

Pada 11 maret 1966 indonesia masih dalam keadaan terguncang dan


terjebak dalam kekacauan .Tepat pada hari itu, presiden soekarno dipaksa
menandatangani sebuah dekrit yang memberikan kekuasaan kepada jendral
soeharto.
C. ERA REFORMASI

Pada tingkat global kajian pendidikkan kewarganegaraan telah memiliki


arti penting. Dengan latar belakang evolusi pemikiran kewarganegaraan di
inggris dari sosiolog Thomas Humprey Marshall,Isin dan Turner (2007:7-14).
Mengungkapkan bahwa agenda penelitian kewarganegaraan di masa depan
akan terkait dengan masalah-masalah perjuangan untuk mendapatkan
redistribusi, pengakuan (recognition),kewarganegaraan versus hak asasi
manusia,dan kewarganegaraan global versus kewarganegaraan cosmo
politan. Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era
reformasi mengupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang
transparan serta merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pemilihan umum yang akan
diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan
umum yang telah bersifat demokratis.

Selain itu pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan


pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa
saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum
maupun unjuk rasa atau demonstrasi. Namun khusus demonstrasi, setiap
organisasi atau lembaga yang ingin melakukan demonstrasi hendaknya
mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk
melakukan demonstrasi tersebut.
Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR mulai
dikurangi secara bertahap yaitu 75 orang menjadi 38 orang. Langkah ini yang
ditempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu Angkatan
Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999
Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi
Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di bidang
hukum. Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di
masyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mereformasi
hukum mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan masyarakat, karena
reformasi hukum yang dilakukannya mengarah kepada tatanan hukum yang
didambakan oleh masyarakat.
Presiden Habibie mencabut lima paket undang-undang tentang politik. Sebagai
gantinya DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru. Ketiga
undang-undang itu disahkan pada tanggal 1 Februari 1999 dan ditandatangani
oleh Presiden Habibie. Ketiga undang-undang itu antara lain undang-undang
partai politik, pemilihan umum, susunan serta kedudukan MPR, DPR, dan
DPRD.
Munculnya undang-undang politik yang baru memberikan semangat untuk
berkembangnya kehidupan politik di Indonesia. Dengan munculnya undang-
undang politik itu partai-partai politik bermunculan dan bahkan tidak kurang
dari 112 partai politik telah berdiri di Indonesia pada masa itu. Namun dari
sekian banyak jumlahnya, hanya 48 partai politik yang berhasil mengikuti
pemilihan umum tahun 1999. Hal ini disebabkan karena aturan seleksi partai-
partai politik diberlakukan cukup ketat. Setalah perhitungan suara berhasil
diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasilnya lima besar partai
yang berhasil meraih suara-suara terbanyak di antaranya PDI Perjuangan, Partai
Golkar, Partai Persatuan pembangunan, Partai Pembangkitan Bangsa, Partai
Amanat Nasional.
Setelah Komisi Pemilihan Umum berhasil menetapkan jumlah anggota DPR
dan MPR segera melaksanakan sidang. Sidang Umum MPR tahun 1999
diselenggarakan sejak tanggal 1 21 Oktober 1999. Dalam Sidang Umum itu
Amien Rais dikukuhkan menjadi ketua MPR dan Akbar Tanjung menjadi ketua
DPR. Sedangkan pada Sidang Paripurna MPR XII, pidato pertanggung jawaban
Presiden Habibie ditolak oleh MPR melalui mekanisme voting dengan 355
suara menolah, 322 menerima, 9 absen dan 4 suara tidak sah. Akibat penolakan
pertanggungjawaban itu, Habibie tidak dapat untuk mencalonkan diri mejadi
Presiden Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan munculnya tiga calon
Presiden yang diajukan oleh fraksi-fraksi yang ada di MPR yaitu Abdurrahman
Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yuhsril Ihza MAhendra.
Namun tanggal 20 Oktober 1999, Yuhsril Ihza Mahendra mengundurkna diri.
Oleh karena itu, tinggal dua calon Presiden yang maju dalam pemilihan itu,
Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnopoutri. Dari hasil pemilihan
presiden yang dilaksanakan secara voting, Abdurrahman Wahid terpilih menjadi
Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Oktober 1999 dilaksanakan
pemilihan Wakil Presiden dengan calonnya Megawati Soekaroputri dan
Hamzah Haz. Pemilihan Wakil Presiden ini kemudian dimenangkan oleh
Megawati Soekarnoputri. Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1999 Presiden
Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri berhasil
membentuk Kabinet Persatuan Nasional.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menduduki jabatan sebagai Presiden Republik
Indonesia tidak sampai pada akhir masa jabatannya. Beliau menduduki jabatan
sampai tahun 2001 dikarenakan munculnya ketidakpercayaan parlemen
padanya. DPR/MPR kemudian memilih dan mengangkat Megawati
Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia dan Hamzah Haz sebagai
Wakil Presiden Indonesia. Masa kekuasaan Megawati berakhir pada tahun
2004.
Pemilihan Umum tahun 2004 merupakan momen yang sangat penting dalam
sejarah pemerintahan Republik Indonesia. Untuk pertama kalinya pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat Indonesia.
Pada pemilihan umum ini Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai
Presiden Republik Indonesia dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik
Indonesia untuk masa jabatan 2004-2009.

Kondisi Sosial Masyarakat Sejak Reformasi


Sejak krisis moneter yang melanda pada pertengahan tahun 1997, perusahaan-
perusahaan swasta mengalami kerugian yang tidak sedikit, bahkan pihak
perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji
dan upah pekerjanya. Keadaan seperti ini menjadi masalah yang cukup berat
karena disatu sisi perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar dan disisi
lain para pekerja menuntut kenaikan gaji. Tuntutan para pekerja untuk
menaikkan gaji sangat sulit dipenuhi oleh pihak perusahaan, akhirnya banyak
perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan
terjadilah PHK.
Para pekerja yang diberhentikan itu menambah jumlah pengangguran, sehingga
jumlah pengangguran diperkirakan mencapai 40 juta orang. Pegangguran dalam
jumlah yang sangat besar ini akan menimbulkan terjadinya masalah sosial
dalam kehidupan masyarakat. Dampak susulan dari pengangguran adalah makin
maraknya tindakan-tindakan criminal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah pemerintah
dengan serius menangani masalah pengangguran dengan membuka lapangan
kerja baru yang dapat menampung para penganggur tersebut. Langkah
berikutnya, pemerintah berusaha menarik kembali para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dapat membuka lapangan kerja
baru untuk menampung para penganggur tersebut.

Kondisi Ekonomi Masyarakta Indonesia


Sejak berlangusngnya krisis moneter pertengahan tahun 1997, ekonomi
Indonesia mulai mengalami keterpurukan. Keadaan perekonomian makin
memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Pengangguran juga
semakin luas. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie
untuk memperbaiki perekonomian Indonesia diantaranya :
a. Merekapitulasi perbankan
b. Merekonstruksi perekonomian Indonesia
c. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
d. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di
bawah Rp 10.000,-
e. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF

Dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, pemerintah juga


memperhatikan harga produk pertanian Indonesia, karena selama masa
pemerintahan Orde Baru maupun sejak krisis 1997 tidak pernah berpihak
kepada petani. Apabila pendapatan petani meningkat, maka permintaan
pertanian terhadap barang non pertanian juga meningkat. Dengan ditetapkannya
harga produk pertanian akan member semangat bangkitnya para pengusaha
untuk mengembangkan kegiatan perusahaannya.
Pihak pemerintah telah berusaha ntuk membawa Indonesia keluar dari krisis.
Tetapi tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu
untuk mengatasi krisis, presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan
Republik Indonesia, memerlukan penyelesaian secara bertahap berdasarkan
skala prioritas.
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai
tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi". Masih
adanya tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada
masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde
Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi
sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".

Perubahan (amandemen) UUD 1945


Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 Perubahan
Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 Perubahan
Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 Perubahan
Ketiga UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 Perubahan
Keempat UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan Pasal II Aturan Tambahan terdiri atas
Pembukaan dan
pasal-pasal. Tentang sistem pemerintahan negara republik Indonesia dapat
dilihat di dalam pasal
pasal sebagai berikut :

Negara Indonesia adalah negara Hukum.


Tercantum di dalam Pasal 1 ayat (3). Negara hukum yang dimaksud adalah
negara yang menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang
merdeka, menghormati hak asasi mansuia dan prinsip due process of law.
Pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang merdeka diatur dalam bab IX yang
berjumlah 5 pasal dan 16 ayat. (Bandingkan dengan UUD 1945 sebelum
perubahan yang hanya 2 pasal dengan 2 ayat). Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 UUD 1945). Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
ada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama,
peradilan militer dan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi. Sedangkan badan-badan lainnya yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang.

Sistem Konstitusional
Sistem Konstitusional pada era reformasi (sesudah amandemen UUD 1945)
berdasarkan Check and Balances. Perubahan UUD 1945 mengenai
penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan untuk mempertegas kekuasaan
dan wewenang masing-masing lembaga-lembaga negara, mempertegas batas-
batas kekuasaan setiap lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan
fungsi-fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara. Sistem yang
hendak dibangun adalah sistem check and balances, yaitu pembatasan
kekuasaan setiap lembaga negara oleh undang-undang dasar, tidak ada yang
tertinggi dan tidak ada yang rendah, semuanya sama diatur berdasarkan fungsi-
fungsi masing-masing.
Atas dasar semangat itulah perubahan pasal 1 ayat 2, UUD 1945 dilakukan,
yaitu perubahan dari Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh MPR, menjadi Kedaulatan di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar. Ini berarti bahwa kedaulatan rakyat yang dianut adalah
kedaulatan berdasar undang-undang dasar yang dilaksanakan berdasarkan
undang-undang dasar oleh lembaga-lembaga negara yang diatur dan ditentukan
kekuasaan dan wewenangnya dalam undang-undang dasar. Oleh karena itu
kedaulatan rakyat, dilaksanakan oleh MPR, DPR, DPD, Presiden, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, BPK dan lain-lain sesuai tugas
dan wewenangnya yang diatur oleh UUD. Bahkan rakyat secara langsung dapat
melaksanakan kedaulatannya untuk menentukan Presiden dan Wakil
Presidennya melalui pemilihan umum.

Tata urutan perundang-undangan RI


Pada era reformasi diadakan tata urutan terhadap peraturan perundang-
undangan sebanyak dua kali, yaitu :

Menurut TAP MPR III Tahun 2000:


1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. PERPU
5. PP
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
Menurut UU No. 10 Tahun 2004:
1. UUD 1945
2. UU/PERPU
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah
Sistem Pemerintahan
Sistem ini tetap dalam frame sistem pemerintahan presidensial, bahkan
mempertegas sistem presidensial itu, yaitu Presiden tidak bertanggung jawab
kepada parlemen, akan tetap bertanggung kepada rakyat dan senantiasa dalam
pengawasan DPR. Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya
karena melakukan perbuatan melanggar hukum yang jenisnya telah ditentukan
dalam Undang-Undang Dasar atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden.
DPR dapat mengusulkan untuk memberhentikan Presiden dalam masa
jabatannya manakala ditemukan pelanggaran hukum yang dilakukan Presiden
sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar.

Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) bahwa MPR terdiri dari anggota DPR dan
anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD). MPR berdasarkan Pasal 3, mempunyai wewenang
dan tugas sebagai
berikut :
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
3. Dapat memberhentikan presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD
Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD.
Masih relevan dengan jiwa Pasal 3 ayat (2), Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2).
Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Pada awal
reformasi Presiden dan wakil presiden dipilih dan diangkat oleh MPR (Pada
Pemerintahan BJ. Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri
untuk masa jabatan lima tahun. Tetapi, sesuai dengan amandemen ketiga UUD
1945 (2001) presiden dan wakil presiden akan dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam satu paket.

Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Dengan memperhatikan pasal-pasal tentang kekuasaan pemerintahan negara


(Presiden) dari Pasal 4 s.d. 16, dan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19 s.d.
22B), maka ketentuan bahwa Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
masih relevan. Sistem pemerintahan negara republik Indonesia masih tetap
menerapkan sistem presidensial.

Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak


bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri diangkat dan
diberhentikan oleh presiden yang pembentukan, pengubahan dan
pembubarannya diatur dalam undang-undang (Pasal 17).

Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.


Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang.
MPR berwenang memberhentikan Presiden dalam masa jabatanya (Pasal 3 ayat
3). Demikian juga DPR, selain mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan
menyatakan pendapat, juga hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat serta hak imunitas (Pasal 20 A ayat 2 dan 3).

BAB.III. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PEMERINTHAN INDONESIA

Persamaan dan Perbedaan Hukum Tata Negara dan


Ilmu Negara. Hukum tata negara adalah hal yang terkadang
tertukar dengan ilmu negara. Banyak orang yang memandang
sama pada kedua hal tersebut. Padahal jika ditelusuri lagi,
pengertian dari kedua hal itu sangatlah berbeda. Dalam artikel
ini, anda akan mendapatkan informasi mengenai persamaan
dan pengertian antara hukum tata negara dan juga ilmu
negara. Persamaan keduanya adalah mempunyai pokok
bahasan atau objek material yang sama yakni negara. Selain
itu, keduanya termasuk dalam kategori ilmu sosial serta
mempunyai objek penelitian sama yakni berupa manusia yang
mempunyai keingingan hidup dan juga berkembang dalam
sebuah tatanan hidup bernegara.

Selain persamaan tersebut, ada perbedaan yang cukup


mendasar dari hukum tata negara dan juga ilmu negara.
Perbedaan pertama, ilmu negara mempunyai objek negara
yang luas, unsur-unsur, asal-usul, muncul dan lenyapnya,
serta tujuan dan jenis atau bentuk negara dalam cakupan yang
luas. Sedangkan hukum tata negara, objek yang dibahas yakni
negara dalam cakupan tertentu. Misalnya bagaimana sebuah
pemerintahan disusun serta dijalankan, dimulai dari
pemerintah pusat sampai daerah dalam sebuah wilayah
kekuasannya.

Perbedaan lainnya, ilmu negara bersifat abstrak (teoritis)


sedangkan hukum tata negara bersifat nyata (praktis).
Kemudian ilmu negara tidak akan menguraikan pelaksanaan
ketentuan dalam ketentuan umum negara sedangkan dalam
pandangan hukum tata negara, pelaksanaan dalam ketentuan
umum negara akan diuraikan dengan jelas dan khusus. Bahkan
dari pendefinisaian pun, keduanya bisa dibedakan. Ilmu negara
mempunyai definisi sebagai ilmu yang mempelajari
perkembangan wujud, asal-usul, serta lenyapnya sebuah
negara. Sedangkan hukum tata negara mempunyai definisi
sebagai ilmu yang secara khusus mempelajari sebuah sistem
dalam suatu pemerintahan negara. Itulah informasi singkat
mengenai Persamaan dan Perbedaan Hukum Tata Negara dan
Ilmu Negara. Baca juga artikel lainnya yaitu Ruang Lingkup
Hukum Tata Negara.
BAB. IV.

A. PENGERTIAN NASIONALISME
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdik
NASIONALISMEbud, 1997:648), Nasionalisme didefinisikan
kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas,
kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat
kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu
paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan
mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai ikatan
barsama dalam satu kelompok.
Secara sederhana, nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu
paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas setiap
pribadi harus disertakan kepada Negara kebangsaan (nation
state) atau sebagai sikap mental dan tingkah laku individu
maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas dan
pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.
Pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Menurut Ernest Renan, Nasionalisme adalah kehendak untuk
bersatu dan bernegara
2. Menurut Otto Bauer, Nasionalisme adalah suatu persatuan
perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib
3. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental
timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan
lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi
dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri
4. Menurut L. Stoddard, Nasionalisme adalah suatu
kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di
mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan
memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
5. Menurut Louis Sneyder, Nasionalisme adalah hasil dari
perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan
intelektual.
Nasionalisme dapat difenisikan dalam dua pengertian:
a) Nasionalisme dalam arti sempit (Nasionalistis) perasaan
kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi
dan berlebihan serta memandang rendah bangsa lain. Hal ini
sering disamakan dengan Jingoismedan Chauvinisme seperti
yang dianut oleh bangsa Jerman pada masa pemerintahan
Adolf Hitler (1934-1945), yaitu Deutscland Uber Alles in der
Wetf (Jerman di atas segala-galanya di dunia).
b) Nasionalisme dalam arti luar perasaan cinta atau bangga
terhadap tanah air dan bangsanya, namun tanpa memandang
rendah bangsa/ Negara lainnya. Dalam mengadakan hubungan
dengan bangsa lain selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsanya, serta
menempatkan bangsa lain sederajat dengan bangsanya.
Nasionalisme dalam arti luas inilah yang diapakai oleh bangsa
Indonesia dalam memaknai nasionalisme.
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan Negara kebangsaan.
Negara kebangsaan adalah Negara yang pembentukannya
didasarkan pada semangat kebangsaan/ nasionalisme. Artinya,
adanya tekad masyarakat untuk membangun masa depan
bersama di bawah satu Negara yang sama walaupun berbeda
ras, agama, suku, etnis, atau golongannya. Rasa nasionalisme
sudah dianggap muncul ketika suatu bangsa memiliki cita-cita
yang sama untuk mendirikan suatu Negara kebangsaan.
Paham nasionalisme akan menjadikan kita memiliki kesadaran
akan adanya bangsa dan Negara.
Nasionalisme telah menjadi persyaratan mutlah yang harus
dipenuhi bagi kehidupan sebuah bangsa. Paham nasionalisme
membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa loyalitas tidak
lagi diberika pada golongan atau kelompok kecil, seperti
agama, ras, etnis, budaya (ikatan primordial), namun
ditujukan pada komunitas yang dianggap lebih tinggi yaitu
bangsa dan Negara.
Ditinjau dari segi historis (sejarah), perkembangan
nasionalisme di Indonesia dilandasi oleh adanya factor:
1) Persamaan nasib, penjajahan selama 350 tahun
memberikan derita panjang bagi bangsan ini, sehingga lahir
persamaan nasib diantara rakyat pribumi
2) Kesatuan tempat tinggal, seluruh wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang hingga Merauke
3) Adanya keinginan bersama untuk merdeka, penderitaan
panjang akibat penjajahan melahirkan keinginan bersama
untuk merdeka melepaskan diri dari belenggu penjajahan
4) Cita-cita bersama untuk mewujudkan kemakmuran dan
keadilan sebagai suatu Negara.
Adapun spirit kebangsaan (nasionalisme) pada bangsa
Indonesia diakomodasi dalam Pancasila sila ketiga yakni
Persatuan Indonesia, dan ditandai dengan adaya ciri-ciri:
1) Memiliki rasa cinta pada tanah air (patriotisme)
2) Bangga manjadi bagian dari bangsa dan masyarakat
Indonesia
3) Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi ataupun golongan
4) Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman
yang ada pada bangsa Indonesia
5) Bersedia mempertahankan dan turut memajukan Negara
serta menjaga nama baik bangsanya
6) Membangun rasa persaudaraan, solidaritas, perdamaian,
dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat dengan
semangat persatuan dan kesatuan
7) Memiliki kesadaran bahwa kita merupakan bagian dari
masyarakat dunia, sehingga bersedia untuk menciptakan
perdamaian dunia dan menciptakan hubungan kerjasama yang
saling menguntungkan
Beberapa bentuk nasionalisme di dunia:
1) Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil)
nasionalisme yang terbentuk karena Negara memperoleh
kebenaran politik dan partispasi aktif warga negaranya
2) Nasionalisme Etnis (Etnonasionalisme) nasionalisme yang
terbentuk karena Negara memperoleh kebenaran politik dan
budaya asal atau etnis sebuah masyarakat
3) Nasionalisme budaya nasionalisme yang terbentuk karena
Negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama
anggota masyarakat
4) Nasionalisme romatik (Nasionalisme Identitas)
nasionalisme etnis yang terbentuk karena Negara memperoleh
kebenaran politik sebagai sesuatu yang alamiah dan
merupakan ekspresi suatu bangsa atau ras
5) Nasionalisme agama nasionallisme yang terbentuk karena
Negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama
yang dipeluk oleh anggota masyarakat
6) Nasionalisme kenegaraan nasionalisme yang merupakan
kombinasi antara nasionalisme kewarganegaraan dan
nasionalisme etnis. Dalam konsep nasionalisme kenegaraan,
bangsa menjadi komunitas yang memberikan kontribusi
terhadap pemeliharaan dan kekuatan Negara.
Nasionalisme dalam arti semangat kebangsaan karena
kesamaan kultur artinya pada persamaan-persamaan kultur
yang utama seperti kesamaan darah atau keturunan, suku
bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan dan agama,
bahasa dan kebudayaan. Pada pertumbuhan awal
nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan
berupa kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara
langsung kepada negara. Ikatan nasionalisme tumbuh di
tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini
terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu, naluri
mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka
untuk mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong
mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup
dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya
ikatan nasionalisme, yang notabene lemah dan bermutu
rendah.

B. KARAKTERISTIK NASIONALISME
Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan
suatu negara dan aspirasi yang berkelanjutan, kemakmuran,
pemeliharaan rasa hormat dan penghargaan untuk hukum.
Nasionalisme tidak berdasarkan pada beberapa bentuk atau
komposisi pada pemerintahan tetapi seluruh badan negara, hal
ini lebih ditekankan pada berbagi cerita oleh rakyat atau hal
yang lazim, kebudayaan atau lokasi geografi tetapi rakyat
berkumpul bersama dibawah suatu gelar rakyat dengan
konstitusi yang sama.

C. PERTUMBUHAN NASIONALISME INDONESIA


Unsur nasionalisme yang di tunjukkan dalam diri bangsa
Indonesia sudah ada sejak lama. Hal ini dapat dilihat adanya
rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran, perlawanan rakyat
bersama rajanya untuk menghadapi kelicikan dan kekejaman
penjajah,khususnya Belanda. Pada masa Kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit sudah muncul dan berkembang kecintaan
terhadap tanah kelahirannya. Kedua kerajaan besar itu
menyatukan wilayah-wilayah kecil disekitarnya.
Perlawanan fisik terhadap penjajah belanda adalah wujud
nasionalisme bangsa untuk mempertahankan wilayahnya Pada
awalnya perlawanan itu masih bersifat kedaerahan dan
terpisah-pisah, karena belum ada koordinasi antara
perlawanan satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan
karena nasionalisme perlawanan tersebut sudah dipatahkan
oleh Belanda. Disamping itu karena minimnya teknologi dan
persenjataan yang dimiliki bangsa Indonesia. Penjajah memiliki
studi sosial yang lebih maju, mampu memetakan kondisi
masyarakat nusantara. Dengan pemetaan tersebut digunakan
untuk politik pecah belah yaitu mengadu domba antar
kelompok masyarakat nusantara satu dengan yang lainnya.
Dari pengalaman itu, para pemimpin merubah strategi
perlawanan yaitu dengan perjuangan melalui jalur pendidikan,
menumbuhkan persatuan dan kesatuan, penyadaran
perlawanan yang terorganisir. Dengan kesadaran akan
pentingnya pendidikan, dapat diketahui pada awal tahun 1990-
an melahirkan pemuda yang cukup memadai untuk
mewujudkan nasionalisme yaitu membentuk organisasi-
organisasi sebagai wadah perlawanan terhadap penjajah.
Organisasi modern pertama kali muncul adalah Budhi Utomo
(1908). Kemudian disusul dengan berdirinya Serikat Dagang
Islam(SDI) pada tahun 1909 yang berubah nama menjadi
Serikat Islam (SI) pada tahun 1911. Bahkan pada tahun 1913
lahir Indiche Partij yang menginginkan perjuangan
kemerdekaan dilakukan secara radikal. Pada tahun 1927
didirikan PNI yang mempunyai tujuan perjuangan Indonesia
untuk mewujudkan kesejahteraan nasional. Selain organisasi-
organisasi politik, muncullah organisasi sosial kemasyarakatan
lainnya seperti Muhammadiyah. Didirikan pada tahun 1912
oleh KH. Akhmad Dahlan.
Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928, yang berisikan Satu Bahasa, Satu
Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam konggres itu
melahirkan sumpah pemuda dengan mengumandangkan Lagu
Indonesia Raya untuk pertamakalinya. Hal tersebut
menunjukkan nasionalisme satu tanah air, bangsa dan satu
bahasa untuk bersama-sama membentuk Negara dan tanah air
Indonesia.
Dengan semangat nasionalisme yang berkobar disusul dengan
datangnya penjajah Jepang yang berhasil mengalahkan
Belanda. Ketika Jepang memberi janji kemerdekaan pada
bangsa Indonesia maka dibentuklah BPUPKI yang kemudian
berhasil merumuskan rancangan dasar negara dan undang-
undang dasar negara. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan
nasional Indonesia untuk mendirikan negara merdeka.
Kemudian dilanjutkan berdirinya PPKI dengan menetapkan
UUD 1945 sebagai peraturan dasar penyelenggaraan Indonesia
merdeka, yang didalamnya juga tersar Negara Pancasila pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang itu itu juga telah di
tetapkan presiden dan wakil presiden Indonesia merdeka.
Nasionalisme Indonesi menampakkan wujud formalnya yaitu
dengan berdiri dan terpenuhinya persyaratan sebagai negara
merdeka dan berdaulat.
BAB.V. KESIMPULAN

Dari Bab-bab yang kita pelajari dapat kita simpulkan bahwa makalah ini
menjelaskan tentang sistem pemerintahan indonesia. Maksud dari sistem
pemerintahan indonesia,maksud dari perbedaan dan persamaan tata
pemerintahan indonesia,dan maksud dari pengaruh pembangunan di negara
indonesia terhadap kecintaan pada negara,serta apa yang terkandung dari bab-
bab tersebut. Dalam makalah ini kita dapat mempelajari lebih dalam tentang
sistem Pemerintahan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
C. S. T. Kansil, S.H. dan Christine S. T. Kansil, S.H., M.H. 2005. Sistem
Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Setiadi, M. Elly. 2005. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sidjabat, W. Bonar. 1968. Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. Ragi Buana. Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta. SITUS WEB AnneAhira.com
http://www.anneahira.com/pemerintahan.htm Sistem Pemerintahan Indonesia dari
Masa ke Masa Chandra Yudiana E
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay Sistem Pemerintahan
Indonesia serbasejarah.blogspot.com
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/06/pergantian-sistem- pemerintahan.html
Pergantian Sistem Pemerintahan Indonesia: Masa Kemerdekaan Hingga Era Reformasi
Sistem Pemerintahan Indonesia
http://sistempemerintahan- indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem-pemerintahan-
indonesia.html Sistem Pemerintahan Indonesia Wikipedia Ensklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan Kewarganegaraan Wikipedia
Ensklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan Sistem Pemerintahan.
TUGAS MAKALAH
NAMA : LINDA NUR AVIVAH

KELAS : X MULTIMEDIA I

TAHUN AJARAN
2016-2017
SMK N 1 SEKADAU

Anda mungkin juga menyukai