Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam ekoefisiensi yang dipentingkan adalah adanya sinergi antara lingkungan (ekologi) dan pembangunan,
menyadari sifat terpadu dan saling keterkaitan yang melekat pada Bumi. Pada Juni 1992 Perserikatan Bangsa - Bangsa
(PBB) menyelenggarakan Konferensi mengenai Lingkungan dan Pembangunan PBB (The United Nations Conference
on Environment and Development - UNCED) di Rio de Janiero Brazil dan menghasilkan Deklarasi Rio tentang
Lingkungan dan Pembangunan yang menetapkan serangkaian asas sebagai pedoman pembangunan di masa
mendatang.
Asas - asas ini berlandaskan gagasan dari Deklarasi Stockholm saat konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup
Manusia pada tahun 1992. Deklarasi Rio manyatakan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai kemajuan ekonomi
jangka panjang ialah dengan mengaitkannya dengan perlindungan lingkungan. Hal ini hanya dapat terjadi bila bangsa-
bangsa menjalin kemitraan global yang baru dan adil, yang melibatkan pemerintah, rakyat dan sektor-sektor kunci
dalam masyarakat. Mereka perlu menciptakan kesepakatan - kesepakatan internasional yang melindungi keutuhan
lingkungan global serta sistem pembangunan.
1) Manusia berhak atas kehidupan yang sehat dan produktif, dalam keselarasan dengan alam
2) Pembangunan masa kini tidak boleh merugikan kebutuhan pembangunan serta kebutuhan lingkungan generasi
masa kini dan genarsi mendatang.
3) Bangsa - bangsa memiliki hak dan kedaulatan untuk memanfaatkan sumberdaya mereka sendiri, namun tanpa
menimbulkan kerusakan lingkungan di luar wilayah perbatasannya.
4) Bangsa - bangsa perlu menciptakan undang - undang internasional yang menjamin pemberian ganti rugi atas
kerusakan yang ditimbulkan pada daerah - daerah di luar perbatasan oleh kegiatan - kegiatan di bawah
pengawasannya.
5) bangsa - bangsa perlu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jika, terdapat ancaman
kerusakan yang parah atau tidak dapat dibalikkan, ketidak-pastian ilmiah hendaknya tidak digunakan untuk
menangguhkan tindakan yang tepat guna menghindari Degradasi Lingkungan.
6) Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan harus menjadi bagian integral dari
proses pembangunan, dan tidak dapat dianggap terpisah dari proses tersebut.
7) Mengentaskan kemiskinan dan memperkecil kesenjangan dalam taraf kehidupan di berbagai pelosok dunia
merupakan keharusan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan kebanyakan
orang.
8) Bangsa - bangsa perlu bekerja sama untuk melestarikan dan memulihkan kesehatan dan keutuhan ekosistem
Bumi. Negara - negara maju mengakui tanggung jawab mereka dalam upaya internasional menuju
pembangunan berkelanjutan, mengingat tekanan yang mereka timbulkan pada lingkungan global dan
mengingat teknologi dan sumber daya keuangan yang mereka miliki.
9) Bangsa - bangsa perlu mengurangi dan menghapuskan pola - pola produksi dan konsumsi yang tidak
berkelanjutan, dan perlu mencanangkan kebijakan - kebijakan Demografi yang layak.
10) Masalah - masalah lingkungan dapat ditangani sebaik-baiknya dengan partisipasi semua warga negara yang
bersangkutan.
11) Bangsa - bangsa perlu mendorong dan membangkitkan kesadaran serta partisipasi khalayak ramai dengan
menyediakan informasi tentang lingkungan yang meluas.
12) Bangsa - bangsa perlu memberlakukan undang - undang yang efektif, dan menciptakan undang - undang
nasional tentang jaminan bagi para korban pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Bilamana bangsa -
bangsa tersebut mempunyai wewenang mereka perlu menganalisis dampak lingkungan dari usulan - usulan
kegiatan yang mungkin akan berdampak merugikan.
13) Bangsa - bangsa perlu bekerjasama menegaskan suatu sistem ekonomi internasional yang terbuka, yang akan
membawa pertumbuhan ekonomi serta pembangunan berkelanjutan di semua negara. Kebijakan - kebijakan
yang menyangkut lingkungan hendaknya jangan digunakan sebagai sarana yang tidak dapat dibenarkan untuk
menghambat perdagangan internasional.
14) Pihak pencemar pada pokoknya harus menanggung akibat pencemaran.
15) Bangsa - bangsa perlu saling memperingatkan akan adanya bencana alam atau kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak berbahaya di luar batas negara masing - masing.
16) Pembangunan berkelanjutan memerlukan pemahaman ilmiah yang lebih baik tentang masalah - masalahnya.
Bangsa - bangsa perlu berbagi pengetahuan dan teknologi inovatif guna mencapai tujuan keberlanjutan.
17) Diperlukan partisipasi penuh para perempuan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan juga diperlukan
kreatifitas, semangat dan keberanian kaum muda serta pengetahuan asli. Bangsa - bangsa perlu mengakui dan
mendukung identitas, kebudayaan dan kepentingan penduduk asli.
18) Perang membawa kehancuran pada pembangunan berkelanjutan, dan bangsa - bangsa perlu menghormati
hukum - hukum internasional yang melindungi di masa - masa konflik bersenjata dan harus bekerjasama
dalam menegakkan hukum tersebut.
19) Perdamaian, pembangunan dan perlindungan adalah hal - hal yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan.
ISI DEKLARASI STOCKHOLM
Deklarasi Montevideo memuat prinsip-prinsip mengenai hak-hak dan kewajiban negara. Hak-hak negara (1. Hak atas
kemerdekaan (Pasal 1); 2. hak untuk melaksanakan jurisdiksi terhadap wilayah, orang, dan benda yang berada dalam
wilayahnya (Pasal 2); 3. hak untuk mendapatkan kedudukan hukum yang sama dengan negara lain (Pasal 5); 4.hak
untuk menjalankan pertahanan diri sendiri atau kolektif (Pasal 12).
Kewajiban-kewajiban negara : (1.Kewajiban untuk tidak melakukan intervensi terhadap masalah-masalah yang terjadi
di negara lain (Pasal 3); 2.kewajiban untuk tidak menggerakan pergolakan sipil di negara lain (Pasal 4); 3.kewajiban
untuk memperlakukan semua orang yang ada di wilayahnya dengan memperhatikan hak-hak asasi manusia (Pasal 6);
4. Kewajiban untuk menjaga wilayahnya agar tidak membahayakan perdamaian dan keamanan internasional (Pasal 7);
5. kewajiban untuk menyelesaikan sengketa secara damai (Pasal 8); 6. kewajiban untuk tidak menggunakan kekuatan
atau ancaman senjata (Pasal 9); 7. kewajiban untuk membantu terlaksananya Pasal 9 di atas; 8. kewajiban untuk tidak
mengakui wilayah-wilayah yang diperoleh melalui cara-cara kekerasan (9 Pasal 12); 9. kewajiban untuk
melaksanakan kewajiban internasional dengan itikad baik (Pasal 13); dan 10. kewajiban untuk mengadakan hubungan
dengan negara-negara lain sesuai dengan hukum internasional (Pasal 14). Hak-hak dasar yang paling sering
ditekankan adalah kemerdekaan dan persamaan kedudukan negara-negara, jurisdiksi teritorial, dan hak untuk
membela diri atau menyelamatkan diri. Kewajiban dasar yang paling ditekankan adalah kewajiban untuk tidak
menggunakan perang sebagai alat melaksanaan kewajiban yang digariskan dalam perjanjian dan kewajiban untuk
tidak campur tangan dalam urusan negara lain.