TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran merupakan faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan
dasarnya sudah banyak orang mendengar dan mengucapkan kata pemasaran tetapi
dilain pihak orang yang mengetahui dan mengerti arti pemasaran tersebut masih
pelanggan dan membangun nilai yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan
untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya ( kotler dan Amstrong,
2008:6 )
serta mengarahkan aliran barang dan jasa memenuhi kebututuhan pelanggan atau
klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan
9
10
istilah retailing mix (bauran penjualan eceran) yang pada dasarnya bauran
penjualan eceran ini mempunyai cirri-ciri yang sama dengan bauran pemasaran
(marketing mix). Seperti yang dikemukakan oleh Dunne, Lusch, dan Griffth
dikutip oleh Foster (2008: 51) pengertian bauran penjualan eceran sebagai berikut:
dan promosi pelayanan konsumen dan penjualan, serta suasana toko dan desain
berdasarkan store based retail terdapat strategi bauran penjualan eceran yang
mempengaruhi hidup matinya bisnis eceran yaitu terdiri dari trend berbelanja
tertentu. Menurut Hutagalung dan Baruna dikutip oleh Tjiptono (2008; 198)
Retailer).
paling akhir dalam proses aliran barang dan produsen ke konsumen. Keberhasilan
produsen akan ditentukan pula oleh keberhasilan bisnis eceran sebagai akhir
kegiatan distribusi barang ataupun jasa. Seorang pengecer dapat lebih maju
yang paling dekat dengan konsumen, salah satunya adalah melalui retailer
konsumen akhir.
yang dilakukan untuk menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir bagi
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa retailing adalah setiap kegiatan
yang berhubungan dengan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan bukan untuk menjalankan usaha.
Setiap organisasi melakukan penjualan dengan cara ini mulai dari respon,
surat, telepon, atau mesin penjual) atau dimana penjual dilakukan (di dalam toko,
di jalan atau di rumah konsumen). Setiap lembaga bisnis dan penjualnya terutama
berasal dari usaha retailing disebut retailer atau retail store bila lembaga tersebut
berupa sebuah toko. Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang volume
toko yang pekerjaaan utamanya adalah mengecerkan barang. Yang berarti bahwa
13
pengecer atau eceran adalah suatu usaha yang volume penjualannya sebagian
banyak dengan lini tersebut, seperti toko pakaian, toko buku, dan
lain sebagainya.
grosir dan menetapkan harga path konsumen lebih rendah dan pada
eceran.
membawa ritel kepada kesiapan yang lebih baik dalam melayani dan
Dalam studi pemasaran, pendekatan ilmiah dari para ahli teori ekonomi
digunakan dalam usaha untuk mendapat pengetahuan yang lebih dapat yang
kurang lima dekade terakhir. Model mewakili konstruksi teoritis dan fenomena
suatu masalah situasional yang spesifik. Dalam contoh yang sedang kita
model ini menjadi kerangka dan pedoman yang berguna bagi para peneliti
masalah-masalah pemasaran.
untuk dapat membuat konsumen merasa tertarik untuk datang berkunjung dan
nyaman dalam berbelanja. pengaturan toko yang sedemikian rupa, tentunya dapat
(Foster,2008; 61).
16
emosional yang diciptakan oleh atribut fisik toko dimana ia hendaknya mampu
memuaskan kedua belah pihak yang terkait, retailer dan para konsumennya.
luarnya untuk kemudian memutuskan apa ia masuk toko tersebut atau tidak
berdasarkan persepsi yang didapatnya. Berbagai ciri desain suatu toko seperti
layout toko, penempatan dan penentuan lebarnya lorong di dalam toko, bangunan
kepusaan berbelanja.
Menurut Levy dan Weitz, (2007: 485) :suasana toko mengacu pada
musik, dan bau harum untuk merangsang persepsi konsumen dan tanggapan
pembelian didalam suatu toko dengan menentukan karakteristik fisik toko dan
akan menciptakan image dari toko, menimbulkan kesan yang menarik dan
melakukan pembelian.
beda karena menjadi kewajiban dari pihak manajemen suatu toko dan berdasarkan
17
a) Lokasi Toko
membeli barang-barangnya.
c) Persaingan
perusahaan lainnya.
Menurut Levy dan Weitz, (2007: 45) tujuan dari suasana toko
yaitu:
pembelian.
Atmosphere)
yang dilakukannya.
1) Ekterior
dari bentuk bamgunan, pintu masuk, dan lain-lain. dalam ritel, desain
dalam ekterior toko adalah posisi toko dan arsitekturnya. Hal tersebut
2) Interior
sesuai dengan desain ekteriornya. Hal ini sangat perlu demi menjaga
tujuan dari tata letak toko adalah memberikan gerak pada konsumen,
sejenis.
karena mereka perlu untuk membeli produk, tetapi ada hal lain yang oleh
22
Edward M. Tauber dikutip oleh Loudon Bitta, (2003: 537) yaitu : motif
b. D
proses pembelian itu sendiri. dalam hal ini, keadaan hati seseorang
melihat-lihat saja.
menawar.
2.5 Lokasi
strategi ritel tersebut. Kombinasi pilihan lokasi dan strategi ritel yang
tepat akan memberikan keuntungan yang optimal bagi ritel untuk terus
4) Jumlah orang yang melintas pada pagi, siang,dan sore dan malam
yaitu :
3) Jalan yang lebar ,mulus dan tidak begitu macet akan menjadi nilai
pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan pertokoan dan
pejalan kaki dan pengendara mobil untuk toko yang didirikan di aral
pertokoan.
lalu lintas dari dua arah menjadi satu arah, jumlah pelanggan yang
dibayangkan kalau lokasi ritel sama sekali asing dan orang jarang
mengenal lokasi tersebut, tentu akan sulit untuk sampai di sana. Apabila
kendaraan pribadi).
bergantung pada pelanggan dan pemasok. Kedua pihak ini harus selalu
Daur hidup setiap lokasi dalam bentuk mal, plaza, atau pusat
(investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang dan ini
Dalam sektor bisnis jasa seperti lokasi kantor cabang bank, toko pengecer,
lebih kompleks. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat
dengan pasar tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah
a. Lingkungan Masyarakat
mendasar.
bahan mentah. Begitu pula bila bahan mentah cepat rusak seperti
Minat beli (niat beli) merupakan keinginan yang muncul dalam diri
keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan
adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen eksternal ini terdiri dari
adalah proses sesuatu dengan membayar uang atau memperoleh sesuatu dengan
pengorbanan, sehingga dapat mengacu pada pendapat diatas, minat membeli dapat
diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang membuat seorang
suatu sumber motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan apa
suatu hubungan antara diri seseorang dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa minat tidak dibawa dari lahir, melainkan
30
diperoleh kemudian sebagai akibat rangsangan adanya suatu hal yang menarik.
paling disukai.
2.7.1 Harga
sasaran untuk
penetapan harga.
32
maka jasa yang dihasilkan oleh suatu produk dimulai sejak saat
terdiri dari:
33
1. Merek
2. Kemasan (Packaging)
f. Distribusi (shipping).
g. Informasi ( labeling)
3. Jaminan (Garansi)
dan sebagainya.
Dapatkan diklasifikasikan
kedalam 8 kelompok :
dan reservasi.
2.7.3 Pelayanan
Putra, 2011).
spesifik, dan bila perlu mengetahui apa yang menjadi hobi dan karakter
orang lainnya.
baru.
2.7.4 Acuan
hidup baru.
5. Kelompok Referensi
2.7.6 Lokasi
tertentu.
b. Kesesuaian peritel
c. Tingkat persaingan
d. Jaringan tranportasi
perencanaan.
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at
254).
dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan
serta menjadikan manusia sebagai khalifah didunia. Dimana didunia ini telah
dihasilkannya itu sehingga dapat ditukar dengan orang lain sebagai harga atau
produk lain dengan melakukan jual beli dengan melakukan jual beli, tanpa ada
Penelitian mengenai minat telah dilakukan oleh Nandi eko putra (2011)
dengan judul Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) dan Lokasi
terhadap Minat Beli Konsumen Wadezig Distro Kota Padang dengan variaabel
penelitian Atmosphere (X1), Lokasi (X2). dari hasi penelitian tersebut diperoleh
Kedai Digital yang menggunakan daya tarik iklan kreatif dan store
dependen menjelaskan bahwa hubungan daya tarik kreatif iklan dan store
Kerangka berfikir dan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Suasana (X1)
Lokasi (X2)
(X3)
43
2.11 Hipotesis
Dari uraian permasalahan diatas dan didukung oleh teori yang telah
Panam.
2. Suasana restoran (X 1)
3. Lokasi (X 2)