Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

TATA TERTIB PRAKTIKUM


DI LABORATORIUM
Ketentuan umum:

1. Seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan praktikum Patologi Anatomi

2. Mahasiswa harus hadir lima (5) menit sebelum praktikum dimulai

3. Memakai jas praktikum sebelum memasuki ruang laboratorium praktikum

4. Mahasiswa menempati tempat duduk masing-masing.

5. Menanda tangani daftar hadir praktikum

6. Menjaga dan mempergunakan peralatan praktikum dengan sebaik baiknya, sesuai dengan
aturan penggunaannya.
7. Mohon ijin pada dosen pembimbing praktikum, bilamana meninggalkan praktikum
karena suatu keperluan.
8. Menjaga kebersihan ruang praktikum di lingkungan sekitar
9. Dilarang makan, minum, dan membuat coret-coret di dalam ruang praktikum.

Kehadiran:

1. Apabila mahasiswa tidak dapat hadir pada waktu praktikum, harus ada surat keterangan
dokter yang diserahkan kepada dosen atau asisten yang bersangkutan.
2. Apabila 2 (dua) kali atau lebih tidak mengikuti praktikum tanpa alasan atau bukti yang
sah, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum
selanjutnya dan dilarang mengikuti ujian praktikum .

Penilaian:

1. Para mahasiswa yang akan melakukan praktikum dianggap telah siap pengetahuan
teorinya dengan membaca buku penuntun praktikum / buku ajar Patologi Anatomi 1 atau
2.
2. Sebelum praktikum dimulai setiap mahasiswa mengikuti responsi awal (pretest terlebih
dahulu) secara lisan dimana dosen akan menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan
yang akan dipraktikumkan dan Apabila hasilnya tidak memuaskan maka mahasiswa

1
tersebut dianjurkan untuk membaca terlebih dahulu sebelum masuk praktikum dan akan
dipanggil kembali.
3. Setelah mengikuti pretest, setiap ketua kelompok mengambil peralatan / bahan praktikum
pada laboran sesuai materi praktikum.
4. Ujian final / akhir praktikum dilakukan setelah semua materi praktikum selesai. Sebagai
perhatian, 25% nilai akhir mata kuliah Patologi Anatomi diambil dari nilai akhir
praktikum.
5. Ujian final / akhir praktikum dilakukan setelah semua materi praktikum selesai.
6. Nilai ujian akan diserahkan kepada Assessment.

Peralatan praktikum:

1. Ketua kelompok bertanggung jawab dalam pemeliharaan mikroskop dan preparat selama
berlangsungnya praktikum masing-masing.
2. Alat-alat yang hendak dipinjam harus diteliti dahulu, apakah dalam keadaan baik, rusak
atau kurang. Bila terjadi suatu kerusakan atau kekurangan pada alat-alat segera laporkan
pada dosen atau asisten yang bersangkutan.
3. Peralatan yang dipakai harus dijaga keutuhannya dan bila ada yang rusak, maka menjadi
tanggung jawab kelompok tersebut untuk menggantikannya.
4. Setelah selesai praktikum mahasiswa harus mengembalikan alat-alat praktikum dalam
keadaan lengkap atau bersih seperti sebelum dipakai.
5. Apabila ada barang yang rusak, kelompok mahasiswa yang bersangkutan tidak
diperkenankan mengikuti ujian akhir praktikum, Sebelum mengganti peralatan praktikum
yang rusak.

Laporan praktikum:

1. Setiap mahasiswa harus membuat Log Book terhadap hasil pembelajaran dan diserahkan
pada waktu responsi oleh dosen atau asisten masing-masing untuk di nilai.

2
BAB 2.
Mikroskop: Pengenalan, Penggunaan, K3 dan Perawatan

Gbr 1
Tempat untuk pemeriksaan mikroskopis harus:
Bebas dari debu
Diatas tempat yang kokoh
Jauh dari sentrifus dan lemari es
Jauh dari air, bak cuci atau bahan kimia untuk menghindari percikan atau tumpahan
Posisi bekerja yang benar sesuai ergonomik (Gbr 2)

(Gbr 1)
Mempersiapkan Mikroskop
Untuk mikroskop binokuler dengan kondensor di tengah dan menetap:
Pengatur tegangan diarahkan ke minimum

3
Nyalakan mikroskop memakai tombol On
Sesuaikan dengan pelan-pelan sampai intensitas cahaya yang diinginkan tercapai
Letakkan sediaan yang telah diwarnai ke atas meja sediaan
Putar lempeng objektif ke objektif 10x
Atur dengan pengatur fokus kasar dan penatur fokus halus sampai sediaan terlihat
jelas.
Sesuaikan jarak antar pupil sampai gambar kiri dan gambar kanan menyatu dengan
cara menggeser kedua lensa okuler karena setiap orang mempunyai jarak antar pupil
yang berbeda-beda.

Fokuskan gambar dengan mata kanan dengan cara melihat ke dalam okuler kanan dan
sesuaikan dengan pengatur fokus halus.
Fokuskan gambar dengan mata kiri dengan cara melihat ke dalam okuler kiri dan
putar cincin penyesuaian diopter sampai didapatkan gambar yang paling jelas baik
untuk mata kiri maupun mata kanan
Buka iris diafragma sampai 70-80% hingga lapangan pandang terang dengan merata.
Teteskan minyak imersi di atas sediaan dan putar dengan lensa objektif 100x ke
tempatnya sampai berbunyi klik.
Fokuskan dengan menggunakan tombol pengatur fokus halus, bukan dengan pengatur
fokus kasar sampai didapatkan gambaran yang jelas.
Begitu selesai dibaca putar objektif 100x menjauhi kaca sediaan, tempatkan objektif
10x diatas sediaan.
Bila telah selesai atur kembali pengatur intensitas cahaya ke minimum dan matikan
mikroskop dengan menekan tombol off.
Setiap selesai menggunakan mikroskop bersihkan dengan hati-hati minyak emersi
dari lensa objektif 100x dengan menggunakan kertas lensa (Ethyl Eter/ethanol).
Kondensor diturunkan, lensa pada posisi lensa objektif terpendek.

4
BAB 3. Kurikulum Topik-topik Praktikum

SEMESTER I SEMESTER II
FASE 1 :TEMA TAHUN 1: DASAR KEDOKTERAN
BLOK 2 BLOK 3 (6 BLOK 4 BLOK 5 BLOK 6
BLOK 1 (6 sks)
(6 sks) sks) (6 sks) (6 sks) (6 sks)
Kesehata
Pengenalan Mekanis
TA Biomedik Biomedik Biomedi n
Dasar me Dasar
HU 1 2 k3 Masyarak
Kedokteran Penyakit
N at RE
PER ME
Reaksi
TA DIA
Sel
MA L
Terhadap
Jejas,
Inflamasi
& Infeksi,
Tumor
LAB Patologi Anatomi

SEMESTER III SEMESTER IV


FASE 1 :TEMA TAHUN 2: GANGGUAN SISTEM ORGAN 1
BLOK
BLOK 8 BLOK 9 (6 BLOK 10 (6 BLOK 11
BLOK 7 (6 sks) 12 (6
(6 sks) sks) sks) (6 sks)
sks)

Ganggu Gangguan Gangguan Ganggua Ganggu


GangguanHema
anRespi Kardiovas Muskulosk n Sistem anPsiki
tolimfopoetik
rasi kular eletal saraf atri
TA
Tumor
HU
Jinak & RE
N
Tumor REME Ganas ME
KED
Jinak DIAL (Chondro DIA
UA Hiperplasia
dan ma, Giant L
Reaktif,
Ganas Cell tumor Tumor
Limfadenitis
pada of the Jinak &
TB, LMNH,
bagian Ganas
Metastasis Ca. bown,
Atas
Dalam KGB Osteosarko
dan
bawah ma,
Fibrosarco
ma,
LAB Patologi Anatomi LAB Patologi Anatomi

5
SEMESTER V SEMESTER VI
FASE 1 :TEMA TAHUN 3: GANGGUAN SISTEM ORGAN 2
BLOK
BLOK 13 (6 BLOK 14 (6 BLOK 15 BLOK 16 (6 BLOK 17
18 (6
sks) sks) (6 sks) sks) (6 sks)
sks)
Gangguan
Gastrointes
GangguanEn Gangguan Gangguan Ganggua Siklus
tinal
dokrin&Meta Urogenita Reproduks n Indra kehidu
&Hepatopa
bolisme l i Khusus pan
nkreato-
bilier
TA Tumor
Jinak & Tumor
HU Tumor
Ganas Jinak & RE
N Tumor Jinak REME
(Ulkus Jinak & Ganas ME
KET & Ganas DIAL
Peptikum, Ganas (Karsinom DIA
IGA (Adenomato (Glomeru
Ulkus a Serviks, L
us Goiter,
Duodenum lonefritis, Hiperplasia
Adeno
, Ulkus Pielonefri Endometri
Pleomorfik, tis
Papillary Gaster, um,
Gastrointes Kronik,
Carsinoma Cystadeno
Renal Cell
Tiroid, tinal ma Ovari
Tumor Stromal Carsinom
a Mucinosu
Warthin Tumor, m/serosu
Serosis m
Hepatis
LAB Patologi Anatomi LAB Patologi Anatomi

SEMESTER VII SEMESTER VIII


FASE 1 :TEMA TAHUN 4: PENDALAMAN & FASE 2 : PRAKTEK KEDOKTERAN DAN
PERSIAPAN CLERKSHIP PENGEMBANGAN PROFESI
BLOK
TA BLOK 19 (6 BLOK 21
20 (6
HU sks) (6 sks)
sks)
N
Emerge
KEE
ncy REME
MP Pengelolaan KEPANITERAAN KLINIK
danPati Elektif DIAL
AT penyakit tropis
ent
safety

6
TUJUAN BELAJAR

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Memahami secara komprehensif konsep patologi umum, patologi khusus dan aplikasinya
dalam kontek klinis.

2. Mampu mengenali dan menyebutkan gejala-gejala klinis yang mungkin muncul sebagai
konsekuensi proses patologis dan perubahan morfologi.

METODE BELAJAR

Praktikum dilakukan melalui aktivitas pembelajaran sekuensial sebagai berikut:

1. Kuliah overview

2. Observasi preparat gross/gambar dan micros yang telah disediakan

3. Diskusi dengan dosen

4. Mengerjakan tugas dalam buku panduan praktikum

5. Post test

7
BLOK 16 : GANGGUAN REPRODUKSI
TEORI GAMBAR

1. Karsinoma Serviks (Squamous Cell


Carsinoma Cervix)

Tumor ganas epitel seviks

Insiden : usia 30-60 tahun, terbanyak usia 45


50 tahun.

Faktor predisposisi :

Hubungan seksual pada usia muda


Wanita kawin muda
Wanita sering berganti pasangan
Jumlah perkawinan
Sering melahirkan
Sosial ekonomi rendah / hygiene
seksual jelek
Infeksi Human Papilloma Virus ( HPV
) tipe 16, 18 dan Herpes Simpleks
tipe 2
Berhubungan dengan sertivitis
kronik
Klinik :

Menorrhagi, metrorrhagi, post coital


bleeding, flour albus/ perdarahan sesudah
menopause.

Makroskopis :

Eksofitik ( fungating ) : tumbuh


seperti bunga kol dalam canalis
servicalis
Endofilik (infiltrating ) : tumbuh
kedalam mukosa serviks sehingga
menebal
Ulcerating : terjadi nekrosis
dipermukaan sehingga berbentuk
ulcus.

Mikroskopis :

Jenis Squamous Cell Carsinoma ( 95 %),


Adenocarsinoma, dan Adenocanthoma.

8
2. Hiperplasia Endometrium

Hiperplasia endometrium ditemukan pada


penderita dengan hiperestrogen yang sering
disertai dengan obesitas, tumor ovarium
fungsional, penderita yang mendapatkan
estrogen eksogen dan sindroma Stein
Leventhal.

Makroskopis :

Tampak jaringan endometrium menebal,


kadang kadang terdapat pertumbuhan
polipoid.

Mikroskopis :

Tampak jaringan endometrium dengan


stroma longgar mengandung proliferasi
kelenjar yang sebagian melebar kistik.
Kelenjar dilapisi epitel kubis sampai toraks.

3. Cystadenoma Ovari Mucinosum

Tumor jinak ovarium yang berasal dari epitel


permukaan.

Insiden : sering usia setengah tua, jarang


sebelum pubertas.

Makroskopis :

Sering unilateral
Multilokuler seperti sarang lebah
Dinding tipis dan translucent
Berisi cairan seperti musin / lender
Permukaan licin

9
Mikroskopis :

Dinding kista dilapisi epitel kolumnar tinggi,


sitoplasma jernih dan inti sel di basal.

4. Cystadenocarsinoma Ovarii Serosum


Papilliferum

Tumor ganas ovarium yang berasal dari


epitel permukaan.

insiden : 60% dari semua tumor ganas


ovarium

Makroskopis :

Ukuran hamper sama dengan yang


jinak
Pada permukaan luar dan dalam
terdapat tonjolan.

10
Mikroskopis :

Epitel yang melapisi permukaan


lebih dari satu lapisan, menginvasi
pada stroma dibawahnya.
Ada permukaan papilifer.
Sel bentuk bermacam macam.

Tanda Tangan Pembimbing

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad Aleq Sander. Atlas Berwarna Patologi Anatomi. Rajawali Press. Jakarta.
2004.
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai