PEMBAHASAN
3.1 Bandotan
a. Nama tanaman
Bandotan
b. Nama ilmiah
Ageratum conyzoides L.
c. Nama daerah
Babandotan (Sunda); Bandotan (Jawa), Dus bedusan (Madura)
d. Klasifikasi :
Kigdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides L.
(BPOM RI, 2008).
e. Kandungan kimia
Herba bandotan mengandung senyawa aktif terpen, steroid, minyak atsiri,
kumarin, asam organic, peptic substance, kalium klorida, stigmasterol,
friedelin, ageratokromen, -sitosterol, asam amino, tanin, dan sulfur
(Dalimartha, 2006). Kandungan kimia yang terdapat pada masing-masing
bagian tanaman yaitu: daun dan batang bandotan mengandung alkaloid,
flavonoid (auron, kalkon, flavonol, flavanon, leukoantosianin), tanin, saponin,
HCN, glikosida, steroid, kumarin, charomones, terpenoid, resin, cardenolide,
fenol. Bagian akar bandotan mengandung alkaloid, flavonoid (auron, kalkon,
flavonol), tanin, saponin, HCN, glikosida, resin, cardenolide dan fenol.
Bagian bunga bandotan memiliki kandungan kimia yang hampir sama dengan
daun dan batang bandotan, namun tidak ada kandungan flavon,
leukoantosianin, dan resin didalamnya (Amadi et al., 2012).
f. Kegunaan secara empiris dalam usada:
1. Akar bandotan digunakan untuk menurunkan panas dan obat disentri.
2. Daun bandotan digunakan sebagai obat luar untuk luka
(Putra, 1999)
g. Bagian tanaman yang dipakai dalam usada:
Akar dan daun (Putra, 1999).
h. Cara pengolahan dan penggunaan:
1. Obat penurun panas dan disentri
Diambil akar bandotan lalu direbus sampai mendidih. Setelah didinginkan
sementara baru diminum (Putra, 1999).
2. Obat luar untuk luka
Diambil daun bandotan secukupnya, ditumbuk, kemudian dicampur
dengan air sirih, dioleskan pada luka (Putra, 1999).
i. Efek farmakologi berdasarkan hasil penelitian ilmiah sesuai khasiat pada
usada Taru Premana:
1. Antibakteri
Dalam Usada Taru Pramana, akar bandotan digunakan sebagai obat
disentri. Gejala penyakit ini ditandai dengan sakit perut dan buang air besar
encer secara terus-menerus (diare) yang bercampur lendir, nanah, dan darah.
Penyebab utama disentri di Indonesia adalah bakteri Shigella, Salmonella,
Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri
berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat
juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E. coli
( EIEC) (Zein dkk., 2004). Selain itu, dalam Usada Taru Pramana disebutkan
bahwa daun bandotan juga berguna dalam pengobatan luka. Hal ini dapat
dikaitkan dengan aktivitas antibakteri dari Ageratum conyzoide untuk
mencegah infeksi bakteri seperti Staphylococcus sp. pada luka.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etanol Ageratum conyzoides
memiliki efek antibakteri yang potensial untuk digunakan dalam pengobatan.
Efek antibakteri dari ekstrak etanol diuji terhadap bakteri Escherichia coli,
Shigella dsysenteriae, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, batang dan akar. Pada skrining
fitokimia ekstrak etanol dari Ageratum conyzoides menunjukkan adanya tanin,
steroid, saponin, alkaloid, fenol, flavonoid dan karbohidrat di dalam herba
tersebut (Odeleye, et al., 2014).
Dalam penelitian ini digunakan metode difusi agar dan konsentrasi
ekstrak yang digunakan dalam percobaan adalah 200 mg/ml, 100mg/ml, 50
mg/ml, 25 mg/ml, 5 mg/ml. dan dilakukan pengukuran MIC (minimum
inhibitory concentration dan MBC (minimum bactericidal concentration)
(Odeleye, et al., 2014).
Tabel X. Aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol Agerantum conyzoides
1. Andissa Nadege Okemy, A.S. Moussoungou, B.C. Koloungous, A.A. Abena. 2015.
Topical Antiinflammatory Effect of Aqueous Extract Ointment of Ageratum
conyzoides L. in Wistar Rat. Inter J Phytopharm. Vol 5(3) : 37-41.
1. B.A Amadi, Duru M.K.C., Agomuo E.N. 2012. Chemical Profiles of Leaf, Stem,
Root and Flower of Ageratum conyzoides. Asian J Plant Sci Res. 2(4) : 428-
432.
1. Badan POM RI.2008. Direktorat Obat Asli Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia.
1. Odeleye O.P, J.O Oluyege, O.A. Aregbesola, P.O. Odeleye. 2014. Evaluation of
Preliminary Phytochemical and Antibacterial Activity of Ageratum
conyzoides (L) on some clinical bacterial isolate. The Inte J Eng and Sci .
Volume 3 Issue 6 : 01-05.
1. Rahman MD Atiar, Nasima Akter, Hasanur Rashid, Nazim Uddin Ahmed, Nazim
Uddin, Md Shahidul Islam. 2012. Analgesic and Anti inflammatory Effect of
Whole Ageratum conyzoides and Emilia sonchifolia Alcoholic Extract
inAnimal Models. African J Pharm Pharmacol. Vol 6 (20) : 1469-1476.
1. Zein, U., Zagala, K. H., Ginting, J. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sumatera Utara.