Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IKATAN KIMIA
H041171304
IKATAN KIMIA
Disusun Oleh
AINUN REGITA CAHYANI ASNAR
H041171304
Asisten
NUR AULIA
H311 15 501
BAB I
PENDAHULUAN
kimia. Senyawa kimia ada yang ion dan kovalen. Seperti yang kita ketahui
bahwa ilmu kimia sangat penting, dimana di era seperti sekarang ini semua
Dalam ilmu kimia dibahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia merupakan
ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik antara partikel-partikel yang
berikatan. Dengan adanya ikatan kimia tersebut maka baik sifat kimia maupun
kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet titik didih yang tinggi dapat
dijelaskan melalui berbagai teori ikatan kimia tersebut. Semua unsur itu berada
dalam keadaan yang tidak stabil, kecuali gas mulia. Karena unsur-unsur itu tidak
stabil maka unsur-unsur itu akan berproses untuk mencapai keadaannya yang
Salah satu teori ikatan kimia adalah Ikatan Molekul. Dengan adanya
ikatan molekul tersebut maka dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari
suatu senyawa atau ion kompleks yang terbentuk dari iakatan kimia, seperti
kovalen.
Ada pun prinsip dalam percobaan ini adalah mereaksikan NaCl, CCl4, dan
CHCl3 dengan AgNO3. Mereaksikan HCl, CH3COOH, dan C2H5OH dengan Metil
TINJAUAN PUSTAKA
Ikatan-ikatan ion dibentuk oleh daya tarik elektrostatik antara ion-ion yang
dihasilkan dari perpindahan elektron-elektron dari satu atom ke atom lainnya. Jika
sebuah elektron dipindahkan dari satu atom ke atom lainnya, akan terbentuk ion
positif dan ion negatif yang menimbulkan daya tarik antara ion-ion sehingga
Menurut Syukri (1999), Senyawa ion yang terbentuk dari ion positif dan
1. Titik lebur dan titik didih, daya tarik antara ion positif dan negatif dalam
senyawa ion cukup besar, satu ion berikatan dengan beberapa ion yang
muatannya berlawanan. Akibatnya, titik lebur dan titik didih senyawa ion
lebih tinggi.
2. Kelarutan, pada umumnya senyawa ion larut dalam pelarut polar (seperti air
bermuatan yang dapat bergerak bebas, seperti elektron dalam sebatang logam,
senyawa ion berwujud padat, tidak menghantarkan listrik, karena ion positif
dan negatif terikat kuat satu sama lain. Akan tetapi cairan senyawa ion akan
menghantarkan lisrik karena ion ionnya menjadi lepas dan bebas. Senyawa
ion juga dapat menghantarkan listrik, bila larut dalam pelarut polar (senyawa
4. Kekerasan, Karena kuatnya ikatan antara ion positif dan negatif, maka
senyawa ion berupa padatan keras dan berbentuk kristal, permukaan kristal itu
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik antar
partkel - partikel yang berikatan. Atom unsur yang sangat elektropositif dapat
melepaskan 1 atau 2 elektron yang terdapat pada kulit terluarnya dan atom unsur
yang elektronegatif dapat menerima 1 atau 2 elektron yang dilepaskan oleh atom
adanya serah terima elektron pada atom atom pembentuknya disebut senyawa
elektrovalen atau senyawa ionis, dan ikatan pada senyawa tersebut dinamakan
ikatan elektrovalen, atau ikatan ionis. Pada suhu kamar, senyawa ionis terdapat
dalam bentuk kristal yang disebut kristal ion. Kristal ion tersebut terdiri dari ion
Menurut Lewis, Langmuir, Kosel, suatu atom berikatan dengan atom atom
lain dan membentuk senyawa, maka atom atom tersebut mengalami perubahan
Ikatan ion merupakan ikatan antara ion ion positif dan ion ion negatif,
mengakibatkan terjadinya tarik menarik antar ion ion tersebut . Ion positif dan
ion negatif akan terbentuk apabila terjadi serah terima elektron antar
Dua unsur (satu cenderung melepas elektron dan yang lain cenderung
menerima), bila bersentuhan belum tentu menjadi senyawa ion, sebab bergantung
pada tingkat energi sebelum dan sesudah reaksi. Senyawa ion bukanlah sederhana,
tetapi merupakan molekul raksasa yang terbentuk dari ion positif dan negatif yang
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antara dua atom dengan
pemakaian bersama sama. Brom, karbon dioksida, Heksana, Amonia, dan etil
alkohol merupakan contoh dari senyawa senyawa kovalen. Titik leleh dan titik
didih senyawa kovalen cenderung lebih rendah daripada senyawa ion. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa untuk melelehkan dan manguapkan suatu zat padat
mengalahkan energi gaya tarik Van der Waals antar molekul (Audrey,1991).
bahwa orbital yang terlibat dalam pembentukan ikatan harus hanya berisi satu
elektron. Dua atom yang akan terikat harus mempunyai kedudukan sedemikian
rupa hingga satu orbital yang terisi satu elektron mengalami overlap atau saling
tindih dengan orbital yang lain. Bila hal ini terjadi, maka dua orbital bergabung
untuk membentuk orbital ikatan tunggal yang ditempati oleh dua elektron. Dua
buah elektron yang menempati orbital harus mempunyai arah spin yang berlawan,
yaitu berpasangan. Makin besar overlap orbital orbital atom, makin kuat ikatan
yang terbentuk. Ikatan inilah yang seing disebut ikatan kovalen (Hardjono, 1987).
Ikatan ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron di antara atom
untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-
merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya (sharing)
elektron di antara atom-atom. Dengan perkataan lain, daya tarik-menarik inti atom
pada elektron yang terbagi di antara elektron itu merupakan suatu ikatan kovalen
(Brady, 1999).
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam
interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan
tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum.
Dalam prakteknya para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau
penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan)
dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat
diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan
kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas diatomik untuk tetap bersama.
Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat (John, 2009).
kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan
hidrogen dan ikatan Van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat
Sifat senyawa ion beberapa sifat senyawa ion yang penting adalah sebagai
dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar (Baroroh, 2004).
menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut
dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik,
1. Pada senyawa ion, titik leleh rendah, sdangkan pada senyawa kovalen titik
leleh tinggi.
2. Senyawa ion larut dalam air dan hanya sebagian yang larut dalam pelarut no
polar, sedangkan pada senyawa kovalen, larut dalam pelarut non polar, namun
3. Senyawa ion pada suhu kamar berupa padatan, sedangkan senyawa kovalen
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan
Alat yang yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi dan
pipet tetes.
dengan 1 ml AgNO3. Tabung (1) ditetesi dengan NaCl, tabung (2) dengan
Siapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi dengan HCl, tabung (2)
dengan CH3COOH dan tabung (3) dengan C2H5OH, masing masing sebanyak
2,5. Selanjutnya, setiap tabung reaksi ditetesi dengan indikator Metil orange
(MO). Perhatikan dan catat perubahan yang terjadi Reaksi dengan Pengendapan
Hidroksida.
masing tabung ditetesi dengan larutan amonia sampai tidak terjadi endapan.
Tabung reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2, tabung (2) dengan K4Fe(CN)6,
Siapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan 1 ml CuSO4. Tabung (1)
ditambah dengan BaCl2 dan tabung (2) dengan K4Fe(CN)6 masing masing 2 3
Siapkan 2 buah tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan FeCl3 dan
tabung (2) dengan K3Fe(CN)6 masing masing 1 ml. Ke dalam tabung (1) dan (2)
Ditambah pereaksi
warna coklat
muda
Larutan
Ditambah KCNS Keterangan
4.2 Reaksi-reaksi
C2H5OH + AgNO3
2. Reaksi Dengan Indikator Metil Orange (MO)
K4Fe(CN)6 + 6KCNS
4.3 Pembahasan
tersebut termasuk ikatan ion atau ikatan kovalen. Ikatan ion dalam pelarutnya
akan terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan ikatan kovalen tidak demikian. Pada
percobaan ini, larutan yang digunakan adalah NaCl, CCL4, dan CHCl3. Kemudian
keruh dan terdapat endapan , larutan pun bereaksi menghasilkan ion sehingga
disebut terjadi ikatan ion. Pada CCl4 + AgNO3, warnanya tetap, larutan
mengendap dan disebut ikatan ion. Pada CHCl3 + AgNO3, dimana tidak terjadi
perubahan warna dan disebut ikatan kovalen. Hal ini sesuai dengan teori.
MO. Percobaan ini menggunakan tiga buah tabung reaksi, dimana tabung reaksi
pertama diisi dengan HCl, tabung reaksi (2) dengan CH3COOH, dan tabung (3)
dengan C2H5OH. Pada saat tabung reaksi pertama ditetesi dengan metil orange,
larutan bereaksi dengan berubah warna menjadi merah, hal ini karena HCL
merupakan asam kuat. Pada tabung kedua ditetesi juga dengan metil orange,
CH3COOH merupakan asam lemah. Ketika tabung ketiga ditetesi dengan metil
termasuk senyawa kompleks atau senyawa bukan kompleks. Pada percobaan ini
disiapkan 6 buah tabung reaksi yang berisi larutan CuSO4 masing masing
terakhir tidak ditambahkan apapun. Pada saat sepasang tabung reaksi pertama
masing masing diisi dengan BaCl2 dan K4Fe(CN)6, didapatkan larutan yang
berubah menjadi berwarna biru muda terdapat endapan berwarna putih, sedangkan
yang berubah menjadi warna biru terdapat endapan warna cokelat,kedua tabung
reaksi membentuk ikatan ion dan merupakan senyawa kompleks. Pada sepasang
tabung reaksi berikutnya yang berisi larutan NH4OH berlebih dan ditetesi dengan
larutan seperti dengan cara diatas, didapatkan tabung reaksi yang memiliki warna
biru muda terdapat endapan, dan yang satu lagi memiliki warna cokelat muda,
kedua tabung reaksi ini terdapat banyak senyawa kompleks. Pada sepasang tabung
reaksi yang terakhir hanya berisi larutan CuSO4 yang ditetesi dengan larutan
seperti diatas, masing - masing mengalami perubahan warna menjadi biru muda.
Ada yang terdapat endapan putih, ada juga yang terdapat endapan coklat,larutan
berubah warna menjadi merah bata atau merah kecoklatan, sedangkan pada
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang berasal dari 1 atom untuk digunakan bersama atom lain. Ikatan ion
senyawa berubah menjadi putih maka senyawa memiliki ikatan ion, misalnya
larutan NaCl. Dan apabila tidak terjadi reaksi atau tidak terjadi perubahan
warna maka senyawa tersebut memiliki ikatan kovalen, misalnya CCl4 dan
CHCl3.
2. Senyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi terdiri atas ion pusat dan
dalam praktikum.
Sukartono, 1983, Ilmu Kimia Bahan Persiapan Ujian Masuk Perguruan Tinggi,
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
AgNO3 1 mL
tetes
Hasil
CuSO4 1 mL
1 mL CuSO4.
tetes.
Hasil
CuSO4 1 mL
Hasil
4. Reaksi dengan KCN
KCNS
Hasil
Lampiran 2. Foto Percobaan