Oleh:
Hana Khairunnisa G4A015082
Pembimbing :
dr. Indah Rachmawati, Sp.P
2017
LEMBAR PENGESAHAN
DISKUSI KASUS
TUBERKULOSIS KASUS BARU BTA POSITIF
Oleh:
Hana Khairunnisa G4A015082
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik di bagian Ilmu
Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Mengetahui,
Dokter Pembimbing
A. IDENTITAS
1. Nama : Sdr. RP
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 21 tahun
4. Alamat : Gombong 07/03 Belik, Kab Pemalang
Jawa Tengah
5. No. CM : 02015372
6. Status : Menikah
7. Pekerjaan : Koki di pabrik roti
8. Agama : Islam
9. Ruang Rawat :
10. Tanggal Masuk RS (IGD) : 31 Agustus 2017
11. Tanggal Periksa :
B. ANAMNESIS
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan Utama : sakit kepala hebat
b. Lokasi :-
c. Onset : 2 hari sebelum masuk rumah sakit
d. Kuantitas : terus menerus, lebih dari 5 kali sehari, darah
sendok teh, dahak sendok teh
bercampur dengan makanan. Batuk semakin berat ketika pasien berbaring dan
berkurang dengan posisi duduk.
Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan ( 12 kg sejak sakit),
penurunan nafsu makan, demam nglemeng, keringat malam, sesak, dan lemas.
Keluhan tersebut dialami sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. BAK dan
BAB dalam batas normal. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Keluhan mual,
muntah disangkal oleh pasien.
Sebelum masuk rumah sakit, pasien pernah dirawat di RS DKT selama
10 hari dengan diagnosis tuberkulosis kasus baru. Pasien mendapat terapi obat
anti tuberkulosis dengan dosis 3 tablet, mulai pengobatan pada tanggal 01
Agustus 2017.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit dengan keluhan sama : disangkal
b. Darah tinggi : disangkal
c. Kencing manis : disangkal
d. Asma : disangkal
e. Alergi obat : disangkal
f. Alergi makanan : disangkal
g. Penyakit kuning : disangkal
h. Penyakit jantung : disangkal
i. Penyakit ginjal : disangkal
j. Riwayat transfusi darah : disangkal
k. Riwayat operasi : disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Penyakit dengan keluhan sama : disangkal
b. Darah tinggi : disangkal
c. Kencing manis : disangkal
d. Asma : disangkal
e. Alergi obat : disangkal
f. Alergi makanan : disangkal
g. Penyakit kuning : disangkal
h. Penyakit jantung : disangkal
i. Penyakit ginjal : disangkal
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tidak bekerja. Sebelum sakit, pasien merupakan seorang buruh pabrik
di luar negeri. Pasien bekerja di pabrik speaker di luar negeri sejak tahun 2015.
Pasien mengatakan teman kerjanya banyak yang memiliki keluhan batuk-batuk. Pada
tanggal 28 Juli 2017, pasien kembali ke Indonesia karena sakitnya dan tidak bekerja
lagi karena kondisinya yang lemah.
Pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
Pembiayaan kesehatan menggunakan BPJS kesehatan.
Pasien tinggal bersama suami dan seorang anaknya yang berusia 17 tahun.
Hubungan antara pasien dengan keluarga, tetangga, dan rekan kerja baik. Pasien
tinggal di rumah berukuran 7 ubin x 6 ubin, beratapkan genting, berlantaikan keramik.
Rumah pasien terdiri dari 2 kamar tidur dengan masing-masing kamar memiliki 2
jendela berukuran 60 cm x 50 cm, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Pasien jarang membuka jendela.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. KU : Kurus kering, tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis GCS E4V5M6
2. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit, isi dan tegangan cukup
Laju pernafasan : 36 x/menit, reguler
S uhu : 36.8 C
3. Antropometri
Berat badan : 28 kg
Tinggi badan : 150 cm
2
IMT : 12.4 kg/m (underweight)
4. Airway: clear (+)
5. Status generalis :
Kepala : mesosefal, distribusi rambut merata, venektasi temporal (-)
Mata : edema palpebrae (-/-), ptosis (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), discharge (-/-), deformitas (-/-)
Telinga : serumen (-/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Mulut : sianosis (-), mukosa basah (+), sariawan (-)
Leher : deviasi trakea (-), tiroid dalam batas normal, limfonodi tidak
teraba besar, JVP 5 2cm
6. Status Lokalis
Paru
Jantung
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS, kuat angkat (-)
Abdomen
Extremitas
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap 08 Agustus 2017
Hemoglobin 11.6 L 11,7 15,5
Leukosit 51390 H 3600 11000
Hematokrit 38 35-47
Eritrosit 4.2 3,8 5,2
Trombosit 637000 150.000 440.000
MCV 89.3 80 100
MCH 27.6 26 34
MCHC 30.9 L 32 36
RDW 17.0 11,5 14,5
MPV 8.4 9,4 12,3
Basofil 0.2 01
Eosinofil 0.0 L 24
Batang 2.5 L 35
Segmen 87.2 H 50 70
Limfosit 3.6 L 25 40
Monosit 6.5 28
GDS 54 200
SGOT 28 15-37
SGPT 29 14-59
Total Protein 7.51 6.40-8.20
Albumin 2.34 L 3.40 5.00
Globulin 5.17 H 2.70 3.20
EKG
E. DIAGNOSIS KERJA
Community Acquired Pneumonia (CAP)
TB Paru BTA Positif Lesi Luas Kasus Baru dalam Terapi OAT Kategori I Bulan 1 Status
B20 (?)
Malnutrisi
Dispepsia
Hipoalbumin
F. PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
O2 3-4 lpm NK
IVFD NaCl 0.9% : aminofluid (2:1) 30 tpm
Injeksi Ceftazidim 1 gram/8 jam IV
Injeksi Gentamicin 160mg/24 jam IV
Injeksi Ranitidine 50 mg/12 jam IV
PO OAT 4 FDC 1x 2 tab
PO Curcuma 3x1 tab
PO Ulsidex 3x1 tab
PO Vit B6 1x1 tab
Koreksi albumin 20% 1 flash
2. Nonmedikamentosa
Bed rest
Diet TKTP
Edukasi pasien untuk selalu menggunakan masker, tidak batuk, bersin, serta
membuang dahak sembarangan
Edukasi mengenai higienitas dan sanitasi rumah, terutama ventilasi dan
pencahayaan ruang yang baik
Edukasi mengenai penyebab, faktor risiko, cara penularan, pengobatan dan
efek samping obat, serta komplikasi penyakit
Screening anggota keluarga lain untuk tindakan pencegahan dan pengobatan dini
jika tertular
Monitoring:
Keadaan umum dan kesadaran
Tanda vital
Evaluasi klinis:
Pasien dievaluasi setiap 2 minggu hingga akhir bulan kedua pengobatan,
selanjutnya setiap 1 bulan mulai dari bulan ke tiga hingga pengobatan selesai.
Evaluasi respon pengobatan, ada tidaknya efek samping obat, ada tidaknya
komplikasi penyakit.
Evaluasi klinis meliputi keluhan batuk, batuk darah, nafsu makan, berat badan,
pemeriksaan fisik perbaikan.
Evaluasi bakteriologis:
Dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi konversi sputum. Pemantauan hasil
pengobatan pada pasien ini (Kategori I) dilakukan pada akhir fase intensif (1
minggu sebelum akhir bulan ke-2), sebulan sebelum akhir pengobatan (bulan
ke-5) untuk menilai hasil pengobatan pada kategori I, dan akhir pengobatan
(bulan ke-6) untuk menilai hasil pengobatan pada kategori I.
Evaluasi radiologis:
Sebelum pengobatan dan setelah pengobatan. Evaluasi radiologis meliputi
perbaikan struktur anatomis paru dan kelainan lain.
Evaluasi efek samping obat Periksa
fungsi hati (SGOT, SGPT) Periksa
fungsi ginjal (ureum, kreatinin) Periksa
GDS, G2PP, asam urat Periksa visus
Periksa keseimbangan dan pendengaran
G. Prognosis
Ad Vitam : Dubia
Ad Functionam : Dubia
Ad Sanationam : Dubia
H. FOLLOW UP
Tanggal S-O A P
08/08/20 S: batuk (+) sesak Community O2 3-4 lpm NK
17 (+), penurunan nafsu
Acquired IVFD NaCl 0.9% :
makan (+), nyeri ulu
hati (+) Pneumonia aminofluid (2:1) 30 tpm
(CAP), Injeksi Ceftazidim 1
O: TD: 90/60 mmHg
HR: 88x/menit TB Paru BTA gram/8 jam IV
RR: 20x/menit
Positif Lesi Injeksi Gentamicin
S: 36.5
Luas Kasus 160mg/24 jam IV
Baru dalam Injeksi Ranitidine 50
Terapi OAT mg/12 jam IV
Kategori I PO OAT 4 FDC 1x 2 tab
Bulan 1 Status PO Curcuma 3x1 tab
B20 (?), PO Ulsidex 3x1 tab
Malnutrisi, PO Vit B6 1x1 tab
Dispepsia, Koreksi albumin 20% 1
Hipoalbumin flash cek ulang albumin
post koreksi.
Cek BTA
Kultur sputum
Konsul VCT
12/07/20 S: batuk Community Diet ekstra putih telur
17 (+)berkurang, sesak
Acquired 1700 kkal
(+) berkurang, nyeri
ulu hati membaik Pneumonia O2 3-4 lpm NK
(CAP), IVFD NaCl 0.9% :
O: TD: 80/50 mmHg
HR: 84x/menit TB Paru BTA aminofluid : D5% (1:1:1)
RR: 20x/menit
Positif Lesi 30 tpm
S: 37
Luas Kasus Injeksi Ceftazidim 1
Baru dalam gram/8 jam IV
Terapi OAT Injeksi Gentamicin
Kategori I 160mg/24 jam IV
Bulan 1 Status Injeksi Omeprazole 1A/24
B20 (?), jam IV
Malnutrisi, PO OAT 4 FDC 1x 2 tab
Dispepsia, PO Curcuma 3x1 tab
Hipoalbumin PO Ulsidex 3x1 tab
PO Vit B6 1x1 tab
PO Sucralfat 3x1 cth
PO Braxidin 2x1 tab
PO VIP albumin 3x1 tab
Koreksi albumin 20% 1
flash cek ulang albumin
post koreksi.
Boleh pulang
III. PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pasien terdiagnosis sebagai pasien TB paru dengan BTA (+) kasus
baru. Pasien ini diberikan OAT kategori 1 ditambah dengan antibiotik, vitamin, dan obat-
obatan simptomatik yang dikeluhkan oleh pasien.
Pengobatan TB yang diberikan yaitu OAT kategori 1 berupa 2(RHZE)/4(RH)3 atau
menggunakan sediaan Fixed Dose Combination (FDC) yaitu 2(4FDC)/4(2FDC)3.
Pada pengobatan fase intensif (2 bulan pertama), pasien diberikan OAT berupa 4FDC
yang mengandung empat macam obat yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid
400 mg, dan etambutol 275 mg. Obat tersebut diberikan selama 2 bulan pertama yang akan di
minum setiap hari. Dosis pemberian obat disesuaikan dengan berat badan pasien (28 Kg)
yaitu 1x2 tablet setiap harinya. Pasien akan kontrol ke dokter setiap 2 minggu hingga akhir
bulan kedua pengobatan untuk evaluasi klinis (batuk, batuk darah, nafsu makan, berat badan,
pemeriksaan fisik), respon pengobatan, efek samping pengobatan, dan komplikasi penyakit.
Pengambilan obat dilakukan setiap 2 minggu agar dokter dapat memantau kepatuhan minum
obat.
Selanjutnya pasien akan diberikan OAT fase lanjutan (4 bulan) 2FDC yang diminum 3
kali dalam seminggu (selang 2 hari). OAT 2FDC mengandung 2 macam obat yaitu
rifampisin 150 mg dan isoniazid 150 mg. Pemantauan hasil
pengobatan (evaluasi sputum) pada pasien ini (Kategori I) dilakukan pada akhir fase
intensif (1 minggu sebelum akhir bulan kedua), sebulan sebelum akhir pengobatan untuk
menilai hasil pengobatan pada kategori I, dan akhir pengobatan untuk menilai hasil
pengobatan pada kategori I. Pemeriksaan ulang BTA 2x (SP). Hasil BTA 2x (-) disebut
negatif, hasil BTA 1x/2x (+) disebut positif.Evaluasi radiologis dilakukan pada akhir
pengobatan.
Hasil akhir pengobatan pasien tuberkulosis dapat dikelompokan menjadi sembuh,
pengobatan lengkap, meninggal, pindah, drop out, atau gagal.
IV. KESIMPULAN
2. Rifampisin
Dosis: 8-12 mg/kgBB/hari
Sediaan: 300 mg, 450mg, 600mg
BB: 28 kg 224 mg 336 mg/hari pilih 300 mg 1 tablet sehari
3. Isoniazid
Dosis: 4-6mg/kgBB/hari
Sediaan: 100mg, 300mg
BB: 28 kg 112 mg 168 mg/hari pilih 300 mg 0.5 tablet sehari
4. Pirazinamid
Dosis: 20-30mg/kgBB/hari
Sediaan: 500 mg
BB: 28 kg 560 mg 840mg/hari pilih 500 mg 1.5 tablet sehari
5. Etambutol
Dosis: 15-20mg/kgBB/hari
Sediaan: 250 mg, 500 mg
BB: 28 kg 420 mg 560mg/hari pilih 500 mg 1 tablet sehari
dr.HK
16082017
Jl.Gumbreg No. 01, Berkoh, Purwokerto, Banyumas
0281634557
Pro: Ny.W
BB: 28kg Usia:39
tahun
Alamat:Kebanggan
dr.HK
16082017
Jl.Gumbreg No. 01, Berkoh, Purwokerto, Banyumas
0281634557
Pro: Ny.W
BB: 28kg Usia:39
tahun
Alamat:Kebanggan