Anda di halaman 1dari 7

14.

1 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsolidasi dengan Metode Ekuitas

Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan


saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu pemilikan
lebih dari 50% dapat menggunakan metode ekuitas juga. Dalam pemilikan di atas 50%
ini, perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.
14.1.1 Konsep Dasar Metode Ekuitas
Konsep dasar metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk
Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal
sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan
operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan.
14.1.2 Prosedur Pencatatan Investasi Metode Ekuitas
Jika Laba maka perusahaan induk akan mencatat mendebit rekening
Investasi Saham Pada Perusahaan Anak dan mengkredit Laba Yang Ditahan.
Sedangkan jika Rugiperusahaan induk akan mendebit Laba Yang Ditahan dan
mengkredit Investasi Saham Pada Perusahaan Anak.
14.1.3 Teknik dan Prosedur Konsolidasi
Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account), yaitu suatu
rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak ) untuk satu
transaksi yang sama.
Menyusun Kertas Kerja (Worksheet), digunakan untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan.
Data pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas,
didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan
investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas
juga didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara
Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya.
Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:

1
Perkiraan Investasi Saham dalam Anak Perusahaan akan berubah
jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
Perkiraan kas akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan
melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
Perkiraan Piutang Dividen Anak Perusahaan timbul karena perusahaan
mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan
apabila telah dibayar tunai (kas).
Perkiraan Laba yang ditahan pada Induk Perusahaan akan berubah
jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk
Perusahaan sendiri.
Perkiraan Laba yang ditahan pada anak Perusahaan akan berubah
jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.
Contoh:
Berikut ini adalah neraca PT Sinar dan PT Abadi pada tanggal 1 Maret 2013
setelah PT Sinar membeli 85% saham PT Abadi yang beredar dengan harga Rp
22.500.000.

2
Pada tanggal 23 Desember 2013, PT Abadi mengumumkan pembagian deviden
sebesar Rp3.100.000 sedangkan realisasi pembayaran deviden baru terjadi pada tanggal
30 Desember 2013. selama tahun buku PT Sinar memperoleh laba Rp 4.700.000 dan PT
Abadi Rp 3.800.000. Buatlah jurnal yang diperlukan dan kertas kerja laporan konsolidasi
jurnal:

Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian:

Modal Saham PT Abadi Rp7.650.000

Agio Saham 2.975.000

LYD PT Abadi 2.720.000

KHPDNB (Goodwill) 9.750.000

Inv.Saham PT Abadi Rp23.095.000

Jurnal pada saat membeli saham 1 April:

Modal Saham PT Abadi Rp7.625.000

Agio Saham PT Abadi 2.975.000

LYD PT Abadi 2.125.000

Goodwill 9.750.000

Inv.Saham PT Abadi Rp22.500.000

3
4
14.2 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak
Lengkap

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah
sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama
dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk
dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas
diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi
perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias


mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh
pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi
antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya
penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode
ekuitas menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan
induk.

14.3 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsolidasi

Dengan bertambahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan penyesuaian dan


eliminasi pada kertas kerja dapat diperluas ke hal hal berikut:

Penyesuaian terhadap kesalahan dan pengabaian dalam laporan keuangan perusahaan


induk dan perusahaan anak yang terpisah.
Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden perusahaan anak.
Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak.
Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku (dari langka 5).
Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar
perusahaan, pendapatan serta beban, dan lain lainnya)
Meski ada beberapa susunan lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup memadai.
Dan diajnurkan untuk mempelajari dan menerapkannya selama mempelajari konsolidasi.
5
Hak minoritas yang direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak
minoritas awal ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas. Demikian
pula, laba investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba
bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban konsolidasi dan beban hak
minoritas dari pendapatan konsolidasi.
14.4 Menemukan Beberapa Kesalahan dalam Menyusun Kertas Kerja Laporan
Konsolidasi
Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah bagian
neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam mengkonsolidasikan
laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca
konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya dihitung kembali, setiap pos harus
diperiksa untuk memastikan bahwa semua pos telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak
minoritas dalam laporan laba rugi konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca
konsolidasi sering terjadi karena pos pos tersebut tidak tercantum pada laporan
perusahaan yang terpisah. Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja
diperiksa dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.
14.5 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsolidasi dengan Kelebihan Pada Aktiva
Bersih yang dapat Diidentifikasi
Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan biaya investasi
terhadap nilai buku pada aktiva dan kewajiban yang spesifik serupa dengan prosedur
kertas kerja konsolidasi yang diilustrasikan dengan goodwill. Ayat-ayat jurnal lebih
komplesk, karena lebih banyak akun yang dipengaruhi dan diperlukannya alokasi
tambahan, amortisasi, dan penyusutan. Kompleksitas kertas kerja ini diilustrasikan untuk
PT Pagi dan 90% kepemilikannya pada perusahaan anak, PT Sore.
PT. Pagi memperoleh ekuitas dari PT Sore pada tanggal 30 Desember 20X5
secara tunai sebesar Rp 365.000.000 ketika ekuitas pemegang saham PT Sore terdiri dari
modal saham sebesar Rp 200.000.000 dan saldo laba sebesar Rp 50.000.000. Pada
tanggal tersebut, nilai buku dan nilai wajar aktiva PT Sore adalah sebagai berikut:
Berdasar informasi tersebut, PT Pagi mengalokasikan kelebihan biaya terhadap
nilai buku yang diperoleh Rp 365.000.000-(90% x PT Sore sebesar Rp 250.000.000) =
Rp 140.000.000

6
Daftar tersebut juga merupakan periode amortisasi yang ditetapkan untuk aktiva-
aktiva yang dinilai terlalu rendah, tinggi, dan goodwill.
14.5.1 Konsolidasi pada saat Akuisisi
Karena alokasi kelebihan biaya terhadap nilai buku cukup kompleks,
maka akun kelebihan yang belum diamortisasi digunakan dalam kertas kerja.
Ayat jurnal yang mengeliminasi akun investasi pada PT Sore dan ekuitas
pemegang sahamnya yang resiprokal, mencatat 10% hak minoritas dan debit akun
kelebihan yang belum diamortisasi. Ayat jurnal kedua, mengalokasikan kelebihan
tersebut pada aktiva bersih yang dapat diidentifikasi dan goodwill. Jumlah yang
dialokasikan pada ayat jurnal kertas kerja kedua ini adalah pengalokasian yang
asli (saat akuisisi) karena akun-akun PT Pagi dan PT Sore dikonsolidasikan sesaat
setelah penggabungan usaha.
14.5.2 Konsolidasi setelah Akuisisi
PT Sore melaporkan laba bersih tahun 20X6 sebesar Rp 60.000.000 dan
mengumumkan dividen sebesar Rp 60.000.000 pada 1 Juni dan 1 Desember. PT
Sore menjual persediaan, tanah, bangunan yang dinilai terlalu rendah, dan
perlatan yang terlalu tinggi. Pada tanggal penggabungan usaha, bangunan
mempunyai sisa umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.
Godwill diamortisasi selama 10 tahun.
Selama tahun 20X6, PT sore meminjam uang dari PT Pagi dalam bentuk
wesel tanpa bungan sebesar Rp 20.000.000. PT Sore telah membayar kembali
utang tersebut pada tanggal 30 Desember, namun cek berstatus in transit dan
tidak direfleksikan dalam neraca terpisah.
a. Pendapatan Dividen Rp 9.000.000
Investasi pada PT Sore Rp 9.000.000
(Untuk memperbaiki saldo investasi atas piutang dividen yang belum dicatat)
Ayat jurnal ini untuk menyesuaikan ayat jurnal sebelumnya karena
merupakan penyesuaian sesungguhnya yang dicatat pada PT Pagi. Selanjutnya
dilakukan penyesuaian terhadap jurnal ysng mrmiliki penyusutan terlalu rendah/
terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai