Citra multispectral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang
umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispectral umumnya dibuat dengan saluran sempit.
Dengan menggunakan sensor multispectral, maka kenampakan yang diindera akan menghasilkan citra
dengan berbagai saluran. Citra dengan saluran yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kenampakan-kenampakan tertentu, karena saluran-saluran tersebut memiliki kepekaan
terhadap suatu kenampakan.
Citra multispektral scanner atau citra MSS, yaitu citra yang dibuat dengan MSS sebagai sensornya. Ia
dapat beroperasi dengan spectrum tampak maupun spectrum lainnya, misalnya spectrum inframerah
termal. Di samping citra MSS Landsat juga ada citra MSS yang dibuat dari pesawat udara.
Perekaman pada MSS dilakukan garis demi garis. Karena perekamannya berlangsung bagian demi bagian,
maka daerah yang terekam secara serentak kecil sekali, yaitu berupa daerah di permukaan bumi berbentuk
bujur sangkar dengan panjang sisinya 79 m x 79 m. Daerah yang terekam secara sererntak ini disebut
dengan medan pandang sesaat (Instanteous Field of View, IFOV) atau picture elemen (pixel) . Luasan
lapangan yang dapat diliput oleh setiap elemen gambar tergantung pada medan pandang sesaat
(Instantaneous Field of View / IFOV), sensor elektro optik tersebut, serta tergantung pada ketinggian
wahana.
Data pantulan yang diperoleh dari ke 4 gelombang ini ketika satelit berada diluar jarak ini disimpan dalam
pita magnetik untuk ditransmisikan ke bumi. Kemudian apabila satelit telah berada dalam jarak jangkauan
dari salah satu stasiun penerima. Pada Landsat 3 ditambahkan 1 saluran lagi yaitu saluran 8 : 10,4 m - 12,6
m yaitu saluran thermal.
Penyiaman multispektral (MSS) mampu melakukan penginderaan dengan menggunakan energi pantulan
dan pancaran secara bersama-sama. Keunggulan dari penyiam multispektral yaitu :
Jantung penyiam ialah detektor, yang mentransdusikan sinyal pantulan atau pancaran yang datang
menyinarinya menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik ini kemudian akan direkam pada pita magnetik dan
selanjutnya diproses oleh komputer menjadi citra.
Sensor penyiam garis (Whiskbroom)
Karakteristik penyiam garis (Whiskbroom) ialah cermin berputar dengan multi-permukaan dengan
kemiringan 45o dari sumbu putar, yang menyiam ke arah medan sepanjang garis yang tegak lururs
terhadap arah terbang
Pada setiap penyiaman, cermin prisma berputar dan berhenti sejenak menghadap satu luasan
dipermukaan bumi yang diliput oleh medan pandang sesaat (IFOV) penyiam untuk merekam sinyal. Dengan
demikian, satu baris penyiam dibangun oleh serangkaian hasil pengukuran radiasi spektral, dimana setiap
hasil pengukuran mewakili luasan pada medan padang sesaat (dwell area). IFOV merujuk pada medan
pandang bersudut sempit dari detektor sensor, yang selama penyiamannya (yaitu sekitar 120 searah jarum
jam melintang jalur terbang) akan diam sesaat menghadap ke setiap luasan medan yang sempit untuk
menghasilkan rekaman sinyal. Dalam bentuk terolah, sinyal ini disebut picture elemen atau piksel.
Sinyal yang diciptakan oleh masing-masing detector pada MSS (240 baris X 256 piksel) diperkuat oleh
system elektroniknya dan direkam dengan menggunakan perekam pita magnetic bersaluaran jamak/multi.
Piktoral
Numerik
Hasil keluaran penyiam yang berupa data analog diubah keformat digital secara elektronik.
Data mula-mula direkam pada pita digital berkepadatan tinggi di dalam pesawat selama penerbangan.
Setelah di darat pita tersebut diubah menjadi pita yang cocok untuk computer yaitu Computer Compatible
Tape (CCT).
Pada umumnya sensor-sensor citra elektro-optik dapat dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu sensor
elektronik dan sensor mekanik. Sensor bentuk sapu maupun penyiam mekanik mempunyai keunggulan
untuk mengindera pada 2 saluran atau lebih secara serentak, antara 0,3 m 3 m, sedangkan kamera
udara hanya mengindera pada satu saluran lebar dipilih, yaitu antara 0,38 m 0,95 m.
1. Skaner multispectral yang beroperasi seperti menyapu seacara melintang (whiskbroom). Lillesand
et al. (2008) member istilah acrosstrack scanner untuk mekanisme semacam ini. Skaner ini
memindai dari sisi ke sisi tegak lurus terhadap jalur lintasan wahana, membentuk garis-garis
pelarikan yang tersusun atas piksel-piksel. Gerak maju wahana yang terkombinasi dengan gerak
sapuan melintang ini menghasilkan baris-baris pelarikan baru. Sensor-sensor MSS dan TM
Landsat, serta GOES dan AVHRR-NOAA merupakan contoh skaner whiskbroom yang terpasnag
pada satelit, sedangkan skaner Daedalus Enterprise merupakan contoh unuk tipe whiskbroom yang
dioperasikan dengan pesawat udara.
2. Skaner deret linier (linear array scanner) yang beroperasi seperti sapu dorong (pushbroom)
mengumpulkan informasi pantulan atau pancaran objek dalam bentuk deretan piksel dalam satu
baris sekaligus. Gerak maju wahana dengan sendirinya akan menghasilkan deretan piksel yang
baru, tanpa mekanisme gerak sapuan melintang. Lillesand et al. (2008) member istilah along-track
scanner untuk tipe ini. Sensor yang menggunakan skaner pushbroom pada wahana satelit misalnya
ialah HRV SPOT milik Perancis dan MOMS milik Jerman, sedangkan sensor MIES merupaka
contoh skaner dari jenis ini yang terpasang pada pesawat udara.
3. Skaner deret dua dimensional ( area array, atau electronic framing camera) menggunakan deret
detektor dua dimensi sperti frame pada film kamera. Selain sensor RBV (retrun beam vidicom)
pada satelit Ladsat generasi pertama, saat ini belum tersedia sensor pada wahana satelit yang
menggunakan skaner dua dimensionl semacam ini.
Semua tipe sensor elektro-optik tersebut memperkuat sinyal elektromangnetik yang diterima,
kemudian mendigitisasikannya kedalam angka-angka biner sesuai dengan tingkat kemampuan bit-
coding yang dimilikinya ketika masih berada di wahana. Kemudian, secara digital pula angka-angka
ini ditransmisikan ke stasiun bumi.
Conical scanning
Dalam pelacakan radar, sebuah metode pelacak sudut dimana arah lobus utama pola antena sedikit
diimbangi dari sumbu antena.Rotasi pancaran sekitar sumbu menghasilkan kerucut dengan antena
pada simpul dan sudut yang sebanding dengan ukuran beamwidth. Pengaturan semacam itu
memungkinkan penentuan bearing dan elevasi target titik yang akurat, namun tidak digunakan pada
radar cuaca. Pada radar cuaca, nama tersebut terkadang diterapkan pada pemindaian horizontal
karena permukaan disapu di angkasa oleh sorotan antena berputar di azimuth dengan sudut elevasi
tetap berbentuk kerucut.
Konsep utamanya adalah bahwa target yang berada pada garis tengah akan menghasilkan pancaran
balik konstan tidak peduli di mana lobus saat ini ditunjukkan, sedangkan jika berada di satu sisi, ia
akan menghasilkan pancaran balik yang kuat saat lobus diarahkan ke arah umum dan Lemah saat
menunjuk menjauh. Selain itu bagian yang menutupi garis tengah berada di dekat tepi lobus radar,
di mana sensitivitas jatuh dengan cepat. Sebuah pesawat yang berpusat di pancaran berada di area
di mana gerakan kecil sekalipun akan menghasilkan perubahan nyata, tumbuh semakin kuat
sepanjang arah yang dibutuhkan radar untuk bergerak. Sistem kontrol antena diatur untuk
memindahkan antena di azimuth dan elevasi sedemikian rupa sehingga diperoleh pancaran balik
yang konstan dari pesawat yang dilacak. Sementara penggunaan lobus saja memungkinkan seorang
operator "berburu" untuk mendapatkan pancaran balik yang terkuat dan dengan demikian
mengarahkan antena ke dalam jarak atau di area "pancaran balik maksimum" di tengah lobus,
dengan pemindaian kerucut gerakan yang jauh lebih kecil dapat dilakukan. Terdeteksi, dan akurasi
di bawah 0,1 derajat mungkin dilakukan
Resolusi Spasial
Resolusi citra digital yang pertama adalah resolusi spasial. Resolusi spasial adalah ukuran
terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang bisa dibedakan dengan bentuk
permukaan di sekitarnya atau yang ukurannya bisa diukur. Pada potret udara, resolusi adalah
fungsi dari ukuran grain film (jumlah pasangan garis yag bisa dibedakan per mm) dan skala.
Skala adalah fungsi dari panjang fokus dan tinggi terbang. Garis film yang halus memberikan
detail obyek lebih banyak (resolusi yang lebih tinggi) dibandingkan dengan grain yang kasar.
Demikian pula, skala yang lebih besar memberikan resolusi yang lebih tinggi.
Resolusi spasial dari citra non-fotografik (yang tidak menggunakan film) ditentukan dengan
beberapa cara. Paling umum digunakan adalah berdasarkan dimensi dari instantaneous field
of view (IFOV) yang diproyeksikan ke bumi. FOV adalah suatu areal pada suatu permukaan
bumi yang memiliki nilai campuran kecerahan yang dapat diukur. Nilai kecerahan suatu pixel
diperoleh dari BV-nya IFOV, namun ukuran pixel bisa lebih kecil atau lebih besar dari ukuran
IFOV, tergantung dari bagaimana BV tersebut disampel (direkam) sensor.
Resolusi Spektral
Resolusi citra digital selanjutnya adalah spektral. Resolusi spektral diartikan sebagai dimensi
dan jumlah daerah panjang gelombang yang dimiliki oleh sensor. Sebagai contoh, potret hitam-
putih memiliki resolusi yang lebih rendah (0,4 mikro meter 0,7 mikrometer) dibandingkan
dengan Landsat TM band 3 (0,63 mikrometer 0,69 mikrometer). Dengan jumlah band-band
sempit yang banyak maka pemakai atau peneliti dapat memilih kombinasi yang terbaik sesuai
dengan tujuan dari analisis untuk mendapatkan hasil yang optimal. TM mempunyai 7 band
dengan lebar setiap band-nya yang sempit tetap rentang band yang digunakan lebar (mulai
band biru sampai band termal), sedangkan SPOT 5 mempunyai 4 band dengan rentang dari
band hijau sampai dengan inframerah sedang, ini berarti bahwa TM memiliki resolusi spektral
yang lebih baik dibandingkan dengan SPOT.
Resolusi Radiometrik
Resolusi citra digital yang ketiga adalah radiometrik. Resolusi radiometrik adalah ukuran
sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi yang dipantulkan atau diemisikan dari
suatu obyek permukaan bumi. Sebagai contoh, radian pada panjang gelombang 0,6 0,7
mikrometer akan direkamoleh detektor MSS band 5 dalam bentuk voltage. Kemudian analog
voltage ini disampel setiap interval waktu tertentu (contoh untuk MSS adalah 9,958E-6 detik)
dan selanjutnya dikonversi menjadi nilai integer yang disebut bit. MSS band 4, 5, dan 7
dikonversi ke dalam 7 bit sehingga akan menghasilkan 128 nilai diskrit yang berkisar dari 0
sampai 127. MSS band 6 mempunyai resolusi radiometrik 6 it atau nilai integer diskrit antara 0
63. Generasi kedua data satelit seperti TM, SPOT, dan MESSR mempunyai resolusi
radiometrik yang lebih tinggi akan memberikan variasi informasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan citra yang mempunyai resolusi radiometrik yang lebih rendah.
Resolusi Temporal
Resolusi citra digital yang terakhir adalah resolusi temporal. Pertimbangan resolusi ini menjadi
penting ketika penginderaan jauh dibutuhkan dalam rangka pemantauan dan atau deteksi
obyek permukaan bumi yang terkait dengan variasi musim (waktu). Dalam bahasa
sederhananya, resolusi temporal adalah interval waktu yang dibutuhkan oleh satelit untuk
merekam areal yang sama, atau waktu yang dibutuhkan oleh satelit untuk menyelesaikan siklus
orbitnya. Resolusi temporal adalah frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang
sama. Sebagai contoh, Landsat TM mempunyai ulangan overpass 16 hari, SPOT 26 hari, JERS-
1 44 hari, NOAA AVHHR 1 hari, dan IRS 22 hari.
Untuk areal yang luas dan interval waktu yang singkat, citra inderaja dapat memberikan
informasi yang sangat berharga. Ini sangat bermanfaat dalam kegiatan pemonitoran jangka
pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi, beberapa satelit mempunyai kemampuan untuk
melakukan perekaman dengan posisi di luar garis orbitnya dengan variasi waktu berkisar
anatara satu sampai lima hari. Oleh karena itu, resolusi temporal yang aktual sangat bergantung
pada jenis sensor, lebar overlap antar jalur rekam dan ketinggian satelit.
Citra modis
Resolusi
Band (m) Kegunaan Utama
Spasial (m)
Terra membawa muatan yang terdiri dari lima sensor jarak jauh yang didesain untuk memantau
keadaan lingkungan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada iklim.
Instrumen yang dibawa itu diantaranya:
ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer): menghasilkan citra detil
bentuk muka bumi dengan temperatur tanah, emisivitas permukaan bumi, refleksi, dan elevasi.
CERES (Cloud and the Earths Radiant Energy System): dapat menghasilkan analisis perubahan iklim dan
memantau kondisi awan di bumi.
MISR (Multi-angle Imaging Spectro Radiometer): digunakan untuk memonitor konsentrasi partikel aerosol
di atmosfir.
MODIS (Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer): digunakan untuk memonitor cakupan awan serta
memonitor temperatur permukaan di laut/ darat/ lapisan atmosfir bagian bawah.
MOPITT (Measurement of Pollution in the Troposphere): digunakan untuk memonitor polusi yang terdapat
di lapisan atmosfir bagian bawah.
Setiap satelit yang diluncurkan, pasti memiliki fungsi. Satelit Himawari 8 ini memiliki produk-produk "yang
dihasilkan":
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/amv/index.html
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/csr/index.html
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/hcai/index.html
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/aot/index.html
Satelit NOAA-AVHRR
Satelit NOAA merupakan satelit cuaca yang berfungsi mengamati lingkungan dan cuaca. Satelit ini
dimiliki Departemen Perdagangan Amerika Serikat, diluncurkan oleh National Aeronautics and Space
Administration (NASA) dan dioperasikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Satelit ini mempunyai panjang 3,7 meter, berat 1400 kg dan berputar selama 102 menit tiap kali putaran
pada ketinggian 833 km sampai 854 km. Sekarang di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri
NOAA, yaitu NOAA-12, NOAA-14, NOAA-15, NOAA-16 dan NOAA-17. Sensor utama satelit NOAA adalah
AVHRR ( Advance Very High Resolution Radiometer) model 2 untuk pengamatan lingkungan dan cuaca
yang dapat memberikan informasi kelautan, seperti suhu permukaan laut yang berguna dalam mendeteksi
keberadaan ikan. Data AVHRR yang diterima terdiri dari 5 band radiometer masing-masing dengan resolusi
spasial 1,1 km x 1,1 km, dengan demikian data AVHRR ini mempunyai resolusi spasial sekitar 1 km. Satu
lintasan satelit, mampu menyapu daerah selebar 3.000 km sepanjang lintasannya dari utara ke selatan atau
sebaliknya. Berbeda dengan Feng Yun yang terdiri dari 8 band radiometer walaupun resolusi spasialnya
sama.
Citra SPL dapat dihasilkan dari berbagai sensor termal yang dibawa oleh berbagai satelit inderaja,
seperti NOAA-AVHRR yang mengembangkan metode multi kanal, dengan menggunakan kombinasi tiga
kanal yaitu kanal 3,4 dan 5 (triple window) dan metode kombinasi dua kanal yaitu kanal 4 dan 5 (split
window) dapat diterapkan untuk estimasi SPL siang dan malam hari. Sedangkan untuk metode triple
window hanya dapat digunakan pada pengamatan malam hari.
complement, consisting of VIRR, MERSI and MWRI instruments. The follow-on spacecraft would fly the full sensor
complement. However, it turns out that all FY-3 spacecraft are already equipped with the full sensor complement.
Sounding mission
IRAS (Infrared Spectral range: 0.69 ~ 15.5 m, channel numbers: Atmospheric temperature profile,
Atmospheric 26, cross-track scanning: 49.5 (2172 km), spatial atmospheric humidity profile, total
MWTS (Microwave Frequency range: 50 ~ 57 GHz, channel numbers: Atmospheric temperature profile,
Temperature 4, cross-track scanning: 48.6 (2088 km), spatial rainfall, cloud liquid water, surface
MWHS (Microwave Frequency range: 150 ~ 183 GHz, channel Atmospheric humidity profile, water
Humidity Sounder) numbers: 5, cross-track scanning: 53.38 (2692 vapor, rainfall, cloud liquid water, etc.
Ozone mission
TOU (Total Ozone Spectral range: 309 ~ 361 nm, channel numbers: Total ozone distribution
resolution: 50 km
SBUS (Solar Spectral range; 252 ~ 340 nm, channel numbers: Ozone profile, total ozone amount
Ultraviolet Sounder)
Imaging mission
VIRR (Visible and Spectral range: 0.44 ~ 12.5 m, channel numbers: Cloud, vegetation, snow and ice, SST,
Infrared Radiometer) 10, cross-track scanning: 55.4 (2916 km), spatial LST, water vapor, aerosol, ocean
MERSI (Medium Spectral range: 0.41 ~ 12.5 m, channel numbers: True color imagery, cloud, vegetation,
Resolution Spectral 20, cross-track scanning: 55.4 (2916 km), spatial snow and ice, ocean color, aerosol,
flooding, etc.)
MWRI Microwave Frequency range: 10.65 ~ 89 GHz, channel Rainfall, soil moisture, cloud liquid
Radiation Imager) numbers: 10 (5 frequencies with H, V polarization), water, sea surface parameters
resolution: 1580 km
Radiometer) m
Sounder) m
Temperature Sounder)
Resolution Spectral m
Imager)
Backscattering UV nm
Sounder)
nm
Measurement)
Monitor)
SIM (Solar Irradiation 0.2~50 m
Monitor)
44)
Table 6: Overview of instruments and some instrumentation parameters
sea surface temperature, land feature, cloud feature, vapor content in lower layer, and brine color. The instrument
features 10 channels in the spectral range of 0.43 - 12.5 m. The spatial resolution at nadir is 1.1 km on a swath of 2800
km (FOV=55.4). VIRR is a scanning whiskbroom radiometer by design.
Channel Spectral range (m) Noise Equivalent Reflectance (%) or NET (at 300 K) Dynamic range
(% or K)
The retrieval of atmospheric water vapor is intended to further understand the role played by the energy and water cycle
45)
to determine the Earth's weather and climate.
is being built by SITP (Shanghai Institute of Technical Physics). The objective is to obtain imagery for the following
applications: diurnal cloud charts, Earth's surface temperature and sea surface temperature, brine color, land feature,
cloud feature, aerosol and atmospheric vapor. The instrument features 20 detecting channels in the spectral range of
0.44 - 12.5 m. The instrument FOV is 55.4 providing a swath of 2800 km. Due to its wide swath, MERSI has the
46)
capability to observe the entire Earth twice daily.
aerosols
4 0.865 0.05 250 0.45 100%
boundaries
aerosols
2 0.550 0.05 250 0.4 100%
properties
5 11.50 2.50 250 0.54 K 330 k
Phytoplankton/
7 0.443 0.02 1000 0.1 80%
Biogeochemistry
8 0.490 0.02 1000 0.05 80%
water
16 0.940 0.02 1000 0.10 90%
vapor
17 0.980 0.02 1000 0.10 90%
channels in the spectral range 0.69 - 15 m measuring profiles in the troposphere. The sub-satellite resolution is 17 km,
the FOV (Field of View) is 49.5 (symmetrical about nadir) with 56 measurements in cross-track.
Cha. Center Center FWHM Main species Max scene NEDT Layer with max.
channels. The ground resolution at nadir is 50-70 km, depending on the channel. The FOV is 48.3 with 13
measurements in cross-track per scan line.
(GHz) (%)
Pixel/scan 15
Scan time 16 s
profiles. The instrument is 1st version of the microwave humidity sounder to be deployed on FY-3 satellite, which is
China's 2nd generation polar-orbiting meteorological satellite. 47)
No of pixels 98/scan
Sensitivity 1.1 K
frequency V/H (MHz) (K) precision resolution (k) beamwidth range (K)
(GHz) (MHz) ()
1 252.000.05 1+0.2, 0
2 273.620.05
3 283.100.05
4 287.700.05
5 292.290.05
6 297.590.05
7 301.970.05
8 305.870.05
9 312.570.05
10 317.560.05
11 331.260.05
12 339.890.05
360 nm. The dynamic range is 104 with a stray ray of < 10-3. The ground resolution at nadir is 50 km; the FOV is 56
using 31 measurement spots in cross-track per scan line. The relative calibration accuracy is 1% of radiation intensity
49)
and irradiance; spectrum 0.03 nm.
2 312.590.15 1+0.3, -0
3 317.610.15 1+0.3, -0
4 322.400.15 1+0.3, -0
5 331.310.15 1+0.3, -0
6 360.110.15 1+0.3, -0
radiation from the Earth-atmosphere system for the study of the Earth-atmosphere radiation budget. ERM consists of two
units to measure the sun radiation and the Earth-atmosphere system respectively.
Sun Irradiance Monitor. The instrument consists of three absolute cavity radiometers in the spectral range of 0.2 - 50
m. The radiative flux can be measured in the range of 100-2000 W/m2; the measurement sensitivity is 0.2 W/m2with a
calibration precision of 0.5%.
Earth-atmosphere Radiation Sounder. The instrument is capable to measure the Earth-atmosphere reflected radiation
in two channels/modes: 1) a wide-field non-scanning mode and 2) a narrow-field scanning mode.
Scanning range 50
high-energy ion detector, a high-energy electronic detector, three radiation dosage meters, two surface potential
detectors and a single-particle event detector.
sensing of Earth's neutral atmosphere and the ionosphere. GNOS will use both the GPS (Global Positioning System )
and the BeiDou navigation satellite systems on the China FY-3 series satellites. The first FY3-C spacecraft, with GNOS
50) 51)
onboard, was launched on 23 September 2013.
Parameter Content
Sample rate Positioning & ionosphere occultation: 1 Hz; Atmosphere occultation: CL 50 Hz, OL 100
Hz
Output observations Type: L1C/A, L2C, L2P/ B1I, B2I; Contents: Pseudo-range/carrier phase/SNR
Pseudo-range 30 cm
precision
Carrier-phase precision 2 mm
Number 2 1 1 2 1
Volume 600 x 135 x 12 135 x 120 x 7.5 100 x 80 x 30 182 x 105 x 240 x 180 x
Total mass 14 kg
Total power 40 W
Menurut Jaya (2015), besar kesalahan dalam koreksi geometrik diwakili dengan nilai Root Mean
Square Error(RMSE) yang didapatkan setelah melakukan kegiatan koreksi geometrik. Nilai
RMSE yang baik adalah dibawah 0,5 piksel sehingga kesalahan tidak lebih dari setengah dari
resolusi spasial suatu citra.