BAB I
PENDAHULUAN
17.000 buah dan panjang garis pantainya mencapai 81 ribu km yang merupakan
aset bangsa yang cukup besar untuk mengembangkan budidaya laut demikian pula
untuk kondisi lingkungan laut yang masih bersih, keanekaragaman hayati yang
cukup besar dan kondisi iklim tropis yang memungkinkan kelangsungan kegiatan
Salah satu hasil komoditas budidaya laut yang diandalkan dan memiliki
prospek yang besar adalah rumput laut. Tujuan strategis pengembangan budidaya
produk-produk rumput laut yang berkualitas dan berdaya saing tinggi melalui
perairan. Salah satu usaha untuk memanfaatkan lahan perairan yaitu dengan
Rumput laut dinilai ekonomis karena bahan yang terkandung didalamnya dapat
2
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan industri, selain itu rumput laut juga
merupakan komoditi yang teknologi produksi relatif murah mudah dan cepat
Kappapycus alvarezii. Adalah salah satu dari jenis rumput laut yang paling
banyak diusahakan karena jenis ini mengandung keraginan yang tinggi yang
melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati.
Tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh di
alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda
keras lainnya. Selain benda mati, rumput lautpun dapat melekat pada tumbuhan
laut yang disertai tekhnik yang mudah, penanganan pasca panen yang sederhana,
dan modalnya yang kecil, pemanfaatan rumput laut yang terbesar adalah sebagai
bahan ekspor dalam bentuk rumput laut kering. Sejak tahun 1985-1989, volume
ekspor rumput laut kering indonesia masih tetap saja kecil, yaitu 30,6%, 38,9%,
9,6%, dan 5,4%. kg/tahun. Kenyataan ini menunjukan prospek ekspor rumput
Menurut Anonim (2007), salah satu jenis rumput laut yang kini telah
berdirinya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) sepuluh tahun yang lalu,
3
komoditas ini langsung didorong untuk menjadi salah satu komoditas ekspor
1.2 Tujuan
Tujuan dari Prakerin ini adalah untuk mengetahui dan mengikuti secara
langsung kegiatan tekhnis dalam kegiatan budidaya rumput laut dengan metode
long line mulai dari persiapan hingga panen dan pasca panen khususnya jenis
1.3 Kegunaan
dengan metode long line dan bahan perbandingan antara teori dengan kondisi di
lapangan.
4
BAB II
PELAKSANAAN
Praktek kerja industri ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari s/d 12 Mei
2015 di Lokasi budidaya rumput laut kelompok binaan Balai Budidaya Air Payau
STURKTUR ORGANISASI
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR
PAYAU (BPBAP) TAKALAR TAHUN
2014
KEPALA
BALAI
KASUBAG
KASIE UJI TERAP
TATA USAHA
TEKNIK DAN
KERJASAMA
KOORDINATOR
FUNGSIONAL
(BPBAP) Takalar
6
NO.KEP.26 D/MEN/2001.
ke pusat, di dalam unit organisasi Balai dan antara instansi terkait. Dalam
pengendalian hama dan penyakit ikan, lingkungan, sumber induk dan benih
pembudidayaan.
Makassar dengan struktur dasar perairan landai dengan kondisi fisik perairan
Sebagai salah satu UPT di wilayah Indonesia Timur, BPBAP Takalar berdiri di
atas tanah seluas 2,5 Ha dan terbagi dalam 3 lokasi. Lokasi tersebut terdiri dari
unit pembenihan ikan maupun udang, laboratorium uji, laboratorium pakan alami,
perkantoran, perpustakaan, aula, asrama, koperasi, pos jaga, sarana olahraga, serta
BPBAP Takalar
10
BPBAP Takalar
11
penetapan teknik pembenihan dan pembudidayaan ikan air payau serta pelestarian
sumber daya induk/benih ikan dan lingkungan, meliputi wilayah perairan payau di
fungsi:
3. Pengkajian sistem dan tata laksana produksi dan pengelolaan induk jenis
payau.
pemerintah yang didirikan pada tahun 1981 dan berada dibawah naungan
BBAP Takalar pada awalnya merupakan Sub Senter Udang (SSU), kemudian
pada tahun 1983 berubah nama menjadi Loka Budidaya Air Payau Takalar, oleh
kemampuan yang ada sehingga pada tahun 2001 berubah status menjadi Balai
Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar. Pada tahun 2014, untuk lebih
memaksimalkan Tujuan Pokok dan Fungsi Balai, maka seluruh UPT Teknis
ditingkat Eselon Satu, dirubah namanya menjadi Balai Perikanan Budidaya Air
pada setiap kelompok fungsional yang ada, baik dalam pembenihan, budidaya,
BAB III
Praktek kerja industri ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari s/d 12 Mei
2015 di Lokasi budidaya rumput laut kelompok binaan Balai Budidaya Air Payau
Alat yang digunakan dalam kegiatan Budidaya rumput laut akan disajikan
No Alat Kegunaan
kegiatan produksi.
informasi yang cukup penting, agar nantinya dapat mencari solusi apabila
4. Pengambilan Data
16
1. Data Primer
Mencatat datayang diperoleh dalam kegiatan Prakerind di
BPBAP Takalar.
2. Data Sekunder
Mencatat setiap data yang diperoleh baik dari instansi terkait,
laporan.
Konstruksi metode ini semuanya terbuat dari tali PE. Adapun tekhnik
konstruksi agar tetap berada pada permukaan air. Agar konstruksi tersebut tetap
pada posisi yang diharapkan maka pada keempat sudut yang sama dilengkapi
100 m
0-15 cm
20 cm
50 100 mtr
Jangkar
Rumpun
Eucheuma Tali
nilon
Tali bibit
bibpengikat
3.4 Bibit
menyiapkan tali jalur yang terbuat dari tali PE 0,5 cm. tali tersebut dipotong
dipasang pada 120 tali cincin (tali titik) berjarak 25 cm yang berfungsi sebagai
Sebelum diikat bibit tersebut dipotong agar ukurannya sesuai dengan bobot yang
18
khusus tentang bibit yang digunakan. Disarankan, untuk setiap kegiatan usaha
budidaya rumput laut harus memiliki rakit khusus sebagai penyuplai bibit.
Karena dengan rakit khusus ini bibit yang digunakan dapat tersedia setiap saat dan
dapat memenuhi kriteria bibit yang baik. Kriteria bibit yang baik :
3.5 Penanaman
diawali dengan mengikat rumput laut (bibit) ketali jalur yang telah dilengkapi
dengan tali pengikat rumput laut. Pengikatan bibit rumput laut harus dilakukan di
lokasi yang terlindung dari sinar matahari langsung, umumnya dilakukan ditepi
pantai di bawah pohon atau pondok yang disiapkan khusus. Berat bibit yang
ditanam berkisar antara 50 sampai 100 gram per ikatan, jarak tanam berkisar
antara 50-100 cm. setelah selesai mengikat rumput laut maka tali jalur yang berisi
rumput laut tersebut diikatkan pada kerangka yang telah tersedia. Botol aqua
diikatkan pada tali bentangan sebagai pelampung serta seminggu sekali dilakukan
pembersihan.
3.6 Sampling
Untuk mengahui pertumbuhan rumput laut yang ditanam maka selama satu
pertama dilakukan pada saat bibit akan ditanam untuk mengetahui berat awal.
Sedangkan sampling ketiga berumur tujuh hari dan begitu selanjutnya, sampai
pada saat panen. Suatu kegiatan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii
yang terlepas. Khusus untuk kegiatan penyulaman hanya dilakukan pada minggu
Hama rumput laut yang biasa dijumpai adalah larva bulu babi
(Tripneustes) dan larva teripang (Holothuria sp.). Hama lainnya antara lain ikan
baronang (Siganus sp.), bintang laut (Protoneustes nodulus), bulu babi (Diadema
22
dan Tripneustes sp.), dan penyu hijau (Chelonia midas). Serangan ikan beronang
umumnya bersifat musiman sehingga setiap daerah memiliki serangan waktu yang
budidaya berada pada posisi permukaan air. Selain itu, diterapkan pola tanam
yang serentak pada lokasi yang luas serta terlindung areal budidaya dengan
Gambar 10. Ikan Baronang (siganus sp) sebagai hama rumput laut
bakterial, jamur dan ice-ice. Penyakit bakterial yang disebabkan oleh Macrocytis
sebagai white spot) merupakan kendala utama bagi budidaya rumput laut
terjadinya perubahan warna thallus menjadi pucat atau warna tidak cerah, dan
sebagian atau seluruh thallus pada beberapa cabang putih dan membusuk.
arus, suhu dan kecerahan. Kecerahan air yang sangat tinggi dan rendahnya
kelarutan unsur hara nitrat dalam perairan juga merupakan penyebab munculnya
penyakit tersebut.
pemanenan, oleh sebab itu kegiatan pemanenan hingga penanganan pasca panen
24
kualitas produk yang akan dihasilkan. Secara umum kebutuhan akan rumput laut
sesuai dengan kebutuhan industri maka beberapa hal yang perlu mendapat
a. Umur
Umur rumput laut akan sangat mempengaruhi kualitas dari rumput laut
tersebut. Jika rumput laut tersebut akan digunakan sebagai bibit maka pemanenan
dilakukan setelah rumput laut berumur 25-35 hari karena pada saat itu tanaman
belum terlalu tua. Sedangkan jika rumput laut tersebut dipanen untuk dikeringkan
maka pemanenan dilakukan pada saat rumput laut tersebut berumur 1,5 bulan atau
b. Cuaca
Hal kedua yang sangat penting pada saat panen adalah cuaca. Jika
pemanenan dan penjemuran dilakukan pada cuaca cerah maka mutu dari rumput
dilakukan pada cuaca mendung akan terjadi proses fermentasi pada rumput laut
c. Cara Panen
1). Bersihkan rumput laut dari kotoran atau tanaman lain yang melekat
2). Lepaskan tali bentangan yang penuh dengan ikatan rumput laut dari
tali induk.
3). Letakan gulungan tali bentangan yang berisi rumput laut tersebut di
dalam perahu/sampan.
4). Bawa rumput laut ke daratan, dan lepaskan rumput laut dari tali
5). Panen juga dapat dilakukan masa pemeliharaan, bila ada tanaman
sewaktu-waktu
26
melakukan kegiatan pemanenan dengan cara melepaskan tali jalur yang berisikan
rumput laut siap panen. Rumput laut tersebut diangkut ketepi pantai kemudian
dirontokan dengan jalan memasang dua patok kayu dalam satu lubang kemudian
kedua ujung patok kayu atas direntangkan sehingga membentuk huruf Y. Setelah
itu dua sampai tiga ujung dari tali jalur yang berisikan rumput laut hasil panen
tersebut dimasukan ke antara kedua patok tersebut dan ditarik sehingga rumput
laut rontok dan siap untuk dijemur. Hal ini akan menimbulkan luka yang cukup
banyak pada rumput laut tersebut. Oleh sebab itu pemanenan yang baik adalah
meminimalkan luka pada rumput laut dari setiap hasil panen tersebut.
1. Pengeringan
wadah (para-para).
2). Setelah 2-3 hari, rumput laut yang sudah cukup kering lantas
dicuci.
yang dikeringkan.
pengeringan,
karun.
28
BAB IV
4.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
penghasilan
serius
serta
3). Agar mutu rumput laut hasil panen dapat memenuhi kualitas ekspor,
maka
hal
sebagai berikut :
30
4.2 Saran
Takalar.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya. Jakarta.
Acara Bintek
Rumput
Payau. Takalar
dan
Swadaya.
Bogor.
Budidaya.
Tanggal
17-02-2015 lapangan
18-02-2015
05-03-2015 laut
35
Penyoraman bibit
10-03-2015
11-03-2015
metode long-line
14-03-2015
laut
laut
laut
laut
tidak baik
20-03-2015
21-03-2015
laut
laut
bentangan
laut
27-03-2015
30-03-2015
31-03-2015
01-04-2015 bentangan
laut
40
laut
laut
laut
laut
09-04-2015
11-04-2015
12-04-2015 laut
13-04-2015
laut
laut
laut
bentangan
24-04-2015 laut
PRAKERIND
sampan/perahu
bentangan
bentangan
Pembuatan para-para
sampan/perahu
bentangan
bentangan
29-04-2015
30-04-2015 bentangan
bentangan
Kehadiran
23-02-2015
24-02-2015
25-02-2015
26-02-2015
27-02-2015
02-03-2015
03-03-2015
04-03-2015
05-03-2015
06-03-2015
45
07-03-2015
08-03-2015
09-03-2015
10-03-2015
11-03-2015
12-03-2015
13-03-2015
14-03-2015
16-03-2015
17-03-2015
18-03-2015
19-03-2015
46
20-03-2015
21-03-2015
22-03-2015
23-03-2015
24-03-2015
25-03-2015
26-03-2015
27-03-2015
28-03-2015
29-03-2015
30-03-2015
31-03-2015
47
01-04-2015
02-04-2015
03-04-2015
04-04-2015
05-04-2015
06-04-2015
07-04-2015
08-04-2015
09-04-2015
10-04-2015
11-04-2015
12-04-2015
48
13-04-2015
14-04-2015
15-04-2015
16-04-2015
18-04-2015
20-04-2015
24-04-2015
27-04-2015
28-04-2015
29-04-2015
30-04-2015
02-05-2015
49
Nilai
delapan
satu
delapan
B. Sikap
Motivasi satu
sembilan
Daftar Lampiran
Pengukuran suhu