Judul Penelitian
Implementasi Unmanned Surface Vehicle untuk Monitoring Perairan Dangkal
2. Ruang Lingkup
Wireless communication
Komunikasi data
3. Tujuan
Proyek akhir ini bertujuan untuk membangun sensor terintegrasi untuk
memonitor perairan dangkal untuk mengetahui kualitas air sebagai upaya menjaga
kelestarian lingkungan perairan dan mengetahui adanya peristiwa upwelling pada
budidaya ikan dengan teknologi Unmanned Surface Vehicle. Dengan parameter
yang meliputi :
Delay komunikasi data
Troughput
Paket Loss
Kuat sinyal
Akurasi data sensor
4. Latar Belakang
Menejemen kelestarian perairan yang efektif dan efisien menjadi hal yang
penting saat ini karena berbagai hal seperti, meningkatnya populasi penduduk,
buruknya manajemen limbah industri, eksploitasi potensi perairan tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan perairan dan perubahan iklim global[1].
Meningkatnya populasi penduduk dan banyak berdirinya industri disekitar
pemukiman penduduk dengan manajemen pembuangan limbah yang buruk dapat
mencemari lingkungan perairan. Khususnya perairan dangkal seperti sungai, pesisir,
danau dan lain-lain. Karena perairan inilah yang sangat sering dimanfaatkan manusia
pada kehidupan sehari-hari baik untuk sumber air maupun sebagai sarana budidaya
hewan air. Sehingga sangat penting untuk mengetahui kualitas perairan dangkal di
Indonesia sebagai upaya menjaga kelestarian perairan dan habitat di dalamnya.
Untuk mengetahui kualitas suatu perairan, biasanya dilakukan dengan
pengambilan sampel air di suatu perairan untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
Namun cara ini sangat tidak efektif karena harus menunggu hasil uji laboratorium
dengan biaya yang cukup mahal. Selain itu untuk menguji kualitas suatu perairan
biasanya digunakan wireless sensor network dengan menyebar banyak node pada
perairan yang diuji. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang mahal serta metode yang
rumit. Maka untuk mengefektifkan pengukuran kualitas air tersebut, telah dilakukan
penelitian dengan melakukan monitoring mengunakan wireless sensor dan
unmanned surface vehicle (USV)[1]. USV merupakan sebuah wahana tanpa awak
yang dapat dioperasikan pada permukaan air yang dikendalikan secara otomatis
untuk tujuan tertentu. Namun pada sistem yang telah dibuat tersebut komunikasi
untuk kontrol USV dan pengiriman data menggunakan protokol yang berbeda, hal
1
ini tentu membuat sistem kurang efektif. Oleh sebab itu pada penelitian ini akan
dibuat sebuah teknologi yang memungkinkan untuk memonitor kualitas air secara
real time dan unmanned yang efisien dan efektif dengan menggunakan satu protokol
komunikasi. Teknologi yang dibuat adalah pengabungan antara sensor terintegrasi
yang akan di implementasikan dengan menggunakan Unmanned Surface
Vehicle(USV). Pengunaan USV pada penelitian ini bertujuan untuk mengefektifkan
pengambilan sampel air tanpa menggunakan banyak sensor. Selain itu penggunaan
sensor-sensor untuk pengujian kualitas air juga mampu mengefektifkan pengujian
tanpa harus menunggu uji laboratorium yang mahal dan lama. Sensor terintegrasi
tersebut terdiri dari sensor temperature, PH, DO (Dissolved Oxygen ) dan GPS untuk
posisi global USV serta kecepatan angin dan arah angin. Sensor terintegrasi tersebut
selain digunakan untuk mengetahui kualitas air disuatu perairan juga dapat
digunakan untuk mengetahui adanya peristiwa upwelling atau umbalan khususnya
pada perairan budidaya ikan keramba jaring apung. Umbalan adalah peristiwa
naiknya massa air bagian bawah ke permukaan yang kaya akan zat-zat hara yang
jika berlebihan dapat meracuni ikan. Sehingga banyak peristiwa umbalan membuat
ikan mati secara massal yang sangat merugikan petani ikan.
Oleh karena itu dengan teknologi ini diharapkan dapat digunakan untuk
mengetahui kualitas suatu perairan beserta habitat di dalamnya dan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian perairan.
5. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah
Komponen apa saja yang diperlukan untuk membangun sensor terintegrasi?
Bagaimana skenario pengujian sistem ?
Bagaimana performansi (QoS) dari sensor terintegrasi?
2
6. Tinjauan Pustaka
3
streering sebuah Unmanned Surface Vehicle, dihasilkan sebuah perhitungan yang
dapat digunakan dalam mendesain sistem steering dalam hal ini rudder pada sebuah
Unmanned Surface Vehicle.
4
penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya matahari sangat rendah
sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan rendahnya produksi oksigen
(O2) dalam air. Pada kondisi hujan terus-menerus, suhu permukaan air rendah
sehingga massa air di dasar danau atau waduk lebih hangat yang berakibat massa air
(baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu naik ke atas yang membawa senyawa
toksik (NH3 dan H2S) sehingga ikan-ikan sulit bernafas karena konsentrasi
oksigennya minim yang mengakibatkan kematian massal ikan.[18]
6.2.4 Telemetri
Telemetri adalah sebuah teknologi pengukuran dilakukan dari jarak jauh dan
melaporkan informasi kepada perancang atau operator sistem. Kata telemetri berasal
dari bahasa yunani yaitu tele artinya jarak jauh sedangkan metron artinya
pengukuran. Secara istilah telemetri diartikan sebagai suatu bidang keteknikan yang
memanfaatkan instrumen untuk mengukur panas, radiasi, kecepatan atau properti
lainnya dan mengirimkan data hasil pengukuran ke penerima yang letaknya jauh
secara fisik, berada diluar dari jangkauan pengamat atau user (Wikipedia, 2016).
Pada penelitian ini telemetri yang digunakan adalah 3DR Air Modem. Modul radio
ini bekerja pada range frekuensi 433MHz. Modul radio ini memiliki antarmuka
UART TTL dan USB yang dapat dipilih sesuai dengan jenis aplikasi yang digunakan.
Sepasang modul radio ini diletakkan pada USV sebagai pengirim data hasil
perekaman oleh sistem sensor dan diletakkan pada ground station atau server sebagai
unit penerima data. Pada sistem sensor modul radio diakses menggunakan antarmuka
UART TTL sedangkan pada bagian ground station, modul radio diakses
menggunakan antarmuka USB. Berikut ini tampilan modul radio dari 3DR yang akan
digunakan:
Berikut ini fitur yang disedikan oleh modul radio dari 3DR:
1. Terdiri dari 2 unit modul radio yang dilengkapi dengan antena.
2. Dilengkapi kabel micro USB.
3. Dilengkapi kabel 6-pin (model Pixhawk).
4. Bekerja pada frekuensi 433MHz.
5. Daya output: 100mW (maksimal).
6. Konektor antena: RP-SMA.
5
7. Komunikasi 2 arah full duplex melalui adaptive TDM.
8. Antarmuka UART (level 3V).
9. Transparent serial link.
10. Modulasi: FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum).
11. Tegangan kerja: 3.7 6VDC.
12. Konsumsi arus: 100mA (transmit @20dBm), 25mA (receive)
6.2.5 Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Temperatur sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Sehingga penting sekali untuk
mengetahui keadaan temperatur di suatu perairan untuk mengetahui kualitasnya.
Sensor temperature yang dipakai pada penelitian ini adalah sensor DS18B20. Sensor
ini merupakan sensor digital yang memiliki 12-bit ADC internal. Sensor ini sangat
presisi terhadap perubahan suhu. Pada rentang suhu -10 sampai +85 derajat , sensor
ini memiliki akurasi +/-0.5 derajat. Sensor ini menggunakan protocol komunikasi 1-
wire.
6.2.6 pH
PH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa
yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai antara 6-
7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
sedangkan nilai pH 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat asam. pH 0
menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan 14 menunjukkan derajat kebasaan
tertinggi. PH pada perairan sangat penting untuk diketahui karena pH sangat
memengaruhi keadaan ekosistem di perairan. Sensor pH yang dipakai pada penelitian
ini adalah jenis Analog pH sensor. Sensor pH ini dirancang khusus untuk Arduino
6
yang memiliki LED sebagai indikator dengan BNC konektor dan PH2.0 sebagai
interface dengan Arduino.
8
Digital I/O :1 Nreset, 1 EINT0 input , 1 ON_OFF input, 1 WAKEUP
output , 1 time pulse
Protokol :NMEA, OSP
Receiver type :48-channel SiRF4 engine GPS L1, C/A Code Max.update
rate 1Hz
Sensitivitas :Tracking -161 dBm, Reacquisition -160 dBm, Cold starts -
147 dBm
Akurasi :2.5m CEP
9
Gambar 8. Akuisisi Data Teknik Multikanal
b. RS232
Merupakan standar yang ditetapkan Electrical Industry Association (EIA),
yang dapat digunakan sebagai aturan dalam pertukaran data antar komputer. Secara
peraangkat keras, standar ini ditunjang oleh Asynchronous Communication Adapter
dengan komponen utama 8250 Universal Asynchronous Receiver Trasmitter
(UART) atau Universal Synchronous $Asynchronous Receiver Trasmitter (USART).
Di dalam IC ini terdapat Charge Pump yang akan membangkitkan +10 Volt dan -10
Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual In-line Package) 16 pin (8
pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2 receiver. Sering juga sebagai buffer
serial digunakan chip DS275. Berikut ini flowchart komunikasi serial berbasis
DAS[3].
10
Gambar 9. Flowcahrt komunikasi serial berbasis DAS
6.2.11 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler
adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan
umunya dapat menyimpan program yang umumnya terdiri dari CPU (Central
Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital
Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari
mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga
11
ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas[5]. Mikrokontroler yang
digunakan pada penelitian ini adalah APM atau Ardupilot Mega. ArduPilot adalah
perangkat kontroler robotika Open Source yang cukup banyak dikenal. APM banyak
digunakan untuk robotika permukaan (mobil, tank dll), juga pesawat dan helikopter
(quadcopter, hexacopter dll). Inti dari ArduPilot adalah APM Board. Dengan
Processor, Memori dan Port IO, APM Board dapat diset secara khusus untuk
mengontrol robot darat, pesawat atau copters menggunakan firmware tertentu yang
diupload ke APM Board. Inti dari ArduPilot adalah APM Board. Dengan Processor,
Memori dan Port IO, APM Board dapat diset secara khusus untuk mengontrol robot
darat, pesawat atau copters menggunakan firmware tertentu yang diupload ke APM
Board.
6.2.13 Pemrograman C#
C# merupakan sebuah Bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang
dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka .NET
Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan Bahasa pemrograman c++
12
yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur-fitur Bahasa yang terdapat
pada Bahasa-bahasa prmtograman lainnya seperti java, Delphi, Visual Basic, dan
lain-lain dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 c#
language specification, nama c# terdiri atas sebuah huruf latin C yang diikuti oleh
tanda pagar yang menandakan angka #. C# bisa disebut sebagai Bahasa
pemrograman yang paling mencerminkan dasar dari CLR dimana semua program-
program .NET berjalan, dan bahsa ini sangat bergantung pada kerangka tersebut
sebab ia secara spesifik didisain untuk mengambil fitur-fitur yng tersedia pada CLR.
[12]. Pemrograman ini digunakan untuk membangun Graphical User interface yang
berfungsi sebagai tampilan informatif bagi user tentang berbagai jenis data. User
umumnya aka lebih senang berinteraksi dengan GUI dibandingkan dengan aplikasi
berbasis console yang hanya memakai command prompt dan teks. [12] berikut ini
adalah penggunaan c# sebagai graphical user interface.
6.2.14 Database
Database adalah sebuah sistem yang dibuat mengorganisasi, menyimpan dan
menarik data dengan mudah. Databse terdiri dari kumpulan data yang terorganisir
untuk satu atau lebih penggunaan dalam bentuk digital. Database digital diatur dalam
DMBS (Database Management System) yang menyimpan isi database,
mengizinkanpembuatan dan maintenance data serta pencarian dan akses yang lain.
Database yang ada saat ini adalah Mysql, Sql server, Ms. Access, Oracle dan Postgre
Sql. [13] database pada penelitian ini digunakan untuk menyimpan data pada cloud
yang nantinya data tersebut akan ditampilkan pada GUI yang berbasis web sehingga
dapat diakses oleh semua orang.
6.2.15 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL
menggunakan Bahasa SQl unutk mengakses databasenya. Lisensi MySQL adalah
FOSS License Exception dan ada juga yang versi komersialnya.MySQL tersedia
untuk beberapa platform seperti Windows dan Linux. Untuk melakukan administrasi
secara lebih mudah terhadap MySQL maka dapat mengguakan software tertentu
13
seperti phpmyadmin dan mysql yog. Pada penelitian ini digunakan phpmyadmin
yang terdapat pada bundle xampp. [13]
6.2.16 Phpmyadmin
Phpmyadmi adalah sebuah software opensource yang berfungsi untuk
mempermudah manajemen MySQL. Denga menggunakan phpmyadmin, dapat
membuat database, membuat table, meng-insert, menghapus dan mengupdate data
denga GUI. [13]
6.2.17 Xampp
Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql,
phpmyadmin, PHP, Pearl dll. Xampp berfungsi untuk memudahkan instalasi
lingkungan php, dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan php,
apache, mysql dan phpmyadmin serta software-software yang terkait dengan
pegembangan web. Dengan menggunakan Xampp, maka tidak perlu menginstall
aplikasi tersebut satu-persatu. [17]
14
6.2.19 Troughput
Troughput adalah bandwidth yang sebenarnya atau aktual, diukur dengan satuan
waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan
transfer file dengan ukuran tertentu juga.
Berikut rumusan untuk mendapatkan nilai dari parameter Throughput :
1
= 0
Pr = Paket yang diterima (paket)
T = Waktu simulasi (detik)
t = Waktu pengambilan sampel (detik)
15
( )
% = 100%
Dimana:
Na = Nilai yang terbaca pada sensor
Nb = Nilai yang terbaca pada alat ukur referensi
7. Metodologi
Pada proyek akhir ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya adalah
Penentuan skenario pengujian sistem yang dilanjutkan dengan survei. Kemudian dilakukan
perancangan sistem sensor terintegrasi dan GUI. Setelah itu sistem akan dilakukan prauji
performa dengan menguji kualitas transmisi. Setelah sistem mampu berjalan baik maka akan
dilakukan pengambilan data serta uji performasi sensor dengan menerapkan sistem pada
Unmanned Surface Vehicle untuk monitoring kualitas air pada lokasi perairan sesuai survei.
Kemudian dilanjutkan dengan mengolah data yang sudah diperoleh, menganalisa dan
mengambil kesimpulan.
Kesimpulan
16
dalam bentuk paket data ke ground station untuk ditampilkan dengan GUI, diolah
dan dikirim ke cloud agar bisa diakses oleh user melalui web.
Gambar 16. Diagram Unit Akuisisi Data dengan Teknik Multikanal pada Sistem Sensor
17
Jenis sensor disesuaikan dengan kebutuhan penginderaan parameter kualitas air
seperti temperatur, pH, DO, posisi USV, arah angin dan kecepatan angin. Unit
akuisisi data menggunakan teknik multikanal yang menggunakan banyak
transducer. Sensor sebagai pendeteksi kualitas air dikendalikan oleh
mikrokontroler Ardupilot MEGA yang berfungsi sebagai prosesor utama.
Terdapat modem telemetri 433 MHz sebagai media komunikasi yang digunakan
untuk mengirimkan data hasil rekam sensor ke ground station. Algoritma pada
bagian akuisisi data parameter adalah sebagai berikut. Saat sistem dinyalakan,
prosesor akan melakukan inisialisasi parameter-parameter sensor. Kemudian,
Timer pada prosesor akan mulai menghitung dengan interval setiap 0.5 detik.
Setiap siklus 0.5 detik, prosesor akan memulai siklus untuk merekam data
parameter melalui sensor pada sistem. Data parameter yang dibaca adalah data
mentah (raw data). Proses pengolahan data dilakukan pada ground station untuk
mempercepat proses update data parameter. Selanjutnya data parameter yang
telah diperoleh dipaket menjadi sebuah frame data yang nantinya dikirimkan ke
ground station melalui 3DR radio modem. Berikut ini diagram algoritma dari unit
akuisisi data.
18
$WATER,[Time],[Temperatur],[pH],[DO],[Latitude],[Longitude]
Sensor suhu atau temperature, pH dan DO diletakkan pada badan ujung tali
seperti gambar 19 sehingga saat tali memanjang sensor-sensor akan masuk
kedalam air dan akan merekam data parameter kualitas air. Selain itu kedalaman
air juga dapat diukur dengan menggunakan rotary encoder yang menghitug
19
kecepatan putar motor. Kemudian akan dihitung panjang tali dengan
menggunakan persamaan:
T= V/t
Dengan V= kecepatan putar motor
T= panjang tali
t= waktu berputarnya motor
2. Ground Station
Ground station terdiri dari sebuah modul receiver, yaitu modul radio dari 3DR
yang bekerja pada frekuensi 433 MHz. Pada modul penerima di server ditambahkan
dengan antenna eksternal jenis antenna biquad untuk meningkatkan daya tangkap
sinyal informasi yang dikirimkan oleh sistem sensor. Terdapat sebuah komputer atau
laptop yang telah diinstall program aplikasi GUI yang mampu menerima data
rekaman parameter kualiatas air dan menampilkannya secara grafis dan numerik
pada GUI.
Berikut ini diagram pada bagian penerima.
antena
Serial
communication
20
Gambar 22. Desain Rancangan GUI pada Ground Station
Sementara algoritma alur proses pada ground station dijelaskan seperti berikut.
Frame data yang berisi kumpulan data sensor yang diterima oleh modul radio pada
ground station selanjutnya dikelompokkan menjadi data masing-masing parameter
kualitas air melalui sebuah proses parsing data. Proses parsing data merupakan proses
pengambilan data masing-masing sensor (yang mewakili masing-masing parameter
kualitas air) dari sebuah frame data yang diawali oleh header (ditandai sebuah
karakter khusus yang menunjukkan awal frame data) dan diakhiri oleh terminator
(ditandai sebuah karakter khusus yang menunjukkan akhir frame data). Selanjutnya
data yang telah diperoleh dari proses parsing akan ditampilkan secara grafis dan
numerik. Program aplikasi pada computer atau laptop akan menampikan data-data
tersebut beberapa bentuk sebagai berikut:
a. Secara grafis data ditampilkan dalam bentuk grafik berupa garis dengan
ketentuan sumbu y sebagai besaran waktu dan sumbu x sebagai besaran data
sensor (yang mewakili parameter-parameter kualitas air)
b. Data GPS tampilan grafisnya berupa maping google map yang menampilkan
posisi USV secara realtime dan mampu menampilkan proses tracking dimana
rekaman jejak perjalanan USV dapat diketahui
c. Keseluruhan rekaman data parameter kualitas akan disimpan dalam bentuk
file text (.txt). Untuk lebih jelasnya berikut ini diagram alur proses di Ground
Station.
21
Gambar 24. Diagram Alur Proses pada Ground Station
NO UPWELLING
DO
22
7.1.1 Uji Performasi
Uji performasi ini dilakukan untuk menguji performa dari sistem sensor
khususnya pada kualitas transmisi data dari USV ke ground station. Pengujian
dilakukan dengan 5 parameter yaitu troughput, delay, packet loss, kuat sinyal dan
akurasi data sensor. Untuk akurasi data sensor, hasil pengukuran akan dibandingkan
dengan uji laboratorium. Pengujian dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama
adalah uji pre-performansi yaitu dengan uji jarak dan uji kemampuan sensor dalam
merekam data. Uji jarak bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sistem dapat
berkomunikasi sedangkan uji kemampuan sensor dalam merekam data bertujuan
untuk mengetahui apakah sensor sudah mampu membaca data sesuai karakteristik
perairan.
R=?
GCS NODE
Setelah itu akan dilakukan uji performansi di 2 jenis perairan yang berbeda. Akan
dilakukan survei untuk perairan yang akan digunakan untuk menguji performansi.
Pengujian akan dilakuakn dengan skenenario sebagai berikut:
a. USV akan berjalan di permukaan perairan dengan luas 100mx100m yang membawa
sistem sensor untuk merekam kualitas air
b. Pada Ground Station, akan menerima data dari USV dan akan menganalisa
performansi sesuai dengan parameter yang telah disebutkan diatas menggunakan
rumusan pada teori.
c. Data yang diterima Ground Station akan diolah untuk dilihat data kualitas air sebagai
penentuan apakah wilayah wisata bahari kenjeran ini tercemar atau tidak dan
terindikasi upwelling atau tidak dan kemudian ditampilkan pada web sehingga bisa
diakses user baik melalui PC maupun mobile.
23
Gambar 28. Dimensi perairan untuk Pengujian Sistem
9. Relevansi
Penelitian ini mempermudah pekerjaan manusia dalam hal ini pengambilan
sample kualitas air yang dilakukan dengan sensor dan usv. Selain itu juga penelitian
ini dapat membantu masyarakat modern untuk lebih memperhatikan kelestarian
lingkungannya terutama lingkungan perairan dan membantu para peternak ikan
khususnya pada keramba jaring apung untuk dapat mengetahui adanya peristiwa
upwelling.
Semester 7
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Survei lokasi pengujian
1.
sistem
2. Perancangan sistem sensor
Perancangan perangkat lunak
3.
(GUI)
4. Pengambilan data sementara
5. Progres Report
Semester 8
No Kegiatan Bulan
24
1 2 3 4 5 6
Pembuatan dan pengujian
1.
perangkat lunak (web)
Integrasi, pengujian dan
2.
analisa sistem
Pembuatan paper dan
3.
penyusunan buku
25
[3] Didik Kusanto, Katherin Indriawati, Perancangan Sistem Akuisisi Data Sebagai
Alternatif Modul DAQ LabVIEW Menggunakan Mikrokontroller
ATMEGA8535. Jurnal ITS, 2010.
[4] Zulkarnain, Iskandar. 2006. Struktur Sistem Akuisisi Data. Diakses dari:
http://isktutorialrad.blogspot.co.id/2006/11/minggu-02.html
[5] Elektronika Dasar.2012. Pengertian dan Kelebihan Mikrokontroler. Diakses dari:
http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-dan-kelebihan-mikrokontroler/
[6] Sinau Arduino.2016.Mengenal Arduino Software(IDE). Diakses dari :
http://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/
[7] Siswandi. B, H. Agoes Santoso, dan Tony Bambang Musriyadi Perencanaan
Unmanned Surface Vehicle (USV) Ukuran 3 Meter Tipe Serbu Cepat,
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012)
[8] N. Nasser, A. Ali, L. Karim, and S. Belhaouari, An efficient wireless sensor
network-based water quality monitoring system, in Computer Systems and
Applications, Ifrane, 2013.
[9] Txomin Nieva, Alain Wegmann, "A conceptual model for remote data
acquisition systems", Computers in Industry, Volume 47 , Issue 2, pp. 215 - 237,
2002
[10] T. P. Lambrou, C. C. Anastasiou, C. G. Panayiotou, M. M. Polycarpou, A low-
cost sensor network for real-time monitoring and contamination detection in
drinking water distribution systems, IEEE Sensors J., vol. 14, no. 8, pp. 2765-
2772, Aug. 2014.
[11] Setiawan Rachmad, 2008, Teknik Akuisisi Data, Graha Ilmu, Yogyakarata
[12] Wahana K., Belajar Pemrograman C#, Andi publisher, Yogyakarta, 2008
[13] Akhmad Sofwan, belajar mysqll dengan phpmyadmin, ilmukomputer.com,
yogyakarta, 2011
[14] Pemerintah Kota Surabaya BLH.2012. Laporan Pesisir. Diakses dari:
http://lh.surabaya.go.id/Laporan%20Laut%202012/LAPORAN%20PESISIR%
202012.pdf
[15] Keputusan Menteri Negara Limgkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang
Baku Mutu Air Laut.2004. Diakses dari: http://www.ppk-
kp3k.kkp.go.id/ver3/media/download/RE_keputusan-menteri-negara-
lingkungan-hidup-nomor-51-tahun-2004_20141008143942.pdf
[16] Shallow water .2004. Diakses dari: http://tio52aip.blogspot.co.id/2012/10
/shallow-water-perairan-dangkal.html
[17] Oksigen Terlarut Dalam Perairan. 2015. Diakses dari: http://lisa-m-r-
fpk09.web.unair.ac.id/artikel_detail-120970-Perikanan-Oksigen%20Terlarut%
20dalam%20Perairan.html
[18] Fenomena Upwelling dan Pembentukannya . 2004. Diakses dari:
http://kerjaanrendy.blogspot.co.id/2013/11/fenomena-upwelling-dan
proses.html
26
27