Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
negara. Menurut Kasmir (2014 : 24) bank merupakan lembaga keuangan yang
Suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
bentuk simpanan selanjutnya dari dana yang telah tersebut bank akan
menyalurkan kembali dalam bentuk pemberian kredit kepada sektor bisnis atau
bank stabil pada tingkat yang memadai. Namun demikian, fungsi intermediasi
menguntungkan
Kinerja bank dapat dilihat dari laporan keuangan pada masing masing
bank, rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank yaitu
Asset). Rasio ini digunakan untuk mengukur keefektifan secara keseluruhan dari
Semakin besar ROA akan menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik,
karena tingkat kembalian (return) semakin besar dan sebaliknya. Berikut ini data
Gambar 1.1
Perkembangan ROA pada Bank Konvensional
Periode 2013 2016
1.87
1.69
2 1.43
1.5 ROA
1
0.5
0
2013 2014 2015 2016
terjadi pada profitabilitas perbankan dinilai berada dalam tekanan selama periode
2014 sampai 2015 dan diperkirakan berlanjut pada 2016, Meski laba perbankan
tahun terakhir Kinerja laba bersih PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2015
hanya tumbuh 4,3 persen (yoy), dibandingkan 2014 yang tumbuh 14,5 persen
(yoy). Secara nominal, laba bersih Bank Mandiri tercatat Rp 5,1 triliun dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,9 triliun. Sedangkan, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun
atau hanya tumbuh 3,3 persen (yoy) dibanding 2014 yang mencapai Rp 5,9 triliun.
menjaga keberlangsungan usaha dan tetap menjaga kinerja keuangan bank yang
bersangkutan. perlu dilakukan analisis lebih lanjut tentang faktor faktor yang
dan Pendapatan Operasional), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposite
Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan NPL (Non Performing Loan).
Semakin rendah rasio BOPO dapat diartikan bahwa pendapatan operasional yang
operasional perusahaan.
Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang digunkan untuk melihat
kinerja dalam mengelola berbagai risiko yang mungkin terjadi terhadap suku
bunga. Semakin tinggi NIM, semakin tinggi profitabilitas yang diterima bank,
telah dilakukan.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas suatu bank dan menunjukan kemampuan bank dalam
semakin tinggi LDR mengindikasikan bahwa terdapat risiko yang besar terkait
seberapa besar aktiva yang mengandung risiko dibiayai oleh modal bank tersebut.
Besarnya CAR diukur melalui modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR). Semakin besar CAR, semakin besar pula profitabilitas, karena dengan
modal yang besar, manajemen bank dapat menempatkan dana pada investasi yang
menguntungkan. Selain itu, rasio CAR yang tinggi dapat memberikan ruang
usaha.
bank berhasil mengelola resiko kredit. NPL merupakan rasio antara jumlah kredit
yang bermasalah dengan total kredit yang diberikan oleh suatu bank serta
digunakan untuk mengukur resiko kredit telah dibayarkan yang ditanggung oleh
Semakin rendah nilai NPL yang ada pada suatu bank, maka profitabilitas bank
Penelitian ini penting untuk dilakukan bukan hanya dilihat dari fenomena
gap saja melainkan juga dilihat dari research gap dalam penelitian terdahulu. yang
research gap antara satu penelitian dengan penelitian lainnya, hasil penelitian dari
Jordi Suwandi (2017) bahwa variabel BOPO, LDR, CAR dan NPL memiliki
pengaruh terhadap ROA pada bank Umum Swasta Devina, Penelitian Anti
Suryani dan Raden Rustam (2016) dimana NIM berpengaruh terhadap ROA, LDR
Rahardian dkk, BOPO dan NIM memiliki pengaruh terhadap ROA sedangkan
LDR,CAR, dan NPL tidak memiliki pengaruh terhadap ROA. Tan Sau Eng
(2013) variabel BOPO, NIM, LDR, CAR berpengaruh terhadap ROA sedangkan
Tabel 1.1
Research Gap
Berdasarkan fenomena dan research gap yang ada maka peneliti tertarik
dapat memecahkan tentang fenomena yang ada serta menjadi hasil penelitian yang
BEI ?
terdaftar di BEI
2. Bagi Penulis