Anda di halaman 1dari 14

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Kondisi Saat di Rumah Sakit


3.1.1 Identitas
Nama : JR
Tempat/tanggal lahir : Denpasar, 20 Oktober 2005
Umur : 4 tahun, 4 bulan.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Gatot Subroto I, Gang IX No.1 Denpasar
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Belum bersekolah

Tgl MRS : 19 Januari 2010

Tgl Pulang : 19 Januari 2010

Tanggal Kunjungan : 8 Februari 2010

Bagan susunan anggota keluarga

No Nama keluarga Umur Status Pendidikan Pekerjaan


1. Jefri 30 tahun Ayah penderita Akademi Polisi
Militer
2. Vivi 29 tahun Ibu penderita Akademi Intel
3. Yanthi 28 tahun Bibi penderita S1 Pegawai
Swasta

3.1.2. Heteroanamnesis (Ibu Penderita) tanggal 19 Januari 2010


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita berobat ke RSUP Sanglah untuk menjalani kemoterapi, sesuai dengan
jadwal yang sudah tertulis di Indonesia Protocol ALL- Standard Risk 2006 yang
dimiliki oleh penderita. Sebelum masuk rumah sakit penderita tidak mengalami
demam, batuk ataupun pilek. Nafsu makan penderita dikatakan baik. Buang air besar
1 kali, dengan konsistensi lembek dan warna kuning, buang air kecil 3 kali, dengan
warna jernih.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pada bulan Mei 2009 penderita mengalami perdarahan, kemudian pasien dibawa ke
RSPAD Jakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dirumah sakit,
didapatkan hasil Hemoglobin 3 mg/dl. Selama di RSPAD panas penderita naik turun
selama 20 hari, setelah menjalani pemeriksaan laboratorium penderita didiagnosis
menderita LLA.
3. Riwayat pengobatan
Penderita dirawat di RSAD Jakarta dari bulan Mei 2009 - Juni 2009. Selama dirawat
kondisi penderita mengalami kemajuan. Sepulang dari rumah sakit kondisi penderita
mengalami perbaikan, kemudian penderita tetap kontrol ke rumah sakit yang sama
untuk menjalani kemoterapi sesuai dengan Indonesia Protocol ALL- Standard Risk
2006 yang dimiliki oleh penderita.Bulan Desember 2009 keluarga penderita pindah ke
Bali, sehingga pengobatannya dilanjutkan di RSUP Sanglah. Penderita tidak pernah
menjalani pengobatan non medis.
4. Riwayat Nutrisi
- ASI : usia 0-5 bulan
- Susu formula : usia 5 bulan sampai sekarang, sekarang masih
minum susu tapi tidak setiap hari (merk susu berubah-ubah). Sekarang susu
dancow
- Bubur susu : usia 6 bulan- 9 bulan

- Bubur tim : usia 9 bulan 2 tahun

- Makan dewasa : usia 2 tahun sekarang

5. Riwayat Tumbuh Kembang


- Mengangkat Kepala : 4 bulan

- Berbalik badan : 5 bulan

- Duduk : 6 bulan

- Berdiri : 9 bulan
- Berjalan : 1 tahun 2 bulan

- Berbicara : 18 bulan

- Bermain bersama anak lain : 3 tahun

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

1. Status Present

Keadaan umum : sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Nadi : 110 kali/ menit, reguler, isi cukup.

Laju pernafasan : 28 kali/ menit.

Temperatur Axila : 36,5oC

Berat Badan : 22,5 kg

Berat Badan Ideal : 16 kg

Tinggi Badan : 101 cm

2. Status general:
Kepala : Normocephali
Mata : Anemia -/-, ikterus -/-, Refleks Pupil +/+ isokor.
THT
Telinga : Bentuk normal, sekret (-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sianosis (-).
Tenggorokan : Faring hiperemis (-),Tonsil T1/T1 hiperemis (-).
Leher :
Inspeksi : Benjolan (-)
Palpasi : Pembesaran kelenjar (-),
Kaku Kuduk : (-)
Mulut : Mukosa bibir basah (+), Perdarahan gusi (-)
Thorak :
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak, precordial bulging (-)
Palpasi : Iktus kordis di sela iga ke-4 pada garis
midklavikula kiri, pulsasi (-), kuat angkat (-)
Auskultasi : S I S2 normal, regular, murmur (-)
Paru
Inspeksi : Simetris (+/+) saat diam maupun bergerak,
retraksi (-)
Palpasi :Gerakan dada simetris, sela iga normal, vokal
fremitus N/N
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-.
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Turgor normal, Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)

Extremitas : akral hangat + + , edema - -


+ + - -

3.1.4 Pemeriksaan penunjang


Darah lengkap tanggal 19 Januari 2010

WBC : 6,4 K/L


HGB : 11 gr/dl

HCT : 33,2 %

PLT : 224 K/L


Neut : 14,8%
Lymp : 78,3%
Mono : 2,9%
MCV : 84,1 fL
MCH : 29,9 Pg
MCHC : 35,5 g/dL
RDW : 20,1%

3.1.5 Diagnosis klinis


Acute Lymphoblastic Leukimia

3.1.6 Penatalaksanaan
1. Terapi

Mtx. It 12mg

Vinincristine 1,2 mg + NaCl 0,9% IV ( 2 jam setelah terapi Mtx. It)

2. Planing Monitoring
- Kesadaran
- Vital sign, Balance cairan, Produksi urin

3.2 Kondisi saat kunjungan rumah


Kunjungan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2008 pukul 17.30 Wita. Kami
diterima dengan baik oleh ibu penderita. Pada saat kunjungan penderita sedang
menonton televisi. Kami menjelaskan bahwa tujuan kedatangan kami adalah
untuk memantau keadaan penderita setelah pulang dari rumah sakit. Kami
meminta ijin kepada ibu penderita untuk memeriksa penderita. Berdasarkan hasil
wawancara bersama ibu penderita didapatkan :
Pada saat kunjungan penderita dikatakan berada dalam keadaan baik.
Batuk atau pilek tidak ada.
Nafsu makan normal.
Buang air besar normal, warna kuning, konsistensi lembek, frekuensi 1 x sehari.
Buang air kecil normal, warna jernih kekuningan

Penderita tinggal bersama ibu, bibi penderita, penderita, dan seorang


pembantu rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah rumah kost, keadaan
rumah penderita cukup bersih dan rapi. Lingkungan rumah penderita cukup
bersih dan rapi. Posisi rumah kost yang berdekatan menyebabkan mudah terjadi
kontak dan penularan penyakit menular apabila terdapat anggota keluarga lain yang
sakit.

3.2.1 Heteroanamnesis (Ibu Penderita)

1. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu penderita mengatakan bahwa penderita kondisi kesehatannya membaik sepulang
dari rumah sakit. Pada saat tertentu penderita tampak pucat dan lelah. Lelah
dikatakan timbul terutama setelah penderita bermain, terutama apabila penderita
bermain terlalu lama dan menguras banyak tenaga seperti berlari -larian. Saat
kelelahan penderita sering mengeluh sakit kepala. Namun jika sudah dapat istirahat,
keluhan pun berangsur hilang. Penderita juga mudah menderita batuk dan pilek.
Nafsu makan penderita dikatakan baik, ibu penderita tidak kesulitan memberikan
makan ataupun susu. Aktifitas penderita juga cukup baik, ia sering bermain
bersama pembantunya di rumah.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Penderita menjalani rawat inap di RSUP Sanglah selama 1 hari pada tanggal 19
Februari 2010 untuk menjalani kemoterapi. Sepulang dari rumah sakit kondisi
penderita dikatakan membaik.
3. Riwayat Pengobatan
Penderita dirawat di RSAD Jakarta dari bulan Mei 2009 - Juni 2009 dengan keluhan
utama sebelum masuk adalah mengalami perdarahan. Penderita akhirnya didiagnosis
ALL. Kondisi penderita setelah dirawat mengalami perbaikan. Sepulang dari rumah
sakit penderita tetap kontrol ke rumah sakit yang sama untuk menjalani kemoterapi
sesuai dengan Indonesia Protokol ALL yang dimiliki penderita. Bulan Desember
2009 keluarga penderita pindah ke Bali, sehingga pengobatannya dilanjutkan di
RSUP Sanglah. Penderita tidak pernah menjalani pengobatan nomedis.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Dikatakan tidak ada yang menderita penyakit atau gejala-gejala yang sama dengan
penderita, baik itu dari pihak bapak ataupun dari pihak ibu. Ini merupakan
kejadian yang pertama kali ditemukan dalam keluarga tersebut. Riwayat sakit
jantung, kencing manis, ataupun sakit lainnya disangkal oleh keluarga.

5. Riwayat Kehamilan
Selama mengandung penderita, orangtuanya mengatakan tidak pernah ada
masalah dengan kandungannya. Bahkan orang tua penderita secara rutin
memeriksakan kandungannya di dokter ahli kandungan. Usia kehamilan sampai 39-
40 minggu. Selama mengandung ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu -
jamuan ataupun obat-obatan secara sembarangan.

6. Riwayat kelahiran.
Penderita merupakan anak satu-satunya. Penderita lahir secara normal di
Rumah Sakit Bayangkara Jakarta. Dengan berat badan lahir 3500 gram, panjang
badan saat lahir yaitu 50 cm. Pada saat lahir dikatakan tidak mengalami
komplikasi.
7. Riwayat Nutrisi.
- ASI : usia 0-5 bulan
- Susu formula : usia 5 bulan sampai sekarang, sekarang masih
minum susu tapi tidak setup hari (merk susu berubah-ubah). Sekarang susu
Dancow
- Bubur susu : usia 3 bulan-1 tahun
- Bubur tim : usia 9 bulan 1 tahun
- Makan dewasa : usia 3 tahun sekarang
- Ibu penderita tidak kesulitan memberikan makanan bagi penderita, sebab
penderita menyukai hampir semua makanan yang disediakan.

8. Riwayat Imunisasi
- BCG : usia 0 bulan
- Polio I, II, III, IV, V, VI : usia 0, 2, 4, 6, 18 bulan
- DPT I, II, III, IV : usia 2,4,6,18 bulan
- Hepatitis B I, II, III : usia 0, 1, 6 bulan
- Campak : usia 9 bulan
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Keluarga merupakan tergolong keluarga yang mampu, dengan penghasilan orang
tua setiap bulannya sekitar Rp. 6.000.000,00. Pekerjaan orangtuanya yaitu ayah
yang sebagai polisi militer di Makassar. Sedangkan ibu penderita bekerja sebagai
intel.

10. Riwayat Lingkungan sekitarnya.


Dari segi bangunan rumahnya, rumah kost penderita cukup bagus, dengan
rumah yang bersih dan sumber air berasal dari air PDAM dan listrik dari PLN.
Selain itu dikatakan juga tidak ada yang menderita penyakit yang sama pada
tetangga-tetangganya.

11. Riwayat Tumbuh Kembang


- Pada usia 0-3 bulan, penderita sudah bisa mengangkat kepala, bereaksi
terhadap suara, dan tersenyum.
- Motorik kasar : Mengangkat Kepala : 4 bulan
Berbalik badan : 5 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 9 bulan
Jalan : 1 tahun 2 bulan
- Motorik halus : Mencoret-coret mulai : 19 bulan
- Psikososial : Membantu di rumah : 1 tahun 6 bulan
: Buka baju sendiri : 2 tahun
- Pada usia 3 tahun, penderita sudah dapat menyebutkan nama, umur, dan
alamat rumahnya. Penderita juga sudah bisa menggambar lingkaran. Selain itu
penderita juga sudah makan dengan sendok sendiri. Penderita juga dapat
menggunakan pakaian lengkap dan ke WC sendiri.
- Saat ini, penderita sudah dapat berhitung dari 1 sampai 10 dan penderita juga
bisa bercerita lebih terstruktur. Penderita dapat melakukan permainan
berkelompok dengan teman-temannya.
3.2.2 Pemeriksaan fisik

1. Status Present

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Nadi : 100 kali/ menit, reguler, isi cukup.

Laju pernafasan : 26 kali/ menit.

Temperatur Axila : 36,7oC

Berat Badan : 23 kg

Berat Badan Ideal : 16 kg

Tinggi Badan : 101 cm

Status gizi

BB
Waterlow : X 100 % = 23 x 100% = 143,75% ~ Obesitas
BBI 16

2. Status general:

Kepala : Normocephali
Mata : Anemia -/-, ikterus -/-, Refleks Pupil +/+ isokor.
THT
Telinga : Bentuk normal, sekret (-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sianosis (-).
Tenggorokan : Faring hiperemis (-),Tonsil T1/T1 hiperemis (-).
Leher :
Inspeksi : Benjolan (-)
Palpasi : Pembesaran kelenjar (-),
Kaku Kuduk : (-)
Mulut : Mukosa bibir basah (+), Perdarahan gusi (-)
Thorak :
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak, precordial bulging (-)
Palpasi : Iktus kordis di sela iga ke-4 pada garis
midklavikula kiri, pulsasi (-), kuat angkat (-)
Auskultasi : S I S2 normal, regular, murmur (-)
Paru
Inspeksi : Simetris (+/+) saat diam maupun bergerak,
retraksi (-)
Palpasi : Gerakan dada simetris, sela iga normal, vokal
fremitus N/N
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-.
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Turgor normal, Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)

Extremitas : akral hangat + + , edema - -


+ + - -

3.2.3 Problem List


1. Penyakit penderita merupakan penyakit kronis
2. Daya tahan tubuh penderita yang rentan terhadap penyakit.
3. Penderita sering mengeluh mudah lelah, batuk, dan pilek.
4. Pengobatan jangka panjang terhadap penderita dapat menimbulkan
keputusasaan dalam keluarga.
3.3. ANALISIS KASUS

3.3.1 Kebutuhan Dasar Anak


1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
Kebutuhan pangan/gizi
Penderita mendapat ASI sejak lahir sampai usia 5 bulan, selain itu penderita juga
diberikan susu formula dari usia 5 bulan sampai sekarang. Penderita diberikan
bubur susu mulai usia 6 bulan sampai 9 bulan, setelah 9 bulan penderita
diberikan bubur tim. Penderita mulai makan makanan dewasa sejak usia 2
tahun. Saat ini penderita mendapatkan kebutuhan pangan/gizi yang cukup baik
di dalam keluarga dan makanan yang diberikan bersama-sama keluarga cukup
mengandung 4 sehat 5 sempurna, mencakup nasi, daging, sayur, buah-buahan,
dan penderita juga minum susu formula. Walaupun terkadang penderita tidak suka
mengkonsumsi buah.
Perawatan kesehatan dasar
Perawatan kesehatan dasar cukup diperhatikan. Anak mendapatkan imunisasi
secara teratur. Penderita memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) dan melakukan
penimbangan berat badan secara teratur sampai usia 3 tahun.
Keluarga penderita
Penderita tinggal bersama dengan ibu,bibi penderita, dan seorang pembantu
rumah tangga, sedangkan ayah penderita bertugas sebagai polisi militer di
Makassar
Lingkungan rumah
Lingkungan rumah bersih, ibu dan bibi penderita sangat memahami masalah
higiene dan sanitasi lingkungan.
Waktu bersama keluarga
Ibu penderita bekerja sebagai intel dan bertugas hingga pukul 18.00 sehingga
sedikit memiliki waktu bersama anaknya. Bibi penderita sebagi pegawai swasta,
sehingga sehari-hari penderita lebih banyak bersama pembantu rumah tangga.
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Hubungan emosi dengan kedua orang tua
Orang tua tidak pernah memaksakan kehendak kepada anaknya, jarang memarahi
anaknya karena penderita termasuk anak yang cepat mengerti dan mau menurut
bila dinasehati.
Hubungan kasih sayang dengan kedua orang tua
Penderita memiliki hubungan yang sangat erat dengan ibu maupun bibinya,
walaupun ayahnya bekerja di Makassar, 5 bulan sekali ayahnya menyempatkan
diri pulang menengok keluarganya di Bali. Keluarga penderita sangat memberi
perhatian terhadap tumbuh kembang anaknya. Keluarga penderita juga sangat
antusias akan masalah kesehatan anaknya, hingga bersedia melakukan apa saja
termasuk mencari segala informasi tentang penyakit dan peluang
kesembuhan anaknya

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)


Ayah dan ibu penderita membantu penderita dalam proses perkembangan anak.
Penderita sehari-hari di rumah ditemani oleh pembatu rumah tangga.
Sepulang dari bekerja ibunya sering menemaninya makan dan bermain.
Penderita senang bermain mobil -mobilan. Secara tidak langsung
permainan tersebut juga menstimulasi perkembangan mental.
Anak diberikan kebebasan untuk berkreatifitas dan melakukan hal-hal positif
yang disukai.
Orang tua mengajarkan anaknya dalam beretika, seperti tidak boleh bicara sambil
makan, dan berdoa sebelum makan.

3.3.2 Analisis Bio-Psiko-Sosial


1. Biologis
Penderita menderita penyakit kronis, namun kondisi umum penderita saat ini
cukup baik, meskipun demikian memerlukan pengobatan secara berkala. Saat ini
penderita hanya sering mengeluh cepat lelah dan sering menderita batuk dan pilek.
2. Psikologis
Saat ini secara psikologis keadaan penderita cukup bagus. Penderita mendapat cukup
perhatian dari Ibu dan bibinya terutama masalah kesehatannya. Orang tua terutama
ibunya tetap menjaga dan memperhatikan kesehatan penderita dengan mengajak
penderita untuk kontrol ke rumah sakit secara rutin.
3. Sosial
Aktivitas penderita selama ini tidak terpengaruh oleh penyakit yang dideritanya.
Penderita dikatakan anak yang aktif. Walaupun di lingkungan rumahnya tidak
banyak anak-anak, tetapi penderita suka bermain dengan ibunya dan tetangga kost
yang sudah dewasa.
4. Lingkungan Rumah

Keluarga penderita tinggal di kost yang beralamat di Jalan Gatot Subroto I, Gang IX
No.1 Denpasar. Penderita kost bersama ibu, bibi dan seorang pembantu rumah
tangga. Di dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur dan kamar
mandi. Kamar dilengkapi dengan AC dan ventilasi yang baik. Untuk kebutuhan air
sehari-hari, keluarga penderita menggunakan air dari PDAM dan listrik dari PLN.
Keluarga ini sudah memiliki WC/kamar mandi yang bersih.

3.3.3 Komunikasi, informasi, dan edukasi pemecahan masalah

1. Asuh :
Memberikan informasi kepada orang tua mengenai penyakit yang diderita oleh
anaknya. sehingga orang tua bisa mengerti dan memahami kondisi anaknya
tersebut. Dan tetap memberikan rasa kasih sayang pads anak-anaknya.
Segera kontrol ke RS jika anak mengalami gangguan kesehatan.
Pemberian nutrisi tambahan seperti vitamin, setidaknya memberikan kebutuhan
gizi tambahan dan meningkatkan daya tahan tubuh penderita.
2. Asih :
Keluarga harus tetap memberikan kasih sayang kepada anaknya, dan
meningkatkan kepekaan terhadap segala permasalahan anaknya.
Selain itu orang tua juga mesti membagi waktu dengan baik antara pekerjaan dan
keluarga.
Orang tua harus tetap sabar merawat anaknya. Dan mencari informasi tentang
penyakit yang diderita oleh anaknya.
3. Asah :
Tetap memantau perkembangan anak baik secara emosional ataupun psikologi
dalam rentang waktu tertentu melalui skrining perilaku anak melalui metode
Pediatric Symptoms Checklist 35 Items ( PSC 35 ).
Memberikan, bimbingan mental kepada anak dan sesekali mengadakan liburan
bersama keluarga
Memberikan mainan-mainan yang dapat melatih mental anak.

Anda mungkin juga menyukai