Anda di halaman 1dari 14

Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

e
SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI LISTRIK DOMESTIK

Hasrul Bakri
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM

Abstrak

Terdapat dua risiko utama dalam pemanfaatan energi listrik, yaitu arus kejut listrik dan suhu yang
berlebihan. Kedua risiko ini sangat berbahaya. Oleh karena itu instalasi listrik harus dirancang, dipasang
dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga bahaya yang dapat timbul dapat dicegah. Terkait dengan arus
kejut listrik pada instalasi listrik domestik (untuk perumahan dan tempat tinggal), Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) telah memberikan sejumlah persyaratan dan ketentuan perancangan,
pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan instalasi listrik. Terkait dengan proteksi terhadap sentuhan
tak langsung, proteksi utama yang dipersyaratkan adalah pemutusan suplai secara otomatis jika terjadi
tegangan sentuh yang berbahaya pada Bagian Konduktif Terbuka (BKT) perlengkapan atau instalasi
listrik. Pemutusan suplai secara otomatis sebagai proteksi terhadap sentuh langsung berkaitan dengan
pembumian instalasi listrik. Oleh karena itu, pembumian instalasi listrik harus dirancang dan dipasang
dengan baik agar dapat berfungsi dengan baik. Sejumlah ketentuan dan persyaratan harus dipenuhi sesuai
dengan system pembumian yang digunakan.

Kata kunci: Sistem Pembumian dan Instalasi Listrik Domestik

Bahaya Listrik bagi Manusia


Dampak sengatan listrik bagi manusia Bila dalam hal ini, titik perhatiannya pada
Dampak sengatan listrik antara lain adalah: unsur manusia, maka selain kabel (penghantar),
- Gagal kerja jantung (ventricular fibrillation), sistem pentanahan, dan bagian dari peralatan lain,
yaitu berhentinya denyut jantung atau tubuh kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian
denyutan yang sangat lemah sehingga tidak tersebut (Gambar 1.4). Tingkat bahaya listrik bagi
mampu mensirkulasikan darah dengan baik. manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh
Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari tinggi rendah arus listrik yang mengalir ke dalam
luar; tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan
- Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh
(suffocation) yang dialami oleh paru-paru manusia serta tahanan lain yang menjadi bagian
- Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang dari saluran. Berarti peristiwa bahaya listrik
mengalir di dalam tubuh, berawal dari sistem tegangan yang digunakan
- Terbakar akibat efek panas dari listrik. untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem
Ada tiga faktor yang menentukan tingkat tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula
bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V), tingkat bahayanya.
arus (I) dan tahanan (R). Ketiga faktor tersebut
saling mempengaruhi antara satu dan lainnya.
Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan
tegangan sistem jaringan listrik atau sistem
tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan
ampere (A) atau mili amper (mA) adalah arus
yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R)
dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm
adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran
yang tersambung pada sumber tegangan listrik,
sehingga berlaku:
I = ; V = I. R ; R=
Gambar 1. Representasi kejut listrik pada tubuh
manusia
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

Terdapat dua risiko utama dalam instalasi Bahaya sentuh langsung dapat diatasi/
listrik, yaitu arus kejut listrik dan suhu yang ditanggulangi dengan cara :
berlebihan. Oleh karena itu instalasi listrik harus 1). Proteksi dengan isolasi bagian aktif
lengkapi dengan proteksi yangmencegah 2). Proteksi dengan penghalang atau selungkup
terjadinya dua risiko utama tersebut. Proteksi 3). Proteksi dengan rintangan
instalasi listrik selengkapnya terdiri atas: 1) 4). Proteksi dengan penempatan di luar jangkauan
Proteksi dari kejut listrik, 2) Proteksi dari efek 5). Proteksi tambahan dengan Gawai
termal, 3) Proteksi dari arus lebih dan 4) Proteksi Proteksi Arus Sisa (GPAS)
dari gangguan elektromagnetik dan gangguan
tegangan, khususnya akibat petir. 2. Proteksi dari sentuh tak langsung
Proteksi dari kejut listrik Sentuh tak langsung adalah sentuh pada
Tindakan proteksi dari kejut listrik terdiri BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang
atas dua, yaitu: menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.
1. Proteksi dari sentuh langsung BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah
Proteksi dari sentuh langsung disebut juga bagian konduktif yang tidak merupakan bagian
dengan proteksi dari kejut listrik dalam pelayanan dari sirkit listriknya, yang dalam pelayanan
normal atau disebut juga dengan proteksi dasar. normal tidak bertegangan, tetapi dapat menjadi
Yang disebut sentuh langsung adalah sentuh bertegangan dalam kondisi gangguan.
langsung pada bagian aktif perlengkapan atau
instalasi listrik. Bagian aktif perlengkapan atau
instalasi listrik adalah bagian konduktif yang
merupakan bagian dari sirkit listriknya, yang
dalam keadaan pelayanan normal umumnya
bertegangan dan atau dialiri arus.

Gambar 3. Contoh sentuh tak langsung

Pada gambar di atas, dalam keadaan


normal, rangka motor listrik seharusnya tidak
bertegangan, sehingga walaupun disentuh atau
tersentuh tidak akan menimbulkan kejut listrik.
Gambar 2. Contoh sentuh langsung
Namun rangka motor tersebut bias saja
Manusia dan ternak harus dihindarkan/ bertegangan, misalnya karena kegagalan isolasi
diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul karena pada rangkaian motor listrik. Jika seseorang
sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam menyentuh rangka motor yang bertegangan, maka
keadaan gangguan (sentuh tak langsung) dengan orang tersebut disebut mengalami sentuhan tak
salah satu cara di bawah ini: langsung.
1) mencegah mengalirnya arus gangguan melalui Rangka motor listrik tersebut disebut
badan manusia atau ternak; Bagian Konduktif Terbuka (BKT). Yang
2) membatasi arus gangguan yang dapat mengalir dimaksud dengan Bagian konduktif terbuka
melalui badan sampai suatu nilai yang lebih (BKT) adalah bagian konduktif (bagian yang
kecil dari arus kejut listrik; dapat menghantarkan arus listrik, karena terbuat
3) pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu dari bahan logam) dari perlengkapan listrik yang
yang ditentukan pada saat terjadi gangguan gampang atau dapat tersentuh dan biasanya tidak
yang sangat mungkin menyebabkan bertegangan, tetapi dapat bertegangan jika terjadi
mengalirnya arus melalui badan yang gangguan. Bagian konduktif yang khas dari antara
bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, lain rangka, dinding selungkup, gagang operasi,
yang nilai arusnya sama dengan atau lebih dan lain-lain.
besar dari arus kejut listrik. Yang dimaksud dengan kondisi gangguan
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

pada BKT adalah mengalirnya arus listrik pada titik netral, atau penghantar fase jika titik
BKT yang seharusnya tidak boleh dialiri arus netral tidak ada).
listrik. Kondisi ini biasanya terjadi karena Huruf berikutnya (jika ada) = susunan
terjadinya kegagalan isolasi pada perlengkapan. penghantar netral dan penghantar proteksi.
Oleh karena itu kegagalan isolasi harus dicegah S = fungsi proteksi yang diberikan oleh
terutama dengan cara berikut ini : penghantar yang terpisah dari netral atau dari
a) perlengkapan listrik harus dirancang dan saluran yang dibumikan (atau dalam sistem
dibuat dengan baik; a.b. fase yang dibumikan).
b) bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang C = fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung
tepat; dalam penghantar tunggal (penghantar
c) instalasi listrik harus dipasang dengan baik. PEN).
Tindakan proteksi harus dilakukan sebaik- Identifikasi penghantar dalam instalasi listrik
baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi dirunjukkan pada table berikut:
karena kegagalan isolasi tidak dapat terjadi atau Tabel 1. Identifikasi penghantar pada instalasi
tidak dapat bertahan. Tegangan sentuh yang listrik
terlalu tinggi adalah tegangan sentuh yang
melampaui batas rentang tegangan yaitu > 50 V Penghantar netral
arus bolak balik efektif. Namun khusus untuk
tempat-tempat berikut ini, tegangan sentuh yang Penghantar proteksi
terlalu tinggi adalah tegangan sentuh yang >25 V
a.b. efektif, yaitu : Gabungan penghantar
a) tempat yang lembab/basah, atau netral dan penghantar
b) ruang kerja dalam industri pertanian peroteksi (PEN)
Proteksi dari sentuh tak langsung (dalam
kondisi gangguan) meliputi: Terdapat 3 jenis pembumian sistem, yaitu,
a) Proteksi dengan pemutusan suplai secara 1. Sistem TN (Terra Neutral) atau
otomatis Pembumian Netral Pengaman (PNP)
b) Proteksi dengan penggunaan perlengkapan Sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik
kelas II atau dengan isolasi ekivalen yang di bumikan langsung, BKT instalasi
c) Proteksi dengan lokasi tidak konduktif dihubungkan ke titik tersebut oleh peenghantar
d) Proteksi dengan ikatan penyama potensial proteksi. Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan
lokal bebas bumi susunan penghantar netral dan penghantar
e) Proteksi dengan separasi listrik proteksi yaitu sebagai berikut:
Pembumian atau grounding adalah a) Sistem TN-S (Terra Neutral Separated) ;
penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu Dimana di gunakan penghantar netral dan
penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, proteksi terpisah di seluruh sistem.
dengan bumi menurut cara tertentu. Tujuan b) Sistem TN-C-S (Terra Neutral-Combined-
pembumian pada instalasi listrik domestik adalah Separated) : Dimana fungsi netral dan fungsi
adalah untuk mencegah sentuh tak langsung proteksi tergabung dalam penghantar tunggal
Kode yang digunakan mempunyai arti di sebagian sistem.
sebagai berikut: c) Sistem TN-C (Terra Neutral-Combined):
Huruf pertama = hubungan sistem tenaga listrik Dimana fungsi netral dan fungsi proteksi
ke bumi tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh
T = Hubungan langsung titik ke bumi sistem.
I = Semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau
satu titik dihubungkan ke bumi melalui
suatu impedens.
huruf kedua = Hubungan BKT instalasi ke bumi.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi,
yang tida tergantung pembumian setiap titik
tenaga listrik.
N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang
dibumikan dari sistem tenaga listrik (dalam
sistem a.b. titik yang dibumikan biasanya Gambar 4. Sistem TN-S
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

Gambar 5. Sistem TN-C


Gambar 8. Sistem IT

1. Sistem TN atau sistem Pembumian Netral


Pengaman (PNP)
Sistem TN dilakukan dengan cara
menghubungkan semua BKT perlengkapan/
instalasi melalui penghantar proteksi ke titik
sistem tenaga listrik yang sedemikian rupa
sehingga bila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi
Gambar 6. Sistem TN-C-S karena terjadinya pemutusan suplai secara
otomatis dengan bekerjanya gawai proteksi.
2. Sistem TT (Terra Terra) atau Sistem Umumnya titik sistem tenaga listrik yang
Pembumian Pengaman (PP) dibumikan adalah titik netral. Jika titik netral
Sistem tenaga listrik TT mempunyai satu tidak ada atau tidak terjangkau, penghantar fase
titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi harus dibumikan. Namun hal ini tidak dianjurkan
dihubungkan ke elektrode bumi yang secara listrik di Indonesia. Dalam semua keadaan, penghantar
terpisah dari elektrode bumi system tenaga listrik. fase tidak boleh melayani sebagai penghantar
PEN.
Jika terdapat hubungan bumi efektif yang
lain, direkomendasikan bahwa penghantar
proteksi juga dihubungkan ke titik tersebut di
mana mungkin untuk dihubungkan. Pembumian
pada titik tambahan, yang terdistribusi serata
mungkin, diperlukan untuk menjamin bahwa
potensial penghantar proteksi tetap sedekat
mungkin dengan potensial bumi dalam keadaan
gangguan. Dalam bangunan besar seperti
Gambar 7. Pembumian sistem TT bangunan bertingkat tinggi, pembumian
penghantar proteksi tambahan tidak
3. Sistem IT (Impedance Terra) atau Sistem memungkinkan karena alasan praktis. Ikatan
Penghantar Pengaman (HP) penyama potensial antara penghantar proteksi dan
Sistem tenaga listrik IT mempunyai BKE dalam keadaan ini mempunyai fungsi yang
semua bagian aktif yang diisolasi dari bumi, atau serupa. Untuk alasan yang sama,
suatu titik dihubungkan kebumi melalui suatu direkomendasikan bahwa penghantar proteksi
impedens. BKT instalasi listrik dibumikan secara dibumikan saat memasuki bangunan atau gedung.
independen atau secara kolektif atau ke Dalam instalasi magun (terpasang tetap),
pembumian sistem. (gambar 8). penghantar tunggal dapat melayani baik sebagai
Penjelasan mengenai ketiga sistem penghantar proteksi (PE) maupun sebagai
pembumian di atas selengkapnya akan dijelaskan penghantar netral (N), disebut penghantar PEN
pada bagian berikut. asalkan persyaratannya terpenuhi. Sistem ini
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

dinamakan sistem TN-C, namun penggunaannya 1) impedansi penghantar proteksi


dalam bangunan tidak dianjurkan karena antara PHB dan titik dimana
memperbesar risiko terhadap bahaya kebakaran penghantar proteksi dihubungkan
dan menimbulkan masalah terhadap kesesuaian ke ikatan penyama potensial
elektromagnetik. utama, tidak melampaui (dalam
Pembumian penghantar PEN selain di W) : atau
sumbernya (generator atau transformator) sedapat 2) ada ikatan penyama potensial
mungkin juga di setiap konsumen. Beberapa pada PHB yang meliputi jenis
konsumen kecil yang berdekatan satu dengan BKE yang sama sebagai ikatan
lainnya dapat dianggap sebagai satu kelompok penyama potensial utama dan
dan penghantar PENnya cukup dibumikan di satu yang memenuhi untuk ikatan
titik. penyama potensial utama dalam.
Uo = tegangan nominal a.b. efektif ke bumi.
Persyaratan CATATAN :
Jika terjadi gangguan hubung pendek pada a. Pada umumnya transformator yang
suatu tempat dalam instalasi antara penghantar dihubungkan bintang-bintang sebagai sumber
fase dengan penghantar proteksi PE atau BKT, tidak sesuai bagi sistem TN (PNP), karena
maka karakteristik gawai proteksi dan impedansi reaktansnya terhadap arus hubung pendek
sirkit harus sedemikian rupa sehingga akan terjadi antara penghantar fase dan penghantar N,
pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu penghantar PE atau BKT perlengkapan terlalu
yang tidak melebihi waktu pemutusan maksimum. besar, kecuali bila titik netral di sisi primernya
Untuk itu berlaku persyaratan berikut ini : dibumikan langsung.
Zs x Ia Uo b. Jika arus hubung pendek tersebut di atas tidak
dimana : cukup besar sehingga gawai proteksi arus lebih
(GPAL) tidak bekerja, maka dapat digunakan
Zs = impedansi lingkar gangguan yang terdiri atas
gawai proteksi arus sisa (GPAS).
impedansi sumber, penghantar fase dari
sumber sampai ke titik gangguan dan
Tabel 2. Waktu pemutusan gawai proteksi
penghantar proteksi PE antara titik
gangguan dan sumber. maksimum untuk sistem TN
Ia = adalah arus yang menyebabkan operasi Waktu
Uo
pemutusan otomatis gawai proteksi yaitu : pemutusan
a. di dalam waktu yang dinyatakan (volt)
(detik)
dalam tabel 2 sebagai fungsi tegangan 120 0,8
nominal Uo, atau 230 0,4
b. di dalam waktu konvensional 277 0,4
maksimum 5 detik jika dalam kondisi 400 0,2
yang dinyatakan dalam perssyaratan >400 0,2
berikut:
Waktu pemutusan konvensional yang a) Untuk tegangan yang berada dalam rentang
tidak melampaui 5 detik diizinkan toleransi yang dinyatakan dalam tabel di atas,
untuksirkitdistribusi.Waktu waktu pemutusan sesuai dengan tegangan
pemutusan yang melampaui nominal yang berlaku.
persyaratan Tabel tetapi tidak
b) Untuk nilai antara tegangan, digunakan nilai
melampaui 5 detik diizinkan untuk
yang lebih tinggi setingkat dalam tabel di atas.
sirkit akhir yang hanya menyuplai
Waktu pemutusan konvensional yang tidak
perlengkapan pegun (stasioner),
melampaui 5 detik diizinkan untuk sirkit
asalkan jika sirkit akhir lain yang
distribusi. Waktu pemutusan yang melampaui
mensyaratkan waktu pemutusan
persyaratan Tabel 1 di atas tetapi tidak melampaui
maksimum sesuai tabel 2 dihubungkan
5 detik diizinkan untuk sirkit akhir yang hanya
ke PHB atau sirkit distribusi yang
menyuplai perlengkapan magun (stasioner),
menyuplai sirkit akhir tersebut, salah
asalkan jika sirkit akhir lain yang mensyaratkan
satumkondisi berikut ini dapat
waktu pemutusan maksimum sesuai tabel 2
dipenuhi :
dihubungkan ke PHB atau sirkit distribusi
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

yang menyuplai sirkit akhir tersebut, salah satu 1. Dalam sistem TN-C penampang penghantar
kondisi berikut ini dapat dipenuhi : PEN tidak boleh kurang dari 10 mm2 tembaga
a) impedansi penghantar proteksi antara PHB dan atau 16 mm2 aluminium. BKT perlengkapan
titik dimana penghantar proteksi dihubungkan dihubungkan melalui penghantar PEN ke
ke ikatan penyama potensial utama, tidak rel/terminal PEN di dalam PHB, sedangkan
melampaui (dalam ) : terminal netralnya cukup dihubungkan ke
BKT perlengkapan tersebut.
50 Z
U

atau, 2. Dalam sistem TN-S penghantar PE terpisah


b) ada ikatan penyama potensial pada PHB yang dari penghantar N dan penampang penghantar
meliputi jenis BKE yang sama sebagai ikatan
PE tersebut boleh kurang dari 10 mm2 tembaga
penyama potensial utama dan yang memenuhi
atau 16 mm2 aluminium, tetapi tidak boleh
untuk ikatan penyama potensial utama.
kurang dari penampang penghantar fasenya.
Jika kondisi di atas tidak dapat terpenuhi
BKT perlengkapan harus dihubungkan melalui
dengan menggunakan GPAL, maka harus penghantar PE ke rel/terminal PE di dalam
diterapkan ikatan penyama potensial suplemen PHB. Rel/terminal PE di PHB tersebut
Sebagai alternatif, proteksi harus dilengkapi dihubungkan ke bumi. Terminal N
dengan GPAS. Dalam hal kasus dimana gangguan perlengkapan dihubungkan melalui penghantar
terjadi antara penghantar fase dan bumi, misalnya N ke rel/terminal N di dalam PHB.
dalam penggunaan saluran udara, kondisi berikut Rel/terminal PE di PHB dihubungkan ke
ini harus dipenuhi agar supaya penghantar rel/terminal N nya. Sistem TN-S dianjurkan
proteksi dan BKT yang terhubung padanya tidak penggunaannya di dalam bangunan.
mencapai tegangan ke bumi yang melampaui nilai 3. Jika penghantar N tidak ada, BKT
konvensional 50 V : dengan : perlengkapan harus dihubungkan melalui

penghantar PE ke rel/terminal PE di dalam


Dimana: PHB. rel/terminal N PHB, jika ada, harus
RB = resistansi seluruh elektrode bumi yang dihubungkan ke rel/terminal PEnya. Rel/
terhubung secara paralel. terminal PE nya harus dibumikan. Namun cara
RE = resistans sentuh minimum dengan bumi dari ini tidak dianjurkan di Indonesia.
BKE yang tak terhubung ke penghantar Persyaratan penghantar PEN
proteksi, yang melaluinya dapat terjadi 1. Untuk kabel dalam instalasi magun
gangguan antara fase dan bumi. (terpasang tetap) yang mempunyai luas
Uo = tegangan nominal a.b. efektif ke bumi. penampang tidak kurang dari 10 mm2
Dalam sistem TN, dikenal penggunaan gawai tembaga atau 16 mm2 aluminium, suatu
proteksi berikut ini : penghantartunggal dapat melayani baik
sebagai penghantar proteksi (PE) maupun
a) GPAL (Gawai Proteksi Arus Lebih) seperti
sebagai penghantar netral (N), disebut
fuse, MCB, MCCB dan lain-lain
penghantar PEN, asalkan bagian instalasi
b) GPAS (Gawai proteksi Arus Sisa) seperti
yang bersangkutan tidak diproteksi oleh
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) atau gawai beroperasi arus sisa. Meskipun
RCCB (Recidual Current Circuit Breaker). demikian luas penampang minimum
kecuali bahwa :
penghantar PEN dapat 4 mm2, asalkan kabel
- GPAS tidak boleh digunakan dalam sistem
tersebut berjenis konsentris yang memenuhi
TN-C;
standar IEC dan hubungan kontinuitas
- Jika GPAS digunakan dalam sistem TN-C-S,
duplikat ada pada semua sambungan dan
penghantar PEN tidak boleh digunakan disisi
terminasi sepanjang penghantar konsentris.
beban. Hubungan penghantar proteksi PE ke
2. Penghantar PEN harus diisolasi dari tegangan
penghantar PEN harus dibuat di sisi sumber
tertinggi yang dapat mengenainya untuk
dari GPAS.
menghindari arus sasar. Penghantar PEN tidak
Cara menghubungkan BKT perlengkapan/
perlu diisolasi di dalam PHB.
instalasi adalah sebagai berikut :
3. Jika dari setiap titik instalasi fungsi netral dan
fungsi proteksi diberikan oleh penghantar
yang terpisah, tidak dibenarkan untuk
menghubungkan kedua penghantar tersebut
satu sama lain dari titik tersebut. Pada titik
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

pemisahan harus disediakan rel/ terminal larangan ini adalah Bagian konduktif di sisi
terpisah untuk penghantar PE dan penghantar tegangan rendah suatu instalasi transformator
N. Penghantar PEN harus dihubungkan ke yang pembuminya dihubungkan dengan
rel/terminal yang dimaksudkan untuk pembumian sisi tegangan tingginya, sedang
penghantar PE. pembumian netral system tegangan rendahnya
4. Luas penampang penghantar fase dan terpisah.
penghantar netral dapat dilihat pada 3.16.
5. Pada jaringan saluran udara, selain di sumber
dan di konsumen, penghantar PEN nya harus
dibumikan paling sedikit di setiap ujung
cabang yang panjangnya lebih dari 200 m.
Demikian pula untuk instalasi pasangan luar,
penghantar PENnya harus dibumikan.
Resistansi pembumian total seluruh sistem
tidak boleh lebih dari 5 . Untuk daerah yang
resistansi jenis tanahnya sangat tinggi,
resistansi pembumian total seluruh sistem
boleh mencapai 10 .
a) Bagian penghantar bumi jaringan
distribusi yang terletak di atas tanah,
penampangnya tidak boleh kurang dari 16
mm2 tembaga atau 100 mm2 pita baja Gambar 9. Pembumian di sekitar sumber dan di
yang digalvanisasi dengan tebal minimum setiap ujung cabang jaringan
3 mm. Bagian penghantar bumi jaringan
distribusi yang tertanam di dalam tanah, 8. Dalam jaringan saluran udara, penghantar
jika penghantarnya berisolasi, luas PEN sebaiknya dipasang di bawah penghantar
penampang sekurang-kurangnya harus fasenya.
sama dengan luas penampang penghantar
bumi yang terletak di atas tanah.
b) Resistans pembumian dari satu atau
beberapa elektrode bumi di sekitar
sumber listrik atau transformator dan di
bagian jaringan pada 200 meter terakhir
dari setiap cabang, tidak boleh lebih besar
dari 10 . Untuk daerah dengan resistans
jenis tanah sangat tinggi, resistans
Gambar 10. Pemasangan pembumian pada
pembumian tersebut boleh sampai 20 .
6. Jika di sekitar jaringan distribusi terdapat transformator
sesuatu yang pembumiannya baik, misalnya 9. Dalam instalasi konsumen penghantar PEN
jaringan pipa air minum dari logam yang nya harus diisolasi dan diperlakukan sama
masih digunakan, maka selama tidak dengan penghantar fasenya. Jika dipakai pipa
bertentangan dengan ketentuan/peraturan instalasi, maka penghantar PEN dan
Perusahaan Air Minum, penghantar PEN-nya penghantar fasenya harus terletak dalam pipa
harus dihubungkan pada pipa utamanya atau yang sama. Jika dipakai kabel berinti banyak,
pada pipa masuk ke rumah. KHA penghantar maka penghantar PEN dan penghantar
penghubungnyaharussamadengan fasenya harus terletak dalam selubung yang
penghantar PEN-nya. Tetapi luas sama. Sebagai pengecualian lihat Pemasangan
penampangnya tidak perlu lebih besar dari 50 perluasan penghantar PEN dan penghantar
mm2 tembaga atau 100 mm2 pita baja yang proteksi dalam instalasi permanen yang sudah
digalvanisasi dengan tebal minimum 3 mm. ada, tidak perlu dalam selubung yanhg sama,
7. Dalam jaringan distribusi dan instalasi yang asalkan isolasinya tetap sama baik,
menggunakan sistem TN-C, pembumi yang diperlakukan sama, dan diberi tanda pengenal.
tidak dihubungkan dengan penghantar PEN Dilarang mempersatukan penghantar PEN
dilarang. Yang dapat dikecualikan dari beberapa sirkit listrik, kecuali pada rel PHB
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

jika penampang rel PEN dipilih sesuai dengan masuk PHB. Dalam sistem TT atau IT maka
jumlah luas penampang fase tiap-tiap sirkit GPAL harus memutus penghantar N.
menurut tabel 3. 13. Penghantar PEN tidak boleh diputuskan atau
10. Warna tanda pengenal untuk penghantar dihubungkan dengan sakelar secara tersendiri.
proteksi, penghantar PEN dan penghantar Bila penghantar PEN itu dapat dihubungkan
netral adalah: atau diputuskan bersamasama dengan
- Warna loreng hijau kuning digunakan penghantar fasenya, maka pada saat
pembumian, penghantar pengaman, dan dihubungkan, penghantar PEN nya harus
penghantar yang menghubungkan ikatan terhubung lebih dahulu dan pada saat
penyamapotensial ke bumi. diputuskan penghantar PEN harus terputus
- Warna biru digunakan untuk penghantar paling akhir. Bila digunakan sakelar yang
netral atau kawat tengah. dapat membuka dan menutup dengan cepat
11. Dalam sistem TN-C-S, untuk penghantar (dengan sentakan), maka penghantar PEN dan
proteksi PE berlakulah persyaratan sebagai fase boleh dihubungkan dan diputuskan
berikut : serentak. Hal ini berlaku hanya pada saat
a) KHA penghantar proteksi PE harus sama instalasi diganti atau diperbaharui.
dengan KHA penghantar fase jika
penampang penghantar fase tersebut sama
atau kurang dari 16 mm2 tembaga. Dalam
hal lainnya maka penampang penghantar
PE tidak boleh kurang dari 16 mm2
tembaga.
b) Sebagai penghantar proteksi dapat
digunakan lapisan penghantar netral kabel
konsentris atau lapisan logam pelindung
kabel, asal luas penampangnya cukup.
c) Penghantar proteksi dianjurkan dipasang
terpisah dari penghantar fase; dalam hal
ini penghantar proteksi seperti halnya
penghantar fase harus dilindungi terhadap Gambar 11. Contoh tipikal hubungan penghantar
kerusakan mekanis dan sejauh mungkin proteksi dan penghantar PEN ke rel atau terminal
diletakkan sejalan dengan penghantar dalam PHB
fasenya.
d) Penghantar proteksi keluar harus 14. Penghantar konsentris dari kabel tanah boleh
mempunyai rel atau terminal tersendiri, digunakan sebagai penghantar PEN.
yaitu rel atau terminal PE. Penghantar 15. Lapisan timah hitam kabel tanah sebagai satu-
PEN masuk harus dihubungkan ke rel satunya penghantar PEN dilarang digunakan,
atau terminal PE. Rel/terminal PE kecuali jika jaringan kabel tanah yang telah
dibumikan. Di sebelah hilir rel/terminal ada yang semula sudah menggunakan sistem
PE, penghantar PE dan penghantar netral TT, kemudian diubah menjadi sistem TN.
N harus terpisah. Dalam hal ini lapisan timah hitam kabel tanah
e) SetelahpenghantarPENmasuk boleh digunakan sebagai satu-satunya
dipercabangkan/dipisahkan menjadi penghantar PEN sepanjang ketentuan dalam
penghantar netral dan penghantar proteksi sistem TN dapat dipenuhi, dan dipenuhi pula
PE, kedua penghantar ini tidak boleh ketentuan tambahan sebagai berikut :
dihubungkan lagi satu dengan lainnya. a) Jika terdapat jaringan pipa air minum
Dengan demikian penghantar netral tidak dari logam yang memenuhi syarat, maka
boleh dibumikan lagi. lapisan timah hitam harus dihubungkan
12. Dalam sistem TN-C, GPAL tidak boleh padanya di beberapa titik, jika mungkin
memutus penghantar PEN. Dalam sistem TN- pada setiap konsumen.
S, jika penghantar N tidak dapat dijamin b) Jika tidak ada jaringan pipa air minum
selalu berada pada potensial bumi sepanjang dari logam, maka pada setiap konsumen
umur instalasi, maka GPAL boleh memutus harus dipasang elektrode bumi yang
penghantar N sekurang-kurangnya di titik
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

dihubungkan dengan lapisan timah tersebut berlaku secara terpisah bagi semua BKT
hitam tersebut. yang diberi proteksi oleh setiap gawai proteksi.
c) Pada mof sambungan, lapisan timah Pembumi BKT perlengkapan/instalasi
hitam harus dihubungkan satu dengan listrik secara listrik terpisah dari pembumi sistem
yang lain dengan baik. listrik dengan menggunakan elektrode bumi
16. Penggunaan lapisan pelindung aluminium tersendiri atau jaringan pipa air minum dari logam
kabel tanah sebagai satu-satunya penghantar yang memenuhi syarat. Beberapa contoh sistem
PEN dibolehkan, jika lapisan aluminium pembumian ini dapat dilihat pada gambar 11.
tersebut dijamin tidak terputus-putus dan pada
setiap sambungan kabel lapisan aluminium
tersebut disambung secara baik dan tahan
lama. Lapisan pelindung aluminium tersebut
dan penghantar penyambungannya di dalam
mof, harus sekurang-kurangnya mempunyai
KHA yang sama dengan penghantar PEN
yang sesuai. Pada pemotongan kabel tanah,
lapisan pelindung aluminium tersebut harus
dijembatani terlebih dahulu. Semua
sambungan harus dilindungi terhadap korosi.
Lapisan pelindung aluminium yang
digunakan sebagai penghantar PEN dan
terisolasi dari bumi, harus dibumikan di
beberapa titik sepanjang jaringan kabel tanah.
17. Pada penyambungan perlengkapan listrik
dengan menggunakan kabel fleksibel harus
dipilih kabel fleksibel yang mempunyai
penghantar proteksi.
18. Sebelum digunakan, keefektifan dari sistem
TN harus diuji.

SISTEM TT
Sistem TT dilakukan dengan cara :
a) membumikan titik netral sistem listrik di
sumbernya; dan
b) membumikan BKT perlengkapan dan BKT
instalasi listrik, sedemikian rupa sehingga
apabila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah Gambar 12. Beberapa contoh tipikal sistem TT
bertahannya tegangan sentuh yang terlalu
tinggi pada BKT tersebut karena terjadinya
pemutusan suplai secara otomatis dengan
bekerjanya gawai proteksi.
Jika titik netral sistem di sumbernya tidak ada,
penghantar fase dari sumber dapat dibumikan.
Namun hal ini tidak dianjurkan penggunaannya di
Indonesia. Yang dimaksud dengan sumber adalah
generator atau transformator.
Semua BKT perlengkapan/instalasi yang
secara kolektif diberi proteksi oleh suatu gawai
proteksi yang sama, beserta penghantar
proteksinya, harus bersama-sama dihubungkan ke
suatu elektrode pembumi bersama. Jika beberapa
gawai proteksi digunakan secara seri, persyaratan Gambar 13. Contoh penyambungan BKT
perlengkapan listrik melalui kontak
tusuk
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

Jika pembumi BKT perlengkapan/ b) Gawai proteksi yang beroperasi dengan


instalasi listrik dihubungkan dengan pembumi tegangan gangguan dapat dipergunakan
sistem listrik melalui jaringan yang sama dari untuk penerapan khusus, jika gawai proteksi
pipa air minum dari logam, maka sistem tersebut yang disebutkan di atas tidak dapat
bukan sistem TT, tetapi merupakan sistem TN-S. dipergunakan.
Persyaratan Sistem TT
Sistem IT atau sistem Penghantar Pengaman
Kondisi berikut ini harus dipenuhi :
(sistem HP)
RA x Ia 50 V
Dalam sistem IT instalasi harus diisolasi
dengan : dari bumi atau dihubungkan ke bumi melalui
RA = jumlah resistansi elektrode bumi dan suatu impedans yang cukup tinggi. Hubungan ini
penghantar proteksi untuk BKT dapat dibuat pada titik netral si stem maupun pada
perlengkapan/ instalasi. suatu titik netral buatan. Titik netral buatan dapat
Ia = arus listrik yang menyebabkan operasi dihubungkan secara langsung ke bumi jika
otomatis dari gawai proteksi yang impedans urutan nol yang dihasilkan cukup
tergantung dari jenis dan karakteristik gawai tinggi. Jika tidak ada titik netral, maka penghantar
proteksi yang digunakan. fase dapat dihubungkan ke bumi melalui suatu
Jika digunakan Gawai Proteksi Arus Sisa impedans.
(GPAS), Ia adalah arus operasi sisa Penghantar aktif instalasi tidak boleh
pengenal I n. dihubungkan langsung ke bumi Untuk
Untuk proteksi yang selektif, dapat mengurangi tegangan lebih atau untuk meredam
digunakan GPAS jenis S secara seri osilasi tegangan, mungkin perlu menyediakan
dengan GPAS jenis umum (lihat 3.15). pembumian melalui impedansi atau titik netral
Untuk memperoleh selektifitas dengan buatan, dan karakteristiknya harus sesuai dengan
GPAS jenis S, waktu operasi yang tidak persyaratan instalasi.
melampaui 1 detik diizinkan dalam sirkit BKT harus dibumikan secara individual,
distribusi. dalam kelompok atau secara kolektif. Dalam
Jika digunakan gawai proteksi arus lebih (GPAL), bangunan besar, seperti bangunan bertingkat
maka harus digunakan : tinggi, hubungan langsung penghantar proteksi ke
a) Gawai dengan karakteristik waktu terbalik elektrode bumi tidak mungkin dilaksanakan
(invers) yaitu pengaman lebur (PL atau karena alasan praktis. Pembumian BKT dapat
b) sekering) atau pemutus sirkit (misalnya dicapai dengan ikatan antara penghantar proteksi,
MCB) dan Ia haruslah arus yang BKT dan BKE.
menyebabkan
c) bekerjanya gawai proteksi dalam waktu 5 Persyaratan
detik, atau Kondisi berikut ini harus terpenuhi :
d) Gawai dengan karakteristik trip (bidas) RA x Id 50 V
sesaat dan Ia haruslah arus minimum
yang dimana :
e) menyebabkan trip (bidas) sesaat. RA = resistans elektrode bumi untuk BKT.
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka Id = arus gangguan dari gangguan pertama
diterapkan ikatan penyama potensial suplemen. dengan impedansi yang dapat diabaikan
Dalam sistem TT, dikenal penggunaan gawai (hubung pendek) antara penghantar fase
proteksi berikut ini : dan BKT. Nilai Id memperhitungkan arus
a) GPAS (sangat dianjurkan); bocor dan impedans pembumian total dari
b) GPAL, yang dapat berupa PL (sekering) atau instalasi listrik.
pemutus sirkit. Dalam hal dimana sistem IT dipergunakan
catatan : untuk alasan kontinuitas suplai, maka sebuah
a) GPAL hanya dapat diterapkan untuk proteksi gawai monitor isolasi harus disediakan untuk
dari sentuh tak langsung dalam sistem TT menunjukkan terjadinya gangguan pertama dari
jika nilai tahanan pentanahan (RA) sangat bagian aktif ke BKT atau ke bumi. Gawai ini
rendah. harus dapat mengeluarkan sinyal yang dapat
terdengar dan/atau terlihat. Jika kedua sinyal
tersebut sama-sama ada, diizinkan untuk tidak
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

atau jika netral terdistribusi:


dengan :
Uo =

U =

Ia = arus operasi gawai proteksi dalam


waktu pemutusan t yang ditentukan
dalam Tabel 2 jika dapat diterapkan, atau
selama 5 detik untuk semua sirkit lain
memakai sinyal yang dapat terdengar, tetapi alarm jika waktu ini diizinkan
visual harus terus-menerus bekerja selama
terjadinya gangguan. Direkomendasikan agar
gangguan pertama dihilangkan dengan penundaan Dalam sistem IT, dikenal penggunaan
sesingkat mungkin. gawai monitor dan gawai proteksi berikut ini:
Sesudah terjadinya gangguan pertama, a) gawai monitor isolasi
kondisi untuk pemutusan suplai saa terjadinya b) GPAL
gangguan kedua harus seperti berikut di bawah c) GPAS.
ini, tergantung apakah semua BKT Sirkit listrik tidak boleh dibumikan
terinterkoneksi oleh penghantar proteksi langsung. Pembumian melalui resistans yang
(dibumikan secara kolektif) atau dibumikan cukup tinggi atau celah proteksi
dalam kelompok atau secara individual. diperbolehkan. Bila dibumikan melalui
Kondisi berikut harus dipenuhi jika netral resistansi, resistansi pembumian tersebut tidak
tidak terdistribusi : boleh kurang dari 1000 . Semua BKT
perlengkapan listrik, demikian pula BKT

tegangan nominal a.b. efektif antara bagian konstruksi, jaringan pipa logam dan
fase dan netral semua penghantar yang secara baik
tegangan nominal a.b. efektif antar berhubungan dengan bumi, harus dihubungkan
fase satu dengan yang lain secara baik dengan
Zs = impedansi lingkar gangguan yang terdiri penghantar proteksi.
atas penghantar fase dan penghantar
proteksi sirkit
Zs = impedansi lingkar gangguan yang terdiri
atas penghantar netral dan penghantar
proteksi sirkit
Pemasangan gawai monitor isolasi sesuai
(untuk memantau keadaan isolasi instalasi listrik)
yang dapat memberikan isyarat yang dapat dilihat
atau didengar bila keadaan isolasi turun di bawah
minimum tertentu. Bila gawai tersebut dari jenis
yang terpasang antara setiap fase dan bumi maka
impedans antara setiap fase dan bumi dari gawai
tersebut harus sama. Ini diperlukan untuk mencegah
terjadinya tegangan antara netral dan bumi dalam
keadaan normal.

Tabel 4. Waktu pemutusan maksimum dalam


sistem IT (gangguan kedua)
Tegangan Waktu pemutusan
nominal (detik)
instalasi Netral tidak Netral
Uo/U terdistribusi terdistribusi
120/240 0,8 5
230/400 0,4 0,8
400/690 0,2 0,4
580/1000 0,l 0,2

Sebagai penghantar proteksi dapat digunakan


penghantar yang berisolasi dengan warna hijau-
kuning dalam satu selubung dengan penghantar
fasenya atau dapat pula terdiri dari penghantar yang.
Luas penampang nominal penghantar proteksi harus
sekurang-kurangnya sesuai dengan tabel 4, tetapi
untuk besi tidak perlu lebih besar dari 120 mm2.

Gambar 14. Contoh sistem IT

Resistansi pembumian dari seluruh sistem IT


tidak boleh lebih besar dari 50 . Bila nilai ini tidak
dicapai, meskipun sudah digunakan elektrode bumi
tambahan, maka tegangan antara penghantar proteksi
dan bumi harus diproteksi dengan gawai proteksi
yang memutus sirkit bila tegangan antara penghantar
proteksi dan bumi lebih dari 50 Volt. Pada
penyambungan dengan kabel fleksibel, harus dipilih
kabel fleksibel yang mempunyai penghantar proteksi.
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009

Penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) Contoh pemasangan Gawai Proteksi Arus
GPAS ialah gawai yang menggunakan pemutus Sisa (GPAS).
yang peka terhadap arus sisa, yang dapat memutus
sirkit termasuk penghantar netralnya secara
otomatis dalam waktu tertentu, apabila arus sisa
yang timbul karena terjadinya kegagalan isolasi
melebihi nilai tertentu, sehingga tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yang
terlalu tinggi.
Pemilihan GPAS
- Proteksi tambahan dari sentuh langsung : GPAS
dengan arus operasi sisa pengenal 30 mA.
- Proteksi dari sentuh tak langsung : Keterangan:
a) Untuk sistem TT (sangat dianjurkan) : GPAS GPAL = Gawai Proteksi Arus Lebih
dengan arus operasi sisa pengenal 300 mA. GPAS = Gawai proteksi Arus Sisa
b) Untuk sistem TN-S dan TN-C-S (sistem TN-
C tidak boleh menggunakan GPAS) dan Gambar 16. Pemasangan GPAS pada system yang
sistem IT menggunakan GPAS dengan mempunyai penghantar PEN (sistem TN)
waktu pemutusan paling lambat 0,4 detik
c) Proteksi dari bahaya kebakaran (dianjurkan) Pada sistem TT ,
GPAS dengan arus operasi sisa pengenal
tidak lebih dari 500 mA.
Perlengkapan listrik yang diproteksi
dengan GPAS pada sistem TT harus dibumikan
demikian rupa sehingga tidak mungkin timbul
tegangan sentuh yang terlalu tinggi, melebihi 50
V a.b. efektif jika arus operasi sisa pengenal
GPAS tersebut mengalir melalui electrode.
Persyaratan
- Resistans pembumian R dalam sistem TT
sebaiknya tidak boleh melebihi 100 . Gambar 17. Pemasangan GPAS pada sistem TT
- Pada penyambungan perlengkapan listrik
dengan menggunakan kabel fleksibel harus Luas penampang penghantar proteksi dan
dipilih kabel fleksibel yang mempunyai penghantar netral
penghantar proteksi Luas penampang penghantar proteksi tidak
- Pelaksanaan pemasangan instalasi pembumian boleh kurang dari nilai yang tercantum dalam
harus sesuai persyaratan pemasangannya tabel 2. Jika penerapan tabel 2 menghasilkan
- Sebelum digunakan, keefektifan instalasi ukuran yang tidak standar, maka dipergunakan
proteksi harus diuji. penghantar yang mempunyai luas penampang
standar terdekat.
Tabel 3. Luas penampang minimum penghantar
proteksi
Luas penampang Luas penampang
penghantar fase minimum penghantar
instalasi proteksi yang
S berkaitan Sp
2
(mm ) (mm2)
S 16 S
16 < S 35 16
S > 35 S/2

Gambar 15. Contoh instalasi proteksi dengan Nilai dalam tabel 3 hanya berlaku jika penghantar
GPAS proteksi dibuat dari bahan yang sama dengan
Hasrul Bakri, Sistem Pembumian Instalasi Listrik Domestik

penghantar fase. Jika bahannya tidak sama, maka Untuk sirkit fase banyak dengan setiap
luas penampang penghantar proteksi ditentukan penghantar fasenya mempunyai luas penampang
dengan cara memilih luas penampang yang lebih besar dari 16 mm2 tembaga atau 25 mm2
mempunyai konduktans yang ekivalen dengan aluminium, maka penghantar netral dapat
hasil dari tabel 3. mempunyai luas penampang yang lebih kecil dari
Luas penampang setiap penghantar proteksi penghantar fase jika kondisi berikut ini terpenuhi
yang tidak merupakan bagian kabel suplai atau secara simultan :
selungkup kabel, dalam setiap hal tidak boleh a) arus maksimum yang diperkirakan termasuk
kurang dari : harmoniknya (jika ada) dalam penghantar
a) 2,5 mm2 jika terdapat proteksi mekanis, netral selama pelayanan normal tidak lebih
b) 4 mm2 jika tidak terdapat proteksi mekanis. besar dari KHA luas penampang penghantar
netral yang diperkecil. Beban yang disalurkan
Luas penampang penghantar fase dan oleh sirkit dalam kondisi pelayanan normal
penghantar netral secara praktis terdistribusi merata di antara
- Luas penampang penghantar fase tidak boleh fase.
lebih kecil dari nilai yang diberikan dalam b) penghantar netral diberi proteksi dari arus
tabel 4. lebih, ukuran penghantar netral sekurang-
- Penghantar netral harus mempunyai luas kurangnya sama dengan 16 mm2 tembaga atau
penampang yang sama seperti penghantar fase: 25 mm2 aluminium.
a) pada sirkit fase tunggal dua kawat;
b) pada sirkit fase banyak dan fase tunggal tiga
kawat, jika ukuran penghantar fase lebih SIMPULAN DAN SARAN
kecil dari atau sama dengan 16 mm 2 Berdasarkan penjelasan system pembumian
tembaga atau 25 mm2 aluminium. di atas, dapat disimpulkan:
- Proteksi terhadap sentuh tak langsung
Tabel 4. Luas penampang minimum diwajibkan bagi seluruh instalasi listrik
penghantar fase domestik dengan cara memasang sistem
penghantar pembumian yang tepat.
Jenis sistem Penggunaan Luas - Secara umum, sistem pembumian yang
pengawatan sirkit Bahan penampang
(mm2) diterapkan terhadap instalasi listrik domestik
Sirkit daya
Tembaga
1,5 adalah sistem pembumian TN atau sistem
Kabel dan dan 2,5(lihat pembumian netral pengaman.
aluminium
Instalasi penghantar penerangan catatan a) - Hal terpenting yang harus diperhatikan pada
magun
berisolasi Sirkit sinyal Tembaga 0,5(lihat sistem pembumian adalah nilai pentanahan
dan kontrol catatan b)
(terpasang
Tembaga 10
maksimum yang harus dicapai untuk masing-
tetap)
Penghantar
Sirkit daya
aluminium 16 masing sistem pembumian.
telanjang Sirkit sinyal
Tembaga 4
Berdasarkan simpulan di atas, disarankan:
dan kontrol - Sebelum pengoperasian instalasi listrik,
Seperti
ditentukan instalasi listrik harus diuji terlebih dahulu
Untuk
piranti
dalam untuk memastikan bahwa sistem pembumian
standar IEC
khusus yang
yang diterapkan telah berfungsi dengan baik.
relevan - Instalasi lama atau yang mengalami perubahan
Sambungan fleksibel Untuk setiap harus dievaluasi dan diuji ulang.
0,75(lihat
dengan penghantar penerangan Tembaga
catatan c)
berisolasi dan kabel lainnya
Sirkit
DAFTAR PUSTAKA
tegangan
ekstra
BSN, 2000. Persayaratan Umum Instalasi Listrik
0,75
rendah untuk 2000. SNI ,Yayasan PUIL: Jakarta.
penerapan
T.S. Hutauruk, 1999. Pengetanahan Netral
khusus
Catatan : Sistem Tenaga dan Pengetanahan
a) Sambungan yang digunakan untuk terminasi penghantar Peralatan. Erlangga: Jakarta
aluminium harus diuji dan disahkan untuk penggunaan khusus ini. b) Trevor Linsley, 2004. Instalasi Listrik Tingkat
Dalam sirkit sinyal dan kontrol yang dimaksudkan untuk
perlengkapan elektronik, diizinkan menggunakan luas penampang Lanjut. Erlangga: Jakarta
minimum 0,1 mm2. http://elektro.unm.ac.id/jurnal/ME/ME
c) Dalam kabel fleksibel multi-inti yang terdiri atas tujuh inti atau
lebih, berlaku catatan b).
%20Vol%204%20No.%201%20edisi
%20Juni%202009/Jurnal%20hasrul.pdf

Anda mungkin juga menyukai