Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JTD 2C
Kelompok 6
NO NAMA NIM
1 RISA FEBRI 1641160098
2 RIZKY HABIBATUL M 1641160122
3 RIZKY PUTRI NURLAILI 1641160011
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat allah swt berkat rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat
dan salam selalu kami ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
menjadi suri tauladan bagi semua orang, sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pndidikan agama islam ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendidikan agama agama islam dan untuk melatih mahasiswa dalam menegerjakan sekaligus
menerapkan ilmu ini sebagai acuan atau pegangan dalam dunia bermasyarakat.
Kami mnyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI :
BAB I
PENDAHULUAN
Perujukan terhadap masyarakat madani sebagai tipikal masyarakat ideal bukan pada
peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi masyarakat ideal ini.
Seperti, pelaksanaan amar maruf nahi mungkar yang sejalan dengan petunjuk ilahi,maupun
persatuan yang kesatuan.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca
tentang apa yang dimaksud dengan masyarakat madani. Supaya nantinya pembaca dapat
mengerti serta merealisasikan tujuan adanya masyarakat madani.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Masyarakat saba, yaitu masyarakat dimasa Nabi Sulaiman. Nama saba yang
terdapat dalam alquran itu bahkan dijadikan nama salah satu surat al-quran, yaitu
surat ke 34. Keadaan masyarakat saba yang dikisahkan dalam al-quran itu
mendiami negeri yang baik, yang subur dan nyaman. Pada tempat itu terdapat
kebun dengan tanamannya yang subur, yang menyediakan rezki shingga dapat
mmenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Negeri yang indah itu merupakan
wujud dari kisah sayang Allah yang disediakan bagi masyarakat saba. Allah juga
maha pengampun apabila terjadi kelaparan pada masyarakat tersebut. Karena itu
Allah memerintahkan masyarakat saba untuk bersukur kepada Allah yang telah
menyediakan kebutuhan hidup mereka.
b. Masyarakat madina setelah terjadi traktat, perjanjian Rasulullah SAW beserta
umat islam dengan penduduk madinah yang beragama Yahudi dan beragama
Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Madinah adalah nama kota di Negara Arab
Saudi, tempat tenang yang didiami Rasulullah SAW sampai akhir hayat beliau
sesudah hijrah. Kota itu sangat populer, karena menjadi pusat lahir dan
berkembangnya agama islam setelah mekkah. Dikota itu pertama kali Rasulullah
SAW membangun masjid yang dikenal dengan nama masjid Nabawi.
Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ke tiga unsure masyarakat untuk saling
tolong menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan AL-
Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dengan
ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan kepada
penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya.
2.3. Karakteristik
Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat
melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam
masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-
program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-
organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan
pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui
keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai
ragam perspektif.
8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur
kehidupan sosial.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara
kelompok menghormati pihak lain secara adil.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi
kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah
sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang
berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.
14. Berakhlak mulia.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah
sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya;
dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga
negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian,
masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for
granted. Masyarakat madani adalah onsep yang cair yang dibentuk dari poses sejarah yang
panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji, masyarakat di negara-negara maju
yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani, maka ada beberapa prasyarat yang
harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic governance
(pemerintahan demokratis) yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic
civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security; civil
responsibility dan civil resilience).
Konsep Masyarakat Madani semula dimunculkan sebagai jawaban atas usulan untuk
meletakkan peran agama ke dalam suatu masyarakat Multikultural. Multikultural merupakan
produk dari proses demokratisasi di negeri ini yang sedang berlangsung terus menerus yang
kemudian memunculkan ide pluralistik dan implikasinya kesetaraan hak individual. Perlu kita
pahami, perbincangan seputar Masyarakat Madani sudah ada sejak tahun 1990-an, akan tetapi
sampai saat ini, masyarakat Madani lebih diterjemahkan sebagai masyarakat sipil oleh
beberapa pakar Sosiologi. Untuk lebih jelasnya, kita perlu menganalisa secara historis
kemunculan masyarakat Madani dan kemunculan istilah masyarakat Sipil, agar lebih akurat
membahas tentang peran agama dalam membangun masyarakat bangsa.
3.1 Kesimpulan
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar terciptanya kesejahteraan umat maka
kita sebagai generasi penerus supaya dapat membuat suatu perubahan yang signifikan. Selain
itu, kita juga harus dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat
sekarang ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Di dalam
mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-Quran
dan As-Sunnah yang diamanatkan oleh Rasullullah kepada kita sebagai umat akhir zaman.
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani itu
dan bagaimana cara menciptakan suasana pada masyarakat madani tersebut, serta ciri-ciri apa
saja yang terdapat pada masyarakat madani sebelum kita yaitu pada zaman Rasullullah.
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi
manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri
manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin
besar potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam maka akan
semakin baik pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki potensi yang
kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan.
Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam meningkatkan potensi diri melalui
latihan-latihan spiritual dan praktek-praktek di masyarakat.
Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat
mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni
melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, dan juga perbaikan sistem
ekonomi. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat
memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.
Demikianlah makalah rangkuman materi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan
kali ini semoga di dalam penulisan ini dapat dimengerti kata-katanya sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum wr.wrb.
sumber :
https://www.academia.edu/24222171/MAKALAH_MASYARAKAT_MADANI_DA
N_KESEJAHTERAAN_UMAT
https://fixguy.wordpress.com/makalah-masyarakat-madani/
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani
http://syahruddinalga.blogspot.co.id/2011/10/masyarakat-
madani-dalam-sejarah-ada-dua.html
http://tugas2yesi.blogspot.co.id/2012/06/masyarakat-madani-
dan-kesejahteraan.html