Bahan Makalah Air Tanah
Bahan Makalah Air Tanah
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat melimpah dan
dapat terbarukan. Potensi manfaatnya begitu besar diberbagai bidang. Mulai
dari kebutuhan konsumsi, kebersihan, energi, dan bahkan kelangsungan hidup
semua makhluk hidup. Namun hal ini tak sepenuhnya berlaku pada air tanah.
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam
ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung
membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Air tanah merupakan sumber
daya alam yang terbatas dan sulit terbarukan. Maka dari itu perlu penanganan
khusus untuk menjaga kualitas dan kuantitas air tanah tetap terjaga.
Penurunan kualitas air tanah saat ini banyak terjadi di beberapa wilayah
dan kota besar, salah satunya Jakarta. Hasil pemantauan air tanah di cekungan
air tanah (CAT) Jakarta oleh Balai Konservasi Air Tanah Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2015 menunjukkan, untuk lapisan
akuifer bebas, dari 85 lokasi sumur yang dipantau, hanya ada 16 lokasi yang
memenuhi baku mutu. Di lokasi akuifer tertekan, dari total 69 lokasi yang
diambil sampelnya, hanya 12 lokasi yang airnya memenuhi baku mutu.
BAB II
PEMBAHASAN
Air tanah adalah air yang terdapat pada solum/butiran tanah di daerah
aerasi (zona tak jenuh) yang selalu berusaha berada dalam keseimbangan.
Menurut Herlambang (1996) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah
yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam
tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan
yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan
yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air
tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.
Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.
Zona air tanah. Zona ini berada diantara permukaan tanah sampai zona
perakaran tumbuhan. Zona ini disebut juga zona higroskopis dimana air
dapat dengan mudah terserap dan mudah pula menguap.
Zona pertengahan. Yang termasuk kedalam zona ini adalah zona infiltrasi
antara permukaan tanah dan permukaan air tanah.
Zona kapiler. Zona ini terbentang dari permukaan sampai zona tak tembus
air yang dapat diresapi air.
Zona jenuh. Zona ini terletak diatas lapisan kedap air dan semua pori-pori
tanahnya terisi oleh air.
Lingkungan sekitar sarana air bersih yang dapat mencemari air, misalnya
terdapat jamban, pembuangan sampah, kandang ternak dan genangan air
kotor pada jarak kurang 11 meter.
Menurut Permenkes RI No. 416 Tahun 1990 Kualitas air bersih meliputi
kualitas secara fisika, secara kimia, secara mikrobiologi dan kualitas secara
radioaktivitas. Sedangkan parameter-parameter yang harus terpenuhi meliputi:
1. Parameter fisika meliputi: Bau, Rasa, Warna, Zat padat terlarut dan Suhu.
2. Parameter kimia meliputi: kimia Anorganik seperti Air raksa, Arsen,
Fluorida, Kadmium, Kesadahan (Ca CO3), Khlorida, Kromium-Valensi-6,
Mangan, Nitrat sebgai N, Nitrit sebagai N, pH, Selenium, Seng, Sianida,
Sulfat dan Timbal. Kimia Organik seperti Aldrin dan Dieldrin, Benzene,
Benzo (a) pyrene, Chlordane (total isomer), Chloroform, 2,4 D, DDT,
Detergen, ,2 Dichloroethane, 1,2 Dichloroethane, 1,1 Dichloroethane,
Heptachlor dan heptachlor epoxide, Hexachlorbenzene, Gamma-HCH
(Lindane), Methoxychlor, Pentachlorophenol, Pestisiotalda T, 3,4,6-
Trichlorephenol, Zat Organik (KMnO4).
3. Parameter Mikrobiologi meliputi: Total Caliform (MPN).
4. Parameter Radioaktifitas meliputi: Aktivitas Alpha (Gross Alpha
Activity), Aktivitas Beta (Gross Beta Activity).
1) pH
2) Suhu
3) Phospat (PO43-)
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,
polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam
bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Di
daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam
sungai melalui drainase dan aliran air hujan. Keberadaan senyawa fosfat
dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila
kadar fosfat dalam air rendah, seperti pada air alam (< 0,01 mg P/L),
pertumbuhan dan ganggang akan terhalang.
4) Ammonia (NH4+)
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di
bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
Keberadaannya dalam air dapat mempengaruhi perubahan sifat fisik air dan
kesehatan manusia yang mengkonsumsi air tersebut.
Mineral yang sering terkandung dalam air dengan jumlah besar adalah Fe.
Apabila Fe tersebut berada dalam jumlah yang banyak, maka akan muncul
berbagai gangguanlingkungan. Kadar Fe dalam air tanah di wilayah Jakarta
semakin meningkat. Beberapa sumur memiliki kadar Fe yang melebihi standar
baku mutu. Intake Fe dalam dosis besar pada manusia bersifat toksik karena
besi Fe2+ bisa bereaksi dengan peroksida dan menghasilkan radikal bebas.
Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keputihan, memiliki sifat yang
mirip dengan besi (Fe), merupakan logam keras, mudah retak, dan mudah
teroksidasi. Logam Mn merupakan salah satu logam dengan jumlah sangat
besar di dalam tanah, baik dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam
Mn bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar Mn meningkat
sejalan dengan meningkatnya aktivitas manusia dan industri, yaitu berasal
dari pembakaran bahan bakar. Mangan yang bersumber dari aktivitas manusia
dapat masuk kelingkungan air, tanah, udara, dan makanan. Kadar mangan
dalam dosis tinggi bersifat toksik.
Kandungan besi atau mangan dalam air berbahaya bagi kesehatan. Jika zat
tersebut berada dalam air maka dapat menyebabkan rasa tidak enak dan noda.
Kelebihan zat besi (Fe) bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi muntah,
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah,
radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, cardiomyopathies, sirosis
ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, kulit kehitam hitaman,
sakit kepala, dan gagal hati. ubuh manusia mengandung Mn sekitar 10 mg dan
banyak ditemukan di liver, tulang, dan ginjal. Kelebihan Mn dapat
menimbulkan racun yang lebih kuat dibanding besi. Toksisitas Mn hampir
sama dengan nikel dan tembaga.
Jenis Tanah: Jenis tanah berbeda mempunyai daya kandung air dan daya
melewatkan air yang berbeda pula. Daya kandung atau kemampuan tanah
untuk menyimpan air disebut porositas, yaitu rasio antara pori-pori tanah
dengan volume total tanah dan biasannya dinyatakan dalam satuan persen,
sedangkan kemampuan tanah untuk melewatkan air disebut permeabilitas,
yaitu jumlah air yang dapat dilewatkan oleh tanah dalam satuan waktu per
satuan luas penampang. Porositas dan permeabilitas tanah akan
berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform, mengingat air merupakan
alat tranportasi bakteri dalam tanah. Makin besar permeabilitas tanah,
makin besar kemampuan melewatkan air yang berarti jumlah bakteri yang
dapat bergerak mengikuti aliran juga makin besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran