Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2016
1. Tujuan Percobaan
a. Mengidentifikasi gugus hidrokarbon dari sampel benzena, toluena dan
minyak parafin.
b. Mengidentifikasi gugus alkohol dan fenol dari sampel sikloheksanol,
etanol, dan fenol.
c. Mengidentifikasi gugus aldehid dan keton dari sampel aseton dan
sikloheksanon.
2. Teori Dasar
HIDROKARBON
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian
dari hidrokarbon alifatik.
Tipe-tipe hidrokarbon
Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:
a. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling
sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat
dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah
CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar
fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang.
Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda
dinamakan isomer struktur.
b. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki
satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena,
dengan rumus umum CnH2n. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
c. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin
karbon. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah
CnH2n.
d. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang
paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.
Hidrokarbon dapat berbentuk gas (contohnya metana dan propana),
cairan (contohnya heksana dan benzena), lilin atau padatan dengan titik
didih rendah (contohnya paraffin wax dan naftalena) atau polimer
(contohnya polietilena, polipropilena dan polistirena).
ALKOHOL
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat
pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom
karbon lain.
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada
karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder,
dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada
karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier
paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
FENOL
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak
berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan
strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin
fenil. Kata fenol berasal dari Fenil Alkohol (Phenyl Alcohol). Selain itu,
nama fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik
yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml.
Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion
H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion
fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih
asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana
fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik
lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem
aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
ALDEHID
Alkanal merujuk pada segolongan senyawa organik yang memiliki
gugus fungsional karbonil yang terikat pada rantai karbon di satu sisi dan
atom hidrogen di sisi yang lain. Golongan ini dikenal pula sebagai golongan
aldehid (aldehid juga merupakan nama gugus fungsional). Contoh senyawa
yang paling dikenal dari golongan ini adalah metanal atau lebih populer
dengan nama trivialnya formaldehida atau formalin.
KETON
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah
gugus fungsi karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon
ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki
rumus umum R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan
keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari
alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara
sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan
karbon-. Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-.
Dengan keberadaan asam katalis, keton mengalami tautomerisme keto-enol.
Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.
Gugus karbonil bersifat polar, sehingga mengakibatkan senyawa
keton polar. Gugus karbonil akan berinteraksi dengan air melalui ikatan
hidrogen, sehingga keton larut dalam air. Ia merupakan akseptor ikatan
hidrogen, dan bukannya donor, sehingga ia tidak akan membentuk ikatan
hidrogen dengan dirinya sendiri. Hal ini membuat keton lebih mudah
menguap daripada alkohol dan asam karboksilat.
(Wikipedia, 2016)
3. Cara Kerja
A. Tes pada senyawa hidrokarbon.
Tes Bayer
Sampel benzena dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
3 tetes KMnO4 dan 3 ml Na2CO3. Kemudian dikocok lalu diamati
hasilnya. Hal yang sama dilakukan pada sampel toluen dan minyak
parafin.
Tes Asam Sulfat
Larutan H2SO4 dimasukkan dengan hati-hati ke dalam tabung reaksi
melalui dinding tabung. Kemudian dimasukkan sampel benzena lalu
diamati hasilnya. Hal yang sama dilakukan pada sampel toluen dan
minyak parafin.
*saat mereaksikan minyak parafin, tabung reaksi harus disimpan di
dalam gelas kimia berisi air panas (sambil dipanaskan di atas penangas
air)
B. Tes pada senyawa alkohol.
Uji Lucas
1 ml sampel sikloheksanol dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan 1 ml reagen lucas. Amati hasilnya. Hal yang sama
dilakukan pada sampel etanol dan fenol.
Uji Kromat (Uji Bordwell-Wellman)
1 ml sampel sikloheksanol dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambahkan 10 tetes aseton dan 2 tetes asam kromat
kemudian dipanaskan lalu amati hasilnya. Hal yang sama dilakukan
pada sampel etanol dan fenol.
Uji Reaksi dengan Alkali
1 ml sampel sikloheksanol dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan 5 ml larutan NaOH 10% lalu diamati hasilnya. Hal yang
sama dilakukan pada sampel etanol dan fenol.
C. Tes pada senyawa aldehid dan keton.
Uji Asam Kromat
1 ml sampel aseton dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan 4 tetes asam kromat lalu diaduk dan didiamkan
selama 10 menit dan hasilnya diamati. Hal yang sama dilakukan pada
sampel sikloheksanon.
Uji Fenilhidrazin
1 ml sampel aseton dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditetesi 20
tetes larutan fenilhidrazin lalu diamati hasilnya. Hal yang sama
dilakukan pada sampel sikloheksanon.
4. Hasil Pengamatan
Perlakuan Pengamatan
Hal yang sama dilakukan pada Suhu pada tabung meningkat dan
sampel toluen. larutan menjadi berwarna kuning
muda sedikit keruh.
Hal yang sama dilakukan pada Etanol berupa cairan tak berwarna.
sampel etanol. Larutan menjadi berwarna putih
keruh.
1 ml sampel sikloheksanol
dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
Kemudian ditambahkan 10 tetes Aseton berupa cairan tak
aseton dan 2 tetes asam kromat berwarna.
Asam kromat berupa cairan
berwarna jingga.
1 ml sampel sikloheksanol
dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
Lalu ditambahkan 5 ml larutan Larutan NaOH berupa cairan tidak
NaOH 10% lalu diamati hasilnya. berwarna.
Terdapat 2 lapisan. Lapisan atas
berwarna putih keruh dan lapisan
bawah tidak berwarna.
5. Pembahasan
Minyak parafin juga bereaksi dengan asam sulfat karena uji asam
sulfat ini menghasilkan suatu senyawa alkil hidrosulfat yang dapat diperoleh
dari alkana, buih yang dihasilkan merupakan tanda bahwa sedang terjadi
reaksi tetapi alkana yang bereaksi masih dalam jumlah yang sedikit.
Uji pertama yang dilakukan adalah uji lucas yang pada prinsipnya
untuk mengetahui alkohol primer, sekunder, atau tersier. Alkohol primer
tidak akan bereaksi dengan reagen lucas, alkohol sekunder akan bereaksi
dengan lambat sedangkan alkohol tersier akan bereaksi dengan cepat.
Tes pertama yaitu uji asam kromat. Secara teori, keton tidak akan
teroksidasi dengan asam kromat ini, tetapi aldehid akan bereaksi dengan
asam kromat ditandai dengan warna hijau dari C3+.
6. Kesimpulan
a. Hasil dari percobaan membuktikan hasil yang positif. Dari uji bayer
dapat diketahui bahwa benzena dan toluena memiliki ikatan rangkap.
Dan minyak parafin memiliki ikatan tunggal.
b. Hasil dari percobaan menunjukkan hasil yang positif. Dari uji lucas
dapat diketahui bahwa sikloheksanol merupakan alkohol sekunder,
fenol merupakan alkohol tersier dan etanol merupakan alkohol primer.
c. Dari percobaan dapat diketahui bahwa kedua sampel merupakan keton.
Secara teori pun kedua sampel merupakan keton.
7. Daftar Pustaka
Anonim. 2014. http://www.chem-is-try.org. Diakses pada tanggal 4
Desember 2016.
Fesseden and Fesseden. 1986. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Wikipedia. 2016. Alkanal. Diambil dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Alkanal Diakses pada tanggal 4 Desember
2016.
Wikipedia. 2016. Alkohol. Diambil dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol Diakses pada tanggal 4 Desember
2016.
Wikipedia. 2016. Fenol. Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fenol
Diakses pada tanggal 4 Desember 2016.
Wikipedia. 2016. Gugus Fungsional. Diambil dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsional Diakses pada tanggal 4
Desember 2016.
Wikipedia. 2016. Hidrokarbon. Diambil dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon Diakses pada tanggal 4
Desember 2016.
Wikipedia. 2016. Keton. Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Keton
Diakses pada tanggal 4 Desember 2016.