ABSTRACT
Practicum this time perform a quantitative analysis of the fat by using soxhlet
extraction method. The principle of this method is a heavy fat soxhlet test material
was obtained by separating the fat with a solvent, for example by evaporating the
solvent by heating. The average fat content of the sample A was observed was
0.658%. Fat content to be higher than the literature. The average fat content of the
sample B was 11.488%. The average of the fat content in the sample C observed was
2.038%. Differences in results obtained with the literature, allegedly because of the
difference in treatment is done processing, additional material is added, and
microbial factors that contaminate.
KeyWord: Analysis the fat, Soxhlet, Heksana
PENDAHULUAN
Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti dietil eter, kloroform,
benzene, hexane dan hidrokarbon lainnya (Makdoeld, 2002). Kadar lemak dalam
suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara mengekstraksi lemak.
Analisis terhadap lemak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan tujuan
mengetahui sifat lemak, yang meliputi kelarutan, kepolaran, kejenuhan lipid, dan
ketengikan lipid (Stepani, 2013). Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk
mengetahui kandungan lemak pada suatu bahan pangan. Pada praktikum kali ini
melakukan analisis kuantitatif terhadap lemak.
Analisis kadar lemak menggunakan metode ekstraksi soxhlet (Apriyantono,
1989). Ekstraksi dengan alat soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena
pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali. Dalam penentuan kadar minyak atau
lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika masih basah selain
memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu dan akan
mempengaruhi dalam perhitungan (Ketaren, 1986). Penentuan kadar lemak dengan
metode ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya persiapan sampel,
waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut (Darmasih, 1997).
Prinsipnya metode soxhlet ini menggunakan sampel lemak kering yang
diekstraksi secara terus-menerus dalam pelarut dengan jumlah yang konstan
(Darmasih, 1997). Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan sampel dalam
pelarut organik yang telah dipanaskan. Prinsip analisis lemak dengan metode soxhlet
adalah ekstraksi lemak dengan pelarut lemak seperti petroleum eter, petroleum
benzena, dietil eter, aseton, methanol, dan lain-lain. Prinsip lain dari metode soxhlet
ini adalah berat lemak bahan uji diperoleh dengan cara memisahkan lemak dengan
pelarutnya, misalnya dengan menguapkan pelarut melalui pemanasan (Nurcholis,
2013).
METODOLOGI
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu satu set alat ekstraksi
soxhlet, satu set alat destilasi, neraca analitik, mortar, gelas kimia, spatula, klem dan
statif, alat pemanas, kondensor, dan neraca analitis.
Bahan yang digunakan adalah susu bubuk, coklat bubuk instan, dan kopi
instan. Bahan kimia yang ditambahkan pada perlakuan kali ini yaitu heksana.
Sampel ditimbang sebanyak 2 gram, lalu masukkan kedalam hull. Timbang
labu lemak yang telah konstan. Hull dimasukkan kedalam alat soxhlet dan pasang
kondensor diatasnya. Tambahkan 50 ml heksana dan ekstraksi selama 3 jam (10
sirukulasi). Selanjutnya destilasi pelarut. Keringkan labu yang ada lemak terekstrak
didalam oven 105oC. Lalu dinginkan dalam desikator. Terakhir timbang labu
ditambah minyak dan lakukan perhitungan % kadar lemak dari masing-masing
sampel dengan rumus:
Berat lemak (gram)
% Lemak = Berat sampel (gram) x 100%
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, C.S., 1982. Manufacture of Chocolate. The Planters; 58(657); 256-259.
Anwar. 1996. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (DIKTI), Jakarta.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedamawati dan S. Budiyanto. 1989.
Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Bogor.
Badan Standar Nasional. 1995. SNI-01-3747-1995-Mutu Bubuk Cocoa. Badan
Standar Nasional, Jakarta.
Badan Standar Nasional. 2000. SNI 01- 2323- 2000 Biji Kakao. Badan Standar
Nasional, Jakarta.
Badan Standar Nasional. 2006. SNI-01-2970-2006-Susu Bubuk. Badan Standar
Nasional, Jakarta.
Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Darmasih. 1997. Prinsip Soxhlet. Available at: https://peternakan.litbang.deptan.go.
id/user/ptek97-24.pdf. [30 April 2017].
Harper, V., W. Rodwell, dan P.A.Mayes. 1979. Biokimia. EGC, Jakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press, Jakarta.
Makdoeld, Djair. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Gizi. Kaniskus, Yogyakarta.
Muaris, Hindah. 2007. Healthy Cooking Biskuit Sehat. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Minifie, B. W. 1984. Chocolate, Cocoa and Cofectionary. The AVI Publisher,
Maryland.
Mulato, S., S. Widyotomo, Misnawi, Sahali, dan E. Suharyanto. 2004. Petunjuk
Teknis Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kakao. Bagian Proyek
Penelitian dan Pengembangan Kopi dan Kakao, Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia, Jember.
Nurcholis, Mochamad. 2013. Praktikum Analisa Pangan Analisa Lemak dan
Minyak. Available at: http://mnurcholis.lecture.ub.ac.id/files/2013/03/AZG-
Lemak.pdf. [Diakses tanggal 2 Mei 2017].
Pintauro, N.D. 1975. Coffe Solubilization Comercial Process and Technology. Park
Ridge Noyes Data Corporation, New Jersey.
Stepani, F. I. 2013.Analisis Lipid. Available at:
http://staff.ui.ac.id/internal/131668156/material/Kel-01-ANALISISLIPID.ppt.
[Diakses tanggal 30 April 2017].
Venter, M.J., N.J.M. Kuipers, and de Haan A.B. 2007. Modelling and Experimental
Evaluation of High Pressure Expression of Cocoa Nibs. J. Food Engineering,
80:1157-1170.
Widodo. 2003. Teknologi Proses Susu Bubuk. Lacticia Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wood, G.A.R. and R.A. Lass. 1985. Cocoa. Longman Scientific and Technical, New
York.