Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

BPH

Oleh:

dr. Rosnaini

Pendamping

dr. Lobiana Nadeak

dr. Ratna Meryanti YAP

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

2016
Borang Portofolio
Nama Peserta : dr. Rosnaini

Nama Wahana: RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Topik : BPH

Tanggal Kasus : 09 Desember 2015

Nama Pasien : Tn.X

Tanggal Presentasi : Pendamping :dr. Lobiana Nadeak


dr. Ratna Meryanti YAP
Tempat Presentasi : RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Objektif Presentasi : Penatalaksanaan BPH

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Tn.X Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak tiga hari yang lalu.

Tujuan : Menegakkan diagnosis penyakit BPH

Bahan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


Bahasan :
Cara Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos
Membahas:

Data Pasien Nama : Tn.X


Nama Ruangan : Poliklinik Neurologi Telp : - Masuk RS : 09 Desember
2015
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak tiga hari yang lalu. Oleh mantri,
ketidakmampuan untuk kencing pasien ini dibantu dengan pamasangan kateter urine.Pasien
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 1
menuturkan, jika 15 hari yang lalu, pasien mengeluh kesulitan untuk kencing, pasien harus
mengejan kuat untuk bisa kencing, namun air kencing yang keluar hanya sedikit, dan tidak
deras, pasien merasa tidak puas dengan kencing yang sedikit. Pasien sering merasa selalu ingin
kencing dan Kencing di malam hari-pun sering dialami pasien.Pasien mengatakan kencing
pasien tidak ada batu-batu (semacam kerikil kecil), berwarna kuning muda, dan tidak ada
darah.Pasien mengatakan tidak ada kesulitan Buang air besar, diare juga disangkal oleh pasien.
Pasien menyangkal ada demam sebelumnya. Sesak nafas disangkal. Pasien belum pernah
mengalami hal ini sbelumnya.

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Riwayat TB paru (-), Diabetes Melitus (-), Hipertensi (-)
3. Riwayat Pengobatan : Harnal
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama
5. Riwayat Pekerjaan : Petani
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : Tidak diketahui tetangga sekitar ada yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama.

Daftar Pustaka :

1. Kozar Rosemary A, Moore Frederick A. Schwartzs Principles of Surgery 8 th Edition.


Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2005
2. Purnomo, Basuki B. Dasar Dasar Urologi. Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto.
3. Rahardjo, J. 1996. Prostat Hipertropi. Dalam : Kumpulan Ilmu Bedah. Binarupa aksara,
Jakarta ; 161-703.

Hasil Pembelajaran:
1. Penegakan diagnosis pada Penyakit BPH

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1.Subjektif :
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak tiga hari yang lalu. Oleh mantri,
ketidakmampuan untuk kencing pasien ini dibantu dengan pamasangan kateter urine.Pasien
menuturkan, jika 15 hari yang lalu, pasien mengeluh kesulitan untuk kencing, pasien harus
mengejan kuat untuk bisa kencing, namun air kencing yang keluar hanya sedikit, dan tidak

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 2


deras, pasien merasa tidak puas dengan kencing yang sedikit. Pasien sering merasa selalu ingin
kencing dan Kencing di malam hari-pun sering dialami pasien.Pasien mengatakan kencing
pasien tidak ada batu-batu (semacam kerikil kecil), berwarna kuning muda, dan tidak ada
darah.Pasien mengatakan tidak ada kesulitan Buang air besar, diare juga disangkal oleh pasien.
Pasien menyangkal ada demam sebelumnya. Sesak nafas disangkal. Pasien belum pernah
mengalami hal ini sbelumnya.

2.Objektif :
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 140/100 mmHg

Nadi : 80 x / m

Pernapasan : 20 x / m

Suhu : 36 oC

Mata : -Edema palpebra :-

-Sclera : an-ikterik

-Konjungtiva : an-anemis

Telinga : -auricula : simetris

-MAE : normal dikedua telinga

-Luka atau radang : dextra - , sinistra

Hidung : -Terdapat dua lubang hidung, septum deviasi - , rambut -


,sekret - , pendarahan - .

Mulut : Bibir asianosis, lidah tidak hiperemis, tremor - , gusi


berdarah - , gigi -

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 3


Leher : Tidak teraba benjolan

JVP : 5 + 1 cm

Toraks : Diameter latero lateral > antero posterior,

Mammae : Rudimenter

Jantung :

I : ictus cordis tidak terlihat

P: ictus cordis tidak teraba,

batas jantung kanan : ICS 2 midclavicula dekstra

batas jantung kiri : ICS 5 axillaris anterior sinistra

pinggang jantung : ICS 3 parasternal sinistra

A : suara jantung I dan II, murmur - , gallop -.

Paru Paru :

( Depan )

I : Scar - , pernafasan simetris (tidak ada hemithoraks yang tertinggal)

P : focal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan di area thoraks anterior

P : sonor

batas paru hepar : ICS 6 mid clavicula destra

batas paru lambung : ICS 8 axillaris anterior sinistra

A : vesikuler

( Belakang )

I : scar - , pernafasan simetris , (tidak ada hemithoraks yang tertinggal)

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 4


P : focal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan di area thoraks anterior

P : sonor

A : vesiculer

Abdomen :

I : Tidak ada scar , ada condiloma di Regio Lumbl dekstra

A : bising usus normal 5 x / m.

P : tidak ada nyeri tekan di smua regio, hepar tidak teraba, Lien tidak teraba

P timpani di seluruh regio abdomen

Alat kelamin :

Sudah terpasang cateter urine

- Penis : radang
- Hernia

Anorektal :

Hemoroid

Rectal Toucher : - spincter ani kuat,

- ampulla tidak colaps

- prostat teraba dengan diameter 2 cm

nodul , krepitasi , nyeri tekan

-feses + , darah - , lendir

Ektremitas :

Kekuatan otot : 5 5

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 5


5 5

Sensibilitas : Kuat

Reflek fisiologis : Patella + ,

Reflek patologis : tidak dilakukan

Edema : -

Hasil pemeriksaan :

o Hematologi :

Darah : Hb : 13,9 gr%

Ht : 36,7 %

Leukosit : 8.800 /uL

Diff count :

Basofil :0%

Eosinofil :1%

Netrofil : batang 1 %, segemen 65 %

Monosit :2%

Limfosit : 31 %

Trombosit : 187.000 /uL

Gol. Drh : A Rh +

CT : 5 menit

BT : 2 menit

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 6


GDS : 124 mg/dL

Diagnosa : BPH

Penatalaksanaan
Terapi :

o Non farmakologi :

Instalasi Cateter (sudah terpasang)

o Farmakologi:
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 J
Inj.Ranitidin 1 Amp/12 J
Inj.Ketorolac 1 Amp/8 J

o Tindakan operatif :
Prostatektomi transvesica

Follow Up Pasien Diruangan Pasca Operasi

10 Desember 2015

S:Demam (-),Flatus(-),Nyeri pada heacting(+)

O:Vital Sign :TD 120/80 mmHg, HR 79x/i, RR 20x/i, T 37 C

Status Lokalisasi: Peristaltik (+) N

A:Post Prostatektomi

P: IVFD RL 20 gtt/i,Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 J,Inj.Ranitidin 1 Amp/12 J,Inj.Ketorolac 1 Amp/8 J


Mobilisasi Pasca Operasi

11 Desember 2015

S:Demam (-),Flatus(+),Nyeri pada heacting(+)

O:Vital Sign :TD 120/80 mmHg, HR 79x/i, RR 18x/i, T 37 C

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 7


Status Lokalisasi: Peristaltik (+) N

A:Post Prostatektomi

P: IVFD RL 20 gtt/i,Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 J,Inj.Ranitidin 1 Amp/12 J,Inj.Ketorolac 1 Amp/8 J


Mobilisasi Pasca Operasi

12 Desember 2015

S:Demam (-),Flatus(+),Nyeri pada heacting(-)

O:Vital Sign :TD 130/80 mmHg, HR 79x/i, RR 22x/i, T 36 C

Status Lokalisasi: Peristaltik (+) N

A:Post Prostatektomi

P: IVFD RL 20 gtt/i,Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 J,Inj.Ranitidin 1 Amp/12 J,Inj.Ketorolac 1 Amp/8 J


Mobilisasi Pasca Operasi

Assesment :
Hiperplasia Prostat Benigna sebenarnya adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral
prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer. Selain
itu, BPH merupakan pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak yang hanya timbul pada
laki-laki yang biasanya pada usia pertengahan atau lanjut.
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia
prostat; tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan
peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua) . Beberapa
hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat jinak adalah : (1) Teori
Dihidrotestosteron, (2) Adanya ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron, (3) Interaksi
antara sel stroma dan sel epitel prostat, (4) Berkurangnya kematian sel (apoptosis), dan (5)
Teori Stem sel.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 8


Plan :
Diagnosis : BPH

Penatalaksanaan :
o Non farmakologi :

Instalasi Cateter (sudah terpasang)

o Farmakologi:
IVFD RL 20 gtt/i
Inj.Ceftriaxone 1 gr/12 J
Inj.Ranitidin 1 Amp/12 J
Inj.Ketorolac 1 Amp/8 J

o Tindakan operatif :
Prostatektomi transvesica

Pendidikan:
a.Menjelaskan Kepada Keluarga Pasien tentang Penyakit Pasien,tindakan yang akan dilakukan
Prognosa dan tindakan selanjutnya
b.Memotivasi Pasien untuk mau melakukan Tindakan Operasi

Konsultasi:
Segera Konsul Kebagian Bedah untuk dilakukan pengobatan dan tindakan lebih lanjut.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA 9

Anda mungkin juga menyukai