PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2. Isu-isu Strategis ( Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Barat (2011- 2015)
Metode Penentuan Isu Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai Barat Tahun 2011-2015 dilaksanakan melalui proses analisis
terhadap semua data dan perkembangan kinerja pelayanan kesehatan
selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir. Beberapa isu strategis yang
dapat dikemukakan setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan
Tugas dan Fungsi Pelayanan Kesehatan adalah :
1. Masih rendahnya akses keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan
yang memadai
2. Belum optimalnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
3. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kompetensi dan persebaran tenaga
kesehatan serta belum optimalnya dukungan regulasi ketenagaan
kesehatan
4. Pemenuhan dan penyediaan obat, vaksin, peralatan dan perbekalan
kesehatan belum optimal
5. Kualitas pengawasan, pengendalian dan penilaian belum maksimal
2
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Barat
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah dan penjabaran ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati
Manggarai Barat Nomor 15 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Manggarai Barat tersebut maka Tugas
Pokok, Fungsi Bidang pelayanan Kesehatan adalah :
a. Tugas Pokok
Merencanakan dan menyusun program kerja bidang pelayanan
kesehatan;
Menyusun kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan
kegiatan bidang pelayanan kesehatan;
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan
b. Fungsi
Penyusunan program kerja bidang pelayanan kesehatan
Penyusunan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan
Pelaksanaan sosialisasi pengelolaan bidang pelayanan kesehatan
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan
kesehatan
Pelaksanaan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan
3
sejak tahun 1970, dan telah memberi kontribusi yang besar pada
pembangunan kesehatan di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan
global dan nasional, terdapat kebijakan pemerintah yang mendasar yaitu
Otonomi Daerah, hal ini memberi perubahan yang mendasar pula pada
sistim pelayanan kesehatan di kabupaten/kota, sampai kepada hal pelayan
kesehatan dasar di Puskesmas. Dalam upaya mencapai sasaran nasional
bidang kesehatan, yang merupakan komitmen global dan nasional,
diperlukan dukungan pelayanan di Puskesmas.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Lebih lanjut pada
pasal 2 dikatakan bahwa :
Pembangungan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
4
1. Pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan belum
berjalan optimal
2. Upaya kesehatan Perorangan dan Upaya kesehatan masyarakat belum
berjalan maksimal
3. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kompetensi dan persebaran tenaga
kesehatan sesuai kebutuhan
4. Pengawasan, pengendalian dan penilaian puskesmas belum berjalan
baik
5. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya
pelayanan di bidang kesehatan
5
dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan umum yang diselenggarakan
oleh puskesmas merupakan tanggungjawab untuk dilaksanakan dalam
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Kinerja pelayanan publik
pada setiap FKTP puskesmas dapat diukur dan diwujudkan dalam
pencapaian sasaran, tujuan, Visi dan visi organisasi dengan tolok ukur
kinerjanya adalah produktifitas ( efisiensi dan efektifitas ) dan kualitas
layanan ( kemampuan memberikan kepuasan kepada masyarakat )
Tolok ukur pelayanan yang berkualitas meliputi :
Tranparansi yakni bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
pihak yg membutuhkan, disediakan secara memadai dan mudah
dimengerti
Akuntabilitas yakni dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kondisional yakni sesuai kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima layanan, berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas
Partisipatif yakni Mendorong peran serta masyarakat,
Memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat
Kesamaan Hak yakni tidak melakukan diskriminasi dari aspek
apapun khususnya suku, agama, ras, golongan, status sosial
Keseimbangan Hak dan kewajiban yakni Aspek keadilan antara
pemberi dan penerima pelayanan
Demi mewujudkan pelayanan publik tersebut maka perlu dilakukan
reformasi pelayanan di Puskesmas dengan menerapkan konsep Puskesmas
Ramah Layanan dari berbagai aspek meliputi :
Aspek pemberi layanan ( Petugas Puskesmas )
Ramah dalam pelayanan ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun,
Sayang )
Menjaga kesopansantunan ( sikap, perhatian, kejujuran )
Menanamkan kepercayaan, kejujuran kepada pelanggan
6
Memberikan informasi yg dapat dipercaya pelanggan
Memberikan informasi jadwal jenis pelayanan tertentu ( KIA,
Immunisasi )
Melakukan kunjungan rumah / Perkesmas
Memberikan informasi tentang penggunaan kartu Jaminan
Kesehatan
Melaksanakan sistem rujukan pasien
Aspek Pelayanan
Menyediakan informasi jenis pelayanan di Puskesmas
Membuat bagan /alur pelayanan puskesmas
Membuat umpan balik pengaduan masyarakat
Melaksanakan sistem rujukan pasien
Menyusun dan menetapkan Manual Mutu
Membuat SK Puskesmas, SPP, dan SOP Pelayanan
Menyusun/Membuat Brosur Pelayanan
Melakukan kaji banding antar puskesmas
Aspek Sarana Prasarana
Menetapkan media komunikasi keluhan Pelanggan
Menyediakan informasi Layanan ( HP ) menjadi Call Centre
Puskesmas
Membuat buku kendali/ buku jaga pengaduan masyarakat
UKBM dan Peran Serta Masyarakat
Pelayanan Paripurna Posyandu
Kemitraan Optimal dengan dukun dan kader dalam pemeriksaan
dan persalinan
Penguatan 7H2
Penyebarluasan informasi pelayanan melalui Gereja dan Masjid
B. AREA PROYEK PERUBAHAN
Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib
melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan
7
dasarnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seluruh
kepentingan public harus dilaksanakan oleh pemerintah sebagai penyelenggara
Negara yaitu dalam berbagai sector pelayanan dan sesungguhnya yang
menjadi produk dari oranisasi pemerintahan adalah pelayanan masyarakat (
publik service ). Pada kenyataannya sebagaimana kita alami sekarang masih
sangat sedikit ketentuan tersebut dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam pelayanan terhadap masyarakat dan
bertanggungjawab untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan. Berdasarkan
pertimbangan dimaksud maka Area Proyek Perubahan dalam tulisan ini
mengangkat tentang Puskesmas Ramah Pelayanan, meliputi :
Aspek pemberi layanan
Aspek Pelayanan
Aspek Sarana Prasarana
UKBM dan Peran Serta Masyarakat
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam proyek perubahan ini yaitu :
1. Pembentukan Tim Kerja Dinas Kesehatan dan Tim Puskesmas Benteng
Kabupaten Manggarai Barat
2. Sosialisasi internal pada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
tentang proyek perubahan yang akan dilaksanakan
3. Penyusunan agenda kerja proyek perubahan
4. Penyusunan kerangka acuan kegiatan dan kuesioner survey keluhan
pelanggan
5. Melakukan survey keluhan pelanggan
6. Sosialisasi kepada Tim Kerja di Puskesmas Benteng tentang Puskesmas
Ramah Pelayanan
7. Penyusunan Maklumat Pelayanan, Surat Keputusan Kepala Puskesmas,
SPP, SOP, Brosur dan Alur Pelayanan Puskesmas
8
8. Penetapan media komunikasi dan informasi pelanggan
9. Sosialisasi kepada Jejaring Puskesmas Benteng tentang Puskesmas
Ramah Pelayanan
10. Kaji banding upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Waenakeng
Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat
11. Penulisan Laporan hasil Implementasi
D. KRITERIA KEBERHASILAN
Kriteria keberhasilan dari Proyek perubahan ini adalahterbentuknya komitmen
dan kerjasama yang baik dari stakeholder internal maupun eksternal untuk
mendukung penerapan puskesmas ramah layanan dengan capaian :
1. Terbitnya Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Pembentukan
Tim Kerja Proyek perubahan
2. Terbitnya Surat keputusan Kepala Puskesmas Benteng tentang
Pembentukan Tim Puskesmas, Tupoksi dan Pelayanan ( 6 dokumen )
3. Tersusunnya kuesioner survey keluhan pelanggan yang dapat digunakan
sebagai acuan pada tahap lanjutan proyek perubahan
4. Terlaksananya survey keluhan pelanggan puskesmas
5. Terlaksananya sosialisasi Puskesmas Ramah Pelayanan bagi stakeholders
Puskesmas dan jaringannya
6. Tersusunnya Motto, Maklumat, Janji dan Slogan Puskesmas Ramah
pelayanan di Benteng Kabupaten Manggarai Barat
7. Tersusunnya Standar Pelayanan Publik ( 9 dokumen ), SPO ( 9 dokumen),
brosur dan Bagan / alur pelayanan puskesmas
8. Tersedianya media komunikasi dan informasi pelanggan di Puskesmas
Benteng meliputi : kotak saran, papan informasi puskesmas, call centre
puskesmas ( Nomor HP:082144798718, 082144094182, 081239217554,
085253577052, 0821444933942)
9. Terlaksananya kegiatan kaji banding pelayanan di Puskesmas Waenakeng
Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat
9
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
No TAHAPAN WAKTU
1 JANGKA PENDEK
a. Identifikasi Masalah 10 September 2015
b. Melapor Diri kepada Bapak Penjabat Bupati 14 September 2015
Manggarai Barat
c. Konsultasi kepada pimpinan Bulan September s/d
November 2015
d. Membentuk Tim kerja Proyek perubahan 15 September 2015
10
Puskesmas, Uraian tugas, Etika pelayanan )
l. Penyususunan standar pelayanan ( SPP, SOP, 28-31 oktober 2015
Manual Mutu, Buku Kendali, Papan Informasi,
mater brosur / leaflet
m. Pendampingan Lokakarya Mini Puskesmas (
Sosialisasi bagi stakeholders Jejaring Puskesmas 2 Oktober 2015
Benteng )
n. Kaji Banding Pelayanan ke Puskesmas Waenakeng 3-4 Nopember 2015
2 JANGKA MENENGAH
a. Verifikasi usulan Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2016
untuk pembiayaan kegiatan Puskesmas dalam
APBD Tahun 2016, dan sumber anggaran dari
pihak swasta dan NGO yang berpihak pada SKPD
Dinas Kesehatan
b. Pelatihan kompetensi SDM Kesehatan dalam
pelayanan prima
c. Melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap
layanan puskesmas
d. Menyediakan sarana dan prasarana mendukung
pelayanan prima di Puskesmas
3 JANGKA PANJANG Tahun 2017
a. Penetapan Puskesmas sebagai tempat pembelajaran
ramah layanan
11
b. Persiapan Puskesmas Ramah Pelayanan menuju
Akreditasi Dasar
12
Kepala Seksi Wabah dan BencanaDinas Kesehatan Kab. Manggarai
Barat
Kepala Sub Bagian program Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Barat
Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai Barat
2. Stakeholders External :
Bupati Manggarai barat
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat
Kepala Dinas PPKD Kabupaten Manggarai Barat
Kepala Bappeda Kabupaten Manggarai Barat
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Manggarai
Barat
Pimpinan AIPMNH Kabupaten Manggarai Barat
Ketua BPKD Manggarai Barat
Kepala Puskesmas Benteng Kabupaten Manggarai Barat
C. STRATEGI KOMUNIKASI
Strategi komunikasi yang menjadi kekuatan dalam menyelesaikan Proyek
perubahan adalah :
1. Konsultatif yakni melakukan konsultasi dengan Coach, dan Kepala Dinas
kesehatan Kabupaten Manggarai Barat sebagai mentor
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kepala Puskesmas Benteng,
Mentor AIPMNH dan Tim Akreditasi Puskesmas.
3. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Waenakeng dan pengelola UKM pada pelaksanaan kegiatan Kaji Banding
pelayanan puskesmas
13
4. Peningkatan peran dan tugas kepala seksi, staf pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai Barat dan mentor puskesmas pada rapat persiapan
puskesmas ramah layanan.
5. Penyampaian konsep Puskesmas Ramah Pelayanan kepada stakeholders
puskesmas dan jejaring pada saat mengikuti Lokakarya Mini Bulan
Nopember di Puskesmas Benteng.
6. Penyampaian informasi Puskesmas Ramah Pelayanan kepada masyarakat
pada saat melakukan survey keluhan pelanggan.
14
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
15
c. Terlaksananya Survey kepuasan pelanggan dan hasilnya
disosialisasikan kepada stakeholders di Puskesmas Benteng :
Dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 21 Oktober 2015
Surveyor : Petugas kesehatan dan Project Leader
Hasil Survey Keluhan Pelanggan
PERNYATAAN %
NO
KELUHAN YA TIDAK
1 SDM 34.68 65.32
2 PELAYANAN 44.19 55.81
SARANA DAN
3 71.39 28.61
PRASARANA
4 OBAT-OBATAN 48.86 51.14
UKBM DAN PERAN
5 58.99 41.01
SERTA MASYARAKAT
TOTAL 54.05 45.95
Analisa Data
Keluhan terhadap SDM
Berdasarkan tabel analisis diatas dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa sejumlah 34,68 % pelanggan memberikan pernyataan keluhan
terhadap jumlah petugas puskesmas, kurangnya kepatuhan terhadap
jam kerja, lamban dalam pelayanan dan kurang tanggap terhadap
pelayanan pasien diluar jam kerja. Secara keseluruhan dapat
menggambarkan bahwa kewajiban dan tanggungjawab petugas masih
rendah yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja pelayanan.
Pernyataan keluhan masyarakat tersebut menjadi masukan berharga
bagi petugas untuk memperbaiki kinerja pada waktu mendatang
16
Keluhan terhadap Pelayanan
Pernyataan keluhan pelanggan terhadap pelayanan mencapai 44,19 %,
persentasi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pelayanan
yang diberikan belum optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi
antara lain karena kurangnya informasi yang berkaitan dengan
pelayanan, kepesertaan jaminan kesehatan, layanan pengaduan
masyarakat dan media informasi puskesmas
Keluhan terhadap sarana dan prasarana
Keluhan masyarakat terhadap sarana dan prasarana puskesmas sangat
tinggi mencapai 71,39 %. Faktor yang mempengaruhi keluhan antara
lain karena Puskesmas Benteng belum memiliki fasilitas rumah tunggu
bersalin, belum tersedianya air bersih dan penerangan /jaringan listrik .
Keluhan terhadap obat-obatan
Keluhan pelanggan tehadap obat-obatan lebih fokus pada kurangnya
informasi petugas terhadap pasien tentang cara meminum obat, dan
penyimpanan obat dirumah, karena sampai saat ini jumlah dan jenis
obat di Puskesmas Benteng untuk pelayanan tersedia sesuai kebutuhan
Keluhan UKBM dan Peran Serta Masyarakat
Pernyataan keluhan terhadap peran serta masyarakat sangat tinggi,
mencapai 58,99 %. Faktor yang mempengaruhi keluhan antara lain
karena kemitraan petugas kesehatan dengan dukun dan kader posyandu
belum optimal serta kurangnya informasi petugas tentang pengaduan
pelayanan.
17
Motto Pelayanan UPTD Puskesmas Benteng
Melayani Dengan Ikhlas, Kasih dan Sepenuh Hati
Maklumat
Dengan ini, kami menyatakan siap menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai janji dan standar pelayanan
yang telah ditetapkan, dan kami siap menerima teguran ataupun
pengaduan jika tidak memberikan pelayanan secara professional
dan sepenuh hati
18
- Nomor Call Centre Puskesmas
082144798718
082144094182
081239217554
085253577052
082144933942
- Buku kendali pengaduan/keluhan pelanggan ( pengaduan
langsung, surat-menyurat, HP, Forum pertemuan pada
kecamatan/desa
- Papan Informasi Puskesmas
- Brosur / leaflet Pelayanan
f. Pendampingan Lokakarya Mini Puskesmas ( Sosialisasi bagi
stakeholders Jejaring Puskesmas Benteng )
Dilaksanakan pada tanggal, 02 November 2015
Peserta berjumlah 35 orang
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Penyampaian PWS Program puskesmas dan jejaring
- Penyampaian Materi Puskesmas Ramah Pelayanan
- Diskusi dan RTL
g. Kaji Banding di Puskesmas Waenakeng Kecamatan Lembor
Dilaksanakan pada tanggal, 04 November 2015
Pelaksana : Project Leader, Kepala Puskesmas Benteng dan
Pengelola UKM berjumlah 5 orang
Stakeholder Puskesmas Waenakeng : Kepala Puskesmas, KTU
Puskesmas dan pengelola UKM berjumlah 7 orang
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Menerima masukan dari kepala Puskesmas Waenakeng
dalam pengelolaan administrasi dan manajemen pelayanan
serta strategi pencapaian pada setiap UKM puskesmas
- Mempelajari dokumen implementasi administrasi dan
manajemen, pelayanan klinis dan pengelolaan UKM
19
- Mempelajari pengelolaan sistim rujukan penderita ( rujukan
antar puskesmas dan RSUD Ruteng )
- Mempelajari percepatan penurunan AKI dan AKB
- Mempelajari UKBM dan peran serta masyarakat
h. Refreshing kader posyandu di puskesmas Benteng
Dilaksanakan pada tanggal, 26 November 2015
Pelaksana : Puskesmas Benteng dan Project Leader ( TOT standar
pertumbuhan dan Air Susu Ibu )
Peserta : Kader posyandu ( 30 orang )
Materi :
- Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita
- Pemberian Air Susu Ibu ( Posisi dan Pelekatan Payudara )
Kompetensi pelatihan
- Mampu dan trampil menerapkan 9 langkah penimbangan
balita
- Mampu dan trampil membuat kurva pertumbuhan
- Mampu dan trampil menghitung umur anak
- Mampu dan trampil sebagai motivator ASI dengan
menerapkan 4 posisi dan pelekatan payudara
20
Perangkapan tugas tim kerja puskesmas untuk mengelola UKM
puskesmas, mempengaruhi kurangnya konsentrasi untuk membantu
menyelesaikan proyek perubahan
Tidak tersedianya dana untuk mendukung kelancaran selama
menyelesaikan proyek perubahan
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil proyek perubahan sebagai inovasi dalam reformasi
pelayanan di Puskesmas dengan mengedepankan kepentingan publik serta
percepatan persiapan menuju Puskesmas yang terakreditasi sebagai berikut :
1. Puskesmas Benteng sebagai salah satu UPTD Puskesmas di Kabupaten
Manggarai Barat yang dipersiapkan dan menjadi pola dalam ramah
layanan telah membangun komitmen untuk memberikan pelayanan prima
dengan upaya meningkatkan kinerja pelayanan serta mengutamakan
kepuasan pelanggan.
2. Dalam pelaksanaan proyek perubahan di UPTD Puskesmas, Tim kerja
sudah bekerja maksimal untuk membantu menyiapkan dokumen
implementasi Puskesmas, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan
sarana dan prasarana pendukung untuk mempelajari dan menelusuri
berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan dan referensi dalam
menyelesaikan berbagai dokumen.
3. Konsep puskesmas ramah layanan menjadi bagian penting dalam tahapan
reformasi puskesmas menuju akreditasi, bagi pihak Puskesmas Benteng
hal ini sangat menguntungkan karena lebih awal sudah mengetahui
berbagai jenis dokumen yang dipersiapkan untuk kepentingan akreditasi.
Bagi tim kerja internal menerapkan konsep ramah layanan dapat
mengembangkan pola pikir dan budaya kerja untuk mewujudkan kepuasan
pelanggan dalam pelayanan publik
4. Melakukan kegiatan kaji banding pelayanan pada UPTD Puskesmas
Waenakeng sangat bermanfaat bagi pengelola UKM UPTD Puskesmas
Benteng, karena hasilnya menjadi masukan yang sangat bernilai untuk
dipelajari dalam memperbaiki dan meningkatkan upaya pelayanan
kesehatan pada waktu mendatang.
22
5. Mengembangkan media komunikasi untuk menangkap keluhan pelanggan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menjaga mutu pelayanan di
Puskesmas, Media komunikasi yang telah disediakan di puskesmas
meliputi kotak saran, papan informasi pelayanan, call centre puskesmas,
alur pelayanan pasien dan standar prosedur pelayanan dapat. Keberadaan
media tersebut diharapkan dapat memberikan komunikasi dan informasi
yang mudah dipahami serta membangun kepercayaan, kejujuran dan
kepuasan pelanggan.
6. Terlaksananya sosialisasi Ramah Pelayanan kepada stakeholder
Puskesmas, Pustu dan Poskesdes. Komitment yang dibangun adalah
dengan mengembangkan spirit pelayanan yang berorientasi pada visi dan
misi puskesmas, uraian tugas dan etika pelayanan, serta tolok ukur
kinerjanya adalah produktifitas ( efisiensi dan efektifitas ) dan kualitas
layanan ( kemampuan memberikan kepuasan kepada masyarakat )
B. REKOMENDASI
Rekomendasi yang disampaikan berkaitan dengan pembahasan dalam proyek
perubahan ini merupakan bagian yang penting untuk mendukung
keberlanjutan pelayanan kesehatan pada UPTD Puskesmas menuju akreditasi
FKTP . Rekomendasi tersebut meliputi :
1. Optimalisasi pendampingan pada UPTD Puskesmas Benteng untuk
mempersiapkan diri menuju akreditasi didukung oleh ketersediaan sarana
dan prasarana yang memadai
23
2. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan petugas di Puskesmas untuk
menanamkan budaya dan prilaku kerja serta mengembangkan inovasi pola
pikir sebagai dasar dalam mewujudkan pelayanan prima
3. Diharapkan mendapatkan perhatian serta dukungan pemerintah dalam
kebijakan anggaran untuk menunjang keberlangsungan program
24
PROJECT CHARTER
I. IDENTITAS PROYEK
MEWUJUDKAN PUSKESMAS BENTENG DI KABUPATEN
Judul MANGGARAI BARAT MENJADI PUSKESMAS RAMAH
PELAYANAN
Deskripsi Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
25
dan MISI : MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA
YANG SEHAT MANDIRI mempunyai peran yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan yang bermutu, profesional dan
berupaya mendorong peran serta masyarakat untuk menolong
dirirnya sendiri dan aktif dalam pembangunan sehingga masyarakat
sehat dan mandiri. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut maka
berbagai upaya pelayanan telah dilakukan dan salah satu upaya
adalah mereformasi pola pikir, budaya kerja dan sistem manajemen
di Puskesmas. . Upaya tersebut dapat tercapai dengan cara
mewujudkan Puskesmas Ramah Pelayanan di Kabupaten Manggarai
Barat
Sponsor NAMA : dr. IMACULATA VERONIKA DJELULUT, M.Kes
Coach NAMA : Dra. A. T. SANTI SUNGKONO, M.M, Psi
Project Leader NAMA HANTO MARTINUS
NIP 19630106 198703 1 013
JABATAN KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
MANGGARAI BARAT
26
distandarkan dan diukur secara periodik, dianalisis sebagai dasar untuk melakukan
upaya perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas
Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menjadikan palayanan yang lebih efisien dan efektif serta dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, namun sampai saat ini usaha pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat masih belum dapat memenuhi harapan.
Banyak anggota masyarakat yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan pelayanan yg
diberikan oleh Puskemas, pemeriksaan yang kurang ramah, lama waktu pelayanan,
ketrampilan petugas, sarana, fasilitas, serta waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan
akan membangun citra buruk bagi puskesmas.
Pelayanan kesehatan yang baik akan memberikan hasil sesuai tujuan dan
harapan pengguna jasa sampai terpenuhi kebutuhannya. Luaran atas hasil pelayanan
teknis yang berkualitas bagi individu yakni penyakit dapat disembuhkan, persalinan di
Fasilitas Kesehatan aman dan selamat bagi ibu dan bayinya, sedangkan bagi masyarakat
masalah kesehatannya dapat teratasi, tumbuh kembang balita di Posyandu berjalan baik.
Sampai saat ini masalah kesehatan masih menjadi masalah utama di
Kabupaten Manggarai Barat, masalah dimaksud antaralain, masih tingginya kasus
kematian ibu, kematian anak, dan prevalensi gizi kurang balita.
Kasus kematian ibu hamil, bersalin dan nifas pada tahun 2014 berjumlah 10 orang dan
kasus kematian bayi 57 orang. Kasus kematian bayi pada periode kritis ( 0-7 hari )
berjumlah 42 orang disisi lain kejadian kasus kematian ibu dan anak terjadi di
rumah/masyarakat.
Melihat permasalahan ini, maka diperlukan upaya yang sungguh-sungguh mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak serta membangun sistim pelayanan
yang didukung oleh komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang bermutu,
aman dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan. Untuk itu maka perlu
dilakukan peningkatan upaya pelayanan kesehatan dengan menerapkan suatu pola yakni
Puskesmas Ramah Pelayanan.
27
III. TUJUAN
A. Jangka 1. Terbitnya Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Pendek Manggarai Barat tentang Tim kerja proyek perubahan
2. Terlaksananya sosialisasi bagi stakeholders untuk membangun
komitmen menjadikan Puskesmas benteng Puskesmas Ramah
Pelayanan
3. Terlaksananya penyusunan manual mutu, instrumen kepuasan
pelanggan, SPP, SOP dan dokumen implementasi pelayanan dalam
mewujudkan Puskesmas Ramah Pelayanan
4. Tersusunnya agenda dan Jadwal kerja Persiapan Puskesmas Ramah
Pelayanan
5. Tersedianya papan informasi pelayanan Puskesmas, buku jaga/buku
kendali pengaduan pelayanan
6. Tersedianya media komunikasi ( Call Centre ) Puskesmas sebagai
nomor kontak layanan pelanggan
28
Instansi 2. Meningkatnya kepuasan dan kepercayaan pelanggan terhadap
pelayanan Puskesmas
29
keramahan yang langsung berhubungan dengan pelanggan
- Komunikasi dan informasi yang mudah dipahami dan
didengarkan pelanggan Puskesmas
- Menanamkan kepercayaan, kejujuran kepada pelanggan
Puskesmas
Membuat laporan pertanggungjawaban sosialisasi
30
informasi, dan alur pelayanan puskesmas )
Menyusun SOP pelayanan
Judul SOP
Logo nama organisasi
Nomor dokumen, tanggal terbit
Penetapan oleh kepala Puskesmas
Isi SOP meliputi : Pengertian, Tujuan, Kebijakan,
Referensi, langkah-langkah prosedur dan unit terkait
4. Penyusunan agenda kerja dan jadwal kegiatan pelayanan
Melakukan pembahasan agenda kerja proyek perubahan
Menyusun jadwal kerja dan evaluasi proyek perubahan
5. Tersedianya papan informasi pelayanan Puskesmas, buku jaga /
kendali pengaduan pelayanan
6. Tersedianya nomor kontak layanan petugas di Puskesmas Benteng (
HP Call Centre )
31
3. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM agar
mampu memberikan pelayanan prima
Membuat Kerangka acuan pelaksanaan pelatihan
Menyiapkan materi
Melakukan kegiatan pelatihan
Membuat Laporan pelatihan
Melakukan bimtek EPP ( Evaluasi Pasca Pelatihan )
C. Jangka
1. Tersedianya Puskesmas Benteng sebagai Puskesmas Ramah
Panjang Pelayanan dan sebagai model serta pusat pembelajaran bagi
Puskesmas lainnya di Kabupaten Manggarai Barat
Membuat instrumen penilaian Puskesmas Ramah Pelayanan (
koordinasi bidang PSDM dinas Kesehatan )
Melakukan penilaian Puskesmas berprestasi dalam pelayanan
Melakukan kegiatan evaluasi penilaian Puskesmas Ramah
Pelayanan
VI. OUTPUT KUNCI
Nama Deskripsi
1. Terbitnya Surat Keputusan Keputusan yang ditetapkan bersifat mengikat dan
Kepala Dinas Kesehatan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
Kabupaten Manggarai pelaksana
Barat tentang Tim kerja
32
proyek perubahan Penyusunan Surat Keputusan tersebut harus
berdasarkan peraturan perundangan
Dalam diktum surat keputusan adalah membantu,
merencanakan, mempersiapkan dan melaporkan
kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai Barat
3. Terlaksananya penyusunan
Membuat rancangan manual mutu, intrumen, SOP,
manual mutu, instrumen protap yang mendukung upaya yang bermutu,
dan protap pelayanan
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
dalam mewujudkan serta kepuasan pelanggan
Puskesmas Ramah
Pelayanan
4. Tersusunnya agenda dan Jadwal kerja yang dibuat menguraikan tentang tahapan-
Jadwal kerja Persiapan
tahapan kegiatan, waktu, lokasi dan penanggungjawab
Puskesmas Ramah pelaksana kegiatan
Pelayanan
33
5. Tersedianya papan Membuat papan informasi pelayanan Puskesmas
informasi pelayanan Menyediakan papan berukuran 1 x 1,5 meter
Puskesmas, buku Menuliskan informasi tentang jenis-jenis pelayanan
jaga/buku kendali yang disediakan Puskesmas Benteng
pengaduan pelayanan Mencantumkan logo kesehatan ( Bhakti Husada )
34
mampu memberikan .
pelayanan prima
35
Pelaksanaan sosialisasi
Sosialisasi Untuk membangun komitmen pelayanan tentang:
- Konsistensi kinerja dengan tekad pelayanan yang ramah
- Tanggap untuk memberikan pelayanan tepat waktu
- Kesopansantunan meliputi sikap, aspek perhatian dan
keramahan yang langsung berhubungan dengan
pelanggan
- Komunikasi dan informasi yang mudah dipahami dan
didengarkan pelanggan Puskesmas
- Menanamkan kepercayaan, kejujuran kepada pelanggan
Puskesmas
Membuat laporan pertanggungjawaban sosialisasi
36
Inventarisasi media Komunikasi menangkap
keluhan masyarakat
Inventarisasi peran masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
Membuat SOP pelayanan ( layanan pengaduan, layanan
informasi, dan alur pelayanan puskesmas )
Menyusun SOP pelayanan
Judul SOP
Logo nama organisasi
Nomor dokumen, tanggal terbit
Penetapan oleh kepala Puskesmas
Isi SOP meliputi : Pengertian, Tujuan, Kebijakan,
Referensi, langkah-langkah prosedur dan unit terkait
Membuat SOP penatalaksanaan pengaduan masyarakat dan
informasi layanan melalui ( kotak pengaduan, papan
informasi puskesmas, call center puskesmas, dan leaflet )
4. Penyusunan agenda kerja dan jadwal kegiatan pelayanan
Puskesmas
Melakukan pembahasan dengan Tim untuk menyesuaikan
dengan agenda kerja program
Menghitung hari kalender kerja
Menentukan jadwal dan tanggungjawab Tim kerja
5. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
Puskesmas
Menyediakan papan informasi pelayanan puskesmas
Membuat Brosur / lealflet pelayanan Puskesmas
Menyusun materi dan informasi sebagai pesan yang
akan dituangkan dalam leaflet/brosur
Penyebarluasan brosur kepada lintas sector dan
masyarakat
37
Sosialisasi kepada masyarakat pada pertemuan di
Puskesmas, kantor kecamatan dan desa
Membuat Bagan / alur pelayanan puskesmas
Alur pelayanan ditempatkan pada ruang tunggu
pasien, dan alur pelayanan dari ruang pendaftaran,
poli, rawat inap, rujukan, konseling sampai
pelayanan obat
Dibuat dalam papan atau kertas
Membuat Buku kendali pengaduan masyarakat dalam
pelayanan
Menentukan nomor HP Puskesmas sebagai nomor kontak
layanan Puskesmas
Menyediakan HP
Menentukan kontak person pelayanan
Membuat buku jaga / kendali pengaduan
Membuat SOP Pengaduan masyarakat
38
Membuat Kerangka acuan pelaksanaan survey
Melakukan survey kepuasan pelanggan
Menyusun Laporan survey
3. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM Bulan Februari
agar mampu memberikan pelayanan prima 2016
Mentor
dr. Imaculata Veronika Djelulut
Tim Kerja
Tim Kerja Proyek perubahan
Proyek perubahan Dinas Kesehatan
Puskesmas Benteng
Kab. Manggarai Barat
Tim Kerja
UPTD Puskesmas
Benteng
39
No Struktur Deskripsi
DESKRIPSI STAKEHOLDER
Identifikasi
Nama Peran
Internal External (+) (-)
1. Mentor Membimbing, mengarahkan,
mengawasi, mendukung, dan
mengendalikan serta memfasilitasi
keberhasilan proyek perubahan
2. Coach Membimbing dan mengarahkan
proyek perubahan agar dapat berjalan
dengan baik dan berhasil sesuai
dengan harapan
3. Project Sebagai penanggungjawab dan
40
Leader penggerak utama kegiatan proyek
perubahan
4. Stakeholder Pihak yang terlibat atau terkait dalam
memberikan masukan, kajian,
analisa, serta mempunyai komitmen
dalam mewujudkan proyek
perubahan
5. Team work Merupakan Tim Teknis yang
membantu dalam operasional proyek
perubahan
IX. ANGGARAN
Jenis Pengeluaran Deskripsi Estimasi Biaya
1. Anggaran persiapan Membutuhkan anggaran Rp. 500.000,- untuk belanja
ATK
2. Anggaran penggandaan Membutuhkan anggaran Rp. 500.000,- untuk belanja
penggandaan
3. Anggaran sosialisasi untuk Membutuhkan anggaran Rp. 500.000,- untuk belanja
Tim proyek perubahan untuk ATK dan snack rapat
membangun komitmen
pelayanan
4. Anggaran Media Publikasi Membutuhkan anggaran Rp. 5.00.000,- untuk
belanja cetak media publikasi
5. Anggaran Transportasi Membutuhkan anggaran Rp. 5.00.000,- untuk
belanja transportasi kaji banding ke Puskesmas
Waenakeng
Total Biaya Rp. 2.500.000,- ( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )
41
X. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
A. EKSTERNAL
Deskripsi
I. Stakeholder Utama
Bupati Adalah Stakeholder yang tidak langsung namun
DPRD mempunyai pengaruh positif yang sangat besar
Bappeda tercapainya keberhasilan Proyek Perubahan Penerapan
II. Stakeholder Primer Pihak yang memiliki kepentingan langsung atas Proyek
Puskesmas Benteng Perubahan yang dilaksanakan, memiliki kekuatan dan
Puskesmas pengaruh positif yang sangat besar dalam mendukung
Pembantu Proyek Perubahan
Poskesdes
III. Stakeholder Sekunder Pihak yang memiliki kepentingan langsung atas Proyek
Masyarakat Perubahan yang dilaksanakan, memiliki kekuatan dan
AIPMNH pengaruh positif yang sangat besar dalam mendukung
BPKD Proyek Perubahan
Desa
42
XI. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
43
- Menanamkan
kepercayaan, kejujuran
kepada pelanggan
Puskesmas
Komunikasi, koordinasi dan
bimbingan teknis ke
Puskesmas
B Eksternal
1 Keterbatasan Informasi dan Pelayanan Mengembangkan dan
sarana dan kesehatan dapat diakses menyediakan media
prasarana dengan mudah dan baik informasi sesuai kondisi dan
pendukung ( listrik apabila didukung dengan kemampuan Puskesmas
dan jaringan ketersediaan dan Optimalisasi Bimbingan
telkomsel ) keterjangkauan sarana, teknis ke Puskesmas
prasarana komunikasi
XII. RESIKO
Kemungkinan risiko yang terjadi dan solusi dalam mengatasi masalah
44
kesehatan
2 Kinerja pelayanan Gambaran penilaian, Melakukan evaluasi kinerja
rendah pencapaian hasil pelaksanaan puskesmas dengan stake
pelayanan kesehatan, holder internal ( Penetapan
manajemen puskesmas dan kinerja )
mutu pelayanan yang rendah Melakukan pembinaan
secara berjenjang pada
Dinas kesehatan, Puskesmas
dan Jejaring
45
Manggarai Barat perubahan
2 Adanya dukungan dari Penyelesaian tugas untuk mewujudkan proyek
stakeholder internal perubahan dapat tercapai dengan baik karena ada
motivasi dan tanggungjawab setiap individu dalam
kelompok
4 Terlaksananya sosialisasi Komitmen pelayanan ramah dapat dibangun karena
untuk membangun ada pemahaman dan tekad yang sama dari stakeholder
komitmen mutu pelayanan dengan melakukan sosialisasi
5 Tersedianya Dokumen Pelaksanaan program menuju Puskesmas Ramah
implementasi pelayanan Pelayanan dapat berjalan dengan baik apabila
seperti instrument, SPP, tersedianya, dokumen standar dan media informasi
SOP dan media publikasi pendukung
pelayanan di Puskesmas
6 Terwujudnya Puskesmas Terwujudnya Puskesmas Ramah Pelayanan adalah
Ramah Pelayanan menjadi ukuran keberhasilan yang dapat memberi motivasi
tempat pembelajaran bagi Puskesmas lain untuk dipelajari
8 Terbangunnya komunikasi Koordinasi dan komunikasi menjadi kunci
dan koordinasi yang keberhasilan penyelesaian dan penyempurnaan proyek
kondusif antara perubahan
stakeholder, Fasilitator,
Mentor dan coach
46
dan konsep untuk diterapkan dalam upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas, mewujudkan Puskesmas Ramah Pelayanan.
Merubah pola pikir masyarakat di kota Surakarta merupakan sesuatu
yang penting sehingga masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan
pariwisata, keunggulan dalam Inovasi Pola Pikir perlu diadopsi dalam
pelayanan di Puskesmas dan menjadi dasar dalam pelayanan prima
dengan mengedepankan kepuasan pelanggan
XVI. PERSETUJUAN
47
KERANGKA ACUAN
SURVEY KELUHAN PELANGGAN
TERHADAP MUTU PELAYANAN DI PUSKESMAS BENTENG
A. PENDAHULUAN
48
yang lebih efektif dan efisien menuju Puskesmas yang Ramah Layanan
dengan melakukan kegiatan survey menggunakan kuesioner keluhan
pelanggan
B. TUJUAN UMUM
Meningkatnya upaya kesehatan serta menyediakan pelayanan yang bermutu,
aman dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya kegiatan survey untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
keluhan pelanggan
2. Tersedianya kuesioner panduan survey
3. Tersedianya informasi/data keluhan pelanggan sebagai dasar untuk
melakukan reformasi pelayanan
4. Tersedianya petunjuk bagi surveyor dalam melakukan survey
49
8. Wawancara dilakukan terhadap 5 Responden setiap hari
9. Untuk setiap pernyataan keluhan, berikan skor/nilai 1 pada kolom YA jika
responden menjawab Ya dan skor/nilai 1 pada kolom TIDAK jika responden
menjawab tidak
10. Melakukan tabulasi dan analisis hasil survey
F. SASARAN
Responden adalah pengunjung rawat jalan puskesmas
Berusia 17 sampai dengan 55 tahun
Responden yang diwawancarai adalah perempuan dan laki-laki
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
melakukan survey keluhan pelanggan.
Mengetahui
50
KERANGKA ACUAN
SOSIALISASI PUSKESMAS RAMAH PELAYANAN
DI BENTENG KABUPATEN MANGGARAI BARAT
TANGGAL, 22 OKTOBER 2015
A. PENDAHULUAN
51
internal Puskesmas maupun pemberdayaan masyarakat di wilayah pelayanan
Puskesmas melalui pendekatan multi pihak
B. TUJUAN UMUM
Meningkatnya upaya kesehatan serta menyediakan pelayanan yang bermutu,
aman dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi di Puskesmas Benteng dalam
mereformasi pelayanan
2. Terwujudnya komitmen stakeholder di Puskesmas Benteng untuk
memberikan pelayanan sesuai standar
3. Terbentuknya Tim Kerja Puskesmas dalam mewujudkan Puskesmas
Ramah Layanan
4. Tersusunnya agenda dan jadwal kerja Tim Puskesmas dalam
menyelesaikan tahapan kegiatan
52
5. Merumuskan kesepakatan / komitmen pelayanan
6. Penyusunan agenda dan jadwal kerja Tim kerja Puskesmas
7. Membuat laporan sosialisasi
F. SASARAN
Stakeholder Puskesmas, Pustu dan Poskesdes
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam melakukan survey keluhan pelanggan.
Mengetahui
53
NOTULEN
54
prevensi serta mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan . Keberhasilan
pelayanan kesehatan primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk, mengurangi
biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan mendukung
Pembangunan kesehatan Nasional. Peran pelayanan kesehatan primer adalah
mendukung peningkatan Akses dan mutu Pelayanan kesehatan pada
masyarakat, Mendukung Pelaksanaan JKN, serta mendukung pencapaian
Indikator Kesehatan
Lebih lanjut diuraikan tentang mutu pelayanan kesehatan yang
merupakan kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan. Pelayanan umum yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan
merupakan tanggungjawab untuk dilaksanakan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
perundang-undangan
Kinerja Pelayanan Publik adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi dengan tolok ukur kinerja meliputi
:
Produktifitas ( efisiensi dan efektifitas yan )
Kualitas Layanan ( kemampuan memberikan kepuasan kepada
masyarakat )
55
Mudah dimengerti
Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
Kondisional
Sesuai kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima layanan
Berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas
Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat
Memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat
Kesamaan Hak
Tidak melakukan diskriminasi dari aspek apapun khususnya suku, agama,
ras, golongan, status sosial
Keseimbangan Hak dan kewajiban
Aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan
56
Membuat bagan /alur pelayanan puskesmas
Membuat umpan balik pengaduan masyarakat
Melaksanakan sistem rujukan pasien
Menyusun dan menetapkan Manual Mutu
Membuat SPP
Membuat SOP Pelayanan
Membuat KAK
Membuat SK Puskesmas
Menyusun/Membuat Brosur Pelayanan
Melakukan kaji banding ke Puskesmas Wae Nakeng
Jangka menengah
Perencanaan kebutuhan Anggaran
Melakukan Survey Kepuasan Pelanggan
57
Pelatihan petugas dalam pelayanan prima
EPP
Perencanaan fasilitas air bersih dan jaringan listrik
Jangka panjang
Penilaian Puskesmas Ramah Layanan
Persiapan Akreditasi Puskesmas
Terwujudnya Puskesmas Benteng menjadi Fasilitas Pembelajaran Ramah
pelayanan
58
6. Kesimpulan
Terwujudnya komitmen Tim Kerja dengan Maklumat Pelayanan :
MAKLUMAT
Dengan ini, kami menyatakan siap menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai janji dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan, dan kami siap menerima teguran ataupun pengaduan jika tidak
memberikan pelayanan secara profesional dan sepenuh hati
59
Terbentuknya Tim kerja berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Puskesmas Benteng Nomor. 003.11/PKM/195/ XI / 2015, tanggal 22
Oktober 2015
Tersusunnya agenda dan jadwal Tim kerja mendukung persiapan
Puskesmas Ramah Pelayanan .
7. Saran
Project Leader diharapkan tetap mendampingi Tim kerja Puskesmas selama
menyelesaikan tugas persiapan di Puskesmas Benteng
60
KERANGKA ACUAN
KAJI BANDING PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS WAE NAKENG
KECAMATAN LEMBOR
KABUPATEN MANGGARAI BARAT
A. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Agar Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama khususnya Puskesmas dapat memenuhi standar pelayanan,
maka dibutuhkan persiapan dan perencanaan untuk membangun tata kelola
yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen untuk menyediakan
pelayanan yang bermutu, aman dan terjangkau bagi masyarakat secara
berkesinambungan. Salah satu pendekatan untuk mencapai tujuan adalah
melakukan reformasi pelayanan yang berorientasi pada kualitas pelayanan dan
kepuasan pengguna layanan dengan melibatkan berbagai pihak dalam
pengembangannya.
Puskesmas Benteng di Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah
satu Puskesmas yang dipersiapkan untuk menerapkan konsep ramah
pelayanan. Ramah layanan yang dimaksud berorientasi pada pelayanan publik
untuk mewujudkan kepuasan pelanggan, dengan demikian Puskesmas
Benteng perlu melakukan perbaikan kualitas dan kinerja pelayanan.
Untuk mencapai harapan dimaksud maka dilakukan kegiatan kaji
banding pada Puskesmas lain guna mempelajari strategi dan upaya pelayanan
kesehatan yang sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. Hasil kaji banding
dijadikan masukan yang berharga bagi Puskesmas Benteng dalam mendukung
upaya ramah pelayanan.
61
B. TUJUAN
Mempelajari keunggulan yang dimiliki puskesmas lain sebagai bahan
masukan dalam upaya peningkatan pelayanan dan membahas strategi yang
dilakukan untuk mencapai keunggulan.
E. SASARAN
Kepala Puskesmas Wae Nakeng
KTU Puskesmas Wae Nakeng
Pengelola UKM Puskesmas Wae Nakeng
62
H. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Laporan kegiatan ini akan dibuat setelah melakukan kegiatan kaji banding di
Puskesmas Wae Nakeng
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
melakukan kaji banding di Puskesmas Wae Nakeng
Mengetahui
63
LAPORAN HASIL KAJI BANDING PELAYANAN
DI PUSKESMAS WAE NAKENG KECAMATAN LEMBOR
KABUPATEN MANGGARAI BARAT
A. PENDAHULUAN
Rendahnya kualitas pelayanan publik merupakan salah satu sorotan
yang diarahkan kepada birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Perbaikan pelayanan publik pada saat ini merupakan
harapan seluruh masyarakat. Berbagai tanggapan masyarakat justru cenderung
menunjukan bahwa system dan prosedur pelayanan publik berbelit-belit,
lamban, tertutup, dan cenderung diskriminatif.
Puskesmas Benteng sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT)
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, telah berupaya untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal, namun
disadari upaya pelayanan yang berkualitas masih menjadi tantangan utama
yang dihadapi oleh karena semakin meningkatnya tuntutan masyarakat
terhadap kinerja pemberi layanan.
Untuk mencapai harapan dimaksud salah satu strategi yang
dilakukan Puskesmas Benteng adalah mempelajari penyelenggaraan
pelayanan kesehatan terbaik yang telah dilakukan oleh puskesmas lain dengan
melakukan kegiatan kaji banding. Hasil kaji banding diharapkan dapat
menjadi masukan dalam upaya peningkatan pelayanan pada waktu mendatang.
B. TUJUAN
Mempelajari keunggulan terbaik yang dimiliki puskesmas Waenakeng sebagai
bahan masukan untuk diterapkan di Puskesmas Benteng dalam
penyelenggaraan pelayanan.
64
D. STAKEHOLDERS YANG DIKUNJUNG
Kepala Puskesmas Waenakeng
KTU Puskesmas
Pengelola UKM
Staf Puskesmas
65
Informasi program disosialisasikan kepada seluruh staf pada rapat
internal
Referensi program disediakan dan mencari informasi perkembangan
program melalui internet dan konsultasi dengan pengelola program
pada Dinas Kesehatan
Menerapkan program pengembangan yang belum dimiliki oleh
puskesmas lain seperti kesehatan jiwa bagi ibu hamil
3. Penyiapan Dokumen implementasi pelayanan
Puskesmas telah membentuk Tim kerja untuk menyediakan dokumen
implementasi sebagai persiapan menuju akreditasi puskesmas
Puskesmas telah berupaya menyediakan dokumen internal secara
lengkap karena ada pembagian tugas penyiapan.
Waktu penyelesaian tugas penyiapan dokumen telah disepakati, dan
dilaksanakan setelah selesai waktu pelayanan pasien
4. Media Publikasi Puskesmas
Puskesmas menyediakan papan informasi pelayanan pada ruang
tunggu puskesmas
Puskesmas melakukan publikasi penggunaan dana BOK pada papan
informasi
Menyediakan informasi jenis makanan dan minuman kadaluarsa pada
ruang tunggu pasien
5. Sistim Rujukan Penderita
Puskesmas Waenakeng Merupakan tempat Rujukan dari puskesmas
diwilayah sekitarnya
Merupakan salah satu puskesmas mampu PONED
Puskesmas Waenakeng mampu mengupayakan penurunan AKI dan
AKB
Koordinasi Sektor Terkait
Lokakarya Mini Sektor secara berkala dilaksanakan melibatkan semua
komponen yang terkait
66
Revolusi KIA berjalan baik, melibatkan sektor terkait, dukun dan
kader
Persalinan di Fasilitas Kesehatan meningkat, kerjasama dengan sektor
terkait, institusi keagamaan, BPKK dan BPKD berjalan baik
H. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai bukti pelaksanaan kegiatan kaji
banding, dan dapat dijadikan pedoman dalam upaya penyelenggaraan
pelayanan di puskesmas.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Benteng Project Leader
67
68