1. Lingkungan Umum
a. Aspek politik
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU Minerba yang
memuat ketentuan mengenai adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, pembatasan
luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, kewajiban pembangunan fasilitas
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan
tahun 2014. Ketentuan tersebut dapat memberikan risiko berkurangnya cadangan dan tingkat
keekonomian proyek Perusahaan.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan
Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (PP No. 22) dan Peraturan
Pemerintah No. 23 (PP No. 23) Tahun 2010, sebagaimana diubah terakhir oleh Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 2014, tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara (PP No. 1).
PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan
wilayah pertambangan, tata cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data.
PP No. 1 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara
untuk kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR); pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat; tata cara penyampaian laporan hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi
saham pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing.
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (PP No. 55). Pada tanggal
20 Desember 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.
78 Tahun 2010 tentang reklamasi dan pascatambang (PP No. 78).
b. Ekonomi
Meski banyak pihak memprediksikan adanya perbaikan pada harga komoditas terutama nikel di
akhir tahun 2014. Namun pada kenyataannya tren harga komoditas nikel tetap tidak membaik
secara signifikan dalam waktu lama di tahun 2014. Sayangnya, hal ini dapat berlanjut ke tahun
2015. Di tahun 2014, ekspektasi banyak pihak bahwa Filipina tidak dapat menggantikan posisi
Indonesia ternyata tidak sepenuhnya terbukti. Dengan ekspor bijih nikel sejumlah 31 juta wmt dan
masih adanya existing ore sebesar 7 juta wmt, maka ANTAM memperkirakan peningkatan harga
nikel masih akan menghadapi tantangan dan kemungkinan besar peningkatan harga nikel baru akan
dimulai pada semester II tahun 2015.
c. Sosio Kultural
Penjualan Perseroan dan Entitas Anak sangat tergantung pada harga komoditas dan daya serap
pasar dunia. Tujuan ekspor feronikel adalah Eropa, Korea Selatan, India, Taiwan, Jepang dan China.
Selain memasarkan emas dan perak di pasar domestik melalui 10 Butik Emas LM, ANTAM juga
mengekspor kedua komoditas tersebut ke Singapura
dan India. Untuk batubara, selain dipasarkan di dalam negeri juga dilakukan ekspor ke China. Risiko
pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari
pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru.
Sebagian besar dari produk ANTAM diekspor ke konsumen terkemuka yang berada di Eropa dan
Asia. ANTAM memiliki kontrak jangka panjang dengan konsumennya yang sebagian besar
merupakan konsumen loyal yang telah menjalin hubungan usaha selama beberapa dekade dan
berorientasi jangka panjang. Penjualan feronikel memanfaatkan kontrak jangka panjang yang
mencantumkan harga jual yang mengacu pada harga pasar internasional. Komoditas feronikel dijual
ke perusahaanperusahaan baja nirkarat terkemuka. Tenor kontrak penjualan sangat bervariasi, dari
satu hingga sepuluh tahun. Untuk komoditas emas dan perak, penjualan umumnya dilakukan secara
langsung ke konsumen mengingat sifat komoditas emas dan perak yang likuid.
d. Teknologi
Seiring dengan Visi ANTAM untuk menjadi perusahaan kelas dunia, penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (Information & Communication Technology/ICT) yang handal sangatlah dibutuhkan
untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif, efisien, dan optimal. Untuk itu ANTAM
senantiasa berkomitmen untuk melaksanakan implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Posisi ICT yang semakin
strategis di ANTAM mendorong semakin diperlukannya kehandalan sistem ICT, pengelolaan proses,
serta dukungan sumber daya ICT yang lebih baik.
2. Analisis Lingkungan Industri
Berikut ini adalah analisis industri mengenai lima kekuatan persaingan menurut Porter pada PT ANTAM
a. Pengguna Jasa (Pelanggan)
Perseroan dan Entitas Anak juga mengembangkan proyek-proyek pengembangan untuk
menghasilkan produk-produk turunan yang mempunyai nilai tambah. PT ANTAM memiliki basis
pelanggan yang terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pelanggan atau negara saja.
Sebagian besar dari produk ANTAM diekspor ke konsumen terkemuka yang berada di Eropa dan
Asia. ANTAM memiliki kontrak jangka panjang dengan konsumennya yang sebagian besar
merupakan konsumen loyal yang telah menjalin hubungan usaha selama beberapa dekade dan
berorientasi jangka panjang.
b. Subtitusi
Persaingan berdasarkan substitusi merupakan persaingan dari produk alternatif. Dalam hal ini
persaingan substitusi PT ANTAM ini adalah energi alternatif yang dapat menggantikan hasil
pertambangan dari PT ANTAM. Strategi yang dilakukan pada PT ANTAM adalah penciptaan nilai
tambah bagi pelanggan melalui penciptaan inovasi produk sejenis produk alternatif, penurunan
harga dengan efisiensi harga dan diversifikasi produk, peningkatan kerjasama negara negara maju,
dan mempertahankan kualitas bahan baku.
c. Pemasok
Untuk menjalankan kegiatan pertambangannya, PT ANTAM hanya memiliki satu pemasok
kebutuhan bahan bakar, yakni PT Pertamina. PT Pertamina (Persero), pihak yang berelasi,
merupakan satu-satunya pemasok yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pembelian
barang dan jasa untuk kegiatan produksi. Sedangkan terkait dana investasi, PT ANTAM
menggunakan dana internal maupun eksternal yaitu melalui kemitraan dan pinjaman bank.
d. Persaingan antar penjual dalam satu industri
Untuk menghadapi persaingan bisnis itu, PT ANTAM dituntut mampu bersaing dengan para
kompetitor domestik maupun internasional. Sesuai Keputusan Direksi No. 165.K/51/DAT/2010
tanggal 24 September 2010 tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Strategis Perusahaan
(Corporate Strategic Management Policy), maka Visi dan Misi Perseroan merupakan bagian dari
arahan strategis Perseroan. Di dalam Pedoman Kebijakan Manajemen Strategis Perusahaan
tersebut dinyatakan bahwa review arahan strategis dilakukan secara berkala atau dalam hal
terjadinya perubahan lingkungan strategis yang signifikan dalam periode berjalan dengan maksud
untuk memperkecil penyimpangan dan menguji ketepatan arah. Strategi usaha Perseroan adalah:
1. Fokus pada bisnis inti untuk memperoleh nilai yang maksimal melalui pemanfaatan cadangan
yang dimiliki.
2. Mempertahankan pertumbuhan melalui proyek proyek pengembangan yang solid, aliansi
strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan
mentah dan beralih untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan.
3. Mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan dengan memiliki sumber pendanaan yang
terdiversifikasi seperti pendanaan dari perbankan, obligasi, mitra strategis, atau sumber
pendanaan lain serta peningkatan perolehan pendapatan untuk memastikan kemampuan
perseroan guna memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan masa depan, serta memberikan
imbal hasil.
e. Pendatang Baru Potensial
Pendatang baru potensial dalam bisnis pertambangan adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan seperti PT Freeport, PT Karimun Granit, PT International Nikel Indonesia, PT
Indominco Mandiri, dll.Cara PT Pos Indonesia dalam menghadapi para pendatang baru potensial ini
adalah dengan memberikan diversifikasi produk, inovasi produk, mempertahankan kualitas bahan
baku.
Visi perusahaan Aneka tambang (antam) ialah menjadi perusahaan yang mendunia dengan berbasiskan
pertambangan dengan tetap memperhatikan pertumbuhan perusahaan yang sehat dan berbasikan pada standar
kelas dunia, antam berusaha memperluas pasar dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga antam bisa
menjadi perusahaan yang mengglobal. Untuk mencapai visi tersebut maka diperlukan langkah-langkah nyata
yaitu dengan menyusun misi yaitu menerapkan praktek kinerja terbaik berkelas dunia, menciptakan efisiensi
biaya operasional dan pemanfaatan teknologi secara tepat guna dengan tetap mengutamakan kesehatan dan
keselamatan kerja, kemudian mengolah sumber daya semaksimal mungkin, meningkatkan kesejahtraan
karyawan dan partisipasi aktif terhadap lingkungan sekitar, misi tersebut menjadi acuan dalam melaksanakan
praktik bisnis PT Antam untuk mencapai visinya.
Visi PT Antam sendiri ialah Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan
standar kelas dunia, dari visi perusahaan tambang tersebut bisa dilihat tujuan yang jelas untuk menjadikan
perusahaan yang menglobal. Dilihat dari karakteristiknya, visi pt antam dapat dibayangkan (imagible) dimana
gambaran sebagai perusahaan global dengan berbasiskan pertambangan cukup jelas dipaparkan, kemudian visi
PT antam juga cukup menarik (desirable) dimana visinya menyebutkan menjadi perusahaan global dengan tetap
memperhatikan pertumbuhan yang sehat hal ini dimaksudkan PT Antam dalam tujuannya menjadi koorporasi
global tetap memperhatikan pertumbuhan praktik bisnisnya yang tentunya melihat dari tingkat pendapatan yang
diperoleh perusahaan tersebut. Kemudian visi PT Antam juga realistis dan dapat dicapai, bukan tidak mungkin
antam menjadi perusahaan global, mengingat bahan tambang memiliki prospek yang cukup baik apalagi
kebutuhan batubara yang menjadi salah satu bahan tambang unggulan PT Antam ini terus mengalami
peningkatan permintaan setiap tahunnya, perkembangan produksi batubara selama 13 tahun terakhir telah
menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, dengan kenaikan produksi rata-rata 15,68% pertahun, pada tahun
1992, produksi batubara nasional mencapai 22,951 juta ton dan selanjutnya pada tahun 2005 produksi batubara
nasional telah mencapai 151,594 juta ton (Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, 2005). Perkembangan
produksi batubara nasional tersebut tentunya tidak terlepas dari permintaan dalam negeri (domestik) dan luar
negeri (ekspor) yang terus meningkat setiap tahunnya. Sebagian besar produksi tersebut untuk memenuhi
permintaan luar negeri, yaitu rata-rata 72,11%, dan sisanya 27,89% untuk memenuhi permintaan dalam negeri
(Pusteklitbang TEKMIRA, 2005), tingginya permintaan dari pasar dunia membuat visi antam menjadi
perusahaan uang mengglobal realistis dan dapat dicapai. Visi PT antam juga cukup mudah dipahami dengan
tidak adanya istilah-istilah yang tidak dimengerti dan visi perusahaan juga sangat jelas dalam menunjukan
tujuan dari perusahaan tersebut dalam jangka panjang.
Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai
pemain global.
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup.
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.
Dapat dilihat dari misi PT Antam diatas penyusunan kalimat pertama sebagai prioritas yang paling utama guna
mencapai visi perusahaan yaitu menerapkan praktik terbaik berkelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai
pemain global, kalimat ini diletakan pertama karena merupakan hal yang paling pertama yang harus dilakukan
oleh perusahaan agar mencapai visinya dalam menjadi perusahaan global, kemudian kata-kata yang dipilih
dalam misi PT Antam ini cukup jelas disampaikan dan tidak bertele-tele, misi PT Antam ini juga cukup luas
untuk diterapkan selama beberapa tahun seperti meningkatkan kesejahteraan pegawai, partisipasi aktif terhadap
lingkungan, efisiensi sumberdaya yang merupakan misi antam bisa diterapkan dalam beberapa tahun guna
mencapai visi menjadi perusahaan global, kemudian misi PT Antam juga cukup spesifik dalam menjelaskan
misi perusahaan yang dijelaskan point perpoint dimulai dari praktik bisnis, karyawan, lingkungan sekitar,
investor, dan sumberdaya. Misi PT Antam juga fokus pada kompetensi perusahaan yang bergerak dibidang
tambang, investor dibidang pertambangan, kemudian faktor lingkungan sekitar, secara jelas disebutkan dalam
misi PT Antam. Kemudian misi PT Antam tidak terdapat kata-kata yang tidak bermakna dan tidak terdapat kata-
kata yang membingungkan.
Strategi ANTAM :
Pada dasarnya tujuan kami adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan biaya seiring dengan usaha
bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.
Strategi kami adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan. Manajemen seringkali bertanya pada diri
sendiri, Bagaimana kita dapat memperoleh nilai yang maksimal melalui pemanfaatan cadangan yang dimiliki?
Pembangunan kekuatan perusahaan menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang.
Melalui maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat
biaya.
Kami berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek-proyek pengembangan yang solid, aliansi
strategis, akuisisi, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan dari sekedar menjual bahan mentah dan beralih
untuk lebih meningkatkan kegiatan pemrosesan.
Kami berusaha untuk mempertahankan kekuatan keuangan perusahaan. Melalui peningkatan perolehan
pendapatan, kami dapat memastikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban, mendanai
pertumbuhan masa depan, serta memberikan imbal hasil bagi pemegang saham melalui pembayaran dividen.
Korporasi
Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder
Global Terkemuka
Jangkauan pemasaran di seluruh dunia
Operasional berstandar kelas dunia
Pengelolaan sumber daya alam yang memberikan nilai tambah pada komoditas inti dan bisnis
pendukungnya
Komoditas inti: produk berbasis nikel, bauksit, dan emas
Bisnis pendukung: energi, batubara, jasa eksplorasi, jasa permunian, trading, engineering, O&M,
transshipment, training centre, dan perkebunan