Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Hayati

Nim : A31114039

CHAPTER 5
THEORETICAL FRAMEWORK AND HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Setelah melakukan wawancara, mnyelesaikan survei literatir, dan mendefinisikan


masalah, kita telah siap untuk membuat kerangka teoretis. Kerangka teoretis adalah model
konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau
menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Teori
tersebut mengalir secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya di bidang masalah.
Meggabungkan keyakinan logis seseorang dengan penellitian yang dipubliskan,
mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan situasi, adalah sangat pentig dalam
membangun dasar ilmiah untuk meneliti masalah penelitian.
Singkatnya, kerangka teoretis membahas saling ketergantungan antar variabel yang
dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi yang sekarang diteliti. Penyusunan
kerangka konseptual tersehut membantu kita untuk mencialilkan atau menghipotesiskan
dan menguji hubungan tertentu, dan dengan demiki.an, meningkatkan pemahaman kita
mengenai dinamika situasi. Dengan demikian, dari kerangka teoretis bisa disusun
hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori yang dirumuskan valid atau
tidak. Hubungan yang dihipotesiskan tersehut kemudian dapat diuji dengan analisis
statistik yang tepat. Dengan menguji dan mengulangi temuan, kita juga akan
mempunyai keyakinan yang lebih kuat mengenai ketepatan penelitian. jadi, seluruh
penelitian bergantung pada dasar kerangka teoretis. Bahkan jika hipotesis yang dapat
diuji tidak perlu disusun (seperti dalam sejumlah proyek penelitian terapan), penyusunan
kerangka teoretis yang baik adalah hal utama untuk mendalami masalah yang sedang
diteliti.
Karena kerangka teroretis memberikan dasar konseptual bagi penelitian, dan
karena kerangka teroretis tidak lain adalah mengidentifikasi jaringan hubungan antara
variabel yang dianggap penting bagi studi terhadap situasi masalah apa pun,sangat penting
untuk memahami apa arti variabel dan apa saja jenis Variabel yang ada.
VARIABEL
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi
padanilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau
pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Secara konseptual, variabel
dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Variabel dependent
2. Variabel independent
3. Variabel moderating
4. Variabel mediating

Variabel dependent
Variabel dependen adalah variabel yang dapat menjadi perhatian utama dalam sebuiah
pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam
variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.

Variabel independent
Variabel independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hbungan yang positif ataupun yang negative bagi variabel
dependen nantinya. Variabel dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel
independen.

Variabel moderating
Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada
hubungan variabel independent dan variabel dependen.

Variabel mediating
Variabel mediating adalah factor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati
tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan
berdasarkan dampak variabel independent atau moderating terhadap fenomena yang diamati.
Intervening variabel ini dapat membantu dalam menjelaskan bagaimana megkonsepsi
hubungan antara variabel independent dan variabel dependen.

Kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu
ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui
wawancara, observasi, dan survei literature. Hubungan antar survei literature dan kerangka
teoritis adalah survei literature meletakkan pondasi yang kuat untuk membangun kerangka
teoritis.
Ada lima hal yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis:
1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam diskusi.
2. Diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih variabel itu
berhubungan satu sama lain.
3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori berdasarkan atas
penelitian sbelumnya, maka harus ada indikasi pada diskusi apakah hubungan tadi
bersifat positip atau negative.
4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut
terus bertahan.
5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan
sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah dan memahami bagaimana hubungan
antar variabel secara teoritis.

HIPOTESIS
Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan a conjectural statement of the relation between two or more
variabels. Secara statistik hipotesis dipandang sebagai keadaan parameter yang akan diuji
berdasarkan keadaan statistik sampel. Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu
pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis merupakan
gabungan dari kata hipo yang artinya dibawah, dan tesis yang artinya kebenaran. Secara
keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat
menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.

Jenis Hipotesis
Dalam bidang penelitian kuantitatif, Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Hipotesis nol atau hipotesis nihil (statistical hypothesis) : merupakan hipotesis tentang
tidak adanya hubungan antara x dan y, atau hipotesis tentang tidak adanya perbedaan
sampel lainnya. Uji statistik pada umumnya memiliki sasaran untuk menolak
hipotesis nol
2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja : Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan
atau perbedaan antara variabel yang satu dengan variabel lain. Biasanya dirumuskan
dalam bentuk ada perbedaan antara dua x dan y, atau ada perbedaan keadaan antara
dua sampel atau lebih. Rumusan yang umum digunakan biasanya dalam bentuk
proposisi : Jika . . . maka . . . atau Makin . . .makin . . .. Dengan proposisi
semacam itu kita akan lebih mudah membuat peramalan berdasarkan hasil pengajuan.

c. Kegunaan Hipotesis
beberapa kegunaan hipotesis yaitu:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang dapat diuji langsung dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan hasil penyidikan.

d. Cara Memperoleh Hipotesis


Penyidikan bisa berasal dari masalah-masalah praktis, dari situasi tingkah laku yang
diamati, dari penelitian yang sebelumnya atau dari teori-teori.
a) Hipotesis Induktif, yakni peneliti dalam merumuskan hipotesis sebagai suatu
generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati.
b) Hipotesis Deduktif, yaitu Hipotesis yang dirumuskan berasal dari teori-teori.

e. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik


Dalam merumuskan Hipotesis, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Hipotesis hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.
b. Hipotesis hendaknya manyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel.
c. Hipotesis hendaknya dapat diuji.
d. Hipotesis harus mempunyai daya pembeda.
e. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.
Penyusunan Hipotesis

Setelah mengidentifikasi variabel penting dan menetapkan hubungan antar variabel


melalui pemikiran logis dalam kerangka teoritis selanjutnya kita berada dalam posisi untuk
menguji apakah hubungan yang diteorikan benar-benar terbukti kebenarannya. Menguji
hubungan tersebut dengan analisis statistik atau melalui analisis kasus negatif dalam
penelitian kualitatif. Hasil pengujian memberi solusi untuk memecahkan masalah. Penyataan
yang dapat diuji disebut Hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak
diuji kebenarannya. Namun tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang
bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis

Dalam sebuah penelitian, hipotesis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk:

Pernyataan hipotesis (format jika-maka); hipotesis dapat menguji apakah terdapat


perbedaan antara dua kelompok atau antara beberapa kelompok yang terkait dengan
variabel. Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut
eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk
pernyataan jika-maka.Contoh:Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang
mengambil cuti sakit;Jika Karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang
mengambil cuti saki.
Hipotesis direksional adalah hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua
kelompok dengan menggunakan istilah-istilah positif, negatif, lebih dari, kurang dari,
dan semacamnya. Contoh: Wanita lebih bermotivasi di banding pria.
Hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau
perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau
perbedaan tersebut.
Hpotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan
hubungan yang difinitif dan tepat di antara dua variabel. Korelasi populasi antara dua
variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dengan mean (rerata hitung)
dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu).

Anda mungkin juga menyukai