Ilmu Pemberdayaan Masyarakat
Ilmu Pemberdayaan Masyarakat
Ilmu Pemberdayaan Masyarakat
Disusun oleh :
NRP : 25-2015-108
Kelas : D
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pengayaan Teknologi Tepat Guna
dalam Bidang Teknik Lingkungan di Sistem Penyediaan Air Minum.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranaan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan
angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan meningkatkan
standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat. Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat
di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat
ini belum diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih
rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Teknologi tepat guna, mengutip dari wikipedia, merupakan teknologi yang sesuai dengan
negara yang berkembang atau daerah yang berada jauh dan terbelakang di negara industri, yang
mana kemungkinan kekurangan uang dan kurang dalam kemampuan untuk mengoperasikan dan
memelihara teknologi tinggi. Dalam prakteknya adalah sesuatu yang dideskripsikan sebagai
teknologi yang sederhana dan kebanyakan sebagai teknologi permulaan yang dapat secara efektif
dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Karakteristik dari teknologi ini adalah biaya rendah dan membutuhkan sedikit
pemeliharaan. Semakin sering pemeliharaan dapat dikatakan tepat guna, bila pemeliharaan dapat
diatasi oleh keahlian yang ada secara setempat, peralatan, dan bahan. Hanya disebut tepat guna
bila menggunakan teknologi yang dapat diperbaiki secara setempat.
Disisi lain teknologi tepat guna dipandang sebagai teknologi yang dapat sesuai dengan
lebih dari satu atau lebih penggunaan tertentu, khususnya digunakan secara setempat oleh
anggota dari komunitas tertentu.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi komunitas. Ciri-ciri teknologi adalah:
Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak
dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara
kesehatannya. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh permukaan bumi,
memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, akan tetapi sebagian besar dari
air tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang
merupakan air manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih / air
minum harus mengalami suatu Teknologi.
Teknologi yang diterapkan mulai dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk
menjadi air bersih yang sangat tergantung kualitas sumber air baku, kemudian melaui system
distribusi melalui perpipaan ke area pelayanan.
Pengolahan Air dilakukan pada air baku yang pada hakekatnya tidak memenuhi standar
kualitas air minum/bersih yang berlaku, sehingga unsur-unsur yang tidak memenuhi standar perlu
dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang berlaku. Hal ini
dilaksanakan dengan pengolahan air. Teknologi untuk pengolahan air yang sangat tergantung dari
sumber air baku dengan kualitas air yang bermacam-macam untuk dapat diola
1.2 TUJUAN
2) Memperoleh pengetahuan tentang teknologi tepat guna pada sistem penyediaan air minum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Menurunkan kekeruhan
2. Mengurangi bau, rasa dan warna
Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
Menurunkan kesadahan
Memperbaiki derajat keasaman (pH)
Pada dasarnya penjernihan air dilakukan dengan salah satu dari 3 metode atau kombinasi dari
3 metode terebut, ke 3 metode tersebut adalah sebagai berikut:
Prinsip dasar penjernihan air di pedesaan meliputi beberapa aspek yang harus sesui
dengan kondisi sebagai berikut:
1. Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik, maupun social budaya
masyarakat setempat.
2. Pengoperasiannya mudah dan sederhana
4. Debit air olahan yang akan diolah Bentuk dan jenis saringan bermacam-macam.
Penyaringan bahan padatan kasar menggunakan saringan berukuran 5 -20 mm, sedangkan
padatan yang halus (hiperfiltrasi) dapat menggunakan saringan yang lebih halus lagi.
Saringan ini diusahakan mudah diangkat dan dibersihkan.
Bahan untuk penyaringan kasar dapat terbuat dari logam tahan karat seperti stainless
steel, kawat tembaga, batu kerikil, btu bara, karbon aktif. Penyaringan untuk padatan yang
halus dapat menggunakan kain polyester atau pasir. Jenis saringan yang biasa digunakan
adalah saringan bergetar, barscreen racks, dan bak penyaringan saringan pasir lambat. Jenis
saringan yang banyak digunakan adalahsaringan bak pasir dan batuan. Saringan pasir
menggunakan batu kerikil dan pasir. Pasir yang baik untuk penyaringan adalah pasir kuasa.
Jenis saringan menurut konstruksinya dibedakan menjadi saringan miring, saringan
pembawa, saringan sentrifugal dan drum berputar. Kecepatan penyaringan dikelompokan
menjadi tiga:
1. Single medium: saringan untuk menyaring air yang mengandung padatan dengan ukuran
seragam
2. Dual medium: saringan untuk menyaring air limbah yang didominasi oleh dua ukuran
padat
3. Three medium: saringan untuk menyaring air limbah yang mengandung 3 ukuran padatan
Gambarnya seperti dibawah ini:
Sistem aliran air olahan dalam system filtrasi terdiri dari beberapa macam. Penentuan
aliran ini memperhatikan sifat dari limbah padat yang akan difiltrasi. Sistem aliran tersebut
dibagi menjadi empat system, yaitu aliran horizontal, aliran gravitasi, aliran dari bawah ke
atas dan aliran ganda. Gambar model aliran filter:
Gambar kombinasi antara filter dan aerasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan bahan padat dari air olahan. Proses
sedimentasi bisa terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar daripada air
sehingga mudah tenggelam. Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi
adapula yang memerlukan proses pendahuluan, seperti koagulasi atau reaksi kimia. Prinsip
sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian yang padat berada di dasar kolam pengendapan, sedangkan air dibagian atas.
Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah
dengan memberikan dua kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct current, DC).
Ion positif akan bergerak ke kutub negative (katoda), sedangkan ion negative akan bergerak
ke kutub positif (anoda). Pada kutub positif (anoda). Ion negative akan melepaskan
elektronnya sehingga menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat yang tidak larut
dalam air. Hal ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
Aerasi merupakan suatu system oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada
air olahan yang akan dip roses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara dapat
bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen
menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat mengendap. Proses
aerasi terutama untuk menurunkan kadar besi (Fe) dan magnesium (Mg). Kation Fe2+ atau
Mg 2+ bila disemburkan ke udara akan membentuk oksida Fe3O3 dan MgO.
Dengan adanya sistem informasi ini BPPT dalam hal ini unit teknis yang melakukan
pengkajian tentang teknologi pengelolaan air bersih dan limbah cair dapat secara langsung
memperoleh umpan balik yang berupa tanggapan atau kritik terhadap teknologi yang telah
diinformasikannya. Sehingga paket teknologi yang akan disebarluaskan berikutnya akan
benar-benar menjadi teknologi tepat guna yang memang dibutuhkan oleh masyarakat umum.
Gambar Disain Alat Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Siap Minum
Teknologi Ultra Filtrasi merupakan salah satu temuan baru yang menjadi terobosan
penting dalam sistem pengolahan air baku; teknik ini menjadi solusi dari berbagai
permasalahan yang sering dialami dalam sistem pengolahan air bersih.
Teknologi ini menggunakan membran untuk mebersihkan air dari partikel yang
mengkontaminasi air serta bahan polutan lain sehingga terpisah dari air hasil olahan.
Filter dengan nilai absolut pada pori pori yang berukuran sangat kecil dapat
menyaring mikroorganisme dan bakteri dari air yang diolah; hal ini membuat filter ini dapat
digunakan untuk air yang didapatkan dari semua sumber air.
Bahkan air limbah dapat diolah dengan sistem ini guna menghasilkan air baku layak
konsumsi; filter dari sistem Ultra Filtrasi dapat membuang organisme yang tahan terhadap
klorin; selain itu juga dapat langsung membuang konsentrat dan partikel yang terkandung di
dalam air limbah.
Keunggulan lain adalah biaya instalasi yang cukup murah serta perawatan yang juga
mudah dan murah.
Sistem ini juga dikembangkan untuk menjadi sistem pengolahan air otomatis dan
diintegrasikan dengan sistem osmosis balik untuk memperpanjang umur membran penyaring
dari sistem osmosis balik.
Teknologi Osmosis Balik untuk Pengolahan Air Layak Minum Skala Kecil.
Sistem osmosis terbalik atau reverse osmosis memiliki cara kerja kebalikan dari
sistem osmosis pada umunnya. Keduanya menggunakan membran semi permeable yang
memungkinkan cairan berpindah dari satu sisi membran semi permeable ke sisi lainnya.
Teknologi ini menggunakan membran yang miliki sifat selektif yang difungsikan untuk
menyaring air yang diolah. Membran semi permeabel dengan dimensi 0,0001 mikron
memungkinkan menyaring air dari partikel partikel polutan yang bersifat polutan fisika,
kimia dan biologi.
Salah satu keunggulan sistem ini adalah pengaturan hasil pengolahan air hingga dapat
mencapai nilai TDS 0; meskipun begitu, kebanyakan air minum memiliki nilai TDS di bawah
100 sebagai standar kesehatan air minum dan masih memiliki kandungan berbagai mineral
yang tidak berbahaya.
Sistem pengolahan dengan sistem osmosis balik dapat dilakukan dengan modul yang
sederhana dan memiliki berbagai keunggulan. Modul pengolahan air osmosis balik hanya
membutuhkan energi yang kecil sehingga tergolong hemat konsumsi energi.
Dengan ukuran modul pengolahan yang dapat dibuat dalam skala kecil; sistem ini
dapat diaplikasikan sebagai solusi penyedia kebutuhan air baku konsumsi di tingkat rumah
tangga.
Air hasil olahan dapat langsung dikonsumsi tanpa menjalani proses pemanasan hingga
mendidih sehingga dapat menjadi modul penghasil air layak minum
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teknologi tepat guna dalam bidang teknik lingkungan di penyediaan air minum
yaitu :
1) Filtrasi
2) Sedimentasi
3) Penjernihan air dengan absorbsi dan adsorpsi
4) Elektrodialisis
5) Koagulasi
6) Aerasi
7) Osmosis