Kelompok 2
Alya Amaliah 1( O111 15 308), Alfiah Sahraeni Julianti Salam1 (O111 15 310 ), Andi
Muhammad Nazar Mahahtir1 (O111 15 009), Muhammad Isnan Anshari1 (O111 15 017),
Nurlatifa Ulfa Rais1 (O111 15 018), Rosmaladewi (O111 15 008) 1
Asisten : Utari Resky Taruklinggi
1
Bagian Bedah dan Radiologi, Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi
Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ABSTRAK
Kucing merupakan binatang liar yang bersifat soliter dan mulai didomestikasi pada
tahun 800 SM oleh peradaban Mesir Kuno. Pada tanggal 7 Oktober 2017 dilaksanakan
praktikum di Dinas Kementrian Pertanian Makassar. Tujuan dari praktikum ini untuk
mengetahui cara pemeriksaan klinis pada kucing. Terdapat beberapa langkah dalam
pemeriksaan klinis. Sinyalemen dan anamnesa adalah hal pertama yang dapat dilakukan
dengan keterangan dari klien dan didengarkan oleh dokter hewan. Tata cara pemeriksaan fisik
hewan dapat dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi atau perabaan, perkusi atau mengetuk,
auskultasi atau mendengar, mencium atau membaui, serta mengukur dan menghitung.
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berbagai macam peralatan dalam
mendiagnosa keadaan fisik hewan antara lain thermometer, penlight, reflex hammer, dan
stethoscope. Hal-hal diamati pada kucing dalam praktikum ini berpedoman pada rekam medik
atau Physical Examination Form yang telah disiapkan yang berisi data-data umum hingga
khusus yang menunjang diagnosis klinik. Adapun hasil dari pemeriksaan yang kami lakukan
yaitu sehat. Hal ini didasari karena hasil rekam medik yang diperoleh dari pemeriksaan masih
dalam batas normal.
2.4 Sistem Peredaran Darah tunggal atau Gallop dan adakah bunyi
jantung III yang merupakan gejalah payah
2.4.1 Lapangan Jantung jantung, serta adakah murmur yang
Pemeriksaan regio Thoraks bagian menunjukkan adanya peningkatan arus
luar atau superficial merujuk kepada turbulensi darah[7].
2.5 Sistem Pencernaan satu sama lain. Ginjal mengisi peran
penting dalam mempertahankan
2.5.1 Pembagian regio Abdomen homeostasis Produksi urin menghilangkan
Dalam memperoleh tata letak dan produk akhir metabolisme dan
gambaran ukuran sekaligus perubahan mempertahankan komposisi cairan
perubahan diantara keduanya, regio ekstraselular dalam sempit batas. Saluran
abdomen diseragamkan yang terdiri atas 3 kemih menyediakan untuk pengangkatan
Subregio Horisontal dan 3 subregio urin, dengan cara mengisi waduk secara
Ventrikal, sehingga regio abdomen dexter bertahap yang dapat dikosongkan pada
dan regio abdomen sinister masing-masing waktu yang tepat. Gangguan pada Saluran
terdapat kompartemen. Subregio horizontal kemih sering menyebabkan urin tidak
membagi abdomen ke dalam kompartemen normal dan atau pola penyakit yang tidak
dorsal, medial, dan ventral sedangkan normal. Penyakit ginjal dapat berkembang
subregio ventrikal membagi abdomen cukup lama sebelum gejala muncul, dan ini
kedalam epigastrium, mesogastrium, dan bisa jadi spesifik[8]. Konsentrasi urin dapat
hipogastrium. Garis imajiner ventrikal menjadi indikasi terjadinya dehidrasi atau
yang membagi epigastrium dan masalah pada ginjal[5].
mesogastrium adalah lengkung kostae
paling kaudal, garis imajiner yang 2.6.2 Reproduksi
membagagi mesogastrium dan Pada pria, periksa preputium dan anus
hipogastrium adalah lengkung tuber coxae untuk bukti debit atau pendarahan. Palpasi
paling kranial. Garis imajiner horisontal testis untuk memastikan simetri. Palpasi
membagi regio abdomen kedalam tiga dan periksa kelenjar vulva, refleks
subregio sama tinggi(bebas)[7] sphincter, dan kelenjar susu pada betina.
[9]
.