Anda di halaman 1dari 5

Definisi Controlling

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tinda
kan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance a
nd taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastik
an bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan
.

pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksana


an tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan bal
ik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan.

Manfaat Controlling

1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, apakah sesua
i dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai deng
an yang telah ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan progra
m.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksa
nakan tugas-tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuha
n dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk merenungkan isi da
n pekerjaan mereka
6. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang
7. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
8. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditin
ggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja.
9. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif
10. Untuk memastikan kualitas pekerjaan

Proses Controlling

1) Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)


Tahap pertama dalam pengendalian adalah penetapan standar pelaksanaan. Standar
mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai p
atokan untuk penilaian hasil-hasil. Standar adalah kriteria-kriteria untuk mengukur pe
laksanaan pekerjaan. Kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitati
f. Standar pelaksanaan (standard performance) adalah suatu pernyataan mengenai ko
ndisi-kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan secara memuaskan.
Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktifitas menyangkut kriteria: ongkos, wakt
u, kuantitas, dan kualitas. Tipe bentuk standar yang umum adalah:
a) Standar-standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, ata
u kualitas produk.
b) Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya t
enaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan lain-lain.
c) Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pek
erjaan harus diselesaikan.
2) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur pelak
sanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengendalian adalah men
entukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat.
3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan pengukuran pelaksan
aan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus. Ada berbagai
cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu pengamatan (observasi), lapora
n-laporan (lisan dan tertulis), pengujian (tes), atau dengan pengambilan sampel.
4) Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata denga
n pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
5) Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil. Ti
ndakan koreksi mungkin berupa:
a. Mengubah standar mulu-mulu (barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah)
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan
c. Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-p
enyimpangan.

Jenis Controlling

1) Pengendalian karyawan (Personal control).


Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan p
egawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi p
egawai dan lain-lain.
2) Pengendalian keuangan (financial control)
Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan,tentang pemasu
kan dan pengeluaran,biaya-biaya perusahaaan termasuk pengendalian anggaranya.
3) Pengendalian produksi (Production control).
Yaitu pengendalian yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produks
i yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar atau rencananya.
4) Pengendalian waktu (Time control)
Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk m
engerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
5) Pengendalian teknis (Technical control)
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan deng
an tindakan dan teknis pelaksanaan.
6) Pengendalian kebijaksanaan (Policy control).
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan orga
nisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.
7) Pengendalian penjualan (Sales control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual
sesuai rencana yang ditentukan.
8) Pengendalian inventaris (inventory control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih ad
a semuanya atau ada yang hilang.
9) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah semua inventaris perusahaan da
n kantor terprlihara atau tidak,dan mengetahui kerusakan.

Tujuan Controlling

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pe


mborosan, hambatan, dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pem
borosan, hambatan, dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organ
isasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kinerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah penc
apaian kerja yang ada
9. Menciptakan terwujudnya organisasi yang bersih

Syarat Controlling
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standar.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.

DafPus

http://rheinduniatulisan.blogspot.com/2010/08/fungsi-controlling-pengawasan-dan.ht
ml

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar

Anda mungkin juga menyukai