1999
~-...:~.=-
---~~
Widyanuklida No.2 Vol. I. Feb. 1999
3
Widyanuklida No.2 Vol.l, Feb. 1999
dijumpai dua buah kaldera yaitu Kaldera Batu Gunungapi Perem terdiri dari
Parhantianlumut (Tersier) dan Kaldera lava andesit, dasit dan diabas
Patahgigi (Tersier-Kuarter). Hal ini didukung berselingan dengan tufaan dan breksi
oleh kenampakan ekspresi topografi berupa gunungapi bersisipan serpih,
cekungan tererosi kuat berbentuk melingkar. batulanau, batupasir, batulempung dan
Pada pematang kaldera sebelah tenggara setempat konglomerat dan batugamping
terdapat gunung berketinggian 1205 m dari termalih lemah.
permukaan laut. mungkin sebagai anak Batuan Klastik Perem terdiri dari
gunungapi. Adanya alterasi kiorit. pint, perselingan batupasir, barulanau, batu
kalkopirit dan mineral lempung yang berwama lenipung, serpih, tuf dan konglomerat
hijau ke abu-abuan hingga keputihan. sangat dengan sisipan batu gamping dan
lunak sebagai pendukung kuat adanya kaldera batubara.
tua. Tuf riolitik yang berbatuapung, sangat Batuan Klastik Jura terdiri d.ari
kompak dijumpai di lereng sebelah barat batupasir malih, filit. batusabak.
kaldera Parhantianlumut. batulanau terkersikan, greiwek, sisipan
Di dalam terowongan PLT A Singkarak batugamping, setempat terjadi pemalihan
data bawah permukaan SOO - WOO meter dari kontak menjadi sekis, genes, kuarsit dan
pintu terowongan Singkarak dijumpai batuan batutanduk, Di hulu S. Tambir terdapat
malihan sebagai xenolit dalam granit yang batupasir dan konglomerat tufaan,
selanjutnya diterobos oleh andesit-mikrodiorit. batupasir gampingan, batulumpur, dan
Oleh ahli geologi Proyek PL T A tufaan yang dikenal dalam satuan
Singkarak batuanbeku dasit- andesit dan Jura.
mikrodiorit serta tuf riolit berbatuapung Sedimen Peralihan Mio-Pliosen terdiri
dikelompokkan kedalam batuan gunungapi. dari batulumpur, batulanau dan
Reaktivitas magrnatisme berada pada kaldera batupasir tufaansetempat sisipan
Parhantianlumut, Batuan termuda berupa batubara, serpih tufaan dan tuf.
tubuh terobosan andesitik-dasitik di bawah Batuan Gunungapi Plio-Plistosen
kaldera dan hasil letusannya adalah tuf riolit terdiri d.ari tuf breksi gunung api,
batuapung. lava yang bersusunan riolit. dasit dan
Berdasarkan hasil pengukuran andesit,
radioaktivitas batuan dan kadar U yang Batuan Gunungapi Kuarter terdiri dari
menarik adalah Granit Sumpur 4.90 - 15.S0 breksi gunungapi. lava. tuf
ppm dan hasil pengukuran radioaktivitas 150 bersusunan andesit-basal. Sebagian
- 200 cps. Namun granit dalam Kaldera merupakan kegiatan gunungapi yang
Parhantianlumut dan Kaldera Patahgigi masih aktif.
dengan hasil radioaktivitas 50 - 250 cps,
kadar U nya belum diketahui. Selain batuan volkanik tersebut, juga
tersingkap Batuan Terobosan Jura, terdiri
Daerah Pelepat dari granit, granit biotit diorit hornblende,
Litologi volkanik di daerah Pelepat'?" diorit kuarsa, granodiorit, setempat
tersingkap berupa batuan volkanik maupun adamelit. di beberapa tempat retas-retas
batuan yang mengandung material volkanik pegmatit dan sienit. Hasil
(gambar 3) seperti berikut : pengukuran radioaktivitas pada granit
Sedimen Klastik Permo-Karbon terdiri menunjukkan 50 - 140 cps (Tabel J).
dari batupasir, greiwek malih. Dari keterangan tersebut, dapat
batupasiribatulumpur kerakalan dengan diperkirakan di daerah ini sudah terjadi
sisipan tuf malih, batusabak: dan tigakali kegiatan gunungapi yaitu Batuan
batusabak berbintik.batutanduk, filit. sekis, Gunungapi Perem terdiri dari batuan silisik
genes yang umumnya dekat dengan hingga menengah Batuan Gunungapi
batuan terobosan. Paleo - Oligosen terdiri dari batuan
4
Widyanuklida No.2 Vol.l, Feb. 1999
menengah hingga rnafik, Batuan Gunungapi mempunyai kadar uranium 3 ppm dan tufa
Plio - Plistosen terdiri dari batuan silisik Ranau 1 ppm.
hingga menengah, Batuan Gunungapi Berdasarkan kenampakan morfologi,
Kuarter terdiri dari batuan menengah hingga kaldera tua di daerah ini diperkirakan tertutup
mafik Data tersebut mendukung adanya oleh batuan yang lebih muda. Dari uraian
kaldera tua, berumur Perem dengan tersebut di atas, berdasarkan litologi.
radioaktivitas granit 70 - 140 cps. Secara geomorfologi, radioaktivitas maupun hasil
morfologi kaldera tua daerah Palepat telah analisis kadar uranium batuan (Tabel 5),
tertutup oleh endapan batuan yang lebih muda. dibuat urutan prioritas pertama hingga
prioritas keempat berturut-turut adalah
Daerah Baturaja daerah Singkarak, Sibolga, Palepat dan
Litologi batuan volkanik yang dijumpai di Baturaja (Gambar 6).
daerah Baturajalvl.terdiri dari batuan volkanik Berdasarkan kenampakan morfologi,
atau batuan yang mengandung material kaldera tua di daerah ini diperkirakan tertutup
volkanik (Gambar 4) adalah : oleh batuan yang lebih muda. Dari uraian
Anggota Insu Formasi Garba terdiri tersebut di atas, berdasarkan litologi,
dari basal, andesit dan lensa-lensa geomorfologi, radioaktivitas maupun hasil
rijang atau berselingan dengan rijang analisis kadar uranium batuan (Tabel 5),
berumur Jura-Kapur. dibuat urutan prioritas pertama hingga
Formasi Kikim terdiri dan breksi prioritas keempat berturut-turut adalah
gunungapi, tuf padu, tuf lava, batupasir daerah Singkarak. Sibolga, Palepat dan
dan batulempung berumur Oligo-Eosen. Baturaja (Gambar 6).
Formasi Ranau terdiri dari tuf riolitan,
tuf batuapung, tuf padu dengan KESIMPULAN
sisipan batulempung berkarbon berumur Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat
Plio-Plistosen. disimpulkan dan disarankan hal-hal sebagai
Satuan Gunungapi Andesit-Basal terdiri berikut:
dari lava, tuf dan breksi gunung api 1. Kaldera tua yang diidentifikasi di
bersusunan andesit-basal berumur Singkarak, Sibolga. Palepat dan Baturaja
Kuarter. telah mengalami reaktivasi
magmatisme yang diikuti alterasi dan
Satuan Batuan Breksi Gunungapi Tuf
terdiri dari breksi gunungapi. lava dan tuf perulangan volkanisme.
2. Batuan volkanik di Singkarak
bersusunan andesit-basal berumur
mempunyai kadar U yang paling tinggi
Kuarter.
bila dibandingkan Sibolga dan Baturaja,
Selain batuan volkanik, juga tersingkap namun di daerah Sibolga mempunyai
batnan terobosan dari Granit Garba. nilai radioaktivitas dan mineralisasi yang
Dari hasil pengukuran radioaktivitas batuan lebih baik.
menunjukkan bahwa famili granit (25 - 350) 3. Secara keseluruhan prioritas kaldera
cis, sedangkan Tufa Tanau (35 - 125) cis. yang berpotensi sebagai cebakan U
Adapun hasil analisis kadar U dapat dilihat adalah Singkarak, Sibolga. Palepat dan
pada Tabel4. Baturaja.
Temyata di daerah ini sudah terjadi 4. Disarankan untuk melakukan penelitian :
perulangan kegiatan volkanik yaitu pada a. Tentang kemungkinan granit di
zaman Jura - Kapur hingga Paleosen- Singkarak sebagai pembawa U
Oligosen terdiri dari baruan menengah hingga b. Penelitian keberadaan cebakan bijih
mafik dan pada Plio-Plistosen terdiri dari U dengan unsur pandu.
batuan silisik hingga menengah.
Hal ini menunjukkan adanya kaldera tua
yang berumur Jura dengan granit Garba yang
5
Widyanuklida No.2 Vol.I, Feh. 1999
DAFTAR PUSTAKA
r SOEPRAPTO, SUMANTRI, RAMADANUS, Prospek Batuan Volkanik Sebagai
2. Batuan Induk Mineralisasi Uranium di Sumatera, Badan Tenaga Atom Nasional, Pusat
Pengembangan Bahan Galian Nuklir, Unpublish, 1996.
3. M. e. G. CLARKE,R WHANDOYO,H.HARAHAP,PetaGeologiLembar dangsidempuan
dan Sibolga, Sumatera, Skala 1: 250.000, Pusat Penelitian danPengembangan Geologi,
Bandung, 1982.
4. A.S.SUBANDRIO and M.E. SUPARKA, Petrologi and Geochmistry of Sibolga A-Type
Granitoid, orth Sumatera, Indonesia, Prosiding PIT ke 23 lAGl, Jakarta, 1994.
5. S. GAFOER, B.HERMANTO, T.e.AMIN, Peta Geologi Indonesia, Lembar Padang,
Skala I : l.OOO.OOO, Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi, Bandung,1992.
6. EKURID, Final Report on Prospecting Activities in 1977/1978, Annexes 1 - 33, Proyek
Bersama Uranium ndonesia Jerman. Copy No 8.
7. SUTIKNO BRONTO, PenyelidikanGeologi Danau Singkarak dan Sekitarnya, Sumatera
Barat, Direktorat Volkanologi, Departemen Pertambangan dan Energi, Bandung,
2Januari 1997.
8. S. GAFOER, T.e. AMIN, B. SETYOCGROHO, Peta Geologi Indonesia, Lembar
Palembang, Skala 1:l.OOO.OOO, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung,
1992.
9. DJODJO, Laporan Triwulan IV (1979-1980), Sub Kegiatan Sumatera Selatan, Badan
Tenaga Atom Nasional. Pusat Eksplorasidan Pengolahan BahanNuklir, unpublish, Mei
1980.
10. S. GAFOER, T.e. AMIN, R PARDEDE, Peta Geologi Lembar Baturaja, Skala 1 :
250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, 1993.
l l. T. ANTON, Laporan Prospeksi Semi Detil Sektor Way Samang, Badan Tenaga Atom
Nasional. Direktorat Survey Geologi. 1979.
6
-------- -
Widyanuklida No.2 Yol.I. Feh. 1999
2. Granit 25 - WO 3.0
3. Alpit 350 3.0
~. Diorit 25 - 80 3.0
5. Formasi Baturaja 25 - 60 1 - 3.0
6. Formasi Talih 40- 50 1,0
7. Fonnasi Palembang 30 - 60 1.0
8. Tufa Ranau 35-125 1,0
6 7
Widyanuklida No.2 VoL!. Feb. 1999
8
1
I-IPhl U
1mbo
2
1'
f , M
I
Kctcrangan :
TufToba
~
I
[=:J Formnsi Volknnik Tum [-;1"1111 KOlllplck I Jluhalnnago
"
LS
.
..
e
11
o
t
10 10 tell"
1==1==1
IT~~
___] B01II1:1I1
(,'lIlllllgnpi kuat IeI' LIp~g.J llutuan uobosan I'ilico Foscn
10
Widvanuklida No,2 ",,1.1, Fd" I,),)')
Qv
0I
t '2 '20 Krn
I
KETERANGAN :
Batuan Tcrobosan
Batuan Volkauik
Tcrobosan .I111a
II
Widvunuklida ~o.2 \'01.]. F~h. I,)')')
OTt
LJ
Ilatuan
S<1I;IlI:1 Anggota IIISII
Brcksi Gunungapi
~J
12
,."...
3 %: Palepat
I~ == l).._,. turujo.
I~
.)