Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN

RSUD AJIBARANG
Jl. RAYA-PANCASAN, AJIBARANG, BANYUMAS,
TELP. (0281) 6570002, 6570004, FAX. 6570005,
EMAIL:rsudajibarang@banyumaskab.go.id
2015
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RSUD AJIBARANGKAB.BANYUMAS
TENTANG PANDUAN PERLINDUNGAN BARANG MILIK PASIEN
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG
NOMOR TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu peristiwa yang terjadi mendadak atau tiba-tiba


misalnya kecelakaan, pingsan, bencana alam yang dapat timbul
korban. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi yang berbeda yaitu
kepanikan, kacau, kecurigaan baik korban yang mengalami maupun
orang yang melihat / menolong. Sehingga kemungkinan dapat
berakibat adanya kehilangan barang atau benda terutama korban yang
mengalami bencana.

Dari hal ini demi keamanan barang/ benda milik korban yang
mengalami kemudian masuk ke RSUD Ajibarang diperlukan adanya
pengamanan barang-barang atau barang milik pasien dengan terorginir
dan terpantau oleh petugas rumah sakit sehingga dapat terjamin dan
dapat dipertanggung jawabkan keberadaan barang milik pasien dari
mulai pasien masuk ke rumah sakit dan selama dalam proses
perawatan.

B. Pengertian

1. Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk


melindungi.
2. Barang milik pasien merupakan suatu barang bawaan yang
dimiliki oleh pasien.
3. Barang-barang yang dimaksud untuk dilindungi adalah meliputi:
a. uang dalam jumlah besar.
b. Perhiasan
c. Handphone
d. Dompet
e. Surat penting dan berharga
f. Benda lainnya yang dimiliki oleh pasien saat dirawat di RS,
yang perlu diamankan dari kehilangan.

1
C. Tujuan
Tujuan perlindungan barang, barang milik pasien adalah :
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya
adanya kehilangan barang dan barang pribadi pada pasien dari
mulai masuk rumah sakit dan selama berada dirumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya
kecurigaan dari pihak dalam atau luar pada pasien/ pengunjung
/ karyawan.
3. Memberikan rasa nyaman kepada pasien selama di
dalamlingkungan rumah sakit.

D. Prinsip
Dalam melaksanakan perlindungan barang dan barang milik
pasien memegang prinsip, meliputi :
1. Rumah sakit memberikan perlindungan yang terbatas terhadap
barang milik pasien saat pasien dirawat.
2. Rumah sakit mengambil tanggungjawab untuk melindungi
barang milik pasien dalam kondisi sebagai berikut :
a. Pasien korban kecelakaan/ emergency.
b. Pasien korban bencana alam.
c. Pasien tidak sadar tanpa penunggu yang tidak bisa
melindungi barang miliknya..
d. Pasien dirawat tanpa penunggu.
3. Semua pasien yang berada didalam rumah sakit harus berusaha
menjaga barang dan barang pribadi miliknya.
4. Tujuan utama perlindungan barang milik pasien adalah untuk
menjaga keamanan barang milik pasien.
5. Perlindungan barang milik pasien digunakan pada proses pasien
masuk di rumah sakit atau selama dalam lingkungan rumah
saki

BAB II
RUANG LINGKUP

2
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien/karyawan selama
berada di dalam Rumah Sakit.
2. Pelaksana panduan ini adalah karyawan yang bekerja di Rumah
Sakit (medis ataupun nonmedis).
3. Lingkup ruang IGD sebagai penanggung jawab adalah petugas
keamanan/security.
4. Di ruang rawat inap karyawan bertugas untuk mengingatkan pada
pasien dan keluarga agar ikut bertanggungjawab dalam menjaga
barang/barang milik pribadinya.
5. Perlindungan barang dan barang milik pasien berlaku untuk pasien
yang berada di ruang rawat inap atau IGD, dimana pasien:
a. Pasien membawa barang berharga atau mengenakan perhiasan
dan sedang dalam kondisi atau akan dilakukan tindakan
pelayanan medis dan tidak ada penanggungjawab pihak
keluarga.
b. Pasien IGD/rawat inap yang tidak ada keluarga yang
mendampingi sedangkan pasien tersebut akan dilakukan
tindakan pelayanan kesehatan
c. pasien mengalami penurunan kesadaran/hilang ingatan.

3
BAB III
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

A. Seluruh staff rumah sakit


1. Memahami dan menerapkan perlindungan barang barang pribadi
milik pasien.
2. Memastikan menjalankan prosedur yang benar ketika pasien
selama berada di rumah sakit.
3. Melaporkan kejadian bila terjadi kasus kehilangan barang
barangmilik pasien dilingkungan RS.
4. Mengingatkan pada pasien dan keluarga agar ikut
bertanggungjawab dalam menjaga barang pribadi milik pasien
atau penunggunya.

B. SDM yang bertugas


1. Petugas keamanan/Security
a. Bertanggung jawab mengidentifikasi kebutuhan perlindungan
barang milik pasien.
b. Melakukan pencatatan terhadapbarang-barang milik pasien
yang akan dilindungi/ diamankan dalam formulir
penyimpanan barang milik pasien dan buku register
penyimpanan barang milik pasien.
c. Melakukan penyimpanan/ pengamanan barang milik pasien
di lemari/ loker penyimpanan khusus.
d. Memastikan barang dan barang milik pasien tersimpan
dengan baik. Jika terdapat kesalahan penyimpanan maka
peyimpanan harus diletakkan di tempat yang benar.
e. Membantu menyelidiki semua insiden yang salah tentang
perlindungan barang/barang milik pasien, dan memastikan
mengevaluasi serta terlaksananya suatu tindakan untuk
mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut.
2. Perawat
a. Bertanggung jawab mengidentifikasi kebutuhan perlindungan
barang milik pasien
b. Melakukan koordinasi dengan petugas keamanan dalam
melindungi barang milik pasien.

4
c. Melakukan koordinasi dengan petugas keamanan dalam
pencatatan terhadap barang-barang milik pasien yang akan
dilindungi/ diamankan dalam formulir penyimpanan barang
milik pasien dan buku register penyimpanan barang milik
pasien.
d. Memberikan perlindungan barang milik pasien rawat inap
tanpa penunggu yang akan dilakukan tindakan operatic.
e. Memastikan barang dan barang milik pasien tersimpan
dengan baik. Jika terdapat kesalahan penyimpanan maka
peyimpanan harus diletakkan di tempat yang benar.

3. Kepala Instalasi/Kepala Ruang


a. Memastikan seluruh staff diinstansi memahami prosedur
perlindungan barang dan barang miik pasien.
b. Menyelidiki semua insiden yang salah tentang perlindungan
barang/barang milik pasien, melaksnakan evaluasi dan
memastikan terlaksananya suatutindakan untuk mencegah
terulangnya kembali kejadian tersebut.

4. Direktur
a. Memantau dan memastikan panduan perlindungan barang
milik pasien terlaksana dengan baik oleh kepala instalasi.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan
perlindungan barang milik pasien.

BAB IV
TATA LAKSANA

5
Perlindungan barang dan barang milik pasien berlaku untuk pasien
yang dirawat di RSUD Ajibarang dimana tidak ada keluarga atau
penanggungjawab pasien yang mampu melindungi dan menjamin
keamanan barang milik pasien. Perlindungan sebagaimana dimaksud
dilakukan terhadap pasien pasien kecelakaan di IGD, pasien tidak
sadar atau mengalami penurunan kesadaran dan daya ingat, pasien
tanpa penunggu dan pasien sadar namun tanpa penunggu yang akan
dilakukan suatu prosedur tindakan yang memerlukan pelepasan
perhiasan atau perpindahan ruang.

A. Tata laksana perlindungan barang milik pasien.


1. Tata Laksana di IGD
a. Petugas keamanan dan Perawat/ Bidan IGD mengidentifikasi
adanya kebutuhan perlindungan barang pasien pada
keadaan sebagai berikut :
1) Kejadian kecelakaan masal
2) Kejadian kecelakaan tanpa keluarga/ penunggu yang
mampu melindungi barang pasien
3) Kejadian bencana alam
4) Pasien tidak sadar atau mengalami penurunan kesadaran
dan daya ingat.
5) Pasien tanpa keluarga atau penanggungjawab yang tidak
mampu melindungi barang miliknya
b. Petugas keamanan bersama dengan perawat/ bidan
penanggungjawab pasien melakukan identifikasi barang-
barang milik pasien yang harus dilindungi/ diamankan.
c. Petugas keamanan bersama dengan perawat/ bidan
penanggungjawab pasien melakukan pendokumentasian
(pencatatan dalam form penyimpanan barang pasien dan
buku register ).
d. Perlindungan/ penyimpanan barang milik pasien dilakukan
oleh petugas keamanan di dalam lemari khusus.
e. Petugas keamanan menjamin dan mengevaluasi keamanan
penyimpanan barang milik pasien tersebut.

6
f. Pasien dana tau keluarga pasien dapa mengambil kembali
barang-barang tersebut dengan menghubungi petugas
keamanan untuk dilakukan serah terima pengembalian
barang pasien yang telah diamankan/ dilakukan
perlindungan.
2. Tata Laksana di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Petugasn pendaftaran pasien rawat jalan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarganya/ penunggunya bahwa
rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada barang atau
barang milik pasien hilang/ tertinggal selama dilakukan
perawatan di rawat jalan, sehingga setiap pasien diminta untuk
waspada dan ikut bertanggungjawab menjaga barang benda
miliknya dengan baik.
3. Tata Laksana di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
a. Petugas pendaftaran pasien rawat inap memberikan
informasi kepada pasien dan keluarganya/ penunggunya
bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada barang
atau barang milik pasien hilang, sehingga setiap pasien
diminta untuk waspada dan ikut bertanggungjawab menjaga
barang benda miliknya dengan baik.
b. Petugas TPPRImemastikan pasien/keluarga sudah
memahami tentang informasi yang disampaikandan bersedia
tidak akan menuntut apapun kepada pihak rumah sakit
apabila terjadi kehilangan barang/barang milik pasien.
c. Petugas TPPRI mendokumentasikan dalam general consent
dan memastikan pasien/ keluarga pasien yang diberi
informasi telah menandatangani formulir general consent.
4. Tata Laksana di Rawat Inap
a. Perawat/ bidan di ruang rawat inap melakukan identifikasi
kebutuhan perlindungan barang milik pasien yaitu :
1) Pasien yang menggunakan perhiasan dan akan dilakukan
tindakan medik operatic dimana tidak ada keluarga/
penanggungjawab pasien.
2) Pasien tidak sadar/ mengalami penurunan kesadaran/
penurunan daya ingat sedangkan tidak ada penunggu/
penanggungjawab pasien.

7
b. Bagi pasien yang perlu dilindungi barang dan barang
miliknya maka perawat/ bidan menjelaskan prosedur
penyimpanan barang milik pasien.
c. Pada pasien sadar maka perawat/bidan memastikan bahwa
pasien mengerti proses serah terima penyimpanan
barang/barang milik pasien apabila belum ada pihak
keluarga yang mendampingi dan akan dilakukan tindakan
pelayanan.
d. Perawat/ bidan mengisi formulir serah terima penyimpanan
barang milik pasien.
e. Pada pasien tidak sadar/ koma, maka serah terima dan
penyimpanan barang pasien dilakukan oleh petugas/perawat
yang bertugas di ruangan terkait.
f. Catatkan penyimpanan barang pasien dalam form
penyimpanan barang pasien dan dicatatkan dalam buku
pencatatan barang penyimpanan pasien.
g. Simpan barang di lemari penyimpanan yang telah
ditentukan.
h. Segera hubungi pihak keamanan apabila terjadi peristiwa
kehilangan barang/barang milik pasien.
i. Apabila perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani
kasus tersebut jika kasus berlanjut.

B. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan barang milik


pasien :
1. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan barang/barang milik pasien :
a. Pada saat pasien tidak ada keluarga yang mendampingi
sedangkan pasien tersebut akan dilakukan tindakan
pelayanan kesehatan
b. Pada saat pasien mengalami penurunan kesadaran/hilang
ingatan.
c. Pasien dengan gangguan mental.
2. Barang milik yang dalam batas waktu tertentu ( 1 bulan ) tidak
diambil oleh keluarganya maka rumah sakit berhak untuk
memusnahkan barang tersebut

8
3. Para staff RSUD Ajibarang harus memberikan perlindungan
barang milik pasien dengan benar dan menanyakan ulang
apakah telah mendapat informasi tentang perlindungan
barang/barang yang berharga milik pasien oleh petugas
pendaftaran.
4. Menginformasikan ulang oleh perawat yang bertugas ketika
memasuki ruang rawat inap bahwa rumah sakit tidak
bertanggung jawab atas barang/barang milik pasien jika terjadi
kehilangan
5. Perlindungan barang milik pasien sebaiknya mencakup dua
detail wajib, yaitu:
a. Di data semua barang/barang pada saat pasien masuk.
b. Petugas keamanan menyimpan barang milik pasien dengan
aman dan dapat dipertanggung jawabkan bila pasien belum
ada pihak keluarganya atau pasien dengan hilang
kesadaran.
6. Rumah sakit memasang himbauan JAGALAH BARANG-
BARANG PRIBADI ANDAJANGAN SAMPAI HILANG ATAU
TERTINGGAL.
C. Pelaporan Insiden atau Kejadian Kesalahan dalam perlindungan
Barang Milik Pasien
1. Contoh Kesalahan yang dapat terjadi adalah :
a. Misidentifikasi data / pencatatan di buku laporan.
b. Tidak adanya tanda pada barang atau barang yang
dilindungi.
c. Misidentifikasi laporan investigasi.
d. Registrasi ganda saat mendata barang atau barang yang
dilindungi.
e. Kesalahan penulisan tanda di buku laporan.
2. Beberapa penyebab terjadinya identifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi
Salah memberikan tanda pada barang milik pasien
Kesalahan mengisi buku laporan
Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salah
Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak
terbaca

9
b. Kegagalan verifikasi
Tidak adekuatnya verifikasi
Tidak mematuhi protokol verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau
keterbatasan bahasa pasien
Kegagalan untuk mengkonfirmasi ulang
Kurangnya kultur / budaya organisasi
d. Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan
barang/barang milik pasien pastikan utamakan
keamanan dan keselamatan pasien

10
BAB V
DOKUMENTASI

Pada saat pasien masuk rumah sakit tidak ada keluarga yang
mendampingi ataupun pasien dalam kondisi hilang kesadaran, maka
perlindungan barang/ barang milik pasien harus mendapat perhatian
dari petugas dengan melalui prosedur :

1. Mengisi blangko yang didalamnya berisi nama pasien, alamat,


hari/tgl dan jam datang dan mengisi daftar barang bawaan/ barang
milik pasien oleh petugas keamanan/security ( blangko dibuat
rangkap 2).
2. Mencatat dalam buku register penyimpanan barang milik pasien.
3. Petugas keamanan meminta tanda tangan diblangko tersebut dari
orang yang mengantar, orang yang menolong sebagai saksi jenis-
jenis barang yang dibawa oleh pasien.
4. Petugas keamanan menyimpan barang/ barang milik pasien
ditempat yang telah ditentukan ( loker) dengan dijamin aman dan
dikunci (menyertakan salinan formulir penyimpanan barang milik
pasien).
5. Apabila pasien sudah sadar peetugas keamanan menjelaskan
memberikan penjelasan bahwa barang milik pasien sudah aman
dan tersimpan di dalam loker pasien.
6. Jika saat terjadi jam pergantian dinas maka petugas mengoperkan
kunci dan catatan kepada petugas berikutnya.

11
BAB VI
REVISI ATAU AUDIT

Revisi atau audit akan dilakukan apabila :


1. Kebijakan ini akan dievaluasi dan disempurnakan jika diperlukan.
2. Secara normatis kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun
waktu dua tahun.
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

12
BAB VII
PENUTUP

Dengan ditetapkannya pedoman ini maka setiap personil


Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang dapat melaksanakan ketentuan
dalam mendukung hak pasien dan keluarga untuk mendapatkan
perlindungan barang / barang milik pasien.

Ajibarang,2016
DIREKTUR RSUDAJIBARANG

dr.DANI ESTI NOVIA

13

Anda mungkin juga menyukai