Anda di halaman 1dari 14

Kamis, 05 Juni 2008

Pengertian Beban Mati Dan Beban Hidup Dalam Struktur Konstruksi

Beban mati adalah beban dengan besar yang konstan dan berada pada posisi yang sama setiap
saat. Beban ini terdiri dari berat sendiri struktur dan beban lain yang melekat pada struktur secara
permanen. Termasuk dalam beban mati adalah berat rangka, dinding, lantai, atap, plumbing, dll.

Dalam mendesain berat beban mati ini harus diperhitungkan untuk digunakan dalam analisa.
Dimensi dan berat elemen struktur tidak diketahui sebelum analisa struktur selesai dilakukan.
Berat yang ditentukan dari analisa struktur harus dibandingkan dengan berat perkiraan semula.
Jika perbedaannya besar, perlu dilakukan analisa ulang dengan menggunakan perkiraan berat
yang lebih baik.

Berat beberapa material yang biasa digunakan dalam struktur dalam dilihat dalam Peraturan
Muatan Indonesia atau Part 7 dari Manual LRFD. Untuk material khusus, biasanya produsen
telah memberikan data berat material berikut dimensi dan karakteristiknya.

Beban hidup adalah beban yang besar dan posisinya dapat berubah-ubah. Beban hidup yang
dapat bergerak dengan tenaganya sendiri disebut beban bergerak, seperti kendaraan, manusia,
dan crane. Sedangkan beban yang dapat dipindahkan antara lain furniture, material dalam
gudang, dll. Jenis beban hidup lain adalah angin, hujan, ledakan, gempa, tekanan tanah, tekanan
air, perubahan temperatur, dan beban yang disebabkan oleh pelaksanaan konstruksi.

24 Pengertian Kota Menurut Para Ahli Terlengkap Apa yang terbesit dibenak anda ketika
mendengar kata kota? Mungkin ada sebagian dari anda membayangkan bahwa kota adalah
tempat tinggal, tempat kelahiran, tanah perantauan dan lain sebagainya. Tidak! Kota tidak
sesederhana itu, kota mempunyai definisi yang lebih spesifik.

Secara umum kota adalah sebuah wilayah dengan segudang kesibukan dan berbagai macam
aktivitasnya. Kota merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang paling rumit dan
muskil sepanjang peradaban.

Pengertian kota bisa kita dengar berbeda-beda tergantung dari sudut pandang masing-masing
orang, namun biasanya mengacu kepada satu inti pokok dari definisi tsb. Ada beberapa ahli yang
telah mendefiniskan kota berdasarkan penelitian yang sudah dilakukannya. Kita simak ulasannya
dibawah ini.

Pengertian Kota Menurut Para Ahli


Berikut adalah para ahli yang telah mendefinisikan kota dari hasil risetnya.

1. SMSAI (Standard Metropolitan Statistical Area) USA Canada

Kota adalah tempat yang:

Penduduknya 50.000 jiwa atau gabungan 2 kota dengan total penduduk 50.000 jiwa.
Merupakan gabungan kota-kota kecil dengan masing-masing jumlah penduduknya kurang lebih
15.000 jiwa.

Menunjukkan hubungan antara aspek ekonomi dan sosial.

75% penduduknya bekerja di sektor non pertanian.

Mayoritas penduduk bekerja di kota.

Kepadatan penduduknya 375 jiwa / hektar.

2. Bintarto

Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya
materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan pendatang.
Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian,
agama, adat, dan kebudayaan.

3. UU No. 22 th. 1999 Tentang Otonomi Daerah

Kota adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

4. Kamus Tata Ruang

Kota adalah pemukiman yang berpenduduk relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya
bersifat non-agraris, dan kepadatan penduduk relatif tinggi.

5. Louis Wirth

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang
heterogen kedudukan sosialnya.

6. Peraturan Mendagri RI No. 4 th. 1980

Kota adalah suatu wadah yang memiliki batasan administrasi wilayah seperti kotamadya dan
kota administratif. Kota juga berarti suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri
non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan yang berfungsi sebagai pusat
pertumbuhan.
7. Jorge E. Hardoy

Ciri-ciri kota adalah:

Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan tempat.
Bersifat permanen.

Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat.

Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukan oleh jalur jalan dan ruang-ruang
perkotaan yang nyata.

Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja.

Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yaitu meliputi sebuah pasar, sebuah pusat
administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan, atau sebuah
pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama.

Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat.

Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota dan
memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas.

Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat.

Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat itu.

8. Max Weber

Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai
sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.

9. Arnold Tonybee

Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang
khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.

10. Ir. Sutami

Kota dipandang sebagai koldip (koleksi, distribusi, dan produksi).

11. Grunfield

Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada
kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan
tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.
12. Amos Rappoport

Amos Rappoport membagi definisi kota menjadi dua definisi, yaitu definisi klasik dan definisi
moderen.

Definisi klasik
Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok
individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.
Definisi Modern
Kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota tetapi dari suatu
fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian ruang dan hirarki
tertentu.

13. Peraturan Mendagri No. 2 th. 1987

Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah
administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.

14. Alan S. Burger

Kota adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang heterogen,
dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi membentuk suatu sistem
sosial dan seterusnya.

15. National Urban Development Strategy

Kota sebagai pusat pelayanan kegiatan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang mendukung
pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

16. John Brickerhoff Jackson

Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan
perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan, jalan dan ruang terbuka hijau.
17. Djoko Sujarto

Kota memiliki pengertian sebagai berikut:

Demograf
Pemusatan penduduk tinggi dengan kepadatan tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Sosiologi
Adanya sifat heterogen, budaya urbanisasi yang mendominasi budaya desa.

Ekonomi
Adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sekitar non pertanian seperti industri,
pelayanan jasa, transport dan pedagang.

Fisik
Dominasi wilayah terbangun dan struktur binaan.

Administrasi
Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang ditetapkan
berdasarkan peraturan yang berlaku.

18. Marx dan Engels

Kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan memperbanyak alat-alat
produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing anggota dapat mepertahankan diri.
Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka adalah pemisahan yang besar antara kegiatan
rohani dengan materi. Individu-individu terbagi dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang
mengakibatkan mereka mengalami alienasi.
19. Bhudy Tjahyati Soegiyoko

Kota sebagai pusat pelanan jasa, produksi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi bagi
kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya.

Kota sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu bertambah
jumlahnya.

20. Ditjen Cipta Karya

Kota adalah merupakan permukiman yang berpenduduk relative besar, luas areal terbatas, pada
umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang
dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung
berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

21. Kostof

Kota adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita. ia adalah dimana
kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan.

22. Hofmeister

Kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia.
pertumbuhannya sebagian besar disebabkan oleh pendatang. serta mampu melayani kebutuhan
barang dan jasa bagi wilayah yang letaknya jauh.

23. Harris dan Ullman

Kota merupakan pusat permukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusla. Di tempat itu manusia
unggul datarn mengeksploitasi bumi. Hal itu dibuktikan oleh pertumbuhan kota yang sangat
pesat dan pernekaran secara terus-menerus.

24. Christaller

Kota merupakan pusat pelayanan yang berfungsi sebagai penyelenggara dan penyedia jasa-jasa
bagi wilayah sekitarnya. Jadi, pada mulanya kota bukan merupakan permukiman, melainkan
pusat pelayanan. Seberapa jauh kota menjadi pusat pelayanan bergantung pada seberapa jauh
daerah-daerah di sekitarnya (desa) memanfaatkan Jasa kota.

Penjelasan diatas adalah inti pembahasan kita mengenai apa itu kota yang sebenarnya, dari
pengertian para ahli diatas tentu kita sudah dapat menyimpulkan arti dari kota yang sebenarnya.
Semoga artikel 24 Pengertian Kota Menurut Para Ahli Terlengkap dapat bermanfaat bagi kita

semua. Terimakasih

Share this:
Pengertian KOTA Menurut Para Ahli
Posted by taufikzkarim on November 28, 2013 in Uncategorized

Sebuah kota adalah sebuah rumah yang sangat besar dan sebuah rumah adalah sebuah kota
yang sangat kecil. Aldo van Eyck

Kota merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya manusia yang paling rumit dan muskil
sepanjang peradaban. Definisi kota yang sering kita dengar ialah tempat kegiatan masyarakat
yang sangat kompleks, telah mengalami proses interelasi antarmanusia dan antara manusia
dengan lingkungannya, jawaban ini tidak selalu benar karena tergantung pada sudut pandang
seseorang dan bidang ilmunya. Tetapi merujuk pada pendapat Amos Rapoport, kota adalah suatu
permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari individu-individu yang
heterogen dari segi sosial. Amos Rapoport mengutip Jorge E. Hardoy untuk merumuskan kota
sebagai berikut 1) ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan tempat, 2)
bersifat permanen, 3) kepadatan minimum terhadap massa dan tempat, 4) struktur dan tata ruang
perkotaan seperti yang ditujukkan oleh jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata, 5)
tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja, 6) fungsi perkotaan minimum yang diperinci,
yang meliputi sebuah pasar, sebuah pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer,
sebuah pusat keagamaan, atau sebuah pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan
yang sama, 7) heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat 8) pusat
ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota dan memproses
bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas 9) pusat pelayanan bagi daerah-daerah
lingkungan setempat, 10) pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada massa
dan tempat itu.

Pengertian klasik diatas menurut Amos Rapoport tidak sesuai dengan keadaan sekarang karena
hanya cocok dengan kota-kota di Eropa. Oleh sebab itu, Amos menuntun ke arah suatu
pemahaman tentang kota yang dapat diterapkan pada daerah permukiman dimana saja yaitu
sebuah permukiman dapat dirmuskan sebagai sebuah kota bukan dari segi ciri-ciri morfologis
tertentu, atau kumpulan ciri-cirinya, melainkan dari suatu fungsi khusus yaitu menyusun sebuah
wilayah dan menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisian sebuah daerah pedalaman
yang lebih besar berdasarkan hirarki-hirarki tertentu.

Kota menurut Alan S. Burger The City yang diterjemahkan oleh Dyayadi dalam bukunya Tata
Kota menurut Islam adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang
heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi membentuk
suatu sistem sosial dan seterusnya.

Menurut Prof. Bintarto (1983) Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan
kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata
ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang
budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis
dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

Kota menurut Kostof adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita. ia
adalah dimana kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan. Menurut ahli hukum dari Denmark
JJA Worsaae bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya melihat masa kini dan
masa mendatang, tetapi mau berpaling ke masa lampau untuk menyimak perjalanan yang
dilaluinya. Hal senada dengan ungkapan Bung Karno Jasmerah, jangan melupakan sejarah.
Dalam pemahaman ini, kita harus lebih arif dalam merencanakan kota dengan melihat tatanan
perkembangan kota dari bentuk dan struktur kota pada masa lalu sebagai pedoman
merencanakan kota secara utuh pada masa kini dan mendatang.

Menurut John Brickerhoff Jackson (1984) kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang
merupakan manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur
seperti bangunan, jalan dan ruang terbuka hijau.

Kota dalam pengertian administrasi pemerintah diartikan suatu bentuk pemerintahan daerah yang
mayoritas wilayahnya merupakan daerah perkotaan. Wilayah kota secara administratif tidak
selalu semuanya berupa daerah terbangun perkotaan (urban), tetapi umumnya juga masih
mempunyai bagian wilayah yang berciri pedesaan (rural).

Menurut Arnold Tonybee Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi
merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan
pribadinya masing-masing.

Menurut Max Weber kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian
besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

Louis Wirth Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-
orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

Kota menurut Marx dan Engels adalah kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi
hak milik dan memperbanyak alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-
masing anggota dapat mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka
adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu-individu terbagi
dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami alienasi.

Kota menurut undang-undang penataan ruang tahun no. 26 tahun 2007 Kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kota menurut Ditjen Cipta Karya (1997) adalah merupakan permukiman yang berpenduduk
relative besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif
tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu
wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

Kota juga disebut sebagai suatu ekosistem karena di kota hidup berbagai masyarakat yang
struktur, kelas dan status sosial yang berbeda. Kota juga tidak dapat diklaim sebagai milik para
arsitek yang menginginkan gedung-gedung indah dan berbagai real estate; atau milik ekonom
yang menginginkan berdirinya mall, plaza dan supermarket; atau milik para rimbawan yang
menginginkan adanya Green City. Kota adalah milik kita bersama yang harus kita jaga, kita
rawat, serta kita bangun dan pelihara.

Selanjutnya pengertian kota ditinjau dari berbagi aspek, antara lain aspek geografis, fisik,
demografis, statistik, sosial, ekonomi, dan administrasi. Pengertian ini merupakan rumusan dari
Nia K. Pontoh dan Iwan Kustiwan (2009: 15). Pengertian kota ditinjau dari aspek fisik adalah
suatu wilayah dengan wilayah terbangun lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya.
Aspek demografis adalah wilayah dengan konsentrasi penduduk yang dicerminkan oleh jumlah
dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan wilayah sekitarnya. Aspek
sosial adalah suatu wilayah dengan kelompok-kelompok sosial masyarakat yang heterogen.
Aspek geografis adalah suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat dibandingkan
dengan area sekitarnya. Aspek statistik adalah suatu wilayah yang secara statistik besaran atau
ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk criteria kota. Aspek
ekonomi adalah suatu wilayah yang memiliki kegiatan usaha sangat beragam dengan dominasi di
sector nonpertanian seperti perdagangan, perindustrian, pelayanan jasa, perkantoran,
pengangkutan, dll. Dan yang terakhir kota ditinjau dari aspek administrasi adalah suatu wilayah
yang dibatasi oleh suatu garis batas kewenangan administrasi pemerintah daerah yang ditetapkan
berdasarakan peraturan perundang-undangan.

Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

Nama : Susanti
Tingkat/Semester : II/IIIB
Mata Kuliah : Manajemen Perkantoran dan Aset
Definisi Perencanaan Menurut Para Ahli
1. George R. Terry (1975)
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
2. Henry Fayol
Perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan
strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
3. Harold Koontz dan Cyril ODonnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
4. Drs. Ulbert Silalahi, M.A
Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tujuan serta merumuskan dan mengatur
pendayagunaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalisasikan
efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan.
5. Abdulrachman (1973)
Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang
mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
6. Sondang P. Siagian (1994:108)
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
7. Prajudi Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam
mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
8. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
Perencanan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu:
tujuan dan pedoman.
9. Melville Brance, 1980
Perencanaan adalah proses aktifitas berkelanjutan dan memutuskan apa yang dapat dilakukan
dan diinginkan untuk masa depan serta bagaimana mencapainya.
10. Peter Hall, 1992
Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang mengarah pada
pencapaian tujuan.
11. Faludi, 1973
Perencanaan sebagai satu proses untuk menentukan tindakan yang berorientasi pada masa depan
melalui serangkaian pikiran.
12. Waterson, 1965
Perencanaan merupakan usaha sadar, terorganisir dan terus menerus guna memilih alternatif
untuk mencapai tujuan tertentu.
13. Louis A.Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diiginkan.
14. Cuningham
Perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi
untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima
dan digunakan dalam penyelesaian.
15. Garth N.Jone
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada tindakan yang paling
baik untuk pencapaian tugas.
16. Kusmiadi (1995)
Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan
menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
17. Soekartawi (2000)
Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.
18. Deacon
Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok, yang dipandang
paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
19. Goetz
Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang
tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
20. George Pickett & John J. Hanlon
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu
ditetapkan.

Pengertian Umum tentang Perencanaan Kota

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang)

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang)

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang)

Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. (Sumber:
UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang)

Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,


pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang)

Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden


Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang)

Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi


Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. (Sumber: UU No. 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan


ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. (Sumber: UU
No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang


melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang


dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (Sumber: UU No. 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan
pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. (Sumber: UU No. 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata


ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. (Sumber: UU No. 26 Tahun
2007 Tentang Penataan Ruang)

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
(Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan
pelayanan pada tingkat wilayah. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai
jangkauan pelayanan pada tingkat internal perkotaan. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang)

Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya. (Sumber: UU
No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
(Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,


termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
(Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan
pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam
tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan
sistem permukiman dan sistem agrobisnis. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang)

Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. (Sumber: UU No. 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan
sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang)

Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem. (Sumber: UU
No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan


karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,
pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk
wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang)

Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan


karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)

Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya


diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang)

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang


penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang)

Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan
ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (Sumber: UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang)

Anda mungkin juga menyukai