Anda di halaman 1dari 6

JTM Vol. 03, No.

3, Oktober 2014 7

PERANCANGAN MODEL AIR ALIRAN SILANG (CROSS FLOW TURBINE)


DENGAN HEAD 2 m DAN DEBIT 0,03 m3/s

Ridwan
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta

Abstrak - Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan air sebagai penggeraknya dan penggerak mula adalah turbin. Sistem pembangkit ini
sangat tepat digunakan di pedesaan karena sistem ini mudah dibuat, menghasilkan daya listrik yang
cukup besar dan biaya pembuatan yang lebih relatif murah. Atas dasar diatas maka perlu dirancang
suatu turbin yang mendukung sistem pembangkit ini, diantaranya adalah Turbin Aliran Silang. Untuk
merancang sebuah turbin air agar tidak terjadi kesalahan dalam perancangan (seperti hal-nya biaya
pembuatannya) maka dilakukan perancangan prototipenya.
Sebuah prototipe Turbin Aliran Silang dirancang dalam kegiatan tugas akhir ini dengan debit (Q) = 0,03
m3/s, head (H) = 2 m dengan efisiensi 0,80. Spesifikasi teknik utama dari hasil perancangan turbin
adalah diameter runner (D) = 0,195 m dengan putaran turbin 281,39 rpm daya keluaran efektif sebesar
470,4 W.

Keywords: Mikrohidro, Turbin, Listrik


mengubah energi air (energi potensial, tekanan
1. Pendahuluan dan energi kinetik) menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros. Putaran poros
Pada saat sekarang ini, listrik merupakan turbin ini akan diubah oleh generator menjadi
kebutuhan yang sangat penting dalam segala tenaga listrik. Sistem pembangkit tenaga yang
aktifitas manusia. Upaya pemerintah untuk memanfaatkan tenaga aliran air secara
memenuhi kebutuhan listrik sampai saat ini maksimal adalah sistem pembangkit tenaga air.
masih tetap berlangsung. Termasuk melalui Tetapi karena umumnya sistem pembangkit ini
beberapa metode pengkonversian energi, digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik,
misalnya dengan sistem pembangkit listrik maka sistem ini disebut sistem Pembangkit
tenaga air (PLTA), sistem pembangkit listrik Listrik Tenaga Air (PLTA). Sistem ini
tenaga diesel (PLTD), sistem pembangkit listrik menggunakan turbin air sebagai alat utama
tenaga uap (PLTU), dan sistem lainnya. Tetapi untuk membangkitkan tenaga. Penggerakan
masih belum mencukupi kebutuhan listrik yang turbin ini adalah memanfaatkan tenaga aliran
ada. yang didapat daripada aliran air. Yaitu dengan
Salah satu alternatif yang sudah digunakan memanfaatkan kecenderungan air yang selalu
adalah penggunaan sistem pembangkit listrik mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga
tenaga mikrohidro (PLTMH) yang merupakan didapatkan energi potensial air.
solusi tepat untuk dikembangkan. Dimana
energi air sejauh ini adalah alternatif yang
menarik. Sumber energi air dalam ukuran kecil Turbin Cross Turbin
Satuan
dan sedang banyak tersedia. Flow Prototipe
Telah dilakukan banyak pemanfaatan
dengan menggunakan turbin aliran silang, H 20 2 M
namun sejauh ini turbin tersebut bekerja pada Q 0,3 0,03 m3/s
tingkat efisiensi rancangan sekitar 76%. Dalam
usaha mendapatkan pengetahuan yang lebih N 500 281,39 Rpm
banyak tentang turbin aliran silang,
direncanakan untuk membuat alat uji turbin. ns 90,69 90,69 Rpm
Tugas akhir ini dikhususkan merancang turbin
yang akan digunakan untuk alat uji tersebut. Pt 44,7336 0,4704 kWatt

D1 0,345 0,195 M
2. Tinjauan
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan
Energi tersebut didapat dengan cara
digunakan secara luas untuk pembangkit
mengalirkan air dari suatu ketinggian dengan
tenaga listrik. Turbin air berperan untuk
laju aliran tertentu melalui suatu saluran yang

ISSN 2089 - 7235


JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 8

biasanya disebut dengan pipa pesat kesuatu Secara garis besar turbin air terdiri dari dua
unit turbin. Kecepatan dan tekanan air yang bagian utama, yaitu stator dan rotor. Rotor
yang terjadi akibat perbedaan ketinggian adalah bagian-bagian dari turbin yang bergerak
tersebut digunakan untuk memutar runner atau berputar seperti roda turbin, poros,
(roda turbin atau bagian turbin yang berputar), kopling, roda gaya, pulley dan bagian lainnya
runner tersebut mempunyai fungsi menerima yang dipasang pada poros atau roda turbin.
energi tekan dan kecepatan dari air. Energi Stator adalah bagian-bagian dari turbin air yang
yang diterima sudu-sudu, kemudian dirubah diam seperti saluran masuk, rumah-rumah,
menjadi energi mekanis dalam bentuk daya dan bantalan poros, sudu antar, saluran buang dan
putaran pada poros turbin. lain-lain, seperti yang diperlihatkan pada
gambar.
2.2 Kontruksi Dasar

Gambar 2.1 Skema : Konstruksi Dasar Turbin Air


(Sumber: Steeter. VL. 1998. Hal 105)

Roda turbin (runner) adalah bagian utama Saluran buang untuk menyalurkan air yang
dari turbin air yang berfungsi untuk merubah keluar dari roda turbin ke pembuangan (tail
tenaga potensial dan tenaga kinetis aliran air race). Pada turbin aksi saluran buang ini berupa
menjadi tenaga mekanis yang berupa putaran ruang terbuka saja. Jadi dalam hal ini air keluar
poros. Runner ini terdiri dari bagian hub dimana dari roda turbin langsung jatuh ke pembuangan.
sejumlah sudu-sudu gerak dipasang pada Namun pada turbin-turbin reaksi saluran buang
sekelilingnya. Hub ini dipasang pada poros ini pada umumnya berupa tabung vakum (draft
dengan sebuah pasak memanjang dan mur tube). Tabung ini disamping berguna untuk
pengikat. Poros, kopling dan pulley adalah menyalurkan air buangan juga menambah
bagian dari rotor turbin air yang berfungsi untuk head dari instalasi sehingga meningkatkan
mentransmisikan daya, sedangkan roda gaya effisiensinya.
untuk meratakan putaran turbin.
Saluran masuk dan rumah turbin air adalah 2.3 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Air
bagian utama dari stator turbin dimana sudu-
sudu antara atau nozzle dan bantalan poros Ada beberapa faktor yang mendasari
dipasangkan. Pada turbin-turbin reaksi seperti perencanaan dan pemilihan suatu turbin air.
turbin Kaplan dan turbin Francis, saluran masuk Faktor-faktor tersebut yang terutama antara lain
atau rumah-rumah berupa ruang pusaran adalah:
rumah siput (scroll casing) dimana sejumlah 1. Debit aliran air
sudu-sudu antar yang berfungsi untuk 2. Head atau tinggi air jatuh
mengatur atau mengarahkan aliran air
dipasang. Sedangkan pada turbin aksi, seperti 3. Kecepatan spesifik
turbin Pelton dan turbin Cross Flow saluran 4. Putaran turbin
masuk berupa nozzle yang dilengkapi dengan
5. Putaran pesawat yang digerakkan
tombak-tombak (spear) atau sudu antar yang
berguna untuk mengatur aliran air masuk roda 6. Posisi poros turbin
turbin. Pada turbin Propeller, rumah-rumah 7. Biaya pembangunan instalasi
turbin berupa suatu tabung lurus dua lapis yang
Dari sekian banyak faktor tersebut di atas,
antara keduanya dipasang sudu-sudu antar.
yang paling menentukan adalah debit dan head

ISSN 2089 - 7235


JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 9

aliran air. Ukuran atau dimensi turbin air sangat ini secara tidak langsung akan menentukan
tergantung kepada debit dan head air ini. Debit biaya pembuatan turbin air berikut
air yang besar pada head tertentu akan pembangkitnya, sperti pada gambar:
memerlukan turbin air ukuran besar,
sedangkan untuk head air yang besar pada
debit tertentu, dimensi turbin air cenderung
lebih kecil. Dengan demikian debit dan head air

Disamping itu debit dan head air ini beserta Seleksi awal dari jenis turbin yang cocok untuk
jumlah putaran pesawat yang digerakkannya suatu keperluan paling tepat dilakukan dengan
akan mempengaruhi juga dalam penentuan menggunakan Kecepatan spesifik (nS).
putaran turbin sekaligus kecepatan spesifiknya.
Sedangkan kecepatan spesifik itu sendiri akan
menentukan pula terhadap jenis turbin yang 2.4 Konsep Turbin Aliran Silang
digunakan. Demikian juga debit dan head air ini Salah satu jenis turbin aksi ini juga dikenal
akan menentukan juga posisi turbin, yang mana dengan nama Turbin Michell-Banki yang
turbin-turbin dengan debit air yang besar merupakan penemunya. Selain itu juga disebut
biasanya mempunyai poros vertikal. Turbin Osberger yang merupakan perusahaan
Ada beberapa faktor yang menentukan yang memproduksi turbin Cross Flow. Turbin
dalam pemilihan debit dan head air yang Cross Flow dapat dioperasikan pada debit 0,2
direncanakan untuk suatu pemilihan turbin. m3/s hingga 10 m3/s dan head antara 1 s/d 200
Penentuan pontensi sumber air dan keadaan m. Sebagai suatu turbin aliran radial atmosferik,
tanah atau topografi sekitar lokasi dan yang berarti bekerja pada tekanan atmosfir,
kapasitas listrik yang dibutuhkan, serta turbin aliran silang menghasilkan daya dengan
kemampuan dana yang diperlukan untuk mengkonversikan energi kecepatan pancaran
membangun instalasinya. Kita mengenal tinggi air. Meninjau karakteristik kecepatan
air jatuh total (gross head = H) dan tinggi jatuh spesifiknya, ia berada di antara turbin Pelton
air effektif (effective head = Hef). Head total ini dan turbin Francis aliran campur.
adalah perbedaan ketinggian antara Turbin aliran silang (Cross Flow) terdiri
permukaan antara head race dengan tail race, atas dua bagian utama, nosel dan runner. Dua
sedangkan effective head adalah tinggi jatuh air buah piringan sejajar disatukan pada lingkarnya
total dikurangi dengan kerugian tinggi tekan oleh sejumlah sudu membentuk konstruksi
akibat gesekan pada pipa pesat dan peralatan yang disebut runner. Nosel berpenampang
lainnya. persegi, mengeluarkan pancaran air ke selebar
runner dan masuknya dengan sudut 16o

ISSN 2089 - 7235


JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 10

terhadap garis singgung lingkar luar runner. memintas ruang kosong di antara bagian dalam
Bentuk pancaran adalah persegi, lebar dan rim, masuk ke sudu-sudu pada sisi dalam rim
tidak terlalu tebal. Air masuk ke sudu-sudu pada dan akhirnya keluar dari runner, seperti terlihat
rim runner, mengalir diatasnya, ke luar, pada gambar di bawah.

3. Metodologi Koefisien empiris - 0,95


Perancangan kali ini adalah perancangan untuk
Efisiensi turbin - 0,80
prototipe turbin Cross Flow sebagai alat uji di
laboratorium. Turbin prototipe dibuat dengan Massa jenis air a Kg/m3 1000
debit dan head yang lebih rendah, dengan data
sebagai berikut: Gravitasi bumi g m/s2 9,81
Tinggi jatuh air, H = 2m
Debit air, Q = 0,03 m3/s Tabel Hasil Perhitungan Diameter Runner
Diameter runner, D1 = 0,195m
Besaran Simbol Satuan Nilai
Berdasarkan data prototipe yang ada dilakukan
Daya turbin Pt kW 0,4704
perencanaan turbin prototipe dengan
perhitungan yang meliputi: Putaran
N rpm 281,39
Segi Tiga Kecepatan turbin
Perencanaan Dinding Runner Kecepatan
ns rpm 90,69
Perencanaan Sudu spesifik
Lengkung Pemasukan Diameter
Titik Berat Sudu D1 m 0,195
runner
Perhitungan Gaya Impuls
Perencanaan Sabuk Jari-jari
R1 m 0,0975
Perencanaan Poros runner
Perencanaan Pasak
Perhitungan Umur Bantalan
Tabel Hasil Perhitungan Segitiga Kecepatan
Besaran Simbol Satuan Nilai
4. Hasil Perhitungan Perancangan
Spesifikasi teknik turbin air aliran silang hasil Kecepatan absolut air
C1 m/s 5,95
perancangan adalah sebagai berikut: masuk turbin
Kecepatan tangensial
U1 m/s 2,86
ujung sudu
Tabel Data Perancangan
Kecepatan relatif air
Besaran Simbol Satuan Nilai W1 m/s 3,29
terhadap sudu
Debit Q m3/s 0,03
Sudut kecepatan nisbi 1 (o) 30
Head H m 2
Jari-jari dalam turbin R2 m 0,0639
Konstanta
k - 0,087 Kecepatan arah radial W2 m/s 2,51
kecepatan
Sudut masuk 1 (o) 16 Kecepatan arah
U2 m/s 1,87
tangensial

ISSN 2089 - 7235


JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 11

Sudut antara didapatkan dari perancangan gambar sebesar


kecepatan arah absolut 427 mm. Sedangkan untuk bahan pasak dipilih
dengan kecepatan
2 ( o) 53,31
bahan yang memiliki kekuatan tarik yang
arah tangensial kurang dari kekuatan tarik poros, sehingga
Kecepatan absolut C2 m/s 3,13 pasak akan lebih dahulu rusak dari pada poros
atau naf. Ini disebabkan harga pasak lebih
Kecepatan absolut murah dan mudah menggantinya.
C3 m/s 3,13
aliran masuk tingkat II
Untuk penentuan umur bantalan
Kecepatan arah radial didapatkan umur bantalan A selama 49,95
W3 m/s 2,51
aliran masuk tingkat II tahun dan umur bantalan B selama 2230,39
Kecepatan arah tahun. Dari perbedaan umur bantalan A dan B
tangensial aliran U3 m/s 1,87 dapat diketahui bahwa gaya yang bekerja pada
masuk tingkat II masing-masing bantalan tidaklah sama.
Kecepatan arah
tangensial aliran keluar U4 m/s 2,86 6. Kesimpulan
tingkat II Dengan dibuatnya turbin prototipe dari turbin
Kecepatan arah radial Cross Flow sebagai alat uji labor maka
W4 m/s 3,29
aliran keluar tingkat II diharapkan akan mempermudah dalam
Kecepatan absolut perancangan dan pembuatan turbin Cross Flow
C4 m/s 1,64 yang sebenarnya untuk mendapatkan aliran
aliran keluar tingkat II
listrik yang tentunya dengan perawatan yang
relatif mudah dan murah. Dalam kegiatan
Dari hasil perhitungan dengan data yang Tugas Akhir ini berdasarkan hasil perhitungan
diberikan untuk membandingkan antara model dan perancangan dimensi turbin prototipe dari
dengan prototipe dengan Q = 0,03 m/s3 dan H turbin Cross Flow maka dapat disimpulkan:
= 2 m, maka didapatkan diameter runner 1. Pada perancangan prototipe dari turbin
sebesar 0,195 m dan kecepatan spesifik Cross Flow ini direncanakan ditempatkan
sebesar 90,69, atas dasar kecepatan spesifik pada kondisi debit air 0,03 m3/s dengan
ini maka sesuai dengan nilai kecepatan spesifik tinggi air jatuh sebesar 2 m dan putaran
untuk turbin Cross Flow (dengan Ns = 40 turbin direncanakan 500 rpm. Dengan
180). Dalam penentuan pipa untuk sudu, dipilih diameter runner 0,195 m dan efisiensi
pipa baja yang ada dipasaran, jadi tebal yang turbin sebesar 0,80. Dengan menghasilkan
didapatkan dari perhitungan disesuaikan potensi tenaga air turbin yang dapat
dengan tebal pipa yang ada dipasaran, membangkitkan energi listrik dengan daya
demikian juga halnya dengan panjang sabuk effektif sebesar 470,4 W.
hasil dari perhitungan disesuaikan dengan 2. Sudu yang digunakan adalah dari pipa baja
panjang sabuk yang ada dipasaran. dengan jumlah sudu dan jari-jari sudu
masing-masing 18 buah dan 32 mm.
3. Poros yang digunakan untuk
menggerakkan runner tersebut digunakan
poros baja ST 37 dengan diameter poros
25 mm dan panjang poros 427 mm. Dan
pasak yang digunakan Ball Single-row 200
dengan lebar, tinggi, dan panjang pasak
adalah masing-masing 6 mm, 4 mm , dan
20 mm.
4. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V tipe
B, dengan panjang sabuk 1408,95 mm.
5. Bantalan yang digunakan adalah bantalan
peluru dengan umur bantalan A selama
49,95 tahun dan umur bantalan B selama
2230,39.

DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan untuk penentuan poros 1. Alex Arte, Ueli Meier, SKAT, Seri
digunakan bahan baja ST 37. Dimana diameter Memanfaatkan Tenaga Air dalam Skala
poros didapatkan dari hasil perhitungan Kecil Buku 2, Pedoman Rekayasa Tenaga
sebesar 25 mm dengan panjang poros Air, Jakarta ,1991.

ISSN 2089 - 7235


JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 12

2. C. A. Mockmore Professor of Civil 10 Rochim, Taufik, Teori dan teknologi


Engineering and Fred Merryfield Proses Pemesinan, Lab. Teknik Produksi
Professor of Civil Engineering, Pemesinan, Jurusan Teknik Mesin, ITB,
Engineering The Banki Water Turbine, Bandung, 1993
Experiment Station Oregon State System 11 Sefriko, Maiyoni. No.BP : 98 171 017.
of Higher Education Oregon State College Penyusunan Komputasi Perancangan
Corvallis Buletin Series No. 25, 1949. Turbin Cross Flow Menggunakan Bahasa
3 Dietzel, Fritz, Dakso Sriyono, Turbin Pemrograman Matlab V6.5. Tugas Akhir
Pompa dan Kompressor, Erlangga, Mahasiswa Teknik Mesin Universitas
Jakarta, 1993. Andalas Padang, 2004.
4 Dr Ingeniero de Minas, Layman's 12 Sularso, Dasar Perencanaan Dan
Handbook on How to Develop a Small Pemilihan Elemen Mesin Edisi Ke-6, PT.
Hydro Site (Second Edition), European, Pradnya Paramita, Jakarta, 1987
1998. 13 Spotts, M.F., Design of Machine Element
5 DTI, Hydropak, Concept Design and Sixth Edition
Analysis of a Packaged Cross Flow 14 The British Hydropower Association, A
Turbine, Europa, 2004. Guide to UK Mini-Hydro Developments,
6 European Small Hydropower Association Version 1.2, 2005.
ESHA, Guide on How to Develop a Small 15 Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB,
Hydropower Plant, Thematic Network on Bandung, 1991
Small hydropower (TNSHP), 2004.
16 http://home.carolina.rr.com/microhydro
7 MHPG Series Harnessing Water Power
on a Small Scale, Cross Flow Turbine 17 http://www.hydropower-
Design and Equipment Engineering, dams.com/atlas/industry.html
Volume 3, SKAT, Swiss, 1993. 18
8 Niemann G, Elemen Mesin, Edisi II, Jilid http://europa.eu.int/en/comm/dg17/hydro/
1, Erlangga, Jakarta, 1999. layman2.pdf
9 Popov, E.P, terjemahan Astamar Z, 19 http://lingolex.com/bilc/engine.html
Mekanika Teknik, Edisi kedua, Erlangga, 20 http://en.wikipedia.org/wiki/Kaplan_turbine
Jakarta, 1991. 21 www.itpower.co.u

ISSN 2089 - 7235

Anda mungkin juga menyukai