Anda di halaman 1dari 13

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kesehatan Keluarga

Sesuai Tahap Perkembangannya


Perkembangan keluarga ialah proses perubahan yg terjadi pada system keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi & hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini berlangsung melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap
tahapan memiliki tugas perkembangan yg mesti dipenuhi supaya tahapan tersebut bisa dilalui
dengan berhasil.

Perawat butuh memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas - tugas
perkembangannya. Hal ini penting mengingat bahwa tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan yg dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yang ada yaitu potensial
atau aktual.

Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meski setiap keluarga melalui tahapan
perkembangan secara unik, tetapi secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yg sama.

Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall & Milller (Friedman, 1998)

A. Tahap I Pasangan Baru


Keluarga baru dimulai ketika masing-masing individu laki lak i(suami) & wanita (istri)
membentuk keluarga melalui perkawinan yg sah & meninggalkan keluarga masing-
masing. Meninggalkan keluarga dapat berarti psikologis karena kenyataannya banyak
keluarga baru yg masih tinggal dengan orang tuanya.
Dua orang yg membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran & fungsi.
Masing-masing belajar hidup dengan serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri &
pasangannya, contohnya makan, tidur, bangun pagi & sebagainya

Tugas perkembangan
1. Membina hubungan intim dan saling memuaskan.
2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman & kelompok sosial.
3. Mendiskusikan rencana mempunyai anak.

Keluarga baru ini ialah anggota yang terbentuk dari tiga keluarga yaitu ; keluarga suami,
keluarga istri & keluarga sendiri.

B. Tahap II-Keluarga child bearing kelahiran anak pertama


Dimulai sejak hamil hingga kelahiran anak pertama & berlanjut hingga anak berusia 30
bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yg utama pada tahap ini yaitu :


1. Persiapan menjadi orang tua
2. Melakukan adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual & kegiatan.
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan bersama pasangan.
Peran utama perawat ialah mengkaji peran orang tua; bagaiamana orang tua berinteraksi
& merawat bayi. Perawat butuh menfasilitasi hubungan orang tua & bayi yg positif &
hangat sehingga hubungan kasih sayang antara bayi & orang tua akan tercapai.

C. Tahap III-Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai disaat anak pertama berusia 2,5 tahun & berakhir disaat anak berumur
5 tahun.

Tugas perkembangn
1. Memenuhi akan kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan memiliki tempat
tinggal, privasi, rasa aman & nyaman.
2. Membantu anak untuk bisa bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga mesti
tercukupi.
4. Mempertahankan interaksi yg sehat baik didalam keluarga ataupun dengan
masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan & anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan & waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

D. Tahap IV- Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai disaat anak berusia 6 tahun (sejak mulai sekolah ) & berakhir pada
waktu anak berusia 12 tahun. Pada tahap ini umumnya keluarga mencapai jumlah
maksimal maka keluarga sangat sibuk. Tidak Hanya aktivitas di sekolah, masing-masing
anak mempunyai minat sendiri. Demikian pula dengan sosok orangtua memiliki aktivitas
yg tidak sama dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga.


1. Membantu proses sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah & lingkungan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan & biaya kehidupan yg makin meningkat, termasuk juga
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak butuh berpisah dengan orang tua, berikan peluang pada anak untuk
bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah ataupun diluar sekolah.

E. Tahap V- Keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai ketika anak berusia 13 th & berakhir 6 sampai 7 th kemudian.
Tujuannya buat memberikan tanggung jawab serta kebebasan yg lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi sosok orang dewasa.

Tugas perkembangan
1. Memberikan kebebasan yg seimbnag dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan jalinan yg intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yg terbuka antara anak & orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan & permusuhan.
4. Perubahan system peran & peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Merupakan tahap paling sulit lantaran orang tua melepas otoritasnya & membimbing
anak untuk bertanggung jawab. Paling Sering muncul konflik orangtua & remaja.

F. Tahap VI- Keluarga dengan anak dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah & berakhir ketika anak terakhir
meninggalkan rumah. Lamanya pada tahapan ini tergantung jumlah anak & ada atau
tidaknya anak yg belum berkeluarga & tetap tinggal dengan orang tua.

Tugas perkembangan
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki periode masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran & kegiatan rumah tangga.

G. Tahap VII- Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada waktu anak yg terakhir meninggalkan rumah & berakhir disaat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap
sulit lantaran masa usia lanjut, perpisahan dengan anak & perasaan gagal sebagai orang
tua.

Tugas perkembangan
1. Mempertahankan kesehatan.
2. Mempertahankan jalinan yg memuaskan dengan teman sebaya & anak-anak.
3. Meningkatkan keakraban pasangan.

Konsentrasi mempertahankan kesehatan pada gaya hidup sehat, diet seimbang, olah raga
teratur, menikmati hidup, pekerjaan & lain sebagainya.

H. Tahap VIII- Keluarga usia lanjut

Dimulai disaat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal & keduanya
meninggal.

Tugas perkembangan
1. Mempertahankan suasana rumah yg menyenangkan.
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan antara pasangan, teman, kekuatan fisik &
pendapatan.
3. Mempertahankan keakraban suami/istri & saling merawat.
4. Mempertahankan hubungan dengan anak & sosial masyarakat.
5. Melakukan life review.
6. Mempertahankan penataan yg memuaskan yaitu tugas utama keluarga pada tahap ini.
Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan. Peran perawat
menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :

a. Pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan
diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.

b. Advokat Klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak
untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

c. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

d. Koordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi


pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.

e. Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

f. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peneliti / Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,


kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
Peran Perawat Keluarga

Hastuti Wahyu Hutami

02.32

Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Kualitas kehidupan keluarga yang diukur
dari tingkat kemampuan setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan anggota
keluarganya. Tahapan kualitas keluarga tersebut di bagi menjadi 5 bagian
diantarnya sebagai berikut :
Keluarga PRASEJAHTERA : keluarga yang belum mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang,
pangan, papan, kesehatan dan KB.
Keluarga SEJAHTERA TAHAP I : keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan
kebutuhan sosial-psikologisnya. Seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi
dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
Keluarga SEJAHTERA TAHAP II : keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan akan informasi.
Keluarga SEJAHTERA TAHAP III : keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis dan pengembangannya, namun belum
dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakt sekitarnya.
Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS : keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya.

Peran Perawat
Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat mempunyai beberapa
peran antara lain :

Pendidik : tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu


individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut
perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan
contoh yang positif tentang kesehatan.
Konsultan dan Kolaborasi : perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam
mengatasi masalah keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat
kepada perawat maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik,
perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya..

Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan : sesuai dengan tugas perawat


yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang professional kepada individu,
keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju
kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang
dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif' melalui
proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara
ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah sebagai subproses.

Pengawas kesehatan : perawat harus melakukan home visit atau kunjungan


rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengajian tentang
kebutuhan keamanan kline dan keluarga

Role model : perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan.


Panutan ini digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS.
Menampilka profesionalisme dalan berkerja

Fasilitator : perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap


pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga fakto risiki dalam
ketidak pemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi

Modofokasi lingkungan : perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik


lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan
yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan

Manajer : perawat mempunyai peran dan tanggu jawab dalam mengelola


pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatab dalam kerangka
paradigm keperawatan.

Sebagai pengelola perawat berperan dalam memanta dan menjamin kualitas


asuja keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system kesehatan

Penemu Kasus : erawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi


di masyarakat dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan
mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan
faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut
melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek
keperawatan
Masalah dan Tindak Lanjut
Kenyataan, dalam melaksanakan perannya sebagai pembina keluarga sejahtera
masih banyak ditemukan hambatan/masalah antara lain :

Faktor Keluarga : keluarga menolak kehadiran perawat, ketidak percayaan


masyarakat terhadap perawat, ada istiadat, ekonomi, dll

Faktor Perawat : secara kuantitas jumlah perawat masih kurang. Secara kualitas,
belum optimal. Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan perawat yang berbeda-
beda, kemauan menambah ilmu pengetahuan masih kurang, kepercayaan diri
yang kurang. Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD)
sehingga sering diabaikan oleh masyaakat. Perilaku/kebiasaan sebagai "perawat
tempo dulu" sehingga sulit berkembang menjadi Mitra Dokter. Kompensasi
yang berlebihan dengan rasa sesama Corps ( " ESPRIT DE CORPS ") yang
kurang. Masih ada perawat yang bekerja di luar wewenangnya sebagai perawat.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Posted on 17 Januari 2012 by yunusmustofa
Standar

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem


keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan
atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan
yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas
tugas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam
mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan
sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui
tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama

Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)

Tahap I : Pasangan Baru (Keluarga Baru )

Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama

Tahap III : Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah

Tahap IV : Keluarga dengan Anak Sekolah

Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja

Tahap VI : Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan )

Tahap VII : Keluarga Usia Pertengahan

Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut

Tahap:PasanganBaruKlgBaru
newly established couple (no children)
Dimulai saat individu lk /pr membentuk klg mll perkawinan
Meninggalkan klg mereka masing-2 baik fisik/psikologis

Tugas Perkembangannya :
Membina hubungan intim yang memuaskan
Membina hubungan dg keluarga lain,teman,kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)

Masalah Kesh Yang Muncul :


Penyesuaianseksual dan peran perkawinan,Aspek luas ttg KB,Penyakit kelamin
baik sebelum/sesudah menikah.
Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,hukum adat
Tugas Perawat : membantu setiap kel utk agar salig memahami satu sama lain.

Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama


Chlid-bearing family ( oldest child birth to 2,5 years)

Dimulai dr kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bln ( 2,5 tahun ). Klg
menanti kelahiran & mengasuh anak.

TUGAS PERKEMBANGAN KLG :


Persiapan menjadi orang tua

Adaptasi dg perub angt klg,peran,interaksi,hubungan seksual


mempertahankan hub yg memuaskan dg pasangan.

MASALAH KESEHATAN KLG :


Pendidikan maternitas fokus klg, perawatan bayi,imunisasi,konseling perkemb
anak,KB,pengenalan & penanganan mas kesh fisik scr dini.
Inaksesibilitas Dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu & anak.

Tahap III : Keluarga Anak Usia Prasekolah


Family With Preschool Children ( oldest child 2,5 5 years)

Dimulai dg anak pertama berusia 2,5 5 th. Klg lebih majemuk & berbeda. (
Suami Ayah = Istri Ibu = anak lk 2 -saudara = anak pr saudari ).
TUGAS PERKEMBANGAN :
Memenuh kebt angt klg spt : tempat tinggal,privasi Dan rasa aman, membantu
anak utk sosialisasi.
Adaptasi dg anak yg baru lahir & kebt anak yg lain
Mpthnk hub yg sehat in/ekternal klg, pbagian tgjwg angt klg
Stimulasi tumbang anak
Pbagian wkt utk indv,pasangan Dan anak ( paling repot )

MASALAH KESEHATAN :

Mas kseh fisik : penyakit menular,jatuh,luka bakar,keracunan & kecelakaan-2


lain

Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Sekolah


Family With School Children ( oldest child 6 13 years )
Klg mencapai jumlah angt yg maksimal,klg sangat sibuk
Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas masing-2
Orang tua berjuang dg tuntutan ganda : perkemb anak & dirinya
Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi ( dg teman sebayanya )
Orang tua mulai merasakan tekanan yg besar dr komunitas di luar rumah (
sistem sekolah )

TUGAS PERKEMBANGAN KLG :


Mbantu sosialisasi anak : meningktk prestasi belajar anak.
Mptahankan hub perkawinan yg bahagia.
Memenuhi kebt & biaya kehidupan yg semakin meningkat termasuk biaya
kesehatan.

Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja


Family With Teenagers ( oldest child 13 -19/20 years )
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 th,berlangs 6-7 th
Tujuan klg tahap ini : melonggarkan ikatan yg memungkinkan tgjwb &
kebebasan yg lebih optimal bagi remaja utk menjadi dewasa muda.
Konflik pkembn : menjadi tantangan perawat
Otonomi yg meningkat ( kebebasan anak remaja )
Budaya anak remaja ( pkemb dg teman sebaya )
Kesenjangan antar generasi ( beda nilai-2 dg ortu )

TUGAS PERKEMBANGAN :
1. Menyeimbangkan kebebasan dg tgjwb ketika remaja menjadi dewasa Dan
semakin mandiri
2. menfokuskan hub perkawinan
3. bkom scr tbuka antara ortu dg anak-anak

Masalah-masalah kesehatan :
1. Masalah kesehatan fisik klg biasanya baik,tp promosi kesh tetap perlu
diberikan.
2. Perhatian pd gaya hidup klg yg sehat ; penyakit jantung koronen pd ortu (
usia 35 th )
3. pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-2an,alkohol, mulai
menggunakan rokok sbg alat pergaulan,kehamilan tdk dikehandaki.
4. Konseling Dan pendidikan she ttg sex education menjadi sangat penting.
5. Terdapat beda persepsi antara ortu dg anak remaja tenting sex education
> konseling hrs terpisah antara ortu dg anak
6. Persepsi remaja ttg sex education : uji kehamilan,AIDS,alat kontrasepsi
Dan aborsi

Tahap VI : Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda


Family As Launching Center ( oldest child gone to departure of youngest )
1. Dimulai Anak pertama meninggalkan rumah berakhir sama rumah
menjadi kosong.
2. Tahap ini bisa singkat bisa lama tgant juml anak ( biasa berlangs 6 7 th )
> fak ekonomi mjd kendala.

TUGAS PERKEMBANGAN :
1. Memperluas siklus klg dg memasukan anggt klg baru dari perkawianan
anak-anaknya.
2. Melanjutkan utk mpbaharui & menyesuaikan kembali hub perkawinan
3. mbantu ortu lansia yg sakit-2an dari suami maupun istri.

MASALAH KESH :
1. mas kom anak dg ortu ( jarak ), perawatan usia lanjut,mas penyakit kronis
: Hipertensi,Kolesterol,Obesitas,Menopause,
DM, Dll.
2. Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan Middle-anged Family
( emptynest to retirement )
3. Dimulai anak terakhir keluar Dan berakhir sampai pensiun at kematian
pasangan.
4. Biasanya dimulai saat ortu busia 45-55th & bakhir saat masuk pensiun
16-18 th kemudian
5. TUGAS PERKEMBANGAN :
1. Menyediakan lingk yg meningkatkan kesh
2. mpthnk hub-2 yg memuaskan & penuh arti dg para ortu lansia(teman
sebaya) & anak-2.
3. Memperkokoh hub perkawinan

MASALAH KESEHATAN :
1. Kebt Promosi Kesh : istirahatncukup,kegiatan wkt luang &
tidur,nutrisi,olah raga tatur,BB hrs ideal,no smoking,pemeriksaan berkala.
2. Mas hub perkawinan,kom dg anak-2 & teman sebaya,masalah
ketergantungan perawatan diri

Tahap VIII : Keluarga Masa Pensiun & Lansia


Aging Family ( retirement to death of both spouses )
1. Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai salah satu /keduanya
meninggal.
2. Kehilangan yg lazim pada usia ini : ekonomi & pekerjaan
(pensiun),perumahan ( pindah ikut anak/panti ) ,sosial ( kematian pasangan
& teman-2nya),Kesh (penurunan kemamp fisik )
3. TUGAS PERKEMBANGAN :
1. Mpthnk pengaturan hidup yg memuaskan
2. Menyesuaikan dg pendapatan yg menurun
3. Mpthnk hub perkawinan
4. Menyesuaikan diri thd kehilangan pasngan
5. Mpthnk ikatan klg antar generasi
6. Meneruskan utk memahami eksistensi mereka ( penelaahan Dan integrasi
hidup )

Anda mungkin juga menyukai