Anda di halaman 1dari 9

I.

Latar belakang
a. Rute pemberian
Topikal (Obat obat penting,253)
b. Efek farmakologi
Elemen ini memiliki khasiat bakterisid dan fungisid lemah berdasarkan dan fungisid lemah
berdasarkan dioksidasinya menjadi Asam penthationat (H2S5O6) oleh kuman tertentu dikulit.
Zat ini jug bersifat keratolitis (melarutkan kulit tanduk ), sehingga banyak digunakan bersama
asam salisilat dalam salep dan lotion (2-10%) untuk pengobatan jerawat dan kudis. Sulfur
precipitatum adalah yang paling baik aktif karena serbuknya terhalus ( Obat obat
penting,253)
c. Dosis
Untuk pengobatan Agne 1-8 % krim, gel, lotion, atau sabun digunakan topical untuk
pengobatan jerawat
Untuk pengobatan, scabies 5-10% oles tipis
Untuk pengobatan / Anti ketombe 2-5 % sulfur atau paling sering di kombinasikan dengan
Asam salisilat
II. Pendekatan formula
a. Zat aktif
Sulfur praecipitatum (FI IV hal 771)
b. Bahan tambahan
Propilenglikol : Bahan pembasah (HPE hal 624)
Tragakan : Bahan pensuspensi (HPE hal 331)
Na. benzoate : Bahan pengawet (HPE hal 433)
Oleum citrus : Bahan pengarum (FI III,455)
Aquadest : Pelarut (FI III,96)
III. Permasalah farmasetik
NO Permasalahan farmasetik Penyelesaian masalah
1 Praktis tidak larut dalam aquadest dan etanol Dibuat dalam sediaan
suspensi
2 Tidak berbau Ditambahkan oleum
citrus
3 Mudah mengendap Ditingkatkan
viskositasnya
IV. Preformulasi
a. Zat aktif
1. Sulfur Praecipitum (FI IV hal.771, Remington : the science and practice of pharmacy,376)
Nama lain Belerang endap,sulfur
Bobot molekul 32,06
Titik lebur 750C
Pemerian Serbuk amorf atau serbuk hablurrenik, sangat
halus warna kuning pucat , tidak berbau, dan
berbasa
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut
Keasaman-kebasaan Kocok kuat-kuat dengan 10 ml air suling filtrat
bereaksi netral terhadap lakmus p
Inkompatibilitas Tidak cocok dengan Asam
Stabilitas Sulfur bereaksi dengan logam seperti tembaga
dan besi menghasilkan warna dengan logam
Wadah & Dalam wadah tertutup baik
penyimpanan
Rumus molekul S

b. Bahan Tambahan
1. Propilenglikol (FI III 1979,HPE hal 592)
Struktur kimia CH3H8O2
Struktur molekul CH
CH
H3C
Pemerian Cairan kental, jernih,tidak berwarna, rasa
agak manis higroskopik
Kelarutan Dapat campur dengan air , dengan etanol
(95%) p dan dengan kloroform p, minyak
tanah p dan dengan minyak lemak
Stabilitas Pada suhu dingin, propilenglikol stabil
dalam wadah tertutup baik, membentuk
produk seperti propianaldehid, asam laktat,
Asam piruvat, Asam asetat, propilenglikol
secara kimiawi stabil ketika bercampur
dengan etanol (95%), gliserin, atau air,
larutan yang disterilkan dalam Autoclave,
propilenglikol, bersifat higroskopik, dan
disimpan dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya, sejuk, kering.
Titik leleh -590
Titik didih -
BJ -
Ph larutan -
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Inkompatibilitas Tiadak cocok dengan agen oksida seperti
kalium permanganat
Fungsi Pembasah

2. Tragakan (Handbook of pharmaceutical excipient,744,FI IV,799)


Struktur kimia -
Struktur molekul -
Pemerian Tidak berbau, mempunyai rasa tawar,
sepeerti lendir
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%)
dan pelarut organic walaupun tidak larut
dalam air, tragakan mengembang cepat
dalam 10 detik dalam larutan dingin atau
panas menghasilkan koloid kental atau semi
gel.
Stabilitas Serpihan dan serbuk dari tragakan stabil,
gel trgakan cenderung menunjukkan
kontaminasi mikroba dengan spesies
enteroluakterial dan larutan harus
ditambahkan bahan pengawet antimikroba
yang cocok, pada emulsi gliserin dan
propilenglikol digunakan sebagai bahan
pengawet , pada formulasi gel, tragakan
biasanya ditambahkan bahan pengawet
dengan 1% w/v Asam benzoate atau
Natrium benzoate. Kombinasi dari ,17% b/v
metil paraben dan 0,03% b/v propilparaben
adalah bahan pengawet yang cocok untuk
gel tragakan
Titik leleh -
Titik didih -
Titik beku -
Bobot jenis 1,250-1,385
Ph larutan 5-6 untuk 1% cairan dispersi
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Inkompatibilitas Pada Ph 7 tragakan mengurangi
keberhasilan bahan pengawet antimikroba
benzalkonium klorida, klorobutanol, dan
metil paraben, dan lebih sedikit menurun
pada fenol dan fenilmerkum asetat,
bagaimana pada ph <5 tragakan tidk
mengurangi keberhasilan bahan pengawet
klorobutanol, asam benzoate atau metil
paraben. Penambahan mineral kuat dan
asam organic dapat mengurangi viskositas
dispersi tragakan . viskositas dapat
dikurangi dengan penambahan alkali dan
natrium klorida, terutama jika disperse
dipanaskan tragakan cocok dengan garam,
berkonsentrasi tinggi dari bahan alami dan
bahan pensuspensi sintetik seperti akasia,
karboksimetil selulosa, amilum, dan sukrosa
Fungsi Bahan pensuspensi
3. Natrium benzoate (Handbook and pharmaceutical exicipient,627,FI III,395)
Struktur kimia C7H5NaO2
Struktur molekul O
ONa

Pemerian Butiran dan serbuk hablur, putih, atau


hampir tidak berbau
Kelarutan Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90
bagian etanol(95%) p
Stabilitas Larutan mengandung air harus di sterilkan
dalam autoclave atau alat filtrasi. Serbuk
harus disimpan dalam wadah tertutup baik,
sejuk dan kering.
Titik leleh -
Titik didih -
Titik beku 0,24C
Bobot jenis -
PH larutan 8,0
Inkompatibilitas Tidak cocok dengan campuran quartener,
gelatin, garam ferri, garam kalsiumdan
garam dari logam berat, termasuk perak,
timbal, dan air raksa. Aktivitas bahan
pengawet mungkin dikurangi oeh interaksi
dengan kaolin atau surfaktan nonionik
Fungsi Bahan pengawet
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
4. Oleum Citrus (FI edisi III, hal 456)
Struktur kimia -
Struktur molekul -
Pemerian Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan,
bau khas, rasa pedas agak pahit
Kelarutan Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%)
P, larutan agak beropalerensi dapat
bercampur dengn etanol mutlak P
Stabilitas -
Inkompatibilitas -
Fungsi Pengaroma
Penyimpanan Wadah terisi penuh dan tertutup rapat,
terlindungi cahaya, ditempat sejuk

5. Aquadest (FI edisi III, hal 96)


Struktur kimia H2O
Struktur molekul O
H H

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,


tidak mempunyai rasa
Kelarutan -
Stabilitas -
Inkompatibilitas -
Fungsi Pelarut
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

V. Kesimpulan Formula
Bahan Jumlah Fungsi Penambahan Bahan
Sulfur 6,6 % Zat aktif
Propilenglikol 1,5 % Pembasah
Tragakan 0,12 gram Suspending agent
Natrium Benzoat 0,1 % Pengawet
Oleum Citrus 0,3 % Pengaroma
Aquadest Ad 60 ml Pelarut
Alkohol 2% Pelarut
Penimbangan
- Sulfur : 6,6 % x 60 ml = 3,96 g 3960 mg
- Propilenglikol : 1,5 % x 60 ml = 0,9 g 0,9 ml
- Tragakan : 0,12 g x 60 ml = 6 ml
1
- Natrium Benzoat : 0,1 % x 60 ml = 0,06 g
- Oleum Citrus : 0,3% x 60 ml = 0,18 ml 3 tetes
- Aquadest : 60 ml (3,96 + 0,9 + 0,06) 6 ml
: 60 ml (4,92) 6 ml
: 49,08 ml

VI. Prosedur Pembuatan


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditarer botol 60 ml
3. Ditimbang sulfur 3,96 gram, natrium benzoate 0,06 gram
4. Dikembangkan tragakan dalam mortir dengan aquadest 6 ml
5. Digerus sulfur dalam mortir lain bersama propilenglikol ad homogeny
6. Dicampurkan tragakan yang telah mengembang dalam campuran sulfur
7. Ditambahkan natrium benzoat dan oleum citrus ad homogeny
8. Ditambahkan air sedikit demi sedikit
9. Dimasukkan dalam botol lalu ditambahkan sisa aquadest ad 60 ml
10. Diberi etiket
11. Dilakukan uji evaluasi
VII. Indikasi
Bakterisida dan fungisda
VIII. Hasil pengamatan
Evaluasi sediaan
Organoleptik Bau : Jeruk
Warna : Kuning keruh
Tekstur : Halus
Ph 8,13
Volue terpindahkan 60 ml = 100%
Volume sedimntasi 10 ml

IX. Pembahasan
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut dalam cairan pembawa (FI III,1979).
Pada praktikum teknologi sediaan farmasi dibuat formulasi suspensi sulfur,
suspense sulfur berkhasiat sebagai scabies dan bakterisid sehinnga digunakan sebagai
pemakaian topical.
Formulasi suspensi sulfur dibuat dengan menggunakan zat aktif sulfur praecepitum,
dan bahan tambahan yang digunakan adalah tragakan, propilenglikol, natrium benzoate,
oleum citri, aquadest,
Pada formulasi suspense sulfur digunakan beberapa konsentrasi yaitu : Sulfur
(6,6%),Propilenglikol (1,5%), tragakan 0,12 gram, natrium benzoate (0,1%), oleum citrus
(0,3%),alcohol (2%), aquadest ad 60ml.
Fungsi dari beberapa bahan tambahan adalah tragakan sebagai suspending agent,
propilenglikol sebagai pembasah sulfur, natrium benzoate sebagai pengawet , oleum citri
sebagai pengaroma, alkoho sebagai pelarut oleum citri,dan aquadest sebagai pelarut.
Formulasi ini dibuat dengan metode suspensi flokulasi dengan tujuan agar mudah
terdispersi kembali ke fase pembawanya. Sehinnga zat aktif dibuat dalam bentuk agregat
bebas dan ditambahkan tragakan yang berfumgsi selain sebagai suspending agent tetapi juga
berfungsi sebagai agen pemflokulasi.
Adapun cara pembuatan formulasi suspensi sulfur adalah pertama-tama disiapkan
alat dan bahan selanjutnya ditarer botol 60 ml, kemudian ditimbang seluruh bahan yang
digunakan, setelah itu tragakan di kembangkan dengan air 6ml sehingga terbentuk
mucilago,setelah itu di gerus sulfur didalam mortir dan ditambahkan sedikit propilenglikol
yang berfungsi sebagai pembasah setelah halus ditambahkan tragakan yang telah
dikembangkan dan digerus hingga homogen. Selanjutnya dilarutkan natrium benzoate
dengan air secukupnya dan oleum citri juga dilarutkan dengan alcohol, setelah semuanya
larut natrium benzoate dan oleum citri di campurkan dengan sulfur yang telah dihaluskan,
dicampur semua bahan dan digerus hingga homogen setelah homogen ditambahkan aquadest
sedikit demisedikit ad 60 ml, setelah semuanya selesai selanjutnya dimasukkan kedalam botol
dan diberi etiket selnjutnya dilakukan pengujian atau evaluasi.
Pada evaluasi dilakukan beberapa pengujian yaitu : organoleptic, ph,volume
terpindahkan dan volume sedimentasi, dari hasil pengujian diperoleh hasil organoleptic
dengan bau jeruk,warna kuning keruh, tekstur halus,ph 8,15,volume terpindahkan 100%,dan
volume sedimentasi 10 ml selama 2 minggu. Dari hasil evaluasi semuanya hamper stabil atau
sesuai dilihat dari ph yang diperoleh 8,15 ini telah sesuai literature (FI II,1979) bahwa sulfur
apabila direaksikan dengan air dan dikocok maka ph nya akan basah. Dan untuk volume
sedimentasi telah sesuai dengan metode yang digunakan yaitu suspense flokulasi karena laju
sedimentasinya cepat tetepi mudah terdispersi kembali.

X. Daftar pustaka
Sulistiawati,2007,Farmakologi dan Terapi,Departemen Farmakologi dan Terapeutik,Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta.
Niazi. Sarfaraz K,2004,Handbook Of Pharmacetical Manucfacturing Formulation, Liquid Products
Volume 3,CRC Press,United States Of Amerika
Tjay Tan Hoan Dan Rahardja Kirana,2007,Obat-Obat Penting,PT Elex Media Komputindo Jakarta

Anda mungkin juga menyukai