Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
Dalam penelitian terdapat rumusan masalah yang di dalamnya terdapat
hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya
melalui suatu penelitian. Dengan adanya hipotesis tersebut, maka data yang diperlukan
akan dikumpulkan dan kemudian diolah dan dianalisis.
Dari hasil pengolahan dan analisis data maka dihasilkan suatu penyelesaian yang
nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah atau skripsi. Untuk
menyusun sebuah skripsi digunakan format penulisan skripsi. Makalah ini berisikan
teknik penyusunan laporan hasil penelitian (skripsi).
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimana teknik penulisan
laporan hasil penelitian?.
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Sebagai pedoman yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
2. untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam teknik penulisan laporan.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi.
2.Sebagai sarana untuk menguji dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
menyusun laporan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyusunan Daftar Isi
Penyusunan laporan penelitian (skripsi) umumnya terdiri dari berbagai bagian
berupa bab-bab dan setiap babnya dibagi dalam sub bab, pembagiannya dilakukan
sesuai dengan keperluan dan kebutuhan dalam penjabarannya. Pada umumnya skripsi
terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup.
2.1.1 Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri dari:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pernyataan Orisinalitas
4. Halaman Pengesahan
5. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan)
6. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis
7. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris)
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel (jika diperlukan)
10. Daftar Gambar (jika diperlukan)
11. Daftar Rumus (jika diperlukan)
12. Daftar Notasi (jika diperlukan)
13. Daftar Lain (jika diperlukan)
14. Daftar Lampiran (jika diperlukan)
3.1.1.1 Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, halaman sampul harus dapat
memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda

(ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya
ilmiah (skripsi/tesis/disertasi), identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan.
3.1.1.2 Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan
Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi tambahan, yaitu
untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat.
3.1.1.3 Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusun
adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.
3.1.1.4 Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau
pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skrispi, tesis, dan disertasi, oleh institusi
penulis.
3.1.1.5
Kata
Pengantar/Ucapan Terima Kasih
Halaman kata pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman
ucapan terima kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima
kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka
berikan,misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuandalam menyelesaikan tugas akhir.
3.1.1.6
Halaman
Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir yang
memberikan kewenangan kepada Universitas Indonesia untuk menyimpan, mengalih
media/ format-kan, merawat, dan memublikasikan tugas akhirnya untuk kepentingan
akademis. Artinya, Unversitas Indonesia berwenang untuk memublikasikan suatu tugas
akhir hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta
tetap pada penulis.
2.1.1.7 Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris)
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode
penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara
cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak.
2.1.1.8 Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing- masing,
yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan.
2.1.1.9 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain
Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel,
gambar,dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar,
dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).
2.1.2 Bagian Isi
Bagian isi skripsi umumnya terdiri atas beberapa bab, yaitu:
1. Bab pendahuluan
2. Bab landasan teori
3. Bab-bab dalam bagian isi skripsi
4. Bab kesimpulan
2.1.2.1 Bab Pendahuluan
Pada bab pendahuluan diuraikan alasan atau latar belakang pemilihan judul
atau bidang penelitian dan tujuan penelitian serta perumusan persoalan dan sebagainya
yang berguna untuk memperjelas ruang lingkup penelitian. Bab ini pada umumnya terdiri
atas:
1. Latar belakang
Latar belakang berisi tentang motivator atau pendorong bagi peneliti untuk
melakukan penelitian, atau bisa juga berisi pendorong bagi orang lain untuk
membaca bagian selanjutnya, atau dengan kata lain harus dapat mengundang minat
orang membaca lebih lanjut bagi orang lain. Selain itu, sejauh mana masalah yang
diteliti memiliki validitas dan reliabilitas. Apakah masalah masih meragukan sehingga
perlu diteliti. Disamping itu perlu juga masalah dibandingkan dengan fakta baik teoretik
maupun secara faktual. Adapun materi yang sering dituangkan dalam latar
belakang penelitian biasanya berisi tentang: konstelasi atau sinyalemen masalah yang akan
diteliti; relevan di masalah dengan aspek dari ilmu tertentu; kesesuaian pendekatan
metodologi yang digunakan; serta gambaran kegunaan hasil penelitian. Selain itu, dari
pihak penulis bias juga disebutkan alasan-alasan tertentu dilaksanakannya penelitan ini,
misalnya apakah cukup menarik permasalahannya, serta juga, apakah masalah tersebut
memungkinkan untuk diteliti.
2. Perumusan masalah
Perumusan masalah berisikan inti persoalan/permasalahan yang akan
diteliti, dengan diungkapkannya secara tegas abstraksi permasalahannya. Rinciannya
bisa dikenali satu-satu permasalahan inti tersebut dengan cara dipecah ke dalam
masalah-masalah yang lebih sempit.
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian intinya adalah merumuskan apa-apa yang akan diketahui atau
ditemukan dalam penelitian tersebut. Cara sederhana untuk mengetahui materi yang
dicantumkan dalam rumusan tujuan penelitian ini adalah dengan mengajukan
pertanyaan dan tujuan penelitian kira-kira adalah untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan tersebut.
4. Manfaat penelitian
Kegunaan penelitian menggambarkan manfaat dari penelitian ini, baik secara
teoretis maupun secara praktis, langsung maupun tidak langsung. Rumusan manfaat
penelitian hendaknya mampu memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang akan
dicapai itu memiliki kontribusi terhadap perkembangan keilmuan atau kesenian sesuai
dengan lingkup bidang ilmu yang dikaji dan/atau memberikan jalan ke luar pemecahan
permasalahan kehidupan nyata, baik kehidupan dalam bidang kerja atau masyarakat, yang
memerlukan pemikiran bidang ilmu yang dikaji.
5.
Ruang lingkup dan batasan masalah
Pada bagian ini ruang lingkup kajian/analisis dituliskan secara jelas agar
penelitian lebih terfokus dan tidak melebar ke mana-mana. Ruang lingkup biasanya
membicarakan dan membatasi teori apa saja yang digunakan sedangkan pada batasan
yang dibicarakan dan dibatasi adalah sumber data dan data.
6. Metodologi penelitian
Mengungkapkan secara ringkas proses penelitian dan rancangannya secara
menyeluruh, termasuk di dalamnya penetapan populasi, teknik sampling, pengumpulan
data, dan juga teknik analisis. Seperti di bagian lalu sudah disebutkan, bahwa metode
penelitian bisa disimpan sebagai bagian dari bab I suatu karya penelitian tesis atau
skripsi, namun bisa juga disimpan secara khusus pada bab III. Jika yang terakhir ini
yang dipilih, maka perancangan metode penelitian bisa lebih rinci.
7. Sistematika penelitian
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari penulisan skripsi.
2.1.2.2 Bab Landasan Teori
Pada bab ini berisi karangan-karangan atau buku-buku mengenai bidang
penelitian dan teori-teori yang mungkin berlaku pada saat penelitian dan ada
hubungannya dengan judul yang akan dibahas. Yaitu berisi tinjauan teori yang relevan
dengan masalah yang diteliti. Ini mirip dengan penjabaran lebih luas dari kerangka
pemikiran peneliti yang didasarkan kepada teori yang sudah baku. Dengan dukungan
berbagai teori yang sudah ada dan relevan dengan masalah yang diteliti, peneliti
menjelaskannya secara lebih rinci mengenai permasalahan yang diteliti. Dalam bagian
ini juga sering dicontohkan kasus- kasus aplikatif dari teori yang ada pada kondisi
masalah yang diteliti.
2.1.2.3 Bab-bab Dalam Bagian Isi Skripsi
Pada bagian ini jumlah bab disesuaikan dengan keperluan. Dalam bab- bab
tersebut diuraikan secara rinci pembahasan skripsi. Bagian ini biasanya berisi data
hasil penelitian dan pembahasannya. Yaitu menyajikan hasil penelitian lapangan.
Sebagai contoh, menganalisis pelaksanaan manajemen pada salah satu perusahaan,
salah satu aspek bauran pemasaran (marketing mix). Masalah tingkat kepuasan
pelanggan, hal-hal apa saja dari dari barang/jasa yang dianggap penting oleh
pelanggan. Kemudian hasil penelitian dianalisis dan dievaluasi, misalnya dengan
membandingkan teori yang telah dipelajari selama kuliah dengan kenyataan praktek yang
dijumpai di lapangan.
2.1.2.4 Bab Kesimpulan
Bab ini memuat kesimpulan dari analisis pekerjaan/kegiatan dalam
penyusunan skripsi. Dalam bab ini biasanya ditambahkan saran.
2.1.3 Bagian Penutup
Pada bagian akhir berisi lampran-lampiran yang dirasa perlu untuk diikutsertakan
dalam laporan hasil penelitian, tidak semua yang ada dan diperoleh selama penelitian.
Lampiran ini utamanya hal-hal yang menunjang sebagai bukti dan menguatkan uraian
dalam materi. Bagian ini terdiri dari:
1. Daftar Referensi
2. Lampiran (jika ada)
2.1.3.1 Daftar Referensi
Daftar Referensi merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi
atau acuan dan dasar penulisan tugas akhir. Daftar referensi ini dapat berisi buku,
artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, dan sebagainya. Dianjurkan
agar 70% daftar referensi yang digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan
2 tahun terakhir).
2.1.3.2 Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan tugas akhir, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi tugas akhir,
karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan
dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar,
grafik, desain
2.2 Teknik
Penulisan Skripsi
Konsep penulisan laporan akhir dalam kegiatan penelitian selalu diikuti dengan
penulisan yang sistematis untuk menunjang penyajian yang runtun, baik dan rapi.
Skripsi dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia baku dan jarak antar baris
menggunakan dua spasi. Pada makalah ini dipaparkan teknik penulisan skripsi pada
umumnya.
2.2.1 Sampul
Pada halaman sampul tercantum:
1. Nama lembaga perguruan tinggi
2. Nama fakultas
3. Judul skripsi
4. Nama penulis
5. Pernyataan: Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana..
2.2.2
Penomoran Halaman
- Halaman-halaman pada bagian awal skripsi diberi nomor terpisah dari
nomor halaman bagian isi atau bagian utama skripsi. Nomor halaman ditulis
dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,) untuk membedakan dari nomor
halaman bagian isi skripsi. Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus
untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu
diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian isi, nomor halaman ditulis dengan angka arab 1,2,3,,6,7,. Halaman
pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor
halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman
lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka
latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

2.2.3 Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka yang merupakan salah satu bentuk penyajian dari sumber yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah, tata cara penulisannya sampai saat ini
memang belum baku namun sebagai pegangan dalam pembuatannya dapat diikuti
cara-cara sebagai berikut:
A. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku
1. Penulisan nama pengarang dengan urutan : nama keluarga/family (kalau ada)
diikuti tanda koma kemudian nama kecil dan diakhiri dengan tanda koma
2. Judul buku dengan diikuti tanda koma, yang ditulis dengan huruf miring atau
dengan garis bawah
3. Tempat penerbitannya dengan diikuti tanda titik dua.
4. Nama penerbit diikuti dengan tanda koma dan tahun penerbitan serta cetakan, jilid
atau seri yang diakhiri tanda titik.
Apabila terdapat pengarang satu dengan yang lainnya sama namun judul
bukunya berlainan,maka untuk penulisan nama pengarang berikutnya hanya dengan
membubuhkan garis memanjang. Penyusunan daftar pustaka dilakukan menurut
alfabet nama pengarang dan telah disusun sesuai aturan penulisan di atas.
Contoh penulisan:
- Andi Hamzah, SH, Dr, Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya,
Jakarta:Gramadia,1984.
- ---------------------------------, Korupsi Dalam Pengelolaan Proyek
Pembangunan, Jakarta: CV. Akademi Presindo, 1984.
B. Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan
Apabila di dalam penyusunan daftar pustakan didapati pula bentuk peraturan
perundangan, maka penyusunannya dalam kelompok tersendiri diluar kelompok
buku. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi para pembaca yang ingin
mengetahui segala bentuk landasan hukum yang digunakan dalam penulisan atau yang
mendukungnya, penulisannya dengan urutan sebagai berikut:
1.Diawali degan sebutan Indonesia diikuti tanda koma
2.Bentuk peraturannya, nomor dan tahunnya serta diikuti tentang hal
yang diaturnya dengan digarisbawahi diikuti tanda koma
3.
Lembaran Negara tahun dan nomor Tambahan Lembaran Negara diikuti
tanda titik.
Untuk daftar pustaka yang berasal dari peraturan perundangan ini disusun
menurut tahunnya, dan diawali dari yang tinggi tingkatnya.
- Indonesia, Undang-undang Nomor: 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kekuasaan Kehakiman, LNRI tahun Nomor TLN.RI Nomor:..
- ------------------, Undang-undang Nomor 5 thaun 1974 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah, LN.RI tahun 1974 Nomor: 38, TLN.RI Nomor: 3037.
C. Untuk daftar pustaka yang berasal dari buku tanpa pengarang
Contoh:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud. 1990. Kurikulum
Pendidikan MIPA LPTK Program Strata-1 (S1). Jakarta: Depdikbud.
D. Untuk daftar pustaka yang berasal dari jurnal dan/atau majalah ilmiah
Jurnal dan/atau Majalah Ilmiah ditulis dengan urutan: nama penulis, tahun
penerbitan jurnal, judul artikel (diketik di antara tanda petik), nama jurnal/majalah
ilmiah (diketik miring) lengkap dengan nomor volume dan bulan, tahun penerbitan, dan
nomor halaman artikel itu dimuat.
Contoh:
Paquette, J.E. 1991. Minority Participation in Secondary Education: A Graned
Descriptive Methodology. Educational Evaluation and Policy Analysis.
Vol
3 No. 2 Summer 1991. pp.139-157
E. Untuk daftar pustaka yang berasal dari skripsi, tesis dan disertasi
Contoh:
Baker, R.G. 1981. The Contribution of Coaching to Transfer of Training: An
Extention Study. Doctoral Dissertation, University of Oregon
F. Untuk daftar pustaka yang berasal dari makalah
Contoh:
Joyce, B.R. and Showers, B. 1981. Teacher Training Research:
Working Hypothesis for Program Design and Directions for Further
Study. Paper presented at the annual meeting of American
Educational Research Association, Los Angeles
G. Untuk daftar pustaka yang berasal dari koran atau majalah
Contoh:
Sastrio, Tri Budhi. 30 Desember 2005. Kecap Nomor Tiga. Kompas, hlm. 14.
Gordimer, Alfred. 2005. Do Babies Sing? Psychology Today, pp. 78-80
H.
Untuk daftar pustaka yang berasal dari internet
Rujukan dari internet tetap mengikuti ketentuan seperti rujukan-rujukan lainnya
dalam artian nama pengarangnya harus ada, tahun, nama artikel, alamat web, dan
tanggal akses dilakukan.
Contoh:
Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language. Open Dictionary
Wikipedia, (Online), (htt p

://wikpedia.edu/co m , accessed on February 12,


2006)
Rujukan dari internet yang tidak memenuhi kriteria dan elemen seperti
yang disebutkan di atas tidak boleh dirujuk karena kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Ketentuan penulisan kutipan dari internet harus mengikuti ketentuan penulisan
kutipan dari buku, dalam artian nama penulis, tahun, dan halaman harus ada.
I. Untuk daftar pustaka yang berasal dari karya terjemahan
Contoh:
Carr, Smith, and Lionel Garret. 2006. The Figurative Language.
Open Dictionary Wikipedia, (Online), (htt p

://wikpedia.edu/co m ,
accessed on February 12, 2006)
2.2.4 Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki biasanya dikenal dengan nama footnote. Sumber pengambilan teori
dalam bentuk catatan kaki merupakan wujud objektivitas dan penghargaan pada penulis
sebelunya yang tidak semata-mata dikutip begitu saja tanpa menyebut sumber/asal
dari suatu masalah yang diambil tersebut. Sumber sebagai landasan berfikir atau
menguatkan pemikiran penulis berikutnya maka pencatatannya dapat dilakukan dengan
cara:
- Mengutip secara keseluruhan dalam bagian tertentu yang dianggap penting
secara persis tanpa merubah kalimat yang ada.
- Mengutip sebagian dari bagian tertentu yang dianggap penting dengan mengambil
inti sarinya.
- Mengutip dalam bentuk membuat redaksi sendiri tanpa mengubah pengetian
asal sebagai bentuk teori terdahulu.
Dari wujud di atas yang merupakan bentuk kutipan asal, sebagai tanda dan
langsung pemberitahuan pada para pembacanya maka dituliskanlah dalam bentuk
catatan kaki. Selain catatan kaki merupakan bentuk kejujuran dari penulis berikutnya juga
sebagai ungkapan dari penulis yang tidak menyembunyikan dan menutup-nutupi hasil
karya orang lain. Sebagai peneliti keadaan demikian sebagai suatu ikatan yang harus
dilakukan aturan mainnya.
Penulisan catatan kaki ke dalam tulisan karya ilmiahnya dapat berpegang pada
beberapa hal sebagai berikut:
1.Catatan kaki ditulis pada bagian bawah setelah akhir konsep pada
halaman tersebut.
2. Dengan catatan kode yang berupa angka urut dalam halaman yang bersangkutan.
3.Catatan kaki ditulis dengan diawali dengan pemberian nomor dalam bentuk
arab, misalnya: 1,2,3 dan seterusnya. Pemberian angka dalam catatan kaki
dapat dilakukan dengan dua cara:
- Diurutkan terus dalam nomor urut sampai akhir
- Didalam setiap bab selalu diawali dengan 1 (satu).
4.Penulisan catatan kaki dimulai setelah garis memanjang sebagai pemisah
dengan konsep, garis tersebut dibuat sepanjang kira-kira 5 cm dan dibuat
dalam jarak 3 spasi setelah akhir konsep. Dari garis footnote tersebut jarak 3
spasi baru dimulai penulisan catatan kaki.
5. Catatan kaki dibuat dalam jarak 1 spasi dan apabila dalam halaman yang sama terdapat lebih dari satu
catatan kaki, maka jarak antara catatan kaki tersebut
dibuat dalam 2 spasi.
6. Penulisan catatan kaki yang diawali dengan angka arab dimulai dengan tujuh
ketukan. Dan apabila dalam baris tersebut tidak mencukupi dilanjutkan pada
baris berikutnya.
Contoh penulisan catatan kaki dalam bentuk gambar.
Akhir Konsep
garis pemisah/garis footnote
1 Catatan kaki
2 Catatan kaki
catatan kaki
Cara penulisan catatan kaki
Ada beberapa macam bentuk catatan kaki yang kita kenal pada kesempatan ini
sengaja penulis sajikan cara penulisannya agar tidak terjadi kebingungan atau
kebimbangan dan maksud lain agar dapat dipakai sebagai pegangan dalam
pembuatan skripsi atau penulisan karya ilmiah lainnya.
Apabila sumber yang hendak dipakai berasal dari buku, cara penulisannya sebagai
berikut:
a. Nama pengarang ditulis sesuai dengan yang tercantum dalam buku dimana
teori diambil, misalnya diikuti nama dengan singkatan M,Moch,P
dan sebagainya dan diakhiri dengan tanda koma.
b. Judul buku yang diambil sebagai sumber dengan digaris bawahi dan
diakhiri dengan tanda koma.
c. Tempat penerbitan diikuti dengan tanda titik dua, nama penerbit
diikuti dengan tanda koma dan tahun penerbitan. Pada point ini berada
dalam tanda kurung dan diakhiri dengan tanda koma.
d. Cetakan yang keberapa dalam penerbitan buku bersangkutan dan apabila
ada seri atau jilid buku dicantumkan dalam bagian ini dan diakhiri dengan
tanda koma.
e. Dilanjutkan dengan nomor halaman dari buku yang bersangkutan
dikutip dalam bentuk ringkasan dengan formulasi kalimat sendiri atau
dikutip secara langsung. Hal ini dapat terdiri dari satu halaman atau lebih.
Cara penulisan ini merupakan tata urutan yang perlu diperhatikan apabila
hendak menulis footnote, juga perlu diperhatikan dalam penulisan ini untuk nama-
nama gelar pendidikan di muka maupun dibelakang nama tidak dicantumkan.
Contoh penulisan:
1 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, tahun
1985), Cetakan pertama, hal. 14-120.
2 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : UI
Pres, tahun 1981),Cetakan kedua, hal.89.
Di dalam penulisan karya ilmiah/skripsi terkadang penulis mempergunakan
sumber yang sama dalam konsep penulisan atau halaman lain atau telah terjadi
penyelangan pengarang lain, pengulangan dengan keadaan di atas dapat
dipergunakan bantuan dengan pemakaian istilah sebagai berikut:
a. Apabila dijumpai penggunaan sumber yang sama persis (berurut) dengan
keadaan di atasnya, baik pengarang maupun judul bukunya cukup dengan
mempergunakan istlah ibid. Dengan catatan apabila dijumpai halaman yang
berbeda dengan sumber diatasnya, maka halaman yang dimaksud diikutsertakan
dalam penulisan setelah ibid.
Contoh:
1 Ibid, hal. 50 (penulisan halaman ini dilakukan apablahalamannya
berbeda)
2 Ibid (berarti sama dengan footnote nomor 3)
b. Apabila pengulangan sumber pertama hanya sama untuk nama pengarangnya saja
tetapi judul bukunya berlainan, maka penulisan sumber berikutnya dilakukan
sebagaimana menurut tata cara penulisan footnote.
Contoh:
1 Soerjono Soekanto, Kriminologi suatu Pengantar (Jakarta: Ghalia
Indonesia, tahun ..), hal.15.
2
Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosio Yuridis,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun ..), hal.25.
c. Apabla sumber sebelumnya ingin diulang kembali tetapi telah diselingi
dengan sumber lainnya, maka penulisan dimaksud dengan mempergunakan
istilah op.cit. Dengan catatan halamannya berbeda dengan sumber di atas yang
di ulang tersebut.
Contoh:
1
Padmo Wahjono, Survai tentang Perkembangan Tata
Hukum
Nasional Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun ..), hal.18.
2 Roeslan Saleh, Segi Lain Hukum Pidana, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, tahun ..), hal.48-50.
d. Apabila pengulangan sumber yang sama dan terjadi serupa dengan keadaan di atas
(c) tetapi pengualangan tersebut dalam halaman yang sama, maka
dipergunakan dengan istilah Loc.cit.
Contoh:
1 K Wantjik Saleh, Tindak Pidana Korupsi dan Suap, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, tahun ..), halaman 4.
2Martiman Prodjohamidjojo, Tanya Jawab KUHAP, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, tahun ..), hal.10-15.
Kadang dijumpai kutipan suatu pendapat atau gagsan yang berasal dari surat
kabar, majalah, bulletin dan sebagainya. Penulisannya dalam catatan kaki pada
dasarnya sama dengan buku, hanya ada beberapa perbedaan dengan urutan penulisan
sebegai berikut:
1. Nama majalah atau surat kabar dimana tulisan itu diambil dan diakhiri dengan
tanda koma.
2.Nama penulis yang bersangkutan dan diakhiri dengan tanda koma.
3. Judul dari tulisan atau judul berita, diakhiri tanda koma.
4. Tanggal, bulan dan tahun penerbitannya serta halaman surat kabar atau majalah
yang bersangkutan dan diakhiri dengan tanda titik.
Keduanya baik catatan kaki maupun daftar pustaka sebagai sumber dalam penulisan, namun
mempunyai perbedaan.

Catatan kaki:
1. Ditulis pada bagian bawah konsep di dalam halaman di mana sumber
tersebut di pakai/ ditulis
2. Ditulis apabila dipergunakan secara langsung sebagai sumber, baik
dikutip maupun diformulasikan dalam redaksinya sendiri (pengutip).
3. Ditunjuk secara langsung pada halaman buku yang digunakan
4. Dengan mempergunakan berbagai istilah
Daftar pustaka:
1. Ditulis pada bagian belakang dan pada akhir naskah
2. Isinya bukan merupakan kutipan langsung atau bentuk formulasi
melainkan sebagai bacaan
3. Ditulis dalam halaman tersendiri
4. Disusun secara alfabetis
5. Apabila berbentuk peraturan diawali dengan kata Indonesia.
6. Daftar pustaka juga memuat buku-buku yang dipergunakan dalam catatan kaki.
2.2.5
Peletakan dan Penomoran Gambar
Yang termasuk gambar antara lain gambar, ilustrasi, grafik, diagram, dan lain-
lain. Garis batas empat persegi panjang gambar, diagram atau ilustrasi (garis batas
tersebut dapat berupa garis semu) diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas
tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh dicetak. Jika gambar diletakkan di
antara baris-baris kalimat teks, maka garis batas gambar harus terletak tiga spasi
dibawah garis kalimat sebelumnya, begitu juga dengan teks setelah gambar harus
terletak tiga spasi di bawah baris terakhir gambar. Nomor dan judul gambar
diletakkan di bawah gambar. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang
tercantum pada halaman daftar gambar dan ilustrasi. Gambar yang memerlukan
halaman yang lebih lebar dari halaman naskah sebaiknya dimasukkan ke dalam
lampiran
2.2.6 Penomoran Bab dan Sub Bab
Berikut adalah cara penomoran bab dan sub bab:
- Setiap bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada
nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II . (Judul Bab)
2.1 ..(Judul Subbab)
2.2 ..(Judul Subbab)
2.2.1 (Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar.
2.2.7 Penulisan Bilangan dan Satuan
- Bilangan harus diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, angka
harus dieja
- Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.
- Satuan yang dipakai sedapat-dapatnya satuan SI dan dinyatakan dengan singkatan
resminya tanpa titik di belakangnya
- Nomor urut persamaan atau rumus matematik, reaksi kimia, dan lain-lainnya
ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung () dan ditempatkan di dekat batas
tepi kanan.

BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penyusunan karya ilmiah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
suatu bidang studi. Dalam penyusunan karya ilmiah dilakukan sebuah penelitian yang
nantinya akan menghasilkan data-data. Data-data tersebut dianalisis dan diolah yang
kemudian dituangkan dalam bentuk laporan.
Dalam penyusunan laporan diperlukan format agar laporan rapi dan mudah
dimengerti oleh pembacanya. Laporan inilah yang selanjutnya disebut dengan skripsi.
Skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup.
Teknik penulisan skripsi pada umumnya meliputi tata cara penulisan skripsi,
antara lain pembuatan sampul, cara penomoran halaman, penulisan daftar pustaka,
penulisan catatan kaki, peletakan dan penomoran gambar, penomoran bab dan sub bab,
serta penulisan bilangan dan satuan

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Teknik Universitas Indonesia. 2006. Pedoman Penulisan


Skripsi
2006,(Online),(w w w . m e tal.ui.ac.i d , diakses 25 Oktober 2008)
Narbuko, Cholid, Drs dan Drs. H. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. 1999.
Bumi
Aksara: Jakarta.
Subagyo,P,Joko,SH. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. 2004. Rineka
Cipta: Jakarta.
Supranto,J,M.A. Metode Riset Aplikasi dalam Pemasaran. 1997. Rineka
Cipta: Jakarta.
Universitas Dr. Soetomo. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Sastra.
(Online),(htt p ://fs.unit o mo. a c.i d , diakses 25 Oktober 2008)
Universitas Gajah Mada. 2000. Tutorial Skripsi. (Online), (web.ugm.ac.id, diakses 25
Oktober 2008)

Anda mungkin juga menyukai