I. JUDUL PENELITIAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit menular masih ada, akan tetapi penyakit tidak menular meningkat
penyakit yang harus dihadapi, yaitu dari penyakit menular dan infeksi
menjadi penyakit tidak menular dan kronis (Widyanto C.F & Triwibowo C,
2013).
kematian yang tinggi, serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
1
Malaria adalah penyakit yang telah diketahui sejak zaman yunani.
Penyakit ini khas, mudah dikenal, dengan demam yang naik turun dan teratur
dan disertai menggigil. Penyakit ini dapat menyebabkan limfa membesar dan
bayi, anak balita, ibu hamil, malaria juga secara langsung menyebabkan
hampir terjadi di seluruh dunia baik yang beriklim tropis maupun sub tropis.
kimiawi biologi, dan sosial budaya (Widyanto C.F & Triwibowo C, 2013).
2
World Malaria Report (2015), menyebutkan bahwa malaria telah
dalam salah satu tujuan bersama yang harus dicapai sampai dengan tahun
Meskipun demikian, masih ada lebih kurang 3,2 milyar jiwa atau hampir
separuh penduduk dunia yang berisiko tertular penyakit malaria. Pada tahun
2015, WHO memperkirakan ada sekitar 214 juta kasus baru malaria dengan
kematian akibat malaria di dunia, sekitar sepertiga atau 306.000 terjadi pada
transportasi serta adanya perpindahan penduduk dari suatu kota ke kota yang
lain atau dari suatu daerah ke daerah lain dapat mempercepat perkembangan
dengan resistensi obat, diagnosis dini, dan cara penanganan pasien yang tidak
3
Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan malaria (API/annual parasite
cakupan API 2013 tidak mencapai target Renstra 2013 (Kemenkes R.I, 2014).
tahun 2015 <1/1.000 penduduk berisiko. Dengan demikian cakupan API 2015
Selatan tahun 2013 adalah 3,1% meningkat dibanding tahun 2007 (1,4%),
Kabupaten Bantaeng (6,8% dan 15,0%), Kabupaten Sinjai (6,7% dan 15,3%),
Kabupaten Tana Toraja (5,5% dan 20,3%), Kabupaten Bulukumba (5,2% dan
4
Berdasarkan laporan dari Bidang Bina P2PL Dinkes Kota Makassar
kasus malaria di tahun 2013 ditemukan 196 kasus (63 kasus di temukan di
Puskesmas dan 133 kasus di Rumah Sakit) dengan angka kesakitan (API)
yaitu 0,046 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2014, ditemukan 98 kasus positif
Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria masih sering terjadi, pada tahun
2012 terjadi dua kejadian KLB malaria yaitu di Provinsi Sumatera Utara
2013).
promotif, preventif, dan kuratif, hal ini bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian dan Kejadian Luar Biasa (KLB) (Kemenkes R.I, 2014).
provinsi, dari satu pulau ke pulau yang lain sampai seluruh wilayah
5
Indonesia, sesuai dengan situasi malaria dan ketersediaan sumber daya yang
bahwa perilaku ini akan muncul pada saat pelayanan kesehatan dan intervensi
2011).
4 faktor utama yakni; lingkungan (fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
rangsangan atau stimulus dalam bentuk nyata yang dapat diobservasi secara
6
langsung melalui kegiatan wawancara dan kegiatan responden, misalnya:
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia R.A (2016), dengan judul
di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2015,
yang baik (54,5%) lebih banyak dibandingkan perilaku hidup bersih sehat
yang buruk (45,5%). Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,000
Pangkep, diperoleh data kejadian malaria pada tahun 2014 dengan jumlah
penyakit malaria, pada tahun 2015 jumlah kasus sebanyak 332 orang, 139
orang diantaranya positif menderita penyakit malaria, dan pada tahun 2016
jumlah kasus sebanyak 205 orang, 119 orang diantaranya positif menderita
Pangkep.
7
B. Rumusan Masalah
apakah ada hubungan antara perilaku hidup sehat keluarga dengan kejadian
Pangkep?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Pangkep.
2. Tujuan Khusus
Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
pengetahuan dan menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya bagi siapa saja
yang memiliki minat yang tinggi pada ilmu pengetahuan terutama tentang
8
hubungan perilaku hidup sehat keluarga dengan kejadian penyakit malaria di
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
1. Definisi
Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
9
menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua
golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa (Kemenkes R.I, 2016).
2. Etiologi
10
d. Plasmodium ovale, merupakan jenis yang jarang dijumpai di Indonesia dan
(Sorontou Y, 2013).
a. Demam
biasanya dimulai dengan gejala prodromal, yaitu lesu, sakit kepala, tidak
hingga menggigil. Nadi penderita cepat, namun lemah, bibir dan jari
muntah. Kejang-kejang sering menyertai gejala ini pada anak. Stadium ini
2) Stadium puncak demam. Stadium ini dimulai saat klien merasa dingin sekali,
kemudian berubah menjadi panas sekali. Muka menjadi merah, kulit kering
dan terasa panas seperti terbakar, sakit kepala hebat, disertai mual dan
muntah, nadi penuh dan berdenyut keras. Perasaan haus sekali, terutama pada
11
saat suhu tubuh naik sampai 41 C (106 F) atau lebih. Stadium ini
ambang normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak dan saat terbangun
jam. Serangan demam yang khas ini sering dimulai pada siang hari dan
b. Anemia
Anemia pada penderita malaria terjadi karena pecahnya sel darah merah
menginfeksi semua jenis sel darah merah. Anemia dapat terjadi pada infeksi
akut dan kronis. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale yang hanya
menginfeksi sel darah merah muda yang jumlahnya hanya 2 dari seluruh
darah merah tua yang jumlahnya hanya 1% dari jumlah sel darah merah. Jenis
parasit, terjadi di dalam limfa yang sangat dipengaruhi oleh faktor autoimun.
12
2) Reduced survival time atau eritrosit normal yang tidak mengandung parasit
c. Splenomegali
menginfeksi organ ini dapat difagosit oleh sel-sel makrofag dan limfosit.
merupakan gejala khas terutama ada malaria kronis. Perubahan pada limfa
hitam karena pigmen yang ditimbun dalam eritroist yang mengandung parasit
dan granula hemozoin tampak dalam histiosit di vulva dan sel epitel sinusoid
hati.
4. Masa Inkubasi
Waktu antara gigitan nyamuk dan munculnya gejala klinis sekitar 7-14
hari untuk Plasmodium falciparum, 8-14 hari untuk Plasmodium vivax dan
Plasmodium ovale, dan 7-30 hari untuk Plasmodium malariae. Masa inkubasi
ini dapat memanjang antara 8-10 bulan terutama terutama pada beberapa
5. Patofisiologi
13
yang mengandung parasit pada endotelium kapiler. Perubahan ini
berlangsung cepat dan bersifat reversibel pada mereka yang dapat bertahan
hidup (survive). Peran beberapa mediator humoral masih belum pasti, tetapi
peran ini terlibat dalam proses patogenesis demam dan peradangan. Skizogoni
a. Penghancuran eritrosit
gagal ginjal.
b. Mediator endotoksin-makrofag
malaria. Tumor Necric Factor (TNF) adalah suatu monokin yang ditemukan
dalam perederan darah manusia dan hewan yang terinfeksi parasit malaria.
14
respiratory disease syndrome atau ARDS dengan sekuestrasi sel neutrofil
secara in vivo dan dapat meningkatkan perlekatan parasit pada eritrosit dan
pada endotelium kapiler. Konsentrasi TNF dalam serum pada anak dengan
kematian.
antigen malaria. Selain itu, antigen tersebut bereaksi dengan antibodi malaria
terhadap endotelium kapiler darah dalam alat dalam. Eritrosit yang terinfeksi
melalui membran kapiler yang bocor dan menimbulkan anoksia serta edema
kematian.
Siklus hidup Plasmodium terdiri dari dua fase yaitu fase aseksual dan
a. Fase aseksual, terjadi di dalam tubuh manusia. Fase ini diawali dari nyamuk
15
parenkim hati dalam waktu 30 menit. Sporozit yang telah masuk akan
membelah diri secara aseksual dan berubah menjadi sizon di dalam hati. Sizon
yang telah matang bersama sel hati yang telah terinfeksi akan pecah dan
spesies. Merozit yang keluar akan masuk ke dalam sel-sel darah merah dan
dalam sel darah merah tersebut kemudian membelah diri menjadi merozit-
b. Fase seksual, dimulai dari gametosit yang matang dihisap oleh nyamuk
ludah nyamuk.
penyakit malaria yang dibedakan menjadi masa inkubasi ekstrinsik dan masa
16
ludah nyamuk. Sedangkan masa inkubasi intrinsik adalah waktu mulai
demam atau sampai pecahnya sizon darah (Widyanto C.F & Triwibowo C,
2013).
yang berada pada lapisan luar, yang nantinya akan memproduksi ribuan
sporosit, ini membutuhkan waktu 8-35 hari tergantung pada jenis parasit dan
suhu lingkungan tempat dimana vektor berada. Sporosit yang telah diproduksi
kelenjar ludah nyamuk, menjadi matang dan apabila nyamuk menggigit orang
stadium yang disebut skison eksoeritrositer. Sel-sel hati akan pecah dan
parasit aseksual (skison) memasuki aliran darah, berkembang dalam sel darah
eritrositik). Sel darah merah kemudian pecah, dan skison akan menyerang sel
17
darah merah yang lain. Umumnya perubahan dari troposit menjadi skison
eritrosit-eritrosit yang lain. Gejala klinis terjadi pada tiap siklus karena
8. Cara Penularan
sekitar 400 spesies nyamuk Anopheles yang ada, 67 telah ditemukan dapat
Sebagian besar spesies nyamuk menggigit pada sore hari menjelang malam.
Gigitan pada beberapa spesies akan memuncak sekitar tengah malam atau
terjadi pada bayi baru dilahirkan dari ibu yang menderita malaria. Penularan
melalui tali pusat atau plasenta. Secara mekanik, malaria dapat menular
langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar udara
18
9. Pemeriksaan Penunjang
diagnostic test (RDTs). Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen
(combo).
biakan darah dan uji serologis atau uranilisis. Pemeriksaan kimia darah yang
dilakukan seperti gula darah, serum bilirubin, SGOT, SGPT, alkali fostafase,
albumin atau globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium serta gas darah
10. Pencegahan
Triwibowo C, 2013) :
kepada individu yang akan bepergian atau tinggal di daerah endemis. Konten
19
malaria. Tindakan promosi kesehatan tidak hanya bertujuan memberikan
dan menghindari untuk mengunjungi daerah endemis malaria. Selain itu juga
dapat mengurangi aktivitas di luar rumah mulai senja sampai subuh saat
b. Biologi
luar rumah karena jenis nyamuk Anophele saconitus juga menyukai darah
c. Kimiawi
20
atau obat kimia, yang bertujuan mengurangi risiko infeksi parasit dan
menurunkan gejala klinis yang timbul ketika infeksi malaria masih terjadi.
11. Pengobatan
gejala malaria serta menunjukkan hasil yang positif adanya parasit dalam
darah melalui pemeriksaan darah tepi. Obat yang diberikan adalah obat anti
sampai penderita minum ACT tablet (Widyanto C.F & Triwibowo C, 2013).
falsiparum diberikan pada hari pertama saja dengan dosis 0,75 mg/kgBB, dan
regimen ACT yang sama tapi dosis primakuin ditingkatkan menjadi 0,5
mg/kgBB/hari.
21
3) Pengobatan malaria ovale
Pengobatan malaira ovale saat ini menggunakan ACT yaitu DHP atau
hari, dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya hanya tidak
diberikan primakuin.
obat malaria berdasarkan umur kehamilan. Pada ibu hamil tidak diberikan
Tabel 1
Pengobatan malaria falsiparum pada ibu hamil
Umur Kehamilan Pengobatan
Kina 3x2 tablet + Klindamisin
Trimester I (0-3 bulan)
2x300 mg selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Sumber : (Kemenkes R.I, 2014)
22
Tabel 2
Pengobatan malaria vivaks pada ibu hamil
Umur Kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Sumber : (Kemenkes R.I, 2014)
a. Definisi
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain yang
2012).
(Benih A, 2014).
23
keluarga, teman dekat ataupun masyarakat sekitarnya sehingga dapat
menit tanpa berhenti untuk setiap kegiatan dan kumulatif > 150 menit selama
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait
fisik bermanfaat dalam mengatur berat badan dan menguatkan sistem jantung
dengan aktivitas atau olahraga yang teratur dapat mencegah berbagai macam
nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit malaria salah satu nya dengan
24
akan ada banyak nyamuk dan bisa menggigit dan menyebabkan penyakit
malaria. Lingkungan rumah harus secara teratur di bersihkan, dan sebaik nya
tidak menyimpan barang barang bekas yang nantinya akan menjadi sarang
cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya
tidur dan juga tempat tidur karena gigitan nyamuk di malam hari lebih rentan.
pada saat tertidur pulas tidak akan di gigit nyamuk karena nyamuk tidak akan
25
4) Perilaku Penggunaan Pakaian Penutup
menggunakan pakaian yang menutup kulit agar tidak tergigit oleh nyamuk.
manusia butuh tempat istirahat (resting places) bagi nyamuk pada malam hari
dan tempat yang paling disukai untuk beristirahat setelah meghisap darah
betina yang merupakan vektor yang aktif mencari makan pada malam hari
sehingga manusia yang keluar pada malam hari memiliki kemungkinan untuk
terkena malaria Orang yang memiliki kebiasaan keluar pada malam hari
memiliki risiko terkena malaria 2,23 kali lebih besar dari orang yang tidak
26
Aktivitas keluar pada malam hari merupakan salah satu faktor resiko
mempunyai aktivitas mencari darah pada malam hari dan sasaran yang
yaitu menggunakan obat anti nyamuk. Obat nyamuk bakar atau obat anti
nyamuk apa pun bisa di gunakan di rumah. Yang paling baik jika
menggunakan obat nyamuk alami seperti menanam pohon salam atau pun
lavender agar rumah di jauhi oleh nyamuk. Penggunaan obat anti nyamuk
yang secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat,
Air tidak berwarna harus bening/jernih. Air tidak keruh harus bebas dari
pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya. Air tidak berasa, tidak
berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit harus bebas dari
bahan kimia beracun. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau
belerang. Air bersih bermanfaat bagi tubuh agar terhindar dari gangguan
27
penyakit seperti diare, kolera, dan sebagainya (Proverawati A & Rahmawati
E, 2012).
dengan menutupi nya dengan penuh bak mandi atau alat lain yang bisa
menjadi penutup yang efektif. Hingga air bersih tidak terkontaminasi oleh
28
2. Konsep Keluarga
a. Definisi
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi reproduksi
kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi.
29
meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak mampu
membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda.
V. KERANGKA KONSEP
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
30
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
31
Negatif : Jika responden mengalami gejala malaria namun tidak menderita
adalah tindakan yang dilakukan oleh anggota keluarga dalam rangka upaya
D. Hipotesis Penelitian
A. Jenis Penelitian
saja.
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Pangkep.
32
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari s/d Februari 2017.
1. Populasi
2. Sampel
sebagai berikut :
n=
1 + ()2
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Besar populasi
205
n=
1 + 205 ( 0,05 )2
205
n=
1,5125
n = 135,53
n = 136 orang
33
b. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan oleh peneliti
1) Kriteria Inklusi :
c) Usia 15 tahun
2) Kriteria Ekslusi :
34
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
sebelumnya tidak ada sesuai dengan tujuan penelitian. Data primer dalam
b. Data sekunder, merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan
data ini sudah ada. Data sekunder pada penelitian ini adalah data kejadian
Kabupaten Pangkep.
35
Isi kuesioner terdiri dari :
E. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Entri data
4. Cleaning
kembali data yang sudah dientri untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak,
36
karena kesalahan masih dimungkinkan pada saat peneliti memasukkan data
F. Analisis Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
variabel independen dengan dependen jika nilai p < (= 0,05), dan dikatakan
G. Penyajian Data
H. Etika Penelitian
tentang kegiatan penelitian, tujuan dan dampak bagi klien, serta setelah
37
responden menyatakan setuju untuk dijadikan responden secara tertulis
pelaporan penelitian.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
38