Anda di halaman 1dari 2

1.

Kasus

Dilansir dari nasional.kompas.com, di daerah Semarang BPOM menemukan 40


makanan olahan hasil industri rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya,
seperti boraks, rhodamin B, auramine dan methanil yellow.

Pada tanggal 21 Februari 2016, BPOM daerah Palu melakukan laboratorium keliling
di pasar Bungku, Bente dan Pebatae di Kabupaten Morowali. Dari 53 sampel yang diuji, satu
diantaranya yakni sampel kerupuk positif mengandung rhodamin B dan auramine.

2.Kenapa auramine tidak boleh digunakan sebagai bahan tambahan makanan (BTM)?

Auramine oleh N.Irving Sax dalam bukunya Dangerous Properties of Industrial


Materials dinyatakan telah terbukti dalam eksperimen bahwa zat tersebut bersifat
karsinogenik bagi manusia (Budimarwanti, 1992).

Selain itu berdasarkan PERMENKES RI NOMOR : 722/MENKES/PER/IX/88


tentang bahan tambahan makanan, disebutkan bahwa salah satu zat warna yang dilarang di
Indonesia adalah Auramine dengan nomor indeks warna CI 41000.

3.Metode uji

Pemeriksaan secara Kualitatif dilakukan menggunakan metode fenilhidrazin.

a. sampel
b. NaOH 10%
c. HCL Pekat
d. NH4OH 12%
e. H2SO4
f. Aquades

Prosedur Kerja Metode fenilhidrazin :


- Timbang masing-masing sampel cair kedalam gelas kimia 25 ml.
- Masukkan sampel cair ke dalam beker glass dan tambahkan HCL encer.
- Berikutnya masukkan benang wol ke dalam beker glass yang telah ditambahkan HCL encer,
lalu didihkan selama 30 menit.
- Benang wol tersebut diambil lalu diteteskan dengan cairan dingin (Aquades).
- Keringkan benang wol yang telah dicuci menggunakan aquades ke dalam oven.
- Benang wol yang telah dikeringkan,dipotong masing-masing menjadi empat bagian lalu
dimasukan ke dalam cawan petri.
- Teteskan NaOH 10%, HCL Pekat, NH4OH 12% dan H2SO4 pada benang wol yang telah
dipotong.
- Setelah itu lihat perubahan warna yang terjadi pada benang wol yang telah diteteskan NaOH
10%, HCL Pekat, NH4OH 12% dan H2SO4, apabila terjadi perubahan warna yang telah
ditentukan maka positif mengandung auramine.

Jenis pewarna HCl pekat H2SO4 pekat NaOH 10% NH4OH 12%

Auramine O memudar memudar memudar Memudar

Rhodamin B orange kuning kebiruan kebiruan

Methanil yellow Ungu kemerahan ungu kuning kuning


Dikutip dari : Analisis Pangan IPB

Metode analisis untuk mengidentifikasi zat warna lain juga dapat dilakukan degan
kromatografi kertas ataupun dengan spektrofotometri.

Auramine O (C.I. 41000) yang disebut juga basic yellow 2 merupakan pewarna
diarylmethane yang digunakan sebagai pewarnaan fluoresensi. Dalam bentuk murni,
Auramine O tampak seperti kristal jarum berwarna kuning. Sifatnya sangat larut dalam air
dan larut dalam etanol. Auramine O digunakan dalam pewarnaan bakteri (seperti
Mycobacterium), di mana ia mengikat asam micolat pada dinding selnya dengan metode yang
mirip Ziehl-Neelsen.
Struktur Auramine O

Anda mungkin juga menyukai