Anda di halaman 1dari 3

1.

Obstruksi (Partus Macet)

a. Jika bayi hidup, pembukaan serviks sudah lengkap dan penurunan kepala 1/5 lakukan

ekstraksi vakum

b. Jika bayi hidup dengan pembukaan serviks belum lengkap, dan masih terlalu tinggi

untuk dilakukan ekstraksi vakum, lakukan Sectio Cesarea

c. Jika bayi mati, lakukan Kraniotomi/embriotomi.

2. Kala II memanjang

Tahap ini berawal saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir dengan keluarnya

janin. Median durasinya adalah 50 menit untuk nullipara dan 20 menit untuk multipara, tetapi

angka ini juga sangat bervariasi. Pada ibu dengan paritas tinggi yang vagina dan perineumnya

sudah melebar, dua atau tiga kali usaha mengejan setelah pembukaan lengkap mungkin cukup

untuk mengeluarkan janin. Sebaliknya, pada seorang ibu dengan panggul sempit atau janin besar,

atau dengan kelainan gaya ekspulsif akibat anesthesia regional atau sedasi yang berat, maka kala

II dapat sangat memanjang.

Kilpatrick dan laros melaporkan bahwa rata-rata persalinan kala II, sebelum pengeluaran

janin spontan, memanjang sekitar 25 menit oleh anastesia regional. Seperti telah disebutkan,

tahap panggul atau penurunan janin pada persalinan umumnya berlangsung setelah pembukaan

lengkap. Selain itu, kala II melibatkan banyak gerakan pokok yang penting agar janin dapat

melewati jalan lahir. Selama ini terdapat aturan-aturan yang membatasi durasi kala II. Kala II

persalinan pada nullipara dibatasi 2 jam dan diperpanjang sampai 3 jam apabila digunakan

analgesia regional. Untuk multipara satu jam adalah batasnya, diperpanjang menjadi 2 jam pada

penggunaan analgesia regional.


Pemahaman kita tentang durasi normal persalinan manusia mungkin tersamar oleh

banyaknya variable klinis yang mempengaruhi pimpinan persalinan. Kilpatrick dan Laros

melaporkan bahwa rata-rata lama persalinan kala I dan kala II adalah sekitar 9 jam pada

multipara tanpa analgesia regional, dan bahwa batas atas persentil 95 adalah 18,5 jam. Waktu

yang serupa untuk ibu multipara adalah sekitar 6 jam dengan persentil 95 adalah 13,5 jam.

Mereka mendefinisikan awitan persalinan sebagai waktu saat ibu mengalami kontraksi teratur

yang nyeri setiap 3 sampai 5 menit menyebabkan pembukaan serviks.

Setelah pembukaan lengkap, sebagian besar ibu tidak dapat menahan keinginan untuk

mengejan atau mendorong setiap kali uterus berkontraksi. Biasanya, mereka menarik napas

dalam, menutup glotisnya, dan melakukan kontraksi otot abdomen secara berulang dengan kuat

untuk menimbulkan peningkatan tekanan intraabdomen sepanjang kontraksi. Kombinasi gaya

yang ditimbulkan oleh kontraksi uterus dan otot abdomen akan mendorong janin ke bawah.

Menuntun ibu yang bersangkutan untuk mengejan yang kuat, atau membiarkan mereka

mengikuti keinginan mereka sendiri untuk mengejan, dilaporkan tidak memberi manfaat.

Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah oksigen ke

plasenta. Maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan; mengedan dan menahan

napas yang terlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan denyut jantung janin; bradikardia yang lama

mungkin terjadi akibat lilitan tali pusat. Dalam hal ini dilakukan tindakan ekstraksi

vakum/forceps bila syarat terpenuhi.

Bila malpresentasi dan tanda-tanda obstruksi bisa disingkirkan, berikan oksitosin drip.

Bila pemberian oksitosin drip tidak ada kemajuan dalam 1 jam, dilahirkan dengan bantuan

vakum atau forceps bila persyaratan terpenuhi.

Lakukan dengan Sectio Cesarea bila persyaratan vakum dan forceps tidak dipenuhi.
Penyebab Kala II memanjang yaitu

1. Hidramnion

2. Ketuban Pecah sebelum Waktunya

3. Kelainan pada jalan lahir

4. Hipertensi

1. Hidramnion
Hidramnion adalah suatu kondisi dimana jumlah air ketuban melebihi dari batas normal. Untuk
keadaan normal air ketuban berjumlah sebanyak antara 1-2 liter. Kekuatan his yang lemah dan frekuensi
yang jarang sering dijumpai pada kasus hidramnion dikarenakan uterus yang terlalu tegang. Pada kondisi
ini dapat terjadi gangguan, baik dalam kala pembukaan serviks (fase laten dan fase aktif) maupun kala
pengeluaran.
2. Ketuban pecah sebelum waktunya
Pecahnya ketuban sebelum waktunya dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis dan infeksi
intrapartum, sehingga dapat menghambat terjadinya persalinan normal atau bahkan persalinan normal
tidak mungkin dilakukan dan harus dilakukan secara caesar. Menurut beberapa sumber, dikatakan
bahwa sedikitnya cairan amniotik akan berpengaruh pada efektifitas mengedan yang dilakukan oleh
calon ibu, sehingga proses persalinan normal akan terganggu atau bahkan janin akan meninggal karena
kekurangan oksigen.
3. Kelainan pada jalan lahir
Baik kelainan bagian keras (tulang) maupun bagian yang lunak dari panggul, seperti danya
panggul sempit, adnya tumor-tumor baik pada genitalia interna maupun visera lain didaerah paggul
yang menghalangi jalan lahir. Pengaruh panggul sempit pada persalinan yaitu persalinan lebih lama dari
biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pembukaan, karena banyak waktu yang dipergunakan
untuk mulase kepala anak. Dalam kaitannya dengan gangguan kemajuan persalinan , dalam hal ini
disfungsi uterus, kemungkinan besar mendominasi sebelum pembukaan serviks lengkap, sedangkan
kelainan proporsi fetopelvik kemungkinan lebih jelas setelah kala dua tercapai..
4. Hipertensi
Tekanan darah dikatakan tinggi apabila 140/90 mmHg. Dampak tingginya tekanan darah ini
adalah rusaknya ginjal atau organ tubuh lainnya. Selain itu, kondisi yang lebih parah juga dapat
menyebabkan eklampsia dan preklamasia yang dapat berujung pada kelahiran yang tidak normal,
prematur hingga kematian bayi saat persalinan. Pada tekanan darah tinggi terjadi spasme pembuluh
darah yang menyebabkan masukan nutrisi dan O2 berkurang. Masukan nutrisi yang sedikit pada proses
persalinan menyebabkan his tidak adekuat bahkan tenaga mengedan ibupun berkurang sehingga proses
persalinan dapat berlangsung lama pada kala I atau kala II. Oleh karena itu, untuk menolong persalinan
ibu dengan hipertensi diperlukan tindakan dengan alat bantu seperti vakum dan forcep, atau tindakan
lainnya seperti SC.

Anda mungkin juga menyukai