DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001
Unit Kerja : RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan
DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001
Diseminarkan
Di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta
Pada Hari Senin, 17 Juli 2017
Mentor Coach
DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001
Disahkan
Di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta
Pada Hari Senin, 17 Juli 2017
NARASUMBER/ PENGUJI
Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur ke khadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan proyek perubahan, dengan judul Program monev
kinerja terpadu berjenjang terintegrasi SIRS di RSMM. Proyek perubahan ini merupakan
salah satu rangkaian tugas dalam Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017. Dengan selesainya
proyek perubahan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ, MARS selaku Direktur Utama RS Dr.
H. Marzoeki Mahdi Bogor, yang telah mengizinkan dan memberikan dukungan
penuh kepada penulis untuk mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
2. Bapak Drs. Zaenal Komar, Apt, MA, selaku Kepala BBPK yang telah memberikan
kesempatan berharga dan memfasilitasi dengan baik kepada penulis dalam
mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
3. Ibu Dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, selaku Direktur Medik dan Keperawatan dan
sekaligus sebagai Mentor, yang telah memberikan dukungan dan arahan kepada
penulis dalam mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
4. Ibu Margaretha Yuliani, SKM, MM, selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat
menyelesaiakan penyusunan rancangan proyek perubahan.
5. Para pejabat struktural dan Tim Efektif yang telah mendukung dan memberikan
bantuan dalam pelaksanaan proyek perubahan
6. Ka Roni, Kak Edi, Bapak dan Ibu MOT, Widya Iswara (WI). Para nara Sumber,
Panitia, fasilitator BBPK, yang telah memberikan ilmu dan semangat untuk
mengikuti proses pembelajaran di BBPK.
7. Rekan rekan peserta Dikat PIM III, yang selalu memberikan semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa baik bapak dan Ibu,
mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.
Abstrak............... ................................................................................................................ iv
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
1
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan Rumah Sakit vertikal Kelas A
untuk pelayanan psikiatri dan kelas B untuk pelayanan umum, dan sejak tahun 2007 telah
menerapkan BLU. Dalam melaksanakan peran fungsinya RS Marzoeki Mahdi bertanggung
jawa kepada Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan kepada BPJS terutama
untuk klaim yang ditanggung BPJS.
Target-target yang dibebankan kepada RSMM, menjadi tanggung jawab pimpinan RSMM
beserta jajarannya sesuai bidangnya masing-masing. Target tersebut sebagian dilaksanakan
oleh perawat, selain melaksanakan tugas utama memberikan asuhan keperawatan. Selain itu
perawat juga harus menjalankan target untuk mempertahankan akreditasi paripurna. Untuk
memenuhi target tersebut maka perawat perlu dilakukan monev secara berjenjang dan
terpadu agar target tersebut tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan struktur organisasi RSMM, perawat dilakukan monev oleh Kabid Keperawatan
dan jajarannya secara berjenjang. Monev oleh Kabid Keperawatan secara berjenjang
dilakukan kepada kepala seksi, Kepala Seksi kepada Kepala Ruangan dan Kepala Ruangan
kepada Ketua Tim.
Inidikator kinerja Kepala ruangan, juga perlu dimonev oleh ka Unit untuk memenuhi
standar atau SPM Rumah Sakit yang diberikan kepada Ka Unit. Ka Unit adalah perawat
yang sebelumnya pernah menduduki jabatan Kepala Ruangan. Ka Unit dilakukan monev
oleh Ka Instalasi, dan Ka Instalasi dilakukan monev oleh Kabid Medik. Monev berjenjang
belum dilaksanakan secara terprogram, sehingga program monev kurang jelas (apa yang
dimonev, bagaimana cara monev, kapan monev dan siapa yang monev).
Oleh karena Kepala Ruangan merupakan ujung tombak yang sangat penting dalam
memenuhi target itu maka perlu dilakukan monev terpadu antara Tim Bidang Keperawatan
2
dan Tim Instalasi rawat Inap dan Rawat jalan agar efektif dan efisien dalam pelaksanaan
monev.
Berdasarkan hal tersebut untuk mencapai target secara efektif dan efisien, maka perlu
dioptimalkan program monev terpadu secara berjenjang terintegrasi SIRS. Pada jangka
panjang, capaian hasil monev akan lebih efektif dan efisien jika sudah dapat ditayangkan
secara on line. Sehingga para Direksi atau Unit terkait dapat dengan cepat mengetahui
capaian target dan dapat melakukan koordinasi segera jika ditemukan permasalahan. Selain
itu visi RSMM menjadi Rumah Sakit Jiwa rujukan nasional dengan unggulan rehabilitasi
psikososial pada tahun 2019 akan tercapai.
1. Dasar perubahan
Visi RSMM
Menjadi rumah sakit jiwa rujukan nasional dengan unggulan layanan rehabilitasi
psikososial pada tahun 2019.
Misi RSMM:
a. Mewujudkan layanan kesehatan jiwa dengan unggulan rehabilitasi psikososial
b. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan riset unggulan dalam
bidang kesehatan jiwa
c. Meningkatkan peran strategis dalam program kesehatan jiwa nasional
d. Meningkatkan kemitraan dan permberdayaan stakeholder
e. Meningkatkan komitmen dan kinerja pegawai untuk mencapai kesejahteraan.
Pada salah satu misi di atas, meningkatkan komitmen dan kinerja pegawai, sangat
berkaitan dengan salah satu tugas Kabid Keperawatan yaitu melaksanakan pengelolaan
rawat jalan dan rawat inap terutama program monev kepada perawat. Program monev
sangat penting untuk meningkatkan kinerja. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 836
tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan,
komponen utamanya terdiri dari Standar (SPO), uraian tugas, indikator kinerja, diskusi
refleksi kasus dan monev.
melalui rapat, observasi, melihat log book, mempelajari laporan dan menerima masukan
baik dari staf maupun dari unit terkait.
Sedangkan Kepala seksi melakukan monev kepada kepala ruangan antara lain melalui
pendampingan saat pre conference di ruangan, observasi kegiatan perawat di ruangan,
pendampingan pada rapat bulanan di ruangan, melihat dokumentasi asuhan keperawatan
di ruangan, mempelajari laporan Kepala Ruangan.
Kegiatan monev tersebut tidak dilakukan secara teratur dan terprogram, karena belum
ada program monev yang akan mengingatkan atau mengarahkan Kasie tentang
indikator kinerja apa yang dimonev, bagaimana cara monev, kapan monev dan siapa
yang monev.
Demikian juga Kepala Ruangan tidak melakukan monev secara teratur kepada Katim
karena Kepala ruangan selain tidak dimonev secara teratur, juga tidak memiliki program
monev kepada Katim.
Dirut RSMM
Dir SDM Dir Medik Dir Keuangan
dan Kep
Kabag Kabid Kabid
Kabid Kep Kabag
SDM Diklit Medik
Keuangan
Kasie Kasie Kasi
Kasie Rajal
Ranap Pel Penunjang
Ka Instalasi
Ka Unit SIRS
Karu
Karu
Karu
Karu
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Keperawatan terdiri dari dua Kepala
Seksi (Kasi rawat Jalan dan Kasie Rawat Inap), dan terdapat 26 Kepala Ruangan di
bawah Kepala Seksi.
Pada struktur organisasi juga menunjukkan terdapat 5 (lima) Ka Unit terdiri dari 2 Ka
Unit Rawat inap psikiatri, 2 Ka Unit Rawat Umum, satu Ka Unit IGD. Sesuai struktur
ka Unit dimonev oleh Ka Instalasi, dan Ka Instalasi bertanggung jawab kepada Direktur
Medik dan Keperawatan.
Ketenagaan RSMM sebagian besar tenaga perawat sebanyak 458 orang dari 1008
ketenagaan yang ada. Perawat menyebar di 26 ruangan perawatan Umum dan Psikiatri,
ruang hemodialisa, IGD, MCU, Poli Umum, Psikiatri serta beberapa orang menyebar di
hampir semua unit terkait yang ada di RSMM. Perawat selain mendapat tugas sesuai
ilmu keperawatan, juga beberapa orang melakukan tugas lain yang diberikan oleh
RSMM misalnnya sebagai Tim mutu, satgas, tim remunerasi, PPK, dan lain-lain. Tugas
lain yang diberikan kepada perawat juga sangat penting dalam mencapai target yang
dibebakan kepada RSMM dari Kemenkes, Kemenkeu, BPJS, terutama dalam menunjang
akreditasi paripurna.
Sementara itu Kepala Ruangan yang menjadi ujung tombak dalam penilaian kinerja
5
perawat, belum dapat memberikan penilaian secara obyektif. Hal ini antara lain karena
belum ada program monev secara berjenjang.
Masalah tsrsebut akan berdampak menurunkan kinerja perawat, capaian target tidak
optimal, menghambat akreditasi, masyarakat kurang puas terhadap pelayanan, dan
Kepercayaan dari stake holder akan menurun. Dengan demikian Kepala Ruangan berada
di bawah Kepala Seksi dan Ka Unit, perlu dimonev secara berjenjang dan terpadu.
RSMM juga memiliki luas tanah dan bangunan yang sangat luas dan berjauhan antar
ruang satu dengan yang lainnya, yang meliputi:
Luas Area : 572.026,00 m2
Luas Bangunan 34.035,56 m2
1. Rawat Inap, Rawat Jalan 14.449,27 m2
2. Instalasi 638,35 m2
3. Ruang Administrasi 3.858,83 m2
4. Ruang Lainnya 15.089,11 m2
5. Rawat Inap, Rawat Jalan 14.449,27 m2
6. Instalasi 638,35 m2
7. Ruang Administrasi 3.858,83 m2
8. Ruang Lainnya 15.089,11 m2
Luasnya tanah RSMM dan jarak antar ruangan yang berjauhan, serta kondisi di atas,
maka akan lebih efektif dan efisien jika monev terpadu diintegrasikan dengan SIRS.
3. Kondisi yang akan dicapai
Kondisi yang akan datang setelah dilakukan monev secara berjenjang dan terpadu secara
konsisten, maka diharapkan akan terjadi penilaian perawat lebih obyektif, meningkatkan
motivasi perawat, tercapainya target secara optimal, meningkatkan kualitas pelayanan,
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, meningkatkan akreditasi, serta
meningkatnya kepercayaan stake holder terkait.
Untuk mencapai hal tersebut, Bidang keperawatan melakukan program monev secara
berjenjang kepada kasi, dan kasi kepada karu, dan karu kepada katim, serta katim
kepada perawat pelaksana. Monev tersebut dirancanag secara teratur dan jelas dengan
format yang akan mengingatkan kapan monev, dengan cara apa monev dan siapa yang
monev terhadap indikator kinerja yang dimonev.
6
Selain itu akan melakukan koordinasi dengan ka Unit untuk membuat program monev
terpadu dalam pelaksanaan monev kepada Kepala Ruangan. Selanjutnya bersama tim
akan merancang program monev terpadu yang terintegrasi dengan SIRS. Sehingga pada
jangka panjang dapat melakukan monev secara on line terinetgrasi dengan SIRS.
Dalam rangka mencapai kinerja perawat dan target yang harus dicapai RSMM secara
optimal, maka diperlukan suatu sistem monev terpadu secara terintegrasi yang dapat
dengan mudah dijalankan oleh Bidang Keperawatan dan unit terkait. Hasil monev
terpadu tersebut akan memberikan gambaran, Bidang Keperawatan dalam memenuhi
target yang diharapkan. Selain itu juga akan memberikan penilaian kinerja perawat
secara obyektif sesuai dengan hasil kinerja. Pada akhirnya diharapkan akan mendukung
capaian target yang diberikan kepada RSMM oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Keuangan, BPJS atau stake holder terkait, sehingga akreditasi paripurna
dapat dipertahankan dengan optimal.
Kondisi saat ini dan akan datang dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Kondisi Sekarang Kondisi Yang diharapkan
Penilaian kinerja perawat belum Penilaian perawat obyektif
semua sesuai dengan kinerja. Meningkatkan motivasi staf
Monev belum dilaksakan secara Tercapainya indikator RSMM
terprogram. terutama Medik dan keperawatan.
Belum mempunyai program monev . Menigkatkan kualitas pelayanan.
Monev belum dilakukan secara Meningkatkan kepuasan pasien dan
berjenjang dan terpadu. keluarga
Monev Belum menggunakan SIRS Meningkatkan akreditasi
Meningkatkan kepercayaan stake
holder
Monev dilakukan secara berjenjang
terpadu terintegrasi SIRS
7
4. Permasalahan
Berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja perawat belum semua sesuai dengan kinerja,
b. Pelaksanaan monev belum dilakukan secara terprogram dan berjenjang,
c. Program monev belum dilakukan secara terpadu.
d. Monev yang tidak terprogram dengan baik, juga akan menyulitkan RSMM dalam
mempertahankan akreditasi paripurna.
e. Jika capaian target dari Kemenkes, Kemenkeu dan persyaratan dari BPJS tidak
dipenuhi secara optimal, maka akan menurunkan kepercayaan atau dukungan dari
pihak tersebut kepada RSMM.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mengajukan rancangan perubahan dengan
judul: Program monev kinerja terpadu berjenjang terintegrasi SIRS.
Dengan rancangan judul tersebut diharapkan monev dapat berjalan secara lancar dan
terpadu yang dilakukan oleh Bidang Keperawatan dan unit terkait, sehingga dapat
dicapai target secara optimal dan penilaian kinerja secara obyektif, dan akreditasi
paripurna dapat dipertahankan, juga kepercayaan dari Kemenkes, Kemenkeu, BPJS dan
stake holder terkait semakin meningkat.
Pada jangka pendek ini juga melakukan monev secara berjenjang dan terpadu sesuai
program dan format yang telah disepakati sesuai uraian tugas masing-masing. pada jangka
8
pendek ini tersusun program monev dan format monev, terlaksananya monev secara
terpadu, dan terdapat hasil monev terpadu.
2. Ka Unit, Ka Instalasi
a. Melaksanakan monev secara teratur kepada Kepala Ruangan sesuai jadwal monev.
b. Menggunakan methoda monev sesuai indikator kinerja yang ingin dicapai.
c. Dapat mendeteksi secara dini keluhan atau masalah yang ada di Ruangan sehingga
dapat segera ditemukan solusinya.
d. Meningkatkan kinerja Kepala Unit.
e. Dapat mengoptimalkan pembinaan secara berjenjang
f. Meningkagtkan koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan atau unit terkait, dalam
menyelesiakan masalah di ruangan secara efektif dan efisien.
3. Direktur Medik
a. Dapat melakukan monev secara efektif dan efisien.
b. Mendapatkan informasi yang cepat dan tepat terkait kinerja pelayanan.
c. Dapat mendeteksi permasalahan yang ada di pelayanan sehingga dapat memberikan
solusi dan koordinasi dengan unit terkait.
d. Mengoptimalkan capaian indikator kinerja Bidang medik dan Keperawatan.
e. Mendukung capaian Indikator kinerja Dirut dan Rumah Sakit
4. RSMM
a. Mendukung capaian indikator kinerja yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Keuangan dan BPJS.
b. Dapat mempertahankan akreditasi paripurna.
c. Meningkatkan kepercayaan stake holder terkait kepada RSMM.
d. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan RSMM.
5. Kementerian Kesehatan
a. Mendukung capaian target Kemenkes agar Rumah Sakit terakreditasi.
b. Mendukung upaya mencapai visi misi Kemenkes.
c. Mendukung program pemerintah dalam nawa cita untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat.
10
6. Kementerian Keuangan
a. Mendukung capaian target Kementerian Keuangan terkait BLU.
b. Meningkatkan kepercayaan Kementerian Keuangan kepada Rumah Sakit dalam
pengelolaan BLU di RSMM.
7. BPJS
a. Mendukung capaian target yang dipersyaratkan oleh BPJS terkait kelengkapan dan
ketepatan rekam medis.
b. Meningkatkan kepercayaan BPJS kepada RSMM sehinga memperlancar proses
penyelesaian administrasi pembayaran.
8. Masyarakat
a. Masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSMM.
PELINDUNG:
Direktur Utama RSMM
E.
Coach: MENTOR:
F. Margaretha Yuliani, SKM, MM Dr. Siti Khalimah, SpKJ, MARS
G.
H. PELAKSANA ADMINISTRASI: Project Leader:
Staf Bidang Keperawatan Ahmad Eru Saprudin
I.
J. Kasie Rawat Inap: Bustomi, SKp
DUKUNGAN TEKNIS:
Kasi Rawat Jalan: Aef Sumarna
1. Direktur SDM
K. 2. Direktur Keuangan
3. Kabid Medik
4. Kabag Diklt STAF PELAKSANA:
5. Kepala Instalasi Rawat jalan KETUA: ..........................
6. Ka Instalasi Rapat Inap SEKRETARIS: ...............
7. Ka Intalasi NAPZA PELAKSANA: ................,
8. Ka Instalasi SIRS
Keterangan:
Koordinasi
Instruksi
Pembimbingan
12
Untuk mencapai tujuan proyek perubahan yang telah ditetapkan, maka kegiatan
direncanakan dalam tiga tahapan sebagai milestones yang akan dicapai selama pelaksanaan
proyek perubahan:
Jangka Pendek
Kegiatan Out Put Waktu
1. Membentuk tim - Output: Mg ke-2
efektif. Susunan Tim efektif. Mei
- Out Put antara:
Daftar hadir
Notulen rapat
2. Merancang program - Output: Mg 1- 2
monev bersama tim Rancangan Program monev untuk Mei
efektif Kabid
Program monev Rancangan Program monev untuk
untuk Kabid Komite Keperawatan
Komite Keperawatan Rancangan Program monev untuk
Konsultan Klinik Konsultan Klinik Keperawatan
Keperawatan Rancangan Program monev untuk
Program monev Kasie
untuk Kasie Rancangan Program monev untuk Ka
Program monev Unit
untuk Ka Unit Rancangan Program monev untuk
Program monev KaRu
untuk KaRu Rancangan Program monev untuk
Program monev KaTim
untuk KaTim - Out Put antara:
Daftar hadir
Notulen rapat
Design format
2. Uji Coba program - Output: Mg 3-4 Mei
monev: Program monev untuk Kabid, Kasi,
- Program monev Komite Keperawatan, Konsultan Klinik
untuk Kabid, Kasi, Keperawatan, Ka Instalasi,Ka Unit, Ka
Komite Keperawatan, Ru, KaTim yang telah dilengkapi
Konsultan Klinik - Output antara:
Keperawatan, Ka Daftar hadir
Instalasi, Ka Unit, Ka Catatan masukan
Ru, KaTim yang telah
dilengkapi
13
Jangka Menengah
Kegiatan Out Put Waktu
1. Bench marking ke RS Masukan dan gambaran pelaksaaan SIRS Agt 2017
yang menggunakan di RS lain.
SIRS - Surat tugas
2. Melanjutkan program - Catatatan hasil monev Agt 2017
monev terpadu - Masukan hasil monev
3.Evaluasi monev Daftar hadir Agt 2017
terpadu/mengoptimal Notulen rapat
kan tim monev Masukan hasil pelaksanaan monev
terpadu
4. Merancang program Rancangan program monev Sept
monev terintegrasi - Out Put antara: 2017
SIRS dengan tim Daftar hadir
Notulen rapat
Rancangan program monev (data
14
Jangka Panjang
Kegiatan Out Put Waktu
Mengacu kepada tahapan kegiatan, maka ruang lingkup perubahan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Kegiatan Tahap I
Output: Adanya Program monev kinerja berjenjang dan terpadu
KEGIATAN CAPAIAN
1. Membentuk Tim 1. Tim efektif terdiri dari staf Bidang Keperawatan dan
Efektif dari unit terkait berdasarkan SK Direktur Utama RSMM
Output: Susunan Bogor No.:HK.01.07/II.I/4088/2007 tertanggal 15 Mei
Tim Efektif terdiri 2017.
dari Para Direktur,
Ka. Instalasi, Ka
Unit, Kasie,
Komite
Keperawatan,
Konsultan Klinik
Keperawatan,
Sebagian Karu dan
katim, Perawat
Pelaksana dan staf
administrasi.
Susunan nama tim
efektif (Terlampir).
Output antara:
Daftar hadir dan
notulen rapat. 2.
16
3. Uji coba Program Uji coba program monev yang telah disusun, dilaksanakan
Monev. terintegrasi dengan rapat koordinasi Bidang Keperawatan
Output: Program dan melakukan monev ke ruangan. Program monev dan
monev dan Format
format monev dibagikan kepada Ka Unit, Kepala Seksi, Karu,
monev telah
diperbaiki sesuai Katim yang dibagikan melalui Tim Efektif. Program dan
masukan dan format monev tersebut dilakukan telaah oleh masing-masing
ditandatangani oleh tersebut bersamam dengan melaksanakan monev ke ruangan.
Direktur Medik Selanjutnya terdapat beberapa masukan pada program dan
dan Keperawatan. format monev dilakukan perbaikan bersama tim efektif.
Output antara: Format yang telah lengkap diajukan kepada Direktur Medik
daftar hadir,
dan Keperawatan. Uji coba dilakukan kepada dua Ruang
catatan masukan.
Umum dan dua Ruang Psikiatri. Tim yang melakukan uji coba
terdiri dari Kabid Keperawatan, Kasie Ranap, Kasie Rajal, Ka
Unit Umun, Komite Keperawatan, Konsultan Klinik
Keperawatan. Sedangkan di Ruangan Umum dan Psikiatri
dihadiri oleh Karu, Katim dan Perawat pelaksana. Hasil uji
coba program monev dapat dilakukan sesuai format monev,
karena merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan sehari hari.
8. Rapat persiapan 9. Walaupun rapat ini direncanakan pada akhir Juli, namun
dengan Tim SIRS demikian penulis sudah sering melakukan komunikasi
untuk rancangan dan menyepakati untuk mengintegrasikan program
monev kinerja monev dengan SIM RS yag akan dileading oleh Telkom
berjenjang terpadu pada akhir Juli 2017.
terintegrasi SIRS. a. Foto Dirut RSMM dengan Sesdijen dan Direksi RS
Output: jadwal Herdjan serta RS KO, sepakat untuk menggunakan
pembahasan monev SIM RS melalui telkom yang dileading oleh
akan dilakukan Kemenkes pada tanggal 8 Juni 2017,
akhir Juli 2017.
Bench marking
walaupun
direncanakan
jangka menengah,
tetapi dapat
dilakukan pada
jangka pendek pada
RS Herjan secara
langsung dan RS
Hasan Sadikin
serta RS Sardjito
secara tidak Bapak Sesdijen sedang memberikan arahan kepada
langsung. para Direksi RSMM, RS Herdjan dan RSKO serta
Tim Telkom.
37
Ka Unit
Pejabat BLU LI, HI (Dependers)
Pejabat BPJS Staf Teknis
Staf Admin
Staf IT
Pada gambar di atas, sebagian besar stake holder berada pada posisi promotor. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar stake holder mempunyai pengaruh dan interes
terhadap perubahan. Kondisi ini sesuai dengan posisi stake holder tersebut akan
memudahkan dalam pencapaian target yang diberikan oleh RSMM, jika pelaksanaan
monev berjenjang dan terpadu dapat dilaksanakan secara konsisten.
Sedangkan Kepala Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan dan Napza berada semula pada
posisi laten, maka sekarang berubah ke posisi promotors. Hal ini menunjukkan bahwa
ketiga Ka Instalasi telah dapat bekerja sama secara kondusif, yang ditunjukkan melalui
rapat maupun kooperatif terhadap kebijakan RSMM maupun dukungan dalam
pelaksanaan monev berjenjang dan terpadu. Perubahan posisi ini Karena Direktur
Utama dan Direktur Medik dan Keperawatan selalu mengadakan dialog tentang
rencana pengembangan RSMM menjadi rujukan Nasional perlu didukung oleh semua
41
stake holder terutama yang ada di RSMM. Adapun posisi depender ialah staf teknis,
staf admin dan staf IT menunjukkan walaupun pengaruhnya rendah tapi mempunyai
interes untuk berkontribusi dalam kelancaran pelaksanaan program monev secara
berjenjang dan terpadu, terutama pada aspek administrasi.
Sedangkan Pejabat BLU dan Pejabat BPJS terdapat pada posisi Apathetic artinya
pengaruh dan ketertarikan langsung rendah terhadap rancangan proyek perubahan.
Walaupun pada pelaksanaannya dari BLU pernah melakukan monev tentang
kelengkapan dokumentasi rekam medis dan akan datang kembali 3 bulan kemudian.
Jika program monev ini terlaksana, maka Pejabat BLU akan memudahkan pencapaian
target yang dipersyaratkan kepada RSMM. Pejabat BLU akan mendapat manfaat dalam
capaian target yang dipersyaratkan kepada RSMM. Demikian juga BPJS walaupun
tidak berkaitan langsung dengan program monev, jika program ini terlaksana maka
memudahkan BPJS terutama dalam proses klaim pembayaran akan mudah dicapai .
Kabid Diklit
Ka Intslasi
Rawat Inap Dir
medik Kabag SDM
Ka Intslasi
Rawat Jalan Kabid Kep
Ka Intslasi
SIRS
Ka Intslasi
NAPZA Kasie
Komando
Karu Katim Ka Unit IGD
Kordinasi
Pada gambar di atas terlihat bahwa ada garis komando (garis lurus) dan koordinasi (garis
putus putus). Pada gambar tersebut yang menunjukkan garis komando yaitu sesuai
dengan struktur organisasi secara berjenjang. Sedangkan garis putus-putus terdapat
koordinasi antar unit terkait. Bidang keperawatan mempunyai garis komando ke bawah
kepada kepala seksi, sedangkan dengan unit lain Bidang Keperawatan berkoordinasi
42
dengan struktural di bawah Direktur Keuangan dan unit di bawah Direktur SDM.
Kondisi ini artinya Bidang keperawatan selain melakukan monev kepada kepala seksi,
juga perlu berkoordinasi dengan unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan monev secara
berjenjang dan terpadu secara efektif dan efisien.
H. Anggaran Kegiatan
Pada prinsipnya anggaran tidak ada kendala karena menyesuaikan dengan kegiatan rutin
yang telah dianggarkan sebelumnya. Penggunaan anggaran digunakan untuk snack rapat
dan transport untuk benchmarking yang telah dianggarkan oleh bagian SDM dan
Keuangan.
J. PENUTUP
Kesimpulan
1. Pelaksanaan kegiatan proyek perubahan monev berjenjang terigrasi SIRS dapat
dilaksanakan sesuai rencana walaupun belum sempurna.
2. Pada jangka pendek ini capaian yang diperoleh antara lain:
a. Telah terbentuk tim efektif yang sebagian besar sangat kooperatif melaksanakan
tugas sesuai perannya masing-masing.
b. Telah disepakati program monev dan format monev yang akan digunakan sebagai
acuan untuk melaksanakan monev secara berjenjang oleh Kabid Keperawatan,
Kepala Seksi Rawat Inap, Kepala Seksi Rawat Jalan, Kepala Unit Umum dan
Psikiatri, Komite Keperawatan, Konsultan Klinik Keperawatan, Komite
Keperawatan, Kepala Ruangan dan Katim.
c. Telah diperoleh gambaran pelaksanaan SIM RS di beberapa RS lain sebagai
gambaran untuk pelaksanaan monev terintegrasi SIRS di RSMM pada jangka
panjang.
d. Terdapat perubahan posisi yang semula Kepala Instalasi Napza, Kepala Instalasi
Rawat Inap, Kepala Instalasi Rawat Jalan, yang semula kurang mendukung menjadi
mendukung dan kooperatif.
e. Pelaksanaan monev telah banyak dirasakan oleh stake holder terutama para karu
dalam upaya meningkatkan motivasi dan kinerja perawat untuk lebih baik.
f. Monev kinerja berjenjang dan terpadu juga banyak menyelesaiakan masalah dengan
tepat dan baik serta menciptakan iklim kerja yang kondusif.
44
g. Anggaran tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan proper, hal ini sudah dapat
diantisipasi saat melakukan kegiatan terintegrasi dengan kegiatan lain sesuai dengan
tupoksi, serta dukungan dari atasan langsung.
h. Komitmen dan dukungan dari pimpinan sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan
proper, sehingga semua kegiatan dapat berjalan lancar, dan pelaksanaan monev
terintegrasi SIRS dapat terwujud.
i. Mendapat pernyataan dukungan dari para pejabat struktural untuk melakukan monev
secara berjenjang dan terpadu terintegrasi SIRS.
Rekomendasi
a. Program monev kinerja secara berjanjang dan terpadu perlu dilanjutkan secara terus
menerus untuk dapat meningkatkan kinerja perawat dan dapat mencapai target-target
yang diharapkan baik oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan maupun
stake holder lainnya.
b. Monev terintegrasi SIRS perlu dilanjutkan untuk dirancang dan diaplikasikan
pelaksanaan monev efektif dan efisien.
c. Motivasi yang terus menerus harus selalu ditumbuhkan, untuk membangkitkan
semangat tim efektif dan perawat lainnya agar lebih aktif lagi dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan sesuai tugas masing-masing.
FORMAT MONEV KARU PADA KETUA TIM
Saran / Masukan :
7. DAFTAR PASIEN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Tercantum nama pasien tiap tim
2 Tercantum nama katim
3 Tergambar nama perawat pelaksana
4 Tergambar perawat asosiet (PA)
5 Tercantum nama dokter yang merawat
6 Tergambar perawat yang dinas pagi, sore dan
malam
7 Tercantumtanggal , bulan dan tahun
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PERENCANAAN
Saran / Masukan
9. PRE CONFERENCE
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Katim/Pj Tim membuka acara
2 Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian
3 Katim/Pj Tim memberi masukan dan tindak lanjut
4 Katim/Pj Tim memberi reinforcement
5 Katim/Pj Tim menutup acara
Total Skor
NILAI
Saran/ Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN
Saran / Masukan :
13. SUPERVISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang
telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
NILAI
Saran / Masukan :
PILAR EVALUASI COMPENSATORY REWARD
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
EVALUASI PENAMPILAN KLINIK
DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
Saran / Masukan :
FORMAT MONEV KEPALA UNIT PADA KEPALA RUANGAN
1. VISI
No Aspek yang Dinilai
1 Kepala ruangan menetapkan visi ruangan MPKP
2 Visi yang ditetapkan sesuai dengan visi rumah
sakit
3 Visi bersifat futuristik (gambaran kemajuan di
masa depan)
4 Visi disosialisasikan kepada semua staf perawat
5 Visi dievaluasi pencapaiannya dalam jangka
waktu tertentu
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
2. MISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Kepala ruangan menetapkan misi
2 Misi yang ditetapkan sesuai dengan visi yang
hendak dicapai
3 Misi disusun dalam bentuk rangkaian kegiatan
mencapai visi
4 Misi disosialisasikan kepada semua staf perawat
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PERENCANAAN
3. FILOSOFI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menyusun filosofi ruangan
2 Filosofi sesuai dengan filosofi rumah sakit
3 Filosofi disosialisasikan kepada semua staf
perawat
4 Filosofi menjadi pedoman kegiatan pelayanan
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
5. STRUKTUR ORGANISASI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Terdapat organogram ruangan
2 Menggambarkan kedudukan kepala ruangan
3 Adanya posisi tim I dan II
4 Gambaran jumlah perawat pelaksana
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
6. JADWAL DINAS
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menggunakan format yang disediakan
2 Tercantum nama-nama perawat/Tim
3 Tergambar adanya penanggung jawab harian
4 Susunan dinas pershift, pagi, sore dan malam
5 Jadwal dibuat untuk satu bulan
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN
8. OPERAN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Karu/Pj shift membuka acara dengan salam
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN
12. PENDELEGASIAN
Penilaian
No Pernyataan Pendelegasian
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila si pelaksana tugas mengalami kesulitan,
Karu, Katim memberikan arahan untuk mengatasi
masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
NILAI
Saran / Masukan :
13. SUPERVISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang
telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
NILAI
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGENDALIAN
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGENDALIAN
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
PILAR EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
Saran / Masukan :
EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP
Saran / Masukan :
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner