Anda di halaman 1dari 88

PROYEK PERUBAHAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III


ANGKATAN I TAHUN 2017

PROGRAM MONEV KINERJA TERPADU


BERJENJANG TERINTEGRASI SIRS
DI RS H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001
Unit Kerja : RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK)


JAKARTA
LEMBAR PERSETUJUAN
PROYEK PERUBAHAN

PROGRAM MONEV KINERJA TERPADU


BERJENJANG TERINTEGRASI SIRS
DI RS H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001

Diseminarkan
Di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta
Pada Hari Senin, 17 Juli 2017

Mentor Coach

Dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS Margaretha Yuliani, SKM, MM


LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK PERUBAHAN

PROGRAM MONEV KINERJA TERPADU


BERJENJANG TERINTEGRASI SIRS
DI RS H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

DISUSUN OLEH
Nama Peserta : Ahmad Eru Saprudin
NIP : 196610011988021001

Disahkan
Di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta
Pada Hari Senin, 17 Juli 2017

NARASUMBER/ PENGUJI

Drs. Zaenal Komar, Apt, MA


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur ke khadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan proyek perubahan, dengan judul Program monev
kinerja terpadu berjenjang terintegrasi SIRS di RSMM. Proyek perubahan ini merupakan
salah satu rangkaian tugas dalam Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017. Dengan selesainya
proyek perubahan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ, MARS selaku Direktur Utama RS Dr.
H. Marzoeki Mahdi Bogor, yang telah mengizinkan dan memberikan dukungan
penuh kepada penulis untuk mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
2. Bapak Drs. Zaenal Komar, Apt, MA, selaku Kepala BBPK yang telah memberikan
kesempatan berharga dan memfasilitasi dengan baik kepada penulis dalam
mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
3. Ibu Dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, selaku Direktur Medik dan Keperawatan dan
sekaligus sebagai Mentor, yang telah memberikan dukungan dan arahan kepada
penulis dalam mengikuti Diklat PIM III Angkatan I tahun 2017.
4. Ibu Margaretha Yuliani, SKM, MM, selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat
menyelesaiakan penyusunan rancangan proyek perubahan.
5. Para pejabat struktural dan Tim Efektif yang telah mendukung dan memberikan
bantuan dalam pelaksanaan proyek perubahan
6. Ka Roni, Kak Edi, Bapak dan Ibu MOT, Widya Iswara (WI). Para nara Sumber,
Panitia, fasilitator BBPK, yang telah memberikan ilmu dan semangat untuk
mengikuti proses pembelajaran di BBPK.
7. Rekan rekan peserta Dikat PIM III, yang selalu memberikan semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa baik bapak dan Ibu,
mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.

Jakarta, Juli 2017


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ................................................................................................................ i

Daftar Isi ............ ................................................................................................................ ii

Daftar Lampiran. ................................................................................................................ iii

Abstrak............... ................................................................................................................ iv

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1. Dasar Perubahan ............................................................................................... 2
2. Kondisi Saat ini................................................................................................. 3
3. Kondisi yang akan dicapai ................................................................................ 5
4. Permasalahan .................................................................................................... 7
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 7
1. Bidang Keperawatan ......................................................................................... 8
2. Ka Unit, Ka Instalasi......................................................................................... 9
3. Direktur Medik.................................................................................................. 9
4. RSMM............................................................................................................... 9
5. Kementerian Kesehatan .................................................................................... 9
6. Kementerian Keuangan..................................................................................... 10
7. BPJS. ................................................................................................................ 10
8. Masyarakat........................................................................................................ 10
9. Kerja sama Internasional................................................................................... 10
C. Skop/Ruang Lingkup Proyek Perubahan ................................................................ 10
1. Kegiatan Tahap Jangka Pendek ....................................................................... 10
2. Kegiatan Tahap jangka Menengah.................................................................... 10
3. Kegiatan Tahap jangka Panjang........................................................................ 11
D. Organisasi Proyek Perubahan/Tata Kelola Proyek ................................................. 11
E. Standar Kriteria Keberhasilan................................................................................. 12
F. Deskripsi dan Analisis Pelaksanaan Proyek Perubahan ......................................... 15
G. Analisis Stake Holder ............................................................................................. 40
H. Anggaran Kegiatan ................................................................................................. 42
I. Identifikasi Potensi Kendala (Hambatan dan Risiko, Strategi) .............................. 42
1. Kendala ............................................................................................................. 42
2. Risiko ................................................................................................................ 42
3. Strategi .............................................................................................................. 42
J. Penutup .. ................................................................................................................ 43

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SK Dirut RSMM Bogor Tentang Tim Proyek Perubahan

Lampiran 2 : Pernyataan Dukungan Tim Proyek Perubahan

Lampiran 3 : Kartu Kendali Proses Coaching

Lampiran 4 : Kartu Kendali Proses Mentoring

iii
1

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan Rumah Sakit vertikal Kelas A
untuk pelayanan psikiatri dan kelas B untuk pelayanan umum, dan sejak tahun 2007 telah
menerapkan BLU. Dalam melaksanakan peran fungsinya RS Marzoeki Mahdi bertanggung
jawa kepada Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan kepada BPJS terutama
untuk klaim yang ditanggung BPJS.

Target-target yang dibebankan kepada RSMM, menjadi tanggung jawab pimpinan RSMM
beserta jajarannya sesuai bidangnya masing-masing. Target tersebut sebagian dilaksanakan
oleh perawat, selain melaksanakan tugas utama memberikan asuhan keperawatan. Selain itu
perawat juga harus menjalankan target untuk mempertahankan akreditasi paripurna. Untuk
memenuhi target tersebut maka perawat perlu dilakukan monev secara berjenjang dan
terpadu agar target tersebut tercapai secara efektif dan efisien.

Berdasarkan struktur organisasi RSMM, perawat dilakukan monev oleh Kabid Keperawatan
dan jajarannya secara berjenjang. Monev oleh Kabid Keperawatan secara berjenjang
dilakukan kepada kepala seksi, Kepala Seksi kepada Kepala Ruangan dan Kepala Ruangan
kepada Ketua Tim.

Inidikator kinerja Kepala ruangan, juga perlu dimonev oleh ka Unit untuk memenuhi
standar atau SPM Rumah Sakit yang diberikan kepada Ka Unit. Ka Unit adalah perawat
yang sebelumnya pernah menduduki jabatan Kepala Ruangan. Ka Unit dilakukan monev
oleh Ka Instalasi, dan Ka Instalasi dilakukan monev oleh Kabid Medik. Monev berjenjang
belum dilaksanakan secara terprogram, sehingga program monev kurang jelas (apa yang
dimonev, bagaimana cara monev, kapan monev dan siapa yang monev).

Oleh karena Kepala Ruangan merupakan ujung tombak yang sangat penting dalam
memenuhi target itu maka perlu dilakukan monev terpadu antara Tim Bidang Keperawatan
2

dan Tim Instalasi rawat Inap dan Rawat jalan agar efektif dan efisien dalam pelaksanaan
monev.
Berdasarkan hal tersebut untuk mencapai target secara efektif dan efisien, maka perlu
dioptimalkan program monev terpadu secara berjenjang terintegrasi SIRS. Pada jangka
panjang, capaian hasil monev akan lebih efektif dan efisien jika sudah dapat ditayangkan
secara on line. Sehingga para Direksi atau Unit terkait dapat dengan cepat mengetahui
capaian target dan dapat melakukan koordinasi segera jika ditemukan permasalahan. Selain
itu visi RSMM menjadi Rumah Sakit Jiwa rujukan nasional dengan unggulan rehabilitasi
psikososial pada tahun 2019 akan tercapai.

1. Dasar perubahan
Visi RSMM
Menjadi rumah sakit jiwa rujukan nasional dengan unggulan layanan rehabilitasi
psikososial pada tahun 2019.
Misi RSMM:
a. Mewujudkan layanan kesehatan jiwa dengan unggulan rehabilitasi psikososial
b. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan riset unggulan dalam
bidang kesehatan jiwa
c. Meningkatkan peran strategis dalam program kesehatan jiwa nasional
d. Meningkatkan kemitraan dan permberdayaan stakeholder
e. Meningkatkan komitmen dan kinerja pegawai untuk mencapai kesejahteraan.
Pada salah satu misi di atas, meningkatkan komitmen dan kinerja pegawai, sangat
berkaitan dengan salah satu tugas Kabid Keperawatan yaitu melaksanakan pengelolaan
rawat jalan dan rawat inap terutama program monev kepada perawat. Program monev
sangat penting untuk meningkatkan kinerja. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 836
tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan,
komponen utamanya terdiri dari Standar (SPO), uraian tugas, indikator kinerja, diskusi
refleksi kasus dan monev.

Pelaksanaan monev perawat dilakukan oleh Bidang Keperawatan beserta jajarannya


secara berjenjang. Kabid Keperawatan melakukan monev kepada kasi antara lain
3

melalui rapat, observasi, melihat log book, mempelajari laporan dan menerima masukan
baik dari staf maupun dari unit terkait.

Sedangkan Kepala seksi melakukan monev kepada kepala ruangan antara lain melalui
pendampingan saat pre conference di ruangan, observasi kegiatan perawat di ruangan,
pendampingan pada rapat bulanan di ruangan, melihat dokumentasi asuhan keperawatan
di ruangan, mempelajari laporan Kepala Ruangan.

Kegiatan monev tersebut tidak dilakukan secara teratur dan terprogram, karena belum
ada program monev yang akan mengingatkan atau mengarahkan Kasie tentang
indikator kinerja apa yang dimonev, bagaimana cara monev, kapan monev dan siapa
yang monev.

Demikian juga Kepala Ruangan tidak melakukan monev secara teratur kepada Katim
karena Kepala ruangan selain tidak dimonev secara teratur, juga tidak memiliki program
monev kepada Katim.

2. Kondisi saat ini


RSMM merupakan RS UPT Pusat yang memberikan pelayanan psikiatri dan umum,
dengan struktur organisasi seperti di bawah ini:
4

Struktur Organisasi RSMM

Dirut RSMM
Dir SDM Dir Medik Dir Keuangan
dan Kep
Kabag Kabid Kabid
Kabid Kep Kabag
SDM Diklit Medik
Keuangan
Kasie Kasie Kasi
Kasie Rajal
Ranap Pel Penunjang

Ka lInstalasi Kasie Kasie


Ka lInstalasi
Fungsional Ka lnstalasi

Ka Instalasi
Ka Unit SIRS
Karu
Karu
Karu
Karu

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Keperawatan terdiri dari dua Kepala
Seksi (Kasi rawat Jalan dan Kasie Rawat Inap), dan terdapat 26 Kepala Ruangan di
bawah Kepala Seksi.

Pada struktur organisasi juga menunjukkan terdapat 5 (lima) Ka Unit terdiri dari 2 Ka
Unit Rawat inap psikiatri, 2 Ka Unit Rawat Umum, satu Ka Unit IGD. Sesuai struktur
ka Unit dimonev oleh Ka Instalasi, dan Ka Instalasi bertanggung jawab kepada Direktur
Medik dan Keperawatan.

Ketenagaan RSMM sebagian besar tenaga perawat sebanyak 458 orang dari 1008
ketenagaan yang ada. Perawat menyebar di 26 ruangan perawatan Umum dan Psikiatri,
ruang hemodialisa, IGD, MCU, Poli Umum, Psikiatri serta beberapa orang menyebar di
hampir semua unit terkait yang ada di RSMM. Perawat selain mendapat tugas sesuai
ilmu keperawatan, juga beberapa orang melakukan tugas lain yang diberikan oleh
RSMM misalnnya sebagai Tim mutu, satgas, tim remunerasi, PPK, dan lain-lain. Tugas
lain yang diberikan kepada perawat juga sangat penting dalam mencapai target yang
dibebakan kepada RSMM dari Kemenkes, Kemenkeu, BPJS, terutama dalam menunjang
akreditasi paripurna.
Sementara itu Kepala Ruangan yang menjadi ujung tombak dalam penilaian kinerja
5

perawat, belum dapat memberikan penilaian secara obyektif. Hal ini antara lain karena
belum ada program monev secara berjenjang.

Masalah tsrsebut akan berdampak menurunkan kinerja perawat, capaian target tidak
optimal, menghambat akreditasi, masyarakat kurang puas terhadap pelayanan, dan
Kepercayaan dari stake holder akan menurun. Dengan demikian Kepala Ruangan berada
di bawah Kepala Seksi dan Ka Unit, perlu dimonev secara berjenjang dan terpadu.

RSMM juga memiliki luas tanah dan bangunan yang sangat luas dan berjauhan antar
ruang satu dengan yang lainnya, yang meliputi:
Luas Area : 572.026,00 m2
Luas Bangunan 34.035,56 m2
1. Rawat Inap, Rawat Jalan 14.449,27 m2
2. Instalasi 638,35 m2
3. Ruang Administrasi 3.858,83 m2
4. Ruang Lainnya 15.089,11 m2
5. Rawat Inap, Rawat Jalan 14.449,27 m2
6. Instalasi 638,35 m2
7. Ruang Administrasi 3.858,83 m2
8. Ruang Lainnya 15.089,11 m2
Luasnya tanah RSMM dan jarak antar ruangan yang berjauhan, serta kondisi di atas,
maka akan lebih efektif dan efisien jika monev terpadu diintegrasikan dengan SIRS.
3. Kondisi yang akan dicapai
Kondisi yang akan datang setelah dilakukan monev secara berjenjang dan terpadu secara
konsisten, maka diharapkan akan terjadi penilaian perawat lebih obyektif, meningkatkan
motivasi perawat, tercapainya target secara optimal, meningkatkan kualitas pelayanan,
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, meningkatkan akreditasi, serta
meningkatnya kepercayaan stake holder terkait.

Untuk mencapai hal tersebut, Bidang keperawatan melakukan program monev secara
berjenjang kepada kasi, dan kasi kepada karu, dan karu kepada katim, serta katim
kepada perawat pelaksana. Monev tersebut dirancanag secara teratur dan jelas dengan
format yang akan mengingatkan kapan monev, dengan cara apa monev dan siapa yang
monev terhadap indikator kinerja yang dimonev.
6

Selain itu akan melakukan koordinasi dengan ka Unit untuk membuat program monev
terpadu dalam pelaksanaan monev kepada Kepala Ruangan. Selanjutnya bersama tim
akan merancang program monev terpadu yang terintegrasi dengan SIRS. Sehingga pada
jangka panjang dapat melakukan monev secara on line terinetgrasi dengan SIRS.

Dalam rangka mencapai kinerja perawat dan target yang harus dicapai RSMM secara
optimal, maka diperlukan suatu sistem monev terpadu secara terintegrasi yang dapat
dengan mudah dijalankan oleh Bidang Keperawatan dan unit terkait. Hasil monev
terpadu tersebut akan memberikan gambaran, Bidang Keperawatan dalam memenuhi
target yang diharapkan. Selain itu juga akan memberikan penilaian kinerja perawat
secara obyektif sesuai dengan hasil kinerja. Pada akhirnya diharapkan akan mendukung
capaian target yang diberikan kepada RSMM oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Keuangan, BPJS atau stake holder terkait, sehingga akreditasi paripurna
dapat dipertahankan dengan optimal.

Kondisi saat ini dan akan datang dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Kondisi Sekarang Kondisi Yang diharapkan
Penilaian kinerja perawat belum Penilaian perawat obyektif
semua sesuai dengan kinerja. Meningkatkan motivasi staf
Monev belum dilaksakan secara Tercapainya indikator RSMM
terprogram. terutama Medik dan keperawatan.
Belum mempunyai program monev . Menigkatkan kualitas pelayanan.
Monev belum dilakukan secara Meningkatkan kepuasan pasien dan
berjenjang dan terpadu. keluarga
Monev Belum menggunakan SIRS Meningkatkan akreditasi
Meningkatkan kepercayaan stake
holder
Monev dilakukan secara berjenjang
terpadu terintegrasi SIRS
7

4. Permasalahan
Berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja perawat belum semua sesuai dengan kinerja,
b. Pelaksanaan monev belum dilakukan secara terprogram dan berjenjang,
c. Program monev belum dilakukan secara terpadu.
d. Monev yang tidak terprogram dengan baik, juga akan menyulitkan RSMM dalam
mempertahankan akreditasi paripurna.
e. Jika capaian target dari Kemenkes, Kemenkeu dan persyaratan dari BPJS tidak
dipenuhi secara optimal, maka akan menurunkan kepercayaan atau dukungan dari
pihak tersebut kepada RSMM.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mengajukan rancangan perubahan dengan
judul: Program monev kinerja terpadu berjenjang terintegrasi SIRS.
Dengan rancangan judul tersebut diharapkan monev dapat berjalan secara lancar dan
terpadu yang dilakukan oleh Bidang Keperawatan dan unit terkait, sehingga dapat
dicapai target secara optimal dan penilaian kinerja secara obyektif, dan akreditasi
paripurna dapat dipertahankan, juga kepercayaan dari Kemenkes, Kemenkeu, BPJS dan
stake holder terkait semakin meningkat.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan Jangka Pendek:


Pada jangka pendek tersusunnya program monev secara berjenjang dan terpadu. Program
monev tersebut terdiri dari: uraian tugas, indikator kinerja, bagaimana cara monev, kapan
dilakukan monev dan siapa yang melakukan monev. Berdasarkan uraian tugas tersebut
kemudian dibuat rancangan program monev yang terdiri dari uraian tugas Kasie, Ka Unit,
Karu, Katim. Format monev tersebut disusun secara terpadu dari berbagai jenjang.
Contoh Format Monev yang dirancang untuk program monev:
Uraian Tugas Indikator Monev
NO Kinerja Bagaimana Kapan Siapa

Pada jangka pendek ini juga melakukan monev secara berjenjang dan terpadu sesuai
program dan format yang telah disepakati sesuai uraian tugas masing-masing. pada jangka
8

pendek ini tersusun program monev dan format monev, terlaksananya monev secara
terpadu, dan terdapat hasil monev terpadu.

Tujuan Jangka Menengah


Pada jangka menengah tersusunnya Rancangan integrasi monev dengan SIRS sebagai
kelanjutan program monev terpadu. Penulis merencanakan monev terpadu terintegrasi SIRS
pada jangka panjang (setelah satu tahun) karena saat ini SIRS baru dilaksanakan di rawat
jalan.

Tujuan Jangka Panjang


Pada jangka panjang terlaksananya monitoring secara online pelaksanaan monev terpadu
terintegrasi SIRS, sehingga para pimpinan atau stakeholder terkait dapat mengetahui
dengan cepat kinerja pegawai, jika terdapat masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan
tepat.
Manfaat:
1. Bidang Keperawatan
a. Melaksanakan monev secara teratur dan berjenjang.
b. Menggunakan methoda monev sesuai indikator kinerja yang ingin dicapai.
c. Dapat mendeteksi secara dini keluhan atau masalah yang dialami, sehingga dapat
dilakukan solusi secara cepat dan tepat.
d. Dapat melakukan koordinasi dengan Ka Instalasi atau unit terkait dalam
menyelesaikan masalah pelayanan.
e. Melakukan monev secara efektif dan efisien
f. Mendukung tercapainya indikator kinerja Bidang Medik dan Keperawatan.
g. Perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan satandar/SPO
secara konsisten.
h. Perawat mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan target yang harus dicapai
oleh Keperawatan.
i. Dapat diketahui kinerja perawat dalam melaksanakan uraian tugas masing-masing.
j. Meningkatkan mutu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien.
9

2. Ka Unit, Ka Instalasi
a. Melaksanakan monev secara teratur kepada Kepala Ruangan sesuai jadwal monev.
b. Menggunakan methoda monev sesuai indikator kinerja yang ingin dicapai.
c. Dapat mendeteksi secara dini keluhan atau masalah yang ada di Ruangan sehingga
dapat segera ditemukan solusinya.
d. Meningkatkan kinerja Kepala Unit.
e. Dapat mengoptimalkan pembinaan secara berjenjang
f. Meningkagtkan koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan atau unit terkait, dalam
menyelesiakan masalah di ruangan secara efektif dan efisien.

3. Direktur Medik
a. Dapat melakukan monev secara efektif dan efisien.
b. Mendapatkan informasi yang cepat dan tepat terkait kinerja pelayanan.
c. Dapat mendeteksi permasalahan yang ada di pelayanan sehingga dapat memberikan
solusi dan koordinasi dengan unit terkait.
d. Mengoptimalkan capaian indikator kinerja Bidang medik dan Keperawatan.
e. Mendukung capaian Indikator kinerja Dirut dan Rumah Sakit

4. RSMM
a. Mendukung capaian indikator kinerja yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Keuangan dan BPJS.
b. Dapat mempertahankan akreditasi paripurna.
c. Meningkatkan kepercayaan stake holder terkait kepada RSMM.
d. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan RSMM.
5. Kementerian Kesehatan
a. Mendukung capaian target Kemenkes agar Rumah Sakit terakreditasi.
b. Mendukung upaya mencapai visi misi Kemenkes.
c. Mendukung program pemerintah dalam nawa cita untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat.
10

6. Kementerian Keuangan
a. Mendukung capaian target Kementerian Keuangan terkait BLU.
b. Meningkatkan kepercayaan Kementerian Keuangan kepada Rumah Sakit dalam
pengelolaan BLU di RSMM.

7. BPJS
a. Mendukung capaian target yang dipersyaratkan oleh BPJS terkait kelengkapan dan
ketepatan rekam medis.
b. Meningkatkan kepercayaan BPJS kepada RSMM sehinga memperlancar proses
penyelesaian administrasi pembayaran.

8. Masyarakat
a. Masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSMM.

9. Kerja sama Internasional


a. Meningkatkan kepercayaan diri RSMM dalam bermitra dengan RS Johor malasyia.
b. Meningkatkan kepercayaan Rumah Ssakit Johor atau Rumah Sakit lain dalam
bermitra dengan RSMM.

C. SKOP/RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN

Ruang lingkup perubahan sebagai berikut:


1. Kegiatan tahap jangka pendek
Membentuk tim efektif, mengusulkan SK Tim dan sosialisasi kepada Tim tentang
rancangan proyek perubahan. Selanjutnya menyusun program monev bersama Tim yang
berisi indikator kinerja, bagaimana cara monev, kapan monev dan siapa yang melakukan
monev sesuai uraian tugas masing-masing. Program monev tersebut disosialisasikan
kepada stake holder terkait, sebelum dilaksanakan secara berjenjang dan terpadu.
2. Kegiatan tahap jangka menengah
a. Melanjutkan program monev terpadu.
11

b. Melakukan evaluasi pelaksanaan monev.


c. Melakukan bench marking ke Rumah Sakit yang telah melakukan SIRS.
d. Merancang program monev terintegrasi SIRS dengan Tim efektif dan Tim SIRS.
e. Uji coba pelaksanaan monev terintegrasi SIRS
f. Perbaikan rancangan monev jika ada yang perlu diperbaiki setelah uji coba.
g. Sosialisasi rancangan monev terinetgrasi SIRS dengan persetujuan pimpinan.
3. Kegiatan tahap jangka panjang
a. Melaksanakan program monev terintegrasi SIRS.
b. Melakukan evaluasi pelaksanaan monev terpadu.
c. Memperbaiki system monev sesuai dengan hasil evaluasi.
g. Memperkuat tim monev terpadu untuk kelanjutan program monev secara konsisten.
D. Organisasi Proyek Perubahan/Tata Kelola Proyek
Struktur Tata Kelola Proyek Perubahan

PELINDUNG:
Direktur Utama RSMM

E.
Coach: MENTOR:
F. Margaretha Yuliani, SKM, MM Dr. Siti Khalimah, SpKJ, MARS

G.
H. PELAKSANA ADMINISTRASI: Project Leader:
Staf Bidang Keperawatan Ahmad Eru Saprudin
I.
J. Kasie Rawat Inap: Bustomi, SKp
DUKUNGAN TEKNIS:
Kasi Rawat Jalan: Aef Sumarna
1. Direktur SDM
K. 2. Direktur Keuangan
3. Kabid Medik
4. Kabag Diklt STAF PELAKSANA:
5. Kepala Instalasi Rawat jalan KETUA: ..........................
6. Ka Instalasi Rapat Inap SEKRETARIS: ...............
7. Ka Intalasi NAPZA PELAKSANA: ................,
8. Ka Instalasi SIRS

Keterangan:
Koordinasi
Instruksi
Pembimbingan
12

E. STANDAR KRITERIA KEBERHASILAN

Untuk mencapai tujuan proyek perubahan yang telah ditetapkan, maka kegiatan
direncanakan dalam tiga tahapan sebagai milestones yang akan dicapai selama pelaksanaan
proyek perubahan:
Jangka Pendek
Kegiatan Out Put Waktu
1. Membentuk tim - Output: Mg ke-2
efektif. Susunan Tim efektif. Mei
- Out Put antara:
Daftar hadir
Notulen rapat
2. Merancang program - Output: Mg 1- 2
monev bersama tim Rancangan Program monev untuk Mei
efektif Kabid
Program monev Rancangan Program monev untuk
untuk Kabid Komite Keperawatan
Komite Keperawatan Rancangan Program monev untuk
Konsultan Klinik Konsultan Klinik Keperawatan
Keperawatan Rancangan Program monev untuk
Program monev Kasie
untuk Kasie Rancangan Program monev untuk Ka
Program monev Unit
untuk Ka Unit Rancangan Program monev untuk
Program monev KaRu
untuk KaRu Rancangan Program monev untuk
Program monev KaTim
untuk KaTim - Out Put antara:
Daftar hadir
Notulen rapat
Design format
2. Uji Coba program - Output: Mg 3-4 Mei
monev: Program monev untuk Kabid, Kasi,
- Program monev Komite Keperawatan, Konsultan Klinik
untuk Kabid, Kasi, Keperawatan, Ka Instalasi,Ka Unit, Ka
Komite Keperawatan, Ru, KaTim yang telah dilengkapi
Konsultan Klinik - Output antara:
Keperawatan, Ka Daftar hadir
Instalasi, Ka Unit, Ka Catatan masukan
Ru, KaTim yang telah
dilengkapi
13

3. Sosialisasi rancangan - Output: Mg 1-2 Juni


program monev Bahan sosialisasi rancangan program
kepada: monev
Direktur SDM, - Output antara:
Direktur Keuangan, Daftar hadir
Kabag Diklit, Ka. Notulen rapat
Instalasi SIRS,
Kasie, Ka Unit
Kabid, Kasi, Ka
Instalasi,Ka Unit, Ka
Ru, KaTim, Ka
Intalasi Rawat jalan,
Rawat Inap, NAPZA,
Staf Admin, Staf
/pengelola IT
4. Melaksanakan - Output: Mg 3 Juni
program monev Laporan pelaksanaan program monev s.d. Mg 3
terpadu dan masukan hasil monev Juli
- Output antara:
Foto monev
5. Rapat persiapan - Output: Mg ke 4 Juli
dengan Tim SIRS Jadwal pembahasan rancangan monev
untuk rancangan dan rencana bench marking
monev berjenjang - Output antara:
terpadu terintegrasi Notulen rapat,
SIRS daftar hadir,
foto

Jangka Menengah
Kegiatan Out Put Waktu
1. Bench marking ke RS Masukan dan gambaran pelaksaaan SIRS Agt 2017
yang menggunakan di RS lain.
SIRS - Surat tugas
2. Melanjutkan program - Catatatan hasil monev Agt 2017
monev terpadu - Masukan hasil monev
3.Evaluasi monev Daftar hadir Agt 2017
terpadu/mengoptimal Notulen rapat
kan tim monev Masukan hasil pelaksanaan monev
terpadu
4. Merancang program Rancangan program monev Sept
monev terintegrasi - Out Put antara: 2017
SIRS dengan tim Daftar hadir
Notulen rapat
Rancangan program monev (data
14

untuk input ke sistem)


5. Uji coba - Catatatan hasil monev Okt
Melaksanakan - Masukan hasil monev 2017
program monev - Melengkapi system
terpadu
6. Sosialisasi aplikasi - Catatatan hasil monev Nov
monev terpadu - Masukan hasil monev 2017
- Sistem monev terpadu
- Daftar hadir

Jangka Panjang
Kegiatan Out Put Waktu

1. Melaksanakan - Catatatan hasil monev terlihat pada Mar


program monev aplikasi terintegrasi SIRS 2018
terintegrasi SIRS.
2. Melakukan evaluasi - Catatan hasil monev Juni 2018
pelaksanaan monev - Capaian hasil monev
terpadu. - Upaya solusi hasil monev
- Daftar hadir
3. Memperbaiki sistem - Catatan hasil monev Juli 2018
monev sesuai dengan - Capaian hasil monev
hasil evaluasi. - Sistem monev terpadu yang telah
dimodikasi.
- Daftar hadir
4. Memperkuat tim - Terbentuk SK Tim monev terpadu Sept 2018
monev terpadu untuk - Catatan masalah monev
kelanjutan program - Catatan masukan monev
monev secara - Catatan rencana tindak lanjut hasil
konsisten monev
- Daftar hadir
15

F. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

Mengacu kepada tahapan kegiatan, maka ruang lingkup perubahan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Kegiatan Tahap I
Output: Adanya Program monev kinerja berjenjang dan terpadu

KEGIATAN CAPAIAN
1. Membentuk Tim 1. Tim efektif terdiri dari staf Bidang Keperawatan dan
Efektif dari unit terkait berdasarkan SK Direktur Utama RSMM
Output: Susunan Bogor No.:HK.01.07/II.I/4088/2007 tertanggal 15 Mei
Tim Efektif terdiri 2017.
dari Para Direktur,
Ka. Instalasi, Ka
Unit, Kasie,
Komite
Keperawatan,
Konsultan Klinik
Keperawatan,
Sebagian Karu dan
katim, Perawat
Pelaksana dan staf
administrasi.
Susunan nama tim
efektif (Terlampir).

Output antara:
Daftar hadir dan
notulen rapat. 2.
16

Kegiatan tim efektif dalam melaksanakan tugas:


a. Tim Efektif (Katim Yudistira) sedang konsultasi
program monev Katim di Lt 3 RSMM tanggal 23 Mei
2017.

b. Tim efektif Karu Shinta, Karu Bisma, Katim Sri kandi,


katim Kebidanan sedang menyusun program monev
Karu di Ruang Sri Kandi RSMM

c. Tim efektif merancang monev Karu dan merapikan


program dan format monev yang perlu diperbaiki
(Atik mahasiswa Spesialis Keperawatan Jiwa FIK UI
dari Ruang Yudistira).
17

d. Tim efektif menusun program monev konsultan


KliniK Keperawatan mengoreksi Draft Program
monev dan format monef (Ns. Ketut, M. Kep, Sp.Kj)

e. Tim efektif menyelesaikan tugas administrasi (Ade,


Neli Bidang Keperawatan
18

Tim efektif lainnya melaksanakan tugas sesuai peran


masing masing misalnya hukormas menyelesaiakan
draft SK Tim, Ka Unit, ka instalasi, kasie, Komite
Keperawatan selain menyusun program monev juga
melaksanakan program monev.
2. Merancang 3. Rancangan program monev disusun oleh Bidang
program monev Keperawatan bersama Tim efektif, terdiri dari:
bersama tim efektif a. Monev Kabid Keperawatan (kabid)
. b. Monev Kepala Seksi (Kasi) Rawat Jalan dan Rawat
Output: Program Inap
monev untuk c. Monev Konsultan Klinik Keperawatan
Kabid d. Monev Kepala Unit Keperawatan
Keperawatan, Ka e. Monev Kepala Ruangan (Karu)
Unit, Kasie f. Monev Ketua Tim Keperawatan (Katim
Keperawatan, Rancangan ini dipresentasikan bersama Tim Efektif
Komite dengan Ka Instalasi dan Ka Unit terkait untuk
Keperawatan mendapat masukan, dan disosialisasikan pada tanggal
Output antara: 31 Mei 2017 di lantai 3 RSMM. Masukan tersebut
daftar hadir, dilakukan perbaikan oleh tim efektif yang diskusi
notulen rapat. langsung sesuai dengan kelompoknya masing-masing
secara mandiri. Hasil perbaikan tersebut dikoreksi
oleh Bidang Keperawatan bersama perwakilan Tim
Efektif dan Konsultan Klinik Keperawatan. Pada
prinsipnya pembuatan program monev ini tidak
mengalami kesulitan karena merupakan uraian tugas
masing-masing, yang perlu disepakati yaitu indikator
kinerja dari masing masing uraian tugas, dan
menyepakati bagaimana cara monev terhadap
indikator tersebut, kapan dilakukan monev dan siapa
yang bertanggung jawab untuk melakukan monev
tersebut.

Foto Uraian Tugas Katim dan Format monev Karu


kepada Katim. Program monmev dan format lainnya
terlampir
19

3. Uji coba Program Uji coba program monev yang telah disusun, dilaksanakan
Monev. terintegrasi dengan rapat koordinasi Bidang Keperawatan
Output: Program dan melakukan monev ke ruangan. Program monev dan
monev dan Format
format monev dibagikan kepada Ka Unit, Kepala Seksi, Karu,
monev telah
diperbaiki sesuai Katim yang dibagikan melalui Tim Efektif. Program dan
masukan dan format monev tersebut dilakukan telaah oleh masing-masing
ditandatangani oleh tersebut bersamam dengan melaksanakan monev ke ruangan.
Direktur Medik Selanjutnya terdapat beberapa masukan pada program dan
dan Keperawatan. format monev dilakukan perbaikan bersama tim efektif.
Output antara: Format yang telah lengkap diajukan kepada Direktur Medik
daftar hadir,
dan Keperawatan. Uji coba dilakukan kepada dua Ruang
catatan masukan.
Umum dan dua Ruang Psikiatri. Tim yang melakukan uji coba
terdiri dari Kabid Keperawatan, Kasie Ranap, Kasie Rajal, Ka
Unit Umun, Komite Keperawatan, Konsultan Klinik
Keperawatan. Sedangkan di Ruangan Umum dan Psikiatri
dihadiri oleh Karu, Katim dan Perawat pelaksana. Hasil uji
coba program monev dapat dilakukan sesuai format monev,
karena merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan sehari hari.

Foto Program monev yang telah disepakati


ditandatangani oleh Direktur Medik. Secara lengkap
terlampir.

4. Sosialisasi 5. Sosialisasi program monev kepada Direktur dan Unit


rancangan program terkait dilakukan dengan cara:
monev .
Output: program
monev dan format
monev.
Output antara:
daftar hadir,
notulen rapat
20

a. Menghadap Direktur Utama RSMM Bogor

b. Menghadap langsung dengan Direktur dan


menjelaskan rencana program monev berjenjang
terpadu terintegrasi SIRS.
Foto menghadap Direktur Medik dan Keperawatan
pada tanggal 30 Mei 2017 di Ruang Direktur Medik
dan Keperawatan, tentang pelayanan keperawatan
sekaligus rencana tindak lanjut program monev
berjenjang terpadu terintegrasi SIRS.

Foto Kabid Keperawatan melakukan monev Kasie sesuai


dengan program monev pada tanggal 5 Juni 2017 di
Ruang Rapat Bidang Keperawatan.
21

f. Presentasi oleh Tim Efektif (Katim Antasena dan


Katim Yudistira) pada tanggal 31 Mei 2017 di Lt 3,
dihadiri oleh Kabid Keperawatan, Kasie Rawat Inap,
Kasie Rawat Jalan, Komite Keperawatan, Ka Unit
Keperawatan, Konsultan Klinik Keperawatan, Ka
Instalasi SIRS. Rapat dipimpin oleh kabid
Keperawatan dan diberikan arahan oleh Direktur
Medik dan Keperawatan.

g. Presentasi oleh Tim Efektif (Kasi Rawat Jalan dan


Komite Keperawatan) pada tanggal 31 Mei 2017 di lt 3
tentang program Monev Kasi dan Komite
Keperawatan.
22

c. Menghadap langsung dengan Direktur SDM dan


menjelaskan rencana program monev berjejnjang
terpadu terintegrasi SIRS pada tanggal 8 Mei 2017

d. Menjelaskan melalui rapat monev kinerja kepada Ka


Instalasi dan unit terkait. Pada Rapat dengan Ka Unt
atau dengan Ka Instalas, selain membahas kinerja
pelayanan juga mempertegas pentingnya monev
secara berjenjang dan terpadu dan upaya
menyelesaiakan masalah secara efektif dan efisien.
Contohnya melakukan rapat Koordinasi dengan Ka
Instalasi Rekam Medik dalam upaya mengatasi
kelengkapan rekam medis di ruangan. Rencana
tindak lanjut Kepala Bidang Keperawatan
memberikan arahan kepada Para Kepala Ruangan
dan Tim agar dalam satu hari menyediakan waktu 1
jam untuk melengkapi rekam medis yang belum
lengkap. Rapat koordinasi juga dilakukan bersama
dengan ka Intalasi Farmasi, Gizi, Rekam Medik, IGD
dalam mengevaluasi kinerja masing masing Instalasi
dalam persiapan menghadapi liburan Idul Fitri.
Rencana tindak lanjut selama liburan idul fitri dibuat
jadwal piket struktural yang akan memonitor
mewakili Direksi, piket NOD (perawat yang akan
melakukan monev kepada karu). Sosialisasi juga
dilakukan pada berbagai kesempatan pertemuan baik
dengan ka Instalasi, Ka Unit, Konsultan Klinik,
Kasi, karu, walaupun tidak mengundang khusus
tentang sosialisasi.

Foto sosialisasi monev dengan tim efektif dihadiri


karu, ka unit, kasi, komite keperawatan, Ka Instalasi
SIRS dan diberikan arahan oleh Direktur Medik dan
Keperawatan di lt 3 RSMM Tanggal 31 mei 2017.
Rapat dipimpin oleh Kabid Keperawatan dan
23

mendapat arahan dari Direktur Medik dan


Keperawatan.

Foto Direktur Medik dan Keperawatan dan Ka


Instalasi SIRS. (tampak sebelah kanan Ibu Dirmedik
dan Ka Instalasi SIRS). Rapat membahas masalah
dalam pelayanan di RSMM juga dijelaskan rencana
monev ke depan terintegrasi SIRS.

6. Melaksanakan 7. Pelaksanaan program monev dilakukan secara berjenjang


Program monev dan terpadu, bersamaan dengan kegiatan rutin misalnya
terpadu rapat struktural maupun dalam proses penyelesaian
masalah. Monev oleh Kasi atau Ka Unit kepada karu dan
Karu kepada Katim, pada laporan ini hanya beberapa
kegiatan yang ditampilkan. Kegiatan masing-masing
dalam melaksanakan monev dicatat dalam log book
masing-masing dan sebagian ditampilkan melalui foto
yang akan dimasukkan ke web RSMM, atau ke majalah
Yankes Kemenkes jika memenuhi persyaratan. Beberapa
kegiatan monev seperti dibawah ini.

a. a. Foto Ka Unit Psikiatri memeriksa penilaian Indikator


Kinerja Individu (IKI) Ruang Kresna laki pada tanggal 5
24

Juni 2017 di Ruang Ka Unit Psikiatri. Tiap Kepala


Ruangan Psikiatri melaporkan hasil penilaian yang
diperiksa oleh Ka Unit untuk diajukan kepada Direktur
Medik dan Keperawatan melalui ka Instalasi dan Kepala
Bidang Keperawatan.
b.

c. Arahan Dirmedik pada rapat Inovasi tanggal 7 Juli 2017


di Lt 3 RSMM yang dihadiri oleh Para Pejabat stuktural.
Setiap pejabat struktural harus menyampaikan inovasi
dan efisiensi, sesuai bidang masing-masing.

2. Foto monev Direktur Utama RSMM didampingi


Direktur Medik dan Keperawatan serta Kabid
Keperawatan, Kasie, Ka Unit, Ketua Komite di Ruang
Abimanyu pada tanggal 2 Juni 2017 di Ruang
Abimanyu tentang kesiapan Ruangan menghadapi
pelayanan.
25

3. Monev di Ruang Abimanyu tanggal 2 Juni 2017.


Mendapat arahan dari Direktur Medik dan
Keperawatan tentang kesiapan pembukaan Ruang
Abimanyu. Monev diikuti oleh kabid Keperawatan,
Kasie Keperawatan, Komite Keperawatan, Karu,
Katim dan Perawat pelaksana.

Foto Direktur Medik dan Keperawatan memberikan


arahan kepada Kepala Ruangan.

4. Monev di Ruang Antasena tanggal 20 Juni 2017


bersama Kasie Ranap, Ka Unit Umum, Komite
Keperawatan. Para kasie dan ka Unit memberikan
arahan tentang kelengkapan rekm medis, dan strategi
komunikasi dengan tim kesehatan lain secara efektif
dan efisien.
26

5. Diskusi dengan Kasie Rawat jalan dan Kasie Rawat


Inap tentang perencanaan atau penyelesaian masalah
hasil monev. Permasalahan tersebut misalnya Perawat
yang di poli Umum sudah lama (rata-rata 5 tahun)
tidak dilakukan rotasi sehingga merasa sudah dekat
dengan dokter masing masing dan sulit dipindahkan ke
Poli lain karena mendapat penolakan baik dari Dokter
maupun perawat. Solusi: melakukan pendekatan dan
rapat koordinasi sehinga dapat disepakati relokasi
antar perawat poli. Selain itu ada beberapa orang yang
direlokasi dari Poli Napza, juga semula tidak mau
dipindahkan karena alasan yang sama. Untuk
menyelesaiakan masalah tersebut melibatkan Direktur
Utama melalaui Presentasi Iniovasi oleh ka Instalasi
yang diberikan feedback langsung oleh Direktur utama
dan Direktur Medik tentang Poli Napza. Selain itu
Direktur Medik melakukan rapat koordinasi dengan
Kasie Pelayanan Medik, kasie Penjunjang Medik. Juga
Direktur Medik melakukan koordinasi dengan Bidang
Keperawatan. Selanjutnya Bidang Perawatan
melakukan Koordinasi dengan kasie dan Ka unit dan
memberikan arahan kepada Kepala Poli dan Perawat
Napza.

Foto monev Kabid Keperawatan tanggal 5 Juni 2017 di


Bidang Keperawatan kepada kasie dan Ka Unit
Keperawatan
27

6. Monev konsultan klinik keperawatan pada tanggal 6


Juni 2017 tentang analisis kebutuhan tenaga di Ruang
Rapat Bidang Keperawatan. Konsultan Klinik
memberikan masukan melalui presentasi analisis
kebutuhan tenaga keperawatan. Rapat dihadiri oleh
Kabid Keperawatan, Kasie Kaeperawatan, Ka Unit,
dan Komite Keperawatan.

7. Mendiskusikan dengan kasie rawat jakan dan rawat


inap juga kepala Poli Psikiatri, berdasarkan arahan
Dirmedik mengatakan bahwa hasil monev beliau tidak
efektif jika setiap dokter didampingi 1 orang perawat.
Solusi: setelah melakukan koordinasi akan dilakukan
efisiensi tidak semua dokter didampingi langsung oleh
perawat saat melakukan pemerikssan/konseling
kepada pasien. Karena selain efektifitas, tidak semua
pasien mau terbuka jika ada orang lain yang
mendengarkan. Rencana ini semula tidak disetujui
oleh karu namun setelah diberikan penjelasan dapat
disetujui akan dilakan efisiensi untuk bulan
berikutnya.

8. Melakukan monev terpadu ke ruangan bersama Kasie,


Ka Unit, Komite Keperawatan. Dalam pelaksanaan
monev di ruangan, diketahui permasalahan
28

kelengkapan rekam medis, kinerja perawat dalam


melaksanakan asuhan keperawatan dan kolaborasi
dengan tim kesehatan lain. Rencana tindak lanjut
dilakukan rapat koordinasi dengan Ka Instalasi Rekam
Medis.

Foto monev di Ruang Yudistira diikuti Kasie, Ka


Unit, Komite Keperawatan membahas dokumentasi
rekam medis, pada tanggal 12 Juni 2017.

9. Rapat dengan para Karu dan Ka Instalasi Rekam


Medis pada tanggal 7 Juli 2017 di Lt 3 dihadiri para
Karu, Ka Unit, kasie, Konsultan Klinik tentang inovasi
dan evaluasi dokumentasi rekam medik oleh Ka
Instalasi Rekam Medik. Rapat dipimpin oleh Kabid
Keperawatan. Pada pertemnuan ini ditekankan
perlunya dilakukan monev secara berjenjang dan
terpadu secara konsisten, baik Ka Unit atau kasie
kepada Karu, karu kepada katim maupun katim kepada
perawat pelaksana. Rencana tindak lanjut: Pada Rapat
Karu berikutnya, dibuat jadwal untuk Presentasi
inovasi oleh Karu dalam efisiensi dan meningkatkan
kinerja.
29

10. Rapat koordinasi dengan ka Instalasi Rawat Inap (Dr.


Amel), tanggal 12 Juni 2017 dihadiri oleh kabid
Keperawatan, Kasie Rawat jalan, kasi Rawat Inap, ka
Unit, Konsultan Klinik Keperawatan dan Komite
Keperawatan tentang kinerja pelayanan di rawat Inap.

11. Monev oleh ka Instalasi IGD kepada ka Unit IGD


tentang kelengkapan rekam medis di Ruang IGD
RSMM pada tanggal 3 Juli 2017.
30

Foto Ka Instalasi IGD memberikan arahan kepada Ka


Unit IGD

12. Monev terpadu dengan Ka Instalasi Farmasi dan Para


Karu tanggal 21 Juni 2017 membahas persiapan Idul
Fitri.

13. Monev dengan Ka Unit Pencatatan pasien tanggal 21


Juni 2017 persiapan menghadapi liburan Idul Fitri

14. Diskusi dengan Ka Intalasi napza tanggal 5 Juli 2017


di Ruang Kabid Keperawatan tentang rencana
31

pemindahan Ruang Napza. Foto Kabid Keperawatan


dengan Ka Instalasi Napza. Ka Instalasi NAPZA
menyetujui jika ada pemindahan Poli NAPZA dari
belakang ke depan. Juga menyetujui rotasi perawat
NAPZA sesuai kebutuhan.
Foto Kabid Keperawatan dengan Ka Instalasi NAPZA.

Dukungan Ka Instalasi NAPZA disampaikan di


depan Kabid Kep, Ka Unit, Karu Rama dan Jatayu.

Karu Jatayu menyetujui stafnya dipindah ke Poli


NAPZA sesuai kebutuhan pelayanan.

15. Monev oleh Dirmedik dan Keperawatan tanggal 3 Juli


2017 di Ruang Rapat Direksi lt 3 RSMM tentang
evaluasi pejabat struktural dan pelayanan selama
liburan Idul Fitri. Rapat dipimpin oleh Direktur Medik
dan Keperawatan.
32

16. Monev kepada kasie dan ka Unit tanggal 3 juli 2017


tentang masalah relokasi perawat ruangan.

17. Pada tanggal 13 Juni memberikan arahan kepada Pokja


SKP tentang persiapan monev ke ruangan terkait
Sasaran Keselamatan Pasien. Peserta rapat terdiri dari
Kepala Mutu, dan anggota Pokja yang berasal dari
PPI, Ka Unit, Karu, Katim dan perawat pelaksana.
Rapat dipimpin oloeh kabid Keperawatan. Out put
disepakati akan monev terpadu ke ruang Bisma untuk
melihat pelaksanan terkait SKP. Tim terdiri dari
Keperawatan dan Farmasi

18. Koordinasi dengan Keswamas tanggal 12 Juli 2017


tentang penempatan perawat membantu Keswamas
33

dalam penjemputan dan pemulangan pasien psikiatri.


Disepakati akan menempatklan satu orang perawat
yang dirotasi setiap 3 bulan, dan akan mengirim satu
atau lebih perawat saat penjemputan massal.

19. Monev oleh Dirmedik dan Keperawatan tanggal 9 Juni


2017 di Ruang Direktur Medik dan Keperawatan
tentang analisis kebutuhan tenaga dan masalah
pelayanan.

20. Monev oleh Ka Unit dengan Tim SKP tindak lanjut


monev dari Ruang Bisma. Dilaksanakan pada tanggal
12 Juli 2017. Rapat membahas perbaikan pedoman
yang perlu diperbaiki terkait dengan pencegahan risiko
jatuh. Revisi pedoman tersebut akan disampaikan
kepada Direktur melalui Ketua Mutu untuk dibuat
aspek legal revisi pedoman atau SPO.
34

21. Monev oleh katim di Ruang Antasena 4 Juli 2017


tentang latihan terapi aktivitas kepada pasien psikiatri.
Perawat pelaksana memberikan TAK kepada pasien
yang didampingi oleh Katim.

22. Monev Kabid Keperawatan Kepada kasie dalam


mengatasi masalah perawat yang semula tidak mau
dipindah dari ruang mutu ke ruang keperawatan, pada
tanggal 16 Juni 2017 di Ruang Kabid Keperawatan.
Kabid Keperawatan bersama Kasie, Komite
Keperawatan dan perawat . Pada akhirnya perawat
bersedia dipindah ke ruangan dan sewaktu waktu ke
depan membantu pembuatan laporan mutu jika
diperlukan.
35

23. Pelaksanaan monev juga dilakukan secara mandiri


oleh masing masing ruangan yang terlihat dari foto
foto yang dikirm oleh Karu maupun oleh Kasi atau ka
Unit yang melaksanakan monev atau melalui log book
masing masing.

24. Melakukan koordinasi dan arahan kepada Kasie,Ka


Unit pada berbagai kesempatan rapat, tentang
pentingnya monev berjenjang dan terpadu agar
dilakukan secara rutin pada setiap rapat dengan Kasie
dan Ka Unit. Monev dapat dilakukan langsung ke
lapangan, menerima laporan karu, memeriksa hasil
penilaian kinerja oleh karu, juga melalui rapat Karu
oleh Bidang Keperawatan atau Rapat karu yang
dilakukan oleh Ruangan masing-masing. Juga
memberikan arahan agar tiap tiap ruangan dapat
menyampaikan hasil kegiatan ruangan pada web
RSMM atau majalah Kemenkes.

25. Memeriksa hasil kinerja Kasie. Kinerja kasi antara lain


dilihat dari pembuatan surat untuk tindak lanjut
penyelesaian masalah relokasi, jadwal NOD, hasil
penilaian indikator kinerja individu (IKI), dan
pembuatan surat lain yang terkait serta pelaksanaan
monev kepada karu. Selain itu memeriksa dan
memberikan arahan rancangan inovasi oleh Kasie
Rawat Jalan dan Kasie Rawat Inap dalam efisiensi dan
meningkatkan kinerja. Kinerja Kasie dan ka Unit juga
dapat dimonitor melalui log book. Contoh log book
terlampir.
36

26. Memeriksa hasil kinerja ka Unit, setiap bulan hasil


penilaian IKI yang telah dibuat oleh ka unit dan ka
Instalasi dilakukan klarifikasi oleh Kabid keperawatan
sebelum diserahkan kepada Direktur Medik dan
Keperawatan, dan Tim Remunerasi. Contoh hasil
penilaian IKI terlampir.

27. Memonitor Kasie dalam melakukan tugas misalnya


DOD pada libur Idul Fitri dan tugas lainnya, baik
langsung atau melalui telephone.

8. Rapat persiapan 9. Walaupun rapat ini direncanakan pada akhir Juli, namun
dengan Tim SIRS demikian penulis sudah sering melakukan komunikasi
untuk rancangan dan menyepakati untuk mengintegrasikan program
monev kinerja monev dengan SIM RS yag akan dileading oleh Telkom
berjenjang terpadu pada akhir Juli 2017.
terintegrasi SIRS. a. Foto Dirut RSMM dengan Sesdijen dan Direksi RS
Output: jadwal Herdjan serta RS KO, sepakat untuk menggunakan
pembahasan monev SIM RS melalui telkom yang dileading oleh
akan dilakukan Kemenkes pada tanggal 8 Juni 2017,
akhir Juli 2017.
Bench marking
walaupun
direncanakan
jangka menengah,
tetapi dapat
dilakukan pada
jangka pendek pada
RS Herjan secara
langsung dan RS
Hasan Sadikin
serta RS Sardjito
secara tidak Bapak Sesdijen sedang memberikan arahan kepada
langsung. para Direksi RSMM, RS Herdjan dan RSKO serta
Tim Telkom.
37

Jadwal Rencana Tindak Lanjut penggunaan SIM RS


oleh Telkom

b. Arahan Dirut tentang Rencana penggunaan SIM RS


oleh Telkom yang akan dimulai rapat persiapan pada
bulan Juli 2017, didepan seluruh pejabat struktural.
38

c. Foto Kabid Keperawatan dengan Ka Instalasi.


Rapat Koordinasi dengan Ka Instalasi SIRS pada
tanggal 12 Juni 2017 di Ruang Ka Instalasi SIRS,
mendiskusikan tentang rencana monev kinerja
berjenjang terpadu terintegrasi SIRS.

d. Foto diskusi dengan Tim SIRS pada tanggal 12 Juni


2017 di Ruang SIRS. Penulis menyampaikan rencana
monev kinerja berjenjang terpadu terintegrasi SIRS
pada jangka panjang dan disepakati akan dibahas
dengan Tim Telkom yang dileading oleh Kemenkes
yang akan datang.

Foto Kabid Keperawatan dengan staf SIRS


39

Foto dengan Tim Dokotel/Tim SIRS dan


perwakilan Karu Umum dan Psikiatri.

10. Bench marking Pelaksanaan bench marking seharusnya dilakukan pada


ke RS yang jangka menengah bulan Agustus 2017. Namun demikian
menggunakan SIRS penulis memanfaakan pertemuan yang dilaksanakan
Output: Gambaran bersamaan dengan rapat perencanaan penggunaan SIM
pelaksanaan SIM RS di RS Herdjan. Penulis mendapat surat tugas untuk
RS di RS lain. mengikuti rapat di RS Herdjan dan atas saran Direktur
Medik untuk sekaligus sambil bench marking.
Pelaksanaan SIM
RS di RS Herjan Pada rapat ini dipimpin oleh Sesditjen, dihadiri oleh RS
belum ada yang Herjan, RSMM dan RS Ketergantungan Obat. Pada rapat
khusus untuk tersebut disepakati bahwa 3 RS akan menjadi pilot
melaporkan monev project pelaksanaan SIM RS yang akan dilakuan oleh
kinerja secara Telkom. Rapat ini dilakukan pukul 13,00, sehingga pagi
berjenjang dan hari sebelum rapat dimanfaatkan untuk melakukan bench
terpadu terintegrasi marking kepada Kabid Keperawatan dan Kasie sereta
SIRS. Direktur Medik RS Herdjan tentang pelaksanaan SIM
RS. Info yang didapatkan bahwa sebagian hasil SPM
pelayanan sudah masuk SIM RS, tapi belum ada tempat
atau jendela tersendiri untuk melaporkan hasil monev
secara berjenjang. Demikian juga pada kesempatan yang
lain penulis melakukan komunikasi melalui telephone
kepada Tim SIRS RS Sardjito, juga menanyakan
langsung kepada salah satu Perawat di RS Hasan Sadikin
Bandung tentang pelaksanaan SIM RS di tempat masing
masing dikaitkan dengan monev kinerja. Info yang
didapat sebagian kinerja perawat dapat terlihat dalam
dokumentasi SIRS tapi belum menggambarkan laporan
hasil monev secara keseluruhan secara berjenjang.
40

G. Analisis Stake Holder

Latents (High Influences, HI, HI (Promotors):


Low Interest): Dirut
Dirut
Mentor
Ka Instalasi Rawat Inap Mentor
Direktur SDM
Ka Instalasi rawat jalan Direktur SDM
Direktur Keuangan
Kabag Diklit
Ka Instalasi NAPZA Direktur Keuangan
Ka. Instalasi SIRS
Kabag Diklit
Kasie
Ka Unit
Ka. Instalasi
Ka. Instalasi NAPZA SIRS
Kasie
Ka Insalasi Rawat Jalan

Ka Unit
Ka Instalasi Rawat Inap

Ka Unit
Pejabat BLU LI, HI (Dependers)
Pejabat BPJS Staf Teknis
Staf Admin
Staf IT

Pada gambar di atas, sebagian besar stake holder berada pada posisi promotor. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar stake holder mempunyai pengaruh dan interes
terhadap perubahan. Kondisi ini sesuai dengan posisi stake holder tersebut akan
memudahkan dalam pencapaian target yang diberikan oleh RSMM, jika pelaksanaan
monev berjenjang dan terpadu dapat dilaksanakan secara konsisten.

Sedangkan Kepala Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan dan Napza berada semula pada
posisi laten, maka sekarang berubah ke posisi promotors. Hal ini menunjukkan bahwa
ketiga Ka Instalasi telah dapat bekerja sama secara kondusif, yang ditunjukkan melalui
rapat maupun kooperatif terhadap kebijakan RSMM maupun dukungan dalam
pelaksanaan monev berjenjang dan terpadu. Perubahan posisi ini Karena Direktur
Utama dan Direktur Medik dan Keperawatan selalu mengadakan dialog tentang
rencana pengembangan RSMM menjadi rujukan Nasional perlu didukung oleh semua
41

stake holder terutama yang ada di RSMM. Adapun posisi depender ialah staf teknis,
staf admin dan staf IT menunjukkan walaupun pengaruhnya rendah tapi mempunyai
interes untuk berkontribusi dalam kelancaran pelaksanaan program monev secara
berjenjang dan terpadu, terutama pada aspek administrasi.

Sedangkan Pejabat BLU dan Pejabat BPJS terdapat pada posisi Apathetic artinya
pengaruh dan ketertarikan langsung rendah terhadap rancangan proyek perubahan.
Walaupun pada pelaksanaannya dari BLU pernah melakukan monev tentang
kelengkapan dokumentasi rekam medis dan akan datang kembali 3 bulan kemudian.
Jika program monev ini terlaksana, maka Pejabat BLU akan memudahkan pencapaian
target yang dipersyaratkan kepada RSMM. Pejabat BLU akan mendapat manfaat dalam
capaian target yang dipersyaratkan kepada RSMM. Demikian juga BPJS walaupun
tidak berkaitan langsung dengan program monev, jika program ini terlaksana maka
memudahkan BPJS terutama dalam proses klaim pembayaran akan mudah dicapai .

Identifikasi stake Holder


Dirut
Kabag Dir RSMM
Keuangan Keuanga Dir SDM

Kabid Diklit
Ka Intslasi
Rawat Inap Dir
medik Kabag SDM

Ka Intslasi
Rawat Jalan Kabid Kep
Ka Intslasi
SIRS
Ka Intslasi
NAPZA Kasie

Komando
Karu Katim Ka Unit IGD
Kordinasi

Pada gambar di atas terlihat bahwa ada garis komando (garis lurus) dan koordinasi (garis
putus putus). Pada gambar tersebut yang menunjukkan garis komando yaitu sesuai
dengan struktur organisasi secara berjenjang. Sedangkan garis putus-putus terdapat
koordinasi antar unit terkait. Bidang keperawatan mempunyai garis komando ke bawah
kepada kepala seksi, sedangkan dengan unit lain Bidang Keperawatan berkoordinasi
42

dengan struktural di bawah Direktur Keuangan dan unit di bawah Direktur SDM.

Kondisi ini artinya Bidang keperawatan selain melakukan monev kepada kepala seksi,
juga perlu berkoordinasi dengan unit terkait untuk kelancaran pelaksanaan monev secara
berjenjang dan terpadu secara efektif dan efisien.

H. Anggaran Kegiatan
Pada prinsipnya anggaran tidak ada kendala karena menyesuaikan dengan kegiatan rutin
yang telah dianggarkan sebelumnya. Penggunaan anggaran digunakan untuk snack rapat
dan transport untuk benchmarking yang telah dianggarkan oleh bagian SDM dan
Keuangan.

I. Identifikasi potensi kendala (hambatan dan risiko, strategi):


1. Kendala:
a. Koordinasi dengan Unit terkait dalam pembuatan program monev terpadu
kadang mengalami hambatan karena masing masing unit mempunyai uraian
tugas dan kesibukan masing masing dan beberapa unit terkait secara struktural
bukan di bawah Bidang Keperawatan.
b. Persiapan mempertahankan akreditasi, banyak kegiatan Pokja melakukan rapat
masing-masing, sehingga waktu yang tersedia akan tersita untuk pokja.
c. Tidak semua stakeholder langsung mendukung dan melaksanakan monev
terpadu.
d. Fasilitas yang menunjang pelaksanaan monev berjenjang dan terpadu terintegrasi
SIRS perlu dilengkapi sesuai kebutuhan.
2. Risiko
SIRS belum dapat dilaksanakan terkait permasalahan sarana dan prasarana yang
belum optimal, sehingga monev terpadu belum dapat dilaksanakan secara on line.
3. Strategi
a. Melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada stake holder terkait.
b. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam rapat persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi pelaksanaan monev.
43

c. Mengadvokasi Direktur Medik dan Keperawatan untuk dapat mempengaruhi unit


terkait terutama yang berada pada posisi laten.
d. Mengusulkan penambahan fasilitas SIRS sesuai kebutuhan.
e. Bekerja sama dengan Tim SIRS dan unit terkait dalam menjaga konsistensi
kelancaran pelaksanaan monev kinerja berjenjang terpadu terintegrasi SIRS.
f. Melakukan evaluasi secara berkala dengan unit terkait .

J. PENUTUP
Kesimpulan
1. Pelaksanaan kegiatan proyek perubahan monev berjenjang terigrasi SIRS dapat
dilaksanakan sesuai rencana walaupun belum sempurna.
2. Pada jangka pendek ini capaian yang diperoleh antara lain:
a. Telah terbentuk tim efektif yang sebagian besar sangat kooperatif melaksanakan
tugas sesuai perannya masing-masing.
b. Telah disepakati program monev dan format monev yang akan digunakan sebagai
acuan untuk melaksanakan monev secara berjenjang oleh Kabid Keperawatan,
Kepala Seksi Rawat Inap, Kepala Seksi Rawat Jalan, Kepala Unit Umum dan
Psikiatri, Komite Keperawatan, Konsultan Klinik Keperawatan, Komite
Keperawatan, Kepala Ruangan dan Katim.
c. Telah diperoleh gambaran pelaksanaan SIM RS di beberapa RS lain sebagai
gambaran untuk pelaksanaan monev terintegrasi SIRS di RSMM pada jangka
panjang.
d. Terdapat perubahan posisi yang semula Kepala Instalasi Napza, Kepala Instalasi
Rawat Inap, Kepala Instalasi Rawat Jalan, yang semula kurang mendukung menjadi
mendukung dan kooperatif.
e. Pelaksanaan monev telah banyak dirasakan oleh stake holder terutama para karu
dalam upaya meningkatkan motivasi dan kinerja perawat untuk lebih baik.
f. Monev kinerja berjenjang dan terpadu juga banyak menyelesaiakan masalah dengan
tepat dan baik serta menciptakan iklim kerja yang kondusif.
44

g. Anggaran tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan proper, hal ini sudah dapat
diantisipasi saat melakukan kegiatan terintegrasi dengan kegiatan lain sesuai dengan
tupoksi, serta dukungan dari atasan langsung.
h. Komitmen dan dukungan dari pimpinan sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan
proper, sehingga semua kegiatan dapat berjalan lancar, dan pelaksanaan monev
terintegrasi SIRS dapat terwujud.
i. Mendapat pernyataan dukungan dari para pejabat struktural untuk melakukan monev
secara berjenjang dan terpadu terintegrasi SIRS.

Rekomendasi
a. Program monev kinerja secara berjanjang dan terpadu perlu dilanjutkan secara terus
menerus untuk dapat meningkatkan kinerja perawat dan dapat mencapai target-target
yang diharapkan baik oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan maupun
stake holder lainnya.
b. Monev terintegrasi SIRS perlu dilanjutkan untuk dirancang dan diaplikasikan
pelaksanaan monev efektif dan efisien.
c. Motivasi yang terus menerus harus selalu ditumbuhkan, untuk membangkitkan
semangat tim efektif dan perawat lainnya agar lebih aktif lagi dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan sesuai tugas masing-masing.
FORMAT MONEV KARU PADA KETUA TIM

Nama Perawat: .....................


Tgl : .....................

EVALUASI PEMBUATAN RENCANA HARIAN

No Kegiatan Dilakukan/tdk Ket.


1 Menyusun Rencana Harian setiap dinas
2 Mencantumkan tanggal dinas di Rencana Harian
3 Urutan kegiatan disusun secara kronologis
4 Tercantum kegiatan manajerial
5 Tercantum kegiatan asuhan
6 Rencana Harian dikerjakan secara konsisten
Total Skor
NILAI
NB: : dilakukan

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGORGANISASIAN

7. DAFTAR PASIEN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Tercantum nama pasien tiap tim
2 Tercantum nama katim
3 Tergambar nama perawat pelaksana
4 Tergambar perawat asosiet (PA)
5 Tercantum nama dokter yang merawat
6 Tergambar perawat yang dinas pagi, sore dan
malam
7 Tercantumtanggal , bulan dan tahun
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PERENCANAAN

4b. RENCANA BULANAN


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menetapkan rencana bulanan
2 Rencana bulanan berisi seluruh kegiatan yang
akan dilaksanakan selama sebulan
3 Dalam Rencana Bulanan tercantum aktivitas
manajerial
4 Dalam Rencana Bulanan tercantum aktivitas
asuhan keperawatan
5 Rencana bulanan diterapkan secara konsisten
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGARAHAN

9. PRE CONFERENCE
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Katim/Pj Tim membuka acara
2 Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian
3 Katim/Pj Tim memberi masukan dan tindak lanjut
4 Katim/Pj Tim memberi reinforcement
5 Katim/Pj Tim menutup acara
Total Skor
NILAI

Saran/ Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN

10. POST CONFERENCE


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Katim/Pj Tim membuka acara
2 Katim/Pj Tim menanyakanhasilasuhanmasing-
masingpasien
3 Katim/Pj Tim menanyakan kendala pemberian
asuhan
4 Katim/Pj Timmenanyakan tindak lanjut pada dinas
berikutnya
5 Katim/Pj Tim memberikan reinforcement
6 Katim/Pj Tim menutup acara
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGARAHAN

13. SUPERVISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang
telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
NILAI

Saran / Masukan :
PILAR EVALUASI COMPENSATORY REWARD

18. Penilaian Kinerja Perawat


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada jadwal penilaian kinerja staf perawat
2 Penilaian kinerja dilaksanakan sesuai jadwal
3 Ada pendokumentasian hasil penilaian kinerja
4 Penilaian kinerja ditindaklanjuti dalam bentuk
pembinaan staf
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

PILAR EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

20. Rapat Keperawatan


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada jadwal rapat keperawatan rutin
2 Ada notulen rapat keperawatan
3 Agenda rapat membahas masalah-masalah ruangan
4 Dalam notulen, masalah terbahas tuntas
5 Ada kesimpulan rapat
6 Ada daftar hadir rapat
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :

EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

21. Case Conference


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Kesiapan bahan yang akan disampaikan
2 Memberikan salam (pembukaan)
3 Menyampaikan kasus
4 Memberikan kesempatan pada perawat untuk
bertanya
5 Menjawab pertanyaan
6 Mendiskusikan hasil yang sudah dilakukan
7 Menyimpulkan hasil
8 Menyampaikan rencana tindak lanjut
9 Menutup kegiatan
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

22. Rapat Tim kesehatan


No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 Ada undangan rapat


2 Ada agenda yang ditetapkan
3 Ada presentasi permasalahan yang dihadapi ruangan
4 Ada bahasan untuk masing-masing masalah dari
masing-masing anggota tim kesehatan jiwa
5 Ada rangkuman dan kesimpulan rapat
6 Ada notulen rapat
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

23. Visit Dokter


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
A Persiapan
1 Menyiapkan data klien
2 Menyiapkanklien
B Pelaksanaan
1 Memberikansalam
2 Menjelaskan data yang didapatkan dari klien
3 Menjelaskan tindakan yang sudah dilakukan
4 Menjelaskan hasil tindakan yang dilakukan
5 Mendengarkan dokter bicara dengan terapeutik
6 Meminta klarifikasi dari dokter
7 Mendampingi dokter dalam pemeriksaan
8 Menggunakan komunikasi secara terapeutik
C Dokumentasi
1 Meminta dokter untuk mendokumentasikan status
klien
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI PENAMPILAN KLINIK
DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

Askep pada klien dengan


No Kegiatan
RPK Hal DPD Isos HDR Waham RBD
A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif pasien/ keluarga
2. Merumuskan masalah keperawatan pasien/ keluarga
3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk pasien
4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk keluarga
B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam
2. Melakukan evaluasi/ validasi masalah pasien/
keluarga
3. Membuat kontrak dengan pasien / keluarga
4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi
5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah
6. Melatih pasien/ keluarga cara mengatasi masalah
7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien/
keluarga
8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
9. Mengevaluasi respon subjektif pasien / keluarga
10. Mengevaluasi respon objektif pasien / keluarga
11. Menganjurkan kegiatan lanjutan untuk pasien /
keluarga (jadwal kegiatan harian)
12. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dengan
pasien/ keluarga
C. Dokumentasi asuhan keperawatan
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian
2. Mendokumentasian masalah keperawatan pasien/
keluarga
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap
pasien/ keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi kemampuan pasien/
keluarga (SOAP)
Total skor
NILAI AKHIR
NB: : dilakukan
Perawat D3 dengan 5 diagnosa (RPK, Halusinasi, DPD, Isos, HDR)
Perawat S1 dengan 7 diagnosa (RPK, Halusinasi, DPD, Isos, HDR, Waham, RBD)

Saran / Masukan :
FORMAT MONEV KEPALA UNIT PADA KEPALA RUANGAN

Nama Perawat: .....................


Tgl : .....................

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PERENCANAAN

1. VISI
No Aspek yang Dinilai
1 Kepala ruangan menetapkan visi ruangan MPKP
2 Visi yang ditetapkan sesuai dengan visi rumah
sakit
3 Visi bersifat futuristik (gambaran kemajuan di
masa depan)
4 Visi disosialisasikan kepada semua staf perawat
5 Visi dievaluasi pencapaiannya dalam jangka
waktu tertentu
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PERENCANAAN

2. MISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Kepala ruangan menetapkan misi
2 Misi yang ditetapkan sesuai dengan visi yang
hendak dicapai
3 Misi disusun dalam bentuk rangkaian kegiatan
mencapai visi
4 Misi disosialisasikan kepada semua staf perawat
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PERENCANAAN

3. FILOSOFI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menyusun filosofi ruangan
2 Filosofi sesuai dengan filosofi rumah sakit
3 Filosofi disosialisasikan kepada semua staf
perawat
4 Filosofi menjadi pedoman kegiatan pelayanan
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PERENCANAAN

4a. RENCANA HARIAN


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menyusun Rencana Harian setiap dinas
2 Mencantumkan tanggal dinas di Rencana
Harian
3 Urutan kegiatan disusun secara kronologis
4 Tercantum kegiatan manajerial
5 Tercantum kegiatan asuhan
6 Rencana Harian dikerjakan secara konsisten
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PERENCANAAN

4b. RENCANA BULANAN


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menetapkan rencana bulanan
2 Rencana bulanan berisi seluruh kegiatan yang
akan dilaksanakan selama sebulan
3 Dalam Rencana Bulanan tercantum aktivitas
manajerial
4 Dalam Rencana Bulanan tercantum aktivitas
asuhan keperawatan
5 Rencana bulanan diterapkan secara konsisten
Total Skor
NILAI
Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PERENCANAAN

4c. RENCANA TAHUNAN


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menyusun perencanaan tahunan
2 Rencana tahunan yang disusun sesuai dengan
rencana rumah sakit
3 Rencana tahunan sesuai visi dan misi ruangan
4 Rencana tahunan mencakup 4 pilar
profesionalisme praktek keperawatan
5 RencanakegiatandalamRencanaTahunandisusun
secara rinci dan operasional
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGORGANISASIAN

5. STRUKTUR ORGANISASI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Terdapat organogram ruangan
2 Menggambarkan kedudukan kepala ruangan
3 Adanya posisi tim I dan II
4 Gambaran jumlah perawat pelaksana
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGORGANISASIAN

6. JADWAL DINAS
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Menggunakan format yang disediakan
2 Tercantum nama-nama perawat/Tim
3 Tergambar adanya penanggung jawab harian
4 Susunan dinas pershift, pagi, sore dan malam
5 Jadwal dibuat untuk satu bulan
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN

8. OPERAN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Karu/Pj shift membuka acara dengan salam

2 Katim/Pj Tim mengoperkanDxKeperawatan


3 Katim/Pj Tim mengoperkanTukygsudahdicapai
4 Katim/Pj Tim mengoperkan Tindakan yang sudah
dilaksanakan
5 Katim/Pj Tim
mengoperkanHasilAsuhanKeperawatan
6 Katim/Pj Tim mengoperkan Tindak Lanjut
7 Pj Tim berikutnyamengklarifikasi
8 Karumemimpinronde
9 Karumerangkuminformasioperan
10 Karumemimpindoadanmenutupacara
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGARAHAN

11. IKLIM MOTIVASI


Penilaian
No Pernyataan Aktivitas Iklim Motivasi
1 Anda memberi harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap semua
staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf dengan
kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
6 Anda melibatkan staf dalam pengambilan keputusan
7 Anda memberikan kesempatan kepada staf menilai
dan mengontrol pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling percaya dan
menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement (pujian)
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGARAHAN

12. PENDELEGASIAN
Penilaian
No Pernyataan Pendelegasian
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila si pelaksana tugas mengalami kesulitan,
Karu, Katim memberikan arahan untuk mengatasi
masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGARAHAN

13. SUPERVISI
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang
telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGENDALIAN

14. Indikator Mutu


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 BOR dihitung setiap satu bulan
2 AVLOS diukur setiap bulan
3 TOI diukur setiap bulan
4 Angka lari dicatat setiap bulan
5 Angka pengekangan fisik dihitung tiap bulan
6 Angka infeksi nosokomial (scabies) dicatat setiap
bulan
7 Angka cedera diukur tiap bulan
Total Skor

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGENDALIAN

15. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan


No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 Ada format penilaian dokumentasi asuhan


keperawatan
2 Dokumen asuhan keperawatan pasien pulang /
meninggal dinilai
3 Ada dokumen hasil penilaian dokumentasi
asuhan keperawatan tiap pasien
pulang/meninggal
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:


PENGENDALIAN

16. Survey Kepuasan


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada format penilaian kepuasan pasien
2 Ada format penilaian kepuasan keluarga
3 Ada format penilaian kepuasan tenaga kesehatan
4 Penilaian kepuasan pasien dan keluarga
dilaksanakan setiap pasien pulang/ meninggal
5 Penilaian kepuasan perawat dilakukan
6 Penilaian kepuasan tenaga kesehatan lain
dilakukan
7 Ada dokumentasi hasil penilaian kinerja
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI MANAGEMENT APPROACH:
PENGENDALIAN

17. Survey Masalah Pasien


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada format survey masalah pasien
2 Setiap masalah keperawatan pasien baru dicatat
3 Ada daftar masalah keperawatan pasien
4 Ada dokumentasi penghitungan survey masalah
keperawatan
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

PILAR EVALUASI COMPENSATORY REWARD

18. Penilaian Kinerja Perawat


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada jadwal penilaian kinerja staf perawat
2 Penilaian kinerja dilaksanakan sesuai jadwal
3 Ada pendokumentasian hasil penilaian kinerja
4 Penilaian kinerja ditindaklanjuti dalam bentuk
pembinaan staf
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI COMPENSATORY REWARD

19. Pengembangan Staf


No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 Ada program orientasi untuk staf baru


2 Ada bimbingan terstruktur tentang MPKP
3 Ada program melanjutkan pendidikan formal untuk
perawat
4 Ada program melanjutkan pendidikan informal untuk
perawat (pelatihan, seminar, symposium,, pelatihan)
5 Promosi sesuai kinerja perawat
6 Ada pemberian insentif khusus sesuai kinerja
7 Ada pemberian sertifikat MPKP
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
PILAR EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

20. Rapat Keperawatan


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Ada jadwal rapat keperawatan rutin
2 Ada notulen rapat keperawatan
3 Agenda rapat membahas masalah-masalah ruangan
4 Dalam notulen, masalah terbahas tuntas
5 Ada kesimpulan rapat
6 Ada daftar hadir rapat
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

21. Case Conference


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 Kesiapan bahan yang akan disampaikan
2 Memberikan salam (pembukaan)
3 Menyampaikan kasus
4 Memberikan kesempatan pada perawat untuk
bertanya
5 Menjawab pertanyaan
6 Mendiskusikan hasil yang sudah dilakukan
7 Menyimpulkan hasil
8 Menyampaikan rencana tindak lanjut
9 Menutup kegiatan
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :

EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

22. Rapat Tim kesehatan


No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 Ada undangan rapat


2 Ada agenda yang ditetapkan
3 Ada presentasi permasalahan yang dihadapi ruangan
4 Ada bahasan untuk masing-masing masalah dari
masing-masing anggota tim kesehatan jiwa
5 Ada rangkuman dan kesimpulan rapat
6 Ada notulen rapat
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
EVALUASI PROFESSIONAL RELATIONSHIP

23. Visit Dokter


Penilaian
No Aspek yang Dinilai
A Persiapan
1 Menyiapkan data klien
2 Menyiapkanklien
B Pelaksanaan
1 Memberikansalam
2 Menjelaskan data yang didapatkan dari klien
3 Menjelaskan tindakan yang sudah dilakukan
4 Menjelaskan hasil tindakan yang dilakukan
5 Mendengarkan dokter bicara dengan terapeutik
6 Meminta klarifikasi dari dokter
7 Mendampingi dokter dalam pemeriksaan
8 Menggunakan komunikasi secara terapeutik
C Dokumentasi
1 Meminta dokter untuk mendokumentasikan status
klien
Total Skor
NILAI

Saran / Masukan :
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner

Anda mungkin juga menyukai