Anda di halaman 1dari 91

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat mendasar bagi pembangunan

bangsa dan negara. Khususnya negara Indonesia yang mutu pendidikannya di nilai

masih rendah dan jauh tertinggal dari negara-negara lain. Bidang pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi dan daya

saing, karena pendidika merupakan wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya

manusia.

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu

negara. Pendidikan mempunyai peranan dalam memperbaiki pendidikan yang sesuai

dengan perkembangan jaman dan teknologi dapat memperbaiki martabat indonesia

dimata dunia . Peningkatan dan pembaharuan didalam bidang pendidikan harus terus

dilakukan agar tujuan utama dari pendidikan Nasional Indonesia dapat

tercapai(Sabri,2005: 234)

Menurut Anni (2007: 19) Belajar merupakan perubahan tingkah laku

sebagaai akibat adanyainteraksi antara stimulus dan respon. Model pembelajaran

kognitif menyatakan tingkah lakuseseorang ditentukan oleh persepsi serta

pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam ruang formal

maupun tidak formal dan baik adanya pendidikan dan peserta didik ataupun tanpa

pendidik. Belajar juga menunjukan efek perubahan tingkah laku ke arah positif. Jadi

1
2

seseorang yang dikatakan telah belajar berarti telah terjadinya suatu perubahan dari

yang tidak dimegerti menjadi lebih paham dan memiliki kompetensi. Dengan adanya

belajar akan ditunjukan melalui hasil belajar yang didapatkan oleh siswa siswi

tersenut.

Menurut Anni (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan prilaku setelah

mengalami aktivitas sekolah. Oleh karena itu apabila pembelajaran mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka prilaku yang diperoleh berupa penguasa konsep.

Jadi, hasil belajar merupakan suatu kompetensi atau perubahan tingkah laku yang

ditunjukan oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung yang diuraikan dalam

bentuk angka.

Pemerolehan hasil belajar baik yang akan memberikan kebanggaan bagi diri

sendiri dan orang lain. Untuk itu guna memperoleh hasil belajar yang baik siswa

diharapkan dengan beberapa faktor yang bias membuat siswa mendapatkan hasil

belajar yang baik. Diantaranya yaitu:(1) Kognitif yang mencakup akan pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis dan penilaian: (2) Afektif yang mampu menenjang

kemampuan menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi: (3) Psikomotorik

meliputi akan ketrampilan dan menghubungkan mengamati.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa guru di SMA 1

Kutablang menunjukan bahwa disekolah tersebut hasil belajar siswa khususnya

materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan memiliki nilai yang relatif rendah.

Nilai rata-rata siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan tahun

ajaran 2016/2017 berkisar 60 sampai 70 sedangkan nilai KKM pada materi ini adalah

75 Sehingga hal ini menjadi pokok permasalahan dalam dunia pendidikan. Peneliti
3

ingin mencoba mengunakan alternatif baru dalam memecahkan permasalahan

tersebut setelah mengetahui tentang kelebihan dari pendekatan pembelajaran CTL

maka pendekatan ini relevan di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut.

Dengan melihat tiori kelebihan CTL seperti pembelajaran menjadi lebih

bermakna dan riil, pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan

penguatan konsep kepada siswa, menumbuhkan keberanian siswa untuk

mengemukakan pendapat materi yang dipelajari, menumbuhkan rasa ingin tau

tentang materi yang dipelajari dengan bertanya kepada guru, menumbukan ke

mampuan dalam bekerja sama dengan teman yang lain untuk memecahkan masalah

yang ada, siswa dapat membuat kesimpulan sendiri dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian

menggunakan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajarar siswa di SMA 1

Kutabalang. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul :

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CTL (Contextual Teaching and Learning )

Untuk Meningkangkan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas X1 Materi Sistem

pernapasan pada manusia di SMA Negeri 1 Kutablang.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis situasi diatas, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil peningkatan belajar.


4

Rendahnya hasil peningkatan siswa karena masih banyak siswa yang merasa

bosan ataupun sama sekali tidak tertarik terhadap biologi sehingga siswa

mengalami kesulitan belajar yang mengakibatkan hasil belajarnya relative

rendah.

Oleh karena itu perlu suatu pembelajaran yang bisa membangkitkan siswa

untuk belajar.

2. Aktiviitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran kurang aktif.

3. Respon siswa dalam proses belajar sangat rendah.

Respon siswa sangat rendah dalam proses belajar dikarenakan siswa tidak

memahami apa yang dijelaskan ole gurunya, bahkan sama sekali tidak diperdulikan

selama proses pembelajan.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana peningkatan belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran

CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem pernapasan pada

manusia kelas X1 di SMA 1 Kutablang?

2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan model CTL

(Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem pernapasan pada

manusia pada kelas X1 di SMA 1 Kutablang?

3. Bagaimana CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem

pernapasan pada manusia pada kelas X1 di SMA 1 Kutablang?


5

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai adalah

1. Untuk mengetahui hasil peningkatan belajar siswa dengan mengunakan model

pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem

pernapasan pada manusia pada kelas X1 di SMA 1 Kutablang.

2. Untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa dengan menggunakan mod

3. el CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi pada kelas X1 IPA di

SMA 1 Kutablan sistem pernapasan pada manusia .

4. Untuk mengetahui respon siswa dengan menggunakan mode pembelajaran model

CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem pernapasan pada

manusia pada kelas X1 di SMA 1 Kutablang.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan akan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini akan menjadi pengalaman dan wawasan

untuk meningkatkan kemampuan mengajar dalam menggunakan model-model

pembelajaran.

2. Untuk memberikan informasi atau masukkan kepada guru yang akan mengajar

khususnya bagi guru-guru yang mengajar dibidang studi Biologi dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan

terhadap guru, khususnya pembinaan peningkatan kemampuan mengajar guru


6

Biologi dalam menggunakanmodel-model pembelajaran di SMANegeri 1

kutablang.

1.6. Rang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi anggapan yang berbeda terhadap masalah diatas maka

perlu ruang lingkup p[enelitian sebagai acuan dalam batasan suatu penelitian .

Ruang Lingkup penelitian ini antara lain :

1. Peneliti ini dilaksanakan di kelas X1 SMA Negeri 1 Kutablang Kabupaten

Bireuen.

2. Peneliti dilaksanakan pada semester ganjil (1) tahun ajaran 2016/2017 pada

materi sistem pernapasan manusia .

3. Penelitian menggunakan model pembelajaran Contextual Teching and Learning

(CTL).

4. Peneliti ini ditujukan untuk melihat hasilbelajar siswa terutama pada aspek

kognitif.
7

1.7. Defenisi Operasional

1. Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat mendasar bagi pembangunan

bangsa dan negara. Khususnya negara Indonesia yang mutu pendidikannya di

nilai masih rendah dan jauh tertinggal dari negara-negara lain.

2. Contextual Teching and Learning merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan

bermakna, model ini fokus pada siswa sebagai pembelajar yang aktif serta

memberikan rentang yang luas untuk mempersaiapkan siswa memecahkan

masalah- masalah kehidupan nyata yang konpleks.

3. Hasil belajar adalah suatu bukti atau taraf keberhasilan siswa setelah

dilakukannya proses pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian ini berupa

nilai kognitif yang di uji pada tes awal (pre test) dan tes akhir(pro test) yaitu

pada materi sistem pernapasan pada manusia.

4. Konsep Sistem pernafasan pada manusia adalah mengambil oksigen (O2) dan

mengeluarkan karbon dioksida (CO2).


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pembelajaran kompratif tipe CTL.

Cooperative Learning adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di

antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri

dari dua orang atau lebih.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham kontruktivis.Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar

dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok

harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.

Menurut Jonson (dalam Lie, 2000: 17) pembelajaran kooperatif biasa

didefinisikan sebagai sistem keja atau belajar kelompok yang terstruktur. Sistem

pembelajaran gotong royong atau kooperatif Learning merupakan system

pembelajaran yang memberikesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama

dengan sesama siswa dalam tugas - tugas testruktur.Pembelajaran kooperatif dikenal

dengan pembelajaran secara berkelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar

kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat

interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi,2002: 14).

8
9

Menurut Segala (2004: 10) Sehingga sehingga Contextual Teaching and

Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan

dengan suasana tertentu dalam proses belajar mengajar disekolah. Secara umum

Contextual ; mengandung arti yang berkenaan , relavan ,ada hubungan atau kaitan

langsung mengikuti konsteks yang membawa maksud, makna, dan kepentingan

dalam proses belajar sehari hari,siswa diminta untuk dapat menekspplorasi segala

kemampuannya dalam bidang mata pelajaran yang mareka sukai.

2.1.1. Pengertian kooperatif tipe CTL (Contextual Teaching and Learning)

Contextual Teaching and Learning adalah merupakan model pembelajaran

yang dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan

bermakna, model ini fokus pada siswa sebagai pembelajaran yang aktif serta

memberikan rentang yang luas untuk mempersiapkan siswa memecahkan masalah

masalah kehidupan nyata yang kompleks. Hasil penelitian Jhon Dewey,(ELAINE :

210 : 96) menyimpulkan terkait apa yang telah diketahui dengan kegiatan atau

peristiwa yang terjadi, sedang menurut Capra dalam hubungan degan lingkungan kita

ada interaksi berkelanjutan dan pengaruh timbal balik antara dunia luar dan dunia

kita sendiri.

Nurhadi (dalam Muklis, 2009: 41 ) mengemukakan bahwa pembelajaran CTL

adalah konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi belajar

dengan situasi dunia nyata siswa,dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan nya dalam kehidupan mareka

sehari-hari. Jonhson (dalam Sugyanto, 2008: 18) menyatakan bahwa CTL adalah
10

sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna

didalam materi akademi yang mareka pelajari dengan cara menghubungkan subjek

subjek akademi dengan konsteks dalam kehidupan keseharian mareka, yaitu dengan

konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mareka.

CTL adalah sustu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa

untuk dapat menerapkan nya dalam kehidupan mareka ( Sanjaya, 2006: 255).Dengan

pendekatan CTL proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk

kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan tranfer pengetahuan dari guru ke

siswa. Melalui pembelajaran CTL, siswa diharapkan belajar mengalami bukan

menghafal. Landasan filosofi CTL adalah kontruktifisme, yaitu filosofi belajar yang

menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghfal, tetapi merekonskruksikan

atau membangun pengetahuan dan kertampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi

yang mareka alami dalam kehidupannya (Muslich,2009: 14).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melihat

makna konsep didalam materi yang depelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya

dalam kehidupan mareka. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus

dipahami,yakni: CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk m,enemukan

materi,CTL, mendorong agar dapat menemukan hubungan antara materi yang

dipelajari dengan situasi dunia nyata, CTL, mendorong siswa untuk dapat
11

menerapkan dala kehidupan . Dalam upaya ini, siswa memerlukan guru sebagai

pengarah dan pebimbing.

Pembelajaran CTL sebagai suatu pendekatan memiliki 7 asas atau komponen

yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu:

1. Konstruktivisme(Construktivisme)

Konstruktivisme adalah proses atau menyusun pengetahuan baru

dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman, menurut

Konstruktivisme pengetahuan itu memang berasal dari luar akan tetapi akan

dikontruksi dari dalam diri seseorang (Sanjaya, 2006: 264). Muklich (2009:

44) mengemukakan Konstruktivisme adalah proses pembelajaran yang

menekankan terbangunya pemahaman sendiri sevpcara aktif, kreatif dan

roduktif berdasarkan pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar

yang bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian fakta, konsep, dan kaidah

yang siap dipraktikkanya. Manusia harus mengkontruksikanya terlebih

dahulu pengetahuan itu yang memberikan makna melalui pengalaman nyata .

Berdasarkan pendapat diatas dapat dianalogikan bahwa siswa lahir dengan

pengetahuan yang masih kosong. Dengan menjalani kehidupan dan

berinteraksi dengan lingkungan, siswa mendapat pengetahuan awal yang

diproses melalui pengalaman-pengalaman belajar untuk memperoleh

pengetahuan baru. Dalam hal ini anak akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri

pengetahuan dan ketrampilan barunya.


12

2. Menemukan (Inquiri)

Komponen kedua dalam CTL adalah inquiri. Inquiri, artinya proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses

berpikir secara sistematis. Secara umum proses inquiri dapat dilakukan

melalui beberapa langkah, yaiti: merumuskan masalah, mengajukan hipotesa,

mungumpulkan data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan (sanjaya,

2006: 265). Menemukan inquiri merupakan proses pembelajaran didasarkan

pada pencari dan penemuan. Kegiatan ini diawali dari pengalaman terhadap

fenomena, dilanjutkan dengan kegiata-kegiatan bermakna untuk

menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa tidak dari hasil

mengingat seperangkat fakta, akan tetapinhasil menemukan sendiri dari fakta

yang dihadapinya Muslich (2009: 45).

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa pengetahuan bukanlah

sejumlah fakta dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.

Dengan demikian, dalam proses perencanaan guru bukanlah mempersiapkan

sejumlah materi yang harus dihafal akan tetapi merancang pembelajaran yang

memungkinkan siswa dapat menemukan sendirin materi yang harus dipahaminya.

3. Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertaya dan menjawab pertanyaanya.

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu,

sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang

dalam berpikir ( Sanjaya, 2006: 266).


13

Menurut Mulyasa (2009: 70) menyebutkan ada 6 ketrampilan

bertanya dalam kegiatan pembelajaran , yakni pertanyaan yang jelas dan

singkat, memberi acuan, memusatkan perhatian, memberi giliran dan

menyebarkan pemberian kesempatan berpikir, dan pemberian tuntunan.

Dalam pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi

begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa menemukan sendiri. Karena

itu peran bertanya sangat penting sebab melalui pertanyaan-pertanyaanguru

dapat membimbing dan mengarahkan siswauntuk menemukan setiap materi

yang dipelajarinya.

4. Masyarakat belajar (Learning Comunity)

Didasarkan pada pendapat Vygotsky, banyak pengetahuan dan

pemahaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.

Permasalahan mungkin dipecahkan sendirian, tetapi membutuhkan bantuan

orang lain. Konsep masyarekat belajar konsep Masyarakat belajar (Learning

Comunity) dalam ctl, hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan

orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanyan guru (

Sanjaya, 2006: 267).

Muslich (2009: 46) mengemukakan konsep masyarakat belajardalam

CTL masyarakat agar hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama

dengan orang lain hal ini berarti bahwa hasil belajar biasa diperoleh dengan

teman, antar kelompok, dan antar yang tau kepada yang tidak tau, baik

didalam maupun diluar kelas.


14

5. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan

sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Modeling

merupakan yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui

modelingdapat terhindar dari pembelajaran yang teoritis (Abtrak) yang dapat

memungkinkan terjadinya verbalisme (Sanjanya,2006: 267).

Konsep pemodelan (Modeling), dalam CTL menyatakan bahwa

pembelajaran ketrampilan dan pengetahuan tertentu diikuti dengan model

yang bisa ditiru siswa. Model yang dimaksud bisa berupa pemberian contoh

tentang cara mengoperasikan sesuatu, menunjukan hasil karya,

mempertontonkan suatu penampilan. Cara pembelajaran seperti ini, akan

lebih cepat dipahami siswa dari pada hanya bercerita atau memberikan

penjelasan kepada siswa tanpaditunjukan model atau contohnya (

Muslich,2009: 46).

Pemodelan pada dasarnya membahasakan gagasan yang dipikirkan,

mendemonstrasikan bagaimana guru megigikan para siswanya untuk belajar,

dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Pemodelan

dapat berbentuk demontrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktifitas

belajar. Guru memberi model tentang bagaimana cara belajar. Dalam

pembelajaran kontextual, guru bukan satu-satunya mode, akan tetapi model

dapat dirancang dengan melibatkan siswa atau juga dapat didatangkan dari

luar.
15

6. Repleksi (Replektion)

Repleksi adalah proses pengedapan pengalaman yang telah

dipelajaridengan cara mengurutkan kembali kejadian kejadian atau peristiwa

pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam proses pembelajaran dengan CTL,

setiap berakhir proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk merenung ataumengingat kembali apa yang

dipelajarinya(Sanjaya,2006: 268) .

Berdasarkan pendapat diatas dikatakan bahwa dengan memikirkan

apa yang baru saja dipelajari atau pengalamanyang terjadi dalam

pembelajaran, siswa akan menyadari bahwa pengetahuan yang baru

diperolehnya merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan yang telah

dimiliki sebelunya.

7. Penilaian Nyata (Authentik Assesment)

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar

belajar atau tidak, apakah pengalaman belajar siswa.

Memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik

intelektual ataupun mental siswa. Pembelajaran CTL lebih menekankan pada

proses belajar bukan sekedar pada hasil belajar (Sanjaya, 2006: 268).

Muslich (2009: 47) penilaian yang sebenarnya (Authentic Assement)

merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bias memberikan

gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa.


16

Gambaran perkembangan pengalaman belajar siswa perlu diketahui oleh guru

setiap saat agar bias memastikan bahwa siswa mengalami proses

pembelajaran yang benar.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan dapatpembelajaran

CTL penilaian bukan sekedar pada hasil belajar, akan tetapi lebih

menekankan pada proses belajar juga. Apabila data yang dikumpulkan guru

mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam

pembelajaran, maka guru bisa segera melakukan tindakan yang tepat agar

siswa terbebas dari kemacetan tersebut.

1. Langkah-langkah pembelajaran tipe CTL

Menurut Rusman (2012: 192). Langkah-langkah penbelajaran CTL, adalah

sebagai berikut:

1. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih

bermakna, apakah dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru yang akan

dimilikinya.

2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang

diajarkan.

3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui meminculkan pertanyaan

pertanyaan .

4. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok

berdiskusi,tanya jawab, dan lain sebagainya.


17

5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bias melalui

ilutrasi,model, bahkan media yang sebenarnya.

6. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

7. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang

sebenarnya pada setiap siswa.

2. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe CTL.

Menurut Elaine (2008: 10) ada 6 kelebihan model pembelajaran kontextual,

yaitu:

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil

Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil adalah artinya siswa dituntut

untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting , sebab dengan dapat

mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja

bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi

yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak

akan mudah dilupakan.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep

kepada siswa.

Pembelajaran ini lebih produktif karena metode pembelajaran CTL menganut

aliran kontruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofi kontruktivisme siswa

diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal .


18

3. Menumbuhkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat tentang

materi yang dipelajari

4. Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari dengan bertanya

kepada guru

5. Menumbuhkan kemampuan dalam bekerjasama dengan teman yang lain untuk

memecahkan masalah yang ada.

6. Siswa dapat membuat kesimpulan sendiri dalam kegiatan pembelajaran . Dari

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran CTL

(Contextual Teaching and Learning) adalah siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan pengetahuan siswaberkembang sesuai dengan pengalaman

yang dialaminya.

3. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe CTL

Menurut Elaine (2008: 10) kelemahan model pembelajaran CTL antara lain adalah:

a. Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak mendapatkan

pengetahuan dan pengalamanyang sama dengan teman lainnya karana siswa

tidak mengalami sendiri.

b. Perasaan khawatir pada anggota kelompok akan hilangnya karakterristik

siswa karena harus mengesuaikan dengan kelompoknya.

c. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang

lain dalam kelompoknya.

Dari penjelasan diatas maka seorang guru dalammenerapkan model

pembelajaran CTL harus dapat memperhatikan keadaan siswa dalam kelas. Selain
19

itu, seorang guru juga harus mampu membagi kelompok secara heterogen, agar siswa

yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai.

2.2. Belajar dan Hasil Belajar

2.2.1. Pengertian Belajar

Secara umum, belajar adalah merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan

perubahan yang relatif permanen akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar bagi manusia dan merupakan proses

yang tidak henti-hentinya. Belajar merupakan proses yang berkesinamyang

mengubah pelajar dalam berbagai cara.

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek

tingkah laku (Slameto, 2003: 11).

Menurut Rosdiana (dalam supriono, 2009: 20) secara psikologis belajar

merupakan sustu proses perubahan yaitu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi lingkungannya dalam memahami lingkungan hidupnya, perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar adalah suatu

perubahan yang relative permanen dalam suatu kecenderungan tingkah lakusebagai

hasil dari praktek atau latihan, belajar adalah proses yang aktif suatu fungsi

keseluruhan lingkungan disekitarnya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasildari praktek atau latihan
20

guna untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih efektif. Dengan demikan akan

melatih daya nalar siswa dalam mengemukakan pendapat dan akan membuat siswa

memiliki Rasa kepeduliannya terhadap suatu Tumbuhan yang ada disekitarnya.

2.2.2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Dengan demikian keguiatan dan usaha untuk mencapai

perubahan tingkah laku disebut hasil belajar.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.

Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006:

3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya

pengajaran dari puncak proses belajar.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan , nilai-nilai, pengertian- pengertian,

sikap- sikap dan ketrampilan. Mmerujuk pemikiran Gagne, hasl belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapanilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan, maupun tulisan, maupun tulisan. Kemampuan

merespon secara spesifik terhadap ransangan. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, maupun penerapan aturan.

b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mepresentasikan konsep dan

lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengetegorisasi,


21

kemampuan analisis-sintesis fakta konsep dan mengembangkan prinsip-

prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan

melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecekapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas

kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalalm memecahkan masalah.

d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut sikap berupa kemampuan

mengiternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai.

Menurut Blom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

efektif,dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge ( pengetahuan,

ingatan,), comprehension ( pemahaman, menjelakan, meringkas, contoh ),

aplication ( menerapkan), analysis (menguraikan synthesis menentukan

hubungan), synthesis ( mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru), dan evaluation (Menilai). Ddomain afektif adalah recelving

( Sikap menerima), responding ), ( memberikan respons), valuing (nilai),

organization (organisasi),characterization (karakterisasi).Domain

psikomotorik mmeliputi initiatiry, preroutine, dan routinized psikomotor

juga mencakup ketrampilan produktif,teknik, fisik, social, manajerial, dan

intelektual. Ssementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi


22

kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Yang harus di ingat, hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya

salah satu aspek pontensi kemanusiaan saja. Artinya,hasil pembelajaran

yang dikatagorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut

diatastidak dilihat secara frakmentaris atau terpisah, melainkan

komprehensif.

2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Slamento (2003: 76) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Faktor internal (Faktor yang berasal dari dalam diri) yaitu kondisi jasmani dan

rohani/psikologis siswa.

Faktor jasmani, terdiri dari :

a. Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya

(bebas dari penyakit). Kesehatan seseorang berpengaruh terhadapbelajarnya.

Jika kesehatan seseorang terganggu, proses belajarnya pun akan terganggu,ia

akan cepat lelah, kurang baersemangat, mudah pusing, lemah dan ada

gangguan pada alat idera serta tubuhnya.

b. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyenabkan kurang baik atau kurang

sempurna mengenai tubuh /badan. Keadaan cacat dapat berupa buta, tuli,

patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain . Keadaan cacat tubuh akan

mempengaruhi belajar. Seseorang yang cacat, proses belajarnya juga


23

tergangu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan

khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi

pengaruh kecacatannya itu. Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis

yang dapat dipengaruhi kuantitas dan kualitas belajar siswa. Namun yang

pada umumnya dipandang lebih esensial adalah :

c. Intelegesia

Intelegesia adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan

cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang

sama, siswa yang mempunyai tingkat itelegensia yang tinggi akan lebih

berhasil dari pada yang memiliki tingkat itelegensi yang rendah. Walaupun

begitu, siswa yang mempunyai tingkat itelegensia yang tinggi belum tentu

berhasil dalam belajarnya, karena belajar merupakan suatu proses yang

kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan

intelrgensia adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain.

d. Perhatian

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang semata- mata tertuju kepada suatu

objek (benda/hal). Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa

harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan

pelajaran tidak menarik perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan

sehingga siswa tidak suka lagi belajar. Oleh karena itu, perlu diusahakan agar
24

bahan pembelajaran selalu menarik perhatian siswa dengan cara

mengesuaikan pelajaran dengan bakat siswa.

e. Bakat

Bakat (aptitude) adalah suatu bakat pontensial yang dimiliki seseorang untuk

belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadai kecekapan yang

nyata sesudah belajar atau berlatih . Jadi, bakat sangat mempengaruhi proses

belajar. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat siswa, maka hasil akan

lebih baik karena ia akan senang dan lebih giat dalam belajar .

f. Minat

Minat adalah kecelakaan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,karena bila bahan pelajaranyang

dipelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, ia tidak akan belajar dengan se

baik-baiknya karena tidak ada daya tarik dan tidak memperoleh kepuasan

dan pelajaran tersebut. Sebalikny, bahan pelajaran yang menarik minat siswa

akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah ke mauan

dalam belajar.

g. Motivasi

Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan

yang mendorongnya untuk membuat sesuatu. Dalam proses belajar haruslah

diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa siswa agar dapat mendorong

siswa agar dapat belsajar dengan baik dan mempunyai motif untuk

memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang dapat

menunjang belajarnya.
25

h. Kemantangan

Kemantangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang

dimana alat-alat tumbuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan

baru. Kemantangan belum berarti anak dapat melasanakan kegiatan secara

terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Jadi

kemajuan untuk memiliki kecakapan tergantung dari kemantangan dan

belajar.

i. Kesiapan

Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon atau reaksi kesediaan itu

timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan dengan

kemantangan, karena kemantangan berarti kesiapan untuk melaksanakan

kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika

jika siswa belajardan memiliki kesiapan, maka hasil balajarnya akan baik.

Faktor kelelahan terdiri dari :

Kelelahan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan ronani. Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lung lainya tubuh dan timbul

kecendrungan untuk membaring tubuh, sdedangkan kelelahan rohani dapat dilihat

dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehinga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlu dihindari

agar tidak terjadi kelelahan dalam belajar.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri) yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa.

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar diantaranya :


26

a. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang

tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

keadaan ekonomi keluarga. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak

dalam belajar tersebut, perlu diusahakan relasi yang baik dari faktor-faktor

tersebut diatas didalam keluarga

b. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelaran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstem yang juga berpengaruh terhadap

belajar siswa. Pengaru itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat

seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar siswa.

Selain faktor internal dan eksternal tersebut, terdapat faktor lain yang

menunjang keberhasilan seseorang dalam belajar yaitu faktor pendekatan dalan

belajar ( approach to learn) yaitu segala cara atau trategi yang digunakan siswa dalam

menunjang keefektifan dan efesiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi

dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian

rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.


27

2.2.4. Konsep sistem pernafasan pada manusia

Pernapasan atau respirasi adalah pengambilan O2 molekuler dari lingkungan

dan pelepasan CO2 ke lingkungan. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai

proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap

air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen

untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar (Campbell 2008:74).

Bernapas merupakan upaya makhluk hidup untuk memasukkan gas oksigen

ke dalam tubhn dan mengeluarkan gas karbon dioksida (udara sisa pembakaran) ke

luar tubuh. Di dalam tubuh oksigen tersebut digunkam untuk membakar zat makanan

untuk menghasilkan energi.

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen

dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.

Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas

terjadi pelepasan energi

2.2.5. Alat-Alat Sistem Pernafasan Pada Manusia

Alat-alat pernafasan merupakan bagian dari sistem pernafasan yang sangat

vital bagi kinerja dan keaktifan pernafasan itu sendiri. Manusia bernapas secara tidak

langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui

permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian

dalam tubuh, yaitu gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak

langsung, udara masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara alat-alat

pernapasan.
28

Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak),

laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang

tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

Gambar 1: Saluran pernafasan pada manusia

Sumber : Anynomus 2015

1. Rongga hidung (Cavum Nasalis)

Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan, dan jalan

keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Udara dari luar akan masuk ke

dalam tubuh melalui rongga hidung. Pada lubang hidung terdapat banyak rambut

yang berfungsi untuk menahan debu atau kotoran atau bahan asing lainnya.

Permukaan rongga hidung diliputi banyak pembuluh darah kapiler sehingga selalu

hangat. Rongga hidung juga dilapisi selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar

minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudofera). Kelenjar lendir
29

berfungsi menjaga kelembaban udara. Fungsi lain dari selaput lendir adalah untuk

menangkap debu atau kotoran yang masuk bersama udara.

Gambar 2: Rongga Hidung

Sumber : Anynomus

2. Faring (tekak)

Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang rongga

hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai saluran keluar masuknya udara, dan juga

peran faring lainya sebagai saluran bagi makanan atau minuman untuk masuk

kedalam tubuh manusia. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk

menghasilkan suara ketika manusia berbicara.


30

Gambar 3: Faring

Sumber : Supriyono 2007

3. Pangkal tenggorokan (Faring)

Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari

sembilan buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng

kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun.

Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan

kartilago elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan

menutup. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak

masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput

lendir yang membentuk dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.
31

Gambar 4: Laring

Sumber : Supriyono 2007

4. Batang tenggorokan (Trakea)

Trakea (Batang tenggorok ) merupakan sebuah pipa dengan panjang rata-

rata10 cm. Sebagian terletak di leher dan sebagian lagi di dalam rongga dada. Trakea

berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada

(toraks). Trakea berfungsi untuk memindahkan udara ke bronki. Trakea tersusun dari

cincin tulang rawan dan otot polos terletak di depan kerongkonga. Dinding bagian

dalam trakea berlapis sel-sel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Trakea

bercabang dua, setiap cabangnya menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru

kiri, cabang trakea disebut bronkus.


32

Gambar 4: Batang tenggorokan (trakea)

Sumber : Supriyono

1. Cabang tenggorokan(Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Tenggorokan (trakea)

bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua bronkus

menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah

kanan (bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder),

sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Bronkus yang

arah kiri lebih panjang, sempit dan mendatar dari pada yang arah kanan. Struktur

lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya

tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya

melingkari lumen dengan sempurna. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan

jalan bagi udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.


33

6. Bronkiolus

Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam

rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang

bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus bercabang-

cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil dan dindingnya semakin tipis.

Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap

bronkiolus bermuara ke alveolus. Fungsi utama bronkiolus adalah menghubungkan

oksigen yang kita hirup agar menuju paru-paru

Gambar 6: Bronkiolus

Sumber : Supriyono 2007

7. Paru-paru (pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan

rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua

bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru ada dua bagian yaitu
34

paru-par kiri (pulmo sinister) dan paru-paru kanan (pulmo dester). Paru-paru kanan

terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru

dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.

Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang

membentuk bronkiolus. Selanutnya, bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh

halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak =

alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlahnya alveoli kurang lebih

300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi difusi atau

pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen dan karbon dioksida.

Gambar 7: Paru-Paru (pulmo)

Sumber : Anynomus 2015

8. Alveolus

Alveolus terdapat diujung akhir bronkiolus berupa kantung kecil yang salah

satu sisinya terbuka. Dinding alveolus tersusun dari satu lapis sel yang lembab dan
35

tipis. Struktur yang demikian memudahkan molekul gas melaluinya. Dinding

alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah untuk difusi gas pernafasan.

Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertahanan luas permukaan

difusi dari paru-paru.

Gambar 8 : Alveolus

Sumber : Campbell 2008

2.2.5. Mekanisme Pernafasan

Pernapasan dibagi dua, yaitu pernapasan dada dan Pernapasan perut.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.
36

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara

tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam

rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam

rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot

diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih

kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada

menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada

yang kaya karbon dioksida keluar

Gambar 8: Mekanisme pernafasan dada dan perut

Sumber : Anynomus 2015


37

2.2.6. Gangguan Sistem Pernafasan Pada Manusia

Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat

menyebabkan terganggunya proses pernapasan. Gangguan ini biasanya berupa

kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan

ini dapat menyebabkan terganggugunya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa

contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.

1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami

pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

2. Asma atau sesak nafas merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan

yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini

dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan

cukup rendah atau keadaan dingin.

3. TBC (Tuberkulosis) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh

Mycobacterium tubercolosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada

dinding alveolus. diakibatkan oleh bakteri. Jika penyakit ini menyerang dan

dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.

Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil.hal tersebut menyebabkan

para penderita TBC napasnya setengah-tengah.

4. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat

infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami deman dan menghasilkan

lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami

sesak napas.
38

5. Kanker paru-paru, penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.

Sel-sel kangker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini

lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kangker

paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya

kangker paru-paru dan kangker paru-pru.kebanyakan disebabkan oleh

kebiasan merokok.

6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.

Penyakit ini tibul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek. Gangguan

pada alat-alat pernapasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari oleh karena

itu, jagalah kesehatan alat perpasanmu dengan membiasakan dir berpola

hidup sehat, (Darmaji, 2001:83).

2.3. Penelitian yang Relevan

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil

berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan

sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu

dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan

permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus

penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah model

pembelajaran CTL, yaitu:

1. Pengaruh penerapan model Kontextual Teaching and learning untuk

meningkatkan hasil belajar siswa biologi siswa kelas X1 di SMA Negeri 1

Kutablang tahun 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)


39

implementasi model CTL dalam pembelajaran biologi dari pertemuan pertama

sampai keempat mengalami peningkatan dengan perolehan nilai dari 79,3

termasuk kategori baik, 85,5, 95,9 dan 98,6 kategori sangat baik, 2) hasil uji

ANAVA satu jalur menunjukkan signifikansi nilai yang diperoleh lebih kecil

pada taraf signifikansi 0,05 (0,03<0,05), berarti harga FHitung lebih besar

daripada FTabel (4,752>0,1954). Dengan demikian, terdapat penerapan yang

signifikan penerapan model Contextual Teaching and Learning berbantuan di

SMA N 1 Kutablang.
40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Pendidikan

Pendidikan ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif jenis penelitian tindakan kelas (class action research). Bentuk penelitian

yang digunakan atas dasar prinsif replektif dan partisipasi antara peneliti, guru

bidang studi dan teman sejawat yang memungkinkan lahir kesamaan pemahaman

dan kesepakatan dalam pemecahkan terhadap suatu permasalahan.

Dalam penerapanya, peneliti tindak kelas (PTK) dinilai sebagai salah satu

cara yang tepat dan baik digunakan dalam setiap kegiatan belajar mengajar dikelas.

Seperti diungkapkan Usman (2008: 2), Peneliti Tindak Kelas (PTK) sebagai

penelitian yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan

mutu praktis pembelajaran. Hal ini dimaksud agar pembelajaran yang diterapkan

mencapai yang berdaya guna bagi siswa yang melakukan pembelajaran .

Peneliti ini akan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4

kegiatan, yaitu perencanaan, pelasanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun gambar

3.1 disain penelitian sebagai berikut:


41

PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS 1 PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS 11 PELAKSANAAN

PENGAMATAN

?
Gambar 3.1: Siklus Penelitian (Arikunto: 2007: 75)
42

3.2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti sesuai dengan penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya yaitu peneliti tindak kelas, pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMA

N 1 Kutablang semester genap tahun ajaran 2016/2017. Peneliti ini bersifat kualitatif

maka kehadiran peneliti sangat diperlukan sebagai intrumen utama yang bertindak

sebagai perencana, pengamat, angket, dan pengumpulan data, dan juga peneliti

sebagai pemberi tindakan menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Karena ini untuk

mengatasi kesulitan peneliti, maka kehadiran maka kehadiran pengamat sangat

membantu dalam pengempulan data, analisis data dan refleksi yang akan dibantu

oleh guru biologi dan teman sejawat.

3.3. Lokasi Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kutablang Kabupaten Bireuen

yang berlangsung pada semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian

dilakukan disekolah tersebut karena masih kurangnya minat siswa kelas X1 dalam

mata pelajaran biologi dan penelitian dengan model ini belum pernah dilakukan

disekolah tersebut.

3.4. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes setiap siklus, hasil

pengamat, catatan lapangan dan hasil angket respon siswa. Adapun data yang

dikumpulkan yaitu :
43

1. Hasil tes

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menmahami dan

menguasai materi pembelajaran. Hasil tes ini dapat dijadikan sebagai bahan

perbandingan serta peningkatan dari sebuah pembelajaran.

2. Hasil observasi

Data dari hasil obsevasi dapat berupa catatan singkat dari pengamatan yang

berhubungan dengan aktifitas guru selama proses belajar mengajar dikelas.

3. Hasil angket

Angket digunakan untuk melihat sejauh mana respon siswa terhadap proses

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL). Hasil angket ini digunakan untuk mengukur hasil

belajar serta respon siswa di kelas.

3.5. Prosudur pengumpulan data

1. Tes

Sebelum pembelajaran atau tindakan penelitian melaksanakan tes awal (pre

test) kemudian setelah peneliti menyajikan materi pembelajaran, untuk

melihat kemampuan siswa maka peneliti memberi soal post-test sebanyak

10 soal kepada masing-masing siswa, pada tes ini tidak dibenarkan

kerjasama atau lainya dengan kata lain siswa harus mengerjakan sosal-soal

yang diberikan sendiri tanpa bantuan pihak lain.


44

2. Lembar observasi

Observasi dilakukan peneliti dilaksanakan dalam rangka mengamati aktivitas

keaktifan guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

dengan menggunkan pedoman observasi yang telah disediakan.

3. Angket

Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan

yang disampaikan kepada responden untuk mengetahui respon siswa

terhadap model pembelajaran.

4. Catatan lapangan

Dilakukan untuk mengetahui segala yang terjadi pada waktu pelaksanaan

tindak berlangsung. Catatan lapangan ini dapat digunakan untuk melengkapi

data yang tidak ada dalam tabel observasi maupun respon siswa.

3.6. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan pengecekan keabsahan data

dengan menggunakan tehnik triangulasi. Cara keabsahan yang ditempuh adalah:

1) Diskusi penelitia dengan pengamatan dalam hal rekan atau teman sejawat.

2) Diskusi penelitian dengan pihak guru SMA N 1 Kutablang kelas X1.

3) Menyampaikan dengan tiori dan membandingkan dengan hasil angket

respon siswadengan hasil kerja.

1. Teknik Analisis Data

Analisis data dari hasil tes, lembar observasi, dan angket respon siswa.

Antara lain:
45

3.6.1. Tes hasil belajar siswa

Analisis tes dilakukan dengan memberikan skor pada setiap jawabaan siswa.

Dari pemberian skor tersebut akan dihitung persentase dan proporsi jawaban atau

nilai siswa yang di peroleh. Setiap jawaban siswa yang mencapai nilai standar

ketuntasan minimal yang yang telah ditentukan disekolah untuk materi sistem

pernapasan pada manusia dikatakan sebagai tuntas dalam belajar. Sebaliknya, jika

siswa tersebut tidak mampu mampu mencapai nilai standar ketuntasan minimal,

maka siswa tersebut dikatakan belum tuntas dalam belajarnya. Menurut trianto

(2010: 241) untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individu) dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan berikut:

Tx
KB 100%
Tt

Keterangan:

KB: Ketuntasan belajar

T: Jumlah skor yang diperoleh siswa

Tt: Jumlah skor total

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar siswa

dikatakan tuntas jika siswa tersebut mampu memperoleh nilai > 65%

nilai standar ketuntasan minimal. Sendangkan ketuntasan klasikal

adalah jika daya serapnya mencapai > 65%-85% siswa tuntas dalam

belajar dikelas. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis besar


46

daya serap siswa (ketuntasan klasikal) menurut Trianto, (2010: 241)

adalah sebagai berikut:

Jumlah siswa yang tuntas


Daya Serap 100%
Jumlah Siswa seluruhnya

3.6.2. Analisis aktivitas Guru dan Siswa

Data aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui hasil pengamatan dengan

menggunakan format pengamatan. Selama proses belajar berlangsung dilakukan

pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari beberapa

indikator. Data aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan teknik

persentase (Arikunto,2006: 315)

Jumlah Skor yang muncul


Skor Total x100%
Jumlah Skor Maksimal

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

No Skor Total/Pencapaian Kategori


1 86-100 Sangat Baik
2 70-85 Baik
3 60-69 Cukup
4 <60 Kurang

3.6.3. Analisis Respon siswa

Analisis respon siswa dilakukan dengan cara mempresentasikan jawaban dari

angket yang diberikan kepada siswa dan dihitung dengan menggunakan persentase

(sudijono, 2010: 43)

P = f x 100% ( Sudijono: 2004)

N
47

Keterangan:

P: persentasi

F: frekuwensi skor jawaban siswa

N : jumlah skor

Dari jawaban tersebut akan dipresentasikan jumlah jawaban siswa terhadap

masing-masing dari setiap pertanyaan.

Kriteria respon siswa :

90%_>SP _<100% : Sangat Baik

80%_> SP_<90% : Baik

70%_>SP _<80% : CukupBaik

60%_> SP_<70% :Kurang Baik

0%_>S P _<60% : Sangat Kurang

3.7. Pengecekan Pengesahan Data

Pengecekan Pengesahan Data dilakukan untuk menjamin keabsahan data.

Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu ( Mardalis, 2006: 67). Triangulasi yang digunakan adalah

Triangulasi yang mermanfaatkan penggunaan sumber dengan jalan membandingkan

data hasil observasi, catatan lapangan dan wawancara. Di samping itu, dilakukan

juga diskusi antara peneliti dengan guru bidang studi dan teman sejawat.
48

3.8. Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus, satu siklus terdiri dari 2

tindakan. Adapun langka-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Siklus 1

1. Perencanaan (planing)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah siklus.

b. Menentukan kelas penelitian kelas II

c. Menetapkan materi ajar yaitu sistem pernapasan.

d. Menyusun rencana pembelajaran(RPP)

e. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

f. Mempersiapkan angket.

2. Pelaksanaan Tindak (action)

Pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan. Tindak yang akan dilakukan

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan motode pembelajaran

artikulasi sesuia dengan langkah-langkah kerja seperti yang telahdirencanakan

dalam rencana pembelajaran.

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran dengan

berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.


49

Table 3.1 Tahapan pelaksanaan penelitian per siklus.

Siklus Tindakan Materi Pokok Waktu


I I Pengertian pernapasan 2x40 menit
II Gangguan pernapasan 2x40 menit
Uji siklus
II I Proses pernapasan 2x40 menit
II Kelainan pernapasan 2x40 menit
Uji siklus

3. Observasi (obserfation)

Mengamati jalannya proses belajar mengajar menggunakan lembar pengamatan

dan lembar obserfasi guna memperoleh data kualitatif

4. Repleksi( reflection)

Mengevaluasikan dan menganalisis hasil observasi tentang kekurangan atau

kelebihan metode pembelajaran ctl yang telah dilaksanakan hasil refleksi dan

siklus I digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan

pada siklus II. (Arikunto, 2006: 12)

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila telah memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Kriteria proses, jika hasil observasi terhadap aktifitas siswa telah mencapai

skor 85%

2. Kriteria hasil, jika 80% siswa telah memperoleh nilai tuntas individu yaitu 65

dari nilai tes akhir pada siklus.

Setelah pengamat dan peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan

siklus pertama dan kedua peneliti menganalisis untuk membuat kesimpulan

atas penerapan pembelajaran model CTL di SMA N I Kutablang.


50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nomor :7

Kelas / Semester : XI / 2

Materi Pembelajaran : Sistem Pernapasan

Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Jumlah Pertemuan : 2 kali

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mendeskripsikan bagaimana proses pernapasan pada manusia

berawal dari masuknya udara bebas kedalam hidung. Didalam hidung udara

menyalami penyaringan , penyesuaiyan suhu dan kelembapan yang dilakukan oleh

rambut hidung serta organ dalam hidung lainya.

Siswa dapat juga mengetahui organ organ pernapasan pada manusia

beserta fungsinya

Siswa dapat mengidentifikasi bagaimana bahaya rokok bagi kesehatan.

Siswa dapat menganalisa dampak pencemaran udara terhadap kesehatan sistem

pernapasan.

Kompetensi Dasar (KD)

1.8.Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem

respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.


51

1.9.Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan

organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem respirasi

manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

1.10. Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara

dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada remaja untuk

menentukan keputusan.

A. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.8.1 Menjelaskan fungsi sistem pernapasan pada manusia.

1.8.2 Merinci organ-organ penyusun sistem pernapasan.

1.8.3 Menunjukkan bagian-bagian sistem pernapasan pada gambar.

1.8.4 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan.

1.8.5 Menjelaskan diagram pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada

alveolus dan sel-sel jaringan tubuh.

1.8.6 Menjelaskan reaksi pengikatan oksigen dan karbon dioksida dalam

darah.

1.8.7 Menjelaskan bahaya rokok bagi kesehatan.

1.8.8 Menganalisa dampak pencemaran udara terhadap kesehatan sistem

pernapasan.

1.8.9 Mendeskripsikan teknologi sistem pernapasan.

1.8.10 Mendemonstrasikan fase inspirasi dan ekspirasi pada mekanisme

pernapasan.
52

1.8.1 Melakukan percobaan untuk mengukur udara pernapasan dengan

menggunakan respirometer.

1.8.2 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem pernapasan

melalui media presentasi.

1.8.1 Melakukan pengamatan/kajian peristiwa di masyarakat tentang dampak

pencemaran udara dan kebiasaan merokok terhadap kesehatan tubuh

terutama sistem pernapasan.

B. Materi Pembelajaran

A. Ronga hidung

merupakan tempat berawalnya masuk udara bebas ke dalam hidung,didalam

hidung udara mengalami penyaringan debu,yang dilakukan oleh rambut hidung dan

selaput lindir ,mengatur suhu,dan kelembapan ,yang dilakukan oleh rongga hidung

dengan silia.

Organ dan saluran pernapasan


53

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan/penyakit terutama

pada organ dan saluran pernapasan

Teknologi sistem pernapasan

Trakeostomi

Terapi oksigen hiperbarik


Pulmotor
54

B. Faring

Dari rongga hidung,udara pernapasan menuju faring.Faring( rongga tokak)

merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan (esofagus).,saluran

pernapasan( batang tenggorok).

C. Laring

Dari faring, udara masuk ke laring.Dalam laring terdapat selaput udara

ketegangannya diatur ole serambut-serambut otot sehingga dapat mengatur

tinggi rendah nada suara yang di perlukan.

D. Trakea

Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang gelang tulang

rawan,bagian pangkal selalu terbuka.Trakea terletak didaerah leher didepan

kerongkongan(Esofagus).

E. Bronkus dan paru- paru

Bronkus adalah kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang membawa

udara ke paru- paru .Tidak terdapat pertukaran udara yang terjadi pada

bagian paru paru ini.bronkitis merupakan peradanga pada bronkus.

F. Bronkiolus dan Alveolus

Bronkiolus merupakan saluran pernapasan pada bagian paru- paru. Bronkus

adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk berongga.Terdapat pada


55

parenkim paru paru, yang merupakan ujung dari saluran

pernapasan,dimana kedua sisi merupakan tempat pertukaran udara denga

darah.Alveolus merupakan anatomi yang hanya dimiliki oleh mamalia.

Proses pernapasan

a. Inspirasi

Inspirasi adalah masuknya udara ke dalam tubuh, misanya oksigen

b. Ekspirasi adalah mengeluarkan udara dari dalam tubuh, contohnya karbondioksia

dan uap air hasil metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini

Mekanisme pernapasan,yaitu pernapasan dada dan pernapasan

perut.Pernapasan dada terjadi karena gerakkan otot antar tulang- tulang

rusuk.

Pernapasan perut terjadi karena gerak otot diapragma (sekat rongga dada.

Faktor frekuensi pernapasan: jenis kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan

aktifitas tubuh, emosi, rasa sakit, ketakutan, status kesehatan, dan

ketinggian tempat.

Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang 200 jenis

diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi

tubuh. Zat kandungan rokok yang sangat berbahaya, antara lain nikotin,

tar, dan karbon monoksida.

Gangguan sistem pernapasan, antara lain tuberkulosis (TBC), faringitis,

difteri, pneumonia, kanker paru-paru (karsinoma pulmonar), hiperkapnia,

hipoksemia, sianosis, asfiksia, asfiksia neonatorum, penyakit pulmonar

obstruktif menahun (asma, bronkitis, emfisema), dispnea (sesak napas),


56

apnea tidur, sindrom kematian bayi mendadak, influenza, para influenza

(sindrom batuk pilek), flu burung, SARS.

Teknologi sistem pernapasan, antara lain trakeostomi, pulmotor, terapi

oksigen, dan terapi oksigen hiperbarik.

Agar tetap hidup, manusia harus bernapas. Untuk menjaga kesehatan

sistem pernapasan, maka perlu menghirup udara segar atau tidak terpolusi

dan tidak merokok.

C. Metode Pembelajaran

Presentasi siswa

Diskusi kelas

Praktikum/,Eksperimen

Problem based learning (berbasis masalah)

D. Media pembelajaran

lettop,papan tulis.media gambar.

E.Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat

1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas.

Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-

ilmu Alam (MIA), Bab 7.

2. Bahan ajar:

Bahan presentasi dan gambar makanan dan sistem pernapasan.

Bahan praktikum: air, kristal KOH atau NaOH, Vaselin/stempet, kertas

tisu/kapas, eosin, serangga hidup (misalnya belalang, kecoa, jangkrik).


57

3. Alat:

Komputer/LCD, VCD/CD player.

Bak air besar, galon (botol, jerigen) agak transparan bervolume minimal 5

liter, selang plastik berukuran 60 75 cm, spidol, timbangan berat badan,

pengukur tinggi badan, termometer badan, stopwatch (arloji),

E. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1

Langkah-langkah CTL Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokas


i
Waktu
A. Kontruktivisme Menghubungkan Siawa mengingat 10
Kegiatan awal materi yang akan di kembali materi menit
pelajari dengan yang telah
Apersepsi sistem pernapasan dipelahjari dan
Contoh : apakah menjawab
pengertian pernapasan? pertanyaan guru.
Motivasi Mengaitkan Mendengarkan
lingkungan hidup penjelasan dan
dengan kehidupan menyiapkan diri
sehari-hari. untuk
mempelajari
materi sistem
Tujuan dan langkah- Menjelaskan tujuan pernapasan
langkah pembelajaran pembelajaran yang Mendengarkan
akan dipelajari siswa dan bertanya
agar tahu makna dan tentang
tujuan model pembelajaran
pembelajaranya
B.Inquiri Kegiatan inti Guru menyuruh Siswa
siswa melakukan
menyebutka apa yang
organ-organ disuruh oleh
pernapasan pada guru
manusia
58

C.Bertanya Guru bertanya Siswa


kepada siswa menjawab
tentang gambar tentang
proses pernapasan gambar yang
telah diamati
secara
bergeliran
E..Masyarakat belajar Menkondisikan siswa Siswa duduk
dalam kelompok dalam kelompok-
belajar dengan kelompoknya
jumlah siswa5 orang
Membagikan lembar Siswa menerima
kerja siswa(LKS) kpd LKS
klmpok tentang
proses pernapasan
kepada klmpoknya

Menjelaskan lngkah- Mendengarkan


langkah kerja penjelasan guru
sebelum mengerjkan
lks.
6.Modeling Memperlihatkan Siswa
gambar sistem memperhatik
pernapasan pada an atau
manusia. mengamati
gambar-
gambar
sistem
pernapasan
manusia.
Membingbing Mendiskusik
siswa dalam an 3 mcm
mendiskusikan gangguan
tentang 3 mcm sistem
gangguan sistem pernapasan
pernapasan. dan faktor-
faktor
penyebab
penyakit
yang terjadi.
Menyuruh setiap Siswa
kelompok mempresenta
Mempresentasika sikan hasil
n hasil diskusi diskusi
59

didepan kelas. kelompok


didepan
kelas.
Menyuruh setiap Memanjangk
kelompok an hasil
Memanjangkan diskusi
hasil diskusi kelompok
kelompok dipapan
dipapan pajangan pajangan
Membimbing
siswa menarik
kesimpulan dari Menulis
hasil diskusi. kesimpulan
dibuku
catatan.
Kegiatan akhir Melakukan Mendengar
f. refleksi refleksi terhadap refleksi hasil
hasil kerja siswa kerja siswa
yang di
sampaikan
Menyuruh siswa guru
membuat refleksi Siswa
tentang membuat
pembelajaran. refleksi
tentang
pembelajaran
yang telah
Menyampaikan dipelajari
pesan moral. Siswa
mendengarka
n pesan yang
disampaikan
guru.
g. Penilaian autentik. Membagikan soal Menjawab
test kepada siswa soal-soal
yang
dibagikan
guru.
Kegiatan akhir Melakukan Mendengar
7.Refleksi refleksi terhadap refleksi hasil
hasil kerja siswa kerja siswa
Menyuruh siswa yang di
membuat refleksi sampaikan
tentang guru
pembelajaran. Membuat
60

Menyampaikan refleksi
pesan moral. tentang
pembelajaran
yang telah
dipelajari
Mendengarka
n pesan yang
disampaikan
guru.
8.Penilaian autentik. Membagikan soal Menjawab
test kepada siswa soal-soal
yang
dibagikan
guru.
61

F. Penilaian

1. Kognitif

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).

b. Ulangan harian.

Contoh soal:

Sebutkan urutan saluran dan organ pernapasan pada manusia.

Apakah perbedaan pernapasan dada dengan pernapasan perut.

Jelaskan mekanisme pernapasan dada pada saat inspirasi.

Sebutkan dan jelaskan 3 macam gangguan sistem pernapasan.


62

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI

Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif

Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang gangguan dan teknologi sistem

pernapasan.

Tanggal Penilaian:

Kelas :

No Kelo Nama Aspek yang dinilai Sko Nil

mpok Siswa r ai
Materi Kerja Keaktifa Ketrampilan

presentasi sama n dalam

dalam mengemukak

kelompok an pendapat

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


63

Materi : Sistem Pernapasan.

Kelas/Semester:

Hari/Tanggal :

Tanggun
Kejujura
No Nama Disiplin Kerjasama Kepedulian g Skor Nilai
n
jawab

Mengetahui, Mengetahui,

Guru pamong
64

Kutablang,2017 Adil,s.si

KepalaSMA 1Kutablang

NIP. Mahasiswa

PPL

Kartini

Saiful Bahri AR,SE

1302030002

NIP.196512052006041002
65

KELOMPOK

1.

2.

3.

4.

5.

Lembar Kerja Siswa (LKS) 01

SIKLUS I

Organ penyusun Sistem Pernapasan pada Manusia


66

1. Tujuan :

1.Siswa dapat menyebutkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia

2. menjelaskan fungsi alat-alat pernapasan.

3. menyajikan proses pengamatan tetang sistem pernapasan manusia.

11. Ringkasan Materi

Ronga hidung

merupakan tempat berawalnya masuk udara bebas ke dalam hidung,didalam hidung udara

mengalami penyaringan debu,yang dilakukan oleh rambut hidung dan selaput lindir

,mengatur suhu,dan kelembapan ,yang dilakukan oleh rongga hidung dengan silia Dari

rongga hidung,udara pernapasan menuju faring.Faring( rongga tokak) merupakan

rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan (esofagus).,saluran pernapasan( batang

tenggorok).

C.Laring

Dari faring, udara masuk ke laring.Dalam laring terdapat selaput udara

ketegangannya diatur ole serambut-serambut otot sehingga dapat

mengatur tinggi rendah nada suara yang di perlukan.

D.Trakea
67

Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang gelang tulang

rawan,bagian pangkal selalu terbuka.Trakea terletak didaerah leher

didepan kerongkongan(Esofagus).

E.Bronkus dan paru- paru

Bronkus adalah kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang

membawa udara ke paru- paru .Tidak terdapat pertukaran udara yang

terjadi pada bagian paru paru ini.bronkitis merupakan peradanga pada

bronkus.

F.Bronkiolus dan Alveolus

Bronkiolus merupakan saluran pernapasan pada bagian paru- paru.

Bronkus adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk

berongga.Terdapat pada parenkim paru paru, yang merupakan ujung

dari saluran pernapasan,dimana kedua sisi merupakan tempat pertukaran

udara denga darah.Alveolus merupakan anatomi yang hanya dimiliki oleh

mamalia.

I. Intrusi dari guru

Kontruktivisme

Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab

?
68

Tentukan topik berdasarkan bahan yang ada dibuku

2.Inquiri

Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan

yang didalamnya terdapat:

1. Rumusan masalah

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

2. Hipotesis

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Kumpulkan data mengenai sistem pernapasan pada manusia yang ada

pada gambar tersebut

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

4. Kesimpulan

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

Bertanya

Di wajibkan kepada setiap siswa maju kedepan untuk mempresen

tasikan hasil dari laporan yang dibuat berdasarkan gambar.


69

..................................................................................................................

.................................................................................................................

Kepada setiap siswa dan kelompok diwajibkanbertanya tentangyang di

presentasikan

..................................................................................................................

.................................................................................................................

Masyarakat belajar

Kelompok yang mempresentasikan bekerja sama mencarijawaban

atau menanggapi apa yang ditanya oleh kelompok lain.

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

1. 1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2. 2.

3 3. 3. 3. 3.

4 4. 4. 4. 4.

5 5. 5. 5. 5.

Modeling

Salah satu kelompok yang bertugas menjawab pertanyaan dari

kelompoklain memberikan jawabandengan memperagakanatau

memperlihatkan serta menjelaskan gambar yang mareka peroleh.

Refleksi
70

Semua kelompok menarik kesimpulan berdasarkan gambar yang

mareka peroleh dan gambar presentasi dari kawannya.

..........................................................................................................................

.........................................................................................................................

Penilaian autentik

Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara

individu, yang pertanyaannya berupa:

Pertanyaan

1. jelaskan fungsi hidung pada alat pernapasan pada manusia?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. sebutkan dan jelaskan alat-alat pernapasan pada manusia?

...................................................................................................................

...................................................................................................................
71

KELOMPOK

1.

2.

3.

4.

5.

Lembar Kerja Siswa (LKS) 02 SIKLUS I

Kegiatan 1.2 fungsi organ pengusun sistem pernapasan pada manusia

Tujuan : siswa dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing organ yang menyusun

sistem pernapasan manusia

11. ringkasan materi

Alat-alat pernafasan merupakan bagian dari sistem pernafasan yang sangat

vital bagi kinerja dan keaktifan pernafasan itu sendiri. Manusia bernapas secara tidak

langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui

permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian

dalam tubuh, yaitu gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak

langsung, udara masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara alat-alat

pernapasan.
72

111. Intruksi dari guru

Kontruktivisme

seberapa pentingkah pernapasan bagi mahluk hidup?

jawab ?

Tentukan topik berdasarkan materi yang kalian ketahui.

2.Inquiri

Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan

yang didalamnya terdapat:

1. Rumusan masalah

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

2. Hipotesis

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Kumpulkan data mengenai sistem pernapasan pada manusia yang ada

pada gambar tersebut

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

4. Kesimpulan

.............................................................................................................................

............................................................................................................................
73

Bertanya

Di wajibkan kepada setiap siswa maju kedepan untuk mempresen

tasikan hasil dari laporan yang dibuat berdasarkan gambar.

..................................................................................................................

.................................................................................................................

Kepada setiap siswa dan kelompok diwajibkanbertanya tentangyang di

presentasikan

..................................................................................................................

.................................................................................................................

Masyarakat belajar

Kelompok yang mempresentasikan bekerja sama mencari jawaban

atau menanggapi apa yang ditanya oleh kelompok lain.

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

1. 1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2. 2.

3 3. 3. 3. 3.

4 4. 4. 4. 4.

5 5. 5. 5. 5.

Modeling

Salah satu kelompok yang bertugas menjawab pertanyaan dari

kelompok lain memberikan jawaban dengan memperagakanatau

memperlihatkan serta menjelaskan gambar yang mareka peroleh.


74

Refleksi

Semua kelompok menarik kesimpulan berdasarkan gambar yang

mareka peroleh dan gambar presentasi dari kawannya.

..........................................................................................................................

.........................................................................................................................

Penilaian autentik

Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara

individu, yang pertanyaannya berupa:

Pertanyaan:

1. Apakah fungsi dari rambut hidung...?

Jawab:

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

2. Coba jelaskan bagaimana proses masuknya udara bebas kedalam hidung.

KELOMPOK

1.

2.

3.
75

4.

5.

Lembar Kerja Siswa (LKS) 02 SIKLUS I

Kegiatan 1.2 proses Inspirasi dan Ekspirasi

Tujuan : siswa dapat menjelaskan perbedaan proses inpirasi dan proses ekspirasi

11. ringkasan materi

2.6.2. Mekanisme Pernafasan

Pernapasan dibagi dua, yaitu pernapasan dada dan Pernapasan perut.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

5. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya

oksigen masuk.

6. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara

tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam

rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam

rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.


76

Sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot

diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

3. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih

kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

4. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada

menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada

yang kaya karbon dioksida keluar

Gambar 8: Mekanisme pernafasan dada dan perut

Sumber : Anynomus 2015

c. Inspirasi

Inspirasi adalah masuknya udara ke dalam tubuh, misanya oksigen


77

d. Ekspirasi adalah mengeluarkan udara dari dalam tubuh, contohnya karbondioksia

dan uap air hasil metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini

Mekanisme pernapasan,yaitu pernapasan dada dan pernapasan

perut.Pernapasan dada terjadi karena gerakkan otot antar tulang- tulang

rusuk.

Pernapasan perut terjadi karena gerak otot diapragma (sekat rongga dada.

111. Intruksi dari guru

Kontruktivisme

Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab

Tentukan topik berdasarkan bahan yang kalian ketahui.

2.Inquiri

Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan

yang didalamnya terdapat:

5. Rumusan masalah

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

6. Hipotesis

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................
78

7. Kumpulkan data mengenai sistem pernapasan pada manusia yang ada

pada gambar tersebut

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

8. Kesimpulan

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

Bertanya

1. jelaskan bagaimana mekanisme pernapasan dada secara

g. Inspirasi

h. Ekspirasi

Jawab:

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. jelaskan bagaimana mekanisme pernapasan perut secara

a. Ekspirasi

b. Inspirasi

c. Jawab:

.............................................................................................................

.............................................................................................................
79

.............................................................................................................

.............................................................................................................

3.masysrakat belajar

Kelompok yang mempresentasikan bekerja sama mencari jawaban

atau menanggapi apa yang ditanya oleh kelompok lain.

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

1. 1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2. 2.

3 3. 3. 3. 3.

4 4. 4. 4. 4.

5 5. 5. 5. 5.

Modeling

Salah satu kelompok yang bertugas menjawab pertanyaan dari

kelompoklain memberikan jawabandengan memperagakanatau

memperlihatkan serta menjelaskan gambar yang mareka peroleh.

Refleksi

Semua kelompok menarik kesimpulan berdasarkan gambar yang

mareka peroleh dan gambar presentasi dari kawannya.

..........................................................................................................................

.........................................................................................................................
80

Penilaian autentik

Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara

individu, yang pertanyaannya berupa:

Pertanyaan:

1. Bagaimana proses masuk dan keluarnya udara pernapasan coba jelaskan...

Jawab:

proses inspirasi dan keluar udara ekspirasi pada pernapasan berkaitan erat

dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi

diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk.

Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua macam yaitu pernapasan perut

dan pernapasan dada.

2. Penyakit apakah yang terjadi apa bila terhirup udara kotor jelaskan?

Jawab: batuk, sesak napas.


81

Kelompok

1.

2.

3.

4.

Lembar Kerja Siswa (LKS)03

SIKLUS 11

Kkegiatan 1.4 Kelainan dan penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

1. Tujuan :Siawa dapat menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada

sistem pernapasan manusia

11. Rinkasan materi.

Gangguan Sistem Pernafasan Pada Manusia Penyakit atau kelainan yang menyerang

sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.

Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang

menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggugunya proses

pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan

manusia.

1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami

pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.


82

2. Asma atau sesak nafas merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan

yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini

dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan

cukup rendah atau keadaan dingin.

3. TBC (Tuberkulosis) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh

Mycobacterium tubercolosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada

dinding alveolus. diakibatkan oleh bakteri. Jika penyakit ini menyerang dan

dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati.

Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil.hal tersebut menyebabkan

para penderita TBC napasnya setengah-tengah.

4. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat

infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami deman dan menghasilkan

lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami

sesak napas.

5. Kanker paru-paru, penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.

Sel-sel kangker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini

lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kangker

paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya

kangker paru-paru dan kangker paru-pru.kebanyakan disebabkan oleh

kebiasan merokok.

11. Intruksi dari guru

Kontruktivisme
83

Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab

Tentukan topik berdasarkan bahan yang kalian ketahui.

2.Inquiri

Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan

yang didalamnya terdapat:

9. Rumusan masalah

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

10. Hipotesis

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

11. Kumpulkan data mengenai sistem pernapasan pada manusia yang ada

pada gambar tersebut

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

12. Kesimpulan

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.....................................................................................................................

Bertanya
84

Kepada setiap siswa dan kelompok diwajibkan bertanya tentang

yang dipresentasikan

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Diwajibkan kepada setiap siswa maju kedepan untuk presentasikan

hasil dari laporan yang dibuat berdasarkan artikel dan wacana.

.......................................................................................................................

......................................................................................................................

3.masysrakat belajar

Kelompok yang mempresentasikan bekerja sama mencari jawaban

atau menanggapi apa yang ditanya oleh kelompok lain.

Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5

1. 1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2. 2.

3 3. 3. 3. 3.

4 4. 4. 4. 4.

5 5. 5. 5. 5.

Modeling

Salah satu kelompok yang bertugas menjawab pertanyaan dari

kelompoklain memberikan jawabandengan memperagakanatau

memperlihatkan serta menjelaskan gambar yang mareka peroleh.


85

Refleksi

Semua kelompok menarik kesimpulan berdasarkan gambar yang

mareka peroleh dan gambar presentasi dari kawannya.

..........................................................................................................................

.........................................................................................................................

Penilaian autentik

Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara

individu, yang pertanyaannya berupa:

Pertanyaan:

1. Sebutkan macam-macam contoh kelainan dan penyakit pada sistem

pernapasan manusia!

Jawab:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Sebutkan gejala-gejala penyakit TBC paru-paru pada manusia!

Jawab:

.............................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Sebutkan jenis penyakit yang ditimbulkan oleh sinusitis

Jawab:
86

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

4. Kesimpulan apa yang dapat di ambil dari kegiatan ini?

Jawab:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..........
87
88
89
90
91

Anda mungkin juga menyukai