PENDAHULUAN
bangsa dan negara. Khususnya negara Indonesia yang mutu pendidikannya di nilai
masih rendah dan jauh tertinggal dari negara-negara lain. Bidang pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi dan daya
saing, karena pendidika merupakan wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya
manusia.
dimata dunia . Peningkatan dan pembaharuan didalam bidang pendidikan harus terus
tercapai(Sabri,2005: 234)
maupun tidak formal dan baik adanya pendidikan dan peserta didik ataupun tanpa
pendidik. Belajar juga menunjukan efek perubahan tingkah laku ke arah positif. Jadi
1
2
seseorang yang dikatakan telah belajar berarti telah terjadinya suatu perubahan dari
yang tidak dimegerti menjadi lebih paham dan memiliki kompetensi. Dengan adanya
belajar akan ditunjukan melalui hasil belajar yang didapatkan oleh siswa siswi
tersenut.
pengetahuan tentang konsep, maka prilaku yang diperoleh berupa penguasa konsep.
Jadi, hasil belajar merupakan suatu kompetensi atau perubahan tingkah laku yang
ditunjukan oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung yang diuraikan dalam
bentuk angka.
Pemerolehan hasil belajar baik yang akan memberikan kebanggaan bagi diri
sendiri dan orang lain. Untuk itu guna memperoleh hasil belajar yang baik siswa
diharapkan dengan beberapa faktor yang bias membuat siswa mendapatkan hasil
belajar yang baik. Diantaranya yaitu:(1) Kognitif yang mencakup akan pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis dan penilaian: (2) Afektif yang mampu menenjang
materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan memiliki nilai yang relatif rendah.
Nilai rata-rata siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan tahun
ajaran 2016/2017 berkisar 60 sampai 70 sedangkan nilai KKM pada materi ini adalah
75 Sehingga hal ini menjadi pokok permasalahan dalam dunia pendidikan. Peneliti
3
tersebut.
mampuan dalam bekerja sama dengan teman yang lain untuk memecahkan masalah
yang ada, siswa dapat membuat kesimpulan sendiri dalam kegiatan pembelajaran.
Kutabalang. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul :
Untuk Meningkangkan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas X1 Materi Sistem
Rendahnya hasil peningkatan siswa karena masih banyak siswa yang merasa
bosan ataupun sama sekali tidak tertarik terhadap biologi sehingga siswa
rendah.
Oleh karena itu perlu suatu pembelajaran yang bisa membangkitkan siswa
untuk belajar.
Respon siswa sangat rendah dalam proses belajar dikarenakan siswa tidak
memahami apa yang dijelaskan ole gurunya, bahkan sama sekali tidak diperdulikan
CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem pernapasan pada
3. el CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi pada kelas X1 IPA di
CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam materi sistem pernapasan pada
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini akan menjadi pengalaman dan wawasan
pembelajaran.
2. Untuk memberikan informasi atau masukkan kepada guru yang akan mengajar
khususnya bagi guru-guru yang mengajar dibidang studi Biologi dalam rangka
kutablang.
Agar tidak terjadi anggapan yang berbeda terhadap masalah diatas maka
perlu ruang lingkup p[enelitian sebagai acuan dalam batasan suatu penelitian .
Bireuen.
2. Peneliti dilaksanakan pada semester ganjil (1) tahun ajaran 2016/2017 pada
(CTL).
4. Peneliti ini ditujukan untuk melihat hasilbelajar siswa terutama pada aspek
kognitif.
7
bermakna, model ini fokus pada siswa sebagai pembelajar yang aktif serta
3. Hasil belajar adalah suatu bukti atau taraf keberhasilan siswa setelah
nilai kognitif yang di uji pada tes awal (pre test) dan tes akhir(pro test) yaitu
4. Konsep Sistem pernafasan pada manusia adalah mengambil oksigen (O2) dan
LANDASAN TEORI
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
didefinisikan sebagai sistem keja atau belajar kelompok yang terstruktur. Sistem
dengan pembelajaran secara berkelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
8
9
dengan suasana tertentu dalam proses belajar mengajar disekolah. Secara umum
Contextual ; mengandung arti yang berkenaan , relavan ,ada hubungan atau kaitan
dalam proses belajar sehari hari,siswa diminta untuk dapat menekspplorasi segala
yang dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan
bermakna, model ini fokus pada siswa sebagai pembelajaran yang aktif serta
210 : 96) menyimpulkan terkait apa yang telah diketahui dengan kegiatan atau
peristiwa yang terjadi, sedang menurut Capra dalam hubungan degan lingkungan kita
ada interaksi berkelanjutan dan pengaruh timbal balik antara dunia luar dan dunia
kita sendiri.
adalah konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi belajar
dengan situasi dunia nyata siswa,dan mendorong siswa membuat hubungan antara
sehari-hari. Jonhson (dalam Sugyanto, 2008: 18) menyatakan bahwa CTL adalah
10
sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna
didalam materi akademi yang mareka pelajari dengan cara menghubungkan subjek
subjek akademi dengan konsteks dalam kehidupan keseharian mareka, yaitu dengan
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
untuk dapat menerapkan nya dalam kehidupan mareka ( Sanjaya, 2006: 255).Dengan
kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan tranfer pengetahuan dari guru ke
menghafal. Landasan filosofi CTL adalah kontruktifisme, yaitu filosofi belajar yang
atau membangun pengetahuan dan kertampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi
pembelajaran CTL adalah konsep pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melihat
dalam kehidupan mareka. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus
dipelajari dengan situasi dunia nyata, CTL, mendorong siswa untuk dapat
11
menerapkan dala kehidupan . Dalam upaya ini, siswa memerlukan guru sebagai
1. Konstruktivisme(Construktivisme)
Konstruktivisme pengetahuan itu memang berasal dari luar akan tetapi akan
dikontruksi dari dalam diri seseorang (Sanjaya, 2006: 264). Muklich (2009:
pengetahuan baru. Dalam hal ini anak akan belajar lebih bermakna dengan
2. Menemukan (Inquiri)
pada pencari dan penemuan. Kegiatan ini diawali dari pengalaman terhadap
menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa tidak dari hasil
sejumlah fakta dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.
sejumlah materi yang harus dihafal akan tetapi merancang pembelajaran yang
3. Bertanya (Questioning)
begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa menemukan sendiri. Karena
yang dipelajarinya.
orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanyan guru (
dengan orang lain hal ini berarti bahwa hasil belajar biasa diperoleh dengan
teman, antar kelompok, dan antar yang tau kepada yang tidak tau, baik
5. Pemodelan (Modeling)
sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Modeling
yang bisa ditiru siswa. Model yang dimaksud bisa berupa pemberian contoh
lebih cepat dipahami siswa dari pada hanya bercerita atau memberikan
Muslich,2009: 46).
dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Pemodelan
dapat dirancang dengan melibatkan siswa atau juga dapat didatangkan dari
luar.
15
6. Repleksi (Replektion)
dipelajarinya(Sanjaya,2006: 268) .
dimiliki sebelunya.
proses belajar bukan sekedar pada hasil belajar (Sanjaya, 2006: 268).
CTL penilaian bukan sekedar pada hasil belajar, akan tetapi lebih
menekankan pada proses belajar juga. Apabila data yang dikumpulkan guru
pembelajaran, maka guru bisa segera melakukan tindakan yang tepat agar
sebagai berikut:
dimilikinya.
diajarkan.
pertanyaan .
yaitu:
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil adalah artinya siswa dituntut
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting , sebab dengan dapat
bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi
yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak
kepada siswa.
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari dengan bertanya
kepada guru
(Contextual Teaching and Learning) adalah siswa lebih aktif dalam kegiatan
yang dialaminya.
Menurut Elaine (2008: 10) kelemahan model pembelajaran CTL antara lain adalah:
c. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang
pembelajaran CTL harus dapat memperhatikan keadaan siswa dalam kelas. Selain
19
itu, seorang guru juga harus mampu membagi kelompok secara heterogen, agar siswa
Belajar merupakan hal yang sangat mendasar bagi manusia dan merupakan proses
kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
merupakan sustu proses perubahan yaitu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar adalah suatu
hasil dari praktek atau latihan, belajar adalah proses yang aktif suatu fungsi
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasildari praktek atau latihan
20
guna untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih efektif. Dengan demikan akan
melatih daya nalar siswa dalam mengemukakan pendapat dan akan membuat siswa
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006:
3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
sikap- sikap dan ketrampilan. Mmerujuk pemikiran Gagne, hasl belajar berupa:
jasmani.
komprehensif.
1. Faktor internal (Faktor yang berasal dari dalam diri) yaitu kondisi jasmani dan
rohani/psikologis siswa.
a. Faktor kesehatan
akan cepat lelah, kurang baersemangat, mudah pusing, lemah dan ada
b. Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyenabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh /badan. Keadaan cacat dapat berupa buta, tuli,
patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain . Keadaan cacat tubuh akan
tergangu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan
khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi
yang dapat dipengaruhi kuantitas dan kualitas belajar siswa. Namun yang
c. Intelegesia
Intelegesia adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
sama, siswa yang mempunyai tingkat itelegensia yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang memiliki tingkat itelegensi yang rendah. Walaupun
begitu, siswa yang mempunyai tingkat itelegensia yang tinggi belum tentu
d. Perhatian
Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang semata- mata tertuju kepada suatu
objek (benda/hal). Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa
sehingga siswa tidak suka lagi belajar. Oleh karena itu, perlu diusahakan agar
24
e. Bakat
Bakat (aptitude) adalah suatu bakat pontensial yang dimiliki seseorang untuk
nyata sesudah belajar atau berlatih . Jadi, bakat sangat mempengaruhi proses
belajar. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat siswa, maka hasil akan
lebih baik karena ia akan senang dan lebih giat dalam belajar .
f. Minat
dipelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, ia tidak akan belajar dengan se
baik-baiknya karena tidak ada daya tarik dan tidak memperoleh kepuasan
dan pelajaran tersebut. Sebalikny, bahan pelajaran yang menarik minat siswa
akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah ke mauan
dalam belajar.
g. Motivasi
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa siswa agar dapat mendorong
siswa agar dapat belsajar dengan baik dan mempunyai motif untuk
menunjang belajarnya.
25
h. Kemantangan
belajar.
i. Kesiapan
Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon atau reaksi kesediaan itu
timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan dengan
kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
jika siswa belajardan memiliki kesiapan, maka hasil balajarnya akan baik.
Kelelahan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan ronani. Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lung lainya tubuh dan timbul
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehinga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlu dihindari
2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri) yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa.
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang
tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
dalam belajar tersebut, perlu diusahakan relasi yang baik dari faktor-faktor
b. Faktor sekolah
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
c. Faktor masyarakat
belajar siswa. Pengaru itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat
seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan
Selain faktor internal dan eksternal tersebut, terdapat faktor lain yang
belajar ( approach to learn) yaitu segala cara atau trategi yang digunakan siswa dalam
dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian
dan pelepasan CO2 ke lingkungan. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai
proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap
air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen
ke dalam tubhn dan mengeluarkan gas karbon dioksida (udara sisa pembakaran) ke
luar tubuh. Di dalam tubuh oksigen tersebut digunkam untuk membakar zat makanan
dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
vital bagi kinerja dan keaktifan pernafasan itu sendiri. Manusia bernapas secara tidak
langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui
permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian
dalam tubuh, yaitu gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak
pernapasan.
28
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak),
Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan, dan jalan
keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Udara dari luar akan masuk ke
dalam tubuh melalui rongga hidung. Pada lubang hidung terdapat banyak rambut
yang berfungsi untuk menahan debu atau kotoran atau bahan asing lainnya.
Permukaan rongga hidung diliputi banyak pembuluh darah kapiler sehingga selalu
hangat. Rongga hidung juga dilapisi selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudofera). Kelenjar lendir
29
berfungsi menjaga kelembaban udara. Fungsi lain dari selaput lendir adalah untuk
Sumber : Anynomus
2. Faring (tekak)
hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai saluran keluar masuknya udara, dan juga
peran faring lainya sebagai saluran bagi makanan atau minuman untuk masuk
kedalam tubuh manusia. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk
Gambar 3: Faring
Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari
sembilan buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng
kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun.
kartilago elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan
menutup. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak
lendir yang membentuk dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.
31
Gambar 4: Laring
rata10 cm. Sebagian terletak di leher dan sebagian lagi di dalam rongga dada. Trakea
berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada
(toraks). Trakea berfungsi untuk memindahkan udara ke bronki. Trakea tersusun dari
cincin tulang rawan dan otot polos terletak di depan kerongkonga. Dinding bagian
dalam trakea berlapis sel-sel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Trakea
bercabang dua, setiap cabangnya menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru
Sumber : Supriyono
1. Cabang tenggorokan(Bronkus)
bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua bronkus
kanan (bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder),
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Bronkus yang
arah kiri lebih panjang, sempit dan mendatar dari pada yang arah kanan. Struktur
lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam
bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus bercabang-
cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil dan dindingnya semakin tipis.
Gambar 6: Bronkiolus
7. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan
rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua
bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru ada dua bagian yaitu
34
paru-par kiri (pulmo sinister) dan paru-paru kanan (pulmo dester). Paru-paru kanan
terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru
halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak =
alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlahnya alveoli kurang lebih
300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi difusi atau
8. Alveolus
Alveolus terdapat diujung akhir bronkiolus berupa kantung kecil yang salah
satu sisinya terbuka. Dinding alveolus tersusun dari satu lapis sel yang lembab dan
35
alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah untuk difusi gas pernafasan.
Gambar 8 : Alveolus
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
36
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan
yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini
dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan
dinding alveolus. diakibatkan oleh bakteri. Jika penyakit ini menyerang dan
sesak napas.
38
5. Kanker paru-paru, penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.
Sel-sel kangker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
kebiasan merokok.
Penyakit ini tibul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek. Gangguan
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil
berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan
sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu
permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus
penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah model
termasuk kategori baik, 85,5, 95,9 dan 98,6 kategori sangat baik, 2) hasil uji
ANAVA satu jalur menunjukkan signifikansi nilai yang diperoleh lebih kecil
pada taraf signifikansi 0,05 (0,03<0,05), berarti harga FHitung lebih besar
SMA N 1 Kutablang.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif jenis penelitian tindakan kelas (class action research). Bentuk penelitian
yang digunakan atas dasar prinsif replektif dan partisipasi antara peneliti, guru
bidang studi dan teman sejawat yang memungkinkan lahir kesamaan pemahaman
Dalam penerapanya, peneliti tindak kelas (PTK) dinilai sebagai salah satu
cara yang tepat dan baik digunakan dalam setiap kegiatan belajar mengajar dikelas.
Seperti diungkapkan Usman (2008: 2), Peneliti Tindak Kelas (PTK) sebagai
mutu praktis pembelajaran. Hal ini dimaksud agar pembelajaran yang diterapkan
Peneliti ini akan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
?
Gambar 3.1: Siklus Penelitian (Arikunto: 2007: 75)
42
N 1 Kutablang semester genap tahun ajaran 2016/2017. Peneliti ini bersifat kualitatif
maka kehadiran peneliti sangat diperlukan sebagai intrumen utama yang bertindak
sebagai perencana, pengamat, angket, dan pengumpulan data, dan juga peneliti
sebagai pemberi tindakan menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Karena ini untuk
membantu dalam pengempulan data, analisis data dan refleksi yang akan dibantu
dilakukan disekolah tersebut karena masih kurangnya minat siswa kelas X1 dalam
mata pelajaran biologi dan penelitian dengan model ini belum pernah dilakukan
disekolah tersebut.
Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes setiap siklus, hasil
pengamat, catatan lapangan dan hasil angket respon siswa. Adapun data yang
dikumpulkan yaitu :
43
1. Hasil tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menmahami dan
menguasai materi pembelajaran. Hasil tes ini dapat dijadikan sebagai bahan
2. Hasil observasi
Data dari hasil obsevasi dapat berupa catatan singkat dari pengamatan yang
3. Hasil angket
Angket digunakan untuk melihat sejauh mana respon siswa terhadap proses
and Learning (CTL). Hasil angket ini digunakan untuk mengukur hasil
1. Tes
kerjasama atau lainya dengan kata lain siswa harus mengerjakan sosal-soal
2. Lembar observasi
3. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan
4. Catatan lapangan
data yang tidak ada dalam tabel observasi maupun respon siswa.
1) Diskusi penelitia dengan pengamatan dalam hal rekan atau teman sejawat.
Analisis data dari hasil tes, lembar observasi, dan angket respon siswa.
Antara lain:
45
Analisis tes dilakukan dengan memberikan skor pada setiap jawabaan siswa.
Dari pemberian skor tersebut akan dihitung persentase dan proporsi jawaban atau
nilai siswa yang di peroleh. Setiap jawaban siswa yang mencapai nilai standar
ketuntasan minimal yang yang telah ditentukan disekolah untuk materi sistem
pernapasan pada manusia dikatakan sebagai tuntas dalam belajar. Sebaliknya, jika
siswa tersebut tidak mampu mampu mencapai nilai standar ketuntasan minimal,
maka siswa tersebut dikatakan belum tuntas dalam belajarnya. Menurut trianto
(2010: 241) untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individu) dapat dihitung
Tx
KB 100%
Tt
Keterangan:
dikatakan tuntas jika siswa tersebut mampu memperoleh nilai > 65%
adalah jika daya serapnya mencapai > 65%-85% siswa tuntas dalam
Data aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui hasil pengamatan dengan
indikator. Data aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan teknik
Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
angket yang diberikan kepada siswa dan dihitung dengan menggunakan persentase
N
47
Keterangan:
P: persentasi
N : jumlah skor
Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data itu ( Mardalis, 2006: 67). Triangulasi yang digunakan adalah
data hasil observasi, catatan lapangan dan wawancara. Di samping itu, dilakukan
juga diskusi antara peneliti dengan guru bidang studi dan teman sejawat.
48
1. Siklus 1
1. Perencanaan (planing)
f. Mempersiapkan angket.
Pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan. Tindak yang akan dilakukan
3. Observasi (obserfation)
4. Repleksi( reflection)
kelebihan metode pembelajaran ctl yang telah dilaksanakan hasil refleksi dan
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila telah memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Kriteria proses, jika hasil observasi terhadap aktifitas siswa telah mencapai
skor 85%
2. Kriteria hasil, jika 80% siswa telah memperoleh nilai tuntas individu yaitu 65
Nomor :7
Kelas / Semester : XI / 2
Tujuan Pembelajaran
berawal dari masuknya udara bebas kedalam hidung. Didalam hidung udara
beserta fungsinya
pernapasan.
proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
1.9.Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan
dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada remaja untuk
menentukan keputusan.
darah.
pernapasan.
pernapasan.
52
menggunakan respirometer.
B. Materi Pembelajaran
A. Ronga hidung
hidung udara mengalami penyaringan debu,yang dilakukan oleh rambut hidung dan
selaput lindir ,mengatur suhu,dan kelembapan ,yang dilakukan oleh rongga hidung
dengan silia.
Trakeostomi
B. Faring
C. Laring
D. Trakea
kerongkongan(Esofagus).
Bronkus adalah kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang membawa
udara ke paru- paru .Tidak terdapat pertukaran udara yang terjadi pada
Proses pernapasan
a. Inspirasi
dan uap air hasil metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini
rusuk.
Pernapasan perut terjadi karena gerak otot diapragma (sekat rongga dada.
Faktor frekuensi pernapasan: jenis kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan
ketinggian tempat.
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang 200 jenis
tubuh. Zat kandungan rokok yang sangat berbahaya, antara lain nikotin,
sistem pernapasan, maka perlu menghirup udara segar atau tidak terpolusi
C. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum/,Eksperimen
D. Media pembelajaran
1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas.
2. Bahan ajar:
3. Alat:
Bak air besar, galon (botol, jerigen) agak transparan bervolume minimal 5
E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Menyampaikan refleksi
pesan moral. tentang
pembelajaran
yang telah
dipelajari
Mendengarka
n pesan yang
disampaikan
guru.
8.Penilaian autentik. Membagikan soal Menjawab
test kepada siswa soal-soal
yang
dibagikan
guru.
61
F. Penilaian
1. Kognitif
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
pernapasan.
Tanggal Penilaian:
Kelas :
mpok Siswa r ai
Materi Kerja Keaktifa Ketrampilan
dalam mengemukak
kelompok an pendapat
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
Tanggun
Kejujura
No Nama Disiplin Kerjasama Kepedulian g Skor Nilai
n
jawab
Mengetahui, Mengetahui,
Guru pamong
64
Kutablang,2017 Adil,s.si
KepalaSMA 1Kutablang
NIP. Mahasiswa
PPL
Kartini
1302030002
NIP.196512052006041002
65
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
SIKLUS I
1. Tujuan :
1.Siswa dapat menyebutkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
Ronga hidung
merupakan tempat berawalnya masuk udara bebas ke dalam hidung,didalam hidung udara
mengalami penyaringan debu,yang dilakukan oleh rambut hidung dan selaput lindir
,mengatur suhu,dan kelembapan ,yang dilakukan oleh rongga hidung dengan silia Dari
tenggorok).
C.Laring
D.Trakea
67
didepan kerongkongan(Esofagus).
bronkus.
mamalia.
Kontruktivisme
Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab
?
68
2.Inquiri
Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan
1. Rumusan masalah
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Hipotesis
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Kesimpulan
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
Bertanya
..................................................................................................................
.................................................................................................................
presentasikan
..................................................................................................................
.................................................................................................................
Masyarakat belajar
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2.
3 3. 3. 3. 3.
4 4. 4. 4. 4.
5 5. 5. 5. 5.
Modeling
Refleksi
70
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Penilaian autentik
Pertanyaan
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
71
KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan : siswa dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing organ yang menyusun
vital bagi kinerja dan keaktifan pernafasan itu sendiri. Manusia bernapas secara tidak
langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui
permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian
dalam tubuh, yaitu gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak
pernapasan.
72
Kontruktivisme
jawab ?
2.Inquiri
Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan
1. Rumusan masalah
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Hipotesis
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Kesimpulan
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
73
Bertanya
..................................................................................................................
.................................................................................................................
presentasikan
..................................................................................................................
.................................................................................................................
Masyarakat belajar
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2.
3 3. 3. 3. 3.
4 4. 4. 4. 4.
5 5. 5. 5. 5.
Modeling
Refleksi
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Penilaian autentik
Pertanyaan:
Jawab:
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
KELOMPOK
1.
2.
3.
75
4.
5.
Tujuan : siswa dapat menjelaskan perbedaan proses inpirasi dan proses ekspirasi
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
6. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
4. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
c. Inspirasi
dan uap air hasil metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses ini
rusuk.
Pernapasan perut terjadi karena gerak otot diapragma (sekat rongga dada.
Kontruktivisme
Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab
2.Inquiri
Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan
5. Rumusan masalah
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
6. Hipotesis
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
78
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
8. Kesimpulan
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
Bertanya
g. Inspirasi
h. Ekspirasi
Jawab:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
a. Ekspirasi
b. Inspirasi
c. Jawab:
.............................................................................................................
.............................................................................................................
79
.............................................................................................................
.............................................................................................................
3.masysrakat belajar
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2.
3 3. 3. 3. 3.
4 4. 4. 4. 4.
5 5. 5. 5. 5.
Modeling
Refleksi
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
80
Penilaian autentik
Pertanyaan:
Jawab:
proses inspirasi dan keluar udara ekspirasi pada pernapasan berkaitan erat
dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi
diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk.
Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua macam yaitu pernapasan perut
2. Penyakit apakah yang terjadi apa bila terhirup udara kotor jelaskan?
Kelompok
1.
2.
3.
4.
SIKLUS 11
Gangguan Sistem Pernafasan Pada Manusia Penyakit atau kelainan yang menyerang
Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang
manusia.
yang disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini
dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan
dinding alveolus. diakibatkan oleh bakteri. Jika penyakit ini menyerang dan
sesak napas.
5. Kanker paru-paru, penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.
Sel-sel kangker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
kebiasan merokok.
Kontruktivisme
83
Mengapa semua mahluk hidup melakukan pernapasan siapa yang bisa menjawab
2.Inquiri
Setelah menentukan topik yang ada didalam gambar maka buatlah laporan
9. Rumusan masalah
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
10. Hipotesis
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
11. Kumpulkan data mengenai sistem pernapasan pada manusia yang ada
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
12. Kesimpulan
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.....................................................................................................................
Bertanya
84
yang dipresentasikan
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
......................................................................................................................
3.masysrakat belajar
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2.
3 3. 3. 3. 3.
4 4. 4. 4. 4.
5 5. 5. 5. 5.
Modeling
Refleksi
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Penilaian autentik
Pertanyaan:
pernapasan manusia!
Jawab:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Jawab:
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
Jawab:
86
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
Jawab:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........
87
88
89
90
91