Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan

sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.Jenis-

jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta,

yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 10.200 spesies burung di

seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini

secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.

Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung ortinology

berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis. Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat

dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung

membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.

Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya

dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan

perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan

hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.

Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh,

dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah

tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian

rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara

dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di

dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih,

sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh

paruh ringan dari zat tanduk.

Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu

mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di

hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak

pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan,

gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan

hidup dan makanan utamanya. Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan
bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap

atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging,

mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur,

lebar untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap nektar. Ada yang

memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah

dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut

musuhnya.

1. Rumusan Masalah
1. Apa karakteristik hewan aves?
2. Bagaimana peranan aves bagi manusia?
2. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui karakteristik hewan aves
2. Mengetahui peranan aves bagi manusia

BAB II

PEMBAHASAN
1. Aves
2. Karakteristik aves

Burung merupakan hewan yang tubuhnya diselaputi oleh bulu-bulu. Anggota depannya

berubah menjadi sepasang sayap. Burung merupakan hewan yang paling banyak diketahui dan

mudah di kenali, karena burung banyak diketahui disekitar manusia dan aktif pada siang hari.

Burung memiloiki ciri yang khas yaitu memiliki bulu yang menutupi dan mellindungi tubuhnya

sehingga dapat mempertahankan suhu tubuh yang berbeda dengan suhu lingkungannya.

Selain itu bulu burung sangat berperan saat waktu terbang, selain burung tidak ada hewan lain

yang memiliki bulu. Dengan memiliki kemampuan terbang butung dapat menghuni habitat yang

tidak dapat di huni oleh hewan lainnya.

Hampir setiap bagian dari anatomi burung yang khas te rmodifikasi dalam beberapa hal untuk
meningkatkan kemampuan terbang, dan tulang-tulang burung memiliki struktur internal yang

menyerupai sarang lebah yang membuat mereka kuat namun ringan.


1. Ukuran

burung yang paling besar yang masih ada yaitu burung unta afrika dengan tinggi 210 cm, dan

burung kondor amerika yan memiliki bentang sayap mencapai 300 cm, dan burung yang paling

kecil yaitu burung helena dari cuba dengan panjang 5,5 cm dan berat 0,1 ons. Tidak ada burung

yang berukuran sebesar ikan dan mamalia terbesar, baik burung yang suda punah ataupun yang

masih hidup.

1. Struktur eksternal

Ayam memiliki kepala yang terpisah, leher panjang yang fleksibel dan tubuh terbentuk

melentung. Dua anggota tubuh bagian depan berupa sayap, melekat aga tinggi di punggung

dilengkapi bulu panjang, sayap terlipat se[rti hurup Z pada saat istirahat, dan membuka jika

digunakan untuk terbang, dan pada setiap kaki bagian bawah terdiri dari sedikit otot denggan

tendon dan di tutupi kulit bersisik yang mengalami kornifikasi, dan dilengkapi empat jari yang di

bagian ujungnya terdapat cakar keras dan pada ekor yang pendek terdapat sejumlah bulu yang

panjang. Mulut berbentuk memanjang dan meruncing dilapisi zat tanduk, pada bagian atas

mandibula terdapat dua lubang hidung, mata berukuran besar berukuran lateral, masing-masing

dilengkapi dengan kelopak atas dan bawah, dibawahnya terdapat membran nikatin yang dapat

bebas digerakan menutupi mata. Di belakang mata aga ke bawah terdapat lubang telinga, yang

tersembunyi di balik bulu, dan struktur khas di kepala yaitu jengger median dan gelambir lateral,

dan dikaki terap taji dan taji ini hanya ditemukan pada ayam, merak, dan beberapa burung

tertentu, dan di bagian bawah ekor terdapat anus.

1. Penutup tubuh dan bulu

a) Struktur Bulu

Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.

Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal

tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil

dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada

tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis

sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis

membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang

lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses

pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984). Berdasarkan susunan anatomis bulu

dibagi menjadi : Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft

yang ramping dan beberapa barbulae di puncak. Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama

dengan filoplumae dengan perbedaan detail Plumae, Bulu yang sempurna. Barbulae, Ujung dan

sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu

menahan barbula yang saling bersambungan. Susunan plumae terdiri dari : Shaft (tangkai), yaitu

poros utama bulu, Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu ,rachis yaitu lanjutan calamus yang

merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki

jaringan. Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang

lateral dari rachis. Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang

pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut

neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan

menjadi : Tectrices, bulu yang menutupi badan. Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor,

vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi

menjadi :

Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada
metacarpalia.
Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)

b) Fungsi bulu

Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam
cuaca dingin.
Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan
bulu-bulu mereka.
Penutup tubuh.
Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk
yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
Untuk memperindah tubuh.
Plumae berfungsi agar dapat terbang.
Plamulae berfungsi Sebagai isolator.
Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
Mengangkat tubuh burung di udara.
Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
Untuk melindungi kulit dari serangga.
Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami
1. Rangka

Sistem Rangka

Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang. Adaptasi tulang

burung adalah sebagai berikut : Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang

dan gigi pada hewan mamalia. Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,

berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas. Tulang-tulang burung berongga dan
ringan. Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang. Sayap tersusun

dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia. Hal ini

berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang. Tulang belakang bergabung

untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika mengepakkan sayap pada saat

terbang. Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang. Anggota depan

berubah fungsi menjadi sayap. Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat

melekatnya otot-otot dan sayap. Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.

Fungsi Rangka

Berikut fungsi rangka pada burung perkutut :

Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala


Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap.
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.
Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.
Korakoid : Penghubung tulang dada.

Tulang dada : Tempat melekatnya otot untuk terbang.


Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut.
Pelvis : Penghubung tulang ekor.
Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka.
Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis.
Tulang paha : Untuk persendian.
1. Sistem otot

Pada kelas Aves dan mamalia, otot anggota badan lebih besar karena di gunakan untuk

berbagai aktivitas. Pergerakan sayap pada saat terbang di bantu oleh otot pectoral yang ada di

bagia dada. Otot pectoralis major beeermula di bagia luar sternum dan berlajut ke ventrolateral

dan humerus, kontraksinya akan menggerakan sayap dan mengangkat tubuh burung, pada

vertebrata darat, kaki depan di angkat menggunakan otot di permukaan dorsal, tapi pada unggas,

gerakan ini di bantu otot ventral yaitu pectoralis minor, otot pectoralis minor berawal dari sternum

(medial dan pectoralis major) kemudian mengecil menjadi tendon ke bagian dorsal dan melekat

pada bagian dorsal posterior dari tulang humerus. Otot pectoralis minor dan mayor terdapat baik

disayap kanan maupun kiri. Dan otot femur terutama di gunakan untuk berlari, otot kaki relatife

tipis dan berfungsi untuk hilangnya panas tubuh dari bagian yang tidak di tutupi bulu, dan jari

tersebut dapat digerakan dengan bantuan tendon yang terhubung ke otot pada bagian atas kaki.

1. Sistem pencernaan.

Lidah pada burung berbentuk runcing dan panjang dengan lapisan zat tanduk. Pada rongga

mulut bagian atas terdapat lipatan palatal. Dilanjutkan dengan faring, kemdian saluran esophagus
yang dilapisi otot memanjang ke bagian bawah leher tempat terdapatnya tembolok yang berfungsi

sebagai tempat penyimpan makanan.

Dan beberapa diantaranya alat dan fungsi pada burung adalah sebagai berikut :

Paruh : Mengambil makanan.


Kerongkongan : Saluran makanan menuju tembolok.
Tembolok : Menyimpan makanan sementara.
Lambung kelenjar : Mencerna makanan secara kimiawi.
Lambung pengunyah : Menghancurkan makanan.
Hati : Membantu mancerna makanan secara mekanis.
Pankreas : Menghasilkan enzim.
Usus halus : Tempat pencernaan sari makanan yang diserap oleh kapiler darah pada dinding
usus halus.
Usus besar : Saluran sisa makan ke rectum.
Usus buntu : Memperluas daerah penyerapan sari makanan.
Poros usus : Tempat penyimpan sisa makanan sementara.
Koloaka : Muara 3 (tiga) saluran,yaitu :

a) Pencernaan usus.

b) Saluran uretra dari ginjal.

c) Saluran kelamin.

1. Sistem Pencernaan burung.

Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk

mengambil makanan.Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk

kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah kerongkongan membesar berupa

kantong yang disebut tembolok.Kemudian masuk ke lambung kelenjar. Disebut lambung kelenjar

karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk

mencerna makan secara kimiawi. Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah. Disebut

lambung pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk

menghancurkan makanan. Didalam hati, empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk

membantu mencerna makanan secara mekanis. Kemudian, makanan masuk menuju usus halus.

Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus. Hasil pencernaan

berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mem-punyai

dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus. Usus buntu berguna untuk memperluas

daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros

usus (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Sistematis pencernaan makanan pada

burung : Mulut / paruh Kerongkongan Tembolok Lambung kelenjar Lambung

pengunyah Hati Pankreas Usus halus Usus besar Usus buntu Poros usus (rectum)

Kloaka.
1. Sistem sirkulasi.
Sistem sirkulasi burung Peredaran darah burung adalah dari paru-paru mengangkut

oksigen masuk ke serambi kiri,kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah di pompa keseluruh

tubuh melalui aorta. Dise-sel tubuh darah melepaskan O2 dan mengikat CO2.Darah yang

mengandung banyak CO2 ini masuk serambi kanan melalui pembuluh balik.Selanjutnya darah

masuk bilik kanan,kemudian dipompa masuk ke paru-paru. Didalam paru-paru darah melepaskan

CO2 dan mengikat O2.

Bagan sirkulasi pada burung.

Paru-paru Serambi kiri Bilik kiri Seluruh tubuh Serambi kanan Bilik kanan Paru-

paru Sistem Syaraf Burung Perkutut.

System syaraf burung perkutut (Geopelia Striata) sama seperti halnya jenis burung

(aves) pemakan biji-bijian pada umumnya. System saraf burung berupa otak dan sum-sum tulang

belakang pada burung.Otak besar dan otak kecil berkembang dengan baik.Permukaan otak kecil

berkembang dengan baik.Permukaan otak kecil berlipat-lipat sehingga permukaannya

semakin luas.Haltersebut menyebabkan burung memiliki keseimbangan yang cukup baik. Burung

mempunyai pusat penglihatan yang sangat besar.Pusat penglihatan ini merupakan pelebaran dari

otak bagin tengah yang membentuk dua gelembung.Pusat pembau berukuran kecil sehingga

indera pembau tidak berkembang dengan sempurna.


1. Sistem respirasi.

Lubang hidung yang terdapat pada paruh menghubungkan rongga hidung di atas

rongga mulut. Glottis pada bagian bawah faring menghubungkan saluran trakea yang di perkuat

denga kartilago. Trakea berlanjut ke bawah arah leher yaitu syring (kotak suara), tempat

terdapatnya otot vocal, dari syring dilanjutkan ke bronkhos paru-paru berukuran kecil melekat

pada rusuk dan vertebrata di bagian dorsal dari trax dengan jaringan ikat, paru-paru dimasuki

sejumlah broncheolus yang saling berhubungan dan sejulah dara dari pulmonary. Pada

broncheolus melekat kantung udara yang terdapat di sela-sela organ dalam pada rongga badan

dan menjulur ke ruang disekitar vertebrta leher. Paru-paru dapat digerakan sedikit oleh otot yang

terdapat disekitar tulang rusuk . jika sternum bergerak turun, dan rusuk menggembung ke

samping udara ke rongga paru-paru, jika kontraksi terjadi sbaliknya. Maka dara keluar dari rongga

paru-paru. Gerakan tersebut dimungkinkan karena struktur torak yang kaku. Pada sat inspirasi,

udara masuk melalui bronchioles ke kantung udara membantu penyebaran panas tubuh yang

dihasilkan oleh kontraksi otot dan aktivitas metabolic lainya. Suara yang terdengar pada burung

dihasilkan karena udara yang bergetar ketika melewati otot syring.


1. Reproduksi.

Burung berkembang biak dengan cara bertelur dan pembuahannya terjadi di dalam

tubuh. Contoh avesantar lain burung elang, burung merati burung merak,, burung hantu, burung

gagak, ayam dan jenis burung lainnya.

Sebagian besar burung membangun sarangnya untuk menyimpan telur dan mengeraminya,

jumlah telur yang di letakan dalam sarangnya yang bervariasi tergantung spesiesnya, ada yang

hanya 1,3, atau ada yang sampai 14 butir. Masa inkubasi (pengeraman) pada burung berbeda-

beda . burung burung darat yang kecilnya masa inkubasinya kurang lebih 14 hari, ayam

peliharaan 21 hari , burung kuau 21 hari, bebek dan rajawali masa inkubasinya 28 hari,

sedangkan burung unta 42-60 hari. Anak-anak burung yang bersifat atricial membutuhkan kurang

lebih seminggu setelah menetas untuk meninggalkan sarang. Semua anak-anak burung

memerluka pemeliharaan setelah ditetaskan yang berupa pemberian makan penjagaan atau

perlindungan dari sinar matahari dan hujan.


Peranan burung bagi manusia.

Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Dan selain itu

daging dan telur burung merupakan sumber lemak dan protein yang di butuhkan manusia.

Keindahan kicau dan warna jenis burung tertentu menyebabkan manusia tertarik untuk

memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan sebagai hiasan oleh kepala suku-suku

masyarakat di papua. Begitu juga, kemampuan terbang beberapa jenis burung misalnya merpati

dimanfaatka sebagai bentuk hiburan atau kegiatan yang di perlombakan. Dan sejak jaman dulu

burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan. Burung-burng pemeliharaan seperti,

ayam, itik, bebek, kalkun,angsa dan puyuh. Burung-buring kecil membantu dalam membasmi

hama serangga pada tanaman dan ada juga burung yang berukuran besar seperti elang dan

burung hantu menjaddi preator bagi tikus sawah. Selain memberi manfaat pada manusia tap juga

ada yang merugikan . dan beberapa jenis burung memajan biji-bijian, tabaman muda, dan buah-

buahan yang sengaja ditanam olh manusia, selain itu burung juga bias menjadi vector penyakit

seperti penyakit flu burung.

Kelas aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan sayap.
Anggota kelas ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, sehingga hewan ini
mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu tempat tertentu. Ciri-cirinya tulang dada tumbuh
membesar dan memipih, anggota gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger.
Mulut sudah termodifikasi menjadi paruh paruh, punya kantung hawa, jantung terdiri dari 4 ruang, rahang
bawah tidak mempunyai gigi karena giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari
tanduk dan berkembang biak dengan bertelur.

Hampir semua bagian dari anatomi burung yang khas termodifikasi dalam beberapa hal untuk
meningkatkan kemampuan terbang. Tulang-tulang burung memiliki struktur internal yang meyerupai
sarang lebah, yang membuat kuat namun ringan. Adaptasi lain mengurangi berat burung adalah tidak
adanya beberapa organ, misalnya pada burung betina hanya memiliki satu organ (Jingmai, 2008: 341).
Selain modifiksasi yang meningkatkan kemampuan untuk terbang Adaptasi burung paling jelas
untuk terbang adalah sayap. Sayap burung merupakan airfil yang menggambarkan prinsip aerodinamika
yang sama seperti sayap pesawat terbang. Untuk menyediakan kekuatan untuk terbang, burung
menggepakkan sayap untuk kontraksi otot pectoral (dada) besar yang ditambahkan suatu taju (keel) dan
tulang dada (Campbell, 2008: 34). fosil tertua burung ditemukan di jerman dan dikenal sebagai

Archaeptryx (Guillano, 2007: 25).


Evolusi aves berasal dari reptil hal tersebut bukan tanpa sebab, kita bisa menemukan karakteristik
yang aves miliki juga dimiliki oleh reptil, yaitu ada sisik tanduk yang terdapat pada kaki aves, dan juga
berdarah panas.
2. Ciri-ciri
Selain memiliki bulu yang memnutupi hampir seluruh tubuhnya, burung juga memiliki
beberapa karakteristik lain dan bagian khusus tubuh yang akan saya jelaskan dibawah ini,
antaranya:
1. Bulu: bulu sendiri dibedakan menjadi dua macam yang dimiliki oleh burung
- Bulu lengkap (plumae), yang dikatakan dengan lengkap adalah mempunyai bagian-bagian
yang lengkap yang digunakan untuk terbang dan lain hal. Bagian itu antara lain: batang bulu
dan lembaran bulu. Batang bulu terdiri antara lain: calamus dan rachir. Lembaran bulu
tersusun dari deretan barbae, diantara barbae terdapat barbular yang berkaitan.
- Bulu tak lengkap terdiri atas: plumulae yang tersusund ari calamus yang berukuran pendek,
barbae yang tak berbentuk lembaran, barbular yang ytak berkaitan satu sama lain. Filoplumar
terdiri atas calamus dan rachis (batang tak jelas), barbae yang terletak pada bagian ujung dan
tidak dijumpai barbulae.
Fungsi bulu untuk membungkus tubuh, menjaga suhu tubuh badan dan untuk terbang, warna
bulu berfungsi untuk membaur dengan lingkungan, mengelabui predator dan menarik
pasangan pada saat musim kawin.
2. Paruh
Ada beberap ciri paruh diantaranya:
- Panjang: bila ukurannya lebih panjang dari kepala burung
- Pendek: bila ukuran yang paruh dari aves lebih pendek dari kepala
- Berkaitan: adalah bila bagian atas lebih panjang serta melengkung menutupi bagian bawah,
terkadang juga dikatakan berkait bila ujungnya melengkung membentk bangunan seperti kait.
- Lurus bila garis antara bagian atas beserta bawah lurus bagiannya dan pangkal sampai ujung
paruh
- Pipih datar: adalah bagian paruh lebih mendatar dari pada meninggi
- Bergigi: bila tepi paruh bagian atas bergigi gigi
- Berkantung lebar: bila dagi dan ternggorokan melebar membentuk bergigi gigi.
3. Sayap dengan ciri ciri
- Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai keujung, lebih anjang dari badan.
- Pendek: bila dilihat bagian sayap lebih pendek dari badan
- Bulat: primarius bagian tengah adalah bagian yang terdapat bulu bulu yang paling panjang,
sisanya berangsur angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap.
- Runcing: bila primarius palinh ujung adalah bulu bulu yang paling panjang.
4. Tarsometatartus dengan cirinya
- Scutella: bila sisik tersusun saling menutupi
- Reticulate: bila sisik tidak teratur
- Serrata: bia sisik sisik pada posterior tersusun dari berrigi rigi
- Boated; bila tarsus tidak bersisik.
5. Jari-jari
- Rata (datar): hallux melekat pada ujung tarsus seperti jari jari yang lain
- Terangkat: hallux melekat pada bagian yang lebih tinggi do atas pelekatan jari jari yang lain.
6. Tipe kaki
Ada beberapa tipe yang dimiliki aves yang mana struktur tersebut sejalan dengan fungsu,
seperti tipe bertengger, berjalan dll
- Tipe bertengger, dibedakan atas:
a. Passerine : bila hallux melekat dengan jari jari lain
b. Zygodactvla: 2 jari kedepan, dan 2 lainnya ke belakang.
- Tipe berjalan: adalah tipe yang digunakan untuk berjalan, biasanya ada pada ayam, ciri
khasnya bila hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari pada lainnya.
- Tipe berenang: tipe ini salah satunya pada bebek, dibedakan atas:
a. Palmata: 3 kari kedepan dihubungkan oleh selaput, jari ke-1 bebas
b. Totipalmata: keempat jari dihubungka oleh selaput yang halus.
- Ada juga beberapa tipe lain seperti nyeker, mengambil mangsa (gasping), mendaki
(climbing).
7. Cakar degan ciri ciri runcing (cakar melengkung dan runcing), dan obtuse (bila cakar agak
melengkung, ujungnya tumpul).
8. Ekor, ada beberapa ukuran ekor yang dimiliki aves, antaranya:
- Panjang : bila ukuran lebih panjang dari badan
- Pendek: bila ukurannya lebih pendek atau sama panjang dengan badan
- Rata: bila semua bulu dama panjang
- Bulat: adalah bagian bulu tengah yang jauh lebih panjang, makin ke tepi berangsur angsur
memendek
- Runcing: bila bulu tengah lebih panjang dari bulu yang lain
- Dan berbentuk.

3. Klasifikasinya
Ada dua sub kelas dari aves antara lain sub kelas Archaenithes adalah sub kelas yang bergigi
metakarpalnya terpisah dan tidak ada pigostyl, serta sub kelas neorphitha: merupakan burung
yang sudah modern yang sering ditemui sekarang cirinya tidak bergigi, tidak pygostil dan
metakarpalnya bersatu. Sub kelas ini mempunyai beberapa super ordo yaitu super ordo
odontognathae, super ordo palaeognathae, super ordo neognathae.
Memiliki 12 ordo antara lain:
1. Ordo struthioniformes: adalah curung yang memiliki tinggi sekitar 2 meter keatas namun
aves jenis ini tidak dapat terbang. Contohnya burung unta (Struthio camelus).
2. Ordo casuariformes: dilihat dari namanya kita sudah tau adalah bangsa dari burung casuari,
sayapnya kecil, tingginya sekitar 1,7 meter dan tidak dapat terbang banyak ditemukan daerah
tropis seperti papua australia. Spesies Dromicelus sp
3. Ordo aptergiformes: adalah ordo yang memiliki ciri paruh yang panajng, ada lubang di ujung
paruh, bentuk bulunya hampir seperti rambut, contoh burung kiwi.
4. Ordo procellariiformes: kelompok burung yang memiliki lentung lubang hidung yang
tubular, paruhnya berlapis dan tempat hidupnya ada di laut. Contoh Oceanodroma sp
5. Ordo ciconiiformes: burung yang leher dan kakinya panjang, tempat hidupnya di sawah dan
berkolon contohnya blekok, flaminggo dll
6. Ordo peleciformes: cirinya paruhnya yang besar, lubang hidung vestigas hidup juga dilaut
contoh camar
7. Ordo anseriformes: adalah bangsa dari bebek, Anas sp memiliki paruh lebar, ekor pendek,
kakinya tipe berenang.
8. Orfo falconiformes: adalah sebangsa dari burung falcon barung yang kuat dengan kuku yang
sangat tajam cotohnya elang, garuda dll. Burung ini terbangnya sangat cepat dan dapat
melakukan manuver.
9. Ordo galliformes: adalah burung yang paruhnya berukuran pendek serta ska makan biji bijian
sperti padi contohnya ayam kampung
10. Ordo columbiformes: juga memiliki paruh yang pendek uniknya burung ini memiliki
tembolok ang berfungsi sebagai tempat penyimpana makanan yang besar,
contohnya Columba livia (merpati)
11. Ordo psittaciiformes: adalah burung yang memiliki suara yang keras contohnya kakatua
12. Dan terakhir ordo dtigiformes contohnya burung hantu. Dimana burung hantu dapat memutar
kepalanya dari depan ke belakang dan seterusnya, burung ini aktivitasnya dimalam hari,
seperti mencari makan dan lain lain

4. Sumber bacaan:
Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Guilano, Ted. 2008. DNA Barcoding of Class Aves Using Codon Counths With Artifical. Journal of
Science,Vol. 1(08): 25-28.

Jingmai, C. 2008. A Rediscriptions of Chaoygneycic (Aves). Journal of Sistematic Paaleontology. Vol. 1(77):
341-344.

Kampus-biologi.blogspot,in

Sarong. A, M. 2016. Penuntun praktikum zoologi vertebrata. Universitas Syiah Kuala: Banda
Aceh.
BAB III

Simpulan

Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung ortinology

berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis. Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat

dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung

membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.

Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya

dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan

perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan

hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.

Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh,

dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah

tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian

rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara

dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di

dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih,

sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh

paruh ringan dari zat tanduk. Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis

tumbuhan. Dan sejak jaman dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan.

Burung-burng pemeliharaan seperti, ayam, itik, bebek, kalkun,angsa dan puyuh. Burung-buring

kecil membantu dalam membasmi hama serangga pada tanaman dan ada juga burung yang

berukuran besar seperti elang dan burung hantu menjaddi preator bagi tikus sawah.
Daftar pustaka

Campbel, Reece, Mitcaell, JILID 2. 1925 / 1974. Biologi Edisi Kelima Ciracas Jakarta: erlangga.

Sudjadi bagod, laila siti. 2006. Biologi sains dan kehidupan surabaya: yudhistira Kurniati tuti. Dkk.

2009, zoologi vertebrata. prodi pendidikan biologi fakultas tarbiyah dan keguruan uin sgd

bandung. http://1.bp.blogspot.com/.59gmopf.o/ saogtjtyudt/AA BY/ 67cuegiPJHS/sl600-

h/ Bird.jpg. kistinnah idun, endang srilestari. 2009. Biologi BSE makhluk hidup dan lingkungannya:

departemen pendidikan nasional 2009.

Anda mungkin juga menyukai