Anda di halaman 1dari 7

LAMUN (ANGIOSPERMAE LAUT)

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang

seluruh proses kehidupan berlangsung di lingkungan perairan laut dangkal

(Susetiono, 2004). Lamun merupakan satu satunya tumbuhan angiospermae atau

tumbuhan berbunga yang memiliki daun, batang, dan akar sejati yang telah

beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam air laut (Tuwo, 2011).

Pola hidup lamun sering berupa hamparan, maka dikenal juga istilah

padang lamun (Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu

area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan

padat atau jarang. Lamun umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar

laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi

pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan jernih, dengan

sirkulasi air yang baik (Hendra, 2011).

Tumbuhan lamun mempunyai beberapa sifat yang memungkinkannya

hidup dilingkungan laut, yaitu : 1) mampu hidup di media air asin; 2) mampu

berfungsi normal dalam kondisi terbenam; 3) mempunyai sistem perakaran

jangkar yang berkembang baik; 4) mampu melakukan penyerbukan dan daun

generafit dalam keadaan terbenam (Kordi, 2011)

Klasifikasi lamun di perairan pantai Indonesia (Takaendengan, 2010),yaitu:

Divisi : Anthophyta

Kelas : Angiospermae

Subkelas : Monocotyledonae

Ordo : Helobiae

Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus

Species : Enhalus acoroides

Genus : Halophila

Species : Halophila decipiens

Halophila ovalis

Halophila minor

Halophila spinulosa

Genus : Thalassia

Species : Thalassia hemprichii

Famili : Potamogetonaceae

Genus : Cymodocea

Species : Cymodocea rotundata

Cymodocea serrulata

Genus : Halodule

Species : Halodule pinifolia

Halodule uninervis

Genus : Syringodium

Species : Syringodium isoetifolium

Genus : Thalassodendron

Species : Thalassodendron ciliatum

Secara morfologi jenis lamun Enhalus acoroides akan tumbuhan tropis yang

mempunyai akar kuat dan diselimuti oleh benang-benang hitam yang kaku.

Rhizomanya tertanam di dalam substrat. Pada akarnya terdapat rambut bisus. Daun-

daunnya sebanyak 2 atau 4 helai yang ujungnya membulat. Panjang daun lebih dari 1

m dan lebar 1,5 cm. Buah berbentuk bulat telur berukuran 4-7 cm. Lamun tropis

tumbuh di perairan dangkal dengan substrat pasir berlumpur. Lamun ini tumbuh
subur di daerah yang terlindung di pinggir bawah dari mintakat pasang surut dan di

batas atas mintakat bawah litoral (Kordi, 2011).

Spesies Halophila ovalis atau lamun sendok (spoon grass) adalah lamun yang

mempunyai tangkai ramping, berdiameter 1 mm, hampir tidak berwarna dan

merayap. Sepanjang tangkai yang merayap muncul daun-daun berpasangan ke atas di

bawah permukaan air dan akar-akarnya kecil ramping ke bawah, ke dalam tanah.

Daun-daun bundar telur (oval) tipis berwarna hijau dengan warna kemeah-merahan

berukuran panjang 10-15 mm dan lebar 5-10 mm. Masing-masing daun ditunjang

oleh tangkai berukuran panjang 8-15 mm dan diameter 0,5 mm (Kordi, 2011).

Lamun sendok mempunyai bunga berkelamin tunggal dan soliter. Lamun

sendok terdapat di pantai pasir, di paparan terumbu dan di dasar pasir lumpur dari

pasang surut rata-rata sampai batas bawah dari daerah pasang surut.Habitat lamun

jenis Halophila minor serta helaian daunnya sangat mirip dengan Halophila ovalis

tetapi lebih kecil (0,7-1,4 cm) dan jumlah urut daun juga lebih sedikit (3-8 pasang),

rimpang tipis dan mudah patah, mampu hidup diperairan berlumpur (Kordi, 2011).

Spesies Cymodoceae rotundata atau dikenal sebagai lamun ujung bulat

(round tipped seagrass) tumbuh di substrat pasir, kadang pecahan karang dan sedikit

berlumpur. Lamun ini mempunyai daun berukuran panjang 7- 20 cm dan lebar 2-4

mm, mempunyai 7-15 tulang daun dan 2-7 helai daun perpangkal. Ujung daun halus

membulat dan tumpul (Kordi, 2011).


Sama halnya dengan Cymodocea rotundata, bentuk daunnya melengkung

menyerupai selempang bagian pangkal menyempit dan ke arah ujung agak melebar.

Panjang dan lebarnya juga hampir sama berkisar 5-15 m dan 2-4 mm. Yang

membedakannya dengan ujung daun dari Cymodocea serrulata adalah ujung daunnya

bergerigi dengan tulang daun berjumlah 13-17 (Kordi, 2011).

Lamun jenis Thalassia henprichii mempunyai rimpang agak membulat, daun

tebal dan agak melengkung. Bunga jantan mempunyai tangkai pendukung pendek

saja,yaitu sekitar 3 cm (atas inzet). Sedangkan bunga betina tangkai pendukungnya

lebih pendek, yaitu berkisar antara 1-1,5 cm dan buahnya terbagi dalam 8-20 keping

yang tidak beraturan. Umumnya hidup berdampingan dengan jenis lainnya seperti

Enhalus acoroides. Bila mendominasi selalu membentuk kelompok vegetasi yang

rapat (bawah). Spesies Thalassia henprichii tumbuh di substrat berpasir hingga pada

pecahan karang mati dan sering menjadi spesies dominan pada padang lamun

campuran dan melimpah (Kordi, 2011).

Halodule uninervis adalah lamun sublittoral ditemukan dari pertengahan

pasang surut hingga kedalaman 20 m. Umumnya pada kedalaman antara 0-3 m di

laguna sublittoral dan di dekat terumbu karang. H. uninervis dapat tumbuh di

berbagai habitat yang berbeda. Lamun ini dapat membentuk padang rumput padat

bercampur dengan spesies lamun lain. Jenis ini termasuk dalam famili

Potamogetonaceae. Ciri khas dari famili ini memiliki bentuk daun Parvozosterids,
dengan daun memanjang dan sempit. Ujung daunnya berbentuk trisula dengan satu

vena sentral yang membujur dengan ukuran lebar daun 1-1,7 mm (Hendra, 2011).

Syringodium isoetifolium termasuk dalam Familia Potamogetonaceae dengan

ciri-ciri utama yaitu tidak memiliki ligula seperti pada Familia Hydrocaritaceae.

Ditemukan di seluruh wilayah Indo-Barat Pasifik Tropis. Tumbuh dengan kepadatan

tinggi tanpa spesies lain. Namun bila tumbuh dengan spesies lain ukurannya lebih

kecil. Jenis lamun ini jarang ditemukan di daerah intertidal dangkal (Hendra, 2011).

Peranan lamun di lingkungan perairan laut dangkal (Hendra, 2011), yaitu:

1. Sebagai produsen primer. Lamun mempunyai tingkat produktivitas primer

tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal

seperti ekosistem terumbu karang

2. Sebagai habitat biota. Lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat

menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan (alga). Disamping itu, padang

lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan, padang pengembalaan

dan makan dari berbagai jenis ikan herbivora dan ikanikan karang (coral fishes)
3. Sebagai penangkap sedimen. Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang

disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang.

Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen,

sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang

lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi

4. Sebagai pendaur zat hara. Lamun memegang peranan penting dalam pendauran

berbagai zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut. Khususnya

zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae dan epifit.

lamun juga sebagai komoditi yang sudah banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat baik secara tradisional maupun secara modern. Secara tradisional lamun

telah dimanfaatkan untuk : 1) Kompos dan pupuk, 2) Cerutu dan mainan anak-anak,

3) Dianyam menjadi keranjang, 4) Tumpukan untuk pematang, 5) Mengisi kasur, 6)

Ada yang dimakan, dan 7) Dibuat jaring ikan. Pada zaman modern ini, lamun telah

dimanfaatkan untuk : 1) Penyaring limbah, 2) Stabilizator pantai, 3) Bahan untuk

pabrik kertas, 4) Makanan, 5) Obat-obatan, dan 6) Sumber bahan kimia

(Hendra, 2011)

DAFTAR PUSTAKA

Hendra. 2011. Pertumbuhan dan Produktifitas Biomassa Daun Lamun Halophila


ovalis, Syringgodium isoetifolium dan Halodule uninerversis pada Padang
Lamun di Perairan Pulau Barang Lompo. Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Kordi, K. H. G. M.. 2011. Ekosistem Lamun (Seagrass): Fungsi, Potensi, dan


Pengelolaan. Rineka Cipta, Jakarta.

Takaendengan, K. dan Azkab. 2010. Struktur Komunitas Lamun di Pulau Talise


Sulawesi Utara. Pusat Penelitian Odseanografi-LIPI, Jakarta.

Tuwo, A.. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Brilian Internasional,
Surabaya.
LAMUN (ANGIOSPERMAE LAUT)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II
AYU SORAYA JUSMIATI

ADHE UTAMA SITI NURKHALISA SYAM

JERIANTO POGANAN AHMAD IKSAN

NURFAHMIATUNNISA ANDI RATNA WINIS M.

MAULIA WATI SYAWAL DIVANI

AHMAD AL FARID WA ODE SITI PURNAMA SARI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai