Satuan Pendidikan : ..
Kelas :
Semester :
Mata pelajaran :
Jumlah pertemuan : Satu pertemuan
_____________________________________________________________________________________
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
II. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III. Indikator
a. Kognitif
1. Produk:
a) Mendeskribsikan pengaruh perubahan tegangan terhadap arus
b) Menjelaskan pengertian Hukum Ohm
c) Menerapkan Hukum Ohm
2. Proses:
Merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk menyelidiki hubungan antara beda
potensial, arus listrik, dan hambatan (Hukum Ohm) meliputi:
a) merumuskan masalah,
b) merumuskan hipotesis,
c) mengidentifikasi variabel manipulasi,
d) mengidentifikasi variabel respon,
e) mengidentifikasi variabel kontrol,
f) melaksanakan eksperimen,
g) membuat tabel pengamatan,
h) membuat grafik,
i) melakukan analisis data,
j) merumuskan kesimpulan
b. Psikomotor:
1. Merakit rangkaian DC sederhana menggunakan software PhET
2. Mengukur besaran listrik dalam rangkaian tertutup menggunakan software PhET
c. Afektif
1. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:
a) jujur
b) peduli
c) tanggung jawab
2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:
a) bertanya,
b) menyumbang ide atau berpendapat,
c) menjadi pendengar yang baik,
d) ber komunikasi
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat Catatan Pengamat
1 2 3 4
1. Memotivasi siswa dengan merakit rangkaian
sederhana menggunakan software PhET. (Fase 1 MPK)
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk,
proses, psikomotor, keterampilan sosial, dan perilaku
berkarater. (Fase 1 MPK)
B. Inti
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat Catatan Pengamat
1 2 3 4
Penggalan 1
1. Menyajikan informasi berupa rumusan masalah
tentang bagaimanakah hubungan antara tegangan dan
arus dengan mengacu pada LKS: Hubungan Antara
Tegangan, Arus, dan Hambatan. (Fase 2 MPK).
2. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
kooperatif dan membagikan LKS itu satu LKS tiap
kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 3 siswa. (Fase
3 MPK)
3. Membimbing siswa merumuskan hipotesis atas
rumusan masalah yang telah diberikan di LKS tersebut
sambil memberi kesempatan siswa dengan jujur
melakukan evalusi-diri dengan LP 2: Proses yang
dibagikan. (Fase 4 MPK)
4. Membimbing siswa mengidentifikasi variabel
manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol,
dengan cara menunjuk satu-dua siswa untuk aktif
menyumbang ide dan meminta siswa lain mengulang
ide temannya untuk mengecek apakah ia menjadi
pendengar yang baik. (Fase 4 MPK)
Penggalan 2
5. Membimbing kelompok melaksanakan eksperimen
menggunakan KIT sesuai langkah-langkah 1 - 8 yang
tertulis di LKS itu dan mengisikan nilai tegangan dan
arus itu pada kolom yang sesuai padaTabel 1. Bila ada
siswa yang menunjukkan perilaku tidak peduli atau
menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab
segera diingatkan. (Fase 4 MPK)
6. Membimbing siswa mengisi kolom Tegangan/Arus.
Tekankan perlunya jujur dalam melakukan
pengamatan dan mencatat hasil pengamatan itu di
dalam tabel. (Fase 4 MPK).
7. Satu-dua kelompok diminta mengisi Tabel 1 itu di
papan tulis dan mengkomunikasikan pekerjaannya
kepada kelas untuk memberi kemudahan guru
melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan
siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik .
(Fase 5 MPK)
Penggalan 3
8. Mengacu langkah 8 LKS itu, membimbing siswa
membuat grafik hubungan antara tegangan dan arus
pada tempat yang disediakan pada Gambar 2 LKS
tersebut. Seluruh anggota kelompok didorong untuk
ikut bertanggung jawab dengan aktif menyumbang
ide. (Fase 4 MPK).
9. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta
satu-dua kelompok mempresentasikan grafiknya dan
meminta kelas menjadi pendengar yang baik dengan
cara menunjuk satu-dua siswa menanggapi presentasi
itu dan dinilai. (Fase 5 MPK)
Penggalan 4
10. Membimbing kelompok melakukan analisis dengan
mengacu pada bagian Analisis LKS itu. Ditekankan
perlunya ikut bertanggung jawab dan mendengarkan
ide teman dalam tugas analisis ini. (Fase 4 MPK).
11. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta
satu-dua kelompok mengkomunikasikan kinerjanya
dan kelompok lain menjadi pendengar yang baik agar
dapat memberi pendapat saat diminta guru. (Fase 5
MPK)
12. Membimbing kelompok menarik kesimpulan dengan
mengacu pada bagian Kesimpulan LKS. Diingatkan agar
aktif menyumbang ide atau berpendapat, dan belajar
menjadi pendengar yang baik. (Fase 4 MPK)
13. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta
satu-dua kelompok mengkomunikasikan kinerjanya
dan kelompok lain diberi kesempatan menyumbang
ide dan memberi pendapat. (Fase 5 MPK)
14. Memberikan penghargaan kepada individu dan
kelompok yang berkinerja baik dan amat baik dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut. (Fase 6 MPK)
C. Penutup
Penilaian oleh
Kegiatan Pengamat Catatan Pengamat
1 2 3 4
1. Dengan melibatkan siswa menutup pelajaran dengan
menyimpulkan ide-ide penting pelajaran hari ini dan
memberi PR mencari tahu bagaimana hubungan antara
besar hambatan dan besar arus.
X. Sumber Pembelajaran
1. LKS: Hubungan Antara Tegangan, Arus, dan Hambatan
2. Kunci LKS: Hubungan Antara Tegangan, Arus, dan Hambatan
3. Silabus
4. Bahan: Flashdisk, Kertas HVS
5. Alat : Komputer
6. Berbasis ICT/Internet: Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Circuit Construction Kit
(DC Only)
Daftar Pustaka
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2007. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTS. Digandakan oleh Kegiatan
Penyelenggaraan Sosialisasi/Diseminasi/Seminar/Workshop/Publikasi Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder
Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only). Didownload pada 5 April 2009 dari
http://phet.colorado.edu.
Johnson, David W. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable and
Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
Yeap Tok Kheng. 2008. Science Process Skills Form 3. Rawang, Selangor Darul Ehsan: Vivar Printing Sdn.
Bhd., Pearson, Longman.
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya
Bahan:
4 baterai 1.5 V atau catu daya 0 12 V, 2 lampu 4,5 V, 10 kabel dengan klip buaya
Alat:
Catu daya 0 12 V, amperemeter 1, voltmeter 1, soket lampu 2, soket baterai 4, sakelar 1
ICT/Internet Based
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder alamat
situs http://phet.colorado.edu Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only)
Variabel : (a) yang dijaga konstan : jenis dan kondisi setiap baterai, lampu, voltmeter,
amperemeter, kabel penghubung
(b) yang dimanipulasi : tegangan
(c) yang merespon : arus
Gambar 1
Langkah-langkah:
eksperimen ini?
hambatan
R=
R=
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
JIka ratio tegangan terhadap arus untuk dua konduktor logam sama, maka
hambatan untuk kedua logam itu adalah sama.
Daftar Pustaka
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of Colorado at Boulder
Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only). Didownload pada 5 April 2009 dari
http://phet.colorado.edu.
Yeap Tok Kheng. 2008. Science Process Skills Form 3. Rawang, Selangor Darul Ehsan: Vivar
Printing Sdn. Bhd., Pearson, Longman
LP 1: Produk
1. Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila spesifikasi dan kondisi lima baterai dan dua lampu itu
identik, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Rangkaian A Rangkaian B
2. Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila spesifikasi dan kondisi dua baterai dan tiga lampu itu
sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Rangkaian A Rangkaian B
3. Sebuah baterai 30,0 V dihubungkan kepada suatu resistor 10,0 . Berapakah besar arus
di dalam rangkaian tersebut?
4. Sebuah lampu mobil dengan hambatan 30 dihubungkan pada baterai 12-V. Berapakah
besar arus yang melalui lampu tersebut?
5. Sebuah motor dengan hambatan 32 dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus
dalam rangkaian tersebut 3,8 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
6. Sebuah lampu memakai arus 0,50 A pada saat dihubungkan ke sumber 120-V.
Berapakah hambatan lampu tersebut?
Daftar Pustaka
Zitzewitz, Paul W. 1999. Glencoe Physics: Principles & Problems. New York: Glencoe /McGraw-Hill.
Nama: NIM: Tanggal:
Kunci LP 1: Produk
1. Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila spesifikasi dan kondisi lima baterai dan dua lampu itu
identik, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Di rangkaian B akan mengalir arus lebih besar. Hal itu dikarenakan dirangkaian A hanya ada
dua baterai yang dihubungkan seri, sedangkan di rangkaian B ada tiga baterai dihubungkan
seri, sehingga tegangan total di rangkaian B lebih besar. Karena tegangan di rangkaian B lebih
besar, maka arusnya juga lebih besar.
Rangkaian A Rangkaian B
2. Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila spesifikasi dan kondisi dua baterai dan tiga lampu itu
sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Di Rangkaian A ada satu lampu dan di Rangkaian B ada dua lampu yang dihubungkan seri,
sehingga hambatan total Rangkaian B lebih besar daripada hambatan di Rangkaian A. Karena
sumber tegangan kedua rangkaian itu sama-sama terdiri dari satu baterai, maka Rangkaian A
yang dibebani dengan hambatan lebih kecil akan mengalir arus lebih besar.
Rangkaian A Rangkaian B
3. Sebuah baterai 30,0 V dihubungkan kepada suatu resistor 10,0 . Berapakah besar arus
di dalam rangkaian tersebut?
4. Sebuah lampu mobil dengan hambatan 30 dihubungkan pada baterai 12-V. Berapakah
besar arus yang melalui lampu tersebut?
V = 12 V menentukan arus
5. Sebuah motor dengan hambatan 32 dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus
dalam rangkaian tersebut 3,8 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
6. Sebuah lampu memakai arus 0,50 A pada saat dihubungkan ke sumber 120-V.
Berapakah hambatan lampu tersebut?
LP 2: Proses
Prosedur:
1. Siapkan sebuah komputer dan Software PhET.
2. Tugasi siswa menguji sebuah hipotesis: Jika hambatan dipertahankan konstan, semakin tinggi
tegangan, semakin besar arus yang mengalir.
3. Siswa diminta untuk mengubah hambatan lampu menjadi 5 ohm.
4. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Asesmen Kinerja di bawah ini.
5. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
6. Siswa diijinkan mengases kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Format Asesmen Kinerja Proses
, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
LP 3: Psikomotor
Prosedur:
1. Siapkan sebuah komputer dan Software PhET.
2. Tugasi siswa merakit rangkaian sesuai Gambar 1 LKS SMP.
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Asesmen Kinerja di bawah ini.
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan.
5. Siswa diijinkan mengases kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
, 2010
Siswa Guru
( ) ( )
LP 4 : Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini:
1 Jujur
2 Peduli
3 Tanggungjawab
, 2010
Pengamat
( )
Sumber: Johnson, DavidW. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable
and Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu
menggunakan skala berikut ini:
1 Bertanya
4 Berkomunikasi
, 2010
Pengamat
( )
Sumber: Johnson, DavidW. & Johnson, Roger T. 2002. Meaningful Assessment. A Manageable
and Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
Inkuiri atau Belajar Melalui Penemuan
Para peserta didik dapat belajar menggunakan cara berpikir dan cara bekerja
para ilmuwan dalam menemukan sesuatu. Tokoh-tokoh dalam belajar melalui
penemuan ini antara lain adalah Bruner, yang merupakan pelopor pembelajaran
penemuan. Pembelajaran penemuan merupakan suatu model pengajaran yang
menekankan pentingnya membantu peserta didik memahami struktur atau ide kunci dari
suatu disiplin ilmu, perlunya peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan
suatu keyakinan bahwa pembelajaran yang sebenarnya akan terjadi melalui penemuan
pribadi. Tokoh lain adalah Richard Suchman yang mengembangkan suatu pendekatan
yang disebut latihan inkuiri. Dengan pengajaran ini guru menyajikan kepada peserta
didik suatu kejadian yang menimbulkan konflik kognitif dan rasa ingin tahu peserta didik
sehingga merangsang mereka melakukan penyelidikan.
Sintaks belajar melalui penemuan tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah
kerja ilmiah yang ditempuh oleh para ilmuwan dalam menemukan sesuatu. Tabel berikut
ini adalah sintaks dan tingkah laku guru dalam model belajar melalui penemuan.