Oleh
Kelompok 1:
Offering H
JURUSAN BIOLOGI
April 2017
A. Tujuan
1) Mempelajari struktur histologi 4 macam papila lidah.
2) Mempelajari struktur histologi gigi dalam pertumbuhan.
3) Membandingkan struktur histologi saluran pencernaan makanan.
4) Mempelajari struktur histologi hati dan pancreas.
B. Dasar Teori
Histologi adalah bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang sruktur jaringan secara
mendetail dengan menggunakan mikroskopis. Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama sehingga membentuk suatu kesatuan struktural dan fungsional yang
nantinya akan membentuk suatu organ (Junguira, LC dan Jose Carneiro, 1980).
System pencernaan (bahasa inggris: digestive system) adalah system organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencerna menjadi energy dan nutrient, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut melalui anus. Pada dasarnya system pencernaan makanan dalam tubuh
manusia terjadi disepanjang saluran pencernaan (bahas inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi
menjadi tiga bagian yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi didalam usus (Santos,
2007).
Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat
jauh berbeda. (Bevelander, 1988). Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis
hewan, tergantung pada inggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis
makanan yang di makannya. Pada hewan invertebrata alat pencernaan umumnya masih sederhan,
dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewab vertebrata sudah
memiliki lat pencernan yang sempurna yang dilakukan secara eksternal (Gunarso, 1979).
Esophagus, disebut juga oesophagus, dari kata oiso=bawa, dan phagelon= makanan.
Bagian saluran pencernaan ini merupakan tabung otot yang berfungsi menyalurkan makanan dari
mulut ke lambung. Ia juga diliputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Terdiri dari 4
lapisan: yaitu tunica mucosa, tunica submucosa, tunica muscularis, tunica serosa. Tunica mucosa
dibina atas jaringan epitel, yang terdiri dari sel-sel berlapis banyak dan mengelupas, tetapi tidak
menanduk. Di bawah lamina propria ada lapisan tambahan, disebut tunica muscularis-mucosa,
dibina atas serat-serat otot polos yang letaknya memanjang dan melingkar. Lamina propria
membentuk tonjolan-tonjolan rendah, sehingga tunica ini jadi bergelombang. Jika makanan lewat
gelombang itu hilang dan lumen membuka besar. Tunica submucosa terdiri dari jaringan ikat
dengan serat kolagen dan elastic, dengan banyak pembuluh darah serta urat saraf. Tunica
muscularis terdiri dari dua lapis otot polos: sebelah luar berupa serat otot memanjang, sebelah
dalam berupa serat otot melingkar. Tunica serosa terdiri dari jaringan ikat renggang yang
mengandung banyak jaringan lemak, pembuluh darah dan urat saraf. Lapisan ini relative tebal
jika dibandingkan dengan saluran pencernaan yang diposteriornya.
Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
diligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan.Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas
jari (Hurkat, 1976).
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.
Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas
jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Usus dua
belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus
dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara
histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari
tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Usus dua belas
jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan. Bagian pertama, yaitu pars
suoerior dimulai dari akhir pilorus. Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian
ini memiliki panjang 5 cm. Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan
berakhir pada awal usus kosong (jejunum) (Kay, 1998).
Usus kosong atau jejunum (kadang-kadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua
dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).
Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus
kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari,
yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus
penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus
kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.
Usus penyerapan (bahasa Inggris: ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan
8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan
rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan
kolon kanan, sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri.
Fungsi usus besar yaitu: menyimpan dan eliminasi sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit, dengan cara menyerap air dan mendegradasi bakteri. Secara makroskopis usus
besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon
desenden, sigmoid, dan rektum. Keenam bagian ini sulit dibedakan secara histologis.
Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak membentuk vili seperti usus
halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel
granuler asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak. Gambaran
histologis usus besar secara umum yaitu mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan
lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. Epitel usus besar berbentuk
silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus Lamina propria
usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti pada usus halus,
tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan
longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus
Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa.
Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak
dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung empedu, berwarna kehijauan terletak
disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar
dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan
hormon insulin (Syarifuddin, 2006).
Adapun fungsi hati bagi tubuh sebagai sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam
bentuk glikogen, menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit
penyakit, mengatur kadar gula dalam darah, sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi
vitamin A, menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak,menguraikan
molekul hemoglobin tua, menghilangkan hormon-hormon berlebihan,membentuk protein
tertentu dan merombaknya, pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol (Wildan,1996).
Struktur histologi saluran pencernaan umumnya mempunyai sifat structural tertentu yang terdiri
atas 4 lapisan utama yaitu: lapisan mukosa, submucosa, lapisan otot, dan lapisan serosa. Saluran
mukosa terdiri atas (1) epitel pembatas (2) lamina propria yang terdiri dari jaringan penyambung
yang kaya pembuluh darah kapiler dan limfe dan sel-sel otot polos, yang juga mengandung
kelenjar dan jaringan limfoid (3) muskularis mucosae. Submucosa dan kelenjar jaringan limfoid.
Serosa merupakan lapisan tipis yang terdiri atas (1) jaringan penyambung jarang, kaya akan
pembuluh darah dan jaringan adiposa dan (2) epitel gepeng selapis (mesotel).
Histologi pencernaan yang kami amati yaitu (1) Lidah, yaitu suatu massa otot lurik yang
diliputi oleh membrane mukosa. Pada permukaan dorsalnya diliputi oleh banyak tonjolan kecil
yang dinamakan papilae dan lamina propria yang terdapat 4 jenis papilae yaitu: papilae foliate,
papilae filiformis, papilae fungiformis, papilae circumfalate (2) Oesofagus diselaputi oleh epitel
berlapis gepeng tanpa tanduk. Pada bagian ujung distal oesofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-
sel otot polos, dan pada ujung proksimal, hanya sel-sel otot lurik (3) Lambung secara struktur
histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, korpus, fundus, dan pylorus (5) Usus halus terdiri
atas 3 segmen: duodenum, jejunum, dan ileum. (6) Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan
endokrin. (7) Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam rongga
abdomen di bawah diafragma (8) Usus besar terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali
pada bagian distalnya (rektum) dan tidak terdapat vili usus. Epitel yang membatasi adalah toraks
dan mempunyai daerah kutikula tipis.
D. Prosedur kerja
1.
Preparat awetan Ileum Kelinci
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
2.
Preparat awetan Jejunum Kelinci
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
5. Preparat awetan pankreas
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk
Hasil
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
10. Preparat awetan papilla foliate
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
12. Preparat awetan lambung
Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati (mikroskop cahaya dan preparat)
Diambil preparat awetan
Diletakkan preparat dimeja benda pada mikroskop
Diatur revolving nosepiece (pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran
Diatur objective lense (lensa objektif) untuk memperbesar spesimen.
Diatur vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal) dan horizontal feed knob(sekrup
pengatur horizontal) serta coarse focus knob (sekrup fokus kasar) dan juga fine focus
knob (sekrup fokus halus).
Diambil gambar dengan hp bila gambar terlihat jelas, gambar perlahan objek
tersebut di atas kertas/buku sementara hingga selesai.
Jika selesai maka pindahkan gambar ke kertas dan digambar kembali dibuku gambar
dengan rapi untuk kemudian diberi keterangan-kerangannya.
Hasil
E. Hasil pengamatan
a
Nama preparat: Preparat Papila Foliata
Lidah Kelinci
Perbesaran : 10 x 10
Keterangan:
a. Papila foliata
a b c
Nama preparat: Preparat papilla filiformis
Perbesaran : 10 x 10
Keterangan:
a. Bagian yang tidak terkeratinasi
Sumber: Internet
b. Keratohialin
c. Lamina propria
5.
a c b d e
Nama preparat: Preparat Lambung
Perbesaran : 4 x 10
Keterangan: Sumber: Junqueira's Basic Histology Text &
a. Epitel permukaan Atlas, 12e
b. Lamina propria
c. Muskularis mukosa
d. Submukosa
e. Muskularis
6.
a c d e b f
Nama preparat: Preparat Ileum
Sumber: Junqueira's Basic Histology Text
Perbesaran : 10 x 10
& Atlas, 12e
Keterangan:
a. Vili intestinal
b. Plika sirkularis
c. Epitel
d. Lamina propria
e. Muskularis mukosa
f. Submukosa
7.
Keterangan:
a b c d e
Nama preparat: Preparat Duodenum
Kelinci
Perbesaran : 10 x 10
Keterangan:
Sumber: Junqueira's Basic Histology Text &
a. Vili intestinales
Atlas, 12e
b. Muskularis mukosa
c. Kelenjar brunner
d. Mukosa
e. Submukosa
8.
a b c d e
Nama preparat: Preparat Yeyenum Kelinci
Perbesaran : 10 x 10
Keterangan: Sumber: Junqueira's Basic Histology Text &
b. Epitel
c. Lamina propria
d. Kriptus lieberkuhn
e. Muskularis mukosa
9.
`
10.
a c b
Nama preparat: Preparat Pankreas Sumber: Junqueira's Basic Histology Text &
Perbesaran : 10 x 10 Atlas, 12e
Keterangan:
a. Jaringan eksokrin (asini)
b. Septa jaringan ikat
c. Jaringan endokrin (pulau
langerhans)
11.
a b
Nama preparat: Preparat Hati Marmut Sumber: Junqueira's Basic Histology Text &
Perbesaran : 10 x 10 Atlas, 12e
Keterangan:
a. Pusat pembuluh darah
b. Triad portal dalam jalur portal
12.
4. a. Pengertian
arteri hepatica: merupakan pembuluh darah yang keluar dari aorta dan memberi
seperlima darah dari hati. Darah ini mempunya kejenuhan oksigen 95-100%.
Vena portal: terbentuk dari vena lienalis dan vena menseterika posterior, membeeri
empatperlima darah ke hati dengan kejenuhan oksigen 70%.
Vena hepatica mengembalikan darah dari hati ke vena inverior.
b. Fungsinya:
Arteri hepatica: pembuluh yang menerima darah yang mengandung oksigen dari jantung
Vena portal: pembuluh yang mengalirkan darah dari seluruh traktus gastrointestinal
dibawa menuju ke hepar.
Vena hepatica: pembuluh darah yang membawa darah yang disaring dari hati ke jantung.
5. a. Kelenjar endokrin : tidak mempunyai saluran, tidak mempunyai alveoli, produksi
sangat sedikit, sekresi masuk dalam peredaran darah memaliu perembesan dinding sel
Kelenjar eksokrin : mempunyai saluran, mepunyai alveoli, peroduksi relatof banyak,
sekresi disalurkan melalui pembuluh kecil dan pembuluh besar
b. -Fungsi dari kelenjar eksokrin ini dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya yang
membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit. Isi enzim dalam getah
pankreas adalah enzim pencerna yaitu: - Amilase, mencerna karbohidrat - Lipase,
memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak - Tripsin, mencerna protein.
- Fungsi kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon-hormon misalnya hormon insulin
yang Merupakan proein kecil yang disusun oleh 51 asam amino yang tersusun atas dua
rantai yang dihubungkan oleh jembatan disulfide. Dibentuk di retikulum endoplasma sel
B - Berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen.
H. Kesimpulan
Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus dan anus. Perubahan
makanan menjadi zat makanan yang dpat diserap, dilakukan di dalam saluran pencernaan
makanan, dibantu oleh sekret yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Dengan mengadakan
pengamatan terhadap struktur histologi saluran pencernaan dan kelenjarnya, maka dapat
kami simpulkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, sebagai berikut:
a. Pada lidah terdapat papilla lidah. Papilla ini yang menyebabkan lidah menjadi kasar.
Macam-macam papilla lidah yaitu papilla filiformis, berbentuk tonjolan yang meruncing,
epitel yang melapisinya mengalami penanndukan. Papilla fungiformis berbentuk jamur,
terdapat diantara deretan papilla filiformis, tersusun oleh epitel berlapis banyak pipih
tidak bertanduk, dibagian tengah papilla terdapat jaringan ikat kendur. Pada bagian apek
papilla terdapat satu atau dua buah puting pengecap. Papilla sirkumvalata bentuknya
mirip dengan papilla fungiformis, tetapi tidak menonjol dan lebih mendatar. Papilla ini
dikelilingi oleh parit. Putting pengecap pada papilla ini lebih banyak dan terdapat pada
dinding sisi papilla. Selain itu terdapat kelenjar von ebner yang bermuara ke dalam alur.
Papilla yang terakhir adalah papilla foliata, terletak di bagian samping dan belakang
lidah. Bentuknya mirip papilla sirkumvalata, mempunyai lipatan-lipatan dengan kuncup
pengecap yang terletak di lapisan epitel yang melekuk. Kelenjar serosanya juga bermuara
pada alur.
b. Di dalam rongga mulut juga terdapat gigi. Struktur gigi terdiri atas lapisan ameloblas,
tersusun oleh epitel selapis silindris. Sebelah luarnya terdapat beberapa lapisan sel pipih
disebut stratum intermedium. Daerah antara stratum intermedium dengan lapisan
penutupnya terdapat jaringan epitel dengan substansi dasar amorf yang disebut retikullum
stellata. Ke arah bawah lapisan ameloblas terdapat email, dentin dan adontoblas yang
merupakan epitel selapis silindris. Bakal pulpa gigi merupakan bagian yang paling dalam
dari bakal gigi yang dibangun oleh jaringan ikat.
c. Struktur saluran pencernaan makanan mulai dari lumen sampai ke permukaan luar terdiri
atas lapisan mukosa yang terdiri atas epitelium, lamina proporia, muskularis mukosa.
Esofagus lapisan mukosanya terdiri atas epitel berlapis banyak pipih, lamina proporianya
realtif aseluler, muskularis mukosanya terdiri atas otot polos. Lambung dilapisi epitel
selapis silindris yang membentuk pendalaman yang disebut foveoa gastrika. Lamina
proporia banyak mengandung kelenjar tubuker bercabang sederhana. Duodenum,
lapisannya mukosanya terdiri atas epitel selapis silindris dan terdapat vili yang berupa
tonjolan yang menjorok ke arah lumen. Lapisan epitel yang membentuk fili memiliki sel
absorpsi dan sel gada. Pada lamina propria terdapat kelenjar tubuler disebut kelenjar
lieberkuhn. Muskularis mukosanya tipis, tersusun atas sel otot polos bagian dalam
tersusun melingkar dan bagian luarnya tersusun memanjang. Kolon, tidak terdapat vili,
banyak tersusun kelenjar lieberkuhn. Pada sub mukosa terdapat terdapat jaringan ikat
agak padat.
d. Kelenjar pencernaan terdiri atas hati dan pankreas.hati merupakan kelenjar pencernaan
yang terdapat di luar saluran pencernaan. Sel hati berbentuk poligonal, berinti bulat. Sel
hati tersusun menjadi pita-pita sel hati. Diantara pita sel hati terdapat sinusoid-sinusoid
darah yang berupa celah. Di tempat tertentu terdapat jaringan ikat interlobuler dengan
pembuluh empedu yang lumennya dibatasi oleh sel-sel berbentuk kubus. Pankreas terdiri
atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrinnya tampak berupa kumpulan asini
pancreas. Setiap asini berlumen sempit dengan sel-sel sekretori berbentuk piramid
dengan inti bulat serta sitoplasma berisi butir-butir zimogen. Bagian endokrinya dibangun
oleh pulau-pulau langerhans yang tampak diantara asini pancreas.
I. Daftar Rujukan