Anda di halaman 1dari 12

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain jenis penelitian analitik dengan

rancangan crossectional, karena pengukuran variabel bebas (anc, paritas, usia,

berat janin) dengan variabel terikat (partus lama) dilakukan sekali saja dan

pada saat bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

1. Rancangan Penelitian

Penelitian dimulai :

Data Ibu yang bersalin di wilayah kerja


Puskesmas Kempas Jaya, Kabupaten
Indragiri Hilir.

Antenatal Care Paritas Usia Berat janin

Partus lama

Skema 3.1. Rancangan Penelitian

46
47

1. Alur Penelitian

STIKes Tuanku Tambusai

Puskesmas Kempas jaya

Semua catatan ibu bersalin yang tercatat di Recam Medik tahun 2012

Menelusuri ibu berdasarkan

Faktor yang berhubungan dengan partuslama


1. Ante natal care
2. Berat janin
3. Paritas ibu
4. Usia ibu

Partus lama Tidak partus lama

Melakukan pengolahan data

Analisa Data

Hasil analisa

Skema 3.2. Alur Penelitian


48

3. Prosedur Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi

yaitu mengambil data skunder yang diperoleh dari Medical Record

diwilayah kerja Puskesmas Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir

Tahun 2012.

Agar lebih terarahnya prosedur dalam pengumpulan data maka

peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengajukan surat permohonan pembuatan surat izin pengambilan

data kepada bagian program D IV Bidan Pendidik.


b. Setelah mendapatkan surat izin pengambilan data dari bagian

program studi D IV Bidan Pendidik tersebut diberikan kepada

bagian tatausaha Puskesmas Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri

Hilir.
c. Tembusan surat disampaikan kepada Kepala UPT Puskesmas

Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir.


d. Setelah mendapatkan izin, peneliti memohon izin kepada Kepala

UPT Puskesmas Kempas Jaya untuk mengambil data.


e. Membuat proposal skripsi.
f. Melakukan seminar proposal skripsi
g. Setelah mendapat persetujuan untuk diteliti, mengajukan surat izin

penelitian penelitian kepada STIKes Tuanku Tambusai Riau.

h. Melakukan penelitian diwilayah Kerja Puskesmas Kempas Jaya,

Kabupaten Indragiri Hilir untuk mengumpulkan data.

i. Mengolah data hasil penelitian.

4. Variabel Penelitian

Variabei-variebel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :


49

a. Variabel independen (V. Bebas) adalah

1) Antenatal care.

2) Paritas

3) Usia

4) Berat janin

b. Variabel Dependen (V. Terikat) adalah kejadian partus lama

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Kempas Jaya

Kabupaten Indragiri Hilir dengan pertimbangan bahwa diwilayah kerja

Puskesmas Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir kejadian Partus lama

pada ibu bersalin cukup tinggi.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai dari bulan juli tahun 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dan

memenuhi karakteristik yang ditentukan ( Riyanto, 2011).

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu bersalin

yang tercatat di Medical Record yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Kempas Jaya pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun

2012. Dimana jumlah populasi ibu bersalin yaitu sebanyak 521 orang.

2. Sampel
50

a. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Hidayat, 2011).

Sampel dalam penelitian ini seluruh ibu-ibu bersalin yang tercatat di

Medical Record yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kempas Jaya

pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2012,

dengan kriteria sampel sebagai berikut :

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini adalah :

a) Ibu-ibu bersalin yang tercatat diwilayah kerja Puskesmas

Kempas Jaya tahun 2012.

b) Ibu-ibu bersalin yang mempunyai catatan data lengkap di

Medical Record Puskesmas Kempas Jaya.

2) Kriteria ekslusi.

Kriteria ekslusi pada sampel penelitian ini adalah


a) Ibu-ibu bersalin yang tercatat diwilayah kerja Puskesmas

Kempas Jaya tetapi datanya tidak lengkap.

b. Besar sampel

Besar sampel adalah untuk menentukan jumlah sampel minimum

maka dapat dipakai dengan menggunakan rumus Notoatmodjo (2010).

Rumus :

n= N

1 + N (d2)

Keterangan :
51

N : Besar populasi

n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan.

= 521

1 + 521 (0,052)

= 521

1 + 521 (0,0025)

= 521

1 + 1,3025

= 521

2,3025

= 226 orang

c. Tehnik pengambilan sampel

Tekhnik pengambilan sampel yang untuk meminimalkan bias

seleksi maka diambil semua populasi (total sampel kedalam

penelitian ini) maka tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik total sampling yaitu

pengambilan sampelnya adalah bahwa seluruh anggota atau unit dari

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai

sampel (Notoadmojo, 2010).

D. Alat Pengumpulan Data

Instrument yang dilakukan adalah format isian (format checklist))

dengan cara di checklist yang digunakan sebagai pengkatagorian kelompok


52

resiko pada ibu bersalin diwilayah kerja Puskesmas Kempas Jaya Kabupaten

Indragiri Hilir Tahun 2012. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder

dimana data yang diperoleh dari Medical Record diwilayah kerja Puskesmas

Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012. Jika Teratur

dikategorikan dengan angka 1, jika Tidak teratur dikategorikan angka 0.

Jika Ya dikategorikan dengan angka 1, jika Tidak dikategorikan dengan

angka nol (0). dan jika Beresiko dikategorikan dengan angka 1 sedangkan

Tidak Beresiko dikategorikan dengan angka nol (0)

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti memperoleh data sekunder melalui dokumentasi atau

Medical Record. Data sekunder diperoleh dari data yang telah ada pada

Puskesmas Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir berupa data ibu-ibu

bersalin dari bulan januari sampai dengan Desember tahun 2012,

F. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian

(Hidayat, 2009).

Tabel 3.1 Defenisi Operasional.

No Variabel Defenisi Alat Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur Ukur
53

I Variabel
Independen

1 Antenatal Riwayat Format Nominal a.Teratur :


care pemeriksaan cheklist Jika ibu melakukan
kehamilan secara pemperiksaan
teratur kepada kehamilan dan
petugas kesehatan pengawasan secara dini
baik bidan maupun terhadap komplikasi dan
dokter sesuai usia penyakit, minimal 4 kali
kehamilan dan 1 x TM I, 1 x TM II, 2 x
disertai TM III
pengawasan secara b.Tidak teratur :
dini terhadap Jika pada ibu tidak
komplikasi dan terpenuhi pemeriksaan
penyakit pada ibu kehamilan < dari 4 kali.

2 Paritas Jumlah anak yang Format Nominal a. Beresiko :


pernah dilahirkan cheklist Jika ibu primipara tua
ibu yang dan multipara > 3
mengalami partus b. Tidak Beresiko:
lama. Jika ibu multipara 3

3 Usia Lamanya ibu hidup Format Nominal a.Beresiko :


yang dihitung dari cheklist Jika usia ibu <20 dan
tanggal, bulan dan >35
tahun kelahiran ibu b.Tidak Beresiko:
yang mengalami Jika usia ibu 20 sampai
partus lama. 35

4 Berat janin Berat badan bayi Format Nominal a.Beresiko :


yang lahir lebih cheklist Jika BB bayi > 4000
dari 4000 gram. gram
b.Tidak Beresiko :
Jika BB bayi 2500
sampai 4000 gram
II Variabel
Dependen

1 Partus lama Persalinan yang Format Nominal a.Ya :


lebih dari 24 jam cheklist Apabila ibu mengalami
pada Primigravida partus lama.
dan lebih dari 18 b.Tidak :
jam pada Apabila ibu tidak
Multigravida. mengalami partus lama.
G. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian ini berhubungan langsung dengan


54

manusia maka etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain :


a. Informed consent sebelum mengambil data.

Informend consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan Kepala bagian Rekam Medik diwilayah kerja Puskesmas Kempas

Jaya. Tujuan informed consent adalah agar Kepala bagian Rekam Medik

mengerti maksud dan tujuan peneliti mengambil data.

b. Anonimity (tanpa nama)

Adalah merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembaran checklist.

c. Confidentiality (kerahasiaan) : informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti.

d. Bebas dari eksploitasi : informasi yang telah didapatkan tidak akan

digunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek dalam bentuk

apapun (Nursalam, 2003).

H. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), pengolahan data dalam penelitian

dengan menggunakan peranan komputer. Pengolahan data dilakukan dengan

cara statistik menggunakan komputer program SPSS, melalui tahap-tahap

berikut :

1. Editing

Hasil dokumentasi, wawancara, angket, atau pengamatan dari

lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara


55

umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuasioner.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry)

3. Memasukan Data (Data Entry) atau Processing

Data, yakni memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel/data base komputer. yang dalam bentuk kode (angka atau

huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer. Salah satu

paket program yang paling sering digunakan untuk entri data penelitian

data saja.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data

(data cleaning).

I. Rencana Analisis Data

Analisa data dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di wilayah kerja

Puskesmas Kempas Jaya, Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2012.


56

1. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekwensi

dari variablel terikat yaitu antenatal care, paritas, usia dan berat janin

dengan partus lama. Rumus yang akan peneliti gunakan adalah rumus

Setiawan (2010), yaitu:

Rumus yang digunakan :


F
Ket : P : persentase
P = 100 %
N
F : Frekuensi

N : Jumlah Sampel

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

idependen (antenatal care, paritas, usia dan berat janin) dengan variabel

terikat (kejadian partus lama). Dalam mengnalisa data secara bivariat,

pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi Square

( X2) dengan taraf nilai signifikansi adalah 95% dengan menggunakan

rumus sebgai berikut :

Keterangan X2= Chi-Square

O = Observasi (nilai yang diamati)

E = Expected (nilai yang diharapkan).


57

Hasil analisis yang dinyatakan ada hubungan secara bermakna dengan

cara membandingkan nilai P value dengan nilai alpha ( : 0,05), dengan

kriteria :

a. Jika nilai (p) < 0,05 maka keputusannya Ho ditolak, artinya maka

terdapat hubungan antara variabel independent dan dependent.

b. Jika nilai (p) > 0,05 maka keputusannya Ho diterima artinya maka

tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dan independen.

Anda mungkin juga menyukai